28
BAB I LAPORAN KASUS 1.1 Identifikasi Pasien a. Nama : Aprilia Novita Sari b. Umur : 5 tahun 3 bulan c. Jenis Kelamin : Perempuan d. Alamat : Terusan (Baturaja) e. Agama : Islam f. Ayah : Nama : Chandra Pekerjaan: Buruh Usia : 35 tahun g. Ibu : Nama : Idaswari Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Usia : 25 tahun h. Dikirim oleh : Datang sendiri i. MRS : 04 Juli 2014 1.2 Anamnesis (Alloanamnesis) Tanggal : 07 Juli 2014 Diberikan oleh : Ibu pasien a. Riwayat Penyakit Sekarang 1. Keluhan Utama : Demam 2. Keluhan Sekarang : Nyeri Menelan + Batuk 1

Tonsilofaringitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tonsilofaringitis adalah peradangan pada tosil atau faring ataupun keduanya yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Radang faring pada anak selalu melibatkan orang sekitarnya sehingga infeksi pada faring biasanya juga mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis. Tonsilofaringitis merupakan faringitis akut dan tonsilitis akut yang ditemukan bersama-sama. Ukuran Tonsil :• T0 Tonsil sudah di angkat• T1 Tonsil masih didalam fossa tonsilaris• T2 Tonsil sudah melewati piar posterior belum melewati garis para median • T3 Tonsil melewati garis paramedian belum melewati garis median ( pertengahan uvula)• T4 Tonsil melewati garis median, biasanya pada tumor2.1.2. Epidemiologi Tonsilofaringitis dapat mengenai semua umur, dengan insiden tertinggi pada anak-anak usia 5-15 tahun. Pada anak-anak, Group A streptococcus menyebabkan sekitar 30% kasus tonsilofaringitis akut, sedangkan pada orang dewasa sekitar 5-10%.2.1.3. Etiologi Virus merupakan etiologi terbanyak dari faringitis akut terutama pada anak berusia ≤ 3 tahun. Virus penyebab penyakit respiratori seperti adenovirus, rhinovirus, dan virus parainfluenza dapat menjadi penyebabnya. Streptococcus beta hemolitikus grup A adalah bakteri terbanyak penyebab penyakit faringitis atau tonsilofaringitis akut. Bakteri tersebut mencakup 15-30% pada anak sedangkan pada dewasa hanya sekitar 5-10% kasus. Mikroorganisme seperti klamidia dan mikoplasma dilaporkan dapat menyebabkan infeksi, tetapi sangat jarang terjadi.Faringotonsilitis kronik memiliki faktor predisposisi berupa radang kronik di faring, seperti rhinitis kronik, sinusitis, iritasi kronik oleh rokok, minum alcohol, inhalasi uap dan debu, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsillitis akut sebelumnya yang tidak adekuat.Tabel 1. Etiologi TonsilofaringitisVirus BakteriAdenovirus Group A-B hemolytic streptococcus (GABHS)Rhinovirus Staphylococcus aureusInfluenza Streptococcus pneumoniaCoronavirus Mycoplasma pneumoniaRSV Corynebacterium diphteriaeEBV Chlamydia pneumoniae2.1.4. Patofisiologi Nasofaring dan orofaring adalah tempat untuk organisme ini, kontak langsung dengan mukosa nasofaring dan orofaring yang terinfeksi atau dengan benda yang terkontaminasi, serta melalui makanan merupakan cara penularan yang kurang berperan. Penyebaran SBGA memerlukan penjamu yang rentan dan difasilitasi dengan kontak yang erat. Bakteri maupun virus dapat secara langsung menginvasi mukosa faring yang kemudian menyebabkan respon peradangan lokal. Sebagian besar peradangan melibatkan nasofaring, uvula, dan palatum mole. Perjalanan penyakitnya ialah terjadi inokulasi dari agen infeksius di faring yang menyebabkan peradangan lokal sehingga menyebabkan eritem faring, tonsil, atau keduanya. Infeksi streptococcus ditandai dengan invasi lokal serta penglepasan toksin ekstraseluler dan protease. Transmisi dari virus dan SBHGA lebih banyak terjadi akibat kontak tangan dengan sekret hidung atau droplet dibandingkan kontak oral. Gejala akan tampak setelah masa inkubasi yang pendek yaitu 24-72 jam.2.1.5. Manifestasi Klinis Gejala faringitis yang khas akibat bakteri streptococcus berupa nyeri tenggorokan dengan awitan mendadak, disfagia, dan demam. Urutan gejala yang biasanya dikeluhkan oleh anak berusia di atas 2 tahun adalah nyeri kepala, nyeri perut, dan muntah. Selain itu juga didapatkan demam tinggi dan nyeri tenggorok. Gejala seperti rhinorrea, suara serak, batuk, konjungtivitis, dan diare biasanya disebabkan oleh virus. Kontak dengan pasien rhinitis dapat ditemukan pada anamnesa.Pada pemeriksaan fisik, tidak semua pasien tonsilofaringitis akut streptococcus menunjukkan tanda infeksi streptococcus yaitu eritem pada tonsil dan faring yang disrtai pembesaran tonsil.Faringitis streptococcus sangat mungkin jika dijumpai gejala seperti awitan akut disertai mual muntah, faring hiperemis, demam, nyeri tenggorokan, tonsil bengkak

Citation preview

BAB ILAPORAN KASUS

1.1 Identifikasi Pasien a. Nama: Aprilia Novita Sarib. Umur: 5 tahun 3 bulanc. Jenis Kelamin: Perempuand. Alamat: Terusan (Baturaja)e. Agama: Islam f. Ayah: Nama: Chandra Pekerjaan: Buruh Usia: 35 tahung. Ibu: Nama: Idaswari Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Usia: 25 tahunh. Dikirim oleh: Datang sendiri i. MRS: 04 Juli 2014

1.2 Anamnesis (Alloanamnesis) Tanggal: 07 Juli 2014 Diberikan oleh: Ibu pasien

a. Riwayat Penyakit Sekarang1. Keluhan Utama: Demam2. Keluhan Sekarang: Nyeri Menelan + Batuk

1 minggu SMRS pasien mengalami demam dan batuk. Demam yang dialami tinggi terus-menerus. Pasien diberikan obat penurun panas yang dibeli dari warung namun panasnya tetap tidak turun. Penderita juga mengalami batuk yang berdahak. Dahak yang dikeluarin berwarna putih. Pasien juga mengeluh pilek. Sesak nafas tidak ada, nyeri saat menelan ada, muntah tidak ada, BAB dan BAK biasa. Tanda-tanda perdarahan tidak ada.2 hari SMRS panas pasien masih tidak turun dan mulai disertai nyeri saat menelan. Pasien kemudian dibawa ke bidan untuk berobat dan diberikan obat parasetamol sirup namun panasnya tetap tidak turun. Nafsu makan pasien mulai menurun dan terlihat lemas. BAK dan BAB tetap biasa, sesak tidak ada lalu pasien dibawa ke RS Dr. Ibnu Sutowo untuk berobat. b. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit yang sama disangkal

c. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga Riwayat mengalami keluhan yang sama dalam keluarga disangkal

d. Riwayat Keluarga

e. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Masa Kehamilan: 9 bulanPartus : Spontan Ditolong oleh: Bidan BBL: 2800 gram PBL: tidak diketahui Keadaan Lahir: langsung menangis

f. Riawayat ImunisasiBCG: 1 kali Polio: 4 kali DPT: 3 kali Hepatitis B: 3 kali Campak: 1 kaliKesan : Riwayat Imunisasi lengkap

g. Riwayat Sosial EkonomiPenderita merupakan anak tunggal. Ayah penderita bernama Chandra dan bekerja sebagai buruh. Ibu penderita bernama Ida Suwari, Ibu rumah tangga. Total penghasilan Rp 1.000.000,00/bulan.Kesan: status ekonomi menengah ke bawah.

h. Riwayat Higienitas Rumah dan Lingkungan Penderita sekeluarga tinggal di rumah yang terdiri dari kamar tidur, dua kamar mandi, satu ruang tamu, satu dapur. Sumber air yang digunakan yakni air ledeng (PAM). Ibu pasien mengaku rajin menguras bak air, menutup tampungan air dengan baik, dan mengubur barang-barang bekas (kaleng, botol, dan benda-benda lain yang dapat menampung air). Kesan: sanitasi cukup baik

i. Riwayat MakananASI: 0 6 bulan Susu Formula : 6 bulan- sekarangBubur Nasi: 6 bulan 1 tahunNasi Tim: 6 bulan 1 tahunNasi Biasa: 1 tahun- sekarangDaging/Ayam: 1x/minggu (@ potong/kali makan)Ikan: 3 hari sekali (@ 1 potong/kali makan)Tahu / tempe: Setiap Hari (@1 potong/kali makan )Telur : 2-3x minggu (@1 biji telur/ kali makan )Sayur: Seminggu sekali (@ centong sayur/kali makan)Buah: pisang (@1x/minggu)Kesan : kualitas dan kuantitas makan kurang

j. Riwayat Perkembangan Fisik Bicara: 9 bulanMerangkak : 8 bulan Berdiri: 1 tahunBerjalan : 14 bulan Lain lain: Keluarga LupaKesan: perkembangan fisik dan bicara dalam batas normal

Status Gizi TB/U: 0- (-2) SD BB/U: 0- (-2) SDBB/PB: 1-0 SDKesan : Gizi Normal

1.3 Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: tampak sakit sedang Kesadaran: compos mentis Nadi: 99x/menit reguler,isi dan tegangan cukup RR: 34x/menit Suhu : 38,2oC

Keadaan Spesifik KEPALAUbun-ubun: Rata

MATAPalpebra: tidak ada kelainanKonjungtiva: anemis (-/-)Sklera: ikterik (-/-)Pupil: bulat, isokor Diameter: 3mm/3mmRefleks cahaya: +/+

HIDUNGNafas Cuping Hidung: tidak adaBentuk: normalDeviasi Septum: tidak adaMukosa: hiperemisSekret: ada

MULUTBIBIRBentuk: normal agak kering Warna: merah mudaPecah-pecah: tidak pecah-pecahCheilosis : tidak adaStomatitis: adaSianosis : tidak adaBengkak : tidak ada

GIGI Kebersihan: cukupKaries: ada

LIDAH Bentuk: normalGerakan: normalTremor: tidak adaWarna: merah mudaSelaput: tidak adaHiperemis: tidak adaAtrofi Papil: tidak ada

FARING TONSILWarna: hiperemisEdema: tidak adaSelaput: tidak adaPembesaran Tonsil: adaUkuran: T2-T2Simetris: Simetris

TELINGABentuk: normalSekret: tidak adaSerumen: tidak terlihatLiang Telinga: tidak ada sumbatan liang telingaNyeri Tarik Auricula: tidak adaNyeri Tekan Prosesus Mastoideus: tidak ada

LEHERStruma: tidak adaTortikolis: tidak adaKaku kuduk: tidak adaPergerakan: luasKelenjar Getah Bening: tidak terjadi pembesaran

THORAK DAN PARU INSPEKSI STATISBentuk : normalSimetris: simetrisSela Iga: normal, tidak melebarBendungan vena : tidak ada

INSPEKSI DINAMISGerakan: simetrisBentak Pernafasan: abdominothorakalRetraksi: tidak ada

PALPASI Nyeri Tekan : tidak adaFraktur Iga : tidak adaStemfremitus: paru kanan-kiri samaKrepitasi: tidak ada

PERKUSIBunyi Ketuk : sonor/sonorNyeri Ketuk: tidak ada Batas Paru Hati: belum dapat dinilaiPeranjakan: belum dapat dinilai

AUSKULTASI Bunyi Nafas Pokok: vesikuler (+) normalBunyi Nafas Tambahan Rhonki: tidak ada Wheezing: tidak ada

JANTUNGINSPEKSI Ictus Cordis : tidak terlihat

PALPASI Ictus Cordis: teraba di ICS IV linea midclavicula sinistraThrill: tidak teraba

PERKUSIBatas Kiri: belum dapat dinilai Batas Kanan: belum dapat dinilai Batas Atas: belum dapat dinilai Batas Bawah: belum dapat dinilai

AUSKULTASIHR: 99x/menit Bunyi Jantung I-II: normal Pulsus Defisit: tidak ada

ABDOMENINSPEKSIBentuk : DatarPtekie: tidak adaSpider nevi: tidak adaCaput medusae: tidak ada

PALPASI Nyeri Tekan: tidak adaNyeri Lepas: tidak adaDefans Muskuler: tidak adaHepar: tidak terabaLien: tidak teraba

PERKUSI Bunyi ketuk: timpaniNyeri ketuk: tidak ada

AUSKULTASIBising Usus: Normal

EKSTREMITASBentuk: normalAkral: hangat, tidak pucatCRT: