45
MUHAMMADIYAH Latar belakang berdiri dan tujuannya Kelompok 1 Ade faisal Ade tiya rosiana Adlan fariz Adhitya jennevel Yudianto eko P.T

Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri muhammadiyah

Citation preview

Page 1: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

MUHAMMADIYAHLatar belakang berdiri dan tujuannya

Kelompok 1Ade faisal Ade tiya rosianaAdlan farizAdhitya jennevelYudianto eko P.T

Page 2: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

1. Latar belakang Muhammadiyah didirikan

Menurut M. Jindar tamimi (1990), ada dua faktor yaitu faktor subyektif dan obyektif.

1. Berkaitan langsung dengan perjalanan biografi pribadi Ahmad Dahlan.

2. Kondisi internal dan eksternal bangsa Indonesia

Page 3: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Menurut pendapat Saifullah, dalam sebuah tesis masternya (1997 : 27 )

Ada 4 faktor latar belakang muhammadiyah didirikan :

1. Faktor aspirasi pendiri, yakni K.H Ahmad Dahlan

2. Faktor sosialitas sosio-agama di Indonesia3. Faktor rasiolitas sosio-pendidikan di

Indonesia4. Faktor rasiolitas politik islam Hindia-Belanda

Page 4: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Ahmad dahlan mendirikan muhammadiyah tidak secara kebetulan, tetapi didorong oleh aspirasinya yang besar tentang masa depan islam indonesia. Aspirasi ini dapat dilacak dari perjalanan intelektual, spiritual, dan sosial Ahmad Dahlan dalam 2 fase dari biografi kehidupannya. Fase pertama, setelah menunaikan ibadah haji yang pertama (1889), dan fase kedua setelah menunaikan ibadah haji yang kedua (1903). (syaifullah,1997:27-28)

Page 5: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Sejarah berdirinya MuhammadiyahPada ibadah haji pertama, Ahmad dahlan masih

berusia 20 tahun. Motivasi lebih didorong oleh upaya peningkatan spiritual pribadinya.

Sepulangnya dari ibadah haji yang pertama ini, Ahmad dahlan mulai merasa gelisah ketika menyaksikan kehidupan keagamaan umat islam Indonesia yang jauh dari cita cita ajaran islam.

Hasil kongkrit dari studinya di mekkah setelah ibadah haji pertama ini, dapat dilihat dalam aktifitas keagamaan Ahmad dahlan. Seperti pembenaran arah kiblat dan pemberian garis shaf untuk shalat.

Page 6: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Ahmad dahlan melakukan ibadah haji yang kedua dan memutuskan untuk bermukim di Makkah selama 20 bulan.

Selama berada di sana, Ahmad dahlan memperdalam studi islam tradisional kepada ulama termashyur. Seperti :

1. Fikih : K.H Mahful, K.H Muhtaram, Syaikh bafadhal, Syaikh yamani dan Syaikh said babasel

2. Hadits : mufti syafi’i3. Ilmu astronomi : K.H Asy’ari bawean 4. Ilmu qira’ah : syeikh ali mukri

Page 7: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Realitas Sosio-Agama di Indonesia

Page 8: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

1. Keberadaan Umat Islam Dalam pandangan Ahmad Dahlan, Islam

di Indonesia boleh dikatakan macet total.Islam sebagai agama di Indonesia menurut

Ahmad Dahlan tidak mampu membawa dan mendorong umat Islam di Indonesia menjadi masyarakat yang dinamis, maju, dan modern.

Kemacetan dalam tubuh umat Islam Indonesia terjadi tidak hanya pada Islam sebagai agama saja, tetapi islam sebagai tradisi pemikiran juga mengalami kemacetan.

Page 9: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Islam sebagai agama, ajaran-ajarannya banyak dipengaruhi oleh budaya lokal yang sebelumnya memang telah berkembang dan al-sunnah al-maqbulah.

Pola pemahaman keislaman umat Islam Indonesia hanya dibatasi pada madzhab tertentu. Akibat dari kondisi-kondisi demikian, muncul pengalaman ajaran Islam yang bid’ah, khurafat, dan takhayul.

Page 10: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Telaah realitas sosio-agama Islam di Indonesia dibutuhkan untuk menjelaskan tentang maksud Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah.

Sebelum kehadiran Islam, penduduk Nusantara mempunyai tiga kepercayaan, yaitu dinamisme, animisme, dan totemisme.

Dinamisme muncul dalam bentuk adanya kepercayaan bahwa setiap benda yang ada, seperti sungai uang mengalir, air bah, matahari, pohon beringin, gunung-gunung yang tinggi dan sebagainya mempunyai kekuatan ghaib.

Page 11: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Animisme adalah kepercayaan tentang arawah nenek moyang mereka.

Totemisme adalah kepercayaan tentang adanya orang yang telah meninggal yang kemudian menjelma menjadi harimau, babi, dan sebagainya yang kesemuanya itu diyakini sebagai penjelmaan orang yang baru mrninggal dunia.

Page 12: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Pengaruh agama Hindu dan Budha terhadap masyarakat Indonesia sangat kental, khususnya masyarakat Jawa tempat Muhammadiyah didirikan.

Hindu dengan kekuatan politiknya telah menanamkan akar-akar kebudayaannya ke dalam masyarakat Jawa.

Bahkan dalam tingkat tertentu agama Hindu menjadi agama kerajaan, dan kerajaan Mataram.

Dari abad XIII sampai akhir abad XIX, proses masuk dan berkembangnya Islam di Jawa mengalamai dialog pergumulan budaya yang panjang.

Page 13: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Corak Islam yang murni tersebut mengalami akulturasi dengan kebudayaan Jawa dan singkritisasi dengan kepercayaan pra-Islam atau Hindu.

Tradisi Hindu tidak dikikis habis, padahal dalam beberapa hal tradisi tersebut bertentangan dengan paham monoteisme yang dibawa Islam.

Tindakan yang dilakukan oleh para wali, agaknya merupakan pilihan yang terbaik.

Page 14: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Para wali dalam mengislamkan Jawa, dilakukan dengan menggunakan dua pola. Pola pertama, melalui penggunaan lambang-lambang dan simbol budaya jawa.

Pola ini, para wali langsung ke daerah-daerah pedesaan dengan menggunakan metode akulturasi dan singkretisasi.

Sehingga memperoleh dua sasaran, yaitu menjinakkan obyek yang menjadi sasaran sekaligus Islam menjinakkan dirinya sendiri.

Dengan penjinakkan model demikian, muncul Islam dengan corak tersendiri, yang oleh Hamka disebut dengan Islam yang memuja kubur, wali, dan sebagainya.

Page 15: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Corak Islam yang demikian biasaa disebut dengan Islam kejawen: pengalaman dengan cara melakukan sinkretisasi antara Islam tarekat dan kepercayaan Hindu.

Dalam bidang kepercayaan dan ibadah, muatannya menjadi khurafat dan bid’ah.

Page 16: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Khurafat adalah Semua cerita sama ada rekaan atau khayalan, ajaran-ajaran, pantang larang, adat istiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Bid’ah adalah suatu lafadl-lafadlnya berbeda-beda, menambah kesempurnaannya disamping memiliki kandungan makna yang sama.

Page 17: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Masyarakat Jawa pada umumnya menggunakan upacara selamatan dalam berbagai peristiwa, seperti kelahiran, khitan, perkawinan, kematian, pindah rumah, panen, ganti nama, dan sejenisnya.

Realitas sosio-agama yang dipraktekkan masyarakat inilah yang mendorong Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah.

Gerakan pemurniannya baru dilakukan pada tahun 1916, empat tahun setelah Muhammadiyah berdiri, saat Muhammadiyah mulai berkembang ke luar kota Yogyakarta.

Page 18: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Dalam konteks realitas sosio-agamaini, tidaklah berlebihan apa yang dikatakan oleh Munawir Sjadzali (1995), bahwa Muhammadiyah adalah gerakan pemurnian yang menginginkan pembersihan Islam dari semua unsur sinkretis dan daki-daki tidak Islami lainnya.

Arus: Respons Gerakan Muhammadiyah terhadap Penetrasi Misi Kristen di Indonesia” menjelaskan bahwa perkembangan kegiatan misi Kristen di Jawa merupakan faktor menentukan yang menyebabkan lahirnya Muhammadiyah.

Page 19: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Penetrasi Kristen ini berawal ketika para penguasa keraton Yogyakarta, atas desakan pemerintah kolonial Belanda, menyetujui pencabutan larangan penginjilan terhadap masyarakat Jawa.

Penetrasi Kristen yang lebih dalam lagi terjadi mulai 1850-an ke wilayah Jawa tengah, yang menjadi dorongan kuat bagi lahirnya pendalaman “kesadaran” kaum Muslim untuk melawan kegiatan-kegiatan misi ini.

Page 20: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Menyusul perkembangannya sampai masa-masa awal “Politik Etis” di tahun-tahun pertama abad ke-20, sekolah-sekolah misi Kristen mulai ikut serta dalam program pendidikan pemerintah.

Bagi kaum Muslimin, pemberian izin oleh Belanda terhadap penyebaran ajaran Injil di Jawa, merupakan bukti, keinginan pemerintah kolonial untuk mengkristenkan masyarakat Jawa.

Pemerintah kolonial Belanda menyatakan secara terbuka bahwa pemerintah Hindia Timur adalah representasi sebuah negara Kristen.

Page 21: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Menjelang didirikannya Muhammadiyah, Islam Indonesia tengah mengalami krisis karena keterbelakangan para pemeluknya akibat sistem pendidikan yang statis.

Ada tantangan dari misi Kristen yang dirasakan oleh kaum Muslim Indonesia, sebuah tantangan yang harus mereka hadapi dan lawan dengan segala cara jika mereka ingin menjaga keutuhan agama mereka.

Secara perlahan namun pasti, misi Kristen berhasil, sedangkan pengaruh Islam makin merosot.

Page 22: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Kaum Muslim Yogyakarta merasa berkewajiban menghentikan, atau setidaknya membatasi, merebaknya misi-misi Kristen.

Muhammadiyah didirikan pada waktu itu untuk menawarkan suatu cara mempertahankan diri pengaruh misi kristen.

Berdirinya Muhammadiyah adalah perkembangan logis dalam menghadapi kegiatan misi kristen yang diberi dukungan dan kekuatan luar biasa oleh para penguasa kolonial Belanda.

Page 23: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Ahmad Dahlan dikenal bersikap toleran terhadap para misionaris Kristen dan cenderung bersikap tidak bermusuhan dengan penguasa kolonial Belanda, hal itu tidak dapat dijadikan alasan untuk menyatakan bahwa dia telah mengkompromikandan “menjual” prinsip-prinsipnya.

Page 24: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Realitas Sosio-pendidikan

Page 25: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Ada dua sistem pendidikan yang berkembang di Indonesia: pendidikan pesantren dan pendidikan barat.Pendidikan pesantren mengajarkan studi keislaman tradisionalm misalnya ilmu kalam, fikih, tasawuf, bahasa arab, hadist, tafsir, dan lain lain. Studi ini banyak diminati oleh orang dalam kategori geerts disebut santri.

Page 26: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

sementara pendidikan kedua hanya mengajarkan ilmu yang diajarkan di dunia barat. Pendidikan ini tidak mengajarkan ilmu yang diajarkan di pesantren. Kebanyakan siswa yang bisa masuk pendidikan ini masuk dalam kategori geerts dengan sebutan abangan. Pemerintah Belanda mengharapkan alumninya tidak melakukan perlawanan.

Page 27: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

pengajaran di lembaga pesantren tidak demokratis, mereka tidak menggunakan fasilitas modern, dan dilarang mempelajari pendidikan dunia barat, padahal ilmu yang di kembangkan di pendidikan dunia barat, dalah hasil perkembangan orang islam di masa jayanya.

Page 28: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

pada tahun 1849, didirikan sekolah untuk anak anak Jawa. Namun hanya sedikit dari mereka yang bisa mengenyam pendidikan dikarenakan persyratan yang terlalu berat dari Belanda.

Page 29: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Pada Tahun 1889, terjadi pergantian penasihat urusan islam dari K.F. Holle ke C. Snouck Hurgronje, ini mengakibatkan perubahan kebijakan tentang pendidikan di Indonesia. Snouck mempunyai 2 kebijakan dalam persoalan pendidikan, yaitu polotik asosiasi dan politik etis.

Page 30: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Pada tahun 1941 didirikan Hollandsch Inlandsche School (HIS) yang merupakan perubahan dari sekolah kelast 3, 4, dan 5.Lalu didirikan juga Meer Uitgebreid Larger Onderwijs (MULO) yang merupakan sekolah lanjutan tingkat pertama.

Juga sekolah guru yang disebut Normaal School. Kemudian didirikan sekolah Tingkat yang disebut Algemeene Middlebare School (AMS). Dari sekolah sekolah ini lahir golongan baru, yaitu golongan intelek yang menjadi antek antek Belanda.

Page 31: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Kondisi ini mendorong Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Yang menggabungkan 2 karakter pendidikan yang berkembang saat itu, yaitu mengajarkan semangat Islam dan semangat modern. Dengan demikian umat islam tidak hanya fasih berbicara soal agama, namun juga berwawasan luas tentang perkembangan modern.

Page 32: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

C S Hurgronje hanya mengedepankan pendidikan bagi para bangsawan dan kaum aristokrat indonesia sajaKarena sebagian besar rakyat lebih dipengaruhi oleh tradisi-tradisi lokal dibandingkan dengan pengaruh Islam dan kelompok bangsawan tampaknya memiliki wewenang dan pengaruh lebih besar dibandingkan para pemimpin santri.

Indonesia mengalami seragkaian perubahan sosial yang penting sejak masa berlangsungnya kebijakan Islam HurgronjeHurgronje melakukan konspirasi terhadap masyarakat Indonesia , sebagai mata-mata kolonial Belanda

Pemerintah memberikan subsidi besar-besaran terhadap sekolah-sekolah misi karena dinilai dapat membantu memajukan masyarakat pribumi yang juga mendapatkan sokongan dana dari pihak swasta

Page 33: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

kaum Muslim benar merasa khawatir karena dapat mengakibatkan merosotnya pengaruh nilai-nilai Islam. Sebuah kemirisan melihat negara yang 90% beragama Islam tetapi lembaga-lembaga kaum Muslim terabaikan

Munculah gerakan-gerakan reformis ini, baik yang bercorak nasionalis maupun religius, terbukti merupakan ancaman serius bagi rezim kolonial Belanda.

Dengan lahirnya Budi Utomo dan Sarekat Islam maka Ahmad Dahlan mencetuskan untuk mendirikan sebuah organisasi yang memfokuskan upayanya untuk mempertahankan Islam pada umumnya

Page 34: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Ahmad Dahlan belajar manejemen organisasi melalui Budi Utomo, yang sebelumnya Ahmad Dahlan bertemu dengan Djojosumarto seorang yang beliau kenal dekat yang juga berasal dari Kauman

Melalui Djojo lah Ahmad Dahlan bertemu dengan dr. Wahidin dan dr. Sutomo untuk melakukan dialog tentang manajemen organisasi

Akhirnya Ahmad Dahlan berkesempatan menduduki jabatan sebagai penasihat untuk masalah agama-agam di Budi Utomo

Ahmad Dahlan berkeyakinan bahwa untuk mendirikan Muhammadiyah diperlukan manejemen organisasi yang baik.

Page 35: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Pada tahun 1911 Ahmad Dahlan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang menggabungkan dua sitem, yaitu sitem pesantren dan sistem pendidikan barat yang modern

Sistem pendidikan Barat diterapkan agar muridnya mempelajari tentang ilmu pengetahuan umum untuk mencerahkan dan memajukan masyarakat Islam Indonesia

Ahmad Dahlan mendapat reaksi negatif dari masyarakat sekitar karena dianggap menyimpang dari pakem, bahkan menyimpang dari ajaran Islam yang selama ini berkembang dikalangan kaum Muslim. Reaksi ini tidak hanya datang dari masyarakat umum, tetapi juga datang dari keluarga sendiri.

Page 36: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Ahmad Dahlan juga mengajar pada salah satu sekolah milik kolonial Belanda yang dikhususkan untuk anak para bangsawan dan keturunan Belanda

Ahmad Dahlan mudah diterima karena pola pikir Ahmad Dahlan yang rasional karena mereka terbiasa berbicara mengenai hal yang rasional pula.

Lima langkah persiapan untuk mewujudkan organisasi yang diberi nama Muhammadiyah (Saifullah,1997:75-80)

Page 37: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Tujuan Muhammadiyah

Page 38: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

1.Sejarah dan Perkembangan Tujuan Muhammadiyah

Sejak didirikan oleh Ahmad Dahlan sampai Muktamar Muhammadiyah ke 44 dijkarta tahun 2000,rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah mengalami tujuh kali perubahan redaksional,susunan bahasan dan istilah yang dipergunakan.Meski demikian,perubahan itu tidak merubah substansi awal berdiri nya Muhammadiyah.

Page 39: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Rumusan pertama terjadi pada waktu permulaan berdirinya Muhammadiyah.Dalam rumusan ini Muhammadiyah berdiri mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut

1.Menyebarkan pengajaran kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada penduduk bumi putra,didalam residen yogyakarta

Page 40: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Rumusan kedua yaitu memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama islam di Hindia-Belanda dan memajukan dan menggembirakan hidup sepanjang kemauan agama islam kepda sekutu-sekutunya.

Rumusan ketiga,terjadi pada masa pendudukan Jepang (1942-45).sesuai dengan kepercayaan untuk mendirikan kemakmuran bersama seluruh asia timur raya dibawah pimpinan Dai Nippon,dan memang diperintahkan oleh Tuhan Allah maka perkumpulan ini:

Page 41: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

A.Hendak menyiarkan agama islam serta melatihkan hidup yang selaras dengan tuntunannya.

B.Hendak melakukan pekerjaan kebaikan umumC.Hendak memajukan pengetahuan dan

kepandaian serta budi pekerti yang baik kepada anggota nya.

Rumusan keempat,terjadi setelah muktamar muhammadiyah ke 31 di yogyakarta tahun 1950.Adapun rumusannya adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benar nya.

Page 42: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Rumusan kelima,diubah pada muktamar muhamadiyah ke 34 di yogyakarta tahun 1959.Perubahan ini hanya pada redaksional semata atas rumusan hasil muktamar ke31 dari kata “dapat mewujudkan”menjadi “terwujudnya”.sehingga rumusan resminya adalah menegakkan dan menjunjung tinggi benarnya.

Page 43: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Rumusan keenam,terjadi pada muktamar muhammadiyah ke 41 di surakarta tahun 1985.

Adapun rumusan maksud dan tujuan hasil muktamar ke 41 itu adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat utama,adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.

Page 44: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Rumusan ketujuh,terjadi pada muktamar ke 44 dijakarta pada tahun 2000.

Pada pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “Muhamadiyah adalah Gerakan Islam,Dakwah Amar Makhruf Nahi Munkar,berasaskan Islam yang bersumber pada al-qur’an dan al-sunnah.

Rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah sekarang ini sama persis seperti rumusan yang dihasilkan muktamar ke 34 di yogyakarta,yaitu Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar benarnya.

Page 45: Topik 1 Latar Belakang Dan Tujuan Berdiri

Terima kasih