Upload
dangkhanh
View
218
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
TM
PDF Editor
2
JARAK PAGAR
1. Pendahuluan
Pada tahun 2005, tanaman jarak muncul dengan sebutan jarak pagar karena tanaman
ini lazim ditanam di Indonesia sebagai pagar pembatas tanah ladang, pagar batas daerah,
dan lain-lain. Selain itu, dapat pula tumbuh liar di tepi jalan. Tanaman ini sering digunakan
sebagai pagar karena daunnya tidak disukai hewan ternak (sapi atau kambing) sehingga
dapat melindungi tanaman yang ada dibagian dalam pagar.
Secara ilmiah, jarak pagar memiliki nama Jatropha Curcas LINN. Dalam bahasa Yunani
Latros berarti dokter, sedangkan Tophe berarti makanan atau nutrisi. Dengan kata lain,
Jatropha Curcas berarti tanaman obat. Namun, tanaman ini juga dikenal sebagai tanaman
penghasil minyak lampu.
Terbukti dengan adanya berbagai nama daerah seperi Nawaih Nawas (Nangroe Aceh
Darussalam), Jirak (Sumatera Barat), Jarak Kosta, Jarak Kusta, Jarak Budeg, dan Kalake Pagar
(Sunda), Jarak Gundul, Jarak Cina, Jarak Iri, dan Jarak Pager (Jawa), Kalakhe Paghar
(Madura), Jarak Pager (Bali), Lulu Nau, Lulu Aifula, Paku Lunat, dan Jarak Pageh (Nusa
Tenggara), Paku Kase (Timor), Kuman Nema (Alor), Lulunan (Roti), Jarak Kosta, Jarak
Wolanda, Tondoutomene, dan Bindalo (Sulawesi), Bintalo (Gorontalo), Balacai (Manado),
Paleng Kaliki (Bugis), Tangang-tangang Kali atau Tangang-tangang Kanjoli (Makassar), Muun
Mav, Ai Huwa Kamala, Ai Hua Kamaalo, Jai Huakamalo, Balacai dan Kadoto (Maluku), Malate
dan Makamale (Seram), Balacai (Halmahera), serta Balacai Hisa (Ternate atau Tidore).
2. Aspek Ekonomi Budidaya Tanaman Jarak
1. Berapakah biaya pemeliharaan tanaman jarak pagar ?
Pemeliharaan tanaman jarak pagar, perlu diingat bahwa sistem tanam yang
digunakan adalah tumpang sari dengan tanaman jagung. Total biaya pemeliharaan
tanaman jarak pagar dan jagung (luas lahan diasumsikan 1 ha) pada lima tahun pertama
sebagai berikut.
TM
PDF Editor
3
Tabel 3. Total Biaya Pemeliharaan Jarak Pagar dan Jagung (Luas Lahan 1 Ha)
Lima Tahun Pertama
Tahun Biaya Pemeliharaan (Rp)
1 4.198.000
2 3.861.750
3 3.588.057
4 3.340.606
5 3805.448
2. Dengan sistem tumpang sari ini berapakah keuntungan yang akan diterima petani
jarak pagar ?
Produksi jarak pagar selama lima tahun pertama sebagai berikut.
Tabel 4. Produksi Jarak Pagar
Tahun Produksi (Kg) (Harga Rp/Kg) Pendapatan (Rp)
1 1.000 500 500.000
2 2.250 550 1.237.500
3 3.000 600 1.800.000
4 3.750 660 2.475.000
5 4.500 725 3.262.5000
Keuntungan yang akan diperoleh petani jarak pagar yang menerapkan sistem
tumpang sari sebagai berikut.
Tabel 4. Keuntungan Penggunaan Tumpang Sari
Tahun Pendapatan Total
(Rp)
Total Biaya
Pemeliharaan (Rp)
Keuntungan
(Rp)
1 5.000.000 4.198.000 802.000
2 6.187.500 3.861.750 2.325.751
3 5.883.750 3.588.057 2.295.693
4 5.474.250 3.340.606 2.133.644
5 6.563.175 3.805.448 2.757.727
3. Pembuatan Minyak Jarak Alami (CJCO)
a. Pengeringan dan Pengupasan
Kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah mengeringkan buah Jatropha
Curcas. Pengeringan bertujuan untuk mempermudah proses pengupasan kulit buah.
Pengeringan dilakukan dengan menghampar buah jarak di atas lembaran plastik hitam
TM
PDF Editor
4
atau lantai jemur. Setelah kering, biji dapat langsung disimpan di ruang teduh yang
berventilasi sambil menunggu proses pengupasan buah. Jika sebagian buah dari hasil
panen tadi (hanya buah yang kuning) akan dijadikan benih, proses pengeringan buah
untuk bibit jangan terkena sinar matahari langsung karena akan mengurangi daya
kecambah.
Buah yang kering bisa langsung dikupas. Proses pengupasan kulit buah dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana. Caranya, buah yang sudah kering diletakkan di
atas permukaan yang keras seperti lantai semen atau meja, lalu digiling sambil ditekan
dengan sebuah kayu hingga kulit buah pecah dan biji keluar. Selanjutnya, kulit buah
dan biji dipisahkan dengan cara menampi atau mengayak. Proses pengupasan juga bisa
dilakukan dengan menggunakan mesin yang lebih modern seperti yang dibuat oleh ITB
dan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong. Biji Jatropha curcas
yang sudah dikeluarkan siap untuk diproses lebih lanjut menjadi minyak jarak alami
(minyak kasar) atau Crude Jatropha curcas oil (CJCO).
b. Proses Ekstraksi
Minyak jarak alami (CJCO) dibuat dari daging buah (kernel) Jatropha Curcas.
Para peneliti menyebut miyak jarak alami ini dengan nama straight vegetable oil (SVO),
unmodified vegetable oil, atau Straight Jatropha Oil (SJO).
Pengekstrakan minyak dari biji jarak pagar dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai alat pengepres atau pemerah yang digerakkan dengan tangan
atau mesin. Alat ini dibuat dengan teknologi yang sederhana. Tujuannya, agar alat ini
bisa diaplikasikan sendiri oleh masyarakat sebagai program kemandirian agroindustri
pedesaan sehingga dapat meningkatkan independensi suplai bahan bakar karena dapat
diproduksi secara lokal.
Demikian juga pemeliharaan Jatropha Curcas sebaiknya dilakukan oleh petani
sebagai program energy farm atau energy pantation. Dengan sistem tanam dan
pengolahan yang dilakukan oleh masyarakat (on farm and off farm) akan
mendatangkan manfaat ganda sebagai berikut.
1. Meningkatkan pendapatan petani jarak pagar.
2. Tersedia bahan bakar hayati yang murah.
3. Terlaksana reboisasi lahan kritis.
TM
PDF Editor
5
4. Terjadi pengembalian ampas perasan buah jarak pagar sebagai pupuk organik
untuk menyuburkan tanah.
5. Tercipta “langit biru dan bersih” akibat penggunaan bahan bakar hayati yang
beremisi rendah.
Peralatan modern sudah dikembangkan di pabrik Jains Irrigation yang terletak
di kota Jalgaon, Aurangabad, India (September 2005). Mesin tersebut terdiri dari
beberapa bagian sebagai berikut.
1. Mesin Expeller
Di pabrik Jains Irrigation terdapat sebuah expeller yang dibangun pada
tahun 1998. Awalnya, mesin ini digunakan untuk memerah biji kapuk (Ceiba
Petandra) dan Ricinus Communis. Mesin ini memiliki kapasitas 10 ton per hari
dengan penggerak motor listrik 22 kwh. Pada saat ini telah dipasang expeller lain
yang memiliki kapasitas lebih besar. Mesin expeller berfungsi untuk memeras
kernel jarak pagar agar keluar minyak jarak alaminya.
2. Tangki Degumming
Minyak perahan dari expeller dialirkan ke tangki degumming untuk
menghilangkan getah dari biji Jatropha curcas. Tangki berbentuk silinder ini
dipanasi oleh uap. Ketika dipanaskan, minyak perahan diaduk selama satu jam.
Degumming bertujuan untuk menyingkirkan fosfor (fosfolipid) dan pemanasan
bertujuan menghilangkan asam lemak bebas (ALB; free fatty acids) dari CJCO.
Kedua bahan ini harus disingkirkan jika minyak jarak akan digunakan sebagai
biodiesel, karena fosfor dapat mengendap sebagai kerak di ruang bakar diesel.
Sedangkan asam lemak bebas bersifat korosif yang akan merusak berbagai
komponen mesin diesel.
3. Filter press
Filter press digunakan untuk menyaring hasil degumming. Mesin ini
memiliki ukuran 60 x 60 cm dengan tekanan pompa 3 kg/cm2. CJCO yang keluar
dari filter press wujudnya seperti minyak goreng, kental licin, dan berbau tidak
mencolok.
TM
PDF Editor
6
c. Pemanfaatan Minyak Jarak Alami (CJCO)
Minyak jarak alami berpotensi sebagai pengganti minyak tanah (kerosin) untuk
memasak di dapur. Namun, desain kompor minyak tanah yang lazim digunakan di
dapur kita harus diubah karena kekentalan CJCO cukup tinggi sehingga sumbu kompor
tidak mampu mengisap CJCO. Karena itu, sumbu kompor harus diganti dengan sumbu
yang terbuat dari bahan khusus. Jika menggunakan komppor bertekanan udara seperti
yang digunakan oleh para penjual gorengan di tepi jalan, CJCO dapat langsung
digunakan sebagai pengganti minyak tanah.
Seandainya terdapat 10% dari 40 juta rumah di pedesaan Indonesia ditanami
Jatropha Curcas sebagai pagar rumah dengan panjang pagar 40 meter, berarti akan ada
pagar sepanjang 160 juta meter atau 160.000 km. Ukuran ini lebih panjang daripada
proyek yang dilakukan di Mali. Jika potensi produktivitasnya 2 kg/meter, akan
dihasilkan 320.000 ton biji jarak yang setara dengan 64.000 kiloliter minyak tanah.
Kebutuhan minyak tanah di Indonesia pada saat ini adalah 12 juta kiloliter. Walaupun
kekurangannya masih banyak, tetapi sudah bisa membantu meringankan beban yang
harus ditanggung oleh masyarakat. Setidaknya, masyarakat yang menanam jarak pagar
dan mengolahnya sendiri menjadi CJCO tidak harus mengeluarkan uang untuk membeli
minyak tanah yang sekarang harganya “selangit”.
Minyak jarak alami (CJCO) berpotensi untuk menggantikan minyak bakar atau
minyak residu (IDO) pada boiler pembangkit tenaga uap. Potensi ini juga yang
sekarang sedang diupayakan oleh PT RNI agar dapat menghemat penggunaan 10 juta
liter IDO untuk sembilan buah pabrik gulanya. Minyak kasar juga bisa digunakan pada
berbagai pompa air. Sekedar informasi, pemakaian minyak bakar di Indonesia pada
tahun 2005 mencapai 6 juta kiloliter.
d. Aspek Ekonomi Pembuatan Minyak Jarak Alami (CJCO)
1. Harga Berbagai Alat Pemerah
Pada bulan September 2005, harganya sekitar 16.500 euro atau Rp 250 juta.
Alat yang terdiri dari mesin pengupas kulit biji jarak, alat pengukus, mesin
penghancur biji jarak, dan mesin pengepres ditawarkan dengan harga
TM
PDF Editor
7
Rp 15.500.000 (Oktober 2005). Kapasitas bahan baku alat tersebut sebesar 200 kg
biji jarak/hari dan dapat memproduksi minyak jarak 70 liter/hari.
Sumarsono menyarankan dua tipe peralatan agroindustri pedesaan untuk
mengekstrak minyak jarak, yaitu sistem produksi minyak jarak pagar skala kecil
(0,5-0,6 ton per hari) dan sistem produksi minyak jarak pagar skala menengah ke
atas (10 ton/hari). Investasi pengadaan peralatan untuk skala kecil sekitar Rp 110
juta belum termasuk harga bangunan dan tanah. Harga peralatan untuk skala
menengah ke atas sekitar satu miliar rupiah, belum termasuk harga bangunan
(luas 300 m2) dan tanah, serta lahan perkebunan seluas 500-1.250 hektar.
2. Harga Minyak Jarak Alami (CJCO)
Rama Prihandana (2005) memperkirakan HPP CJCO sebesar Rp 2.000 per
liter. Hendriadi, dkk (2005) mengemukakan harga CJCO yang diolah menggunakan
alat skala pedesaan yang direkayasa BBPMP, serpong adalah Rp. 2.250 per liter.
Sumarsono (2005) mengemukakan harga minyak jarak adalah Rp 1.400 – Rp 2.100
per liter. Sedangkan Harsisto (2005) mengemukakan harga minyak jarak Rp 1.136
per liter. Harganya cukup variatif, tetapi jika dibandingkan dengan harga BBM
industri, harga ini cukup murah. Sebagai informasi, harga BBM Industri per liter
mulai November 2005 adalah minyak tanah Rp 6.170, minyak diesel Rp 5.490, dan
minyak bakar Rp 3.870.
4. Aplikasi dan Prinsip Pembuatan Biodiesel
a. Negara Pengguna Bioetanol dan Biodiesel
Bahan bakar hayati atau bahan bakar alternatif berbasis biomasa dapat
dikelompokkan menjadi bio-oil, biodiesel, bio-etanol, dan biogas. Namun, bagian yang
akan dibahas pada bab ini hanya biodiesel dan bio-etanol. Di mancanegara, bio-etanol
dipakai sebagai pengganti atau substitusi bensin (premium), sedangkan biodiesel
digunakan untuk mencampur petrodiesel (solar atau ADO-automotive diesel oil).
Saat ini, anhidrous etanol atau etil alkohol telah digunakan sebagai bahan
subtitusi BBM dengan nama gasohol (campuran gasolin dan alkohol). Beberapa negara
TM
PDF Editor
8
yang telah memakai gasohol adalah USA, Kanada, Swedia, India, Australia, Thailand,
Kolombia, Peru, Paraguay, dan Brasil.
Etanol dapat diproduksi dengan cara memfermentasikan bahan nabati yang
mengandung karbohidrat, yaitu pati dan gula, diantaranya dari tetes tebu dan
singkong. Produksi fuel etanol dunia saat ini sebesar 38,27 juta kiloliter. Produsen
terbesar fuel etanol adalah Brasil dengan kapasitas produksi 16 juta kiloliter (42%)
yang dihasilkan dari 320 pabrik etanol. Peringkat kedua adalah USA, diikuti China,
India dan Thailand. Kini di sekitar Bangkok telah tersedia lebih dari 100 stasiun
pengisian gasohol.
Generasi mobil berbahan bakar etanol termodern adalah sistem Total Flex.
Mobil dengan sistem ini, bahan bakarnya dapat diganti sesuai dengan keadaan.
Berbagai merek mobil yang telah menggunakan sistem Total Flex, diantaranya
Volkswagen, Fiat, Citroen, General Motors, Daimler Chrysler, dan Ford.
Beberapa negara yang telah memanfaatkan biodiesel adalah Ghana (bahan baku
kacang-kacangan), Amerika Serikat (biodiesel dari minyak kedelai), Jerman (bahan
baku rapeseed atau kanola), serta Inggris dan Prancis (bahan baku bunga matahari).
Tabel Produksi Biodiesel Di Eropa Pada Tahun 2004 Dan Target Pada Tahun 2006
Negara Produksi 2004
(Ribu Ton)
Estimasi 2006
(Ribu Ton)
Jerman 1.035 1.900-2.100
Prancis 348 600-800
Italia 320 500-550
Inggris - 250
Austria 57 150
Polandia - 100-120
Spanyol 13 70-80
Slovakia 15 70-80
Czech Republik 60 60-70
Denmark 70 30-40
Swedia 1 8-10
Dari tabel diatas terlihat cukup banyak negara yang “berpaling” ke biodiesel.
Penggunaan biodiesel sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1898, ketika Rudolf
Diesel menciptakan mesin diesel. Ketika itu, beliau menggunakan minyak nabati dari
kacang tanah (Arachis hipogaea) sebagai bahan bakar mesin tersebut. Berikut ini
beberapa pabrik biodiesel yang ada di mancanegara.
TM
PDF Editor
9
Tabel Pabrik Biodiesel di Mancanegara
Perusahaan Kota Negara Kapasitas
(Ton/Thn) Status
Ag Environmental
Products Sergeant Bluffs USA 100.000 Aktif
Biodiesel Industries Las Vegas USA 40.000 Aktif
Biodiesel Industries Texas USA 10.000 Konstruksi
Biodiesel Industries Cslifornia USA 3.500 Aktif
Biodiesel Industries Colorado USA 10.000 Aktif
Biodiesel Industries New South Wales Australy 20.000 Aktif
Biodiesel Industries Buttler USA 5.700 m3 Aktif
Biodiesel Industries Olomouc Ceko 34.000m3 Aktif
Imperial Western
Products Coachella USA 40.000 Aktif
West Central Soy Ralston USA 40.000 Aktif
Royal Chitralada
Projects - Thailand 2 ton/hari Aktif
Lurgi Life Science Marl German 100.000 Aktif
Fortum Porvoo Finland 170.000 Konstruksi
Argent Energy Motherwell UK 35.000 Konstruksi
Biofuels Teesside UK 250.000 Commisi oning
Sundance Renew
ables - UK 10.000 Aktif
Seharusnya Indonesia “lebih maju dan berjaya” dibandingkan dengan negara
lain karena Indonesia memiliki iklim, terutama sinar matahari yang sangat mendukung
pertumbuhan tanaman bahan baku green fuel. Selain itu, Kita juga mempunyai banyak
tanaman yang dapat diubah menjadi bahan bakar hayati. Namun, Bapak SBY berkata,
“Kita sudah agak lama dininabobokan, seolah-olah sumber minyak, gas bumi, dan
bahan tambang tidak pernah habis. Jelas, pendapat ini keliru. Cadangan minyak bumi
dan gas (migas) akan habis karena ini sumber daya alam yang tak terbarukan.
Pemerintah menetapkan bahwa mulai tahun 2006 akan dimulai pemanfaatan
jarak pagar sebagai subtitusi solar dan singkong sebagai subtitusi premium. Kedua
komoditas ini diharapkan dapat mengganti 10% pemakaian solar untuk transportasi
(sebesar 12.487 juta kiloliter) dan premium sebesar 10% (pemakaian 17.207 juta
kiloliter).
Di Indonesia belum ada pabrik anhidrous alkohol. Namun untuk biodiesel, kita
memiliki sejumlah pilot plant yang dilakukan oleh BPPT, Puspitek Serpong (tahun
2003) dengan kapasitas 1,5 ton/hari. Pilot Plant juga dimiliki oleh {T Energi Alternatif
TM
PDF Editor
Indonesia (PT EAI, tahun 2005) yang ada di Jakarta Utara. PT EAI memiliki
ton/hari. Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkannya dengan kapasitas 150
liter/batch (tahun 2004). Pada tahun 2004, BPPT Serpong bekerja sama dengan Pemda
Riau untuk membangun pabrik yang memiliki kapasitas 8 ton per hari. Namun, sampai
saat ini, pabrik tersebut belum beroperasi.
Tiga pilot plant tersebut, saat ini menghasilkan biodiesel dari minyak sawit
(CPO) atau disebut juga biodiesel minyak sawit (BMS).
merek Solarmax, sedangkan PT EAI memproduksi denga
b. Karakteristik Minyak Jarak
Karekteristik minyak jarak pagar berbeda dengan karekteristik solar. Dari
karekteristik yang dimilikinya,minyak pagar jarak
Berikut ini perbandingan karekteristik minyak jarak pagar dengan solar.
Tabel Perbandingan Kar
Paremeter
Densitas 15 C (g/m
Viskositas 30 C (cst)
Bilangan Setana
Flash Point (C)
Nilai Kalor (kkal/kg)
Karbon (C) per molekul
Dari tabel diatas diketahui bahwa CJCO mewmiliki kekurangan karena
Viskositasnya lebih tingggi daripada solar,tetapi nilai kalorinya lebih rendah.
Namun,memiliki keuntungan yaitu nilai bilangan setana, atom karbon per molekul, dan
flash point lebih tinggi daripada solar. Keuntungan lain, minyak jarak mengandung
banyak oksigen (solar tidak memiliki oksigen)
sehingga akan terjadi pembakaran sempurna di
mesin diesel. Akibatnya, akan diperoleh hasil
buangan yang bersih, tidak berbahaya, low
smoke number, dan biodegrable. Tidak salah
kalau minyak jarak dikategorikan sebagai bahan
bakar yang akrab lingkungan.
dengan CPO kelapa sawit,
Indonesia (PT EAI, tahun 2005) yang ada di Jakarta Utara. PT EAI memiliki
ton/hari. Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkannya dengan kapasitas 150
liter/batch (tahun 2004). Pada tahun 2004, BPPT Serpong bekerja sama dengan Pemda
Riau untuk membangun pabrik yang memiliki kapasitas 8 ton per hari. Namun, sampai
saat ini, pabrik tersebut belum beroperasi.
Tiga pilot plant tersebut, saat ini menghasilkan biodiesel dari minyak sawit
(CPO) atau disebut juga biodiesel minyak sawit (BMS). BPPT memproduksinya dengan
merek Solarmax, sedangkan PT EAI memproduksi dengan merek Natur Fuel.
Karakteristik Minyak Jarak
Karekteristik minyak jarak pagar berbeda dengan karekteristik solar. Dari
karekteristik yang dimilikinya,minyak pagar jarak memiliki kekurangan dan kelebihan.
Berikut ini perbandingan karekteristik minyak jarak pagar dengan solar.
Tabel Perbandingan Karakteristik CJCO dan Solar.
Paremeter CJCO Solar
Densitas 15 C (g/m 0,92 0,8
Viskositas 30 C (cst) 52,6 3,60
51 48
340 80
Nilai Kalor (kkal/kg) 9,470 10.170
Karbon (C) per molekul 16-18 8-10
Dari tabel diatas diketahui bahwa CJCO mewmiliki kekurangan karena
Viskositasnya lebih tingggi daripada solar,tetapi nilai kalorinya lebih rendah.
Namun,memiliki keuntungan yaitu nilai bilangan setana, atom karbon per molekul, dan
tinggi daripada solar. Keuntungan lain, minyak jarak mengandung
banyak oksigen (solar tidak memiliki oksigen)
sehingga akan terjadi pembakaran sempurna di
mesin diesel. Akibatnya, akan diperoleh hasil
buangan yang bersih, tidak berbahaya, low
dan biodegrable. Tidak salah
kalau minyak jarak dikategorikan sebagai bahan
bakar yang akrab lingkungan. Dibandingkan
dengan CPO kelapa sawit, minyak jarak (CJCO)
10
Indonesia (PT EAI, tahun 2005) yang ada di Jakarta Utara. PT EAI memiliki kapasitas 1
ton/hari. Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkannya dengan kapasitas 150
liter/batch (tahun 2004). Pada tahun 2004, BPPT Serpong bekerja sama dengan Pemda
Riau untuk membangun pabrik yang memiliki kapasitas 8 ton per hari. Namun, sampai
Tiga pilot plant tersebut, saat ini menghasilkan biodiesel dari minyak sawit
BPPT memproduksinya dengan
n merek Natur Fuel.
Karekteristik minyak jarak pagar berbeda dengan karekteristik solar. Dari
memiliki kekurangan dan kelebihan.
Berikut ini perbandingan karekteristik minyak jarak pagar dengan solar.
Dari tabel diatas diketahui bahwa CJCO mewmiliki kekurangan karena
Viskositasnya lebih tingggi daripada solar,tetapi nilai kalorinya lebih rendah.
Namun,memiliki keuntungan yaitu nilai bilangan setana, atom karbon per molekul, dan
tinggi daripada solar. Keuntungan lain, minyak jarak mengandung
TM
PDF Editor
11
memiliki kelebihan yaitu titik beku rendah (20C pada CJCO , 140C pada CPO, dan
0.140C pada ADO). Selain itu,minyak jarak bukan minyak yang dapat dimakan (editable
oil) sehingga harga bahan bakunya akan lebih murah dan tidak bersaing dengan
pangan.
Hampir semua komponen bahan kimia yang ada dalam biodiesel lebih rendah
dibandingkan dengan petrodiesel (solar). Biodiesel tidak mengandung senyawa SO2 (0
ppm). Walaupun ada, nilainya relatif kecil (kurang dari 15 ppm). Selain itu, emisi
karbon monoksida (CO) yang dihasilkan cukup rendah.
Tabel Emisi Biodiesel Dibandingkan Dengan Solar
Bahan kimia Biodiesel Solar Perbedaan (%)
SO2 (ppm) 0 78 -100
CO (ppm) 10 40 -75
NO (ppm) 37 64 -42
NO2 (ppm) 1 1 0
O2 (%-b) 6 6,6 -9
Total partikulat (mg/Nm3) 0,25 5,6 -96
Benzen (mg/Nm3) 0,3 5,01 -99,9
Toluen (mg/Nm3 0,57 2,31 -99,9
Xylene (mg/Nm3 0,73 1,57 -99,9
Etilbenzen (mg/Nm3) 0,3 0,73 -59
Keterangan: Beberapa referensi lain mengemukakan angka SO2 sebagai berikut.
- Biodiesel 0 – 14 ppm
- Solar 1.500 – 4.100 ppm
Belerang merupakan pemicu emisi SPM (Solid Particulate Matter) dan asap
hitam. Partikel SPM bersifat karsinogenik atau bahan pemicu tumbuhnya sel kanker.
Kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar menghasilkan emisi SPM lebih
banyak, sedangkan emisi SPM dari biodiesel relatif sedikit. Karena itu, pantas jika
biodiesel disebut bahan bakar yang ramah lingkungan. Selain itu, biodiesel juga ramah
terhadap mesin, khususnya pada piston karena memiliki pelumasan.
c. Pembuatan Biodiesel
1. Prinsip Pembuatan Biodiesel
Proses pembuatan biodiesel disebut transesterifikasi. Proses ini relatif sederhana,
seperti berikut ini.
TM
PDF Editor
Lemak + Metanol
Minyak lemak
CPO (sawit)
CJCO (jarak pagar)
Keterangan:
- Metanol bisa diperoleh dari gas bumi atau biomassa
- Katalis yang digunakan adalah KOH
- Gliserin merupakan produk samping yang dapat digunakan di industri farmasi, sabun dan kosmetika.
Pada masa yang akan datang, gliserin dapat dikonversi menjadi etanol.
Jika digambarkan dalam rumus kimia, proses transesterifikasi sebagai
O ║
CH2-O-C-R1
O ║
CH-OC-R2 + 3CH3OH Katalis
O O ║
CH2-O-C-R3
Keterangan :
Jumlah etanol 40% dan katalis 1% dari total volume CJPO yang dicampur pada suhu 60
Salah satu tujuan transesterifikasi adalah untuk menurunkan viskositas atau
kekentalan CJCO. Dengan proses ini viskositas biodiesel Jatropha curcas akan
menyamai petrodiesel (sola
2. Aspek Ekonomi Pembuatan Biodiesel
Sonni Solistia Wirawan mengemukakan bahwa biaya produksi biodiesel yang
berkapasitas sampai dengan 3.000 ton/tahun (exclude raw material) sebesar
Rp1.000/kg. Harsisto mengemukakan biaya produksinya sebesar Rp1.300/liter,
sedangkan referensi lain menyebutkan biaya produksi biodiesel termasuk bahan
sebesar Rp1.200/liter.
Metanol Katalis Ester metil/etil + Gliserin
(etanol) 25-800C asam-asam lemak
(biodiesel)
Metanol bisa diperoleh dari gas bumi atau biomassa
digunakan adalah KOH
Gliserin merupakan produk samping yang dapat digunakan di industri farmasi, sabun dan kosmetika.
Pada masa yang akan datang, gliserin dapat dikonversi menjadi etanol.
ika digambarkan dalam rumus kimia, proses transesterifikasi sebagai berikut.
O ║
1 CH3-O-C-R1
O CH2-OH ║ |
Katalis CH3-O-C-R2 + CH-OH
|
CH2-OH
O O ║
3 CH3-O-C-R3
Jumlah etanol 40% dan katalis 1% dari total volume CJPO yang dicampur pada suhu 60
Salah satu tujuan transesterifikasi adalah untuk menurunkan viskositas atau
CJCO. Dengan proses ini viskositas biodiesel Jatropha curcas akan
menyamai petrodiesel (solar atau ADO)hingga mencapai nilai 4,84 cst.
Aspek Ekonomi Pembuatan Biodiesel
Sonni Solistia Wirawan mengemukakan bahwa biaya produksi biodiesel yang
sampai dengan 3.000 ton/tahun (exclude raw material) sebesar
Rp1.000/kg. Harsisto mengemukakan biaya produksinya sebesar Rp1.300/liter,
sedangkan referensi lain menyebutkan biaya produksi biodiesel termasuk bahan
sebesar Rp1.200/liter.
12
Gliserin
asam lemak
Gliserin merupakan produk samping yang dapat digunakan di industri farmasi, sabun dan kosmetika.
berikut.
Jumlah etanol 40% dan katalis 1% dari total volume CJPO yang dicampur pada suhu 600 C.
Salah satu tujuan transesterifikasi adalah untuk menurunkan viskositas atau
CJCO. Dengan proses ini viskositas biodiesel Jatropha curcas akan
4,84 cst.
Sonni Solistia Wirawan mengemukakan bahwa biaya produksi biodiesel yang
sampai dengan 3.000 ton/tahun (exclude raw material) sebesar
Rp1.000/kg. Harsisto mengemukakan biaya produksinya sebesar Rp1.300/liter,
sedangkan referensi lain menyebutkan biaya produksi biodiesel termasuk bahan
TM
PDF Editor
13
Harga biodiesel dipengaruhi biaya produksinya. Jadi, sebelumnya kita perlu
mengetahui jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan
biodiesel Jatropha curcas. Berikut ini perkiraan biaya produksi pembuatan
biodiesel Jatropha curcas.
Biaya Produksi Biodiesel Jatropha Curcas =
Harga Bahan Baku + Biaya Produksi + Pajak + Transportasi
1. Biaya produksi CJCO Rp2.000 - Rp2.250 per liter
2. Biaya produksi biodiesel Rp1.200 per liter
Harga netto produksi biodiesel Rp3.200 - Rp3.450 per liter
3. PPN 10% dari produk biodiesel Rp320-Rp345 per liter
Biodiesel + pajak = Rp3.520 - Rp3.795 per liter
4. Transportasi darat (asumsi 240 km) Rp300/liter
Harga netto biodiesel Rp3.820 - Rp4.095 per liter
Dari perhitungan sederhana diatas diketahui harga biodiesel Jatropha curcas
adalah Rp3.850-Rp4.100 per liter. Harga ini lebih murah daripada biodiesel dari
CPO kelapa sawit, minyak diesel industri (Rp5.490/liter), atau harga solar untuk
transportasi (Rp4.300/liter).
Biodiesel dari CPO kelapa sawit (biodiesel minyak sawit;BMS) pada saat ini
diproduksi secara semi-massal di BPPT dan PT EAI. Sonni Solistia Wirawan (2005)
melaporkan bahwa harga netto BMS di tempat (termasuk PPN, transportasi darat,
dan biaya produksi) sebesar Rp4.230 per liter. Harga ini tentu lebih murah
dibandingkan dengan harga BBM untuk industri (per 1 November 2005). Harga
BBM industri per liter adalah minyak tanah Rp6.170, minyak diesel Rp5.490, dan
minyak bakar Rp3.870. Berikut ini perkiraan biaya produksi pembuatan biodiesel
minyak sawit.
Harga Produksi Biodiesel BMS =
Harga Bahan Baku + Biaya Produksi + Pajak + Transportasi
1. Biaya produksi CPO Rp3.000/kg
2. Biaya produksi biodiesel Rp1.000/kg
Harga netto produksi biodiesel Rp4.000/kg
TM
PDF Editor
14
3. PPN 10% dari produk biodiesel Rp400/kg
Biodiesel + pajak = Rp4.400/kg
4. Transportasi darat (asumsi 240 km) Rp300/liter
Harga netto biodiesel Rp4.700/kg
PT Rekayasa Industri mengemukakan data sebagai berikut.
Tabel Biaya Investasi, Net Income, dan Kebutuhan Lahan Penanaman Jatropha
curcas
Uraian Kategori Pabrik
Mini Kecil Sedang
Kapasitas (1/hari) 100 500 1.000
Harga (juta rupiah) 50 300 800
Luas tanam Jatropha Curcas 20 100 250
Jumlah pohon (ribu) 50 250 500
Net Income/bulan (juta rupiah) 3-4 15-20 30-40
Pada bulan Oktober 2005 PT Rekayasa Industri telah berhasil
menyelesaikan desain pabrik biodiesel yang berkapasitas 15.000 liter/hari. Pabrik
ini milik pertamina. PT Rekayasa Industri juga sedang menyelesaikan desain home
industri biodiesel.
3. Keberlangsungan Pembuatan Biodiesel
Bapak Wapres Jusuf Kalla mengisyaratkan harga BBM bisa turun
karena semakin kondusifnya situasi di Timur Tengah dam Kawasan Teluk
lainnya. Sebaiknya kita jangan menjadi bangsa yang ragu, apalagi latah. Kita jangan
mengulang kesalahan pada saat terjadi krisis energi tahun 1972. Kita latah
mengerahkan tenaga untuk mengembangkan energi terbarukan, tetapi tidak
berlanjut. Meskipun harga minyak dunia turun, pembuatan biofuel (bahan bakar
hayati) harus tetap berlangsung karena suatu saat nanti cadangan minyak bumi
akan habis, mengingat bahan ini merupakan bahan yang nonrenewable. Kita harus
meniru Brasil yang konsisten mengembangkan renewable energy (gasohol) sejak
tahun 1972 sehingga mereka memiliki idependensi suplai bahan bakar.
TM
PDF Editor
15
ANALISIS USAHA BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR
TUMPANG SARI DENGAN JAGUNG (LUAS LAHAN SATU HEKTAR) TAHUN I – V
No Uraian Satuan Jumla
h
Tahun I
Rp/Sat (RP)
Tahun II
(RP)
Tahun III
(RP)
Tahun IV
(RP)
Tahun V
(RP)
I. TANAM & PEMELIHARAAN:
1. Kegiatan Fisik:
a. Pengolahan Tanah / Pers. Lahan HOK 12 10,000 120,000 - - - -
b. Tanam (Incl. Lubang & Pancang) HOK 15 10,000 150,000 - - - -
c. Sisip / Sulam (10%) HOK 3 10,000 30,000 31,500 - - -
d. Pemangkasan / Topping HOK
10
10,000 100,000 105,000 110,250 115,760 121,547
e. Pembumbunan / menyiang HOK 10 10,000 100,000 84,000 88,200 92,610 97,241
f. Pemupukan HOK 10 10,000 100,000 105,000 115,763 121,550 127,627
g. Penyiraman HOK 25 10,000 250,000 262,500 289,406 335,026 407,226
h. Pengendalian HPT HOK 1 10,000 10,000 10,500 11,025 11,576 12,155
Jumlah - - 860,000 598,500 614,644 676,521 765,796
2. Bahan:
a. Bibit (Incl. Sulam 10%)
Pk
1,833
275
458,000
42,000
-
-
-
b. Pupuk :
- Pupuk kandang
- Pupuk NPK
Kg
Kg
3,000
100
25
5,000
75,000
500,000
-
525,000
78,751
551,250
-
578,813
82,689
607,752
c. Pestisida Ltr 1 75,000 75,000 78,750 82,688 86,821 91,162
Jumlah - - 1,108,000 645,750 712,689 665,633 781,603
TOTAL BIAYA TANAM & PEMEL. (I) - - 1,968,000 1,244,250 1,327,332 1,342,155 1,547,399
II P A N E N :
a. Panen
HOK
15
10,000
150,000
337,500
496,125
651,164
820,467
b. Kupas HOK 8 10,000 80,000 180,000 264,600 347,288 437,582
TOTAL BIAYA PANEN (II) - - 230,000 517,500 760,725 998,452 1,258,049
III TOTAL BIAYA (I + II) 2,198,000 1,761,750 2,088,057 2,340,606 2,805,448
IV Biaya Tumpang Sari*) 2,000,000 2,100,000 1,500,000 1,000,000 1,000,000
V TOTAL BIAYA + TUMPANG SARI 4,198,000 3,861,750 3,588,057 3,340,606 3,805,448
VI ESTIMASI PENDAPATAN :
1. Jarak Pagar: Kg
a. Produksi Rp/Kg 1,000 2,250 3,000 3,750 4,500
b. Harga Rp 500 550 600 660 725
c. Pendapatan Rp 500,000 1,237,500 1,800,000 2,475,000 3,262,500
2. Tumpang Sari:
a. Produksi Kg 3,000 3,000 2,250 1,500 1,500
b. Harga Rp/Kg 1,500 1,650 1,815 2,000 2,200
c. Pendapatan Rp 4,500,000 4,950,000 4,083,750 2,999,250 3,300,675
3. Total Pendapatan Rp 5,000,000 6,187,500 5,883,750 5,474,250 6,563,175
VII LABA (RUGI) Rp 802,000 2,325,751 2,295,693 2,133,644 2,757,727
( Editan dari buku Prospek Dan Budidaya Jarak Pagar Penerbit Bidang Pasca
Panen dan Sistem Informasi Perkebunan Disbun. Prov.Sul-Sel, 2010 )
TM
PDF Editor