Upload
ndeyex-one
View
119
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 1/15
TRANSMISI TENGA LISTRIK
PERENCANAAN JARINGAN TRANSMISI
MEDIA YULIANTON 03455/2008
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
PERANCANAAN JARINGAN TRANSMISI
FAKTOR DASAR PERENCANAAN¬
TEKNIK/MODEL PERENCANAAN¬
MASA DEPAN PERENCANAAN¬APLIKASI TEKNOLOGI TERHADAP PERENCANAAN¬
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 2/15
A.TEKNIK DASAR PERENCANAAN
DASAR PERANCANGAN JARINGAN
Dalam merancang saluran transmisi, selain aspek listrik maka aspek mekanis juga
harus diperhitungkan. Aspek mekanis ini sangat penting,karena keandalan salurantansmisi sangat tergantung pada keandalan aspek mekanisnya.
Ada pun aspek mekanis ini meliputi :
1. Perencanaan rute saluran transmisi.tentu saja rute yang ideal adalah jalur lurus
yang langsung dari lokasi sistem tenaga listrik yang akan dihubungkan.tetapi hal inisulit untuk dilakukan karena keterbatasan alam dan kesulitan mendapatkan hak lintas
2. Perencanaan dan perhitungan tegangan tarik dan dorongan kawat konduktor antara
menara.
3. Penentuan jenis, kekuatan dan tinggi menara yang diperlukan untuk titik tumpu pada rute saluaran transmisi.
4. Penentuan kekuatan isolator yang diperluakn berdasar pada kemungkinan beban
mekanis yang dialami oleh isolator.
Dalam merancang dan memperhitungkan andongan dan penentuan menara yang
diperlukan selama ini metoda yang digunakan adalah metoda grafis.dalam metodagrafis ini,pertama yang dilakukan penentuan titik tumpu berdasarkan pada gambar
penampang yang memanjang dari rute saluran transmisi.pada perancangan mekanissaluran transmisi dengan metoda numeric ,hal hal yang didasarkan pada penggambaran diganti dengan hasil hasil perhitungan
Pada rancangan mekanis dengan metoda numeric ini tetap diperlukan gambar
penampang memanjang dari rute transmisi .kemudian berdasarkan survey lokasi dan peta situasi dilakukan penentuan titik tumpu menara.berdasarkan hal yang telah
dilakukan diatas dilakukan kombilasi data jarak span dan beda tinggi titik
tumpu.perhitungan yang digunakan dalam metoda ini adalah perhitungan yang
didasarkan pada teori rentangan kawat lentur.Berdasarkan hokum stokes, karena adanya tegangan tarik atas kawat akan berubah
panjangnya, perubahan panjang kawat ini tergantung pada E (modulus elastisitas)
kawat dan panjang kawat.
Komponen-komponen utama dari saluran transmisi udara, terdiri dari:
1. MENARA TRANSMISI atau tiang transmisi, beserta pondasinya.
menara atau tiang transmisi adalah suatu bangunan penopang saluran transmisi yang
bisa berupa menara baja, tiang baja, tiang beton bertulang dan tiang kayu. menurut
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 3/15
penggunannya diklasifikasikan menjadi:
a. Tiang baja, tiang beton bertulang dan tiang kayu, umumnya digunakan untuk
saluran-saluran transmisi dengan tegangan kerja yang relatif rendah (dibawah 70 kV). b. Menara baja, digunakan untuk saluran transmisi yang tegangan kerjanya tinggi
(SUTT) dan tegangan ekstra tinggi (SUTET).
menara baja itu sendiri diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, menjadi:
a. menara dukung.
b. menara sudut.
c. menara ujung.d. menara percabangan.
e. menara transposisi.
Pembahasan mengenai menara atau tower transmisi dapat dibaca di sini
2. ISOLATOR.
Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau gelas.
menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator diklasifikasikan menjadi:a. isolator jenis pasak.
b. isolator jenis pos-saluran.
c. isolator gantung.Isolator jenis pasak dan isolator jenis pos-saluran digunakan pada saluran transmisi
dengan tegangan kerja relatif rendah (kurang dari 22-33 kV), sedangkan isolator gantung dapat digandeng menjadi rentengan/rangkaian isolator yang jumlahnya dapatdisesuaikan dengan kebutuhan.
TEORI KEGAGALAN ISOLASIKegagalan pada Isolasi gas
Proses dasar ionisasi
Ion merupakan atom atau gabungan atom yangmemiliki muatan listrik, ion terbentuk
apabila pada peristiwa kimia suatu atom unsur menangkap atau melepaskan elektron.Proses terbentuknya ion dinamai dengan ionisasi[5].
Jika diantara dua elektroda yang dimasukkandalam media gas diterapkan tegangan V
maka akan timbul suatu medan listrik E yang mempunyai besar dan arah tertentuyang akan mengakibatkan electron bebas mendapatkan energi yang cukup kuat
menuju
kearah anoda sehingga dapat merangsang timbulnya proses ionisasi [3].
Ionisasi karena Benturan Elektron
Jika gradien tegangan yang ada cukup tinggi maka jumlah elektron yang
diionisasikan akan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ion yang ditangkap
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 4/15
molekul oksigen. Tiap-tiap elektron ini kemudian akan berjalan menuju anoda secara
kontinu sambil membuat benturan-benturan yang akan membebaskan electron lebih
banyak lagi. Ionisasi karena benturan ini merupakan proses dasar yang penting dalamkegagalan udara atau gaz
Mekanisme Kegagalan Gas
Proses kegagalan dalam gas ditandai dengan adanya percikan secara tiba-tiba, percikan ini dapat terjadi karena adanya pelepasan yang terjadi pada gas tersebut.
Mekanisme kegagalan gas yang disebut percikan adalah peralihan dari pelepasan tak
bertahan sendiri ke berbagai pelepasan yang bertahan sendiri[3]. Proses dasar yang
paling penting dalam kegagalan gas adalah proses ionisasi karena benturan, tetapi proses ini tidak cukup untuk menghasilkan kegagalan. Proses lain yang terjadi dalam
kegagalan gas adalah proses atau mekanisme primer dan proses atau mekanisme
sekunder.
Proses yang terpenting dalam mekanisme primer adalah proses katoda, pada proses
ini diawali dengan pelepasan elektron oleh suatu elektroda yang diuji,peristiwa iniakan mengawali terjadinya kegagalan percikan (spark breakdown). Elektroda yang
memiliki
potensial rendah (katoda) akan menjadi elektroda yang melepaskan elektron. Elektron
awal yang dibebaskan (dilepaskan) oleh katoda akan memulai terjadinya banjiranelektron dari permukaan katoda. Jika jumlah elektron yang dibebaskan makin lama
makin banyak atau terjadinya peningkatan banjiran maka arus akan bertambah
dengan cepat sampai terjadi perubahan pelepasan dan peralihan pelepasan ini akanmenimbulkan percikan (kegagalan) dalam gas[5].
Kegagalan Pada Isolasi Cair (Minyak)Karakteristik pada isolasi minyak trafo akan berubah jika terjadi ketidakmurnian di
dalamnya. Hal ini akan mempercepat terjadinya proses kegagalan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kegagalan isolasi antara lain adanya partikel padat, uap air dangelembung gas.
Mekanisme Kegagalan Isolasi Cair
Teori mengenai kegagalan dalam zat cair kurang banyak diketahui dibandingkandengan teori kegagalan gas atau zat padat. Hal tersebut disebabkan karena sampai
saat ini belum didapatkan teori yang dapat menjelaskan proses kegagalan dalam zat
cair yang benar-benar sesuai antara keadaan secara teoritis dengan keadaansebenarnya. Teori kegagalan zat isolasi cair dapat dibagi menjadi empat jenis sebagai
berikut[3]:
a. Teori Kegagalan Elektronik
Teori ini merupakan perluasan teori kegagalan dalam gas[3], artinya proses kegagalan
yang terjadi dalam zat cair dianggap serupa dengan yang terjadi dalam gas. Oleh
karena itu supaya terjadi kegagalan diperlukan elektron awal yang dimasukkan
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 5/15
kedalam zat cair. Elektron awal inilah yang akan memulai proses kegagalan.
b. Teori Kegagalan GelembungKegagalan gelembung atau kavitasi[3] merupakan bentuk kegagalan zat cair yang
disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas di dalamnya.
c. Teori Kegagalan Bola Cair
Jika suatu zat isolasi mengandung sebuah bola cair dari jenis cairan lain, maka dapat
terjadi kegagalan akibat ketakstabilan bola cair tersebut dalam medan listrik. Medanlistrik akan menyebabkan tetesan bola cair yang tertahan didalam minyak yang
memanjang searah medan dan pada medan yang kritis tetesan ini menjadi tidak stabil.
Kanal kegagalan akan menjalar dari ujung tetesan yang memanjang sehingga
menghasilkan kegagalan total.
d. Teori Kegagalan Tak Murnian PadatKegagalan tak murnian padat adalah jenis kegagalan yang disebabkan oleh adanya
butiran zat padat (partikel) didalam isolasi cair yang akan memulai terjadi kegagalan.
Kekuatan Kegagalan
Dari semua teori yang membahas tentang kegagalan zat cair tidak memperhitungkanhubungan antara panjang ruang celah (sela) dengan kekuatan peristiwa kegagalan.
Semuanya hanya membahas tentang kekuatan kegagalan maksimum yang dicapai.
Namun dari semua teori diatas dapat ditarik suatu persamaan baru yang berisikomponen panjang ruang celah dan komponen kekuatan peristiwa kegagalan pada
benda cair,:
III. TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Elektroda
Elektrode yang digunakan dalam pengujian ini adalah elektrode bidang (plat).Elektrode bidang ini digunakan pada pengujian isolasi udara maupun minyak trafo.
Elektrode bidang ini terbuat dari stainlees steel. Elektrode bidang dapat dilihat pada
gambar 3.1 berikut ini :
Gambar 3.1. Elektrode Bidang
Rangkaian PengujianRangkaian pembangkitan tegangan AC pada gambar 3.2 adalah rangkaian yang
digunakan untuk mengetahui tegangan tembus pada pengujian. Rangkaian tersebut
digunakan pada media isolasi udara maupun media isolasi minyak trafo.
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 6/15
IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA
Hasil Pengujian
Tegangan Tembus pada Isolasi UdaraPengujian tegangan tembus pada isolasi udara dilakukan pada kondisi yaitu pada
kondisi kelembaban ruang (76%RH).
Tabel 4.1 Tegangan tembus isolasi
Tegangan Tembus pada Isolasi Minyak
Trafo
Pengujian tegangan tembus pada isolasi minyak trafo dilakukan pada kondisi
temperatur 30 oC. Dengan menggunakan 2 jenis minyak trafo yaitu minyak trafo barudan minyak trafo bekas.
Analisa Hasil Pengujian Perbandingan Tegangan Tembus Media Isolasi Minyak Baru
dan Minyak Bekas
Gambar 4.4 memperlihatkan besarnya tegangan tembus sebagai fungsi sela hasil pengujian pada temperatur 30 oC pada media isolasi minyak baru dan
minyak bekas.
Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa tegangan tembus pada isolasi minyak baru lebih besar dibandingkan dengan isolasi minyak bekas. Hal ini disebabkankarena pada minyak bekas terdapat kandungan partikel-partikel dan uap air yang
menyebabkan ketidakmurnian pada minyak. Apabila jumlah partikel yang melayang
pada minyak sangat banyak, partikel-partikel tersebut akan membentuk semacam jembatan yang menghubungkan kedua elektroda sehingga mengakibatkan terjadinya
peristiwa kegagalan.
Namun bila hanya terdapat sebuah partikel, partikel tersebut akan membuat
perluasan area medan (local field enhancement) yang luasnya ditentukan oleh bentuk partikel itu sendiri. Jika perluasan area medan ini melebihi ketahanan
benda cair, maka terjadilah peristiwa kegagalan setempat (local breakdown) yaitu
terjadi di dekat partikel-partikel asing tersebut. Hal ini akan membuatmemisah dariminyak dan terpolarisasi membentuk suatu dipol. Jika jumlah molekul-molekul uap
air
benyak, maka akan terbentuk kanal peluahan. Kanal ini akan merambat danmemanjang sampai menghasilkan tembus listrik. Ketidakmurnian ini sangat
berpengaruh dalam
kegagalan isolasi sehingga pada minyak bekas akan lebih mudah terjadi discharge
dibandingkan dengan minyak baru karena kekuatan isolasi minyak bekas
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 7/15
sudah tidak sebagus minyak baru.
Perbandingan Tegangan Tembus Udaradengan Minyak Trafo
Gambar 4.5 memperlihatkan grafik karakteristik tegangan tembus isolasi udara dan
minyak sebagai fungsi jarak sela, hasil pengujian pada kondisi ruang(30 oC). terbentuknya gelembung-gelembung gas yang pada akhirnya juga
menyebabkan peristiwa kegagalan pada minyak tersebut. Pada minyak bekas
cenderung memiliki kadar uap air yang lebih besar daripada minyak baru. Seperti
telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada saat medan listrik yang tinggi, molekul uapair yang terlarut
Berdasarkan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa tegangan tembus pada minyak lebih
besar dibandingkan dengan udara. Hal ini disebabkan karena kekuatan dielektrik
minyak lebih besar daripada udara, kar ena permitivitas r ε relatif minyak lebih tinggidaripada permitivitas relaitif udara ( r udara = 1). Hal ini berarti bahwa
mediaε minyak = 2.3 sedangkan isolasi minyak lebih baik daripada media isolasi
udara jika digunakan dalam peralatan tegangan tinggi.
3. KAWAT PENGHANTAR (KONDUKTOR)
jenis-jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi adalah:
a. tembaga dengan konduktivitas 100% (Cu 100%)
b. tembaga dengan konduktivitas 97,5% (Cu 97,5%)c. aluminium dengan konduktivitas 61% (Al 61%)
kawat penghantar tembaga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan
kawat penghantar aluminium, karena konduktivitas dan kuat tariknya yang lebihtinggi.
tetapi juga memiliki kelemahan, yaitu untuk besar tahanan yang sama, tembaga lebih
berat dan lebih mahal dari aluminium. oleh karena itu dewasa ini kawat penghantar aluminium telah mulai menggantikan kedudukan kawat penghantar tembaga.
Untuk memperbesar kuat tarik dari kawat aluminium, digunakan campuran aluminum(aluminium alloy). Untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak
antara menara/tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik
yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 8/15
Kawat penghantar aluminium, terdiri dari berbagai jenis, dengan lambang sebagai
berikut:
a. AAC (All-Aluminium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuatdari aluminium.
b. AAAC (All-Aluminium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yang
seluruhnya terbuat dari campuran aluminium.c. ACSR (Aluminium Conductor, Steel-Reinforced), yaitu kawat penghantar
aluminium berinti kawat baja.
d. ACAR (Aluminium Conductor, Alloy-Reinforced), yaitu kawat penghantar
aluminium yang diperkuat dengan logam campuran.
4. KAWAT TANAH.
Kawat tanah atau "ground wires" juga disebut kawat pelindung (shield wires),gunanya untuk melindungi kawat-kawat penghantar atau kawat-kawat fasa terhadap
sambaran petir. Jadi kawat tanah itu dipasang diatas kawat fasa, sebagai kawat tanahumumnya digunakan kawat baja (steel wires) yang lebih murah, tetapi tidak jarang
digunakan ACSR.
Pada suatu “Sistem Tenaga Listrik”, energi listrik yang dibangkitkan dari pusat
pembangkit listrik ditransmisikan ke pusat-pusat pengatur beban melalui suatusaluran transmisi, saluran transmisi tersebut dapat berupa saluran udara atau saluran
bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara.
Energi listrik yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada umumnya
menggunakan kawat telanjang sehingga mengandalkan udara sebagai media isolasiantara kawat penghantar tersebut dengan benda sekelilingnya, dan untuk menyanggah/ merentang kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia
dan lingkungan sekitarnya, kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu
konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara / tower. Antara menara /tower listrik dan kawat penghantar disekat oleh isolator.
Konstruksi tower besi baja merupakan jenis konstruksi saluran transmisi tegangan
tinggi (SUTT) ataupun saluran transmisi tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang paling banyak digunakan di jaringan PLN, karena mudah dirakit terutama untuk pemasangan
di daerah pegunungan dan jauh dari jalan raya, harganya yang relatif lebih murah
dibandingkan dengan penggunaan saluran bawah tanah serta pemeliharaannya yangmudah. Namun demikian perlu pengawasan yang intensif, karena besi-besinya rawan
terhadap pencurian. Seperti yang telah terjadi dibeberapa daerah di Indonesia, dimana
pencurian besi-besi baja pada menara / tower listrik mengakibatkan menara / tower listrik tersebut roboh, dan penyaluran energi listrik ke konsumen pun menjadi
terganggu.
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 9/15
Aspek dasar lain.
A. Life Cycle JaringanLife cycle jaringan adalah pertimbangan perencanaan yang penting. Salah satu aspek
yang berarti adalah perubahan teknologi yang pasti terlibat selama kehidupan
jaringan. Tiap jaringan adalah perwakilan teknologi pada waktu suatu jaringandirancang dan diimplementasikan.
Selama life cycle-nya jaringan melewati fase-fase sebagai berikut :
1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan mencakup subfase definisi masalah dan penyelidikan. Definisiadalah langkah pertama dalam studi kelayakan. Subfase penyelidikan mencakup
pengumpulan data input untuk mengembangkan definisi yang tepat mengenai kondisi
komunikasi data pada saat itu dan untuk menyelesaikan masalah. Pada bagian akhir
studi kelayakan kita harus membuat laporan. Laporan tersebut harus berisi hal-halsebagai berikut :
Penemuan dari studi kelayakan♣Pemecahan alternatif sebagai bahan tambahan dari pemecahan terbaik yang mungkin
dilakukan♣
Alasan melanjutkan ke fase proses berikutnya♣
♣ Jika pemecahan yang dapat dilakukan tidak diketemukan, harus ada rekomendai
untuk studi lain dan metodologi lain yang digunakan untuk mendapatkan pemecahan
yang layak.
2. AnalisisFase analisis menggunakan data yang terkumpul pada langkah 1, untuk mengidentifikasikan persyaratan yang harus dipenuhi jaringan bila ia menginginkan
berhasilnya implementasi. Hasil akhirnya adalah sekumpulan kebutuhan/persyaratan
untuk produk akhir. Produk akhir dari fase ini adalah dokumen yang lain, kadang-kadang disebut laporan spesifikasi fungsional, yang menentukan fungsi yang harus
dijalankan oleh jaringan setelah ia diimplementasikan.
3. Disain
Fase disain dari life cycle adalah fase terlama. Hasil dari langkah ini tergantung pada
yang dikehendaki pengelola. Selama fase disain, semua komponen yang akan
melengkapi jaringan dikembangkan..
4. Pemeliharaan dan Pembaharuan (Upgrade)
Selama fase upgrade dan pemeliharaan, jaringan dijaga operasionalnya dan disteldengan baik (fine-tuned) oleh personel operasi. Selanjutnya pembaharuan hardware
dan software dijalankan untuk menjaga operasional jaringan berjalan dengan efisien
dan efektif. Hasil dari fase ini adalah membuat perubahan dan usulan upgrade,
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 10/15
memperbaharui dokumentasi yang ada untuk merefleksikan perubahan dalam
jaringan dan melaporkan serta membuat statistik dari fungsi kontrol dan monitoring
jaringan.
B. Keamanan Jaringan
Tanggung jawab yang penting dari manajer jaringan adalah kontrol pemeliharaan ataskeamanan jaringan dan data yang disimpan dan ditransmisikan oleh jaringan tersebut.
Keamanan Fisik
Penekanan utama dari keamanan fisik adalah untuk mencegah akses yang tak berhak ke ruang komunikasi, pusat kontrol jaringan atau peralatan komunikasi.
Kontrol Lokasi dan Waktu
Waktu dan lokasi akses pemakai ke jaringan dapat dikontrol oleh mekanismesoftware dan hardware. Kontrol waktu dijalankan pada individu dengan adanya profil
pemakai dalam jaringan yang menentukan interval hari dan waktu selama pemakaidapat mengakses sistem. Kontrol lokasi dijalankan dengan adanya profil terminal.
Agar jaringan selalu efektif dan efisien dalam periode waktu yang panjang, rencana
manajeman jaringan yang baik harus dilakukan. Rencana manajemen jaringan harus
mempunyai dua tujuan, yaitu :o Rencana harus mencegah masalah yang mungkin timbul.
o Rencana harus menyiapkan untuk menangani masalah yang kemungkinan besar
terjadi.
Menurut bentuk konstruksinya, jenis-jenis menara / tower listrik dibagi atas 4macam,yaitu:
1.Latticetower
2.Tubularsteelpole3.Concretepole
4.Woodenpole
Gambar1.Latticetower
Gambar2.Tubularsteelpole
5.
• Menurut fungsinya, menara / tower listrik dibagi atas 7 macam yaitu:
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 11/15
1. Dead end tower, yaitu tiang akhir yang berlokasi di dekat Gardu induk, tower
inihamper sepenuhnya menanggunggaya tarik.
2. Section tower, yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan
sejumlah tower penyangga lainnya karena alasan kemudahan saat pembangunan
(penarikan kawat), umumnya mempunyai sudut belokan yang kecil.
3. Suspension tower, yaitu tower penyangga, tower ini hampir sepenuhnya
menanggung gaya berat, umumnya tidak mempunyai sudut belokan.
4. Tension tower, yaitu tower penegang, tower ini menanggung gaya tarik yang lebih
besar daripada gaya berat, umumnya mempunyai sudut belokan.
5. Transposision tower, yaitu tower tension yang digunakan sebagai tempatmelakukan perubahan posisi kawat fasa guna memperbaiki impendansi transmisi.
6. Gantry tower, yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara dua
Saluran transmisi. Tiang ini dibangun di bawah Saluran transmisi existing.
7. Combined tower, yaitu tower yang digunakan oleh dua buah saluran transmisi yang berbeda tegangan operasinya.
Gambar 3. Tower 2 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan).
Gambar 4. Tower 4 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan).
• Menurut susunan / konfigurasi kawat fasa, menara / tower listrik dikelompokkanatas:
1. Jenis delta, digunakan pada konfigurasi horizontal / mendatar.
2. Jenis piramida, digunakan pada konfigurasi vertikal / tegak.3. Jenis Zig-zag, yaitu kawat fasa tidak berada pada satu sisi lengan tower.
Dilihat dari tipe tower, dibagi atas beberapa tipe seperti ditunjukkan pada tabel 1 dan
tabel 2.
Tabel 1. Tipe tower 150 kV
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 12/15
Tabel 2. Tipe Tower 500 kV
Komponen-komponen Menara / Tower listrik
Secara umum suatu menara / tower listrik terdiri dari:
• Pondasi, yaitu suatu konstruksi beton bertulang untuk mengikat kaki tower (stub)dengan bumi.
• Stub, bagian paling bawah dari kaki tower, dipasang bersamaan dengan pemasangan
pondasi dan diikat menyatu dengan pondasi.
• Leg, kaki tower yang terhubung antara stub dengan body tower. Pada tanah yang
tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi leg, sedangkan body
harus tetap sama tinggi permukaannya.
• Common Body, badan tower bagian bawah yang terhubung antara leg dengan badantower bagian atas (super structure). Kebutuhan tinggi tower dapat dilakukan dengan
pengaturan tinggi common body dengan cara penambahan atau pengurangan.
• Super structure, badan tower bagian atas yang terhubung dengan common body dancross arm kawat fasa maupun kawat petir. Pada tower jenis delta tidak dikenal istilah
super structure namun digantikan dengan “K” frame dan bridge.
• Cross arm, bagian tower yang berfungsi untuk tempat menggantungkan atau
mengaitkan isolator kawat fasa serta clamp kawat petir. Pada umumnya cross arm berbentuk segitiga kecuali tower jenis tension yang mempunyai sudut belokan besar berbentuk segi empat.
• “K” frame, bagian tower yang terhubung antara common body dengan bridgemaupun cross arm. “K” frame terdiri atas sisi kiri dan kanan yang simetri. “K” frame
tidak dikenal di tower jenis pyramid.
• Bridge, penghubung antara cross arm kiri dan cross arm tengah. Pada tengah-tengah bridge terdapat kawat penghantar fasa tengah. Bridge tidak dikenal di tower jenis
pyramida.
• Rambu tanda bahaya, berfungsi untuk memberi peringatan bahwa instalasi
SUTT/SUTET mempunyai resiko bahaya. Rambu ini bergambar petir dan tulisan
“AWAS BERBAHAYA TEGANGAN TINGGI”. Rambu ini dipasang di kaki tower lebih kurang 5 meter diatas tanah sebanyak dua buah, dipasang disisi yang
mengahadap tower nomor kecil dan sisi yang menghadap nomor besar.
• Rambu identifikasi tower dan penghantar / jalur, berfungsi untuk memberitahukan
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 13/15
identitas tower seperti: Nomor tower, Urutan fasa, Penghantar / Jalur dan Nilai
tahanan pentanahan kaki tower.
• Anti Climbing Device (ACD), berfungsi untuk menghalangi orang yang tidak
berkepentingan untuk naik ke tower. ACD dibuat runcing, berjarak 10 cm dengan
yang lainnya dan dipasang di setiap kaki tower dibawah Rambu tanda bahaya.
• Step bolt, baut panjang yang dipasang dari atas ACD ke sepanjang badan tower
hingga super structure dan arm kawat petir. Berfungsi untuk pijakan petugas sewaktu
naik maupun turun dari tower.
• Halaman tower, daerah tapak tower yang luasnya diukur dari proyeksi keatas tanah
galian pondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar stub tergantung pada jenis
tower
FACTS, Teknologi Transmisi Listrik Masa DepanPengoperasian sistim jaringan transmisi daya listrik kini telah memasuki era baru.
Dalam tahapan baru ini, transmisi daya listrik tidak hanya akan menjadi lebih
terjamin dan lebih terkendali dalam pengaturannya, tetapi juga akan menjadi jauh
lebih efisien dalam pemanfaatannya. Peningkatan pesat ke arah pemanfaatan sistim jaringan transmisi listrik secara optimal ini dimungkinkan dengan keberadaan dan
semakin dewasanya
aplikasi teknologi dibidang elektronika daya pada khususnya dan teknologisemikonduktor pada umumnya. Teknologi kendali terbaru untuk transmisi daya listrik
ini populer dengan sebutan FACTS singkatan dari Flexible AC Transmission Systemdan pertama kali dikembangkan oleh Electric Power Research Institute (EPRI) diPalo Alto negara bagian California di Amerika Serikat. Pada awal pengembangannya,
teknologi FACTS ditujukan untuk menjawab permasalahan dalam peningkatan
kapasitas pengaliran daya listrik pada sistim jaringan transmisi dan juga untuk menyediakan peralatan kendali daya listrik yang terpercaya pada jalur transmisi yang
diinginkan.
Pengendalian sistim daya listrik bolak balik (AC) telah dikenal sebagai hal yang
kompleks. Ini disebabkan oleh perubahan secara terus menerus antara medan magnitdan medan listrik. Bergeraknya arus listrik pada satu transmisi tidak hanya
dipengaruhi oleh keberadaan tahanan tetapi juga dari induktansi dan kapasitansi di
sepanjang transmisi tersebut.Kombinasi dari ketiga hal inilah yang dikenal dengan istilah impedansi. Selain
daripada itu, pada jaringan transmisi listrik AC, daya listrik mengalir dari ujung
transmisi dengan voltase fasa leading ke ujung yang lain yang bervoltase fasatertinggal (lagging). Besarnya daya listrik yang mengalir pada suatu transmisi akan
bertambah dengan semakin besarnya perbedaan sudut fasa antara kedua voltase
tersebut. Konsekuensinya, penambahan aliran daya listrik suatu transmisi dengan
demikian dapat dilakukan dengan tiga cara: menaikan voltase, menambah selisih
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 14/15
sudut antara dua ujung transmisi atau dengan pengurangan impedansi dari transmisi.
Teknologi FACTS inilah yang kemudian dikembangkan dengan salah satu tujuan
untuk menyediakan peralatan yang fleksible dalam pengaturan atau pengendalianketiga parameter aliran daya listrik tersebut. Dengan pengaturan dan pengendalian
yang fleksibel ini maka harapan untuk memaksimalkan kapasitas transmisi pada
tingkat batas panas (thermal rating) akan terwujud. Untuk menyadari pentingnya batas panas ini, sebagai contoh di Amerika Serikat, untuk transmisi daya listrik pada
jaringan transmisi 500kV biasanya diberi batas beban (loading limit) sekitar 1000-
2000MW untuk pengoperasian yang aman, walaupun batas panas (thermal rating)
dari jaringan transmisi itu sendiri bisa mencapai 3000MW.Selain daripada itu, ada dua hal lain yang juga merupakan permasalahan pada sistim
jaringan transmisi listrik bolak balik (AC). Yang pertama adalah keberadaan daya
reaktif (reactive power) yang membawa dampak negatif terhadap sistim jaringan
transmisi daya listrik. Sebagai contoh, daya reaktif ini dapat mengakibatkankelebihan beban dan voltage sags pada sistim transmisi. Dengan latar belakang ini
pula, maka beberapa alat FACTS dirancang untuk menjawab persoalan daya reaktif ini.
Permasalahan transmisi listrik AC berikutnya adalah berhubungan dengan
keberadaan sistim listrik AC yang sensitif terhadap hal hal yang dapat mengganggu
kestabilan sistim. Sebagai contoh adalah dengan terjadinya subsynchronousresonance (SSR). Pada SSR arus listrik AC yang mengalir pada transmisi
mengandung komponen frekuensi rendah yang telah terbukti dapat mengakibatkan
kerusakan pada generator misalnya. Ini juga yang menjadi satu alasandikembangkannya beberapa peralatan FACTS yang dapat difungsikan sebagai pereda
(damper) dari komponen frekuensi rendah ini.FACTS sebagai istilah baruPada dasarnya, FACTS adalah kumpulan peralatan yang dibuat dari komponen
elektronik solid state untuk pengaturan atau pengendalian transmisi daya listrik secara
fleksible. Sampai saat ini telah terdapat sekitar dua belas macam peralatan FACTSyang memiliki fungsi masing masing. Dari jumlah ini, beberapa masih dalam tahap
pengembangkan sedangkan beberapa lagi telah dipasang diberbagai lokasi jaringan
transimisi di Amerika Serikat dengan hasil yang memuaskan.
Pada akhirnya nanti, peralatan FACTS ini diharapkan untuk dapat menggantikan peralatan kendali daya listrik mekanik yang saat ini umum dipasang pada jaringan
transmisi listrik seperti misalnya pemutus rangkaian (circuit breakers), perubah
tegangan variabel (transformer tap changers), kapasitor muka (shunt capacitor switches) dan lainnya. FACTS dalam pengembangannya sangat erat sekali
hubungannya dengan pengkajian aplikasi Thyristor untuk elektronika daya. Dengan
pemanfaatan peralatan kendali elektronika daya tersebut, maka FACTS akan sangatdiminati karena menyediakan banyak kelebihan dibandingkan dengan peralatan
kendali mekanik.
Keuntungan alat kendali elektronik seperti misalnya waktu reaksi yang berkecepatan
tinggi dibandingkan dengan waktu reaksi dari peralatan kendali mekanik. Sebagai
5/12/2018 Transmisi TL - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/transmisi-tl 15/15
gambaran, FACTS dapat mengubah arah atau jalur daya listrik dalam waktu kurang
dari satu cycle. Dengan kecepatan reaksi yang tinggi ini berarti FACTS dapat juga
menyediakan fungsi lainnya yang tidak mungkin didapatkan pada alat kendalimekanik, seperti misalnya fungsi untuk mengatasi gangguan peralihan (transient
disturbance) pada jaringan transmisi.
.Diposkan oleh Yulianton Akb di 09:26