Upload
ronald-james
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
1/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
L.I.1. Mempelajari asma bronkial
L.O.1.1. Memahami dan menjelaskan definisi asma
Asma berasal dari bahasa Yunani asthma yang berarti sengal-sengal. Asma dalam pengertian klinik diartikan
sebagai batuk yang disertai sesak nafas berulang dengan atau tanpa disertai mengi (Ian !. "andoko# $%%&'.
Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai dengan mengi episodik# batuk# dan
sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas.
L.O.1.$. Memahami dan menjelaskan epidemiologi
i Indonesia# pre)alensi asma belum diketahui se*ara pasti. "asil penelitian pada anak sekolah usia 1&-1+ tahun
dengan menggunakan kuesioner I!AA, ( International Study on Asthma and Allergy in Children' tahun 1
melaporkan pre)alensi asma sebesar $#1/# sedangkan pada tahun $%%& meningkat menjadi #$/. "asil sur)ey
asma pada anak sekolah di beberapa kota di Indonesia (Medan# 0alembang# akarta# 2andung# !emarang#
Yogyakarta# Malang dan enpasar' menunjukkan pre)alensi asma pada anak ! (3 sampai 1$ tahun' berkisar
antara -3#+/# sedangkan pada
anak !M0 di akarta 0usat sebesar #5/. 2erdasarkan gambaran tersebut# terlihat baha asma telah menjadi
masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian serius.
6engganis# I. $%%5. Diagnosis dan Tatalaksana. Majalah 7edokteran Indonesia. 8ol 5 nomer 11.
1
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
2/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
L.O.1.&. Memahami dan menjelaskan etiologi asma
Faktor Genetik
a. Atopi9alergi
"al yang diturunkan adalah bakat alerginya# meskipun belum diketahui bagaimana *ara penurunannya.
0enderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat yang juga alergi. engan adanya bakat
alergi ini# penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkial jika terpajan dengan faktor pen*etus.
b. "ipereakti)itas bronkus
!aluran napas sensitif terhadap berbagai rangsangan alergen maupun iritan.
*. enis kelamin
0ria merupakan risiko untuk asma pada anak. !ebelum usia 1+ tahun# pre)alensi asma pada anak laki-
laki adalah 1#-$ kali dibanding anak perempuan. :etapi menjelang deasa perbandingan tersebut lebih kurang
sama dan pada masa menopause perempuan lebih banyak.
d. 6as9etnik
e. Obesitas
Obesitas atau peningkatan Body Mass Index (2MI'# merupakan faktor risiko asma. Mediator tertentu seperti
leptin dapat mempengaruhi fungsi saluran napas dan meningkatkan kemungkinan terjadinya asma. Meskipun
mekanismenya belum jelas# penurunan berat badan penderita obesitas dengan asma# dapat memperbaiki gejala
fungsi paru# morbiditas dan status kesehatan.
f. ;mur
2
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
3/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
Insidensi tertinggi asma biasanya mengenai anak-anak (4-1%/'# yaitu umur < 1+ tahun. !edangkan pada orang
deasa# angka kejadian asma lebih ke*il yaitu sekitar &-/ ( Asthma and Allergy Foundation of America# $%1%'.
Menurut studi yang dilakukan oleh Australian Institute of Health and elfare ($%%4'# kejadian asma pada
kelompok umur 15 < &+ tahun adalah 1+/ sedangkan =3 tahun menurun menjadi 5.5/.
Faktor lingkungan
a. Alergen dalam rumah (tungau debu rumah# spora jamur# ke*oa# serpihan kulit binatang seperti anjing# ku*ing#
dan lain-lain'.
b. Alergen luar rumah (serbuk sari# dan spora jamur'.
Faktor lain
a. Alergen makanan
,ontoh> susu# telur# udang# kepiting# ikan laut# ka*ang tanah# *oklat# kii# jeruk# bahan penyedap pengaet# dan
pearna makanan.
b. Alergen obat-obatan tertentu
,ontoh> penisilin# sefalosporin# golongan beta laktam lainnya# eritrosin# tetrasiklin# analgesik#
antipiretik# dan lain lain.
*. 2ahan yang mengiritasi
,ontoh> parfum# household s!ray# dan lain-lain.
d. ?kspresi emosi berlebih
!tres9gangguan emosi dapat menjadi pen*etus serangan asma# selain itu juga dapat memperberat serangan asma
yang sudah ada. i samping gejala asma yang timbul harus segera diobati# penderita asma yang mengalamistres9gangguan emosi perlu diberi nasihat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. 7arena jika stresnya belum
diatasi# maka gejala asmanya lebih sulit diobati.
e. Asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif
Asap rokok berhubungan dengan penurunan fungsi paru. 0ajanan asap rokok# sebelum dan sesudah kelahiran
berhubungan dengan efek berbahaya yang dapat diukur seperti meningkatkan risiko terjadinya gejala serupa
asma pada usia dini.
f. 0olusi udara dari luar dan dalam ruangan
g" #xercise$induced asthma
0ada penderita yang kambuh asmanya ketika melakukan akti)itas9olahraga tertentu. !ebagian besar penderita
asma akan mendapat serangan jika melakukan akti)itas jasmani atau olahraga yang berat. Lari *epat paling
mudah menimbulkan serangan asma. !erangan asma karena akti)itas biasanya terjadi segera setelah selesai
akti)itas tersebut.
h. 0erubahan *ua*a
,ua*a lembab dan haa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfer yang mendadak
dinginmerupakan faktor pemi*u terjadinya serangan asma. !erangan kadang-kadang berhubungan dengan
musim# seperti> musim hujan# musim kemarau# musim bunga (serbuk sari beterbangan'.
i. !tatus ekonomi
6engganis# I. $%%5. Diagnosis dan Tatalaksana. Majalah 7edokteran Indonesia. 8ol 5 nomer 11.
3
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
4/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
L.O.1.+. Memahami dan menjelaskan klasifikasi
Klasifikasi Menurut Etiologi
2anyak usaha telah dilakukan untuk membagi asma menurut etiologi# terutama dengan bahan lingkungan yang
mensensititasi. @amun hal itu sulit dilakukan antara lain oleh karena bahan tersebut sering tidak diketahui.
Klasifikasi Menurut Derajat Berat Asma
7lasifikasi asma menurut derajat berat berguna untuk menentukan obat yang diperlukan pada aal penanganan
asma. Menurut derajat besar asma diklasifikasikan sebagai intermiten# persisten ringan# persisten sedang dan
persisten berat.
L.O.1. Memahami dan menjelaskan patogenesis
Asma dipandang sebagai penyakit inflamasi saluran napas dan ditemukan pula hiperakti)itas saluran napas.
iperantarai oleh sistem imunologi dan saraf otonom. 0ada jalur imunologi# alergen masuk ke tubuh lalu di
tangkap dan diolah oleh A0, (Antigen 0resenting ,ell' terbentuk M", kelas II. Lalu dipersentasikan pada sel
: helper. !el : helper mengeluarkan sitokin IL-1 untuk berpoliferasi menjadi sel :h1 dan sel :h$. !el :h$
menghasilkan IL + dan IL 1& untuk mengaktifkan sel limfosit 2. !el limfosit 2 memproduksi Ig?. !elain keluar
juga sel-sel radang yaitu mastosit# makrofag# sel epitel# eosinofil# neutrofil# trombosit serta limfosit untuk
mengeluarkan mediator inflamasi. Mediator inflamasi yang keluar yaitu histamin# prostaglandin# leukotrin#
platelet a*ti)ating fa*tor# bradikinin# tromboksin sehingga menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding
)askuler# edema saluran napas# infiltrasi sel radang# sekresi mukus dan fibrosis sub epitel sehingga
menimbulkan hiperakti)itas saluran napas. "iperakti)itas ini menimbulkan
a. Inflamasi#
b. 7erusakan epitel yang dapat meningkatkan penetras alergen# mediator inflamsi dan iritsasi ujung-ujung saraf
otonom. 7erusakan sel epitel dapat mengakibatkan bronkokonstriksi lebih mudah terjadi.
*. 0eningkatan saraf parasimpatis
d. "ipertrofi otot polos
e. Obstruksi jalan napas
4
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
5/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
L.O.1.3 Memahami dan menjelaskan patofisiologi
Obstruksi yang terjadi pada asma bertambah berat selama ekspirasi karena se*ara fisiologis saluran napas
menyempit pada saat itu. "al ini mengakibatkan udara distal tempat terjadinya obstruksi terjebak tidak bisa
ekspirasi. !elanjutnya terjadi peningkatan )olume residu# kapitas residu fungsional (76'. !ehingga pasien
akan bernapas pada )olume yang tinggi mendekati kapasitas paru total. Ini dinamakan keadaan hiperinflasi yang
bertujuan agar saluran napas tetap terbuka dan pertukaran gas terjadi dengan lan*ar. ;ntuk mempertahankan
hiperinflasi diperlukan otot-otot bantu napas. Bangguan obstruksi ini dinilai dengan 8olume ekspirasi paksa
detik pertama atau Arus pun*ak ekspirasi sedangan penurunan 7apasitas )ital paksa menggambarkan
hiperinflasi paru.
0enyempitan pada saluran napas besar terjadi mengi# sedangkan pada saluran napas ke*il terjadi gejala
batuk dan sesak. 0enyempitan ya ng tidak merata mengakibatkan daerah yang kurang )entilasi terjadi
hipoksemia (penurunan 0aO$ '. ;ntuk mengatasi kekurangan oksigen# tunuh melakukan hiper)entilasi. :etapi
akibat pengeluaran ,O$ yang berlebihan sehingga 0a,O$ menurun terjadi hipokapnia yang menimbulkan
alkaslosis respiratorik.
0ada asma yang berat banyak saluran napas dan al)eolus tertutup oleh mukus sehingga ridak
memungkinkan terjadinya pertukaran gas. "al ini menyebabkan hipoksemia dan kerja otot-otot pernapasan
tambahan bertambah berat sehingga terjadi peningkatan produksi ,O$. 0eningkatan ,O$ disertai dengan
penurunan )entilasi sehingga terjadi hiperkapnia dan hipo)entilasi yang menimbulkan asidosis respiratorik atau
gagal napas. "ipoksemia yang berlangsung lama menyebabkan asidosis metabolik dan kontriksi
pembuluhbdarah pada paru yang kemudian menyebabkan shunting yaitu peredaran darah tanpa melalui unit
pertukaran gas.
engan demikian penyempitan saluran napas menyebabkan >
a. "ipo)entilasi b. 7etidakseimbangan )entilasi perfusi dimana distribusi )entilasi tidak setara dengan sirkulasi darah paru*. Bangguan difusi gas di tingkat al)eoli.
!undaru# ".# !ukanto. $%%. Buku A%ar Ilmu &enyakit Dalam ' Asma Bronkial" akarta > Interna 0ublishing.
L.O.1.4 Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis
5
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
6/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
6ingan !edang 2erat An*aman henti
napas
!esak napas 2erjalan
2ayi> menangis
kerasapat berbaring
2i*ara
2ayi > tangis
melemah danmemendek# sulit
menyusui
Lebih enak posisi
duduk
!aat istirahat
2ayi > tidak mau
menyusuiuduk membungkuk
2erbi*ara Menggunakan
kalimat
0enggalan kalimat 7ata-kata
7esadaran Mungkin gelisah Belisah Belisah Mengantuk atau
bingung
rekuensi napas Meningkat Meningkat !ering =&%
kali9menit
rekuensi napas normal anak menurut usia >
C$ bulan > C3% kali9menit
$-1$ bulan > C% kali9menit
1- tahun > C+% kali9menit
3-5 tahun > C&% kali9menit
0enggunaan otot
pernapasan
tambahan dan
retraksi suprasternal
2iasanya tidak
dijumpai
2iasanya dijumpai 2iasanya dijumpai 0ergerakan
torakoabdominal
yang paradoks
Mengi !edang# sering
hanya pada ekspirasi
7eras 7eras Menghilang
rekuensi nadi C1%% kali9menit 1%%-1$% kali9menit =1$% kali9menit 2radikardia
0ulsus paradoksus :idak ada C1% mg Mungkin ada 1%-$
mm"g
!ering ada =$
mm"g
Menghilang#
menandakan adanya
kelemahan oto
pernapasan
0? setelah
bronkodilator inisial
=5%/ 3%-5%/ C3%/
0aO$ atau 0a,O$ @ormal
C+ mm"g
=3% mm"g
C+ mm"g
C3% mm"g mungkin
sianosis
=+ mm"g mungkin
gagal napas
!aturasi O$ =/ 1-/ C%/
L.O.1.5. Memahami dan menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding asma
6
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
7/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
Anamnesis >
Ada beberapa hal yang harus diketahui dari pasien asma antara lain> riayat hidung ingusan atau mampat
(rhinitis alergi'# mata gatal# merah# dan berair (konjungti)itis alergi'# dan eksem atopi# batuk yang sering
kambuh (kronik' disertai mengi# flu berulang# sakit akibat perubahan musim atau pergantian *ua*a# adanya
hambatan berakti)itas karena masalah pernapasan (saat berolahraga'# sering terbangun pada malam hari# riayat
keluarga (riayat asma# rinitis atau alergi lainnya dalam keluarga'# memelihara binatang di dalam rumah#
banyak ke*oa# terdapat bagian yang lembab di dalam
rumah. ;ntuk mengetahui adanya tungau debu rumah# tanyakan apakah menggunakan karpet berbulu# sofa kain
bludru# kasur kapuk# banyak barang di kamar tidur. Apakah sesak dengan bau-bauan seperti parfum# spray
pembunuhserangga# apakah pasien merokok# orang lain yang merokok di rumah atau lingkungan kerja# obat
yang digunakan pasien# apakah ada (eta (locker # aspirin atau steroid.
7
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
8/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
0emeriksaan fisik >
• Inspeksi > dinding torak tampak mengembang# diapraghma terdorong ke baah
• 0alpasi > fremitus )okal kanan sama dengan kiri (pemeriksaan getaran suara'
• 0erkusi > suara terdengar timfani
• Auskultasi > terdengar heeDing # ekspirasi memanjang
0emeriksaan penunjang >
• aal paru >
0engukuran )olume ekspirasi paksa detik pertama (8?01' dan kapasiti )ital paksa (780' dilakukan dengan
manu)er ekspirasi paksa melalui prosedur yang standar. 0emeriksaan itu sangat bergantung kepada kemampuan
penderita sehingga dibutuhkan instruksi operator yang jelas dan kooperasi penderita. ;ntuk mendapatkan nilai
yang akurat# diambil nilai tertinggi dari $-& nilai yang re!roduci(le dan acce!ta(le. Obstruksi jalan napas
diketahui dari nilai rasio 8?019 780 C 4/ atau 8?01 C 5%/ nilai prediksi. Manfaat pemeriksaan spirometri
dalam diagnosis asma >
Obstruksi jalan napas diketahui dari nilai rasio 8?019 780 C 4/ atau 8?01 C 5%/ nilai prediksi.
6e)ersibiliti# yaitu perbaikan 8?01 = 1/ se*ara spontan# atau setelah inhalasi bronkodilator (uji
bronkodilator'# atau setelah pemberian bronkodilator oral 1%-1+ hari# atau setelah pemberian
kortikosteroid (inhalasi9 oral' $ minggu. 6e)ersibiliti ini dapat membantu diagnosis asma
Menilai derajat berat asma
Arus 0un*ak ?kspirasi (A0?'
@ilai A0? dapat diperoleh melalui pemeriksaan spirometri atau pemeriksaan yang lebih sederhana yaitu dengan
alat !eak ex!iratory flo) meter (0? meter' yang relatif sangat murah# mudah dibaa# terbuat dari plastik dan
mungkin tersedia di berbagai tingkat layanan kesehatan termasuk puskesmas ataupun instalasi gaat darurat.
Alat 0? meter relatif mudah digunakan9 dipahami baik oleh dokter maupun penderita# sebaiknya digunakan
penderita di rumah sehari-hari untuk memantau kondisi asmanya. Manu)er pemeriksaan A0? dengan ekspirasi
paksa membutuhkan koperasi penderita dan instruksi yang jelas. Manfaat A0? dalam diagnosis asma
6e)ersibiliti# yaitu perbaikan nilai A0? 1/ setelah inhalasi bronkodilator (uji bronkodilator'# atau
bronkodilator oral 1%-1+ hari# atau respons terapi kortikosteroid (inhalasi9 oral # $ minggu'
8ariabiliti# menilai )ariasi diurnal A0? yang dikenal dengan )ariabiliti A0? harian selama 1-$ minggu.
8ariabiliti juga dapat digunakan menilai derajat berat penyakit (lihat klasifikasi'
@ilai A0? tidak selalu berkorelasi dengan parameter pengukuran faal paru lain# di samping itu A0? juga tidak
selalu berkorelasi dengan derajat berat obstruksi. Oleh karenanya pengukuran nilai A0? sebaiknya
dibandingkan dengan nilai terbaik sebelumnya# bukan nilai prediksi normal.
,ara pemeriksaan )ariabiliti A0? harian diukur pagi hari untuk mendapatkan nilai terendah# dan malam hari
untuk mendapatkan nilai tertinggi. 6ata-rata A0? harian dapat diperoleh melalui $ *ara >
• 2ila sedang menggunakan bronkodilator# diambil )ariasi9 perbedaan nilai A0? pagi hari sebelum
bronkodilator dan nilai A0? malam hari sebelumnya sesudah bronkodilator. 0erbedaan nilai pagi
8
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
9/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
sebelum bronkodilator dan malam sebelumnya sesudah bronkodilator menunjukkan persentase rata-rata
nilai A0? harian. @ilai = $%/ dipertimbangkan sebagai asma.
A0? malam - A0? pagi
8ariabiliti harian E -------------------------------------------- F 1%% /
19$ (A0? malam G A0? pagi'
Metode lain untuk menetapkan )ariabiliti A0? adalah nilai terendah A0? pagi sebelum bronkodilator selama
pengamatan $ minggu# dinyatakan dengan persentase dari nilai terbaik (nilai tertinggi A0? malam hari'.
,ontoh >
!elama 1 minggu setiap hari diukur A0? pagi dan malam # misalkan didapatkan pagi terendah &%%# dan A0?
malam tertinggi +%%H maka persentase dari nilai terbaik (/ of the re*ent best' adalah &%%9 +%% E 4/. Metode
tersebut paling mudah dan mungkin dilakukan untuk menilai )ariabiliti.
• ;ji pro)okasi
ika pemeriksaan spirometri normal# untuk menunjukkan hiperakti)itas bronkus dilakukan uji
pro)okasi bronkus. Misalnya uji pro)oaksi dengan histamin# metakolin# kegiatan jasmana# udara dingin
#dll. ;ji ketahanan jasmani dengan menyuruh pasien lari *epat selama 3 menit hingga men*apai denyut
jantung 5%-%/ dari maksimum. ianggap bermakna jika terjadi penurunan A0? paling sedikit 1%/.
• 0emeriksaan sputum
0ada asma ditemukan yang khas yaitu eosinofil. :erdapat pula kristal ,har*ot-Leyden# dan spiral
*rushman.0emeriksaan eosinofil totalumlah eosinofil total dalam darah sering meningkat pada pasien asma. 0emeriksaan ini juga berguna
untuk menentukan *ukup atau tidaknya dosis kortikostroid yang dibutuhkan pasien asmna.• ;ji kulit
:ujuannya untuk menunjukkan adanya Ig? spesifik dalam tubuh.
• oto dada
0emeriksaan ini dilakukan untuk menyingkarkan penyebab lain obstruksi saluran napas.
• Analisa gas darah
0ada fase aal# terjadi hipoksemia dan hipokapnia (0a,O$ C& mm"g' kemudian pada stadium lanjut
0a,O$ mendekati normal# selanjutnya pada fase yang sangat berat terjadi hiperkapnia# hipoksemia dan
asidosis respiratorik.
iagnosis banding >
• 2ronkhitis kronik
2ronkhitis kronik ditandai dengan batuk kronik mengeluarkan sputum & bulan dalam sputum atau
setidaknya $ tahun. Bejalanya dimulai dengan batuk pagi hari lama kelamaan disertai mengi dan
menurunnya akti)itas. 0ada stadium lanjut ditemukan sianosis dan tanda-tanda kor pulmonal. !el
neutrofil sangat dominan pada bronkhitis kronik.
• ?mfisema paru
!esak merupaka gejala utama emfisema# sedangkan batuk dan mengi jarang menyertainya.?mfisime tidak pernah ada masa remisi.
• Bagal jantung kiri akut
0enyakit ini dikenal juga dengan nama asma kardial dan timbul pada malam hari disebut paroFysmal
no*turnal dyspnoe. 0ada pemeriksaan fisik ditemukan ortopnea# kardiomegali dan edem paru.
• ?mboli paru
9
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
10/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
!elain gejala sesak napas yang ditimbulkan terjadi pula batuk yang dapat disertai darah# nyeri pleura#
keringat dingin# kejang dan pingsan.http>99.klikpdpi.*om9konsensus9asma9asma.pdf !ukamto.# !undaru# ". $%%. Buku A%ar Ilmu &enyakit Dalam ' Asma Bronkial" akarta> Interna
0ublishing.
L.O.1.. Memahami dan menjelaskan tatalaksana asma
• ?pinefrin
armakodinamik >
?pinefrin bekerja pad semua rseptor adenergik 1 $ J1 J$. 0ada paru-paru epinefrin mempengaruhi
pernafasan dengan *ara merelaksasi otot bronkus melalui reseptor beta$. 0ada asma# epi menghambat
penglepasna mediator inflamasi dari sel mast melalui resptor beta$# serta mengurangi sekresi bronkus
dan kongesti mukosa melalui reseptor alfa1.
armakokinetik >0ada pemberian oral epinefrin tidak men*apai dosis terapi. 0ada penyuntikan !7 absorpsi lambat
karena )asokontriksi lokal# dapat diper*epat dengan memijat tempat suntuikan. Absorpsi lebih *epat
dengan penyuntikan IM. 0ada pemberian inhalasi# efeknya terbatas pada saluran napas# tetapi dapat
terjadi efek sistemik.
?fek samping >Belisah# nyeri kepala berdenyut# hipertensi# tremor.7ontraindikasi >0asien yang mendapat beta bloker nonslektif.
• Agonis selektif reseptor J$
Yang termasuk golongan ini >Metaproterenol (orsiprenalin'# salbutamol (albuterol'# terbutalin# fenoterol# formoterol# prokaterol#
salmeterol# pirbuterol# bitolterol# isoetarin# dan ritrodin.
armakodinamik >Obat ini menimbulkan relaksasi otot polos bronkus# uterus# dan pembuluh darah otot rangka. Obat ini
hanya sedikit menimbulkan perubahan tekanan darah. 6iodrin# terbutalin dan fenoterol digunakan
untuk menunda kelahiran prematur.armakokinetik >Obat ini efektik pada pemberian oral# juga dapat diabsorbsi dengan baik dan *epat sebagai aerosol.
Obat ini resisten terhadap ,OM:# ke*uali isoetarin yang merupakan katekolamin. ormoterol dan
salmetrol mempunyai masa kerja yang panjang (=1$ jam' sehingga disebut long a*ting J$ agonist.?fek samping >:remor# rasa gugup# khaatir# takikardia# palpitasi# nyeri kepala# mual dan muntah. ?fek samping
sistemik jarang terjadi pemberian inhalasi. 0enggunaan obat ini kontraindikasi pada pasien hipertensi# penyakit jantung koroner# gagal jantung kongestif# hipertiroid atau diabetes.
• 7ortikosteroid
armakodinamik >7ortisol dan analog sintetiknya dapat men*egah atau menekan timbulnya gejala inflamasi. Obat ini
menghambat produksi sitokin dan kemokin# menghambat sintesis eikosanoid# menghambat
peningkatan basofil# eosinofil# dan leukosit dan menurunkan permeablilitas )askular.armakokinetik >
;ntuk mendapatkan efek yang lama kortikosteroid dan esternya diberikan se*ara IM. 2iotransformasi
steroid terjadi di dalam dan luar hati. Metabolitnya merupakan senyaa inaktif atau berpotensi rendah.
0ada keadaan normal# %/ kortisol terikat pada $ jenis protein plasma yaitu globulin pengikat
kortikosteroid dan albumin.
10
http://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/asma.pdfhttp://www.klikpdpi.com/konsensus/asma/asma.pdf
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
11/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
Indikasi >0ada asma bronnkial lebih efektikpenggunaan inhalasi yaitu beklometason# dipropionat# triamsinolon
asetonid# flunisolid# budesonid# flutikason propionat. 0asien yang dianggap perlu ditangani se*ara
inhalasi adalah pasien asma yang memerlukan J$-adrenergik agonis + kali tau lebih dalam satu
minggu.?fek samping >ika pemberian kortikosteroid jangka lama lalu dihentikan tiba-tiba menimbulkan insufisiensi adrenal
akut dengan gejala demam# mialgia# atralgia dan malaise.ika akibat pengobatan lama yaitu gangguan *airan dan elektrolit# hiperglikemia dan glikosuria# mudah
mendapat infeksi :2,# osteoporosis# pasien tukak peptik# habitus pasien *rushing.
• Antihistamin1
;ntuk mengobati alerginya menggunakan antihistamin1 dengan golongan 1 atau golongan $.
armakodinamik >Menghambat kerja histamin pada otot polos usus dan bronkus# mengobati reaksi hipersensiti)itas.armakokinetim >
?feknya timbul 1-&% menit setelah pemberian oral akan maksimal 1-$ jam. 7adar tertingi terdapat pada paru-paru. :empat utama biotransformasi yaitu hati tetapi ada juga pada paru dan ginjal.A"1
disekresi melalui urin setelah $+ jam.?fek samping >?fek samping yang paling sering yaitu sedasi kes*uali A"1 golongan $.7ontraindikasi >2agi pekerja yang membutuhkan konsentrasi dan kesadaran.
Bunaan# B!.# dkk. $%11. Farmakologi dan Tera!i" akarta > epartemen armakologi dan :erapeutik 7;I.
11
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
12/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
12
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
13/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
Terapi Inhalasi
A.efinisi
:erapi inhalasi adalah *ara pengobatan dengan memberi obat untuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju
paru-paru sebagai organ sasaran obatnya. :erapi inhalasi merupakan *ara pengobatan dengan memberi obat
dalam bentuk uap se*ara langsung pada alat pernapasan menuju paru-paru.
13
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
14/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
2.:ujuan
menormalkan kembali pernapasan yang terganggu akibat adanya lender atau karena sesak napas. :erapi inhalasi
lebih efektif# kerjanya lebih *epat pada organ targetnya# serta membutuhkan dosis obat yang lebih ke*il#
sehingga efek sampingnya ke organ lain pun lebih sedikit. !ebanyak $%-&%/ obat akan masuk disaluran napas
dan paru-paru. !edangkan $-/ mungkin akan mengendap di mulut dan tenggorokan. Ilustrasinya# obat akan
jaln-jalan dulu kelambung# ginjal atau jantung yakni paru-paru sehingga ketika sampai paru-paru obat relati)e
tinggal sedikit.
,.Indikasi
• 0roses peraatan penyakit saluran pernafasan yang akut maupun yang kronik# misalnya asma. 0enyakit
asma paling sering dijumpai pada anak-anak
• !aat bayi9anak terserang batuk berlendir
• 0ada asma penggunaan obat se*ara inhalasi dapat mengurang efek samping yang sering terjadi pada
pemberian parenteral atau peroral# karena dosis yang sangat ke*il dibandingkan dengan jenis lainnya
.7eamanan penggunaan
:erapi inhalasi aman bagi segala usia termasuk bayi. engan terapi ini bayi *ukup bersikap pasif ( bernapas saja
' kalaupun menangis tak perlu khaatir karena efeknya malah semakin bagus karena obatnya akan terhirup.
?. ,ara kerja terapi inhalasi sederhana
• !etelah bayi9anak diinhalasi# lendir yang ada di paru-parunya akan men*air
• Lendirnya terkadang tak bisa keluar dengan sendirinya karena lemahnya reflek9kemampuan batuk anak 9
bayi
• !ehingga biasanya diperlukan tahapan fisioterapi selanjutnya. 0erkusi# )ibrasi atau dadanya dihangatkan
dengan sinar infra merah bila dianggap perlu
• !etelah melanjutkan proses ini biasanya anak akan muntah. angan panik karena muntah merupakan efek
yang ajar dari terapi inhalasi. !etelah muntah biasanya anak akan merasa lega. !ebaliknya kalau tidak
muntah orang tua tidak perlu risau# yang penting lendir yang mengganggu napasnya sudah keluar dan
paru-paru.
• an pemeriksaan dengan stetoskop akan diketahui masih ada tidaknya lendir di paru-paru.
• 2ila sudah tidak ada berarti inhalasi berjalan efektigf
. Obat yang digunakan
1. ;ntuk mendapatkan manfaat obat yang optimal# obat yang diberikan per inhalasi harus dapat men*apai
tempat kerjanya di dalam saluran napas
$. Obat yang digunakan biasanya dalam bentuk aerosol# yaitu suspensi partikel dalam gas
14
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
15/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
&. Obat yang biasanya digunakan dalam terapi inhalasi adalah golongan pelega saluran napas
(bronkodilator' atau untuk mengurangi inflamasi atau peradangan jalan napas ( golongan
kortikosteroid '
+. Ada obat-obat yang harus digunakan se*ara rutin untuk men*egah serangan asma dan ada obat-obat yang
*ukup digunakan pada saat terjadinya serangan
B.Alat yang digunakan
0emberian aerosol yang ideal adalah dengan alat yang sederhana# mudah dibaa# tidak mahal# se*ara
selektif men*apai saluran napas baah# hanya sedikit yang tertinggal di saluran napas atas# serta dapat
digunakan oleh anak.
1. !emprot ( inheler '. Kalaupun lebih praktis# inheler lebih pendek aktu penggunaannya sebab untuk
anak-anak belum bisa menghirup sendiri dengan benar
$. Motor9pompa ( nebuliDer ' bisa dikatakan lebih efektif untuk anak karena obat akan keluar sedikit demi
sedikit hingga lebih efektif.
".enis jenis inhaler
1. metered-dose inhaler ( MI '# adalah brupa alat semprot yang berisi obat yang harus dihirup dengan
ukuran dosis tertentu. iperlukan teknik yang benar untuk dapat menggunakan MI ini# antara lain
perlu adanya koordinasi yang pas pada* saat menekan alat semprot tersebut dengan saat menghirup
obatnya# sehingga untuk anak-anak ke*il alat ini mungkin akan agak sulit *ara menggunakannya#
ke*uali jika sudah dilatih. !pa*er ( alat penyambung ' akan menambah jarak alat dengan mulut#sehingga ke*epatan aerosol pada saat dihisap menjadi berkurang# hal ini mengurangi pengendapan di
orofaring ( saluran napas atas ' sehingga mengurangi jumlah obat yang tertelan dan mengurangi efek
sistemik. !pe*er ini berupa tabung ( dapat ber)olume 5% ml ' dengan panjang sekitar 1%-$% *m# atau
bentuk lain berupa keru*ut dengan )olume 1%%% ml. 0enggunaan spa*er ini sangat menguntungkan
pada anak.
$. dry poder inhaler ( 0I '# alat berisi serbuk untuk dihisap. 0enggunaan obat hirupan dalam bentuk
bubuk kering ( 0I ' seperti !pinhaler# iskhaler# 6otahaler# :urbuhaler# ?asyhaler# :isthaler#
memerlukan inspirasi ( upaya menarik9enghirup napas ' yang *ukup kuat. 0ada anak yang ke*il ini sulit
dilakukan. 0ada anak yang lebih besar penggunaan obat serbuk ini dapat lebih mudah# karena kurang
memerlukan koordinasi dibandingkan MI. eposisi ( penyimpanan ' obat pada paru lebih tinggi
dibandingkan MI dan lebih konstan# sehingga dianjurkan diberikan pada anak diatas tahun ( anak
usia sekolah '.
• @ebuliDer
Alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk *air ke bentuk partikel aerosol.bentuk aerosol ini
sangat bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. ?fek dari pengobatan ini adalah
untuk mengembalikan kondisi spasme bronkus. JENIS NEBULIZER
15
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
16/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
isposible nebuliDer# sangat ideal apabila digunakan dalam situasi kegaatdaruratan9 ruang
gaat darurat atau di rumah sakit dengan peraatan jangka pendek. Apabila nebuliDer di
tempatkan di rumah daapt digunakan beberapa kali lebih dari satu kali # apabila dibersihkan
setelah digunakan. an dapat terus dipakai sampai dengan $ minggu apabila dibersihkan
se*ara teratur.
aapt digunakan oleh orangtua# babysitter# saat bepergian# sekolah# atau untuk persediaan
apabila terjadi suatu serangan.
6e-usable nebuliDer # dapat digunakan lebih lama sampai kurang lebih 3 bulan. 7euntungan
lebih dari nebuliDer jenis ini adalah desainnya yang lebih komplek dan dapat menaarkan
suatu peraatan dengan efekti)itas yang ditingkatkan dari dosis pengobatan. 7euntungan
kedua adalah dapt direbus untuk proses desinfeksi.
igunakan untuk terapi setiap hari
MODEL-MODEL NEBULIZER
@ebuliDer dengan penekan udara ( @ebuliDer *ompressors '# memberikan tekanan udara dari
pipa ke tutup ( *up ' yang berisi obat *air. 7ekuatan dari tekanan udara akan meme*ah *airan
ke dalam bentuk partikel- partikel uap ke*il yang daapt dihirup se*ara dalam ke saluran
pernafasan.
@ebuliDer ultrasonik ( ultrasoni* nebuliDer'# menggunakan gelombang ultrasound# untuk
se*ara perlahan merubah dari bentuk obat *air ( *atatan> pulmi*ort tidak dapat digunakan
pada sebagian nebuliDer ultrasoni*' ke bentu uap9 aerosol basah.
@ebuliDer generasi baru ( A ne generation of nebuliDer'digunakan tanpa menggunakan
tekanan udara maupun ultrasound. AlNat ini sangat ke*il# dioperasikan dengan menggunakan
baterai# dan tidak berisik.
INDIKASI DARI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN NEBULIZER.
6asa tertekan di dada
0eningkatan produksi se*ret.
0neumonia ( kongesti' dan atau atelektasis.
KONTRAINDIKASI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN NEBULIZER.
:ekanan darah tinggi ( autonomi* hiperrefleksia'
@adi yang meningkat9 takikardia
6iayat reaksi yang tidak baik dari pengobatan.
ALAT-ALAT ANG DIGUNAKAN UNTUK TERAPI PERNAPASAN DENGAN
NEBULIZER.
@ebuliDer.
16
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
17/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
:abung tekanan udara (untuk menjalankan nebuliDer'
!elang oksigen.
Obat-obatan untuk pernapasan.
@a*l.
KERUSAKAN! KOMPLIKASI-KOMPLIKASI
"enti nafas.
osis yang kurang tepat karena kurang tepat dalam menggunakan alat ataupun tekniknya.
7urang dalam pemberian obat karena malfungsi dari alat tsb.
0emberian dosis tinggi dari beta agonis akan menyebabkan efek yang tidak baik pada system
sekunder penyerapan dari obat tsb. "ipokalemia dan atrial atau )entri*ular disritmia dapat
ditemui pada pasien dengan kelebihan dosis.
!pasme bronkus atau iritasi pada saluran pernapasan
Alat aerosol atau adapter yang digunakan dan teknik penggunaan dapat mempengaruhi
penampilan karakter dari )entilator terhadap sensitifitas system alarm.
0enambahan gas pada *ir*uit )entilator dari nebuliDer dapat meningkatkan )olume# aliran dan
tekanan pun*ak saluran udara.
0enambahan gas pada )entilator dari nebuliDer juga dapat menyebabkan kipas )entilator tidak
berjalan selama proses nebulasi.
L.O.1.1%. Memahami dan menjelaskan komplikasi asma
7omplikasi yang mungkin terjadi >
1. !tatus asmatikus adalah setiap serangan asma berat atau yang kemudian menjadi berat dan tidak memberikan
respon (refrakter' adrenalin dan atau aminofilin suntikan dapat digolongkan pada status asmatikus. 0enderita
harus diraat dengan terapi yang intensif.
$. Atelektasis adalah pengerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara (bronkus
maupun bronkiolus' atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.
&. "ipoksemia adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat kekurangan oksigen se*ara sistemik akibat
inadekuatnya intake oksigen ke paru oleh serangan asma.
+. 0neumotoraks adalah terdapatnya udara pada rongga pleura yang menyebabkan kolapsnya paru.
. ?mfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi' saluran nafas karena
kantung udara di paru menggelembung se*ara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.
L.O.1.11. Memahami dan menjelaskan prognosis
0ada umumnya prognosis pada kasus asma *ukup baik. "al tersebut dikarenakan asma merupakan penyakit
yang dapat sembuh dengan sendirinya. @amun# apabila tidak dilakukan penanganan dapat menyebabkan
kematian. "al tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari K"O. K"O memperkirakan pada tahun $%%#
terdapat $.%%% didunia meninggal karena asma. !ebagian besar ( ± 5%/' terjadi dinegara berkembang.
(http>99.ho.int9'
17
http://www.who.int/http://www.who.int/
8/17/2019 Tm Respi 3 Danita
18/18
DANITA DWI MARYANA
1102011070
L.O.1.1$. Memahami dan menjelaskan pen*egahan asma
Pen"e#ahan
A. Mencegah Sensititasi
,ara-*ara men*egah asma berupa pen*egahan sensitisasi alergi (terjadinya atopi# diduga paling rele)an padamasa prenatal dan perinatal' atau pen*egahan terjadinya asma pada indi)idu yang disensitisasi. !elain
menghindari pajanan dengan asap rokok# baik in utero atau setelah lahir# tidak ada
bukti inter)ensi yang dapat men*egah perkembangan asma. "ipotesis higiene untuk mengarahkan sistem imun
bayi kearah :h1# respons nonalergi atau modulasi sel : regulator masih merupakan hipotesis.
B. Mencegah Eksaserbasi
?ksaserbasi asma dapat ditimbulkan berbagai faktor (trigger ' seperti alergen (indoor seperti tungau debu rumah#
hean berbulu# ke*oa# dan jamur# alergen outdoor seperti polen# jamur# infeksi )irus# polutan dan obat.
Mengurangi pajanan penderita dengan beberapa faktor seperti menghentikan
merokok# menghindari asap rokok# lingkungan kerja# makanan# aditif# obat yang menimbulkan gejala dapat
memperbaiki kontrol asma serta keperluan obat. :etapi biasanya penderita bereaksi terhadap banyak faktor
lingkungan sehingga usaha menghindari alergen sulit untuk dilakukan. "al-hal lain yang harus pula dihindari
adalah polutan indoor dan outdoor # makanan dan aditif# obesitas# emosi-stres dan berbagai faktor lainnya.
18