4

Click here to load reader

Topik 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fisiologi

Citation preview

Page 1: Topik 2

Homeostasis tubuh hanya dapat berlangsung optimum bila terdapat kerjasama yang baik antara berbagai organ/sistemtubuh. Kerjasama tersebut dapat terjadi karena ada pengendalian/pengaturan oleh sistem saraf dan sistem endokrin. Sistem saraf merupakan sistem yang memungkinkan individu “berkomunikasi” dengan lingkungannya, baik lingkungan luar maupun linkungan dalam. Peran sistem saraf tersebut dimungkinkan karena sistem saraf mempunyai sel reseptor yang dapat mengubah (transduksi) berbagai energi rangsang/stimulus (mekanis, kalor, gelombang cahaya, kimia) dari lingkungan menjadi energi listrik( berupaimpuls/potensialaksi) yang dapat merambat sepanjanga ksonsel saraf.Dengandemikian, dalam mekanisme pengendalian berbagai organ/sistem, sistem saraf menggunakan komunikasi secara listrik (melalui “kabel”).Melalui komunikasilistrik yang merupakan proses fisika, komunikasidapatberlangsungsangatcepat.Jadi, pengendalian homeostasis diawali oleh deteksi stimulus/informasi dari lingkungan oleh reseptor pada sistem saraf, dan selanjutnya sistem saraf akan mengintegrasikan informasi tersebut untuk menghasilkan respons homeostasis. Respons dapat terdiri atas dua tipe: respons volunter (disadari, berdasarkan kehendak), dan respons involunter (tak disadari). Respons volunter (misalnya: bergerak mencari makanan, menghindari ancaman dsb.) dikendalikan oleh sistem saraf motorik somatik yang pusat tertingginya adalah di korteks serebrum, sedangkan respons involunter (misalya: pengendalian tekanan darah dan pernafasan yang penting untuk penyediaan oksigen pada saat kita bergerak) dikendalikan oleh sistem saraf motorik otonom bekerjasama dengan sistem endokrin yang pangkalnya adalah sistem limbic.Dengan demikian proses penerimaan rangsang oleh sistem saraf dan pengintegrasiannya di sistem saraf pusat, akan menentukan respons individu terhadap perubahan lingkungan, dan homeostasis individu dapat dipertahankan. Proses homeostasis yang di awali oleh penerimaan rangsang dari lingkungan dapat dijelaskan melalui gambar berikut ini (dikutip dari Kuliah Silverthorn Human Physiology)

Pertanyaan :

1. Sistem saraf manusia, terdiri atas system saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP merupakan pusat integrasi semua rangsang dari lingkungan luar dan lingkungan dalam tubuh kita, sedangkan SST terdiri atas saraf perifer (12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal) yang berfungsi sebagai saraf sensorik dan saraf motorik. Buatlah bagan struktur fungsional sistem saraf, mulai dari reseptor dan saraf sensorik sampai dengan saraf motorik (somatik dan otonom) beserta efektornya, dan jelaskan secara singkat proses yang terjadi pada tiap komponen struktur tersebut!

2. Bagaimana peran sistem saraf dalam membantu kita beradaptasi pada lingkungan kita?3. Dalam mengendalikan berbagai fungsi sistem tubuh sistem saraf bekerja sama dengan

sistem endokrin melalui berbagai lengkung refleks. Jelaskan dengan singkat komponen berbagai lengkung refleks (menyangkut sistem saraf dan endokrin) yang dapat digunakan oleh tubuh untuk mempertahankan homeostasis tubuh, serta berbagai umpan balik yang dapat terjadi dalam berbagai lengkung reflex! Berikan juga contoh dari setiap jenis/tipe lengkung refleks yang saudara sebutkan!

4. Jelaskan perbedaan istilah reseptor yang digunakan dalam lengkung refleks saraf dengan reseptor dalam lengkung refleks endokrin!

5. Mengapa ada rangsang (perubahan di lingkungan luar maupun lingkungan dalam tubuh) yang dapat kita sensasi (rasakan) dan persepsi, misalnya rangsang cahaya, bunyi, rasa asam makanan, gatal di kulit dan sakit perut, namun ada pula rangsang yang tidak dapat

Page 2: Topik 2

kita sensasi seperti misalnya perubahan kadar oksigen atau CO2 darah, perubahan tekanan darah dan sebagainya? Jelaskan jawaban saudara berdasarkan peran dan fungsi bagian-bagian SSP mulai dari serebrum, dan serebelum sampai medula spinalis!                                                                           

6. Jelaskan mekanisme sensasi dan persepsi rangsang secara singkat!7. Tubuh kita dapat beradaptasi pada lingkungan melalui berbagai refleks yang merespons

berbagai perubahan lingkungan. a.  Apa yang dimaksud dengan inborn reflex (refleks bawaan sejak lahir)? Apa sajakah refleks yang termasuk refleks bawaan sejak lahir? b. Ada refleks yang dipelajari, misalnya refleks berliur ketika menghidu bau makanan, petinju yang menghindari pukulan lawan, dan sebagainya. Bagaimana mekanisme terjadinya refleks yang dipelajari tersebut?

Sistem endokrin mengendalikan proses homeostasis melalui mekanisme humoral yang menggunakan proses kimiawi. Dengan demikian pengendalian oleh sistem endokrin berlangsung lebih lambat(dibandingkan dengan sistem saraf)namun lebih mantap/steady (durasi efeknya lebih lama). Kerja sistem endokrin (humoral) memungkinkan tubuh kita merespon perubahan lingkungan secara lebih halus dan mantap.

Kerjasama antara sistem saraf dan sistem endokrin dapat berlangsung karena terdapat hubungan antara sistem saraf yang diwakili oleh hipotalamus (merupakan bagian dari sistem limbik) dan sistem hormon yang pangkal kegiatannya terletak pada kelenjar pituitaria (hipofisis). Aksis hipotalamus–pituitaria - organ endokrin, merupakan kunci dari kerjasama antara sistem saraf dan sistem hormon.

Selain dari organ-organ yang terkait dengan sistem aksis hipotalamus-hipofisis terdapat organ-organ endokrin lain yang menghasilkan hormon untuk mengendalikan berbagai proses dalam tubuh.

 

Pertanyaan :

8. Jelaskan bagan tentang aksis hipotalamus-hipofisis-organ endokrin dan pengaturannya!

9. Sebutkan dan jelaskan fungsi hormon-hormon yang termasuk dalam sistem tersebut!10. Sebutkan dan jelaskan fungsi hormon-hormon kelenjar endokrin lain di luar sistem

endokrin aksis hipotalamus-hipofisis-organ endokrin serta pengaturannya!11. Sebutkan klasifikasi hormon berdasarkan struktur dan mekanisme kerjanya!