30
Training Needs Analysis Ramles T. Simanjuntak, S.Kom 1 TNA

Training needs-analysis1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Training needs-analysis1

Training Needs Analysis

Ramles T. Simanjuntak, S.Kom1

TNA

Page 2: Training needs-analysis1

ANALISIS KEBUTUHAN

Suatu proses pengumpulan dan analisis data dalam rangka

mengidentifikasi bidang-bidang, faktor-faktor apa saja yang perlu

ditingkatkan atau diperbaiki (individu – organisasi)

2

Page 3: Training needs-analysis1

3

THE NEEDS ASSESSMENT PROCESSTHE NEEDS ASSESSMENT PROCESS

Sebab-sebab atau titik penekanan

PeraturanLemahnya keahlian dasarKinerja yang burukTeknologi baruPermintaan pelangganProduk baruStandar kinerja yg tinggiPekerjaan baruDukungan untuk strategi bisnis

Organizationalanalysis

Personanalysis

opreasionalanalysis

Who needs training?

Apakah konteksnya?

Ap

a ke

bu

tuh

an p

elat

ihan

mer

eka?

Hasil

Apa yang harus dipelajariSiapa yang mendapat pelatihanTipe pelatihanFrekwensi pelatihanKeputusan beli atau buat pelatihanPelatihan atau opsi lainnya

Page 4: Training needs-analysis1

Prinsip 5 W 1 H

Who : Siapa orang yang akan diberikan pelatihan

Why : Kenapa pelatihan diperlukan

When : Waktunya pelatihan

Where: Dimana pelatihannya diberikan

What : Jenis pelatihan diberikan

How : Bagaimana cara memberikan pelatihannya 4

Page 5: Training needs-analysis1

DASAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Menghilangkan atau mengurangi gap (kesenjangan) antara kenyataan saat ini dengan standar yang diharapkan

5

Page 6: Training needs-analysis1

CAKUPAN DATA ANALISIS

1. Alasan penyelenggaraan2. Peserta (penyesuaian metode)3. Pekerjaan (pada institusi)4. Materi (Isi Materi)5. Dukungan (Manajer)6. Biaya (menghitung Return Of

Investment/ROI)

6

Page 7: Training needs-analysis1

SUMBER PENETAPAN METODE PELATIHAN

1. Riset/survey (critical incidents research, working climate survey, costumer sevice survey, red institusi)

2. Evaluasi-penilaian3. Perencanaan4. Perubahan prosedur dan perkembangan

Ilmu pengetahuan dan teknologi5. Perencanaan pengembangan

diri/sumberdaya

7

Page 8: Training needs-analysis1

Tujuan Analisis Kebutuhan1. Memastikan – pelatihan merupakan solusi

atas suatu masalah2. Memastikan bahwa peserta pelatihan –

individu yang tepat3. Memastikan bahwa pengetahuan dan

ketrampilan yang diajarkan sesuai dengan tuntutan solusi atas suatu masalah

4. Mengidentifikasi jenis dan metode yuang sesuai

5. Memastikan alasan penyelenggaraan adalah kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap kerja

6. Memastikan keuntungan dan kerugian penyelenggaraan pelatihan

8

Page 9: Training needs-analysis1

Format Pelatihan

1. Ruang kelas - Classroom setting2. Belajar mandiri (self study or

self journey)3. Belajar dari pengalaman

(Experiential learning or learning by doing)

9

Page 10: Training needs-analysis1

Fokus Materi Pelatihan

Harus selalu diarahkan dan didasarkan pada kebutuhan peserta (analisis kebutuhan/Needs Analysis) dalam situasi riil/nyata. Kebutuhan dimaksud dapat menyangkut hal-hal sebagai berikut: 1. Kehidupan seseorang,2. Keluarga,3. Masyarakat,4. Pekerjaan-bisnis

10

Page 11: Training needs-analysis1

PRINSIP TRAINING

Segala hal yang harus diperhatikan, ditegakkan dan dijalankan dalam aktifitas

training.

Prinsip training dikembangkan berdasarkan kategori peserta (anak-anak, remaja, dewasa, lansia) menyangkut kesiapan

psikologis untuk terlibat dalam program training dan sekaligus model

pembelajarannya.

11

Page 12: Training needs-analysis1

Benjamin Bloom…….• Ranah Kognitif (intelektual) meliputi;

1. Pengetahuan,

2. Pemahaman,

3. Penerapan,

4. Analisis,

5. Sintesis,

6. Evaluasi

• Ranah Afektif (Sikap) meliputi;

1. Penerimaan

2. Partisipasi,

3. Penilaian,

4. Organisasi,

5. Internalisasi

• Ranah Psikomotoris (Tindakan) meliputi;

1. Persepsi,

2. Kesiapan12

Page 13: Training needs-analysis1

Perubahan Perilaku

Ranah (kognitif, afektif, psikomotoris) sebagaimana dikemukakan B. Bloom dapat

dipergunakan sebagai dasar untuk mengarahkan pada terjadinya perubahan

perilaku sesuai yang diharapkan/dirumuskan dalam tujuan

penyelenggaraan training.

13

Page 14: Training needs-analysis1

PERBEDAAN KARAKTER

ASPEK ANAK & REMAJA DEWASA & LANJUT USIA

KONSEP DIRI Tergantung orang lain, belum matang

Mandiri, memiliki prinsip, matang

PENGALAMAN Terbatas, dan masih sedikit

Bermacam-macam dan banyak

PERSPEKTIF WAKTU

Belajar = mempersiapkan

masa depan

Belajar = memecahkan masalah

KESIAPAN Belum siap Sudah siap

KONDISI FISIK Sedang berkembang Mulai menurun

14

Page 15: Training needs-analysis1

Perbedaan Karakter(Model Pendidikan Pedagogi – Andragogi)

ASPEK PAEDAGOGI ANDRAGOGIKONSEP DIRI Tergantung orang

lain, belum matangMandiri, memiliki prinsip, matang

PENGALAMAN Terbatas, dan masih sedikit (kurang

sekali)

Kaya pengalaman sbg sumber belajar

PERSPEKTIF WAKTU

Aplikasi kemudian Aplikasi secepatnya

KESIAPAN BELAJAR

Perkembangan biologis & tekanan

sosial

Tugas perkembangan dari peranan sosial

ORIENTASI THD BELAJAR

Berpusat pada pelajaran

Berpusat pada masalah

15

Page 16: Training needs-analysis1

PENDEKATAN RANCANGAN dan PROSES BELAJAR

ASPEK PAEDAGOGI ANDRAGOGIIKLIM Orientasi pd otoritas,

persainganKerjasama, saling menghormati

DIAG. KEBUTUHAN

Oleh guru/instruktur Sendiri

PERENCANAAN Oleh guru/instruktur Perencanaan bersama

PERUMUSAN TUJUAN

Oleh guru/instruktur Dilakukan bersama

RANCANGAN Pelajaran bersifat logik Kesiapan belajar yang konsekuen

KEGIATAN Teknik Penyampaian Mencari sendiri

EVALUASI Oleh guru/instruktur Mendiagnosa kembali kebutuhan secara berencana 16

Page 17: Training needs-analysis1

KLASIFIKASI HASIL BELAJAR

Howard Kingsley

Robert M. Gagne

Benjamin Bloom

Ketrampilan & kebiasaan

Informasi Verbal Ranah Kognitif

Pengetahuan dan pengertian

Ketrmpilan intelektual

Ranah Afektif

Sikap dan cita-cita

Strategi kognitif Ranah Psikomotoris

Sikap

Ketrampilan Motoris

17

Page 18: Training needs-analysis1

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

Hubungan Peserta - Pelatih

Hubungan Peserta - Panitia

Ruang Kelas/lokasi Kegiatan

Akomodasi

Hubungan Antar Peserta

Metode Belajar

Materi Aplikatif

Pengakuan, Perlakuan orang dewasa

Tahu tujuan dan proses

IKLIM

18

Page 19: Training needs-analysis1

PROSES TRAINING

Membantu peserta agar:

1. Memiliki kesiapan dan kesediaan meninjau pengetahuan, sikap, perilaku, kecakapan, dan ketramilan serta menumbuhkan usaha untuk mengubah hal-hal yang tidak sesuai.

2. Mengenal kekuatan dan kelemahan yang mendukung dan menghambat perubahan serta kesediaan mengambil dan menetapkan langkah ke depan.

3. Mampu merumuskan perubahan yang diinginkan

4. Mempraktekkan perubahan saat training maupun dalam dunia nyata.

5. Mampu mnegintegrasikan berbagai hal yang diperoleh dalam kerangka pengembangan diri. 19

Page 20: Training needs-analysis1

BAGAIMANA MENJALANKAN PROSES TRAINING

1. Perkenalkan pengetahuan, sikap, perilaku, kecakapan, ketrampilan baru yang lebih baik

2. Mempertahankan dan memperkuat berbagai hal diatas yang dianggap masih potensial

3. Meniadakan pengetahuan yang tidak sesuai

20

Page 21: Training needs-analysis1

LANGKAH PENCAPAIAN

1. Penyajian kegiatan dan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta cara melaksanakan

2. Pengerjaan dan pengolahan kegiatan dilakukan secara pribadi

3. Pengerjaan dan pengolahan pembelajaran diatur dalam kelompok kecil

4. Pengembangan hasil pegolahan kegiatan secara pribadi dan kelompok dalam pleno

5. Penambahan dan perluasan wawasan dilakukan melalui pemberian pengetahuan oleh trainer

6. Melakukan evaluasi atas kegiatan yang sudah dilaksanakan.

21

Page 22: Training needs-analysis1

Pendekatan Training

1. Ekshortatif, pendekatan training dilakukan dengan cara memberikan instruksi, pengarahan dan ceramah.

2. Ilmiah, pendekatan training dengan menyampaikan pada para peserta, konsep, teori, hasil penelitian dalam berbagai bidang.

3. Pendekatan Praktis (terjun langsung), pendekatan training dengan menempatkan peserta pada pusat kejadian dan situasi yang sebenanrnya atau melalui simulasi.

Catatan: kegiatan training akan efekttif bilamana porsi keterlibatan peserta 60% dan 40% oleh trainer.

22

Page 23: Training needs-analysis1

METODE TRAINING

Metode merupakan cara yang dipikirkan secara masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Metode training mrupakan cara yang ditempuh dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan training yang didalamnya memuat sesi-sesi (atau bagian) meliputi:1. Bagian pertama/bagian awal2. Bagian pengolahan/Isi3. Bagian akhir

23

Page 24: Training needs-analysis1

Bagian Awal

Bagian awal ini biasanya merupakan sesi perkenalan, diharapkan dapat membantu peserta training agar tidak merasa terasing.

Secara psikologis kondisi tersebut akan mendorong seseorang untuk lebih terbuka baik pada dirinya maupun orang lain.

Metode pemanasan, sebagai pengganti jika seluruh peserta suah saing mengenal.

24

Page 25: Training needs-analysis1

Bagian Tengah/Isi

Bagian ini merupakan metode pengolahan kegiatan training, yang berisikan sesi-sesi materi yang disajikan.

Metode pengolahan sesi dibagi menjadi 4 (empat)1. Informatif.2. Partisipatif.3. Partisipatif-eksperiensial.4. Eksperiential.

25

Page 26: Training needs-analysis1

1. METODE INFORMATIF

Tujuan:Menyampaikan informasi, penjelasan, data, fakta dan pemikiran.

Bentuk:a.Pengajaran kuliah (lecture)b.bacaan terarah (direct reading)c.Diskusi panel (panel discussion).

26

Page 27: Training needs-analysis1

2. METODE PARTISIPATIF

Tujuan:Melibatkan peserta dalam pengolahan training

Bentuk:1. Pernyataan (statement)2. Curah pendapat (brainstorming)3. Audiovisual (audio-visual)4. Diskusi kelompok (group discussion)5. Kelompok bincang-bincang (buzz group)6. Forum (Forum)7. Studi kasus (case study)8. Peristwa (incident)9. Peragaan (role play).

27

Page 28: Training needs-analysis1

3. MET. PART-EKSPERIENTIAL

Tujuan:Melibatkan peserta dengan mengikutsertakan peserta dan memberi kemungkinan pada peserta untuk mengalami apa yang diolah dalam training

Bentuk:1. Pertemuan (meeting)2. Simulasi (Simulation exercise)3. Demontrasi (Demontration).

28

Page 29: Training needs-analysis1

3. METODE EKSPERIENTIAL

Tujuan:Melibatkan peserta dengan penuh pengalaman untuk belajar “sesuatu” dari pengalamannya.

Bentuk:1. Ungkapan kreatif (creative expression)2. Penugasan (assigment installment)3. Lokakarya (Workshop)4. Kerja proyek (work project)5. Tinggal di tempat (field placement)6. Hidup di tempat (live in)7. Permainan manajemen (management game)8. Latihan kepekaan(laboratory/sensitivity training).

29

Page 30: Training needs-analysis1

BAGIAN AKHIR

Merupakan metode penyimpulan kegiatan training dan evaluasi

Kesimpulan Training:Merupakan uraian singkat seluruh kegiatan training, semua sesi dalam training dan telah diolah bersama sedemikian rupa, kemungkinan-kemungkinan follow up serta harapan-harapan peserta.

EvaluasiMerupakan metode pengumpulan data dan bahan yang akan dianalisis dan disimpulkan guna melihat segala sesuatu yang terjadi dalam training dan pengaruhnya bagi peserta

30