6
Transpor Pasif  Transpor pasif merupakan transpor ion, molekul, senyawa dari luar atau dalam sel tanpa memerlukan energi. Zat-zat yang ditranspor bergerak dari daerah berkonsentrasi tinggi hingga daerah berkonsentrasi rendah. Proses transpor pasif ini dapat terjadi secara difusi dan osmosis. a. Difusi Difusi adalah gerakan acak partikel-partikel, atom, maupun molekul gas atau cairan, dari daerah berkonsentras i tinggi menuj u daerah berkonsentrasi rendah hingga mencapai kesetimbanga n. Zat-zat tersebut akan berdifusi menurun sesuai gradien konsentrasi. Perhatikan Gambar 1. Gambar 1. Mekanisme difusi pada molekul Transpor difusi terdiri dari dua cara yaitu difusi dipermudah dengan protein dan difusi dipermudah dengan protein pembawa. Kita pahami penjelasannya sebagai berikut. Difusi dipermudah disebut juga difusi terfasilitasi. Pada proses difusi yang terfasilitasi oleh protein, molekul-molekul seperti asam amino, gula, tidak dapat melalui membran plasma. Akan tetapi, molekul tersebut melewati saluran yang dibentuk oleh suatu protein membran yang disebut protein integral. Perhatikan Gambar 2.a. Sedangkan proses  difusi zat dipermudah dengan protein pembawa  mirip dengan proses difusi dipermudah dengan protein. Letak pe rbedaannya, protein membran membentuk saluran dan mengikat molekul yang ditranspor. Protein ini dinamakan protein pembawa. Molekul yang ditranspor seperti glukosa dan asam amino berdifusi dan menurun sesuai gradien konsentrasinya . Perhatikan Gambar 2.b. Gambar 2. Difusi zat (a) dipermuda h dengan protein (b) terfasilitasi dengan protein pembawa

Transpor Pasif

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/24/2018 Transpor Pasif

    1/6

    Transpor Pasif

    Transpor pasif merupakan transpor ion, molekul, senyawa dari luar atau dalam sel tanpa

    memerlukan energi. Zat-zat yang ditranspor bergerak dari daerah berkonsentrasi tinggi

    hingga daerah berkonsentrasi rendah. Proses transpor pasif ini dapat terjadi secara difusidan osmosis.

    a. Difusi

    Difusi adalah gerakan acak partikel-partikel, atom, maupun molekul gas atau cairan, dari

    daerah berkonsentrasi tinggi menuju daerah berkonsentrasi rendah hingga mencapai

    kesetimbangan. Zat-zat tersebut akan berdifusi menurun sesuai gradien konsentrasi.

    Perhatikan Gambar 1.

    Gambar 1. Mekanisme difusi pada molekul

    Transpor difusi terdiri dari dua cara yaitu difusi dipermudah dengan protein dan difusi

    dipermudah dengan protein pembawa. Kita pahami penjelasannya sebagai berikut.

    Difusi dipermudahdisebut juga difusi terfasilitasi. Pada proses difusi yang terfasilitasi

    oleh protein, molekul-molekul seperti asam amino, gula, tidak dapat melaluimembran

    plasma.Akan tetapi, molekul tersebut melewati saluran yang dibentuk oleh suatu protein

    membran yang disebut protein integral. Perhatikan Gambar 2.a. Sedangkan prosesdifusi

    zat dipermudah dengan protein pembawamirip dengan proses difusi dipermudah

    dengan protein. Letak perbedaannya, protein membran membentuk saluran dan

    mengikat molekul yang ditranspor. Protein ini dinamakan protein pembawa.

    Molekul yang ditranspor seperti glukosa dan asam amino berdifusi dan menurun sesuai

    gradien konsentrasinya. Perhatikan Gambar 2.b.

    Gambar 2. Difusi zat (a) dipermudah dengan protein (b) terfasilitasi dengan protein pembawa

    http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/transpor-pasif-difusi-osmosis.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/transpor-pasif-difusi-osmosis.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/difusi-sederhana-proses-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/difusi-sederhana-proses-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-membran-sel-plasma.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-membran-sel-plasma.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-membran-sel-plasma.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-membran-sel-plasma.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/difusi-terbantu-proses-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/difusi-terbantu-proses-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/difusi-terbantu-proses-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/difusi-terbantu-proses-mekanisme.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/-t9ZZXKnbqxs/ULWUDYVrZrI/AAAAAAAABhU/aN8HKCHrubk/s1600/Difusi-zat-dipermudah-protein-terfasilitasi.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-QmlLixSGl4g/ULWUiwBWw5I/AAAAAAAABiU/_CiAsNDCphA/s1600/Mekanisme-difusi-pada-molekul.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-t9ZZXKnbqxs/ULWUDYVrZrI/AAAAAAAABhU/aN8HKCHrubk/s1600/Difusi-zat-dipermudah-protein-terfasilitasi.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-QmlLixSGl4g/ULWUiwBWw5I/AAAAAAAABiU/_CiAsNDCphA/s1600/Mekanisme-difusi-pada-molekul.jpghttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/difusi-terbantu-proses-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/difusi-terbantu-proses-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-membran-sel-plasma.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-membran-sel-plasma.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/difusi-sederhana-proses-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/transpor-pasif-difusi-osmosis.html
  • 5/24/2018 Transpor Pasif

    2/6

    Difusi berlangsung dipengaruh oleh beberapa faktor, antara lain konsentrasi zat, ukuran

    zat, wujud zat, dan suhu. Gradien konsentrasi yang berbeda di antara dua tempat yakni

    luar sel dan dalam sel meng akibatkan proses difusi berlangsung dengan cepat. Proses

    difusi akan berjalan dengan lambat, apabila ukuran zat lebih besar. Termasuk juga wujud

    zat padat yang akan melambatkan terjadinya proses difusi dibandingkan wujud cair dangas. Sementara itu, suhu yang tinggi akan membuat proses difusi berjalan lebih

    cepat. Nah, itulah proses terjadinya difusi zat pada membran, baik di dalam membran sel

    atau membran organel sel.

    b. Osmosis

    Selain berlangsung secara difusi, molekul zat dapat pula bergerak secara osmosis.

    Osmosis adalah perpindahan zat pelarut melalui membran selektif permeabel dari

    konsentrasi zat pelarut tinggi menuju konsentrasi zat pelarut rendah. Zat pelarut ini

    dapat keluar masuk melewati membran secara bebas. Hanya saja zat terkecil merupakanzat yang sudah terseleksi.

    Suatu larutan yang memiliki zat pelarut berkonsentrasi tinggi akan memiliki zat terlarut

    berkonsentrasi rendah. Keadaan ini disebut hipotonik (hipo artinya kurang). Sebaliknya,

    larutan yang memiliki zat pelarut dengan konsentrasi rendah akan mempunyai zat

    terlarut berkonsentrasi tinggi. Kondisi yang demikian disebut hipertonik (hiper berarti

    lebih). Zat pelarut dan zat terlarut dapat pula berkonsentrasi sama. Keadaan demikian

    dinamakan isotonik (iso berarti sama).

    Salah satu penyebab zat dapat bergerak secara osmosis adalah adanya perbedaankonsentrasi zat total. Akibat keadaan ini, molekul air yang berada pada larutan hipotonik

    dapat berpindah menuju larutan hipertonik. Namun, keadaan ini juga bisa berlangsung

    sebaliknya. Meskipun zat terlarut banyak terkandung pada larutan hipotonik, proses

    transpor zat akan tetap terjadi secara osmosis. Sementara itu, andaikan dua larutan

    bersifat isotonik, molekul air akan berpindah melalui membran dengan kelajuan sama.

    Akibatnya, selisih osmosis tidak terjadi pada dua larutan. Perhatikan Gambar 3.

  • 5/24/2018 Transpor Pasif

    3/6

    Gambar 3. Osmosis dan larutan

    Proses osmosis padasel hewanterjadi saat kondisi sel dengan lingkungannya ingin

    dipertahankan. Cara yang dilakukan adalah dengan mempertahankan konsentrasi zat

    dalam sel dengan konsentrasi zat luar sel agar selalu sama. Apabila konsentrasi larutan

    sel lebih rendah dibandingkan konsentrasi lingkungan luarnya, air dalam sel akan

    keluar secara osmosis. Peristiwa ini dinamakan penyusutan sel atau krenasi, yang dapat

    menyebabkan sel tidak hidup alias mati.

    Sebaliknya, bila konsentrasi larutan pada sel lebih tinggi dibandingkan lingkungan

    luarnya, air di luar sel akan masuk secara osmosis ke dalam sel. Kejadian ini akan

    mengkibatkan sel pecah atau terjadi hemolisis. Lihat Gambar 4.

    Gambar 4. Keseimbangan air dalam sel hidup

    Keadaan hemolisis juga dapat terjadi padasel tumbuhan. Sel tumbuhan yang beradapada kondisi hipotonik, misalnya air, bisa mengalami pembengkakan. Kondisi yang

    http://1.bp.blogspot.com/-uWARMS6QRL8/ULWUIF-643I/AAAAAAAABh0/jPZp7wVUgDs/s1600/Osmosis-larutan.jpghttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.htmlhttp://1.bp.blogspot.com/-ut_KIDF86NY/ULWUHAxM5KI/AAAAAAAABhs/L9bE_oTB1IA/s1600/Keseimbangan-air-sel-hidup.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-uWARMS6QRL8/ULWUIF-643I/AAAAAAAABh0/jPZp7wVUgDs/s1600/Osmosis-larutan.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-ut_KIDF86NY/ULWUHAxM5KI/AAAAAAAABhs/L9bE_oTB1IA/s1600/Keseimbangan-air-sel-hidup.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-uWARMS6QRL8/ULWUIF-643I/AAAAAAAABh0/jPZp7wVUgDs/s1600/Osmosis-larutan.jpghttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.html
  • 5/24/2018 Transpor Pasif

    4/6

    dialami sel tumbuhan ini disebut kondisi turgid atau tekanan turgor. Sebaliknya, sel

    tumbuhan dapat pula mengalami kondisi hipertonik. Kondisi yang demikian

    akan mengakibatkan cairan protoplasma di dalam sel menyusut melewatidinding sel.

    Peristiwa seperti ini dinamakan plasmolisis. Beberapa organisme yang hidup di laut,

    seperti porifera, ubur-ubur, dan protozoa serta ikan laut, juga melakukan prosesosmosis. Proses ini akan dilakukan apabila selnya mengalami kondisi isotonis. Jumlah

    garam dalam sel akan diseimbangkan dengan air laut di sekeliling oleh organisme

    tersebut.

    Oleh karena itu, tidak salah bila oleh sebagian besar masyarakat, pengawetan beberapa

    bahan makanan seperti manisan dan ikan asin dilakukan dengan menerapkan proses

    difusi dan osmosis.

    Sel darah merahtidak rusak walaupun ditempatkan pada larutan garam 1%. Namun, jika

    ditempatkan pada lingkungan yang hipotonik (konsentrasi air lebih tinggi daripada didalam sel, sehingga air masuk ke sel), eritrosit akan pecah (hemolisis). Bila

    terjadi sebaliknya terjadi krenasi (Sumber: Campbell, Reece, Mithcell, Biologi 1, 2002.)

    Transpor Aktif

    Pada saat tertentu, sel hidup mampu menyerap beberapa zat meskipun konsentrasi zat

    di dalam selnya lebih tinggi dibandingkan lingkungan di sekitar sel. Artinya, sel

    menyerap zat berlawanan dengan gradien konsentrasi. Sehingga, proses tersebut

    membutuhkan energi. Proses transpornya dinamakan transpor aktif. Transpor aktif

    terkait dengan sejumlah proses yang terjadi di dalam makhluk hidup. Zat-zat yangdiserap melalui transpor aktif, misalnya garam mineral yang diserap akar, kemudian juga

    glukosa dan asam amino yang diserap usus kecil pada manusia.

    Salah satu contoh proses transpor aktif adalah pompa natrium kalium. Proses ini terjadi

    bila konsentrasi ion kalium (K+) di dalam sel lebih tinggi dibandingkan sekelilingnya,

    sedangkan ion natrium (Na+)-nya jauh lebih rendah. Karena itu, membran plasma akan

    memompakan ion natrium keluar sel dan kalium ke dalam sel, sehingga

    diperoleh kesetimbangan. Perhatikan Gambar 5.

    http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-dinding-sel-tumbuhan-gambar.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-dinding-sel-tumbuhan-gambar.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-dinding-sel-tumbuhan-gambar.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/fungsi-sel-darah-merah-eritrosit-manusia.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/fungsi-sel-darah-merah-eritrosit-manusia.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/transpor-aktif-proses-dan-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/transpor-aktif-proses-dan-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/transpor-aktif-proses-dan-mekanisme.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/fungsi-sel-darah-merah-eritrosit-manusia.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-dinding-sel-tumbuhan-gambar.html
  • 5/24/2018 Transpor Pasif

    5/6

    Gambar 5. Transpor aktif dan difusi

    Selain pompa natrium-kalium, proses transpor aktif dapat pula melibatkan proses

    transpor makromolekul. Proses ini terjadi bila molekul besar melewati membran plasma

    secara eksositosis dan endositosis. Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari

    dalam sel atau organel sel. Misalnya saja, pengeluaran zat saat pembentukan dinding sel,

    sekresi hormon pada sel hewan, dan pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan. Proses

    eksositosis ini dapat dilakukan dengan cara pembentukan vesikel (kantong pelapis zat).

    Vesikel ini akan bergerak menuju membran plasma dan selanjutnya berdifusi ke luar sel.

    Perhatikan Gambar 6.

    Gambar 6. Pompa natrium kalium

    Sementara itu, endositosis terjadi saat berbagai zat kecil dan makromolekul masuk ke

    dalam sel melalui membran. Endositosis pada sel dapat terjadi secara fagositosis dan

    pinosi tosis. Fagositosis merupakan proses masuknya molekul padat ke dalam sel,

    sedangkan bahan cair masuk ke dalam sel secara pinositosis. Sebagai contoh peristiwa

    fagositosis adalah proses memakan bakteri atau benda mikroskopis lainnya

    oleh Amoeba, kemudian proses memakan kuman olehsel-sel darah putih.

    http://3.bp.blogspot.com/-koPFBoTlZpk/ULWUKWwNfwI/AAAAAAAABiA/dpPrcNbIbHg/s1600/Transpor-aktif-difusi.jpghttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/fungsi-sel-darah-putih-eritrosit-manusia.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/fungsi-sel-darah-putih-eritrosit-manusia.htmlhttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/fungsi-sel-darah-putih-eritrosit-manusia.htmlhttp://2.bp.blogspot.com/-520k45UPSBw/ULWUJvUDUiI/AAAAAAAABh4/_ozkMqH15_0/s1600/Pompa-natrium-kalium.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-koPFBoTlZpk/ULWUKWwNfwI/AAAAAAAABiA/dpPrcNbIbHg/s1600/Transpor-aktif-difusi.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-520k45UPSBw/ULWUJvUDUiI/AAAAAAAABh4/_ozkMqH15_0/s1600/Pompa-natrium-kalium.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-koPFBoTlZpk/ULWUKWwNfwI/AAAAAAAABiA/dpPrcNbIbHg/s1600/Transpor-aktif-difusi.jpghttp://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/fungsi-sel-darah-putih-eritrosit-manusia.html
  • 5/24/2018 Transpor Pasif

    6/6

    Gambar 7. Endositosis pada sel: (a) pinositosis dan (b) fagositosis

    Selain cara tersebut, endositosis terjadi secara endositosis yang dibantu reseptor.

    Prosesnya sama dengan kedua jenis endositosis di atas. Bedanya, zat yang akan masuk

    ke dalam sel ditangkap terlebih dahulu oleh reseptor.

    http://1.bp.blogspot.com/-NCUp4c-ZUEo/ULWUGBWmWHI/AAAAAAAABhg/K1bYPORrWqc/s1600/Endositosis-sel-pinositosis-fagositosis.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-NCUp4c-ZUEo/ULWUGBWmWHI/AAAAAAAABhg/K1bYPORrWqc/s1600/Endositosis-sel-pinositosis-fagositosis.jpg