18
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Setiap kali berada di sebuah lokasi proyek, kita pasti dapat melihat sebuah struktur kokoh yang terbuat dari baja yang berdiri tinggi menjulang. Itulah Tower Crane. Tower crane berfungsi sebagai alat angkat alat dan bahan material seperti mesin-mesin konstruksi, beton, besi, bekisting dan lain sebagainya. Karena besar dan fungsinya inilah tower crane merupakan alat berat dalam pekerjaan konstruksi. I.2 Rumusan masalah Dalam hal ini rumusan masalah didasarkan pada persoalan yang telah ditentukan oleh penulis dan menjelaskan mengenai apa itu tower crane dan bagian- bagian didalamnya. I.3 Maksud dan tujuan Maksud dan tujuan dari penulisan ini agar para pembaca dapat memahami dan mengerti apa itu tower crane beserta fungsi-fungsinya. I.5 Pembatasan masalah

Tower Crane

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang tower crane

Citation preview

1,6 liter zat cair mempunyai beret 0,6 N, Dimasukkan ke dalam tabung berdiameter 5 mm yang dimasukkan secara vertical kedalam air

BAB IPENDAHULUANI.1Latar belakang

Setiap kali berada di sebuah lokasi proyek, kita pasti dapat melihat sebuah struktur kokoh yang terbuat dari baja yang berdiri tinggi menjulang. Itulah Tower Crane. Tower crane berfungsi sebagai alat angkat alat dan bahan material seperti mesin-mesin konstruksi, beton, besi, bekisting dan lain sebagainya. Karena besar dan fungsinya inilah tower crane merupakan alat berat dalam pekerjaan konstruksi.I.2 Rumusan masalah

Dalam hal ini rumusan masalah didasarkan pada persoalan yang telah ditentukan oleh penulis dan menjelaskan mengenai apa itu tower crane dan bagian-bagian didalamnya.I.3 Maksud dan tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan ini agar para pembaca dapat memahami dan mengerti apa itu tower crane beserta fungsi-fungsinya.I.5Pembatasan masalahDalam penulisan makalah ini pembahasan makalah hanya berisi tentang pengertian dari tower crane dan bagian-bagiannya serta fungsi dari tower crane itu sendiri.BAB II

PEMBAHASANII.1 DASAR TEORITower Crane adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses bahan dan material konstruksi dalam suatu proyek. Bila dijabarkan lebih lanjut, fungsinya lebih dekat terhadap alat mobilisasi vertikal-horisontal yang amat sangat membantu didalam pelaksanaan pekerjaan struktur.

Visualisasinya seperti terlihat dibawah ini

Mengenai proses pengadaannya, biasanya pendatangan Tower Crane ini sendiri berasal dari seorang pemborong. Dan seperti halnya seorang pemborong, tower Crane ini disewakan dengan sebuah harga yang didalamnya sudah terlingkup elemen biaya kirim (transportasi sampai ke lokasi), metode (pemasangan dan pembongkaran) serta pemulangan (transportasi sampai ke tempat nya semula).

Pemborong ini bisa jadi pemilik asli dari tower crane, atau bisa juga hanya makelar, yang mengusahakan alat tersebut tapi bukan miliknya. Pengaruhnya biasanya ke harga yang mereka (pemborong) tawarkan ke kontraktor. Umumnya kalau alat milik sendiri, harga yang ditawarkan masih relatif murah, namun kebanyakan pemborong tidak punya alat sendiri, mereka hanya semacam makelar yang dicharge sekaligus biaya pemasangan dan pembongkaran sehingga pada dasarnya harga lump sump sewanya cukup tinggi. Lump sump adalah pengertian dimana biaya ditotalkan diawal, sehingga ditengah-tengah tempo sewa, pemborong tidak berhak menambah harga sewa karena suatu hal.

Mengenai struktur atas nya, tower Crane ini terbuat dari material baja. Sebagaimana dapat dilihat, struktur tower crane ini sudah baku dan standar, dan standar ini biasanya sudah berasal dari fabrikan pembuat tower crane tersebut. Bahkan ada brosur yang memuat prinsip perencanaan dari Tower Crane tersebut, bisa dikatakan semacam manual book. Jadi kita tidak bisa merubah sesuka kita rangka-rangka/modul tower crane tersebut.

Akan tetapi, yang bisa kontraktor lakukan, terkait dengan efisiensi, adalah mendesain struktur bawahnya. Karena struktur bawah/pondasi dari Tower Crane tersebut biasanya meskipun sudah tertera di brosur, kita masih diperkenankan melakukan analisis untuk menghemat biaya total pelaksanaan. Sebagai catatan bahwa biasanya biaya pembuatan pondasi Tower Crane tidak termasuk dalam kontrak dengan pemborong.II.2 JENIS-JENIS TOWER CRANETower Crane memiliki banyak model yang disesuaikan dengan kondisi proyek. Ada empat jenis Tower Crane yaitu :1.Self Supporting Static Tower Crane

Sesuai dengan namanya, Tower Crane jenis ini berdiri di atas pondasi yang diam di tanah. Kemampuan mengangkut barang yang berat dan jangkauan yang luas membuat Tower Crane ini cocok untuk proyek dengan lahan terbuka yang luas

2.Supported Static Tower Crane

Memiliki sistem kerja yang serupa dengan Seft Supporting Static Tower Crane, dan digunakan jika diperlukan pengangkatan material ke tempat yang sangat tinggi. Bagian mast atau tower dari Tower Crane jenis ini diikatkan ke bangunan untuk memberikan tambahan stabilitas

3.Travelling Tower Crane

Tower Crane jenis ini bisa berpindah tempat, karena didirikan diatas bogi roda (sejenis roda kereta api) dan berjalan sepanjang rel. Karena dapat bergerak sepanjang rel, Tower Crane ini dapat menjangkau area proyek yang jauh lebih luas dari pada Tower Crane yang diam di tempat. Namun karena berjalan di atas rel, maka lokasi proyek haruslah dibuat cukup rata agar Tower Crane berjalan

4.Climbing Tower Crane

Biasa digunakan di bangunan tinggi, Tower Crane jenis climbing diletakkan di dalam struktur bangunan yang dibangun. Seiring bertambah tingginya bangunan yang dibangun, Tower Crane juga ikut bertambah tinggi

II.3 BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANEBagian-bagian Tower Crane

Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai bagian-bagian dari sebuah tower crane.

Sebuah tower crane setidaknya terdiri dari 3 bagian:

1. Pondasi

Bagian ini berfungsi meneruskan beban dari tower crane ke tanah keras dan sebagai penahan agar tower crane tidak jatuh. Pada bagian inilah kaki tower crane dibaut pada pondasi beton yang masif dan besar.

2. Tiang/standard section

Bagian ini merupakan bagian vertikal dari tower crane yang bisa terus tumbuh seiring dengan kebutuhan proyek. Pada bagian ini terdapat tangga vertikal yang dibagi per section yang nantinya akan digunakan oleh operator untuk naik ke atas.

3. Unit yang berputar

Bagian ini terdiri dari 3 bagian:

a. Horizontal jib

Horizontal jib adalah bagian horizontal dari sebuah tower crane yang panjang dan berfungsi sebagai bagian pengangkat beban. Disebut pula sebagai hoisting jib atau working jib.

b. Machinery jib

Pada bagian inilah terdapat motor penggerak tower crane, alat elektronik dan sebuah beton masif yang berfungsi sebagai counter balance. Oleh karena itu sering pula disebut counter balance jib.

c. Operators cab

Tempat dimana operator bekerja. Cabini haruslah memiliki jendela besar untuk memastikan operator memiliki pandangan penuh terhadap lokasi konstruksi. Mengingat letaknya yang tinggi, cab ini juga sebaiknya dilengkapi dengan AC dan perlengkapan lainnya.Berapa besar beban yang mampu diangkat sebuah tower craneTipikal tower crane memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Tinggi maksimum berdiri sendiri 265 kaki (80 meter)

Tower crane bisa saja memiliki tinggi lebih dari 80 meter hanya jika tower crane dipegang/digantungkan pada bangunan sehingga bisa tumbuh seiring dengan bertambah tingginya bangunan proyek

Jangkauan maksimum 230 kaki (70 meter)

Daya angkat maksimum 18 metric ton, 300 tonne-meter

Counterweight 20 ton

Daya angkat maksimum tower crane adalah 18 ton tetapi tower crane tidak boleh mengangkat beban sebesar itu pada ujung terjauh jib nya. Semakin dekat posisi beban yang diangkat dengan tiang tower crane, semakin besar beban yang dapat diangkat dengan aman. Oleh karena itu pembebanan tower crane mengikuti prinsip 300 tonne-meter. Maksudnya apabila beban berada sejauh 30 meter dari tiang, maka beban yang diperbolehkan sebesar 10 ton. Apabila beban berada sejauh 50 meter, maka beban yang diperbolehkan sebesar 6 ton.

Tower crane dilengkapi dengan dua tombollimituntuk memastikan operator tidak mengangkat beban berlebih:

Tombol beban maksimum memonitor tarikan pada kabel dan memastikan beban tidak melebihi 18 ton

Tombol momen beban memastikan operator tidak melebihi prinsip tone-meter ketika beban digerakkan pada jib.

Mengapa tower crane tidak jatuh?

Elemen pertama yang memastikan stabilitas tower crane adalah pondasi beton besar yang telah dicor terlebih dahulu. Pondasi ini biasanya memiliki ukuran 10 x 10 x 1.3 meter (tapi tergantung pula tipe tower crane yang akan digunakan). Ada pula tipe tower crane yang mampu menghemat beton pondasi dengan memiliki 4 pondasi yang lebih kecil yang akan mendukung beban dari masing-masing kaki tower crane. Baut besar tertanam di dalam pondasi ini.

Bagaimana tower crane dipasang dan terus bertambah tinggi?Tahap pertama, dengan bantuan mobile crane bagian horizontal jib dan machinery disambung dan diletakkan di atas dua pondasi beton. Kemudian mobile crane menambahkan counterweight. Sedangkan bagian vertikal tower crane dipasang dengan bantuan mobile crane juga.

Tahap kedua, untuk mencapai ketinggian maksimum, tower crane tumbuh sendiri. Disini digunakanlah top climber atau climbing frame. Berikut prosesnya:

1. Tower crane mengangkat sebuah beban pada jib untuk menyeimbangkan counterweight.

2. Teknisi melepas unit berputar dan dengan sebuah mesin hydraulic pada top climber akan mendorong unit berputar naik setinggi 20 kaki (6 meter).

3. Operator menggunakan crane untuk mengangkat satu section vertikal dari tower crane dan mengisi kekosongan yang ada di dalam top climber. Ketika selesai dipasang dan dibaut, maka tower crane telah bertambah tinggi satu section.

BAB III

PERMASALAHANSebuah balok dengan lebar 5 m dan panjang 11 m, Mempunyai nilai drag balok 1,55 m, mengapung di air. Hitunglah :

a. berat balok

b. Nilai drag bila mengapung di air laut ( = 1025 kg/m3)

c. Berapa berat maksimal yang dapat didukung balok, jika drag balok 3,5 (air tawar)

BAB IV

ANALISA

V balok terndam = 1,55 x 11 m x 1 m = 17,05 m3a. FG = FB

FB = air x V balok terendam

= x g x V

= 1000 kg/m3 x 9,81 m/s2 x 17,05 m3 = 162760,5 kg m/s2b. FB = zat x V balok terendam

162760,5 = (1025 x 9,81) x V

= 167260,5

10055.25

= 16,634 m3 V balok terndam = drag x 11 x 1 m

16,634 m3 = drag x 11 m2 Drag = 1,51 mc. V balok terendam = 3,5 m x 11 m x 1 m

= 38,5 m3 FG = . V balok terendam

= 1000 kg/m3 x 9,81 m/s2 x 38,5 m

= 377685 N

Beban max = 377685 162760,5

= 210424,5 N

BAB V

KESIMPULAN

Jadi kesimpulan dari permasalahan kali ini adalah bila gaya berat lebih besar daripada gaya apung maka benda akan tenggelam dan sebaliknya bila gaya berat lebih kacil daripada gaya apung maka benda akan terapung.DAFTAR PUSTAKA1. Bambang Triatmodjo, 1993, Hidraulika I, Beta offset, Yogyakarta

2. Bambang Triatmodjo, 1993, Soal-soal Penyelesaian Hidraulika II, Beta Offset, Yogyakarta

EMBED Visio.Drawing.11

_1430550871.vsd11 m

1,55 m

5 m