18
TKK-407 PEMBUAT AN BIO DIESEL DA RI LIMBAH IKAN B A UNG ( MYSTUS NEM U RUS) DENGA N KATA L IS PADA T H-ZEOLI T DISUSUN O LEH ; MIMI AINU RROHI M (333509 270 8) ABDUL HAK IM A. H (333510 108 6)

TKK-407

Embed Size (px)

Citation preview

TKK-407

PEMBUATAN B

IODIE

SEL DARI

LIMBAH IK

AN BAUNG (M

YSTUS

NEMURUS) DENGAN K

ATALIS PA

DAT

H-ZEOLIT

DI S U

S UN

OL

EH

;

MI M

I AI N

UR

RO

HI M

( 3 3 3 5 0 9 2 7 0 8 )

AB

DU

L HA

KI M

A. H

( 3 3 3 5 1 0 1 0 8 6 )

LATAR BELAKANG

Muncul adanya suatu penelitian tentang sumber bahan bakar alternatif yang terbarukan guna mensubstitusikan bahan bakar fosil :

1.Bahan bakar fosil / minyak bumi ketersediaannya akan segera habis dalam kurun waktu kurang lebih 30 tahun.

2.Penggunaan minyak bumi membawa dampak yang negatif terhadap lingkungan.

3.Belum maksimalnya pemanfaatan terhadap SDA yang dapat diolah menjadi bioenergi

RUMUSAN MASALAH

Biodiesel dapat dibuat dengan proses esterifikasi dari minyak nabati yang mengandung asam lemak bebas tinggi. Namun, permasalahan yang sering dihadapi adalah mahalnya harga minyak nabati yang digunakan dalam pembuatan biodiesel. Oleh karena itu, limbah ikan baung dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku pembuatan biodiesel karena mempunyai kandungan asam lemak bebas yang tinggi dan harganya murah.

TUJUAN PENELITIAN

Memanfaatkan limbah ikan baung sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dengan proses transesterifikasi.

Mempelajari pengaruh perbandingan molar metanol dan konsentrasi katalis pada proses transesterifikasi minyak limbah ikan baung dalam pembuatan biodiesel.

TINJAUAN PUSTAKA

Biodiesel adalah bahan bakar alternatif terbarukan yang terbuat dari minyak nabati ( seperti minyak sawit, jarak pagar, kacang tanah, dsb) atau minyak hewani melalui proses esterifikasi dan atau transesterifikasi dimana proses pembuatannya berlangsung dalam tempo atau kurun waktu yang singkat.

MINYAK IKAN

Minyak ikan adalah minyak yang berasal dari jaringan ikan yang berminyak.

Minyak ikan mengandung asam lemak yang beragam. Kandungan asam lemak jenuh rendah sedangkan asam lemak tak jenuhnya tinggi terutama asam lemak tak jenuh rantai panjang yang mengandung 20 atau 22 atom C atau lebih.

TRANSESTERIFIKASI

Transesterifikasi (biasa disebut dengan alkoholisis) adalah tahap konversi dari trigliserida (minyak nabati) menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Transesterifikasi juga menggunakan katalis dalam reaksinya. Tanpa adanya katalis, konversi yang dihasilkan maksimum namun reaksi berjalan dengan lambat (Mittlebatch,2004).

KATALIS

Katalisator adalah zat yang ditambahkan pada reaksi kimia dengan tujuan untuk mempercepat jalannya reaksi dengan cara menurunkan energi aktifasi.

Pada dasarnya katalisator dibagi menjadi dua yaitu katalisator cair dan padat.

ZEOLIT

Zeolit alam adalah mineral yang memiliki sifat khas dan struktur rongga yang teratur dalam ukuran tertentu

Zeolit dapat dimanfaatkan sebagai penyaring, penukar ion, dan katalisator (Susilowati, 2006).

METODE PENELITIAN

Pengambilan minyak ikan

Tahap reaksi

BAHAN DAN ALAT

Bahan – bahan yang digunakan;1. Limbah ikan2. Metanol 3. Katalis H-zeolit4. Aquadest5. Indicator PP6. Ethanol

• Alat – alat yang digunakan;

1. Pemanas

2. Labu leher tiga

3. Pengaduk

4. Water bath

5. Termometer

6. kondensor.

7. Motor pengaduk

8. Statif dan klem

9. Dekanter

10. Gelas ukur

11. Buret

12. Erlenmeyer

13. Pipet tetes

14. Beaker glass

VARIABLE PENELITIAN

Variable tetap

1. Waktu reaksi = 200 menit

2. Kecepatan pengadukan = 200 rpm

3. Temperature = 60 OC

Variable berubah

1. Perbandingan mol pereaksi = 1:4, 1:5, 1:6

2. Konsentrasi katalis = 5%, 10%, 15%

GAMBAR RANGKAIAN ALAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh perbandingan molar methanol dengan minyak ikan baung terhadap konversi reaksi

Penentuan persentasi optimal katalis

KESIMPULAN

1. Penambahan metanol mempengaruhi konversi biodiesel yang dihasilkan, konversi yang diperoleh pada perbandingan molar metanol 1:4, 1:5, dan 1:6 dengan komposisi katalis 10% berturut-turut adalah 43,56%, 87,02%, dan 79,64%. Sedangkan konversi yang optimum diperoleh pada perbandingan 1:5 dengan komposisi katalis 10% yaitu 87,02%.

2. Komposisi katalis mempengaruhi konversi biodiesel yang dihasilkan, konversi yang diperoleh pada komposisi katalis 5%, 10% dan 15% dengan perbandingan molar 1:5 berturut-turut adalah 45,27%, 87,02% dan 74,16%. Sedangkan komposisi katalis yang optimum diperoleh pada perbandingan molar 1:5 dengan konversi 87,02% yaitu 10%.

3. Hasil karakteristik fisika biodiesel pada komposisi katalis 10% dengan perbandingan molar 1:4 memiliki densitas 890 kg/m3, viskositas 5,48 cSt, Angka asam 0,7013 mg-KOH/gr sampel.

4. Biodiesel dapat langsung digunakan pada mesin diesel karena sifat fisika maupun kimia sudah memenuhi karakteristik biodiesel atau Standar Nasional Indonesia (SNI).

T HA

NK

YO

U F

OR

YO

UR

AT T E N

T I ON