10
RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH SYAFIRA JL. Jend. Sudirman No. 134 Pekanbaru Telp (0761) 35360/35356/3061000 Fax ( 0761 ) 41887/36993 TOR (KERANGKA ACUAN) SANITASI DAPUR DAN PENYIAPAN MAKANAN UNTUK MEMINIMALISASI RESIKO INFEKSI 1. Pendahuluan Rumah sakit merupakan salah satu tempat umum yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang salah satunya adalah pelayanan makanan untuk menunjang proses kesembuhan, maka diperlukan tempat pengolahan makanan yang kegiatannya berada di instalasi gizi rumah sakit. Secara umum dapur rumah sakit dapat diartikan sebagai suatu tempat yang khusus digunakan sebagai tempat mengolah bahan baku makanan menjadi makanan yang siap disajikan dengan penampilan yang menarik khususnya untuk pasien dan sesuai diet makanan pasien yang dirawat di rumah sakit . Pengertian sanitasi Instalasi Gizi Rumah Sakit, tidak terlepas dari pengertian sanitasi rumah sakit itu sendiri dan pengertian sanitasi pada umumnya. Sanitasi sering juga disebut sanitasi lingkungan dan kesehatan yang didefenisikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikutip oleh Anwar.H (1990) adalah :”Usaha pengawasan terhadap semua faktor lingkungan yang memberi pengaruh terhadap perkembangan fisik, kesehatan,dan kelangsungan hidup manusia”. Sanitasi dapur adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan dapur agar makanan tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia. Menurut SK Menkes RI, No.1204/Menkes/SK/X/2004 makanan dan minuman di rumah sakit adalah semua makanan dan minuman yang disajikan dari dapur rumah sakit, untuk pasien dan karyawan, serta makanan

TOR Sanitasi

  • Upload
    dwirss

  • View
    104

  • Download
    9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan

Citation preview

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH SYAFIRA

JL. Jend. Sudirman No. 134 Pekanbaru

Telp (0761) 35360/35356/3061000

Fax ( 0761 ) 41887/36993

TOR (KERANGKA ACUAN)

SANITASI DAPUR DAN PENYIAPAN MAKANAN UNTUK MEMINIMALISASI RESIKO INFEKSI

1. Pendahuluan

Rumah sakit merupakan salah satu tempat umum yang memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang salah satunya adalah pelayanan makanan untuk menunjang proses kesembuhan, maka diperlukan tempat pengolahan makanan yang kegiatannya berada di instalasi gizi rumah sakit.

Secara umum dapur rumah sakit dapat diartikan sebagai suatu tempat yang khusus digunakan sebagai tempat mengolah bahan baku makanan menjadi makanan yang siap disajikan dengan penampilan yang menarik khususnya untuk pasien dan sesuai diet makanan pasien yang dirawat di rumah sakit .

Pengertian sanitasi Instalasi Gizi Rumah Sakit, tidak terlepas dari pengertian sanitasi rumah sakit itu sendiri dan pengertian sanitasi pada umumnya. Sanitasi sering juga disebut sanitasi lingkungan dan kesehatan yang didefenisikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikutip oleh Anwar.H (1990) adalah :Usaha pengawasan terhadap semua faktor lingkungan yang memberi pengaruh terhadap perkembangan fisik, kesehatan,dan kelangsungan hidup manusia.

Sanitasi dapur adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan dapur agar makanan tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia. Menurut SK Menkes RI, No.1204/Menkes/SK/X/2004 makanan dan minuman di rumah sakit adalah semua makanan dan minuman yang disajikan dari dapur rumah sakit, untuk pasien dan karyawan, serta makanan dan minuman yang dijual di dalam lingkungan rumah sakit atau di bawa dari luar rumah sakit (Sabarguna dkk, 2011).

Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari hyegine dan sanitasi makanan. Dalam hubungan dengan penyakit/keracunan, makanan dapat berperan sebagai penyebab (agent), pembawa (vehicle) dan sebagai media. Peranan makanan sebagai agent penyakit misalnya jamur, ikan, tumbuhan lain yang secara alamiah memang mengandung zat beracun. Sebagai pembawa seperti bahan kimia atau parasit yang ikut termakan bersama makanan dan juga beberapa mikroorganisme yang patogen, serta bahan radioaktif. Sebagai media misalnya kontaminasi yang jumlahnya kecil, jika dibiarkan berada dalam makanan dengan suhu dan waktu yang cukup, maka bisa menyebabkan wabah yang serius.

Salah satu kegiatan dari sanitasi makanan adalah penyehatan makanan dan minuman. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kuman pada makanan dan minuman. Faktor tersebut berasl dari proses penanganan makanan, lingkungan dan tenaga penyelenggara makanan, sehingga makanan dan minuman yang disajikan dirumah sakit tidak menjadi mata rantai penularan penyakit (ditjenPPM & PLP dan ditjen yanmedik,depkes RI. Jakarta 1988).

2. Latar Belakang

1. SK Menkes RI, No.1204/Menkes/SK/X/2004 makanan dan minuman di rumah sakit adalah semua makanan dan minuman yang disajikan dari dapur rumah sakit, untuk pasien dan karyawan, serta makanan dan minuman yang dijual di dalam lingkungan rumah sakit atau di bawa dari luar rumah sakit (Sabarguna dkk, 2011).

2. SK Menkes No. 134 Tahun 1978 yang telah disempurnakan dalam rapat konsultasi pejabat RS I, II, dan III Tahun 1980 dan 1981, yang menjabarkan bahwa kegiatan pelayanan gizi rumah sakit dikelompokkan atas pelayanan pengadaan, penyediaan makanan, kegiatan pelayanan gizi diruang rawat inap, kegiatan penyuluhan konsultasi dan rujukan inap, kegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan.

3. Peraturan menteri kesehatan RI.NO 01/birhukmas/I/1975 Tentang standar mutu air.

4. Tujuan

a. Umum

Memberikan pelayanan rumah sakit secara optimal dalam hal penyajian makanan yang baik sesuai dengan hyegine dan sanitasi dapur untuk pencegahan Infeksi Rumah Sakit .

b. Khusus

a. Adanya peningkatkan kualitas sanitasi dapur dan penyajian makanan

b. Mencegah terjadinya infeksi pada peralatan dapur dan individu

c. Meningkatkan komunikasi antar unit kerja RS

d. Memantau dan mengevaluasi kejadian infeksi di instalasi gizi

e. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas.

f. Terpenuhinya standar dan parameter pada Akreditasi Rumah Sakit.

g. tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi kesehatan

h. menurunnya resiko penularan penyakit atau gangguan kesehatan melalui makanan

i. terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan

5. Materi Kegiatan dan Rincian Kegiatan Rumah Sakit Khusus Bedah Syafira Pekanbaru Tahun 2015

I. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Pendidikan dan pelatihan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan pada tenaga gizi rumah sakit syafira :

1. Pelatihan: Pelatihan untuk pengawasan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan

Jenis pelatihan: Program sanitasi dalam penyelenggaraan makanan

Peserta: 10 orang

Waktu: Agustus 2014

Tempat:Aula Kartika Rumah Sakit Syafira Pekanbaru

Metode : Ceramah, praktek dan tanya jawab

Instruktur: Diklat RS

Sumber Dana: Anggaran Rumah Sakit tahun 2015

2. Pelatihan : pelatihan HACCP

Jenis pelatihan : program HACCP

Peserta: 22 orang

Waktu: November 2014

Tempat:aula kartika Rumah Sakit Syafira Pekanbaru

Metode : Ceramah, praktek dan tanya jawab

Instruktur: Diklat RS

Sumber Dana: Anggaran Rumah Sakit tahun 2015

A. Pelatihan : pelatihan personal hyegine tenaga penjamah makan

Program : program personal hyegine tenaga penjamah makan

Peserta: 24 orang

Waktu: Februari 2015

Tempat:aula Kartika Rumah Sakit Syafira Pekanbaru

Metode : Ceramah, praktek dan tanya jawab

Instruktur: Diklat RS

Sumber Dana: Anggaran Rumah Sakit tahun 2015

II. JADWAL

NO

KEGIATAN

BULAN

7

8

9

10

11

12

1

2

3

4

5

6

A. training pelaksanaan sanitasi dalam penyelenggaraan makan

1

Pelatihan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan

x

2

Pelatihan HACCP

x

3

Pelatihan personal hyegine tenaga penjamh makan

X

III. PELAPORAN DAN KEGIATAN

Pelaporan program pendidikan non formal dilakukan setelah kegiatan selesai oleh Karu instalasi gizi untuk disampaikan kepada Direktur Rumah sakit Syafira Pekanbaru

IV. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Evaluasi program dilakukan setiap akhir kegiatan dan akhir tahun oleh Karu instalasi gizi untuk melihat pencapaian sasaran dan perencanaan tahun depan.

Pekanbaru, april 2015

Karu instalasi gizi

Rumah Sakit Syafira