7
TRANSPLANTASI GINJAL Transplantasi ginjal telah menjadi terapi pengganti utama pada pasien gagal ginjal tahap akhir hampir di seluruh dunia. Transplantasi merupakan cara penanganan gagal ginjal thap akhir yang paling ideal, karena dapat mengatasi seluruh jenis penurunan fungsi ginjal. Ada beberapa factor yang berperan pada keberhasilan transplantasi ginjal, yaitu factor yang berkaitan dengan donor dan resipien, factor imunologi, factor penggunaan pra dan peri-operatif, serta factor pasca operatif. 1. Factor yang berkaitan dengan donor Transplantasi ginjal tidak bisa terlaksana tanpa ginjal donor. Transplantasi dapat memanfaatkan ginjal donor hidup yang sehat atau ginjal donor jenazah. Transpalntasi donor jenazah juga member keuntungan lain yaitu tidak adanya resiko pada donor dan ginjal donor dapat diberikan kapada resipien yang paling sesuai. a. Donor hidup Yang dimaksud donor hidup adalah donor yang masih hidup. Evaluasi Penjaringan donor Edukasi resipien tentang donasi donor hidup dan jenazah Anamnesis riwayat keluarga dan penjaringancalon donor Konfirmasi kesamaan golongna darah ABO calon donor dengan calon resipien Pemeriksaan tissue typing dan cross match Pilih donor yang paling sesuai, bersama calon resipien dan keluarga. Edukasi calon donor

TRANSPLANTASI GINJAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jg

Citation preview

TRANSPLANTASI GINJALTransplantasi ginjal telah menjadi terapi pengganti utama pada pasien gagal ginjal tahap akhir hampir di seluruh dunia. Transplantasi merupakan cara penanganan gagal ginjal thap akhir yang paling ideal, karena dapat mengatasi seluruh jenis penurunan fungsi ginjal. Ada beberapa factor yang berperan pada keberhasilan transplantasi ginjal, yaitu factor yang berkaitan dengan donor dan resipien, factor imunologi, factor penggunaan pra dan peri-operatif, serta factor pasca operatif.1. Factor yang berkaitan dengan donorTransplantasi ginjal tidak bisa terlaksana tanpa ginjal donor. Transplantasi dapat memanfaatkan ginjal donor hidup yang sehat atau ginjal donor jenazah. Transpalntasi donor jenazah juga member keuntungan lain yaitu tidak adanya resiko pada donor dan ginjal donor dapat diberikan kapada resipien yang paling sesuai. a. Donor hidup Yang dimaksud donor hidup adalah donor yang masih hidup.Evaluasi Penjaringan donorEdukasi resipien tentang donasi donor hidup dan jenazahAnamnesis riwayat keluarga dan penjaringancalon donorKonfirmasi kesamaan golongna darah ABO calon donor dengan calon resipienPemeriksaan tissue typing dan cross matchPilih donor yang paling sesuai, bersama calon resipien dan keluarga.Edukasi calon donor Evaluasi DonorCriteria eksklusi calon donor hidup: Umur kurang dari 18 tahun atau lebih dari 65 tahun Hipertensi (> 140/90 atau perlu obat darah tinggi) Diabetes Proteinuria Riwayat batu ginjal LFG abnormal (TKK < 80/ml/menit)\ Hematuria mikroskopik Kelainan urologic ginjal donor Obesitas Riwayat tromboemboli DllDiharapkan donor dapat hidup normal setelah malakukan donasi. Dimaksud hidup normal adalah dapat bekerja seperti sebelum donasi, tidak memerlukan diet khusus, atau obat, tidak ada perubahan dalan kehidupan seksjika dalam usia subur ia tetap subur seperti semula.b. Donor jenazahTransplantasi donor jenazah bertujuan memanfaatkan organ tubuh pasien yang akan meninggal.ginjal donor dalam waktu yang relative singkat harus segera dipindahkan ke resipien. Pada umumnya donor jenazah adalah korban trauma kepala atau penyakit pembuluh darah otak. Sedang kontraindikasinya adalah; Umur > 70 tahun Penyakit ginjal kronik Keganasan denga metastasi Hipertensi berat Sepsis bakteri Pecandu obat intra vena HBs Ag, anti HCV, HIV positif Gagal ginjal akut oligurik Waktu iskemik panas yang panjang.Ketahanan hidup ginjal transplant dari donor jenazah yang meninggal karena penyakit serebrovaskular iskemik tidak sebaik ketahanan hidup ginjal trasplan dari donor jenazah yang meninggal karena perdarahan subarachnoid.2. Factor yang berkaitan dengan resipienDipastikan dulu bahwa pasien resipien benar-banar mengalami gagal ginjal tahap akhir. a. Seleksi calon resipienTujuannya adalah untuk mengidentifikasi adanya masalah medic, social, psikologis yang dapat menghalangi keberhasilan transplantasi ginjal.Evaluasi calon resipien: Anamnesis dan pemeriksaan fisis lengkap Pemeriksaan laboratoriumGolongan darah, darah lengkap, kimia darah, HBs Ag, anti HCV, CMVUrinalisis, kultur urin, hemostasis, tissue typing, hemostasis, antibody sitotoksik Elektrokardiagrafi, ekokardigrafi Foto thorax, arteriografi Pemerksaan THT, gigi-mulut Gastroskopi b. Kontraindikasi trasplantasi ginjal Masalah psikiatrik, seperti psikosis, retardasi mental, dan adiksi obat Riwayat ketidakpatuhan berulang Umur sangat lanjut (>70 tahun) Keganasan atau dengan metastasis Penyakit diluar ginjal (jantung, vascular, hati, paru-paru) Infeksi kronik (tb aktif)c. Pembedahan yang mungkin diperlukan sebelum transplantasi ginjal Saluran kemih : prostatektomi, batu saluran kemih, nefroktomi, eksisi leher kandung kemih Jantung : operasi pintas koroner Gastrointestinal : penyakit divertikel, batu kandung empedu. Gigi mulut : ekstraksi gigi3. Factor imunologipada trasplantasi ginjal, system histokompatibilitas yang berperan adalah kesesuaian system golongan darah ABO dan HLA (Human Leucocyte antigen)4. Factor pre-opertaif dan perioperatifa. Waktu iskemikKeberhasilan juga ditentukan oleh panjang waktu suatu ginjal mengalami iskemia akibat terhentinya sirkulasi. Ada 4 jenis waktu iskemik yang harus diperhatikan pada transplantasi ginjal: Waktu iskemik total, yakni waktu selama ginjal tidak mendapat sirkulasi darah, dimulai ssat nefroktomi sampai dengan selesainya anastomosis pembuluh darah pada waktu operasi transplantasi ginjal. Waktu iskemik panas pertama, yakni waktu yang dimulai dari saat sirkulasi ke ginjal sampai saat dimulainya perfusi ginjal dengan cairan pembilas Waktu iskemik dingin, yakni waktu di mulai dari saat ginjal donor diperfusi cairan pembilas sampai perfusi dihentikan Waktu iskemik panas kedua, yakni waktu di mulai dari saat perfusi cairan pembilas dihentikan sampai dengan anstomosis dibuka.Waktu iskemik panas sangat berkolerasi dengan panjang hidup ginjal transplant. Jikawaktu iskemik panas pertama lebih dari 60 menit ketahanan hidup ginjal transplant sangat menurun. Pada donor jenazah waktu iskemik dingin yang lebih dari 24 jam akan memperlambat saat ginjal transplant mulai berfungsi pasca transplantasi, dan akan menurunkan ketahanan hidup ginjal transplant. b. Cairan pembilasPanjang waktu penyimpanan ginjal bergantung pada proses pendinginana yang dilakukan untuk mengrangi proses metabolic dan kebutuhan oksigen, serta jenis cairan yang digunakan untuk memepertahankan lingkungan intraseluler dalan keadaan tanpa adanya pompa natrium/kalium. Perfusi dilakukan dengan cairan pembilas yang bersuhu 2 4o C melalui arteri renalis karena proses pendinginan yang kurang atau berlebihan dapat menyebabkan kerusakan yang irreversible.c. Penatalaksanaan perioperatifKarena obat imunosupresif sudah diberikan sebelum atau pada saat operasi, tindakan operasi harus sangat cermat.hematoma dan kebocoran ureter akan meningkatkan insidns infeksi luka pasca operatif. Antibiotika berspektrum luas dosis tunggal yang diberikan pada saat induksi anestesi dapat mengurangi insidens infeksi luka pasca operatif. Jika pada periode pre-operatif dijumpai keadaan dehidrasi, selama operasi dapat diberikan cairan yang agak berlebih. Volume cairan intravascular perlu dipertahankan dengan cara memonitor tekanan vena sentralis. Ini akan membantu ginjal transplant berfungsi optimal. Albumin juga diberikan untuk menarik cairan interstisial yang berlebihan ke rongga intravascular. Manitol juga diberikan waktu revaskularisasi karena dapat mengurangi insidens nekrosis tubular akut.Pada umumnya ginjal trasplan akan memproduksi urin setelah revaskularisasi. Urin yang dihasilkan sampai dengan 1000 ml/jam. Pada beberapa jam pertama pascatransplantasi diberikan larutan kristaloid per infuse untuk menggantikan jumlah urin yang keluar dengan tetesan paling sedikit 100 ml/jam. Setelah itu, jumlah urin yang keluar diganti dengan infuse larutan dekstrosa dalam garam (1/2 norma) dengan menghitung keseimbangan cairan dari jam ke jam dan memeperhatikan nilai tekanan vena sentralis. Dieresis biasanya akan kembali normal dalam watu 24-72 jam. Resipien yang mengalami oliguria harus menjalani dialissis sampai ginjal transplant berfungsi.

5. Factor pasca operatifOleh karena sel limfosit T berperan sangat penting dalam proses rejeksi berbagai obat imunosupresif yang dipergunakan pada transplantasi ginjal ditujukan pada sel ini beberapa obat imunosupresif juga mempunyai efek tamabahan terhadap sel imun yang lain seperti sel limfosit B dan sel fagosit mononuklir. Obat imunosupresif yang dipakai pada transplantasi ginjal adalah:a. Kortikosteroidb. Penghambat sintesis purinc. Penghambat kalsineurind. Penghambat tager rapamisine. Dan antibody terhadap reseptor pada permukaan sel T.