Upload
truongkhuong
View
253
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TOKSIKOLOGI PESTISIDA
Shinta Rosalia Dewi
Pengertian• Pestisida pest : hama; sida (caeda) :
pembunuh pembunuh hama
• Menurut Food and AgricultureOrganization (FAO), pestisida : campuranbahan kimia yg digunakan untukmencegah, membasmi, dan mengendalikan hewan/tumbuhanpengganggu seperti binatang pengerat, termasuk serangga penyebar penyakit, dengan tujuan kesejahteraan manusia.
Pengertian
• Menurut PP RI No 6 th 1995, pestisida :zatatau senyawa kimia, zat pengatur tubuhdan perangsang tumbuh, bahan lain sertamikroorganisme atau virus yg digunakanuntuk perlindungan tanaman
• USEPA, pestisida : zat atau campuran zatyg digunakan untuk mencegah, memusnahkan, menolak, atau memusuhihama dalam bentuk hewan, tanaman, dan mikroorganisme penggangu.
Fate pestisida
• Penggunaan : disemprot, ditabur, dioles, dll akan ada di udara, tanah, air, tumbuhan, manusia
KlasifikasiBerdasarkan organisme target :
• Insektisidamembunuh / mengendalikan serangga
• Herbisidamembunuh gulma
• Fungisidamembunuh jamur / cendawan
• Algasidamembunuh alga
• Avisidamembunuh burung sertapengontro populasi burung
• Akarisidamembunuh kutu/tungau
• Bakterisidamembunuh atau melawanbakteri
• Larvasidamembunuh larva
• Molusksisidamembunuh siput
• Nematisidamembunuh cacing
• Ovisidamembunuh telur
• Pedukulisidamembunuh kutu
• Piscisidamembunuh ikan
• Rodentisidamembunuh binatang pengerat
• Predisidamembunuh pemangsa / predator
• Termisidamembunuh rayap
Insektisida
• Insektisida insectum : potongan, keratan, segmen tubuh, seperti padaserangga
• Menimbulkan efek pd sistem saraf
• Sistem saraf td unit terkecil (neuron) ygmengandung nukleus dan mitokondria
• Impuls merambat dari satu neuron keneuron lain sepanjang akson. Bagiancabang neuron sbg penerima rangsang : dendrit
Toksisitas
• Toksisitas pestisida dinyatakan dalamLD50, yaitu dosis racun yg dapatmematikan 50% dari populasi hewanpercobaan
Kelas LD50 utk tikus (mg/kg berat badan)
Oral Dermal
Padat Cair Padat Cair
Amat sangatberacun
<5 <20 <10 <40
Sangat beracun 5 – 50 20 – 200 10 – 100 40 – 400
Beracun sedang 50 – 500 200 – 2000 100 – 1000 400 – 4000
Sedikit beracun > 500 >2000 >1000 >4000
Klasifikasi insektisida
Berdasarkan rumus kimia :
• Organoklorin ikatan karbon, klorin danhidrogen
• Organofosfat ikatan karbon dan fosfat
• Karbamat
• piretroid
Klasifikasi insektisida
Berdasarkan mekanisme kerja
• Organoklorin dan piretroid
• Organofosfat dan karbamat
Berdasarkan jenis racun
• Racun sistemikracun yg menimbulkankeracunan di seluruh tubuh
• Racun kontak racun yg dapat diserapbila ada kontak kulit dengan insektisida
Insektisida : Organoklorin
• Tidak reaktif
• Persisten
• Kelarutan tinggi dalam lemak
• Terdegradasi lambat
• Dibagi atas :
Diklorodifeniletan : DDT, metoksiklor, metioklor
Siklodin : aldrin, diedrin, chlordane
Sikloheksan benzena terklorinasi : HCB
Kelas insektisida Gejala akut Gejala kronis
Diklorodifeniletan
DDT
Dicofol
Methoksiklor
Klrbenzilat
Parasthesia, ataksia,
berjalan tidak normal,
pusing, mual, lemah,
tremor, alergi
Kehilangan berat badan, nafsu
makan berkurang, kurang darah,
tremor, otot lemah,
hipereksitabilitas, cemas tekanan
saraf
Heksaklorosiklohexane
Lindane
Benzena
Pusing, mual, muntah,
motor
hipereksitabilitas,
hipereflexia, kejang
otot, rasa sakit
menyeluruh, kejang-
kejang
Pusing, hipereksitabilitas,
hiperrefleksia, kejang otot,
psikologis, insomnia, cemas,
irritabilitas, kehilangan kesadaran,
epilepsiSiklodin
Endrin
Aldrin
Dieldrin
Klordane
Isodrin
Klordekon
Hirex
Sakit dada, arthralgia, iritasi kulit,
ataxia, tidak ada koordinasi,
bicara kurang jelas, penglihatan
terganggu, kehilangan memori
terkini, depresi, lemah otot,
tremor, spermatogenesis
terganggu
Insektisida : Organofosfat dan karbamat
• Disebut insektisida antikolinesterasekarena mempunyai efek yg sama dalamsistem saraf (perifer dan pusat)
• Tahap interaksi inhibisi :
Interaksi active site asetilkolinesterase(AchE) membentuk kompleks tak stabil
Hidrolisis kompleks phosphorylated(ester organofosfat) atau karbamylated(ester karbamat) terinhibisi, sehinggaAchE terinhibisi dan tidak aktif
Defosforilasi dan dekarbamalisasiAchE bebas, sehingga kembali mampumemutus Ach sebagai transmitter
• Organofosfat irreversibel; karbamatreversibel
Insektisida : Piretroid
• Piretroid alami : piretrum insektisidaalami, ekstrak dari bunga chrysanteum, Phyretrum cinerariaefollium
• Merupakan racun saraf, tapi toksisitasnyajarang terlihat pada mamalia
• Gejala keracunan : parestesia (kebal, kesemutan pada kulit), eksitasi saraf, tremor, paralisis, kematian
Piretroid
• Piretroid sintetik :
Tipe I (T sindrom) : Alletrin, Tetrometrin, Phenotrin efeknya menyerupai DDT hipereksitasi, ataxia, paralisis, penyaluransaraf terus menerus
Tipe II (CS sindrom) : mengandungsianida seperti Fenvolerat, Deltamerin, Cifenometrin hipersensitif, koreoatetosis dengan air liur, tremor, paralisis
Kelas Sub
golongan
Mekanisme terjadinya efek
Organoklor DDT Umunya terjadi pada perifer pada sistem saraf
sensor. Menghasilkan negatif potensial yg lama
dengan menginhibisi enzim yg diperlukan untuk
transport ion, hasilnya persisten depolarisasi
Siklodin,
derivativ
sikloheksan
Umumnya terjadi pada SSP dengan
menginhibisi ion transpor enzim termasuk
dalam transpor klorida, menghasilkan ikatan
polar yg persisten
Piretroid Piretroid
alami
Sama seperti piretroid sintetik, tapi juga
menyebabkan alergi
Piretroid
sintetik tipe
I
Menghasilkan potensial negatif lebih lama,
hampir sama dengan DDT. Inhibisi transpor,
menyebabkan ikatan polar persisten.
Menginhibisi enzim karena transpor klorida
Piretroid
sintetik tipe
II
Beda tipe I dan II : kekuatan dan durasi inhibisi
enzim
Kelas Sub golongan Mekanisme
terjadinya efek
Anti kolinesterase Organofosfat Inhibisi pada jaringan
saraf
asetilkolinesterase
(AchE) terjadi pada
keadaan asetilkolin yg
tinggi yg tidak dapat
didegradasi dengan
rangsangan berlebih
Karbamat Karbamat
menginhibisi AchE
secara reversibel,
organofosfat persisten
Residu insektisida
• Insektisida disemprot tanah terbawahujan sungai atau sumur tanamanpertanian, manusia, hewan
• Residu pestisida pada tumbuhan padabatang, daun, buah, akar tidak hilangsaat pencucian / pemasakanmasuk kemanusia
Herbisida
• Toksisitas rendah pada vertebrata
• Kecuali paraquat dan diquat sangatberacun
• Merupakan asam kuat, amin, ester ataufenol yg menimbulkan iritasi, merah padakulit, dan dermatitis
Fungisida
• Digunakan sebelum dan sesudah panen untukmencegah kerusakan tumbuhan akibat sporafungi pada kondisi di bawah optimum
• Efek akut pada manusia LD50 800-10000 mg/kg berat badan
• Paparan kulit iritasi dan dermatitis
• Paparan sal pernapasan, membran mata, hidung
• Bersifat sitotoksik, mutagenik, karsinogenik, teratogenik
• Ex : Ditiokarbamatmengandung Hg
Rodentisida• Digunakan sebelum dan sesudah panen
• Jika termakan menyebabkan keracunan seriuskarena dosisnya tinggi gejala parah dan tidakada antidotumnya
• Zink phosphide (X=Zn3P2) kerusakanmembran sel usus, hati, ginjal, paru
• Fluoroasetat : berasa dan berbaumudahterserap usus dan menginhibisi enzim, menggangu metabolisme glukosa (energi)
• Kumarin / indandion : antikoagulanpendarahan hidung, saluran pencernaan, persendian
Fumigan
• Volatil
• Mudah diserap kulit, sal pernapasan, salpencernaan
• Kulit efek sistemik
• Sal pernapasan edema paru2
• Mata korosi pada kornea
• Contoh : metil bromida, etilen oksida, sulfuril florida