14
==Klasifikasi Piper betle (Sirih). 1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan) 2. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) 3. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) 4. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) 5. Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) 6. Sub Kelas: Magnoliidae 7. Ordo: Piperales 8. Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan) 9. Genus: Piper 10. Spesies: Piper betle L. Nama umum 1. Indonesia: Sirih 2. Pilipina: Ikmo Deskripsi Piper betle (Sirih). 1. Perawakan : Memanjat, berakar 2. Batang : Beruas nyata 3. Akar : Melekat pipih 4. Daun Tunggal, bertangkai

Tpoa Field Trip

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: Tpoa Field Trip

==Klasifikasi Piper betle (Sirih).

1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)    2. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)        3. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)             4. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)                 5. Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)                     6. Sub Kelas: Magnoliidae                         7. Ordo: Piperales                           8. Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)

9. Genus: Piper

10. Spesies: Piper betle L.

Nama umum

1. Indonesia:    Sirih

2. Pilipina:    Ikmo

Deskripsi Piper betle (Sirih).

1. Perawakan : Memanjat, berakar

2. Batang : Beruas nyata

3. Akar : Melekat pipih

4. Daun Tunggal, bertangkai

5. Bunga : Majemuk untai

6. Buah : Ujung bebas, gundul 

Page 2: Tpoa Field Trip

DAUN SEMBUNGNama Indonesia : Sembung / sembung manis, sembung legi, rumput tahi-babi. Sedangkan nama Lokal : Sembung, sembung utan (Sunda); sembung gantung, sembung gula, sembung kuwuk; sembung mingsa, sembung langu, sembung lelet (Jawa); Kamandhin (Madura); Sembung (Bali), capo (Sumatera), Afoat (Timor), Ampampau, capo, Madikapu; Ai na xiang (China), Wild heliotrope(English),Baccharis salvia Lour.; Conyza balsamifera L.; Pluchea balsamifera (L.) Less; sembung, capa (Melayu); sebung, sembung utan (Sunda), sembung gantung,sembung gula, dai bi, dai ngai (Thailand); ngai champora (Inggris), sembung langu (Jawa), capa (Melayu) dan sembung mingsa, sembung legi (Jawa), apompase, mandikapu (Ternate), Sinonim : = Baccharis salvia Lour. = Conyza balsamifera (L= Pluchea balsamifera L) Less. 

Tumbuhan asal Nepal ini hidup di tempat terbuka sampai agak terlindung di tepi sungai dan tahan pertanian. Dapat tumbuh di tanah berpasir atau tanah yang agak basah pada ketinggian sampai 2.200 m dpl. Perdu, tumbuh tegak, tinggi mencapai 4 m, percabangan pada ujungnya, berambut halus, bagian-bagian dari tumbuhan ini bila diremas berbau kamfer (kapur barus) dan agak langu. Daun tunggal, di bagian bawah bertangkai, bagian atas merupakan daun duduk, letak berseling, terdapat 2 - 3 daun tambahan pada tangkai daunnya. Helaian daun bundar telur sampai lonjong, pangkal dan ujung runcing, tepi bergerigi atau bergigi, permukaan daun bagian atas berambut agak kasar sedang bagian berambut rapat dan halus seperti beludru. Pertulangan daun menyirip, panjang 8 - 40 cm, lebar 2 - 20 cm. 

Bunganya bergerombol pada ujung batang dan berwarna kuning. Buahnya sedikit melengkung dengan panjang 1 mm. Daun pada tanaman ini mengandung minyak atsiri, antara lain sineol dan borneol, kapur barus / kamper damar dan zat samak (tanin). Buah kotak bentuk silindris, beriga 8 - 10, panjang 1 mm, berambut. Perbungaan majemuk bentuk malai, keluar di ujung tangkai, warnanya kuning. Perbanyakan dengan biji atau pemisahan tunas akar. 

Tanaman sembung (Blumea balsamifera D. C) Klasifikasi : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dycotiledonae Sub kelas : AsteridaeBangsa : Asterales Suku : Asteraceae (Cornpositae)

Page 3: Tpoa Field Trip

Marga : Blumeae Jenis : Blumeae balsamifera (L.) DC Family :.Asteraceae.

Sembung bersifat pedas, sedikit pahit, hangat dan baunya seperti rempah, namun sangatlah manjur untuk dijadikan obat tradisionil terutama dalam bentuk jamu. Daun sembung berkhasiat sebagai antibakteri, melancarkan peredaran darah, menghilangkan bekuan darah dan pembengkakan, peluruh kentut (karminatif), peluruh keringan (diaforetik), peluruh dahak (ekspektoran), astrigen, tonikum dan obat batuk. Cara pengolahannya pun sangat sederhana, namun untuk mendapatkan daun tersebut lumayan sulit karena tumbuh hanya satu pohon dan bukan herba yang merambat, tidak begitu banyak ranting yang tumbuh sehingga jika daunnya di petik maka harus menunggu tumbuhnya daun berikutnya. 

Tumbuhnya pun agak susah karena hanya bisa tumbuh dari persemaian jika bunganya sudah menjadi kering. Penyebarannya secara spora dengan bantuan angin. terdapat kandungan senyawa minyak atsiri 0,1 - 0,5%, Ngai-kamfer. Senyawa utama yang terdapat dalam minyak atsiri mengandung 1-borneol atau Ngaikamfer atau leuderol 1-borneol berupa hablur yang bentuknya kadang-kadang kecil yaitu dengan titik lebur 203 – 204 derajad Celcius

Pada senyawa tersebut ditemukan xautuksilin atau brevitolin (C10 H12 O4) berupa hablur danberupa lembaran (dalam etanol). Menurut catatan (Laporan tahun 1895 Sland Plantentuin), setelah diisolasi dari 139 kg daun sembung diperoleh 122 ml minyak atsiri. Kandungan : Sembung mengandung minyak atsiri (ngai kamfer), borneol, sineol, limonene, asam palmitat, myristin, dimetiletil klorasetofenon, tannin, pirokatekin, dan glikosida.(anonym, 2003). 

Metabolit aktif lain dari daun sembung yaitu, seskuiterpen dalam bentuk ester, flavonoid, ichtyothereol asetat, cryptomeredio, lutein, dan beta karoten. (Osaki dkk, 2005; Nessa dkk, 2005; Ragasa dkk, 2005) Kegunaan di masyarakat : Daun sembung dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang berkhasiat untuk mengobati reumatik sendi, persendian sakit setelah melahirkan, nyeri haid, datang haid tidak teratur, influenza, demam, sesak napas (asma), batuk, bronchitis, perut kembung, diare, perut mules, sariawan, nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah koroner, dan, kencing manis.

Page 4: Tpoa Field Trip

KepelStelechocarpus burahol (Bl.)Hook.F.& Th

SinonimUvaria burahol Blume

Nama umumIndonesia: Kepel, kecindul, simpol, cindul (Jawa), burahol, turalak (Sunda)Inggris: Kepel (Keppel) Apple Kepel

KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan)     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)                     Sub Kelas: Magnoliidae                         Ordo: Magnoliales                             Famili: Annonaceae                                  Genus: Stelechocarpus                                     Spesies: Stelechocarpus burahol (Bl.)Hook.F.& Th

DeskripsiTumbuhan berbentuk pohon, tinggi +/- 12 m. Akar tungang, warna putih kotor. Batang tegak, bulat, berkayu, percabangan monopodial, warna coklat Daun tunggal, lonjong, panjang 8-20 cm, pangkal meruncing, halus, pertulangan bawah menonjol, mengkilat, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, tersebar di batang dan cabang, tangkai silindris, panjang + 4 cm, benang sari dan putik halus, kuning. Buah buni, bulat, kulit kasar, diameter + 5 cm, coklat. Perbanyaan dengan biji.

KHASIAT KAYU PUTIH (Meialeuca leucadendra L.) SEBAGAI TANAMAN OBAT HERBALKhasiat Kayu Putih (Meialeuca Leucadendra L.) Sebagai

Tanaman Obat Herbal

Page 5: Tpoa Field Trip

Gambar 1. Tanaman Kayu Putih (Herbal, 2011)

Klasifikasi (Wikipedia, 2009):

Kingdom         : Plantae

Divisi               : Spermatophyta

Classis             : Dicotyledonae

Ordo                : Myrtales

Familia            : Myrtaceae

Genus              : Melaleuca

Spesies            : Melaleuca leucadendronL.

Tanaman ini oleh orang Indonesia, dikenal sebagai

tumbuhan kayu putih,Gelam (Sunda, Jawa), ghelam (Madura),

inggolom (Batak); Gelam, kayu gelang, kayu putih (Melayu), bru

Page 6: Tpoa Field Trip

galang,; Waru gelang (Sulawesi), nggielak, ngelak (Roti), ; lren,

sakelan (Piru), irano (Amahai), ai kelane (Hila),; irono (Haruku),

ilano (Nusa Laut Saparuna), elan (Buru).; Bai qian ceng

(China). Dimana ekstrak daunnya bisa digunakan sebagai

bahan dasar pembuatan minyak kayu putih yang berkashiat

untuk obat masuk angin, dll (Herbal, 2011).

Ø MORFOLOGI

Tanaman kayu putih yang tingginya bisa mencapai 10 meter

ini memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut (Felisia,

2007):

1. Batang berkayu, bulat, kulit mudah mengelupas,

bercabang, warna kuning kecoklatan. pohon kayu putih

mempunyai tinggi berkisar antara 10-20 m, kulit batangnya

berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan

permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan.

2. Daun tunggal, bentuk lanset, ujung dan pangkal

runcing,pada bagian tepi rata, permukaan

berbulu,pertulangan sejajar, warna hijau. Daunnya agak

tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian

daun berbentuk jorong atau lanset, dengan panjang 4,5-15 cm,

lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkal daun runcing, tepi rata dan

tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun

berambut, warnahijau kelabu sampai hijau kecoklatan (Ayu,

2011).

3. Bunga majamuk, bentuk bulir, panjang 7-8 cm, mahkota 5

helai, warna putih, bunga berbentuk seperti lonceng, kepala

putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung percabangan

4. Buah berbentuk kotak, beruang 3, tiap ruang terdapat

banyak biji, panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat

muda sampai coklat tua.

ANATOMI

Page 7: Tpoa Field Trip

Kulit pohon terdalam terdiri dari floem sekunder, yang hanya

bertahan selama setahun. Tipe meristem lateral kedua,

disebut kambium gabus, berkembang pada beberapa sel dari

floem dan dari sel gabus. Sel gabus menekan floem tingkat

kedua ke luar batang, dimana akhirnya mereka rusak,

terkoyak, dan mengelupas. Semua jaringan terluar dari

kambium gabus menegakkan kulit terluar, termasuk floem

dan sel gabus. Gabus berkembang selama tahun pertama

pada beberapa pohon, menjadi biji atau batang. Pada bagian

terluar batang, periderm atau epidermis, harus membesar

dan tumbuh untuk menyesuaikan dengan ukuran diameter

batang. Kambium gabus memproduksi tipe sel tunggal, sel

gabus. Dinding sel tipis. Kulit pohon yang halus mempunyai

banyak pori, disebut lentisel, yang berfungsi sebagai tempat

pertukaran udara.

Susunan daun isolateral. Epidermis atas dan bawah terdiri

dari 1 lapis sel pipih, pada penampang tangensial berbentuk

polygonal, dinding samping lurus, kutikula agak tebal.

Stomata tipe anomositik, terdapat pada kedua epidermis.

Rambut penutup berbentuk kerucut ramping, terdiri dari 1

sel berdinding tebal. Jaringan palisade terdiri dari 2 lapis

sel, terdapat pada kedua sisi daun, mengandung hablur

kalsium oksalat berbentuk prisma. Jaringan bungakarang

terdapat di antara jaringan palisade, terdiri dari 4-5 lapis sel.

Pada mesofil terdapat kelenjar minyak lisigen berisi minyak

atsiri berwarna kekuningan. Pada tulang daun terdapat

berkas pembuluh bikolateral, di sekitarnya terdapat serabut

sklerenkim dan serabut harblur berisi harblur kalsium

oksalat berbentuk prisma, serabut sklerenkim berlignin

(Felisia, 2007).

Ø KANDUNGAN KIMIA

Page 8: Tpoa Field Trip

Daunnya mengandung minyak atsiri yang terdiri dari sineol

50%-65%, Alfa-terpineol, Alfa-pineria, carvacrol, valeraldehida,

benzaldehida, limoncna, dan melaleucin (Thomas,

1992). Sedangkan buahnya mengandung tannin (Soedibyo,

1995).Kulit pohon tanaman ini mengandung lignin dan melaleucin

(Iptek, 2011). Melaleuca cajuputi berkhasiat sebagai

analgesik, diaforetik, desinfektan, ekspektoran, dan

antispasmodic (Soedibyo, 1995).

MANFAAT KAYU PUTIH

Hampir semua bagian tanaman ini (kulit batang, daun, ranting, dan

buah kayu putih) dapat dimanfaatkan sebagai obat. Secara empiric,

daun kayu putih berkhasiat untuk menghilangkan bengkak dan

menghilangkan nyeri (analgetika), radang usus, diare, reumatik,

asma, radang kulit eczema, insomnia, dan sakit kepala. Daun

dimanfaatkan untuk keperluan sendiri yang dengan sangat

sederhanayaitu dengan disuling. Minyak atsiri, dapat dipergunakan

terhadap radang cabang tenggorokan (dihirup). Seduhan dari daun-

daun dapat diminum seperti teh sebagai penghilang kepenatan.

Daun kayu putih yang direbus dapat digunakan sebagai obat sakit

perut, rematik, nyeri pada tulang dan saraf (neuralgia), radang,

usus, diare, batuk, demam, sakit kepaladan sakit gigi atau

dimanfaatkan sebagai obat luar untuk radang kulit akzema

dansakit kulit karena alergi. Dalam penggunaannya, kulit batang

kayu putih dapat dicampur dengan ramuan lain. Misalnya untuk

obat luka benanah, kulit kayu putih dapatdicampur dengan sedikit

jahe dan asem jawa lalu ditumbuk halus yang

kemudianditempelkan pada bagian yang luka. Ramuan tersebut

akan membersihkan lukadan menghisap nanah yang terdapat pada

luka (Atsiri, 2011).

Page 9: Tpoa Field Trip

Kayu putih bisa dimanfaatkan sebagai pengobatan setelah

dilakukan penyulingan dan nantinya akan menghasilkan minyak

atsiri. Manfaat lain kayu putih sebagai kesehatan adalah (Ayu,

2011):

1. Anti Septic dan Bakteri : Minyak kayu putih ini sangat efisien

dalam menanggulangi infeksi dari kuman, virus dan jamur,

seperti tetanus, influenza dan penyakit-penyakit menular lainnya

seperti kolera, tipus dan sebagainya. Sebagai obat luar

digunakan untuk luka yang disebabkan besi yang berkarat agar

terlindung dari tetanus.

2. Insektisida dan Vermifuge : Minyak kayu putih sangat efisien

dalam berkendaraan jauh agat tidak masuk angin dan

membunuh serangga. Aroma yang kuat sehingga bisa ditambah

cairan lain kemudian dimasukan ke semprotan dan digunakan

untuk mengusir nyamuk dan serangga lainnya.

3. Decongestant dan Expetorant : Kayu putih dapat

dimanfaatkan untuk mengobatan gangguan pada hidung dan

tenggorokan, organ pernapasan lainnya dan batuk serta infeksi

lain yang menyebabkan radang tenggorokan dan bronchitis.

4. Kosmetik dan Tonik : bermanfaat untuk menghaluskan dan

dan mencerahkan kulit dan bebas dari infeksi sehingga banyak

dipergunakan untuk kosmetik, dapat mencegah infeksi pada kulit

tersebut maka dipergunakan jugu sebagai tonik (pelindung).

5. Perangsang dan Sudororific : Bermanfaat merangsang saraf-

saraf pada tubuh, memberikan efek pemanasan dan

mempelancar sirkulasi pengeluaran sehingga dapat membantu

toksin dikeluarkan daru tubuh melalui saluran pengeluaran.

6. Analgesik : bermanfaat mengurangi rasa sakit seperti sakit gigi,

sakit kepala, sakit pada persendian, otot , pilek, demam dan lain-

lain.

Page 10: Tpoa Field Trip

7. Panas : bermanfaat untuk mengurangi demam yang disebabkan

karena terjadinya infeksi dengan mengelurkannya melalui

keringat sehingga bisa mendinginkan suhu tubuh.

8. Udara : bermanfaat untuk mengeluarkan angin bagi penderita

yang masuk angin, mencegah masuk angin serta membantu

mengeluarkan angin yang ada dalam perut melalui saluran

pembuangan.

9. Anti Sakit Saraf : bermanfaat untuk mengatasi sakit sarat di

sekitar daerah mulut termasuk tenggorokan, telinga, amandel,

pangkal hidung, hulu tenggorokan dan sekitarnya. Sakit parah

akibat konpresi di sekitar tenggorokan yang disebabkan makan

premen, makanan, banyak tertawa dan berteriak.

Purnajiwa/Pronojiwo (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn)

Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Super Divisi: Spermatophyta

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Sub Kelas: Rosidae

Ordo: Fabales

Famili: Fabaceae

Genus: Euchresta

Spesies: Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn

Page 11: Tpoa Field Trip

Pronojiwo atau lebih dikenal dengan bahasa indonesia Pronojiwo

adalah salah satu jenis tanaman obat yang dapat ditemukan di

pegunungan tengger. Tanaman obat banyak ditemukan di

pegunungan tengger, misalnya sintok, slompretan, dan purwaceng.

Tetapi pronojiwo merupakan obat tradisional yang paling dicari

oleh masyarakat tengger. Hal ini karena pronojiwo mempunyai

khasiat yang luar biasa bagi semua penyakit. Selain itu juga

pronojiwo mempunyai kekuatan misterius seperti yang sering

disebutkan oleh para responden.

Menurut Haji Amin sebagai salah satu petuah desa yang ikut dalam

pendirian desa Ranupani yang merupakan salah satu desa tengger

mengatakan bahwa Pronojiwo merupakan obat mujarab bagi semua

jenis penyakit. Tumbuhan pronojiwo sangat sulit untuk ditemukan

di hutan. Hal ini karena tumbuhan tersebut mempunyai tempat

tumbuh yang khusus. Buah pronojiwo ketika sudah matang atau

berwarna hitam seperti pada gambar diatas hendaknya segera

dipetik dan disimpan. Hal ini karena apabila buah tersebut sudah

jatuh ke tanah maka buah tersebut akan hilang dengan sendirinya,

dan tidak akan ditemukan kembali. Menurut Abah Amin,

pengobatan penyakit secara tradisional dapat dilakukan dengan

cara memanggang buah pronojiwo setengah matang, kemudian

dimasukkan dalam gelas yang sudah berisi air, maka air tersebut

siap untuk dikonsumsi. Biji yang telah dipergunakan dapat

disimpan kembali untuk digunakan kembali ketika dibutuhkan.

Berdasarkan Daftar Komoditi Binaan Direktorat Jenderal

Perkebunan Tahun 2006 dijelaskan bahwa Tumbuhan Pronojiwo

mempunyai ciri-ciri:

Habitus  : Perdu, tinggi 1-2 m.

Page 12: Tpoa Field Trip

Batang  : Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial,

permukaan berbintik-  bintik, hijau.

Daun    : Majemuk, menyirip berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung

meruncing, pangkal tumpuf, panjang 12-14cm, lebar 5-7 cm,

pertulangan menyirip, halus, hijau.

Bunga   : Majemuk, bentuk tandan, di ketiakdaun, bertangkai

silindris, kelopak berbagi, lima helai, hijau, benang sari silindris,

putih, kepala putik bulat, kuning, mahkota parang 1,5-2 cm, putih.

Buah       : Polong, panjang 1,5-2 cm, lebar ± 1 cm,hitam.

Biji           : Bentuk ginjal, coklat muda.

Akar        : Tunggang, putih kotor.

Biji Euchresta horsfieldii berkhasiat sebagai obat batuk darah,

untuk penguat syahwat dan pelancar air seni.

(http://warintek.ristek.go.id/)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan I G. Tirta et al. : Studi

Fenologi dan Senyawa Kimia Pronojiwo (Kebun Raya Eka Karya

Bali – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diketahui bahwa hasil

analisis kimia menunjukkan bahwa dari 40 senyawa kimia yang

ditemukan, senyawa Kaur-16-ene tertinggi terdapat di akar

(51,29%) dan batang (36,13%). Selanjutnya senyawa asam palmitat

ditemukan pada akar (16,07%), batang (34,79%), daun (23,55%),

kulit biji (13,79%), dan biji (36,13%). Hasil analisis dari 8 senyawa

di Laboratorium UNUD, diketahui kandungan Vitamin C tertinggi

terdapat pada kulit biji (2.254,32  mg/100 g) dan Antioksidan

tertinggi ditemukan pada daun (126,94 ppm).

Page 13: Tpoa Field Trip