94
ANALISIS PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX DAN TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI TUJUH NEGARA ASEAN TAHUN 2010-2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: Islamiyah NIM. 11140840000011 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1440 H

TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

ANALISIS PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX DAN

TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI

TUJUH NEGARA ASEAN TAHUN 2010-2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Islamiyah

NIM. 11140840000011

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 2: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ANALISIS PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX DAN

TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI

TUJUH NEGARA ASEAN TAHUN 2010-2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Islamiyah

11140840000011

Di Bawah Bimbingan:

Dosen Pembimbing

Arisman, M.SI

NIP. 197305102014111003

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 3: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Rabu 12 September 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Islamiyah

2. NIM : 11140840000011

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi : “Analisis Pengaruh Corruption Perception Index dan

Trade Openness Terhadap Foreign Direct Investment di Tujuh Negara

ASEAN Tahun 2010-2017”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 September 2018

1. Drs. Rusdianto, M.Sc (……...................…..)

NIP. 195500104198403 1 001 Penguji I

2. Arief Fitrijanto, M.Si (…………................)

NIP. 19711118 200501 1 003 Penguji II

Page 4: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Islamiyah

NIM : 11140840000011

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggung jawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain tanpa

menyebutkan sumber asli ataupun tanpa izin pemilik karya.

3. Tidak melakukan manipulasian dan pemalsuan data.

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jika kemudian hari ada tuntutan atas karya saya dan melalui pembuktian yang

dipertanggung jawabkan ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah

melanggar pernyataan di atas, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan aturan

yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Juni 2019

Islamiyah

NIM.1114084000011

Page 5: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Rabu 26 Juni 2019 telah dilakukan sidang skripsi atas nama mahasiswa:

1. Nama : Islamiyah

2. NIM : 11140840000011

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi : “Analisis Pengaruh Corruption Perception Index dan

Trade Openness Terhadap Foreign Direct Investment di Tujuh Negara

ASEAN Tahun 2010-2017”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses sidang skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut

di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Juni 2019

1. Dr. M. Hartana I. Putra, M.Si (………………………)

NIP. 196806052008011023 Ketua

2. Arisman, M.Si (………………………)

NIP. 197305102014111003 Sekretaris

3. Arisman, M.Si (………………………)

NIP. 197305102014111003 Pembimbing

4. Pheni Chalid, M.A (………………………)

NIP. 195605052000121001 Penguji Ahli

Page 6: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Islamiyah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Februari 1996

3. Alamat : Jl. Kp Gedong No.59, Tangerang Selatan

4. Telpon : 085772278281

5. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri Jombang 6 Tahun 2002-2008

2. SMP DAHLIA Pondok Pucung Tahun 2008-2011

3. SMA Negeri 9 Tangerang Selatan Tahun 2011-2014

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014-2019

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Suwito

2. Ibu : Indartini

3. Alamat : Jl.Kp.Gedong RT 001/RW 013 No.59 Jombang, Ciputat,

Tangerang Selatan

IV. PENGALAMAN PELATIHAN/INTERNSHIP

1. WikiDPR Batch 10 Tahun 2017

2. Mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Profesi berbasis Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dari KOMINFO

Tahun 2017

3. Mengikuti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) di PT

Telkom Indonesia, Tbk Tahun 2018

Page 7: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

vi

V. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

(HMJ IESP) Divisi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Periode

2014-2015.

VI. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Company Visit “Road to Bank Indonesia” HMJ IESP UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014.

2. Kuliah Umum “Fungsi Pengawasan Keuangan Negara sebagai

Katalisator Tercapainya Tujuan Memajukan Kesejahteraan Umum”

BPK RI dan HMJ IESP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Page 8: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

vii

ABSTRACT

This study aims to analyze the impact of Corruption Perception Index

(CPI) and Trade Openness on Foreign Direct Investment (FDI) in 7 ASEAN

countries (Indonesia, Malaysia, Philippines, Vietnam, Cambodia, Laos, and

Thailand) from 2010-2017. This study uses one dependent variable, Foreign

Direct Investment, and uses two independent variables, Corruption Perception

Index (CPI) and Trade Openness. This study uses panel data analysis with the

Fixed Effect Model GLS approach. The result show that partially CPI and Trade

Openness variables have a positive and significant effect. Simultaneously, CPI

and Trade Openness variables have a significant effect on Foreign Direct

Investment (FDI) in ASEAN countries in 2010-2017.

Keywords: Corruption Perception Index, Trade Openness, Foreign Direct

Investment, GLS, ASEAN

Page 9: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Corruption

Perception Index (CPI) dan Trade Openness terhadap Foreign Direct Investment

(FDI) di 7 negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, kamboja,

Laos, dan Thailand) dari tahun 2010-2017. Penelitian ini menggunakan satu

variabel dependen yaitu Foreign Direct Investment, dan menggunakan dua

variabel independent yaitu Corruption Perception Index (CPI) dan Trade

Openness. Penelitian ini menggunakan analisis data panel dengan Fixed Effect

Model pendekatan GLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial

variabel CPI dan Trade Openness berpengaruh positif dan signifikan. Secara

simultan, variabel CPI dan Trade Openness berpengaruh signifikan terhadap

Foreign Direct Investment (FDI) di negara ASEAN tahun 2010-2017.

Kata Kunci: Corruption Perception Index, Trade Openness, Foreign Direct

Investment, GLS, ASEAN

Page 10: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Corruption

Perception Index dan Trade Openness Terhadap Foreign Direct Investment di

Tujuh Negara ASEAN Tahun 2010-2017”.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi (SE) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis sangat menyadari bahwa dalam skripsi ini

masih terdapat banyak kekurangan serta keterbatasan ilmu pengetahuan yang

penulis miliki. Namun, berkat dorongan semangat dari orangtua, keluarga dan

teman-teman akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Dengan selesainya

penyusunan skripsi ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Orangtua penulis ayahanda Suwito dan ibunda Indartini yang selalu

memberikan kasih sayang, doa yang tidak ada henti-hentinya serta dukungan

moril maupun materi kepada penulis, sehingga penulis selalu optimis dan

selalu semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga kalian

selalu sehat dan berada dalam lindungan Allah SWT, dan semoga penulis bisa

membahagiakan kalian seperti apa yang kalian berikan kepada penulis.

3. Kakak penulis Setyo Hadi dan Ambar Wati Sigit Lestari yang selalu

memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa kepada penulis.

4. Untuk mbah kakung dan mbah putri yang selalu memberikan doa serta

semangat yang tiada hentinya kepada penulis.

5. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, QIA., BKP., CRMP atas

Page 11: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

x

kesempatan berharga yang diberikan penulis untuk duduk dibangku

perkuliahan di FEB.

6. Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan, Bapak Dr. M. Hartana Iswandi Putra,

M.Si dan Sekertaris Jurusan Ekonomi Pembangunan, Bapak Deni Pandu

Nugraha, SE., M.Sc yang telah memberikan ilmu, saran, dan solusi kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Arisman, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu, memberikan arahan, serta ilmu yang bermanfaat selama

perkuliahan kepada penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini hingga

skripsi ini dapat selesai. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan dan

keberkahan oleh Allah SWT.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta wawasan yang bermanfaat

kepada penulis sejak awal perkuliahan hingga selesai.

9. Seluruh Staf dan Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis dalam hal administrasi sehingga penulis mendapatkan

kelancaran dalam menyelesaikan kuliahnya.

10. Para sahabat kelompok Penjahat yang sekarang ganti nama menjadi kelompok

Joelid Alida Zia Syifa, Tiara Nurul, Alfiani Rizqoh, Anita Rahmawati, Silvia

Ningsih dan Dwi Deby Oktaviana yang telah menjadi sahabat yang baik dari

awal hingga saat ini dan memberikan dukungan serta bantuan kepada penulis

selama ini.

11. Para sahabat kelompok Lada Hitamku Meike Indriani, Elsa Novelia dan Ella

Purnamasari yang telah memberikan semangat kepada penulis.

12. Untuk Ucup, Anis, Tiara, Alfiani, Azka dan Zizi terimakasih telah

memberikan ilmu, bantuan serta bersedia meluangkan waktunya untuk

bertukar fikiran kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

13. Teman-Teman Ekonomi Pembangunan’14 yang telah bersama-sama berjuang,

berdoa, berbagi suka maupun duka dan cerita selama masa perkuliahan.

14. Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) GANDUM 105, Melfi, Afifah, Syafa,

Isti, Neni, Maunah, Aina, Penida, Zaid, Reza, Harar, Rizky, Bayu, Faisal dan

Page 12: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

xi

Said yang telah menjadi keluarga baru dan selalu berbagi tawa, cerita suka

maupun duka kepada penulis selama melakukan KKN.

15. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan namanya satu per

satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

karena penulis menyadari adanya keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan

yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan

masukan baik kritik yang membangun dari berbagai pihak. Selain itu, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, Juni 2019

Islamiyah

11140840000011

Page 13: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ......................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ......................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................. v

ABSTRACT ............................................................................................................. vii

ABSTRAK ............................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK .................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 12

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 15

A. Landasan Teori ............................................................................................. 15

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 25

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 34

D. Hipotesis ....................................................................................................... 36

Page 14: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

xiii

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 37

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 37

B. Jenis dan Sumber Data ................................................................................. 37

C. Metode Analisis Data ................................................................................... 38

D. Pengujian Model .......................................................................................... 41

E. Uji Statistik .................................................................................................. 45

F. Operasional Variabel Penelitian .................................................................... 47

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................... 49

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 49

B. Analisis dan Pembahasan ............................................................................. 55

C. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................................ 60

D. Analisis Ekonomi ......................................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 65

A. Kesimpulan .................................................................................................. 65

B. Saran ............................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 68

LAMPIRAN ............................................................................................................. 71

Page 15: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perkembangan CPI di ASEAN Tahun 2007-2017 .................................. 9

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 28

Tabel 3.1. Variabel Operasional ............................................................................... 48

Tabel 4.1. Uji Chow ................................................................................................. 55

Tabel 4.2. Uji Hausman ........................................................................................... 56

Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Data Panel Terhadap Keseluruhan Periode Penelitian

(2010-2017) .............................................................................................................. 57

Tabel 4.4. Interpretasi Fixed Effect Model .............................................................. 59

Tabel 4.5. Uji t-statistik ............................................................................................. 61

Tabel 4.6. Uji F-Statistik ........................................................................................... 62

Tabel 4.7. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................ 63

Page 16: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1. Perkembangan FDI di ASEAN Tahun 2013-2017 ................................ 6

Grafik 1.2. Perkembangan Trade Openness di ASEAN Tahun 2013-2017 ............. 11

Page 17: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis .............................................................. 35

Page 18: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Penelitian ..................................................................................... 71

Lampiran 2. Hasil Estimasi Data Panel .................................................................... 73

A. Hasil Uji Chow ............................................................................................. 73

B. Hasil Uji Hausman ....................................................................................... 74

C. Uji Fixed Effect Model dengan pendekatan GLS ........................................ 75

D. Uji Normalitas .............................................................................................. 76

E. Uji Multikolinearitas .................................................................................... 76

F. Uji Heteroskedastisitas ................................................................................. 76

Page 19: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan

meningkatnya pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat dalam

jangka panjang. Pada suatu tahun tertentu pembangunan ekonomi dalam

suatu negara tidak hanya diukur dari kenaikan produksi barang dan jasa

yang berlaku dari tahun ke tahun saja, tetapi perlu juga diukur dari

perubahan lain yang berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi

(Sukirno, 2006: 10). Permasalahan yang sering terjadi dalam

pembangunan ekonomi adalah keterbatasan pembiayaan atau keterbatasan

dana. Penanaman modal atau investasi dapat dijadikan sebagai sumber

pembiayaan untuk menutup keterbatasan pembiayaan dalam pembangunan

ekonomi (Thirafi, 2013: 2).

Dalam teori ekonomi pembangunan diketahui bahwa adanya

hubungan timbal yang positif antara tingkat pertumbuhan ekonomi dengan

investasi. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu negara, yang berarti

semakin besar bagian dari pendapatan yang dapat ditabung, sehingga

semakin besar pula investasi yang akan tercipta. Dalam kasus ini, investasi

merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi. Di lain pihak, semakin

besar investasi suatu negara, akan semakin besar pula tingkat pertumbuhan

ekonomi yang dapat dicapai. Dengan demikian, pertumbuhan merupakan

fungsi investasi. Investasi mempunyai peran penting dalam konteks

pembangunan nasional maupun regional untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi (Yonathan dalam Swanitarini, 2016: 2).

Pembangunan ekonomi suatu negara membutuhkan banyak sumber

pembiayaan. Sumber pembiayaan dapat berasal dari dalam negeri maupun

dari luar negeri. Sumber pembiayaan dari dalam negeri dapat berasal dari

anggaran dan penerbitan surat utang, sedangkan dari luar negeri dapat

berasal dari utang luar negeri dan investasi asing. Untuk menyelesaikan

permasalahan pembangunan ekonomi, salah satu cara yang dapat

dilakukan yaitu dengan menarik perhatian investor asing untuk

Page 20: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

2

menanamkan modalnya disuatu negara yang disebut dengan investasi

asing langsung (Foreign Direct Investment).

Adapun FDI yang masuk kesuatu negara terdiri dari dua jenis,

yaitu investasi asing langsung/Foreign Direct Investment (FDI) dan

investasi portofolio asing, dimana kedua investasi tersebut memiliki

dampak yang sama-sama positif untuk proses peningkatan perekonomian

negara. Namun, FDI dapat memberikan dampak positif yang lebih

signifikan dari pada jenis investasi yang lainnya. FDI terdiri dari inward

dan outward. Aliran investasi asing yang masuk dari negara lain ke dalam

negeri yaitu FDI jenis inward, sedangkan investasi asing yang berasal dari

dalam negeri menuju ke luar negeri yaitu FDI jenis outward. Dalam

(Fachrulloh dan Mawardi, 2018: 161) bahwa FDI mempunyai peran

penting bagi perekonomian internasional, serta mampu menciptakan

hubungan ekonomi yang langsung, stabil, dan dalam waktu yang lama

antar negara. Dilihat dari sisi home country, FDI merupakan strategi

investasi jangka panjang di negara lain yang berupa joint venture.

Sedangkan dilihat dari sisi host country, FDI berperan sebagai

penambahan devisa untuk pembangunan ekonomi di negara tersebut.

Dalam jurnalnya (Thirafi, 2013: 2) mengatakan jika penanaman

modal asing atau investasi asing dianggap dapat lebih menguntungkan

karena tidak memerlukan kewajiban pengembalian kepada pihak asing

seperti halnya utang luar negeri. Investasi asing langsung/Foreign Direct

Investment (FDI) adalah suatu usaha yang dapat dilakukan pemerintah

dalam pembangunan ekonomi secara berkelanjutan. Investasi Asing

Langsung (FDI) yaitu investasi langsung yang berasal dari luar negeri, dan

biasanya dalam investasi asing langsung ini dilakukan pada sektor

produktif seperti pembelian pabrik, tanah dan mesin.

Menurut (Jhingan, 2012: 481-482) bahwa penggunaan modal asing

tidak hanya untuk mengatasi kekurangan modal uang dan modal fisik saja,

tetapi juga dapat membawa keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman

organisasi, informasi pasar, teknik-teknik produksi maju, pembaharuan

produk, dan lain-lain, serta melatih tenaga kerja setempat pada keahlian

Page 21: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

3

baru. Hal ini dapat membantu mempercepat proses pembangunan ekonomi

suatu negara. Semua ini menunjukkan bahwa modal asing cenderung

menaikkan tingkat produktivitas, pendapatan dan pekerjaan nasional yang

nantinya mengarah pada upah rill buruh yang semakin tinggi, menurunnya

harga bagi konsumen serta naiknya standar kehidupan.

Menurut (Todaro dalam Rayyan, 2016: 2), menguraikan setidaknya

ada empat manfaat utama Foreign Direct Investment (FDI) bagi suatu

negara yaitu:

1. Untuk mengisi kekurangan tabungan yang dihimpun dari dalam negeri.

2. Menambah cadangan devisa.

3. Memperbesar penerimaan pemerintah.

4. Mengembangkan keahlian manajerial bagi perekonomian di negara

penerimanya.

Masuknya modal asing sangat diperlukan untuk mempercepat

pembangunan ekonomi. Dengan adanya modal asing dapat membantu

dalam industrialisasi, membangun modal overhead ekonomi, serta

menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas. Modal asing tidak hanya

membawa uang dan mesin saja tetapi juga membawa keterampilan teknik,

modal asing membantu dalam memodernisasi masyarakat dan

memperkuat sektor negara maupun sektor swasta. Dengan ini penggunaan

modal asing penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi di

negara-negara terbelakang (Jhingan, 2012: 483).

Di setiap negara aliran FDI yang masuk berbeda-beda, tergantung

dengan negara tersebut apakah tergolong negara maju atau negara

berkembang. Dalam menjalankan suatu kebijakan ekonomi, negara maju

membutuhkan aliran modal yang relatif rendah jika dibandingkan dengan

negara berkembang. Menurut (Todaro dalam Putri, 2006: 1) negara-negara

berkembang disebut sebagai negara dunia ketiga yang mempunyai

berbagai masalah serta kesulitan, seperti kemiskinan absolut yang tinggi,

tingkat pengangguran dan setengah menganggur yang tinggi, kesenjangan

distribusi pendapatan, kurang memadainya fasilitas kesehatan dan

Page 22: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

4

pendidikan serta meningkatnya ketergantungan terhadap teknologi dari

luar negeri.

Menurut (World Bank, 2017) negara-negara di ASEAN sebagian

besar merupakan negara berkembang. Negara-negara di ASEAN masuk

dalam 3 klasifikasi yaitu, negara dengan tingkat pendapatan menengah

bawah / Lower Middle Income yaitu Indonesia, Filipina, Kamboja, Laos,

Myanmar dan Vietnam. Sedangkan negara dengan pendapatan menengah

atas / Upper Middle Income yaitu Malaysia dan Thailand. Selanjutnya

negara dengan pendapatan tinggi / High Income yaitu Brunei Darussalam

dan Singapura. Negara berkembang merupakan negara yang memiliki

tingkat pendapatan yang rendah, menengah bawah, dan menengah atas.

Dimana negara-negara tersebut terus berusaha untuk meningkatkan

keterbukaan ekonominya.

Dapat diketahui jika kawasan ASEAN merupakan salah satu

wilayah yang sedang menunjukkan peningkatannya pada sektor industri

yang dapat menarik perhatian negara asing untuk melakukan perdagangan

internasional ataupun untuk menanam modal asing di Kawasan ASEAN.

Menurut (Todaro dan Smith dalam Andini, 2018: 3) menyatakan jika

globalisasi dalam ekonomi merupakan satu aspek yang menjadikan

keterbukaan perekonomian tiap negara dapat berdampak pada

meningkatnya kegiatan perdagangan internasional, aliran dana

internasional serta investasi asing langsung/FDI. Upaya yang dilakukan

negara-negara ASEAN dalam menjalankan keterbukaannya dengan

menjadikan FDI sebagai salah satu faktor pendukung yang bisa membantu

meningkatkan pembangunan perekonomian negaranya.

Negara-negara di ASEAN memiliki kemampuan yang cukup

menarik untuk mengundang investor asing dalam menanamkan modalnya

seperti skala ekonomi, jumlah populasi, letak yang strategis, tenaga kerja

yang berlimpah, kekayaan sumber daya alam, potensi pasar, serta

kebijakan ekonomi terbukanya. Dengan adanya penerapan kebijakan

tersebut telah membawa ASEAN sebagai mata rantai penting dalam rantai

produksi internasional serta memberikan kontribusi yang signifikan pada

Page 23: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

5

pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN dan menjadi tujuan yang

menarik bagi para investor. ASEAN merupakan salah satu Kawasan di

dunia yang mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Hal ini

tidak terlepas dari banyaknya aliran penanaman modal asing ke negara-

negara Kawasan ASEAN.

Dengan banyaknya aliran masuk FDI di suatu negara tentu akan

dapat membawa manfaat yang banyak pula, seperti membawa teknologi

yang lebih tinggi, meningkatkan kompetisi dalam perekonomian negara

penerima, mendorong peningkatan investasi domestik, serta keuntungan

dalam mengakses pasar ekspor (Saputra dalam Putri, 2018: 1). Secara

umum dapat dikatakan apabila iklim investasi di ASEAN semakin baik

dan menguntungkan bagi investor asing. ASEAN FTA (AFTA) adalah

bentuk dari kesepakatan negara-negara ASEAN untuk menghilangkan

semua hambatan-hambatan perdagangan, baik dalam bentuk tarif maupun

non tarif, untuk meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional

ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia

(Kuncoro, 2010: 229)

Menurut (Winantyo dalam Andini, 2018: 4) terbentuknya AFTA

memberikan peluang lebih lancarnya mobilitas barang dan modal yang

disertai dengan penyelarasan langkah dalam pemberian intensif investasi,

tukar menukar informasi, penerbitan berbagai informasi, peluang investasi,

serta promosi bersama ASEAN. Tujuan dibentuknya AFTA yaitu untuk

meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN, untuk

mengundang investor asing, serta dapat meningkatkan perdagangan antar

negara ASEAN. pada tahun 2015 diimplementasikan ASEAN Economics

Community (AEC) yang merupakan suatu bentuk pasar tunggal dan

sebagai basis produksi di Kawasan Asia Tenggara yang diwujudkan

dengan sistem perdagangan bebas, dengan ini maka setiap negara ASEAN

dapat dengan mudah untuk melakukan perdagangan dengan negara lainnya

di kawasan Asia Tenggara.

Page 24: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

6

Grafik 1.1 Perkembangan Foreign Direct Investment (FDI) di ASEAN Tahun

2013-2017

Sumber: World Bank, Juni 2019.

Berdasarkan dari grafik diatas menggambarkan perkembangan FDI

negara-negara di ASEAN tahun 2013-2017. Data yang dipublikasikan oleh

world bank ini menunjukkan bahwa aliran masuk FDI di negara ASEAN

mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Negara dengan aliran masuk FDI

tertinggi yaitu negara Indonesia. Aliran masuk FDI di Negara Indonesia

mengalami fluktuatif setiap tahunnya namun lebih cenderung kearah naik.

Kemudian diikuti oleh negara Vietnam dan Filipina dengan aliran masuk

FDI yang fluktuatif namun cenderung kearah naik. Negara Malaysia

memiliki aliran masuk FDI yang cukup tinggi namun fluktuatif setiap

tahunnya dan cenderung kearah turun, selanjutnya aliran masuk FDI yang

cukup tinggi yaitu negara Thailand namun mengalami fluktuatif yang

cenderung kearah naik. Negara dengan aliran masuk FDI terendah yaitu

negara Laos dan Kamboja.

Foreign Direct Investment (FDI) merupakan bentuk aliran modal

dari suatu perusahaan di suatu negara ke perusahaan di negara lain yang

bersifat jangka panjang. FDI diharapkan dapat membantu dalam

mendorong pertumbuhan investasi yang berkelanjutan di suatu negara.

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

2013 2014 2015 2016 2017

FDI Inflow in Billion USD

Indonesia Malaysia Filipina Vietnam Kamboja Laos Thailand

Page 25: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

7

Investor asing membutuhkan adanya iklim investasi yang kondusif untuk

menanamkan modalnya ke suatu negara, dimana dengan adanya iklim

investasi yang kondusif akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi

investor asing untuk menanamkan modalnya kesuatu negara. Dengan ini

maka penting untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi FDI di suatu negara, sehingga dapat dirumuskan kebijakan

apa yang dapat mendorong peningkatan FDI serta diarahkan faktor apa

saja yang berperan untuk mendorong keinginan investor asing untuk

menanamkan modalnya dalam bentuk investasi asing langsung (FDI).

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi masuknya aliran FDI

disuatu negara yaitu dengan melihat tingkat korupsi di suatu negara.

Belakangan ini banyak studi yang meneliti tentang korupsi yang

mempengaruhi Foreign Direct Investment (FDI) di sebuah negara.

Korupsi merupakan salah satu isu penting yang terjadi hampir di seluruh

negara di berbagai dunia. Fenomena korupsi dapat dikategorikan sebagai

persoalan yang serius karena dampak yang ditimbulkannya baik secara

langsung maupun tidak langsung akan berimbas pada berbagai aspek

kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, kesejahteraan umum negara,

termasuk terhadap masyarakat dan individu.

Dalam penjelasan Mauro (1995: 683), bahwa korupsi berpotensi

mengurangi investasi, khususnya pada Investasi Asing atau Foreign Direct

Investment. Korupsi diduga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti

birokrasi yang berlebihan, tingginya kebijaksanaan dalam perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, keterlambatan sistem hukum yang berpotensi

memberikan dampak negatif terhadap aspek ekonomi, seperti investasi

asing dan pertumbuhan ekonomi. Korupsi dapat terjadi ketika bertemunya

sektor publik dan sektor swasta, dimana pejabat publik mempunyai

tanggungjawab langsung atas ketetapan tentang pelayanan publik atau

penerapan regulasi khusus (Sri Nawatmi 2016: 16).

Suatu negara jika memiliki tingkat korupsi yang tinggi, maka dapat

menghambat aliran masuk FDI ke suatu negara, dimana aliran investasi

yang masuk ke suatu negara merupakan hal yang sangat penting bagi

Page 26: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

8

pertumbuhan perekonomian. Korupsi membuat alokasi sumber daya

ekonomi menjadi kurang efisien, serta membuat mahal biaya produksi dan

distribusi barang yang akhirnya dapat menimbulkan high cost economy.

Menurut (Surachmin, 2013: 156) penyebab terjadinya korupsi dikarenakan

adanya ketimpangan pengahasilan sesama pegawai negeri, sifat tamak dan

keserakahan, gaya hidup konsumtif, penghasilan yang tidak memadai dan

lemahnya penegakan hukum. Adapun salah satu cara untuk mengukur

tingkat korupsi yang terjadi di suatu negara yaitu dengan melihat indeks

persepsi korupsi/corruption perception index (CPI).

Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi

adalah data yang dapat menggambarkan terjadinya tingkat korupsi disuatu

negara. Data dikumpulkan dari persepsi para pengusaha dan para ahli

tentang kinerja pemerintah yang berkaitan dengan layanan yang bebas

korupsi. Jika suatu negara memiliki skor Corruption Perception Index

(CPI) yang semakin mendekati angka 0 berarti negara tersebut mempunyai

tingkat korupsi yang tinggi, sedangkan jika negara tersebut mempunyai

skor CPI mendekati angka 100 berarti negara tersebut semakin baik dan

tingkat korupsinya negara tersebut semakin berkurang.

Korupsi merupakan suatu hambatan yang dapat menimbulkan

market integrity dan melemahnya penerapan good governance baik pada

sektor swasta maupun sektor publik. Menurut (Alatas dalam Lubis, 2008)

korupsi yang mewabah di berbagai negara yang sedang berkembang yaitu

karena tidak cukupnya upah pegawai negeri, ketidakcukupan upah tersebut

akan menyebabkan seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Hal

ini dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan korupsi. Dalam

melakukan tindakan korupsi bukan hanya dilakukan oleh masyarakat biasa

saja, namun pejabat publik pun menjadi tersangka korupsi, padahal dapat

memenuhi kebutuhan dan bahkan melebihi kebutuhannya. Banyaknya

praktik korupsi di negara berkembang merupakan suatu bentuk kegagalan

perencanaan pemerintah akibat kualitas institusi yang rendah, sehingga

kepentingan pribadi lebih didahulukan daripada kepentingan nasional.

Page 27: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

9

Tabel 1.1 Perkembangan Corruption Perception Index di ASEAN Tahun

2013-2017

Negara Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Indonesia 32 34 36 37 37

Malaysia 50 52 50 49 47

Filipina 36 38 35 35 34

Vietnam 31 31 31 33 35

Kamboja 20 21 21 21 21

Laos 26 25 25 30 29

Thailand 35 38 38 35 37

Sumber: Transparency International, Juni 2019.

Berdasarkan pada tabel diatas mengenai perkembangan Corruption

Perception Index di ASEAN tahun 2013-2017. Data CPI yang

dipublikasikan oleh Transparency International ini menunjukkan bahwa

negara Malaysia pada tahun 2017 memiliki skor CPI sebesar 47. Hal ini

berarti dapat dibilang jika negara Malaysia tergolong cukup bersih dari

kegiatan korupsi. Kemudian untuk negara Indonesia, Filipina, Vietnam,

Kamboja, Laos, dan Thailand memiliki skor CPI yang rendah. Hal ini

berarti dapat dibilang jika negara-negara tersebut tergolong dalam negara

yang aktif dari kegiatan korupsi.

Hal lain yang menjadi faktor penentu yang dapat mempengaruhi

aliran masuk FDI ke suatu negara adalah Trade openness/keterbukaan

perdagangan. Trade openness adalah rasio dari nilai ekspor ditambah

impor per GDP (Gross Domestic Product) merupakan indikator derajat

hubungan perekonomian suatu negara dengan negara lainnya. Menurut

(World Bank, 2018) Trade Openness yang dinyatakan dengan Trade (% of

GDP) adalah jumlah ekspor dan impor barang dan jasa yang diukur

Page 28: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

10

sebagai bagian dari GDP. Trade openness yaitu bentuk ukuran kebijakan

keterbukaan ekonomi yang bertujuan untuk mengendalikan instrument

internasional sebagai upaya mencegah terjadinya peningkatan sikap

ketergantungan ekonomi yang nantinya akan merusak dinamika

perekonomian nasional (Simorangkir dan Yanikkaya dalam Khoiriyah,

2016: 2).

Di era globalisasi saat ini, keterbukaan ekonomi yang semakin luas

dari setiap negara semakin tidak dapat dihindari, baik keterbukaan dalam

perdagangan luar negeri (trade openness) maupun keterbukaan di sektor

finansial (financial openness). Dengan adanya keterbukaan ekonomi di

suatu negara yang menggambarkan semakin hilangnya hambatan-

hambatan dalam melakukan perdagangan. Hilangnya hambatan baik

berupa tarif maupun non-tarif, serta semakin lancarnya mobilitas modal

antarnegara. Hal ini menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga investor

asing dengan mudah menanamkan modalnya di suatu negara tanpa adanya

rasa khawatir terhadap hambatan yang ada.

Secara teori, keterbukaan perdagangan/Trade Openness dapat

memberikan keuntungan untuk semua negara yang terlibat. Keuntungan

tersebut dapat berupa pembukaan akses pasar yang lebih luas, pencapaian

tingkat efisiensi dan daya saing ekonomi yang lebih tinggi, serta peluang

penyerapan tenaga kerja yang lebih besar. Selain itu memungkinkan

adanya modal yang mengalir dari luar negeri melalui investasi asing yang

berwujud penanaman modal asing (Purwanto dalam Fatmala, 2019: 7).

Page 29: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

11

Grafik 1.2 Perkembangan Trade Openness di ASEAN Tahun 2013-2017

Sumber: World Bank, Juni 2019.

Berdasarkan grafik diatas menggambarkan Trade Opennes di

ASEAN tahun 2013-2017. Negara yang memiliki Trade Openness yang

cukup tinggi adalah negara Vietnam, dengan Trade Openness sebesar

184.7% pada tahun 2017. Kemudian negara Malaysia, Kamboja, dan

Thailand pun memiliki Trade Openness yang cukup tinggi pada tahun

2017 dengan Trade Openness masing-masing sebesar 135.8%, 124.8%,

dan 122.5%. Selanjutnya negara Laos, dan Filipina masing-masing

memiliki Trade Openness sebesar 75.8%, dan 71.9% pada tahun 2017.

Sedangkan negara Indonesia memiliki Trade Openness yang rendah

sebesar 39.4%.

Menurut Hoang (2012: 9) menyatakan dengan adanya trade

openness yang tinggi, menyebabkan trade barrier semakin menurun

dengan ini merupakan suatu kesempatan bagi investor asing untuk dapat

memanfaatkan keunggulan komparatif host country tersebut untuk dapat

melakukan reexport. Dengan menurunnya hambatan dalam perdagangan

di suatu negara akan membuat investor asing dengan mudahnya untuk

melakukan penanaman modal.

0

50

100

150

200

250

2013 2014 2015 2016 2017

Trade (% of GDP)

Indonesia Malaysia Filipina Vietnam Kamboja Laos Thailand

Page 30: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

12

Diantara beberapa faktor yang dapat mempengaruhi aliran masuk

FDI, maka peneliti memilih untuk menganalisa dua variabel yaitu variabel

Corruption Perception Index (CPI) dan variabel Trade Openness. Untuk

melihat bagaimana dua variabel yang digunakan tersebut mempengaruhi

aliran masuk FDI di tujuh negara ASEAN yang menjadi objek dalam

penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 7 sampel negara

yang tergolong sebagai kelompok negara berkembang di negara-negara

ASEAN menurut World Bank yang dilihat dari tingkat pendapatannya

yaitu, Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan

Thailand yang memiliki aliran masuk FDI yang berfluktuatif setiap

tahunnya. Peneliti memilih judul ini karena bagi peneliti judul ini penting

untuk diteliti karena FDI yang bersifat sebagai bentuk aliran modal jangka

panjang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan investasi yang

semakin baik disuatu negara serta peneliti juga ingin mengetahui apakah

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini benar-benar

mempengaruhi aliran masuk FDI di ASEAN.

B. Rumusan Masalah

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses dengan tujuan untuk

menyejahterakan masyakarat di suatu negara. Namun pada kenyataannya

untuk mempercepat pembangunan ekonomi membutuhkan banyak sumber

pembiayaan, hal ini yang menjadi kendala dalam pembangunan ekonomi.

Dalam suatu negara salah satu sumber yang dapat mendukung suatu

pembangunan ekonomi adalah investasi. Dalam teori ekonomi

pembangunan diketahui bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi dan

investasi memiliki hubungan timbal balik yang positif. Hubungan timbal

balik tersebut terjadi oleh karena disatu pihak, semakin tinggi

pertumbuhan ekonomi suatu negara, maka semakin besar pula bagian dari

pendapatan yang dapat ditabung, sehingga investasi yang tercipta akan

semakin besar. Semakin besar investasi suatu negara, akan semakin besar

pula tingkat pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai.

Page 31: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

13

Langkah pemerintah yang harus diambil untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi yang tinggi yaitu dengan upaya mencari sumber

pembiayaan. Sumber pembiayaan dapat berasal dari dalam negeri maupun

dari luar negeri. Sumber pembiayaan yang berasal dari luar negeri yaitu

dapat berupa Investasi Asing (Foreign Direct Investment). FDI adalah arus

modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau

memperluas perusahaannya di negara lain. Menurut (Panayotou, 1998)

menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam menjamin kelangsungan

pembangunan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio,

sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of

technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil dan

lebih profitable.

Maka dari itu di perlukannya faktor-faktor apa saja yang dapat

menarik perhatian para investor agar tertarik untuk menanamkan modal di

suatu negara. Pada penelitian ini dipilih beberapa variabel yang diduga

dapat mempengaruhi keputusan investor asing untuk melakukan investasi

di suatu negara, yaitu dengan melihat korupsi di setiap negara sampel yang

dapat dilihat dari Corruption Perception Index (CPI). Dimana, CPI diukur

dalam bentuk bobot skor dengan rentang 0-100. Mendekati skor 0 berarti

negara tersebut korupsinya tinggi, sedangkan jika mendekati skor 100

berarti negara tersebut sangat bersih dari korupsi, dan variabel lainnya

yaitu Trade Opennes untuk menggambarkan keterbukaan perdagangan di

suatu negara.

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka

pertanyaan penelitian yang diambil untuk penelitian ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Corruption Perception Index (CPI) terhadap

Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia, Malaysia, Filipina,

Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand tahun 2010-2017?

2. Bagaimana pengaruh Trade Openness terhadap Foreign Direct

Investment (FDI) di Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja,

Laos, dan Thailand tahun 2010-2017?

Page 32: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

14

3. Bagaimana pengaruh Corruption Perception Index (CPI) dan Trade

Openness secara simultan atau secara bersama-sama di Indonesia,

Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand tahun

2010-2017?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian perumusan masalah diatas, maka terdapat

tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Corruption Perception Index

(CPI) terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia,

Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand tahun

2010-2017.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Trade Openness terhadap

Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia, Malaysia, Filipina,

Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand tahun 2010-2017.

3. Untuk mengetahui pengaruh Corruption Perception Index (CPI) dan

Trade Openness terhadap Foreign Direct Investment (FDI) secara

simultan atau secara bersama-sama di Indonesia, Malaysia, Filipina,

Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand tahun 2010-2017.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian diatas maka

terdapat manfaat dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai tugas akhir atau skripsi Jurusan Ekonomi

Pembangunan, serta untuk menambah wawasan pengetahuan dalam

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi FDI di negara-negara

ASEAN.

2. Bagi Umum

Dapat memberikan informasi dan tambahan literature, serta dapat

menjadi bahan acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi FDI di suatu

negara.

Page 33: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Investasi

a. Pengertian Investasi

Investasi merupakan sebagai bentuk pengeluaran-

pengeluaran untuk membeli barang-barang modal serta

peralatan-peralatan produksi, tujuannya untuk mengganti dan

terutama untuk menambah barang-barang modal dalam

perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi

barang dan jasa dimasa depan (Sukirno, 2007: 366). Dengan

kata lain, investasi merupakan kegiatan dalam menanamkan

modal saat ini dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat di

masa yang akan datang.

Menurut Mankiw (2003: 62) pada hakekatnya, Investasi

merupakan awal kegiatan pembangunan ekonomi. Investasi

dapat dilakukan oleh pihak swasta dan atau pemerintah, atau

bisa juga dilakukan kerjasama antara pemerintah dan swasta.

Investasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh

pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

dalam jangka panjang dapat menaikkan standar hidup

masyarakatnya.

Menurut Noor (2007: 434) Investasi dapat dikelompokkan

menjadi dua kelompok penting, yaitu:

1. Investasi yang terjadi karena suatu keharusan, hal ini

dapat diartikan jika investasi terjadi secara otomatis,

yang dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan

hidup seseorang atau sekelompok orang atau suatu

organisasi mungkin juga suatu negara. Investasi jenis

ini didorong oleh kebutuhan di masa depan.

2. Investasi yang terjadi karena keinginan, hal ini dapat

diartikan jika investasi terjadi karena diinginkan oleh

Page 34: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

16

seseorang, sekelompok orang, atau suatu organisasi

karena keinginan di masa depan. Investasi jenis ini

lebih condong pada bisnis, yaitu usaha yang terkait

dengan tujuan mendapatkan manfaat di kemudian hari.

b. Penanaman Modal Asing Langsung/ Foreign Direct

Investment (FDI)

Menurut Noor (2007: 437) investasi asing langsung adalah

investasi pada aset atau faktor produksi untuk melakukan usaha

atau bisnis di luar negeri. Pada umumnya, jenis investasi ini

disebut juga investasi pada aset riil, atau investasi yang jelas

wujudnya, mudah dilihat, dan diukur dampaknya terhadap

masyarakat secara keseluruhan. Investasi jenis ini pada

awalnya bersifat jangka menengah atau panjang dengan tujuan

hanya untuk memperoleh keuntungan atau laba.

Foreign Direct Investment (FDI) adalah arus modal asing

dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau

memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh sebab itu tidak

hanya terjadi pemindahan sumber daya tetapi juga terjadi

pemberlakuan pengawasan terhadap perusahaan di luar negeri.

Menurut (Panayotou, 1998) menjelaskan bahwa FDI lebih

penting dalam menjamin kelangsungan pembangunan

dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio,

sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan

transfer of technology, know-how, management skill, resiko

usaha relatif kecil dan lebih profitable. Dengan kata lain,

adanya FDI dapat menguntungkan negara penerima, serta dapat

mempercepat proses pembangunan.

Menurut (Franco, et al., 2010; Wadhwa dan Reddy, 2011;

Hoang, 2012 dalam Soekro dan Widodo, 2015: 4) terdapat

empat motivasi untuk memilih lokasi berinvestasi, antara lain:

Page 35: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

17

1. Resource seeking

Investasi dilakukan karena adanya sumber daya

manusia dan sumber daya alam yang tidak dimiliki di

negara asal, atau adanya sumber daya dengan biaya

yang lebih murah dibandingkan dengan negara asal,

seperti perbandingan upah tenaga kerja antara negara

asal dan negara tujuan investasi.

2. Market seeking

Investasi yang dilakukan dengan tujuan mengejar

potensi pasar yang ada di negara tersebut, misalnya

mengikuti konsumen yang sebelumnya sudah

membangun fasilitas produksi dalam bentuk

mengeksplorasi selera pasar lokal serta meminimumkan

biaya transportasi.

3. Efficiency seeking

Investasi karena perusahaan ingin mengefisienkan

proses produksinya dengan mengambil keuntungan dari

skala ekonomi dan diversifikasi asset yang dilakukan.

4. Strategic asset seeking

investasi karena ingin memperoleh akses terhadap suatu

teknologi yang terdapat di negara tujuan yang tidak

dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Menurut (Robudi, 2011: 29-30) keputusan investor asing

untuk menanamkan modalnya di suatu negara tujuan investasi

dipengaruhi oleh kondisi dari negara tujuan investasi (pull

factors) maupun kondisi dan strategi dari negara investor asing

(push factors). Pull factors adalah suatu hal yang

mempengaruhi masuknya investasi asing terdiri dari pengakuan

di pasar tujuan, ketersediaan sumber daya yang ada, daya saing,

kebijakan pemerintah yang terkait dengan perdagangan dan

industri, serta kebijakan pemerintah yang terkait dengan

Page 36: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

18

investasi asing. Sedangkan push factors adalah suatu hal yang

mempengaruhi investasi asing seperti strategi produksi

perusahaan yang akan melakukan investasi asing, serta persepsi

risiko dari investor asing di pasar tujuan.

Menurut Nanga Muana (2001) terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi FDI, antara lain:

a. Tingkat suku bunga, adanya hubungan negatif antara

jumlah investasi dan tingkat suku bunga, jika tingkat

suku bunga naik maka investasi akan berkurang

begitupun sebaliknya.

b. Inovasi dan teknologi, dengan adanya penemuan-

penemuan baru yang lebih baik, cara-cara berproduksi

lama menjadi tidak efisien. Maka itu, perusahaan perlu

menanamkan investasi untuk membeli mesin-mesin

baru dan canggih agar produksinya jadi lebih efisien.

c. Tingkat perekonomian, semakin besar pendapatan

nasional akan membuat semakin banyak bagian

pendapatan yang ditabung, nantinya akan diinvestasikan

pada usaha yang menguntungkan.

d. Ramalan atau harapan akan kondisi perekonomian di

masa yang akan datang, jika orang meramal

perekonomian dimasa yang akan datang akan menjadi

lebih cerah dan akan giat melakukan investasi sekarang.

e. Tingkat keuntungan perusahaan, semakin banyak

keuntungan yang diperoleh, maka semakin banyak

bagian dari laba yang ditahan untuk tujuan investasi

perusahaan selanjutnya.

f. Situasi politik dan birokrasi, jika situasi politik aman

serta mudahnya birokrasi akan membuat investor

merasa aman untuk melakukan investasi.

Page 37: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

19

Teori Foreign Direct Investment (FDI):

1. Teori Multinational Corporation (Alan M Rugman,

1981)

Dalam teori ini menyatakan adanya terdapat

pengaruh dari variabel lingkungan dengan variabel

internalisasi dalam melakukan penanaman modal

asing/FDI. Dalam teori ini terdapat tiga jenis variabel

lingkungan yang menjadi perhatian yaitu ekonomi, non

ekonomi dan pemerintah. Variabel ekonomi yang dimaksud

yaitu fungsi produksi keseluruhan bangsa. Didefiniskan

faktor dalam masyarakat yaitu tenaga kerja (Labor), modal

(Capital) dan dalam model yang maju dimasukkan variabel

teknologi, ketersediaan sumber daya alam dan juga

keterampilan manajemen. Sedangkan variabel non ekonomi

yang dimaksud yaitu variabel politik, budaya dan sosial di

setiap negara yang berbeda-beda.

Pada kenyataannya suatu negara tidak ada yang

memiliki faktor ekonomi dan non ekonomi yang sama antar

negara. Suatu perusahaan yang melakukan bisnis

internasional akan mempelajari lebih dalam tentang

budaya, sistem politik dan nilai sosial untuk meminimalkan

tambahan biaya dari penanaman modal asing pada produksi

di negara terkait.

2. Teori O-L-I atau Pendekatan Elektik (Dunning, 1993)

a) Ownership-specific, menjelaskan keunggulan

kompetitif yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang

mendorong perusahaannya untuk terlibat dalam

produksi di luar negara asalnya. Keunggulan ini

termasuk permodalan, teknologi, pemasaran,

kemampuan manajerial dan organisasi, serta

keunggulan dalam hal skala ekonomis.

Page 38: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

20

b) Location-specific menjelaskan keunggulan spesifik

yang dimiliki suatu negara menciptakan daya tarik bagi

suatu perusahaan di luar negaranya untuk masuk ke

negara yang bersangkutan/host country, seperti

resources endowment, potensi pasar yang besar,

ketersediaan infrastruktur dan kemasyarakatan,

stabilitas ekonomi makro, transportasi internasional,

biaya komunikasi, kondisi pasar tenaga kerja, tingkat

upah yang bersaing, serta fasilitas investasi lainnya

yang diberikan dari pemerintah kepada investor asing.

c) Internalization-specific menjelaskan keunggulan yang

dimiliki perusahaan apabila memilih untuk membuka

fasilitas produksi daripada alternatif lain, seperti

mengekspor atau melakukan joint-venture.

2. Corruption Perception Index (CPI)

a. Pengertian Korupsi

korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption yang

berasal dari kata kerja corrumpere yang artinya busuk, rusak,

memutarbalik, menyogok, kebejatan, dan tidak bermoral.

Korupsi merupakan suatu perbuatan yang dilakukan dengan

tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang tidak resmi

dengan menyalahgunakan hak-hak dari pihak lainnya.

Seseorang yang secara salah dalam menggunakan jabatannya

dalam memperoleh suatu keuntungan untuk dirinya sendiri atau

orang lain yang berlawanan dengan kewajibannya, dan juga

hak-hak dari pihak lain yang berlawanan dengan kewajibannya

(Black’s Law Dictionary, 1990).

Secara teoritis, korupsi dapat bertindak sebagai tangan

menyambar (grabbing hand) dengan menaikkan biaya transaksi

bagi investor asing. Biaya tambahan yang timbul dari

membayar komisi kepada politisi/birokrat untuk kontrak besar

Page 39: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

21

atau menyuap pejabat lokal untuk koneksi izin, utilitas,

perlindungan kebijakan, ketetapan pajak, yang dapat

menaikkan biaya keseluruhan melakukan bisnis dan

menurunkan profitabilitas investasi. Disisi lainnya, korupsi

juga dapat bertindak sebagai tangan membantu (helping hand)

yaitu dengan menghaluskan roda perdagangan dihadapan

kerangka hukum dan peraturan yang berat (Bardhan, 1997).

Menurut Khair (2014: 15) pengertian korupsi terdiri dari

tiga unsur penting, yaitu: 1) penyalahgunaan kekuasaan, 2)

adanya keuntungan materi atau akses bisnis dari kekuasaan

yang dipercayakan baik sektor publik maupun sektor swasta, 3)

mementingkan kepentingan pribadi (tidak hanya untuk pribadi

orang yang menyalahgunakan kekuasaan tetapi juga anggota

keluarga maupun teman-temannya).

Beberapa teori yang dapat menjelaskan bagaimana korupsi

dapat terjadi:

1. Teori Means – Ends Scheme Robert, teori ini

dikemukakan oleh Robert Merton yang menyatakan jika

korupsi merupakan perilaku manusia yang disebabkan

dari tekanan sosial, sehingga dapat menyebabkan

pelanggaran norma-norma.

2. Teori Vroom, teori ini menyatakan bahwa korupsi

merupakan nilai negatif dari harapan seseorang untuk

mencapai sesuatu. Teori ini melihat bahwa motivasi

seseorang melakukan sesuatu dipengaruhi oleh harapan

serta nilai yang terkandung dalam setiap pribadi

seseorang.

3. Teori Robert Kitgaard, teori ini menyatakan bahwa

monopoli kekuatan oleh pimpinan (monopoly of power)

ditambah dengan tingginya kekuasaan yang dimiliki

seseorang (discretion of official) tanpa adanya

pengawasan yang memadai dari aparat pengawas

Page 40: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

22

(minus accountability), yang menyebabkan dorongan

seseorang untuk melakukan tindak pidana korupsi.

4. Teori Gone, teori ini dikemukakan oleh Jack Bologne.

Teori ini terkait dengan faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya kecurangan atau korupsi yang

meliputi Greeds (keserakahan), Opportunities

(kesempatan), Needs (kebutuhan) dan Exposure

(pengungkapan).

b. Pengertian Corruption Perception Index (CPI)

Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi

Korupsi adalah data yang dapat menggambarkan tingkat

terjadinya korupsi disuatu negara. Data dikumpulkan dari

persepsi para pengusaha dan para ahli tentang kinerja

pemerintah yang berkaitan dengan layanan yang bebas korupsi.

Data indeks persepsi korupsi yang dikeluarkan tiap tahun oleh

TI dipercaya oleh banyak pihak sebagai data yang valid dalam

mengukur praktek korupsi disuatu negara (Transparency

International, 2003). Corruption Perception Index (CPI) diukur

dalam bentuk bobot skor dengan rentang skor 0-100. Dimana

jika semakin mendekati skor 0 berarti dapat dikatakan negara

tersebut tingkat korupsinya tinggi, sedangkan jika mendekati

skor 100 berarti negara tersebut terbilang bersih dari korupsi.

c. Hubungan Korupsi dan Foreign Direct Investment (FDI)

Dilihat dari beberapa definisi diatas maka dapat

disimpulkan bahwa korupsi adalah tindakan seseorang yang

menyalahgunakan kewenangan, jabatan atau amanah secara

melawan hukum untuk memperoleh keuntungan pribadi

maupun keuntungan kelompok tertentu yang dapat merugikan

kepentingan umum. Secara teoritis, korupsi dapat bertindak

sebagai tangan menyambar (grabbing hand) dengan menaikkan

Page 41: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

23

biaya transaksi bagi investor asing. Biaya tambahan yang

timbul dari membayar komisi kepada politisi/birokrat untuk

kontrak besar atau menyuap pejabat lokal untuk koneksi izin,

utilitas, perlindungan kebijakan, ketetapan pajak, yang dapat

menaikkan biaya keseluruhan melakukan bisnis dan

menurunkan profitabilitas investasi. Disisi lainnya, korupsi

juga dapat bertindak sebagai tangan membantu (helping hand)

yaitu dengan menghaluskan roda perdagangan dihadapan

kerangka hukum dan peraturan yang berat (Bardhan, 1997).

Korupsi menghambat investasi masuk yang sangat penting

bagi pertumbuhan perekonomian. Korupsi membuat alokasi

sumber daya ekonomi menjadi kurang efisien, membuat mahal

biaya produksi dan distribusi barang yang dapat menimbulkan

high cost economy (Setyadharma, 2007: 280). Dengan adanya

korupsi disuatu negara maka akan mengurangi aliran masuk

FDI di negara tersebut. Semakin tinggi nilai CPI disuatu negara

maka semakin kecil angka korupsi di negara tersebut, dengan

ini membuat resiko yang diambil para pemodal asing semakin

kecil, karena membaiknya kualitas birokrasi akan berdampak

positif terhadap FDI (Bisson dalam Romadhona, 2016: 48).

Penelitian yang dilakukan oleh (Andi dan Budi, 2012: 14)

menunjukkan hasil apabila variabel Corruption Perception

Index (CPI) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

FDI, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Romadhona,

2016: 51) menunjukkan bahwa variabel CPI memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap arus masuk FDI.

3. Trade Openness/Keterbukaan Perdagangan

a. Pengertian Trade Openness

Trade Openness berasal dari kata Trade yaitu perdagangan,

dan openness yaitu keterbukaan. Perdagangan adalah kegiatan

melakukan aktivitas jual maupun beli antara satu pihak dengan

Page 42: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

24

pihak lainnya, dan openness adalah melakukan segala sesuatu

dengan keterbukaan tanpa ada yang membatasi. Trade

Openness diartikan sebagai penjumlahan antara ekspor dan

impor suatu negara, kemudian dibagi dengan GDP negara

tersebut (Squalli dan Wilson, 2006: 3).

Menurut (World Bank, 2018) Trade Openness yang

dinyatakan dengan Trade (% of GDP) adalah jumlah ekspor

dan impor barang dan jasa yang diukur sebagai bagian dari

Gross Domestic Product (GDP)/Produk Domestik Bruto

(PDB). Negara yang melakukan liberalisasi perdagangan

merupakan negara yang menganut sistem perekonomian

terbuka, dimana penduduk negara tersebut telah melakukan

perdagangan dengan penduduk negara lain baik dalam sektor

rumah tangga, perusahaan, maupun pemerintah (Afriyani, Tasri

dan Karimi, 2013: 3).

b. Hubungan Trade Openness dan Foreign Direct Investment

(FDI)

Menurut Mankiw (2007: 114) bahwa suatu negara yang

menerapkan kebijakan keterbukaan ekonomi akan memperoleh

banyak manfaat positif seperti terbentuknya hubungan

internasional perluasan pangsa pasar, peningkatan modernisasi

teknologi dan ilmu pengetahuan, medorong masuknya arus

modal internasioanl, serta mencegah terjadinya monopoli pada

pasar global. Sama seperti pemikiran klasik oleh Adam Smith

dalam bukunya The Wealth of Nation yang menjelaskan bahwa

tingkat pertumbuhan suatu negara dapat dicapai dalam jangka

panjang jika negara tersebut mampu mewujudkan kebebasan

perdagangan dan mengupayakan terjadinya akumulasi modal

secara efisien.

Menurut (Hoang, 2012: 9) menyatakan bahwa dengan

adanya trade openness yang tinggi, akan menyebabkan trade

Page 43: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

25

barrier yang semakin menurun, dan hal ini merupakan suatu

kesempatan bagi investor asing untuk dapat melakukan

kegiatan reexport. Dengan terbukanya perekonomian suatu

negara akan dapat menarik para investor asing. Karena adanya

sinyal keterbukaan, dimana pemerintah mempunyai kebijakan

yang dapat menerima perdagangan dan nampaknya yaitu

kompetisi, dan dapat menentramkan investor karena mereka

dapat mengirimkan keuntungan yang mereka dapat dari usaha

mereka ke negara asalnya (Nguyen dan Haughton dalam

Anwar, 2016: 184). Pada penelitian yang dilakukan oleh

Fachrulloh (2018: 166) bahwa trade openness berpengaruh

positif dan signifikan terhadap FDI. Kemudian penelitian yang

dilakukan oleh Fatmala (2019: 66) menyatakan bahwa trade

openness memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap

FDI. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Vijayakumar,

et al (2010) menemukan bahwa FDI tidak dipengaruhi oleh

trade openness.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang membahas mengenai pengaruh Corruption

Perception Index dan Trade Openness terhadap Foreign Direct

Investment telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu.

Antara lain sebagai berikut:

1. Nurul Afni Romadhona (2016) Pengaruh Inflasi, Produk

Domestik Bruto, Corruption Perception Index, dan Indeks

Harga Saham Terhadap Foreign Direct Investment di Indonesia

Periode 2005-2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis pengaruh Inflasi, Produk Domestik Bruto,

Corruption Perception Index dan Indeks Harga Saham

terhadap Foreign Direct Investment. Dengan rentang waktu

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari periode 2005-

2014. Metode yang digunakan adalah metode analisis regresi

Page 44: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

26

berganda. Hasil analisis dalam penelitian ini menemukan

bahwa Corruption Perception Index memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap FDI.

2. Andi Adiyudawansyah, Dwi Budi Santoso (2012) Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Foreign Direct Investment

di Lima Negara ASEAN. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Foreign Direct

Investment dengan menggunakan indikator: resiko ekonomi

dan harapan keuntungan di lima negara ASEAN (Indonesia,

Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina). Rentang waktu

yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2003-2011.

Metode yang digunakan adalah metode analisis data panel

dengan fixed effect model. Variabel yang digunakan yaitu

variabel deviasi PDB, CPI, suku bunga dan pendapatan per

kapita. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel CPI tidak berpengaruh signifikan terhadap FDI.

3. Irma Febriana MK (2015) Model Data Panel Untuk Penanaman

Modal Asing Langsung, Faktor-Faktor Ekonomi Dan Indeks

Persepsi Korupsi Pada Empat Negara ASEAN. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic

Product (GDP), inflasi, nilai tukar, dan Indeks Persepsi

Korupsi (IPK) terhadap penanaman modal asing langsung

(FDI) di empat negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Vietnam,

dan Thailand). Dengan rentang waktu dalam penelitian ini

adalah dari periode 2005-2014. Penelitian ini menggunakan

model data panel dengan Fixed Effect Model. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa variabel Indeks Persepsi Korupsi

(IPK) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap FDI

di empat negara ASEAN.

4. Nizar Eko Fachrulloh, Mukhammad Kholid Mawardi (2018)

Analisis Determinan Foreign Direct Investment di Negara

Emerging Market Asia Periode 2011-2015. Penelitian ini

Page 45: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

27

bertujuan untuk menyelidiki determinan FDI di emerging

market Asia. Model yang digunakan terbagi menjadi tiga

kelompok dengan tujuh variabel independent yaitu Economic

Conditions (Market Size dan Trade Openness), Host Country

Characteristics (Tax Rate, Interest Rate dan Infrastructure),

dan MNE Strategies (Political Risk dan Human Capital).

Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari

periode 2011-2015. Metode analisis yang digunakan adalah

regresi data panel dengan Fixed Effect Model. Hasil analisis

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Trade Openness

berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDI.

5. Hong Hiep Hoang (2012) Foreign Direct Investment in

Southeast Asia: Determinants and Spatial Distribution.

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi aliran masuk FDI ke negara-negara di Asia

Tenggara. Dalam penelitian ini menggunakan data panel

dengan model Random Effect Model (REM), dengan rentang

waktu yang digunakan adalah dari periode 1991-2009. Hasil

analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa openness of

the economy memiliki dampak positif pada aliran FDI.

6. Nor Aznin Abu Bakar, Siti Hadijah Che Mat, Mukaramah

Harun (2012) The Impact of Infrastructure on Foreign Direct

Investment: The Case of Malaysia. Penelitian ini bertujuan

untuk membahas peran infrastruktur dalam mensimulasikan

arus masuk FDI ke Malaysia. Penentu penting lainnya yaitu

market size, trade openness, dan human capital. Dengan

menggunakan data time series dari 1970-2010, dan

menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil

analisis menunjukkan bahwa trade openness memiliki

hubungan positif terhadap FDI seperti yang diharapkan.

7. Astrid Mutiara Ruth, Syofriza Syofyan (2014) Faktor Penentu

Foreign Direct Investment di ASEAN-7; Analisis Data Panel,

Page 46: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

28

2000-2012. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-

faktor yang menentukan FDI di ASEAN-7 (Indonesia,

Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, dan Filipina),

dan dalam rentang waktu selama 2000-2012. Penelitian ini

dibagi menjadi dua bagian utama, yang pertama membahas

tentang faktor-faktor penentu FDI di ASEAN secara umum dan

bagian yang kedua adalah analisis parsial setiap negara.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Foreign Direct Investment (FDI) dan variabel independent

yang digunakan yaitu tingkat inflasi, market size, tingkat suku

bunga, trade openness, dan tingkat depresiasi nilai tukar.

Dalam penelitian ini menggunakan model data panel dengan

Fixed Effect Model. Hasil analisis dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel trade openness memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap FDI.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil

1. Nurul Afni

Romadhona

(2016)

Pengaruh Inflasi,

Produk Domestik

Bruto,

Corruption

Perception Index,

dan Indeks Harga

Saham Terhadap

Foreign Direct

Investment di

Indonesia Periode

(2005-2014)

Variabel

dependen:

Foreign

Direct

Investment

(FDI)

Variabel

independent:

Inflasi,

Produk

Domestik

Hasil penelitian

menunjukkan secara

simultan inflasi,

PDB, CPI dan IHS

memiliki pengaruh

terhadap FDI.

Sedangkan secara

parsial inflasi, PDB

dan IHS tidak

berpengaruh

terhadap FDI,

Page 47: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

29

Bruto (PDB),

Corruption

Perception

Index (CPI),

dan Indeks

Harga Saham

(IHS).

namun CPI memiliki

efek positif dan

berpengaruh

signifikan terhadap

FDI.

2. Andi

Adiyudawansyah,

Dwi Budi

Santoso (2012)

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Foreign Direct

Investment di

Lima Negara

ASEAN

Variabel

dependen:

Foreign

Direct

Investment

(FDI)

Variabel

independent:

deviasi PDB,

Corruption

Perception

Index (CPI),

suku bunga,

dan

pendapatan

perkapita

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel suku bunga

memiliki hubungan

negatif dan signifian

terhadap FDI,

sedangkan variabel

CPI dan pendapatan

per kapita hasilnya

tidak signifikan yang

berarti tidak

mempengaruhi FDI.

Namun variabel

deviasi PDB

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap FDI.

3. Irma Febriana

MK (2015)

Model Data Panel

Untuk

Penanaman

Modal Asing

Langsung,

Faktor-Faktor

Ekonomi Dan

Variabel

dependen:

Penanaman

Modal Asing

Langsung

(FDI)

Variabel

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa variabel

GDP dan IPK

mempunyai

pengaruh positif

dan signifikan

Page 48: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

30

Indeks Persepsi

Korupsi Pada

Empat Negara

ASEAN

Independen:

Gross

Domestic

Product

(GDP), inflasi,

nilai tukar,

dan Indeks

Persepsi

Korupsi (IPK)

terhadap FDI di

empat negara

ASEAN, sedangkan

variabel nilai tukar

mempunyai

pengaruh negatif

dan signifikan

terhadap FDI di

empat negara

ASEAN. Kemudian

variabel inflasi

tidak berpengaruh

terhadap FDI di

empat negara

ASEAN.

4. Nizar Eko

Fachrulloh,

Mukhammad

Kholid Mawardi

(2018)

Analisis

Determinan

Foreign Direct

Investment di

Negara Emerging

Market Asia

Periode 2011-

2015

Variabel

dependen:

Foreign

Direct

Investment

(FDI)

Variabel

Independen:

Economic

Conditions

(Market Size

dan Trade

Openness),

Host Country

Characteristi

cs (Tax Rate,

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

secara simultan

model determinan

FDI berpengaruh

signifikan terhadap

masuknya FDI ke

emerging market

Asia. Secara parsial

variabel Market Size,

Trade Openness dan

Infrastructure

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap FDI.

kemudian variabel

Page 49: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

31

Interest Rate

dan

Infrastructure

), dan MNE

Strategies

(Political

Risk dan

Human

Capital)

Tax Rate

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap FDI,

Sedangkan variabel

Interest Rate,

Political Risk dan

Human Capital tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

FDI.

5. Hong Hiep

Hoang (2012)

Foreign Direct

Investment in

Southeast Asia:

Determinants and

Spatial

Distribution.

Variabel

dependen:

Foreign

Direct

Investment

(FDI)

Variabel

independent:

Market Size,

openness of

the economy,

quality

infrastructure

, human

capital, labor

productivity,

exchange

rate policy,

real interest

rates,

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel market size,

openness of the

economy, quality

infrastructure,

human capital, labor

productivity

memiliki dampak

positif terhadap

aliran FDI.

Sedangkan exchange

rate policy, real

interest rates,

political risk dan

institutional quality

juga mempengaruhi

aliran FDI.

Page 50: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

32

political risk

dan

institutional

quality

6. Nor Aznin Abu

Bakar, Siti

Hadijah Che Mat,

Mukaramah

Harun (2012)

The Impact of

Infrastructure on

Foreign Direct

Investment: The

Case of Malaysia

Variabel

dependen:

Foreign

Direct

Investment

(FDI)

Variabel

Independen:

infrastructure

market size,

trade

openness, dan

human

capital

Hasil penelitian

menunjukka bahwa

variabel

infrastructure

memiliki efek positif

dan signifikan

terhadap arus masuk

FDI ke Malaysia.

Kemudian variabel

market size, trade

openness, dan

human capital

memiliki pengaruh

positif dan

signifikan terhadap

aliran masuk FDI ke

Malaysia, dalam

kata lain bahwa

variabel market size,

trade openness, dan

human capital masih

memiliki peran

penting dalam

menentukan aliran

masuk FDI ke

Malaysia.

7. Astrid Mutriara

Ruth, Syofriza

Faktor Penentu

Foreign Direct

Investment di

Variabel

dependen:

Foreign

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

secara agregat

Page 51: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

33

Syofyan (2014) ASEAN-7;

Analisis Data

Panel, 2000-2012

Direct

Investment

(FDI)

Variabel

Independen:

tingkat

inflasi,

market size

(pertumbuhan

GDP), tingkat

suku bunga,

trade

openness, dan

tingkat

depresiasi

nilai tukar.

besarnya FDI di

ketujuh negara

ASEAN yang diteliti

dipengaruhi secara

signifikan oleh trade

openness,

pertumbuhan GDP,

tingkat suku bunga,

dan tingkat inflasi

secara bersama-

sama. Sedangkan

secara parsial,

variabel tingkat

depresiasi nilai

tukar, trade

openness, dan

pertumbuhan GDP

memiliki pengaruh

yang positif terhadap

FDI, sedangkan

tingkat inflasi dan

tingkat suku bunga

memiliki pengaruh

negatif terhadap

FDI. Sedangkan

variabel tingkat

depresiasi nilai tukar

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

besarnya FDI di

ASEAN.

Page 52: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

34

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dan teori yang telah

dipaparkan mengenai hubungan variabel dependen (Y) yaitu Foreign

Direct Investment (FDI) dengan variabel independent (X) yaitu,

Corruption Perception Index (CPI) dan Trade Openness, kemudian

dikembangkan menjadi kerangka pemikiran teoritis yang ditunjukkan

sebagai berikut:

Page 53: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

35

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Analisis Pengaruh Corruption Perception Index

(CPI) dan Trade Openness Terhadap Foreign

Direct Investment (FDI) Di Tujuh Negara

ASEAN Tahun 2010-2017

Variabel Independen:

Corruption Perception

Index (X1)

Trade Openness (X2)

Variabel Dependen:

Foreign Direct Investment (Y)

Alat Analisis:

Data Panel

Pemilihan Model:

1. Uji Chow

2. Uji Hausman

Model Terbaik

Fixed Effect Model, pendekatan

GLS

Uji Hipotesis:

1. Uji t

2. Uji F

3. Uji Adj R2

Kesimpulan dan Saran

Hasil dan Interpretasi

Page 54: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

36

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu persoalan yang

masih perlu dibuktikan kebenarannya dan sifatnya harus jelas dan

dapat di uji. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. H1: Ada pengaruh Corruption Perception Index (CPI) secara

parsial terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia,

Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand Tahun

2010-2017.

H0: Tidak ada pengaruh Corruption Perception Index (CPI) secara

parsial terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia,

Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand Tahun

2010-2017.

2. H1: Ada pengaruh Trade Openness secara parsial terhadap Foreign

Direct Investment (FDI) di Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam,

Kamboja, Laos, dan Thailand Tahun 2010-2017.

H0: Tidak ada pengaruh Trade Openness secara parsial terhadap

Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia, Malaysia, Filipina,

Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand Tahun 2010-2017.

3. H1: Ada pengaruh Corruption Perception Index (CPI) dan Trade

Openness secara simultan terhadap Foreign Direct Investment

(FDI) di Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos,

dan Thailand Tahun 2010-2017.

H0: Tidak ada pengaruh Corruption Perception Index (CPI) dan

Trade Openness secara simultan terhadap Foreign Direct

Investment (FDI) di Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam,

Kamboja, Laos, dan Thailand Tahun 2010-2017.

Page 55: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang masalah, penelitian ini dilakukan

untuk melihat bagaimana pengaruh variabel Corruption Perception Index

(CPI) dan Trade Openness terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di

Kawasan ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode data panel, adapun

objek dalam penelitian ini hanya fokus pada 7 negara di ASEAN yaitu

Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand.

Periode yang digunakan dalam penelitian ini dari tahun 2010-2017. Dalam

penelitian ini menggunakan satu variabel dependen dan dua variabel

independent. Variabel dependen yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah Foreign direct Investment (FDI), sedangkan variabel independent

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corruption Perception Index

(CPI) dan Trade Openness.

B. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan secara

kuantitatif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan dan

menjelaskan peristiwa atau suatu kejadian yang terjadi dalam bentuk

angka-angka bermakna. Penelitian deskriptif kuantitatif dipilih karena

bertujuan untuk menjelaskan adanya pengaruh Corruption Perception

Index (CPI) dan Trade Openness terhadap Foreign Direct Investment

(FDI) dengan mendeskripsikan hasil dari pengolahan data menggunakan

eviews 9. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut Sugiyono (2014: 131) data sekunder adalah sumber data yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara yang

dapat diperoleh dan dicatat dari pihak lain, seperti catatan atau laporan

historis yang tersusun dalam arsip yang dipublikasikan. Sumber data

dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi (www.worldbank.org) untuk

data Foreign Direct Investment (FDI) dan Trade Openness serta

Page 56: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

38

(www.transparency.org) untuk data Corruption Perception Index (CPI).

Waktu penelitian diambil dari tahun 2010 hingga tahun 2017 yang terdiri

dari 7 negara di Kawasan ASEAN.

C. Metode Analisis Data

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

tujuan agar penelitian yang dilakukan lebih bersifat objektif berdasarkan

angka yang dihasilkan dan kemudian hasil dari penelitian dikaitkan

dengan teori yang ada dan terbebas dari pengaruh pendapat subjektif

peneliti. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

data panel. Menurut (Gujarati, 2012: 237) data panel merupakan analisis

yang menggabungkan data antar wilayah (cross section) dengan data deret

waktu (time series). Proses pembentukan data panel adalah dengan cara

dikombinasikan unit-unit deret waktu (time series) dengan antar wilayah

(cross section) sehingga dapat terbentuk suatu kumpulan data. Jika jumlah

periode observasi sama banyaknya untuk tiap-tiap unit cross section maka

dinamakan balanced panel, dan sebaliknya jika jumlah periode observasi

tidak sama untuk setiap unit cross section maka disebut unbalanced panel

(Widarjono, 2013: 354).

Analisis ini dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan antara

variabel dependen dengan variabel-variabel independen. Menurut

Widarjono (2013: 353) menyatakan jika pemilihan analisis data panel

dilakukan karena adanya beberapa kelebihan yang dimiliki, antara lain

yaitu analisis data panel yang merupakan gabungan dua data time series

dan cross section mampu menyediakan lebih banyak data sehingga dapat

menghasilkan degree of freedom yang lebih besar, dan menggabungkan

informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah

yang muncul ketika masalah penghilang variabel (omitted variabel).

Dalam analisis model data panel dikenal tiga pendekatan yang terdiri dari

Common Effect Model, Fixed Effect Model dan Random Effect Model.

Page 57: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

39

Menurut Gujarati (2004: 637) terdapat keunggulan yang dimiliki

oleh data panel, antara lain:

1. Teknik estimasi menggunakan data panel akan menghasilkan

keanekaragaman secara tegas dalam perhitungan dengan melibatkan

variabel-variabel individual secara spesifik.

2. Data panel memberikan informasi yang lebih banyak, mengurangi

hubungan antara variabel bebas, memberikan lebih banyak derajat

kebebasan, serta lebih efisien.

3. Data panel lebih cocok digunakan ketika akan melakukan studi tentang

perubahan dinamis.

4. Data panel dapat mendeteksi dan mengukur efek yang tidak bisa

dilakukan oleh data time-series dan cross section.

5. Data panel memungkinkan peneliti untuk mempelajari model prilaku

yang lebih kompleks, serta dapat meminimalkan bias.

Sedangkan menurut Suliyanto (2011: 229), terdapat beberapa

kelebihan penggunaan data panel dibandingkan menggunakan data time

series maupun cross section antra lain:

1. Panel data memiliki heterogenitas yang lebih tinggi. Hal ini karena

data tersebut melibatkan beberapa individu dalam beberapa waktu.

2. Dengan panel data kita dapat mengestimasikan karakteristik untuk tiap

individu berdasarkan heterogenitasnya.

3. Panel data mampu memberikan data yang lebih informatif, lebih

bervariasi, serta memiliki tingkat kolineritas yang rendah,

memperbesar derajat kebebasan, dan lebih efisien.

4. Panel data cocok untuk studi perubahan dinamis, karena panel data

pada dasarnya adalah cross section yang diulang-ulang.

5. Panel data mampu mendeteksi dan mengukur pengaruh yang tidak

dapat diobservasi dengan data time series murni atau data cross section

murni.

6. Panel data mampu mempelajari model perilaku yang lebih kompleks.

Dengan menggabungkan data time series dan cross section kita

mampu menambahkan jumlah observasi secara signifikan tanpa

melakukan treatment apapun pada data. Sehingga analisis data panel

Page 58: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

40

memungkinkan dapat memberikan hasil yang memuaskan. Sedangkan

model analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis regresi

linear berganda. Model persamaan yang akan diestimasi dalam penelitian

ini adalah:

FDIit = β0 + β1CPIit + β2TRADEit + Ɛit

Keterangan:

FDIit = Investasi asing di negara i pada periode t

CPIit = Skor Korupsi di negara i pada periode t

TRADEit = Trade Openness di negara i pada periode t

β0 = Intercept/Konstanta

β1, β2 = Koefisien Regresi

Ɛit = error term di negara i pada periode t

Menurut Widarjono (2013: 355-361) dalam mengestimasi model

regresi dengan menggunakan data panel dapat digunakan melalui tiga

pendekatan, antara lain:

1. Common Effect Model (CEM)

Common Effect Model adalah pendekatan model data panel

yang paling sederhana karena hanya dengan

mengkombinasikan data time series dan data cross section.

Pada model ini tidak diperhatikan perbedaan antar waktu

maupun individu. Metode ini dapat menggunakan metode

Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil

untuk mengestimasikan model data panel.

2. Fixed Effect Model (FEM)

Fixed Effect Model adalah pendekatan model data panel

yang mengasumsikan adanya perbedaan intersep antar individu

namun intersepnya sama antar waktu. Untuk mengestimasi data

panel, Fixed Effect Model menggunakan teknik variable

dummy untuk melihat perbedaan intersep antar individu. Model

Page 59: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

41

estimasi ini juga sering disebut dengan teknik Least Squares

Dummy Variable (LSDV).

3. Random Effect Model (REM)

Random Effect Model merupakan model yang mengestimasi

data panel dimana variabel gangguan mungkin saling

berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada Random

Effect Model masalah ini dapat diatasi melalui variabel

gangguan (error terms) antar individu. Karena adanya korelasi

antar variabel gangguan maka tidak dapat menggunakan

metode OLS untuk mendapatkan estimator yang efisien, tetapi

metode yang tepat untuk mengestimasi REM yaitu dengan

menggunakan Generalized Least Square (GLS).

D. Pengujian Model

1. Uji Spesifikasi

Untuk melakukan uji spesifikasi diperlukan beberapa tahapan,

karena tiga macam pendekatan tersebut merupakan asumsi yang

ditetapkan untuk melakukan estimasi terhadap data panel. Oleh sebab

itu, terdapat beberapa uji spesifikasi diantaranya yaitu uji Chow, uji

Hausman, dan uji Lagrange Multiplier (LM). Ketika saat menetapkan

bentuk asumsi yang paling tepat digunakan, maka diperlukan juga

untuk menetapkan metode estimasi yang paling tepat diantaranya yaitu

estimasi Ordinary Least Square (OLS) jika diasumsikan tidak

memiliki masalah pada heteroskedastisitas. Namun, jika memiliki

masalah pada heteroskedastisitas maka dapat menggunakan estimasi

Generalized Least Square (GLS). Uji spesifikasi model tersebut antara

lain:

a. Uji Chow

Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah Common Effect

Model (CEM) atau Fixed Effect Model (FEM) yang paling

tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesisnya

adalah sebagai berikut:

Page 60: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

42

H0 : Common Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitas (P-Value) lebih kecil dari tingkat

signifikansi α = 10% maka menolak H0, artinya model panel

yang baik digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM), dan

sebaliknya jika nilai probabilitas (P-Value) lebih besar dari

tingkat signifikansi α = 10% maka H1 ditolak, berarti Common

Effect Model (CEM) adalah model yang baik digunakan dan

dianalisis.

b. Uji Hausman

Uji ini untuk menentukan model mana yang lebih baik

digunakan antara Fixed Effect Model (FEM) atau Random

Effect Model (REM) dalam mengestimasi data panel.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Jika nilai probabilitas (P-Value) lebih kecil dari tingkat

signifikansi α = 10% maka menolak H0, artinya model panel

yang baik untuk digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM),

dan sebaliknya jika nilai probabilitas (P-Value) lebih besar dari

tingkat signifikansi α = 10% maka H1 ditolak, berarti Random

Effect Model (REM) adalah model yang baik digunakan dan

dianalisis.

c. Uji Lagrange Multiplier

Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah Common Effect

Model (CEM) atau Random Effect Model (REM) yang paling

tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesisnya

adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model

H1 : Random Effect Model

Page 61: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

43

Dilihat dari nilai Breusch-pagan. Jika nilai Breusch-pagan

lebih kecil dari α = 10% maka H0 ditolak, sehingga model yang

digunakan adalah Random Effect Model dan apabila nilai

Breusch-pagan lebih besar dari α = 10% maka H1 ditolak dan

H0 diterima, sehingga model panel yang baik digunakan adalah

Common Effect Model. Dalam penelitian ini tingkat

signifikansi yang digunakan adalah 10%.

2. Metode Estimasi

Setelah menetapkan asumsi yang paling tepat, maka diperlukan

juga untuk menetapkan metode estimasi yang paling tepat untuk

digunakan. Estimasi atau pendugaan adalah sebuah proses yang

menggunakan sampel statistik untuk menduga atau menaksir hubungan

parameter populasi yang tidak diketahui. Keadaan parameter populasi

dapat diketahui dengan adanya estimasi, karena estimasi merupakan

suatu pernyataan mengenai parameter populasi yang diketahui

berdasarkan populasi dari sampel, sehingga hal ini sampel random

yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Menurut Hasan (2017),

ada ciri-ciri pendugaan yang baik adalah efisien, konsisten, serta tidak

bias (unbiased). Dalam menentukan estimasi terdapat dua metode,

antara lain sebagai berikut:

a. Ordinary Least Square (OLS)

Ordinary Least Square merupakan salah satu metode

bagian dari kuadrat terkecil. Metode OLS sering digunakan

para peneliti atau ilmuwan untuk proses penghitungan suatu

persamaan regresi sederhana. Dalam penggunaan regresi,

terdapat beberapa asumsi dasar yang dapat menghasilkan

estimator linier tidak bias yang terbaik dari model regresi yang

diperoleh dari metode OLS atau yang dikenal dengan regresi

OLS agar taksiran koefisien regresi itu bersifat BLUE (Best

Linier Unbiased Estimator), Misalnya:

Page 62: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

44

Secara ringkas dapat ditulis dalam notasi matriks:

Dengan β adalah suatu vektor kolom k-unsur dari penaksir

parameter kuadrat terkecil biasa dan ε adalah suatu vektor

kolom n x 1 dari n residual (Gujarati, 1999). Variabel ε sangat

memegang peran dalam model ekonometrika, tetapi pada

variabel ini tidak dapat diteliti dan tidak juga tersedia informasi

tentang bentuk distribusi kemungkinannya. Selain asumsi

mengenai distribusi probabilitasnya, beberapa asumsi lainnya

khususnya tentang sifat statistiknya perlu dibuat dalam

menerapkan metode OLS (Rizki, 2011).

b. Generalized Least Square (GLS)

Menurut Greene (2000), untuk menanggulangi

permasalahan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

estimasi melalui pembobotan (weighted) atau dapat bilang

sebagai kuadrat terkecil yang diberlakukan secara umum atau

disebut Generalized Least Square (GLS). Masalah

heteroskedastisitas sering muncul jika data yang digunakan

adalah cross-section. Menurut Gujarati (2003), bahwa untuk

data panel dengan menggunakan estimasi Generalized Least

Square (GLS) lebih baik dan konsisten jika dibandingkan

dengan metode OLS. Dalam metode estimasi GLS mampu

memperhitungkan informasi secara eksplisit dan karena itu

mampu menghasilkan estimator yang BLUE. Untuk melihat

bagaimana hal ini dapat dicapai kemudian dilanjutkan dengan

dua model variabel yang sekarang dikenal:

Untuk memudahkan manipulasi aljabar maka ditulis sebagai:

Page 63: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

45

Dimana X0i = 1 untuk masing-masing i. dapat dilihat bahwa

kedua formulasi ini identik. Sekarang asumsikan varians

heteroskedastisitas diketahui. Bagi melalui untuk

mendapatkan:

Untuk memudahkan eksposisi maka dapat ditulis sebagai:

Yang dibintangi atau diubah adalah variabel asli dibagi dengan

(yang diketahui) . Penggunaan notasi dan

, parameter

dari model yang diubah, untuk membedakan GLS dengan

parameter OLS biasa dan .

Estimasi GLS juga dapat dianalisis dengan Fixed Effect Model

dan Common Effect Model. Estimasi GLS mengambil infomasi

secara eksplisit dan oleh karena mampu memproduksi BLUE.

Menurut Gujarati (2003), penggunaan estimasi GLS sudah

memenuhi asumsi klasik, sehingga tidak diperlukan lagi uji

asumsi klasik pada estimasi GLS.

E. Uji Statistik

Terdapat beberapa uji pada uji statistik, antara lain sebagai berikut:

1. Uji t-statistik (Parsial)

Uji t-statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh signifikansi

setiap variabel independent terhadap variabel dependen secara parsial.

Menurut Ghozali (2013: 98) uji t-statistik tujuannya untuk

menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independent secara

individu dalam menerangkan variabel dependen. Dalam uji t dilakukan

dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Jika nilai

probabilitas lebih besar dari derajat kepercayaan yang telah ditentukan,

dan jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka suatu variabel

Page 64: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

46

independen secara individual mempengaruhi variabel dependennya.

Perumusan hipotesis sebagai berikut:

H0: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel

independent terhadap variabel dependen.

H1: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel

independent terhadap variabel dependen.

Dengan tingkat signifikansi 10%, jika nilai probabilitas nilai t-

hitung > t-tabel maka H0 ditolak atau menerima H1, artinya bahwa

variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Dan

jika nilai probabilitas nilai t-hitung < t-tabel maka H0 diterima atau

menolak H1, artinya bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap

variabel terikat.

2. Uji F-statistik (Simultan)

Uji F-statistik dilakukan untuk melihat apakah semua variabel

independent memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel

dependen. Menurut Ghozali (2013: 98) uji f-statistik bertujuan untuk

menunjukkan apakah semua variabel independent dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Jika nilai Probabilitas lebih besar dari derajat kepercayaan

yang ditentukan, dan jika nilai F hitung lebih besar dari t tabel maka

variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen. Hipotesis dalam pengujian F-statistik adalah sebagai

berikut:

H0: Semua variabel independent tidak berpengaruh secara simultan

terhadap variabel dependen.

H1: Semua variabel independent berpengaruh secara simultan terhadap

variabel dependen.

Dengan tingkat signifikansi 10%, jika nilai probabilitas F-hitung <

F-tabel maka H0 diterima atau menolak H1, artinya bahwa variabel

bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Dan jika nilai

probabilitas F-hitung > F-tabel maka H0 ditolak atau menerima H1,

Page 65: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

47

artinya bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien determinasi (R2) adalah uji yang menjelaskan

seberapa besar proporsi variasi variabel independen dapat menjelaskan

variabel dependen. Nilai R2 yang kecil atau mendekati nol artinya

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen kecil.

Sedangkan nilai R2 yang besar atau mendekati satu artinya variabel

independen mampu menjelaskan hampir keseluruhan perubahan pada

variabel dependen.

F. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran diatas,

maka variabel-variabel dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai

berikut:

1. Variabel Dependen (variabel terikat)

Variabel Dependen adalah variabel yang mendapatkan pengaruh

dari variabel independent. Dalam penelitian ini variabel dependen

yang digunakan adalah Foreign Direct Investment (FDI). FDI adalah

suatu bentuk investasi asing yang dilakukan oleh suatu perusahaan dari

suatu negara, dengan tujuan untuk menanamkan modalnya dalam

jangka panjang kesuatu perusahaan di negara lain.

2. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel Independen adalah variabel yang secara bebas

memberikan pengaruh terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini

variabel independent yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Corruption Perception Index (CPI) adalah suatu data indeks

persepsi korupsi yang dikeluarkan setiap tahun oleh

Transparency International yang dipercaya oleh berbagai

pihak/kalangan sebagai data yang valid dalam mengukur

kegiatan korupsi di suatu negara.

Page 66: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

48

b) Trade Openness adalah suatu bentuk ukuran kebijakan

keterbukaan ekonomi yang digambarkan dengan Trade

openness yang dinyatakan pada trade (% of GDP) adalah

jumlah ekspor dan impor barang dan jasa dengan negara-negara

lain yang diukur sebagai bagian dari Produk Domestik Bruto

(PDB).

Tabel 3.1

Variabel Operasional

Variabel Definisi Sumber Data Satuan

Foreign

Direct

Investment

(FDI)

Bentuk investasi asing yang dilakukan

oleh suatu perusahaan dari suatu negara,

dengan tujuan untuk menanamkan

modalnya dalam jangka panjang kesuatu

perusahaan di negara lain.

World Bank Billion USD

Corruption

Perception

Index (CPI)

Data indeks persepsi korupsi yang

dikeluarkan setiap tahun oleh

Transparency International yang

dipercaya oleh berbagai pihak/kalangan

sebagai data yang valid dalam mengukur

kegiatan korupsi di suatu negara.

Transparency

International

Skor

Trade

Openness

Bentuk ukuran kebijakan keterbukaan

ekonomi yang digambarkan dengan

Trade openness yang dinyatakan pada

trade (% of GDP) adalah jumlah ekspor

dan impor barang dan jasa dengan

negara-negara lain yang diukur sebagai

bagian dari Produk Domestik Bruto

(PDB).

World Bank Persen

Page 67: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

49

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbesar di dunia,

dengan jumlah pulau mencapai lebih dari 17.000 pulau yang

terbentang dari Sabang hingga Marauke. Indonesia terletak antara dua

benua yaitu benua Asia dan benua Australia. Wilayah Indonesia

terbentang sepanjang 3.977 mil diantara Samudera Hindia dan

Samudera Pasifik. Luas daratan Indonesia yaitu 1.922.570 m2 serta

luas perairannya yaitu 3.257.483 km2.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang terus

mendorong investor untuk melakukan investasi di Indonesia. Pada

tahun 2016 aliran masuk FDI yang ke Indonesia sebesar 4.5 miliar

USD, dan mengalami kenaikan pada tahun 2017 sebesar 21.4 miliar

USD. Berdasarkan panduan investasi yang dikeluarkan oleh HSBC,

daya tarik Indonesia sebagai lokasi investasi dapat dilihat dari

banyaknya sumber daya alam yang berlimpah serta pasar domestik

yang besar. Dalam menanamkan modal di Indonesia tantangan untuk

investor pun ada, seperti sistem hukum dan peraturan yang sering

berubah serta tidak menentu, rumitnya birokrasi dan permasalahan

korupsi.

Indonesia merupakan salah satu negara yang tergolong sebagai

negara dengan tingkat korupsi yang cukup aktif dalam melakukan

tindakan korupsi. Pada tahun 2016 skor CPI di Indonesia sebesar 37,

dan pada tahun 2017 skor CPI di Indonesia sama seperti tahun

sebelumnya yaitu sebesar 37.

Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat Trade Openness

yang mengalami fluktuatif cenderung turun setiap tahunnya. Pada

tahun 2016-2017 mengalami kenaikan pada tingkat Trade Openness di

Page 68: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

50

Indonesia sebesar 37.4 persen, dan pada tahun 2017 sebesar 39.4

persen.

2. Gambaran Umum Malaysia

Malaysia adalah sebuah negara federal yang terdiri dari tiga belas

negara bagian dari tiga wilayah federal di Asia Tenggara, dengan luas

329.847 km2. Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia,

Singapura, Brunei Darussalam dan Filipina.

Malaysia merupakan penerima arus masuk investasi asing terbesar

kelima di dunia. Sesuai Laporan Investasi Dunia tahun 2015 yang

diterbitkan oleh UNCTAD. Pada tahun 2016 arus masuk FDI ke

Malaysia sebesar 13.4 miliar USD dan mengalami penurunan sebesar

9.5 miliar USD pada tahun 2017. Berdasarkan panduan investasi yang

dikeluarkan oleh HSBC, daya tarik Malaysia sebagai lokasi investasi

dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor, termasuk kebijakan

investasinya yang liberal dan sumber daya alam yang melimpah.

Meskipun terdapat berbagai peluang investasi di Malaysia namun

masalah utama yang dihadapi perusahaan adalah kekurangan pekerja

terampil. Hal ini terlihat sangat jelas diberbagai industri seperti

logistik, manufaktur, dan pertanian. Dalam menanamkan modal di

Malaysia tantangan untuk investor juga ada, seperti sistem hukum dan

peraturan yang sering berubah serta tidak menentu, rumitnya birokrasi

serta permasalahan korupsi yang sering terjadi disetiap negara,

termasuk negara Malaysia.

Malaysia tergolong sebagai negara dengan tingkat korupsi yang

cukup aktif dalam melakukan tindakan korupsi. Pada tahun 2016 skor

CPI di Malaysia sebesar 49, kemudian skor CPI di Malaysia

mengalami penurunan sebesar 47 pada tahun 2017. Hal tersebut

menunjukkan bahwa negara Malaysia masih aktif dalam melakukan

tindakan korupsi.

Kemudian dilihat dari tingkat Trade Openness, Malaysia adalah

salah satu negara dengan tingkat Trade Openness yang mengalami

Page 69: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

51

fluktuatif cenderung turun setiap tahunnya. Pada tahun 2016 tingkat

Trade Openness di Malaysia sebesar 128.8 persen, dan pada tahun

2017 mengalami kenaikan sebesar 135.8 persen.

3. Gambaran Umum Filipina

Filipina adalah salah satu negara yang tergabung di ASEAN.

Filipina terdiri dari 7.107 pulau dengan luas total daratan diperkirakan

343.448 km2. Pada bagian timur berbatasan dengan Laut Filipina, di

barat dengan Laut Tiongkok Selatan dan di selatan dengan Laut

Sulawesi. Filipina memiliki garis pantai sepanjang 36.289 km (22.549

mil) yang menjadikannya negara dengan garis pantai terpanjang

kelima di dunia.

Menurut laporan Investasi Global tahun 2015 yang diterbitkan oleh

UNCTAD, Filipina merupakan salah satu dari 10 penerima FDI

terbesar di Asia Timur dan Asia Tenggara. Pada tahun 2016 Filipina

menerima arus masuk FDI sebesar 8,27 miliar USD, kemudian

mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar 10,05 miliar USD.

Berdasarkan panduan investasi yang dikeluarkan oleh HSBC daya

tarik Filipina sebagai lokasi investasi langsung (FDI) dapat dikaitkan

dengan ekonomi yang liberal serta akses ke pasar ASEAN. Meskipun

mengalami peningkatan, korupsi masih menjadi masalah di seluruh

negara termasuk Filipina.

Melihat dari sisi pemerintahan Filipina masih tergolong memiliki

angka CPI yang rendah. Pada tahun 2016 Filipina memiliki angka CPI

sebesar 35, dan pada tahun selanjutnya angka CPI di Filipina sebesar

34. Dimana hal tersebut menunjukkan bahwa di Filipina kegiatan

korupsi terbilang tinggi.

Kemudian dilihat dari tingkat Trade Openness, Filipina adalah

salah satu negara dengan tingkat Trade Openness yang mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2016 tingkat Trade Openness

di Filipina sebesar 65.5 persen, dan mengalami kenaikan sebesar 71.9

persen pada tahun 2017.

Page 70: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

52

4. Gambaran Umum Vietnam

Vietnam merupakan sebuah negara yang berlokasi di Asia

Tenggara, dan mencakup luas sekitar 331.221,6 km2. Negara ini

berbatasan dengan Republik Rakyat Tiongkok di sebelah utara, negara

Laos di sebelah barat laut, negara Kamboja disebelah barat daya dan di

sebelah timur berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan.

Menurut Survei Prospek Investasi Global yang dirilis oleh

UNCTAD, Vietnam merupakan salah satu negara paling menarik di

dunia untuk tujuan investasi asing. Daya tarik Vietnam sebagai lokasi

investasi karena penduduknya yang masih muda dan perekonomian

yang berkembang. Pada tahun 2016 aliran masuk FDI di Vietnam

sebesar 12,6 miliar USD kemudian aliran masuk FDI Vietnam

mengalami peningkatan sebesar 14,1 miliar USD pada tahun 2017.

Walaupun seperti itu tantangan untuk menanamkan investasi asing di

Vietnam pun masih ada. Seperti kerangkan hukum dan peraturan yang

dapat mengalami perubahan tidak terduga, kurangnya transparansi

birokrasi dan korupsi masih sering terjadi.

Vietnam merupakan negara yang masih tergolong aktif dalam

melakukan korupsi, dengan skor CPI pada tahun 2016 sebesar 33 dan

mengalami peningkatan sebesar 35 pada tahun 2017.

Kemudian dilihat dari tingkat Trade Openness, Vietnam adalah

salah satu negara dengan tingkat Trade Openness yang mengalami

fluktuatif cenderung naik setiap tahunnya. Pada tahun 2016 tingkat

Trade Openness di Vietnam sebesar 184.7 persen, dan mengalami

kenaikan sebesar 200.4 persen pada tahun 2017.

5. Gambaran Umum Kamboja

Kamboja adalah salah satu negara anggota ASEAN. Dimana

kamboja berbatasan langsung dengan teluk Thailand, antara Thailand,

Vietnam dan Laos. Thailand memiliki luas wilayah daratan seluas

181.040 km2.

Page 71: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

53

Kamboja mulai menjadi sorotan investor, bagi penanam modal

seperti china daya tarik utama dari Kamboja adalah rendahnya tingkat

upah. Pada tahun 2016 aliran masuk FDI ke negara Kamboja sebesar

2.47 miliar USD dan mengalami kenaikan sebesar 2.78 miliar USD

pada tahun 2017. Walaupun seperti itu tantangan yang harus dihadapi

oleh investor yaitu kegiatan korupsi yang terbilang aktif di Kamboja.

Negara Kamboja memiliki skor CPI yag terbilang rendah setiap

tahunnya. Pada tahun 2016 skor CPI di Kamboja sebesar 21, dan pada

tahun selanjutnya skor CPI di Kamboja sama seperti tahun sebelumnya

sebesar 21. Hal itu berarti negara Kamboja masih aktif dalam

melakukan tindakan korupsi.

Selanjutnya dilihat dari tingkat Trade Openness, Kamboja adalah

salah satu negara dengan tingkat Trade Openness yang mengalami

fluktuatif cenderung turun setiap tahunnya. Pada tahun 2016 tingkat

Trade Openness di Kamboja sebesar 127.0 persen, dan mengalami

penurunan pada tahun 2017 sebesar 124.8 persen.

6. Gambaran Umum Laos

Laos atau Republik Demokratik Rakyat LaoPDR adalah negara

yang terapit daratan di Asia Tenggara, negara Laos berbatasan

langsung dengan Vietnam di timur, Myanmar dan Republik Rakyat

Tiongkok disebelah barat laut, Thailand di sebelah barat, dan Kamboja

di selatan. Luas wilayah Laos mencakup 236,800 km2

dan 2% dari

wilayah tersebut berupa perairan.

Bergabung dengan ASEAN sejak tahun 1997, negara Laos baru

membuka diri seluas-luasnya dengan negara lain pada tahun 2004.

Langkah pertama yang diambil dalam membuka diri adalah menarik

modal asing. Aliran masuk FDI ke negara Laos ini tergolong rendah.

Pada tahun 2016 aliran masuk FDI ke negara Laos sebesar 0,93 miliar

USD, lalu aliran masuk FDI di negara ini mengalami kenaikan sebesar

1,59 miliar USD pada tahun 2017.

Page 72: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

54

Tingkat korupsi di Laos masih menjadi salah satu tantangan bagi

investor asing yang ingin menanamkan modalnya. Di negara Laos

tingkat korupsinya tergolong cukup tinggi dengan skor CPI pada tahun

2016 sebesar 30, selanjutnya pada tahun berikutnya skor CPI di Laos

sebesar 29 yaitu pada tahun 2017.

Selanjutnya dilihat dari tingkat Trade Openness, Laos adalah salah

satu negara dengan tingkat Trade Openness yang mengalami fluktuatif

namun cenderung naik setiap tahunnya. Pada tahun 2016 tingkat Trade

Openness di Laos sebesar 75.1 persen, dan mengalami kenaikan pada

tahun 2017 sebesar 75.8 persen.

7. Gambaran Umum Thailand

Thailand merupakan sebuah negara di Asia Tenggara yang

berbatasan dengan Laos dan Kamboja di Timur, Malaysia dan Teluk

Siam di Selatan, Myanmar dan Laut Andaman di Barat. Luas wilayah

Thailand yaitu 514.000 km2 yang terletak ditengah daratan Asia

Tenggara.

Upaya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),

Thailand mengupayakan pertumbuhan ekonomi agar semakin lebih

baik dengan mengembangkan pusat investasi yang dapat menarik

investor asing. Dilihat dari aliran masuk FDI ke Thailand pada tahun

2016 sebesar 2.81 miliar USD dan mengalami kenaikan yang cukup

tinggi sebesar 8.04 miliar USD pada tahun 2017.

Dilihat dari skor CPI negara Thailand menunjukkan sebagai pelaku

korupsi yang aktif. Pada tahun 2016 skor CPI di Thailand sebesar 35,

dan pada tahun 2017 skor CPI di Thailand sebesar 37.

Selanjutnya dilihat dari tingkat Trade Openness, Thailand adalah

salah satu negara dengan tingkat Trade Openness yang mengalami

fluktuatif namun cenderung turun setiap tahunnya. Pada tahun 2016

tingkat Trade Openness di Thailand sebesar 122.0 persen, dan

mengalami kenaikan sebesar 122.5 persen pada tahun 2017.

Page 73: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

55

B. Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Model Foreign Direct Investment Dengan Variabel

Corruption Perception Index dan Trade Openness.

a. Uji Chow

Uji ini bertujuan untuk menentukan model yang digunakan antara

Common Effect Model atau Fixed Effect Model. Jika nilai probabilitas

lebih kecil dari α = 10% maka model panel yang baik digunakan

adalah Fixed Effect Model. Berikut adalah hipotesis Uji Chow:

H0: Common Effect Model

H1: Fixed Effect Model

Hasil Uji Chow yang didapat setelah dilakukan pengolahan data

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Uji Chow

Effects Test Statistik d.f. Prob.

Cross-section F 31.860615 (6,47) 0.0000

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan Eviews 9

Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil nilai F-statistik sebesar

31.860615 dengan nilai d.f sebesar (6,47) dan nilai Probabilitas lebih

kecil dari signifikasi α = 10% (0.0000 < 0.1) maka H0 ditolak sehingga

model panel yang baik digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM).

b. Uji Hausman

Uji ini bertujuan untuk memilih metode apa yang harus digunakan,

apakah Fixed Effect Model atau Random Effect Model. Dapat dilihat

dari nilai Chi-Square Statistik. Jika nilai probabilitasnya lebih besar

dari tingkat signifikasi α = 10% maka artinya model yang baik

digunakan adalah Random Effect Model. Berikut adalah hipotesis Uji

Hausman:

H0: Random Effect Model

H1: Fixed Effect Model

Page 74: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

56

Hasil Uji Hausman yang didapat setelah dilakukan pengolahan data

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Uji Hausman

Test Summary Chi-Square Stat Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section

Random

4.731551 2 0.0939

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan Eviews 9

Berdasarkan dari hasil tabel diatas, nilai probabilitas Chi-Square

lebih kecil dari signifikasi α = 10% (0.0939 < 0.1) maka artinya model

panel yang baik digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM).

c. Pemilihan Model Dalam Penelitian

Setelah melakukan proses pemilihan model dengan menggunakan

uji asumsi klasik beserta estimasi yang lainnya, pendekatan estimasi

Generalized Least Square (GLS) dengan Fixed Effect Model

digunakan sebagai pilihan yang tepat dalam pengolahan data dalam

penelitian ini. Dalam penentuan model dilakukan Uji Chow, dan Uji

Hausman untuk memilih model yang digunakan di antara Common

Effect Model, Fixed Effect Model dan Random Effect Model. Perlakuan

weighted atau pembobotan dilakukan pada Fixed Effect Model.

Page 75: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

57

Tabel 4.3

Hasil Perhitungan Data Panel Terhadap Keseluruhan Periode

Penelitian (2010-2017)

Variable Coefficient Prob

C -1.706313 0.6321

LNCPI 2.648148 0.0000

LNTRADE 1.736278 0.0043

Fixed Effect (Cross)

_INDONESIA--C 2.488011

_MALAYSIA--C -0.928872

_FILIPINA--C 0.442599

_VIETNAM--C -0.205879

_KAMBOJA--C -0.230471

_LAOS--C -1.118646

_THAILAND--C -0.446743

R-squared 0.923072

Adj R-Squared 0.909978

F-statistic 70.49554

Prob (F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan Eviews 9

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan melalui persamaan

sebagai berikut:

LnFDI= -1.706313 + 2.648148 LnCPI + 1.736278 LnTRADE + e

Keterangan :

FDI : Foreign Direct Investment

CPI : Corruption Perception Index

TRADE : Trade Openness

e : error term

Page 76: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

58

Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dilihat coefficient (C)

sebesar -1.706313 yang merupakan nilai variabel Foreign Direct

Investment (FDI) ketika tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel

lainnya. Selanjutnya untuk variabel Corruption Perception Index (CPI)

memiliki arah hubungan positif terhadap FDI dengan nilai coefficient

(C) sebesar 2.648148, dan untuk variabel Trade Openness memiliki

arah hubungan yang positif terhadap FDI dengan nilai coefficient (C)

sebesar 1.736278.

Nilai probabilitas variabel Corruption Perception Index (CPI)

sebesar 0.0000, yang berada dibawah signifikasi α = 10% (0,1). Hal ini

menunjukkan bahwa variabel Corruption Perception Index (CPI)

memiliki arah hubungan yang positif dan signifikan terhadap Foreign

Direct Investment (FDI), berarti bahwa hipotesis antara variabel

Corruption Perception Index terhadap Foreign Direct Investment

(FDI) memiliki keterkaitan satu sama lain. Sehingga ketika Corruption

Perception Index (CPI) mengalami kenaikan maka Foreign Direct

Investment (FDI) juga akan meningkat di tujuh negara ASEAN.

Kemudian untuk variabel Trade Openness memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.0043, yang berada dibawah signifikasi α = 10%

(0,1). Hal ini menunjukkan bahwa variabel Trade Openness memiliki

arah hubungan yang positif dan signifikan terhadap Foreign Direct

Investment (FDI). Hal ini berarti menyatakan bahwa hipotesis antara

variabel Trade Openness terhadap Foreign Direct Investment (FDI)

memiliki keterkaitan satu sama lain. Sehingga ketika Trade Openness

mengalami kenaikan maka Foreign Direct Investment (FDI) juga akan

meningkat di tujuh negara ASEAN.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan tujuh negara ASEAN yang

memiliki pengaruh secara individu (individual effect) yang berbeda-

beda untuk setiap perubahannya yang dapat dilihat dibawah ini sebagai

berikut:

Page 77: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

59

Tabel 4.4

Interpretasi Fixed Effect Model

Variable Coefficient Individual

Effect

Prob

C -1.706313 0.6321

LNCPI 2.648148 0.0000

LNTRADE 1.736278 0.0043

Fixed Effect (Cross)

_INDONESIA--C 2.488011 0.781698

_MALAYSIA--C -0.928872 -2.635185

_FILIPINA--C 0.442599 -1.263714

_VIETNAM--C -0.205879 -1.912192

_KAMBOJA--C -0.230471 -1.936784

_LAOS--C -1.118646 -2.824959

_THAILAND--C -0.446743 -2.153056

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan Eviews 9

Negara Indonesia

Ketika tidak ada terjadi perubahan kenaikan maupun

penurunan pada Corruption Perception Index dan Trade

Openness, maka negara Indonesia mempunyai efek individu

terhadap Foreign Direct Investment sebesar 0.781698 Billion

USD.

Negara Malaysia

Ketika tidak ada terjadi perubahan kenaikan maupun

penurunan pada Corruption Perception Index dan Trade

Openness, maka negara Malaysia mempunyai efek individu

terhadap Foreign Direct Investment sebesar -2.635185 Billion

USD.

Negara Filipina

Ketika tidak ada terjadi perubahan kenaikan maupun

penurunan pada Corruption Perception Index dan Trade

Openness, maka negara Filipina mempunyai efek individu

Page 78: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

60

terhadap Foreign Direct Investment sebesar -1.263714 Billion

USD.

Negara Vietnam

Ketika tidak ada terjadi perubahan kenaikan maupun

penurunan pada Corruption Perception Index dan Trade

Openness, maka negara Vietnam mempunyai efek individu

terhadap Foreign Direct Investment sebesar -1.912192 Billion

USD.

Negara Kamboja

Ketika tidak ada terjadi perubahan kenaikan maupun

penurunan pada Corruption Perception Index dan Trade

Openness, maka negara Kamboja mempunyai efek individu

terhadap Foreign Direct Investment sebesar -1.936784 Billion

USD.

Negara Laos

Ketika tidak ada terjadi perubahan kenaikan maupun

penurunan pada Corruption Perception Index dan Trade

Openness, maka negara Laos mempunyai efek individu

terhadap Foreign Direct Investment sebesar -2.824959 Billion

USD.

Negara Thailand

Ketika tidak ada terjadi perubahan kenaikan maupun

penurunan pada Corruption Perception Index dan Trade

Openness, maka negara Thailand mempunyai efek individu

terhadap Foreign Direct Investment sebesar -2.153056 Billion

USD.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

1) Uji t-statistik dan Interpretasi Hasil Analisis

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh secara

parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t

dilakukan dengan cara membandingkan nilai probabilitas antara

Page 79: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

61

variabel independen dengan nilai signifikasi α = 10%. Apabila variabel

independen memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikasi

α = 10% maka dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

Tabel 4.5

Uji t-statistik

Variabel t-statistik Prob

LNCPI 4.843889 0.0000

LNTRADE 3.004818 0.0043

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan Eviews 9

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

Corruption Perception Index (LNCPI) sebesar 0.0000 lebih kecil dari

nilai signifikasi α = 10%, hal ini berarti menunjukkan bahwa

Corruption Perception Index secara parsial memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Foreign Direct Investment di Indonesia, Malaysia,

Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand tahun 2010-2017.

Kemudian untuk variabel Trade Openness memiliki nilai probabilitas

sebesar 0.0043 lebih kecil dari nilai signifikasi α = 10%, hal ini berarti

menunjukkan bahwa variabel Trade Openness secara parsial memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Foreign Direct Investment di

Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand

tahun 2010-2017.

Tabel diatas juga dapat dibuktikan dengan hasil dari hipotesis yang

telah dijabarkan sebelumnya. Adapun hasil yang telah diperoleh, maka

kesimpulan dari hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Corruption Perception Index memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.0000 lebih kecil dari nilai signifikasi α =

10% (0.0000 < 0.1) maka H1 diterima.

2. Variabel Trade Openness memiliki nilai probabilitas sebesar

0.0043 lebih kecil dari nilai signifikasi α = 10% (0.0043 < 0.1)

maka H1 diterima.

Page 80: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

62

2) Uji F-statistik dan Interpretasi Hasil Analisis

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel x secara

bersama-sama atau secara simultan mempengaruhi variabel y, maka

diperlukan dengan cara membandingkan nilai probabilitas F-Statistik

dengan nilai signifikasi α = 10%. Apabila variabel-variabel x memiliki

nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikasi α = 10% maka artinya

secara bersama-sama variabel x berpengaruh pada variabel y.

Tabel 4.6

Uji F-statistik

F-Statistik 70.49554

Prob (F-statistik) 0.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan Eviews 9

Berdasarkan tabel diatas, hasil regresi data panel diperoleh nilai

probabilitas F-Statistik sebesar 0.000000 lebih kecil dari nilai

signifikasi α = 10% maka artinya variabel Corruption Perception

Index dan Trade Openness secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia, Malaysia,

Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand tahun 2010-2017.

3) Uji Koefisien Determinasi (R2) dan Interpretasi Hasil Analisis

Uji ini bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan

variabel independent menjelaskan variabel dependen. Dapat dilihat

dari nilai Adjusted R-Squared. Dimana semakin besar angka Adjusted

R-Squared maka pengaruh antar variabel independen dan dependen

semakin baik.

Tabel 4.7

Uji Koefisien Determinasi R2

Adjusted R-Squared 0.909978

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dengan Eviews 9

Page 81: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

63

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai Adjusted R-Squared

sebesar 0.909978 atau 90.99%. Hal ini menunjukkan bahwa 90.99%

Foreign Direct Investment di tujuh negara ASEAN dapat dijelaskan

oleh Corruption Perception Index (LNCPI) dan Trade Openness

(LNTRADE) sehingga sisanya yaitu sebesar 9.01%, Foreign Direct

Investment dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

D. Analisis Ekonomi Foreign Direct Investment Dengan Variabel Bebas

Corruption Perception Index dan Trade Openness.

a) Corruption Perception Index (CPI) Terhadap Foreign Direct

Investment (FDI).

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

Corruption Perception Index (CPI) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap FDI di tujuh Negara ASEAN. Hal ini mengartikan bahwa

setiap peningkatan yang terjadi pada skor CPI akan memberikan

dampak kenaikan pada FDI. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi skor

CPI yaitu tingkat korupsi suatu negara tersebut terbilang rendah, maka

semakin tinggi pula investor untuk melakukan investasi di negara

tersebut. Dikarenakan jika negara tersebut rendah korupsinya maka

investor akan merasa aman dalam menanamkan modalnya di negara

tujuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh (Nurul Afni Romadhona, 2016) (Irma Febriana MK, 2015)

(Andryan Setyadharma, 2007) yang menunjukkan bahwa variabel

Corruption Perception Index (CPI) memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap Foreign Direct Investment (FDI).

b) Trade Openness Terhadap Foreign Direct Investment (FDI)

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Trade

Openness berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDI di tujuh

negara ASEAN. Hal ini mengartikan bahwa setiap peningkatan yang

terjadi pada Trade Openness akan memberikan dampak kenaikan pada

FDI. Hal ini karena Trade Openness yang menandakan keterbukaan

ekonomi di suatu negara, semakin besarnya trade openness yang

Page 82: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

64

menandakan adanya aktivitas ekonomi yang besar disuatu negara, dan

semakin menurunnya semua bentuk hambatan-hambatan perdagangan,

baik tarif maupun non tarif yang menjadi daya tarik tersendiri untuk

investor asing untuk menanamkan modalnya, sehingga meningkatkan

aliran masuk FDI. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Nizar Eko Fachrulloh, Mukhammad Kholid Mawardi,

2018) (Hong Hiep Hoang, 2012) (Nor Aznin Abu Bakar, Siti Hadijah

Che Mat, Mukaramah Harun, 2012) (Astrid Mutiara Ruth, Syofriza

Syofyan, 2014) yang menunjukkan bahwa variabel trade openness

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap FDI.

Page 83: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

65

BAB V

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian terhadap data-data Foreign Direct

Investment, Corruption Perception Index dan Trade Openness tahun 2010-

2017 di tujuh negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam,

Kamboja, Laos dan Thailand), dapat dihasilkan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan pada skor Corruption

Perception Index (CPI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia, Malaysia,

Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos dan Thailand. Dimana hal ini

menunjukkan bahwa peningkatan pada skor CPI yang menandakan

berkurangnya tingkat korupsi suatu negara, maka akan dapat

meningkatkan FDI di negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam,

Kamboja, Laos dan Thailand. Hal ini karena investor asing akan lebih

mencari negara dengan kinerja birokrasi yang baik, yaitu dengan negara

yang memiliki tindakan korupsi yang rendah agar para investor asing

akan tetap merasa aman ketika ingin menanamkan modalnya di negara

tujuan dan sebaliknya jika disuatu negara tingkat korupsinya tinggi

maka investor asing tidak ingin menanamkan modalnya di negara

tujuan.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan Trade Openness berpengaruh positif

dan signifikan terhadap peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) di

Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos dan Thailand.

Dimana hal ini menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi pada

Trade Openness di suatu negara, maka akan dapat pula meningkatkan

FDI di negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos

dan Thailand. Hal ini berarti karena Trade Openness yang

menggambarkan keterbukaan ekonomi di suatu negara, semakin

besarnya trade openness yang menandakan adanya aktivitas ekonomi

yang besar disuatu negara, dan menurunnya hambatan perdagangan

Page 84: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

66

baik hambatan berupa tarif maupun non-tarif. Sehingga menjadi daya

tarik tersendiri untuk investor asing untuk menanamkan modalnya tanpa

ada rasa khawatir dengan adanya hambatan perdagangan di suatu

negara.

3. Variabel Corruption Perception Index (CPI) dan juga Trade Openness

secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap Foreign Direct Investment (FDI) di negara yang diteliti

(Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos dan Thailand).

Dengan ini, maka jika terjadi perubahan pada variabel Corruption

Perception Index (CPI) dan juga Trade Openness disuatu negara secara

simultan atau secara bersamaan, berarti akan dapat merubah pula

jumlah FDI di negara tersebut.

B. Saran

1. Bagi Pemerintah

a) Pemerintah harus bersikap tegas dalam memberantas korupsi serta

menegakkan aturan hukum yang dapat membuat jera para oknum

yang terlibat tindak pidana korupsi, sehingga membuat skor CPI

meningkat dan membuat para investor asing tertarik untuk

menanamkan modalnya, sehingga dapat meningkatkan FDI di

negara tersebut.

b) Pemerintah harus mempertahankan kebijakan dalam keterbukaan

perdagangan (Trade Openness), dengan meningkatnya keterbukaan

perdagangan maka akan menurunkan hambatan dalam

perdagangan. dengan adanya hambatan yang semakin mudah,

sehingga menarik investor asing dalam menanamkan modalnya

dan tentunya dapat meningkatkan aliran masuk FDI di negara

tersebut.

2. Bagi Masyarakat

Masyarakat harus mengetahui tentang korupsi, dan dapat ikut

berpartisipasi terhadap pengurangan tindakan korupsi dengan tidak

Page 85: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

67

membiasakan memberi suap kepada pegawai pemerintahan serta dapat

melaporkan tindakan korupsi apabila melihat atau merasakan tindak

korupsi.

3. Bagi Akademisi dan Peneliti Selanjutnya

Bagi Akademisi dan Peneliti Selanjutnya, dapat memperbaharui

tahun penelitian agar data lebih terbaru dengan kondisi perekonomian.

Dan juga dapat menambahkan variabel-variabel bebas lainnya yang

dapat menjadi faktor dari masuknya FDI diluar penelitian ini.

Page 86: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

68

DAFTAR PUSTAKA

Adiyudawansyah, Andi dan Santoso, Dwi Budi. (2016). Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Foreign Direct Investment di Lima Negara

ASEAN. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Vol.1

No.2: Universitas Brawijaya. Malang.

Fachrulloh, Nizar Eko dan Mawardi, Mukhammad Kholid. (2018). Analisis

Determinan Foreign Direct Investment di Negara Emerging Market

Asia Periode 2011-2015. Jurnal Administrasi Bisnis. April Vol.7 No.2:

Universitas Brawijaya. Malang.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Edisi ketujuh. Universitas Diponegoro. Semarang.

Gujrati, Damodar N. (2012). Dasar-Dasar Ekonometrika Terjemahan Buku ke 2.

Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Hoang, Hong Hiep. (2012). Foreign Direct Investment in Southeast Asia:

Determinants and Spatial Distribution. Working Paper Series No.

2012/30 Centre of Studies and Research on International Development

(CERDI) University of Auvergne. CNRS.

Mankiw, N Gregory. (2003). Teori Makro Ekonomi. Edisi Kelima. Jakarta:

Erlangga.

Mauro, Paolo. (1995). Corruption and Growth. The Quarterly Journal of

Economics. Vol.110 No.3, 681-712.

___________. (1997). The Effects of Corruption on Growth, Investment, and

Government Expenditure: A Cross-Sectional Analysis, in Corruption

and The Global Economy, Ed. By Kimberly Ann Elliott (Washington,

D.C., USA).

Jhingan, M.L. (2012). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Page 87: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

69

Putri, Hanifah Dwiana. (2018). Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap

Foreign Direct Investment (FDI) di Negara-Negara ASEAN Tahun

2007-2015. Institusi Pertanian Bogor.

Rizki, N. A. (2011). Estimasi Parameter Model Regresi Data Panel Random

Effect Dengan Metode Generalized Least Square (GLS). Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Romadhona, Nurul Afni. (2016). Pengaruh Inflasi, Produk Domestik Bruto,

Corruption Perception Index, dan Indeks Harga Saham Terhadap

Foreign Direct Investment di Indonesia Periode (2005-2014).

Universitas Negeri Surabaya.

Ruth, Astrid Mutiara dan Syofyan, Syofriza. (2014). Faktor Penentu Foreign

Direct Investment di ASEAN-7: Analisis Data Panel, 2000-2012.

Media Ekonomi Vol.22 No.1: Universitas Trisakti. Jakarta.

Sukirno, Sadono. (2006). Ekonomi Pembangunan. Edisi ke-2. Jakarta:

Prenadamedia Group.

____________. (2007). Makroekonomi Modern. Edisi 1. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta: ANDI.

Surachmin dan Cahaya, Suhandi. (2013). Strategi dan Teknik Korupsi Mengetahui

Untuk Mencegah. Edisi 1. Jakarta: Sinar Grafika.

Swanitarini, Astiti. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi

Asing Langsung di Indonesia Tahun 2011-2014. Universitas Negeri

Yogyakarta. Yogyakarta.

S, Yousuf Rayyan Dwi. (2016). Pengaruh Faktor-Faktor Ekonomi dan Indeks

Persepsi Korupsi Terhadap Penanaman Modal Asing Langsung di

Empat Negara ASEAN. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Thirafi, Muhammad Aulia Zul. (2013). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,

Ketersediaan Tenaga Kerja, Infrastruktur dan Kepadatan Penduduk

Page 88: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

70

Terhadap Penanaman Modal Asing di Kabuputen Kendal. Economics

Development Analysis Journal. 2(1), 1-9.

Todaro, P Michael. (1998). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi

Keenam. Jakarta: Erlangga.

Transparency International, 2019. www.Transparency.org. di akses pada Juni

2019.

Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai

Panduan Eviews. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

World Bank, 2019. www.WorldBank.org. di akses pada Juni 2019.

Page 89: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

71

LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitian

Years Country FDI CPI Trade LNFDI LNCPI LNTRADE

2010 Indonesia 15292009 28 46.7 16.54284 3.332205 3.843744

2011 Indonesia 20564938 30 50.2 16.8391 3.401197 3.916015

2012 Indonesia 21200778 32 49.6 16.86955 3.465736 3.903991

2013 Indonesia 23281742 32 48.6 16.96318 3.465736 3.883624

2014 Indonesia 25120732 34 48.1 17.0392 3.526361 3.873282

2015 Indonesia 19779127 36 41.9 16.80014 3.583519 3.735286

2016 Indonesia 4541713 37 37.4 15.32881 3.610918 3.621671

2017 Indonesia 21464553 37 39.4 16.88191 3.610918 3.673766

2010 Malaysia 10885614 44 157.9 16.20295 3.78419 5.061962

2011 Malaysia 15119371 43 154.9 16.53149 3.7612 5.04278

2012 Malaysia 8895774 49 147.8 16.00109 3.89182 4.99586

2013 Malaysia 11296278 50 142.7 16.23998 3.912023 4.960745

2014 Malaysia 10619431 52 138.3 16.1782 3.951244 4.929425

2015 Malaysia 9857162 50 133.5 16.10371 3.912023 4.894101

2016 Malaysia 13470089 49 128.8 16.41598 3.89182 4.858261

2017 Malaysia 9511691 47 135.8 16.06803 3.850148 4.911183

2010 Filipina 1070386 24 71.4 13.88353 3.178054 4.268298

2011 Filipina 2007150 26 67.7 14.51223 3.258097 4.215086

2012 Filipina 3215415 34 64.9 14.98347 3.526361 4.172848

2013 Filipina 3737371 36 60.2 15.13389 3.583519 4.097672

2014 Filipina 5739574 38 61.5 15.5629 3.637586 4.119037

2015 Filipina 5639155 35 62.7 15.54524 3.555348 4.138361

2016 Filipina 8279548 35 65.5 15.9293 3.555348 4.18205

2017 Filipina 10057387 34 71.9 16.12382 3.526361 4.275276

2010 Vietnam 8000000 27 152.2 15.89495 3.295837 5.025195

2011 Vietnam 7430000 29 162.9 15.82104 3.367296 5.093137

2012 Vietnam 8368000 31 156.6 15.93993 3.433987 5.053695

Page 90: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

72

2013 Vietnam 8900000 31 165.1 16.00156 3.433987 5.106551

2014 Vietnam 9200000 31 169.5 16.03471 3.433987 5.132853

2015 Vietnam 11800000 31 178.8 16.28361 3.433987 5.186268

2016 Vietnam 12600000 33 184.7 16.34921 3.496508 5.218733

2017 Vietnam 14100000 35 200.4 16.46169 3.555348 5.300315

2010 Kamboja 1404315 21 113.6 14.15506 3.044522 4.732684

2011 Kamboja 1538883 21 113.6 14.24657 3.044522 4.732684

2012 Kamboja 2003849 22 120.6 14.51058 3.091042 4.792479

2013 Kamboja 2068470 20 130.0 14.54232 2.995732 4.867534

2014 Kamboja 1853471 21 129.6 14.43257 3.044522 4.864453

2015 Kamboja 1822804 21 127.9 14.41589 3.044522 4.851249

2016 Kamboja 2475915 21 127.0 14.72212 3.044522 4.844187

2017 Kamboja 2788084 21 124.8 14.84087 3.044522 4.826712

2010 Laos 278805 21 84.7 12.53827 3.044522 4.439116

2011 Laos 300743 22 91.7 12.61401 3.091042 4.518522

2012 Laos 617755 21 98.2 13.33385 3.044522 4.587006

2013 Laos 681397 26 98.2 13.4319 3.258097 4.587006

2014 Laos 867646 25 99.1 13.67354 3.218876 4.596129

2015 Laos 1077759 25 85.8 13.89039 3.218876 4.452019

2016 Laos 935296 30 75.1 13.74862 3.401197 4.318821

2017 Laos 1599365 29 75.8 14.28512 3.367296 4.328098

2010 Thailand 14746672 35 127.3 16.50653 3.555348 4.846547

2011 Thailand 2473685 34 139.7 14.72122 3.526361 4.939497

2012 Thailand 12899036 37 138.5 16.37266 3.610918 4.93087

2013 Thailand 15935960 35 133.4 16.58409 3.555348 4.893352

2014 Thailand 4975455 38 131.8 15.42003 3.637586 4.881286

2015 Thailand 8927579 38 125.9 16.00466 3.637586 4.835488

2016 Thailand 2810184 35 122.0 14.84876 3.555348 4.804021

2017 Thailand 8045508 37 122.5 15.90062 3.610918 4.808111

Page 91: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

73

Lampiran 2: Hasil Estimasi Data Panel

A. Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 31.860615 (6,47) 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: LNFDI

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 07/12/19 Time: 22:46

Sample: 2010 2017

Periods included: 8

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 56

Use pre-specified GLS weights

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 4.950852 1.470479 3.366830 0.0014

LNCPI 2.485330 0.280857 8.849097 0.0000

LNTRADE 0.411967 0.247193 1.666581 0.1015

Weighted Statistics

R-squared 0.610184 Mean dependent var 20.01435

Adjusted R-squared 0.595474 S.D. dependent var 8.485672

S.E. of regression 0.909559 Sum squared resid 43.84680

F-statistic 41.48079 Durbin-Watson stat 0.339636

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.407715 Mean dependent var 15.41442

Sum squared resid 43.95941 Durbin-Watson stat 0.451186

Page 92: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

74

B. Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: REGRES

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.731551 2 0.0939

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

LNTRADE 2.271177 1.034911 0.337943 0.0335

LNCPI 3.200680 2.798620 0.114748 0.2353

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: LNFDI

Method: Panel Least Squares

Date: 07/02/19 Time: 15:58

Sample: 2010 2017

Periods included: 8

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 56

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -6.073750 5.159786 -1.177132 0.2451

LNTRADE 2.271177 0.811721 2.797976 0.0074

LNCPI 3.200680 0.683192 4.684887 0.0000

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.879496 Mean dependent var 15.41442

Adjusted R-squared 0.858984 S.D. dependent var 1.161661

S.E. of regression 0.436227 Akaike info criterion 1.324917

Sum squared resid 8.943825 Schwarz criterion 1.650420

Log likelihood -28.09769 Hannan-Quinn criter. 1.451114

F-statistic 42.87850 Durbin-Watson stat 2.229489

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 93: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

75

C. Hasil Fixed Effect Model Dengan Pendekatan GLS

Dependent Variable: LNFDI

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 07/12/19 Time: 22:42

Sample: 2010 2017

Periods included: 8

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 56

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.706313 3.540463 -0.481946 0.6321

LNCPI 2.648148 0.546699 4.843889 0.0000

LNTRADE 1.736278 0.577831 3.004818 0.0043

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.923072 Mean dependent var 20.01435

Adjusted R-squared 0.909978 S.D. dependent var 8.485672

S.E. of regression 0.429073 Sum squared resid 8.652870

F-statistic 70.49554 Durbin-Watson stat 1.685998

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.877480 Mean dependent var 15.41442

Sum squared resid 9.093458 Durbin-Watson stat 2.143467

Page 94: TRADE OPENNESS TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI …repository.uinjkt.ac.id/.../46857/1/ISLAMIYAH-FEB.pdf · 2019. 8. 22. · 1. Nama : Islamiyah 2. NIM : 11140840000011 3. Jurusan

76

D. Uji Normalitas

E. Uji Multikolinearitas

F. Uji Heteroskedastisitas

0

1

2

3

4

5

6

7

-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8

Series: Standardized Residuals

Sample 2010 2017

Observations 56

Mean -1.81e-17

Median 0.014902

Maximum 0.798109

Minimum -1.070734

Std. Dev. 0.396642

Skewness -0.100607

Kurtosis 2.823081

Jarque-Bera 0.167503

Probability 0.919660

LNCPI LNTRADE

LNCPI 1.000000 0.057982

LNTRADE 0.057982 1.000000

Dependent Variable: RESABS

Method: Panel Least Squares

Date: 07/02/19 Time: 15:55

Sample: 2010 2017

Periods included: 8

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 56

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LNCPI 0.081508 0.141934 0.574265 0.5682

LNTRADE -0.109908 0.083470 -1.316733 0.1936

C 0.519144 0.605387 0.857540 0.3950

R-squared 0.036058 Mean dependent var 0.293621

Adjusted R-squared -0.000317 S.D. dependent var 0.278487

S.E. of regression 0.278531 Akaike info criterion 0.333508

Sum squared resid 4.111713 Schwarz criterion 0.442009

Log likelihood -6.338222 Hannan-Quinn criter. 0.375574

F-statistic 0.991272 Durbin-Watson stat 1.846491

Prob(F-statistic) 0.377879