13
Cara Kerja Pompa • Cincin kam diam • Rotor berputar bersama – sama dengan baling – baling • Gerakan baling – baling dibatasi oleh cincin kam dan mengalirkan fluida dari lubang isap ke lubang tekan • Lubang isap besar, sedangkan lubang tekan kecil, maka terjadi penekanan, karena adanya penyempitan ruang Sistem yang ada pada unit pompa • Katup pengatur volume • Sistem idle – up Mengapa diperlukan katup pengatur volume ? • Semakin tinggi putaran motor volume cairan yang dihasilkan pompa semakin • besar • Tenaga untuk membantu penguat tenaga kemudi semakin besar pula ( lihat diagram di bawah )

TORSI MAKSIMUM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sdss

Citation preview

Page 1: TORSI MAKSIMUM

Cara Kerja Pompa

• Cincin kam diam

• Rotor berputar bersama – sama dengan baling – baling

• Gerakan baling – baling dibatasi oleh cincin kam dan mengalirkan fluida dari lubang

isap ke lubang tekan

• Lubang isap besar, sedangkan lubang tekan kecil, maka terjadi penekanan, karena

adanya penyempitan ruang

Sistem yang ada pada unit pompa

• Katup pengatur volume

• Sistem idle – up

Mengapa diperlukan katup pengatur volume ?

• Semakin tinggi putaran motor volume cairan yang dihasilkan pompa semakin

• besar

• Tenaga untuk membantu penguat tenaga kemudi semakin besar pula ( lihat diagram di

bawah )

Page 2: TORSI MAKSIMUM

Diagram volume tanpa katup pengatur

• Bila bantuan tenaga terlalu besar, merugikan stabilitas pengemudian, karena sopir tidak

bisa merasakan kontak roda dengan permukaan jalan sangat berbahaya.

Perlu katup pengatur volume !

Katup Pengatur Volume “ Konstan “

Diagram katup pengatur volume konstan :

Katup Pengatur Volume “ Sebanding Putaran Mesin “

Page 3: TORSI MAKSIMUM

• Semakin tinggi rpm mesin, semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka semakin kecil

kontak ( gesekan ) roda terhadap jalan

• Diperlukan penurunan tekanan fluida yang membantu penguat tenaga kemudi dengan

jalan menurunkan volume fluida yang dihasilkan oleh pompa untuk membantu penguat

tenaga kemudi

Diagram katup pengatur volume “ sebanding putaran mesin “

Gambar penampang katup pengatur volume “ Sebanding putaran mesin “

Cara Kerja Katup Pengatur Volume “ Sebanding Putaran Mesin “

Page 4: TORSI MAKSIMUM

Putaran Tinggi ( Di Atas 2500 rpm )

Katup tekanan lebih :

• Katup tekanan lebih terletak di dalam katup A

• Apabila tekanan P2 melebihi = 80 Bar, katup tekanan lebih ( katup bola ) membuka

gunanya untuk menurunkan tekanan

• Apabila tekanan P2 turun lalu katup A lebih terdorong ke kiri gunanya untuk membuka

lubang ke reservoar

Sistem Idle – Up ( Menaikan Putaran Idle )

Putaran idle untuk menggerakkan pompa, motor bisa mati, supaya motor terus hidup

putaran idle dinaikkan dengan sistem idle – up

Cara kerja :

Page 5: TORSI MAKSIMUM

• Bila pompa bekerja menghasilkan tekanan fluida

• Tekanan fluida mendorong katup vakum

• Pada saluran vakum kevakuman menjadi besar lalu diafragma turun ke bawah

membuka katup gas

• Putaran idle naik

2. Power Silinder

Power silinder adalah tempat piston bekerja dan ditempatkan pada rack,

rack bergerak karena tekanan minyak yang dihasilkan oleh tekanan vane

pump yang bekerja pada power piston. Kebocoraan minyak dicegah oil seal

pada kedua ruangan silinder dan bagian ujung power cylinder juga dicegah

oil seal untuk mencegah kebocoran fluida. Minyak yang digunakan dextron

dengan SAE 10. Steering wheel dihubungkan dengan steering main shaft

untuk menggerakkan control valve.

Pada saat steering wheel dalam posisi lurus control valve pada posisi netral

sehingga minyak dan vane pump tidak bekerja dikedua ruangan tetapi

dialirkan ke reservoir tank. Jika steering wheel diputar kesalah satu arah,

maka control valve merubah saluran fluida sehingga vane pump bekerja

kesalah satu ruangan dan minyak pada salah satu ruangan akan kembali ke

reservoir tank.

Tipe rack and pinion yang mengatur perubahan saluran ada dua macam

alat, yaitu spool valve dan rotary valve. Pada masing-masing jenis terdapat

torsion bar yang terletak diantara control vave dan pinion.

Bekerjanya control valve tergantung besarnya puntiran yang diterima

torsion bar. Pada saat tidak ada tekanan minyak, torsion bar berputar

sampai titik tertentu sehingga control shaft stopper langsung memutar

pinion dan menggerakan rack seperti pada sistem kemudi manual (Toyota,

Page 6: TORSI MAKSIMUM

1994 63).

3. Katup Rotary

Arah aliran minyak dan pompa ditentukan oleh control valve (rotary valve)

yang ada dalam rumah gigi (gear housing). Control valve shaft yang

menerima momen dan steering wheel dengan pinion gear dihubungkan oleh

pasak dan berputar bersama-sama.

Bila tidak ada tekanan minyak dari vane pump, torsion bar akan terpuntir

sepenuhnya. Control valve shaft dengan pinion gear berhubungan dengan

stopper, sehingga momen dari control valve diteruskan langsung ke pinion

gear (Toyota 1994:64).

Gambar 5. Kontroksi rotary valve

(Sumber. Toyota Astra Motor, 1994 : 64)

Cara Kerja Pengaturan Minyak:

Pembatasan dalam sirkuit hidrolis dilakukan oleh gerakan putar dan control

valve shaft dalam kaitanya dengan rotary valve. Pada saat membelok ke

kanan, tekanan ditutup orifice X dan Y pada saat membelok ke kiri

pembatasan dilakukan oleh orifice X’ dan Y’.

Pada saat steering wheel diputar, maka control shaft valve berputar

memutarkan pinion gear melalui torsion bar. Pada saat ini control valve

terpuntir berlawanan dengan pinion gear sesuai dengan gaya permukaan

jalan, control valve shaft berputar hanya sebatas puntiran dan bergerak ke

kiri atau ke kanan mengikuti rotary valve. Akibatnya, orifice X dan Y

Page 7: TORSI MAKSIMUM

(X’dan Y’) terbentuk dan perbedaan tekanan hidrolis terjadi pada ruang

silinder kiri atau kanan.

Dengan cara ini putaran control valve melakukan perubahan saluran untuk

merubah pengaturan tekanan minyak. Minyak dalam vane pump dan

lingkaran luar rotary valve akan kembali ke tangki reservoir melalui celah

antara torsian bar dan control valve shaf

2. Sistem Power Steering

Sistem power steering memiliki sebuah boster hidrolis dibagian tengah

dengan tujuan agar mekanisme kemudi menjadi lebih ringan. Dalam

keadaan normal berat putaran roda kemudi adalah 2-4 kg ( Step 1, 1995: 5-

34). Sistem ini dirancang untuk mengurangi usaha pengemudian dalam

keadaan kendaraan melaju dalam kecepatan rendah maupun kecepatan

tinggi.

B. Kontruksi Sistem Power Steering Tipe Rack and Pinion

Sistem power steering konstruksinya tidak jauh beda dengan sistem kemudi

manual dengan komponen steering wheel (roda kemudi), Steering column

(batang kemudi) dan steering linkage, hanya ditambah mekanis hidrolis yang

bertujuan membantu mendorong piston pada power silinder. Untuk tipe

rack and pinion ini mempunyai komponen-komponen yang penting yaitu

gear housing, power silinder, control valve dan vane pump.

Gambar 2. Sistem kemudi manual tipe rack and pinion 

(Sumber. Toyota Astra Motor, 1995 5-27)

Page 8: TORSI MAKSIMUM

Gambar 3. Komponen sistem kemudi dengan power steering tipe rack and

pinion.

(Sumber. Toyota Astra Motor, 1994:)

Komponen-komponen power steering sebagai berikut:

1. Gear Housing

Gear housing pada power steering menggunakan roda gigi tipe rack and

pinion. Dimana steering pinion bagian ujung pada poros utama kemudi

bersinggungan dengan steering rack, sehingga pada saat steering wheel

diputar dan diikuti shaft pinion akan menggerakkan steering rack kekiri

atau kekanan. Gerakan steering rack diteruskan rack end dan tie rod end ke

roda depan kiri dan kanan.

Roda gigi rack and pinion mempunyai keuntungan sebagai berikut:

1) Konstruksinya sederhana, ringan karena gear box kecil dan rack end

sebagai steering linkage.

2) Gigi reduksinya lebih besar maka momen untuk menggerakkan roda lebih

ringan.

3) Persinggungan giginya langsung sehingga respon pengemudian sangat

tajam.

4) Rakitan steering tertutup sehingga tidak memerlukan perawatan. 1).

Pompa

Page 9: TORSI MAKSIMUM

Setelah mengetahui cara kerja dari vane pump dan mekanisme pengontrol

aliran maka kita dapat hitung dulu debit aliran yang dikeluarkan oleh

pompa seluruhnya.

Data-data pompa: Dc = 33 mm

Dr = 30 mm

Lr = 14 mm

N = 700 Rpm (dari perbandingan puli)

= 0,7

Besarnya 0,7 -, 75 diambil 0,71). Pompa

Setelah mengetahui cara kerja dari vane pump dan mekanisme pengontrol aliran

maka kita dapat hitung dulu debit aliran yang dikeluarkan oleh pompa seluruhnya.

Data-data pompa: Dc = 33 mm

Dr = 30 mm

Lr = 14 mm

N = 700 Rpm (dari perbandingan puli)

= 0,7

Besarnya 0,7 -, 75 diambil 0,7

Q = 11,681/ menit

Debit yang dikeluarkan pompa sebenarnya adalah 11,68 1/menit kemudian aliran

diatur oleh flow control valve, sehingga aliran yang keluar saat idle atau debit

maksimum sebesar 6,6 1/menit.

2). Power silinder

Power silinder merupakan mekanisme penambah utama yang membantu tenaga

pengemudi yang dapat dihitung sebagai berikut:

Ukuran dari power silinder :

Diameter silinder (Dz) = 0,042

Diameter torak (Dst = 0,034

Luas silinder (Az) = 0,00138m2

Luas batang torak (Ast) = 0,00091m2

Luas silinder efektif (Ar) = Az – Ast

= 0,00047 m2

Page 10: TORSI MAKSIMUM

Gaya torak dihitung dengan rumus yaitu:

F = A. P P = 5883 kPa (Toyota, 1994: Kem-48)

F = 0,0047 . 5883 kPa

F = 2765 N1). Pompa

Setelah mengetahui cara kerja dari vane pump dan mekanisme pengontrol aliran

maka kita dapat hitung dulu debit aliran yang dikeluarkan oleh pompa seluruhnya.

Data-data pompa: Dc = 33 mm

Dr = 30 mm

Lr = 14 mm

N = 700 Rpm (dari perbandingan puli)

= 0,7

Besarnya 0,7 -, 75 diambil 0,7

Q = 11,681/ menit

Debit yang dikeluarkan pompa sebenarnya adalah 11,68 1/menit kemudian aliran

diatur oleh flow control valve, sehingga aliran yang keluar saat idle atau debit

maksimum sebesar 6,6 1/menit.

2). Power silinder

Power silinder merupakan mekanisme penambah utama yang membantu tenaga

pengemudi yang dapat dihitung sebagai berikut:

Ukuran dari power silinder :

Diameter silinder (Dz) = 0,042

Diameter torak (Dst = 0,034

Luas silinder (Az) = 0,00138m2

Luas batang torak (Ast) = 0,00091m2

Luas silinder efektif (Ar) = Az – Ast

= 0,00047 m2

Gaya torak dihitung dengan rumus yaitu:

F = A. P P = 5883 kPa (Toyota, 1994: Kem-48)

F = 0,0047 . 5883 kPa

F = 2765 N

Q = 11,681/ menit

Debit yang dikeluarkan pompa sebenarnya adalah 11,68 1/menit kemudian

aliran diatur oleh flow control valve, sehingga aliran yang keluar saat idle

atau debit maksimum sebesar 6,6 1/menit.

Page 11: TORSI MAKSIMUM

2). Power silinder

Power silinder merupakan mekanisme penambah utama yang membantu

tenaga pengemudi yang dapat dihitung sebagai berikut:

Ukuran dari power silinder :

Diameter silinder (Dz) = 0,042

Diameter torak (Dst = 0,034

Luas silinder (Az) = 0,00138m2

Luas batang torak (Ast) = 0,00091m2

Luas silinder efektif (Ar) = Az – Ast

= 0,00047 m2

Gaya torak dihitung dengan rumus yaitu:

F = A. P P = 5883 kPa (Toyota, 1994: Kem-48)

F = 0,0047 . 5883 kPa

F = 2765 N