7
0 SEMINAR IPTEK NUKUR DAN PENGELOLAAN SUMBER DATA TMBANG JAKAR.Tj~ PUSAT PENGENBANGAN BAHAN GAllAN DAN GEOlOGI NUKUR RATAN 02 HEI200l TlNJAUAN SUMBERDAYA MONASIT DIINDONESIA SEBAGAI PENDUKUNG LlTBANG/INDUSTRI SUPERKONDUKTOR Soeprapto Tjokrokardono, Bambang Soetopo, Ngadenin Pusat Pengembangan Bahan Galian dan Geologi NukJir-BATAN ABSTRAK TINJAUAN SUMBERDAYA MONAS!T DI INOONESIA SEBAGAI PENDUKUOO UTBANGI INDUSTRI SUPERKONDUKTOR. Akhir-akhirini t~ah dtemukan suatu keramik yang terdiri dari unsur lanthanium, Bariu"Tl, T embaga dan Oksigen, yang bersifat sebagi superkonduktor dengan suhu kritis 300 K atau dikenal deng 3n superkonduktor suhu tinggi. Juga dtemukanbahan paduan yttrium, Barium, Tembagadan Oksigendengantitik krius lebih tinggi lagi yatu 920K. Monasit merupakan mineral RE phospat yang mengandung logam tanahjarang (Ce,la, Y) cukup tinggi,sehinggaMonasit merupakan mineralyang ma-npunyai arti sangat penting dalam bidang litbang/indu!tri superi<onduktor. Mineral tersebut dijumpai d beberapa daerah di Indonesia antara lain di Bangka-Belitung din Kalimantan Barat Monasit mempunyai kadar sekitar 60% RE203; 4,5% ThO2;0,3% UO2 ; 20,5% P20S dan 14,7% komponen lannya. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk merrOOrikan gambaran umlrn mengenai poterlsi SUmbeldaya Monasit d Indonesia dalam rangka mendukungpengembangan litbang/industri superkonduktor oong 3n lingkupbahasan pada aspekgeoIogi kedapatan mineral Monasitdan potensinya. Jalur Timah merupakan Iokasiyallg paling prospektif yang dketahui saatini dengan jumlah cadangan Monasit sekitar 11.234 ton serta dtambah cadang in tahun 1996 ~r 5760 ton Monasitmumi. Jumlah sumberdaya Monasit Rirang adalah sebesar 2203,883 tl>n sementara potensiSlJnbeldaya Monasit a Tanah Merah, Karimata dan Ketapang belum dketahli secara pasti teUpi secarakualitatif cukup potensial. ABSTRACT REVIEW OF MONAZITE RESOURCES IN INDONESIA FOR SUPPORTlOO RESEARCH AND DEVELOPMEtlT OF SUPERCOOOUCTOR In the last decadesYttrium and Lanthanium metals alloy has been discovered for a rtW material of the high t~ture s~rconductor production. Metal alloy of Ba-La-Cu-O (La=lanthanum) is tile superconductor material which is able to show a critical temperature about 3QoKelvin, and alloy of Y -Ba-Cu. 0 (Y=yttJium) shows a criticaltemperature as high as 92 0K. Monazite is a Phospate rT1neral in which contains a relativE Iy high RE elemen~ so, that is takeninto account as an important roles as rawmaterialsourceon superconducor resean:h and devel~t. Monazit havebeen foundin severalareas in In<:k>nesia such Bangka-Belitung and West Kalimantan. Those mineral containsabout 60 % RE203 ; 4.5% Th02; 0.3 % UO2; 20.5% P205,and 14.70%are the other components. Goa of thesepaper is givingthe general figure of the Monazite resources in In<:k>nesia in order to suwrt the deveI~t of superconductor research in InOOnesia. At Bangka-Belitung,Monazitestock piles that recordedin 1996 is about 5.760tonpure Monazite and the reserve is about 11,243 ton. At Rirang area WestKalimantan the resen'e is about 2,203.883 ton,but unfortunately the other areas stx:has Ketapang, Tanah Merah and Karimata have not beE~n calculated yet PENDAHULUAN Latar Belakang Superi<onduktor belakangan ini menjad topik pembicaraan dan penelitian yang sedang populer baik di negara maju maupun berkembang. Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatanci bawah suatu rulai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja ben4)a suatu konduktor, semikonduktor ataupUn suatu insUator pada keadaan ruang. Suhu dimana terjadi perubahan sifat konduktivitasmenjadi superkonduktor dsEi>ut dengan temperartur kritis. 1J Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi manusiateflJtama dalambidailg listrik, industri komput~r dan perkeretaapian.Sebagai conloh di bidang listrik, generator yang dibuat dati superkonduktor memil: ki efisiensi sl3besar 99 persen dan ukurannya jauh leb h kecil dbanding dengan generator yang rnenggunakcin kawat ten'lbaga. Dalam ~dang komputEf, superkonduktor dgunakan untuk mOOlbuat sua tu superkomputer dengan kemampuan berhitung yar!g fantastis. OJ negara-negara maju kereta~ cepat dbu at

TlNJAUAN SUMBERDAYA MONASIT DIINDONESIA SEBAGAI … · 2006. 9. 4. · superkonduktor dsEi>ut dengan temperartur kritis. 1J Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi manusia teflJtama

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 0SEMINAR IPTEK NUKUR DAN PENGELOLAAN SUMBER DATA TMBANG JAKAR.Tj~PUSAT PENGENBANGAN BAHAN GAllAN DAN GEOlOGI NUKUR RATAN 02 HEI200l

    TlNJAUAN SUMBERDAYA MONASIT DIINDONESIA SEBAGAI PENDUKUNGLlTBANG/INDUSTRI SUPERKONDUKTOR

    Soeprapto Tjokrokardono, Bambang Soetopo, NgadeninPusat Pengembangan Bahan Galian dan Geologi NukJir-BATAN

    ABSTRAK

    TINJAUAN SUMBERDAYA MONAS!T DI INOONESIA SEBAGAI PENDUKUOO UTBANGI INDUSTRISUPERKONDUKTOR. Akhir-akhir ini t~ah dtemukan suatu keramik yang terdiri dari unsur lanthanium, Bariu"Tl,T embaga dan Oksigen, yang bersifat sebagi superkonduktor dengan suhu kritis 300 K atau dikenal deng 3nsuperkonduktor suhu tinggi. Juga dtemukan bahan paduan yttrium, Barium, Tembaga dan Oksigen dengan titik kriuslebih tinggi lagi yatu 920 K. Monasit merupakan mineral RE phospat yang mengandung logam tanah jarang (Ce,la, Y)cukup tinggi, sehingga Monasit merupakan mineral yang ma-npunyai arti sangat penting dalam bidang litbang/indu!trisuperinsementara potensi SlJnbeldaya Monasit a Tanah Merah, Karimata dan Ketapang belum dketahli secara pasti teUpi

    secara kualitatif cukup potensial.

    ABSTRACT

    REVIEW OF MONAZITE RESOURCES IN INDONESIA FOR SUPPORTlOO RESEARCH AND DEVELOPMEtlTOF SUPERCOOOUCTOR In the last decades Yttrium and Lanthanium metals alloy has been discovered for a rtWmaterial of the high t~ture s~rconductor production. Metal alloy of Ba-La-Cu-O (La=lanthanum) is tilesuperconductor material which is able to show a critical temperature about 3Qo Kelvin, and alloy of Y -Ba-Cu. 0(Y=yttJium) shows a critical temperature as high as 92 0 K. Monazite is a Phospate rT1neral in which contains a relativE Iyhigh RE elemen~ so, that is taken into account as an important roles as raw material source on superconducor resean:hand devel~t. Monazit have been found in several areas in Innesia such Bangka-Belitung and West Kalimantan.Those mineral contains about 60 % RE203 ; 4.5% Th02; 0.3 % UO2; 20.5% P205, and 14.70% are the othercomponents. Goa of these paper is giving the general figure of the Monazite resources in Innesia in order to suwrtthe deveI~t of superconductor research in InOOnesia. At Bangka-Belitung, Monazite stock piles that recorded in1996 is about 5.760 ton pure Monazite and the reserve is about 11,243 ton. At Rirang area West Kalimantan the resen'eis about 2,203.883 ton, but unfortunately the other areas stx:h as Ketapang, Tanah Merah and Karimata have not beE~n

    calculated yet

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Superiut dengan temperartur kritis. 1J

    Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi

    manusia teflJtama dalam bidailg listrik, industri komput~r

    dan perkeretaapian. Sebagai conloh di bidang listrik,

    generator yang dibuat dati superkonduktor memil: ki

    efisiensi sl3besar 99 persen dan ukurannya jauh leb h

    kecil dbanding dengan generator yang rnenggunakcin

    kawat ten'lbaga. Dalam ~dang komputEf,

    superkonduktor dgunakan untuk mOOlbuat sua tu

    superkomputer dengan kemampuan berhitung yar!g

    fantastis. OJ negara-negara maju kereta ~ cepat dbu at

  • SEMINAR IP1IK NUKUR DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA TAMBANG JAKARTA,

    PUSAT PENGEI1BANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLOGI NUKLIR -BArAN 0211E12002

    di Indonesia hingga saat ini belum diketahui secara

    pasti. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan

    sumberdaya Monasit telah dilakukan oleh BAT AN dan

    ke~asama an tara BAT AN dan PT Timah Tbk.

    Tulisan ini merupakan tinjauan hasil penelitian

    mengenai potensi sumberdaya Monasit d Indonesia

    yang dilakukan oleh BAT AN dari tahun 1989 hingga

    1998 dan ke~asama BAT AN dengan PT Timah Tbk. dari

    tahun 1980 hingga tahun 2000, dengan tujuan untuk

    memberikan gambaran urn urn mengenai potensi

    surnberdaya Monasit d Indonesia dalarn rangka

    rnendukung pengembangan litbang/ industri

    superkonduktor.

    memanfaatkan konsep dalam bidang

    superkonduktivitas.1] Memang saat ini penggunaan

    supel1

  • 8erbeda dengan ria! tersebut dj atas, CEA-BATJ.N

    1977[7] menyatakan bahwa daerah Ketapang merupak.ln

    ujung barat Pegutlungan Schwaner yaitu terrnas Jk

    dalam zona magmatik berumur Kapur Atas. MeskiplJn

    demikian analisis petrografi CEA-BA TAN temadap gra lit

    Ketapang, temyata juga menunjukkan adan:ra

    kandungan monasit dsamping mineral lain seperti

    muskovi~ zirkon, turrnalin, homblenda dan opc k.

    Penyebaran batuan granit d Karimata kurang letih

    seluas 155 km2 dengan endapan placer seluas 250 nl2

    tebal 2-15 cm18] , sedang penyebaran granit di Ketapallg

    adalah sekitar 54 k.1l 2 19J .

    Timah secara khusus belum pemah dlakukan oleh

    BATAN. Informasi dari PT Timah Tbk dan PT Koba Tin

    menyebutkan bahwa stok monasit pada t'l 1996 adalah

    5.704 ton monasit mumi. Kapas:tas produksi monasit PT

    Timah Tbk. dan PT Koba Tin pada tahun 1995'1996

    adalah 901 ton/tahun. Pada tahun 1997/1998 sejalan

    dengan membaiknya harga timah yang menyebabkan

    produksi timah dprogramkan untuk ditingkatkan sebesar

    36 %, maka konsekuensinya produksi monasit tentu

    akan meningkat yaitu dari 901 ton/tahun menjadi 1.123

    ton/tahun. Dengan asumsi bahwa penambangan timah

    pada cadangan dimaksud d Bangka dan Belitung

    ber1angsung selama 10 tahun, maka cadangan monasit

    diperkirakan ~r 11.234 ton (6]

    Cadangan tersebut adalah cadangan minimal

    karena umur tarnbang timah tidak terbatas hanya 10

    tahun bahkan ada yang memper1

  • ~NAR IPnK NUKUR DAN PENGELOLAAN SUMlER DAYA TAMIANG JAKARTA,

    PUSAT PENGEHBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLOGI NUKLIR. BATAN 02 HE12002

    50% [8J sedangkan d Ketapang dalam 28 contoh kadar

    monasitnya berkisar antara 0,564 % 4,787 % [9J .

    Berdasarkan fakta tersebut, maka sangat besar

    kemungkinannya d Karimata dan Ketapang juga akan

    terakumulasi cebakan monasit yang cukup potensial

    seperti halnya di Bangka-Belitung.

    CEBAKAN MONASIT RIRANG-TANAH MERAH

    Cebakan tipe bongkah ditemukan d lembah

    sungai Rirang maupun Tanah Merah. berbentuk

    bongkah -bongkah berukuran sentimetrik hingga metrik,

    menyudut-membulat, sebagai hasil rombakan dari urat-

    urat monasit yang tertransport tidak begitu jauh dari

    batuan sumbemya dan terakumulasi di sekitar lembah-

    lembah sungai baik cj Rirang maupun Tanah Merah atau

    lebih cenderung sebagai endapan colluvial.

    Batuan sumber cebakan monasit tipe bongkah

    Rirang- T anah Merah adalah urat monasit cj dalam

    batuan metalanau atau kuarsit yang berumur Yura. Urat

    monasit di Rirang- T anah Merah merupakan endapan

    pneumatolitik dari magma granit yang secara regional

    merupakan jalur rnagmatic arc Jaman Kapur yang

    membentang dari Laut Gina Selatan hingga Kalimantan

    Barat [~(Gambar 1).

    Potensi Sumberdaya Monasit Rirang-Tanah Merah

    Karakter monasit Rirang

    OJ daerah Rirang- T anah Merah cebakan monasit

    dijur:1pai dalam dua tipe yaitu dalam bentuk urat-urat

    monasit dan bongkah-bongkah monasit.

    Cebakan tjpe urat ditemukan dalam batuan

    metalanau atau kuarsi~ berbentuk urat mona~it yang

    secara mineralogi berasosiasi dengan uranini~

    molibdeni~ ilmenit, rutil, turmalin, apati~ xenotim dan

    kuarsa [10] .

    Monasit Rirang- Tanah Merah secara mineralogi

    berbeda dengan monasit Bangka-Belitung maupun

    Karimata dan Ketapang karena monasit Rirang

    tidak/sedkit sekali mengandung unsur thorium.

    Kompo3isi monasit Rirang adalah RE203 = 60,88 %, Th

    = Q,OC8 %. UO2 = 3,453 %, PozOs = 21,244 % dan lain-

    lain 14,49 % [10]

    Estimasi sumberdaya monasit di Rirang telah

    dilakukan dari tahun 1989 hingga 1998 oleh BAT AN

    dengan bantuan IAEA, sedangkan di T anah Merah

    belum ada penelitian yang mengarah pada estimasi

    sumberdaya monasit, kegiatan darahkan pada estimasi

    sumberdaya uranium

  • ~~

    U11.

    ..

    KETERANGAN1. Daerah Sumberdaya P.6~gka2. DaerahSumberdayaP.Bel~t.ung3.Da~~~SQmberdavaP.; K~mat.a ~D(~4. Daerah Sumberdaya ~e~ang c5. DaerahSumberdayaRirang .Tanah Merah

    ~JaIUrMagmaTria.S~Yura(Katill, 1974)

    £!i:;]Jalur M~.,,~K~QrcKatil~ 19741

    Fil4I JalurMagmaKapur(Willlam,1987)

    Gambar 1. Peta Lokasi Penyebaran Sumberdaya Monasit

    Potensi sumberdaya rnonasit di Tanah Merall

    belurn dketahui secara pasti karena di daerah tersebl t

    belurn dlakukan estirnasi surnberdaya monasit secarol

    khusus. Dan pengarnatan lapangan terlihat. bahwa urc t

    rnonasit rnempunyai ketebalan berkisar dari 5 hingga ~)

    cm dengan zona penyebaian cukup luas, selain itu dail

    beberapa contOt1 sayatan tipis urat monasit secaro I

    rnikroskopis dtemukan agregat rnonasit berkisar antarol

    76,75-96,25 % (14]

    Diperkirakan daerah ini cukup potensial kareni I

    disarnping kondisi kedapatan monasit T anah Merall

    sarna dengan Rirang juga daerah Tanah Merah lebill

    luas dari pada daerah Rirang.

    Hasil estimasi secara kasar oleh DARDEL tenaga ahli

    IAEA tahun 1992 berdasarkan asumsi zona favorabel

    menerus ke bawah permukaan, diperkirakan besamya

    cadangan geoiogis monasit sebesar 27.000 ton hingga

    252.000 ton sebagai cadangan geoiogi [11]

    Hasil estimasi BAT AN dati tahun 1989 hingga

    tahun 1998 dengan metode pemboran, sumur uji, pant

    uji dan kl4)asan memperoleh sumberdaya monasit

    sebesar 2.203,883 ton, terciri dati 933,883 ton monasit

    tipe bongkah (placer) [12] dan 1.270 ton monasit tipe

    urat!131 Hasil esomasi tersebut b9um merupakan hasil

    final, karena pada estimasi sumberdaya monasit tipe

    urat bellJT1 memperhitungkan ekstensi vertikal. Beberapa

    pemboran yang dlakukan oIeh CEA d daerah Rirang

    masih menemukan anomali radiometri pada kedalaman

    sekitar 20 meter dan 40 meter sehingga diharapkan

    jumlah suntlefdaya monasit d Rirang akan lebih besar

    dati yang tertutis diatas.

    KESIMPULAN

    1. Jalur Timah menjpakan daerah yang palm~

    potensial sebagai daerah sumberdaya monasi:,

    jumlah cadangan monasit pada perhitungan yan}

  • SEMINAR ImK NUKUR DAN PENGELOLAAN SUMlER DAYA TANUM JAKARTA.

    PUSAT PENGEHBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLOGI NUKLIR -BATAN 02 HE12002

    PPBG N-BATAN , Jakarta, 1986 (tidak

    dipublikasikan).

    9. WUSANA Y., RUSMADI, SURIPTO, SUDARTO So,

    "Inventarisasi Sektor Potensial U Marau Ketapang

    Kalimantan Barat tahapan Prospeksi Detail",

    Laporan Akhir Penelitian, PPBGN-BA TAN, Jakarta,

    1996 (tidak dpublikasikan).10. BUSCH K, TJOKROKARDONO S., DJAWADI, "

    Investigation of the Uranium Mineralization in the

    Rirang Valley, West Kalimantan, Indonesia, Part I

    and Part II", Laporan Penelitian Ke~asama BATAN

    dan Federal Institute for Geoscience and Natural

    Resources, Hannover, 1987. (tidak dipublikasikan)11. DARDEL J., " Mise En Evidence Des Filons A

    Uranium Et Terres Rares En Amount Rirang basin

    De La Kalan, Kalimantan Barat", Laporan IAEA

    Okt-Des 1991, Viena, Austria, 1992. (ti-jak

    dipublikasikan).12. SOEMANTRI, " Pemitungan Cadangan Uranium

    dan Monasit d Lembah Rirang, Kalan, Kalimantan

    Barat", Kumpulan Laporan Hasil Penelitian PPBGN

    -BAT AN 1989/1990, Jakarta, 1990 (tidak

    dipublikasikan).

    13. SUHARJI, OOADENIN, WAGIYANTO, SUMARNO," Peningkatan Kwalitas Estimasi Cadangan

    "Uranium dan Unsur Tanah Jarang sebagai

    Asosiasinya d Subsektor Rirang Atas, Kalimantan

    Barat ", Laporan Penelitian Bidang Evaluasi Dan

    Teknik Penambangan PPBGN-BATAN, 1997/1998,

    Jakarta, 1999 (tidak dpublikasikan).

    14. SUBIANTORO L, SUBAR.K>, PAiMIN, WIDITO Po,

    MARZUKI A, "Inventarisasi Sektor Potensial U di

    Subsektor III Tanah Merah Kalimantan Barat,

    tahapan Prospeksi Sistimatik", Laporan akhir tahun

    1996/1997, PPBGN -BAT AN, 1998 (tidak

    dipublikasikan).

    2,

    3.

    dilakukan tahun 1997/1998 dengan asumsi mine life

    10 tahun adalah sebesar 11.234 ton, sedangkan

    :adangan monasit mumi PT Timah yang ada pada

    tahun 1996 adalah 5.760 ton.

    Jumlah sumberdaya monasit di Rirang adalah

    sebesar 2.203,883 ton, sedangkan sumberdaya

    monasit di Tanah Merah belum diketahui secara

    pasti tetapi apabila dilihat daTi indikasi geologinya

    maka daerah Tanah Merah merupakan daerah

    yang cukup potensial.

    Jumlah slJmberdaya monasit di Karimata dan

    Ketaparlg belum diketahui dengan pasti tetapi

    secara kualitatif cukup potensial.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. CUN SEN, ISMUNANDAR, "Mengenal

    .Superkonduktor-, Kompas Edisi 25 januari 2002.

    2. BARMAWI M., .Superkonduktor Suhu Tinggi ",

    Kompas Edsi 28 Juni , 2000.

    3. DARCY GEORGE, .Mineralogy of Uranium and

    Thorium Bearing Minerals ", U.S. Government

    Printing Office, Washi;1gton, 1949.

    4. KATIU.J.A, .Geological Environment of the

    Indonesian Mineral Deposits, A plate Tectonic

    Approach ", Publikasi T eknik Seri Geologi Ekon~i

    No 7, departemen Pertambangan, 1974.

    5. FAiZAL RlZA, .Scientist Exchange Program'

    Ningyo Toge Work PNC, Japan, Juni 12

    ,1977.(tidak dipublikasikan)6. SOEPRAPTO, AFFANDI K., SETIADJI R, "

    Laporan Kunjungan Ke~a di Bangka -Belitung,

    Jakarta,1996. (tidak dpublikasikan).7. CEA -BATAN, " Prospect to Develop uranium

    Deposit in Kalimantan" , Vol I, Jakarta, 1977 (tidak

    dipublika~ikan).

    8. DJALIL A., DARMOOO S., SUKARYA, "Laporan

    Akhir Prospeksi Pendahuluan Daerah Eksplorasi

    Jalur Timah Pulau Karimata dan Se:

  • SE:tINAR IPnK HUKUR DAN PENGELOLAA~ SUM'ER DAYA TANBA. JAKARTA,

    PUSAT PENGEHBANGAN BAHAN GAl/AN DAN GEOLOGI NUKl/R BATAN 02 HEi 2002

    3. Trenggono Sutioso (ANTAM)

    a. T eknologi ekstraksi untuk mineral adalam monasit.

    b. Kemungkinan penambangan monasit untuk komersial.

    Soeprapto :

    a. T eknologi ek&t."aksi REE yang terdapat didalan 1

    monasit pada dasamya ada 2 (dua) macam yaitu :

    dekomposisi secara asam (H2SO4)

    dekomposisi secara basa (NaOH)

    dengan produk terakhir REE dalam bentuk (ca~l

    asam) dan konsentrat REE hidroksida (cara basa) .

    b. Ditinjau dari nilai ekonomis, REE mempunyai nilai

    yang cukup tinggi sekitar 300- 600 USD/kilogram,

    untuk jenis tertentu sangat tinggi (europium = 600(

    USD/kg, lutetium = 9.000 USDlkg, Scancium 19.000

    USD/kg). Teknologi pengoiahan sampai konsentra1

    RE203 sudah dikuasai, sedangkan pemisahan Re

    secara individual sedang cilakukan oIeh P3TM

    BATAN. Oleh sebab itu sangat mungkin

    dikomersialkan tergantung dari jumlah cadangan dan

    teknologi pemisahan menjadi RE incividual.

    Diskusi:

    1. Wiryono (BAPETEN)

    Untuk mencapai suhu mendekati atmosfer dalam

    pembuatan superkonduktor, apakah ada metode'grafik

    untuk mencapai hasil q>timal dari perpaduan mineral

    monasit

    Soeprapto :

    Grafik suhu kritis dari suatu paduan logam REE

    dengan logam-logam lainnya ada , namun bila yang

    dimaksud adalah grafik kandungan logam REE pada

    logam paduan, kami belurn pemah menemukannya,

    yang jelas paduan logam REE dengan lainnya suhu kritis

    tertingginya sekitar 92 0 K.

    2. Hertambang S (BAPETEN)

    Metode apa yang dgunakan dalam perhitungan stok

    monasit di penelitian ini.

    Soeprapto :

    Stok ada!ah jumlah monasit yang sudah diperoleh dalam

    proses penambangan timah setelah melalui pengolahan

    bijih timah. Dalam penelitian ini stok dperoleh dari

    data/laporan PT Timah dan PT Kobatin pada kunjungan

    kerja th 1996 dan perhitungan jumlah produk monasit

    pertahun dari th 1996 sid th 2000.