36
Definisi Trauma thorax adalah keadaan dimana dinding dada mengalami cedera atau luka yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga terjadi gangguan faal dari organ yang berada di dalamnya

Trauma Thorax Yosep

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yo

Citation preview

  • Definisi Trauma thorax adalah keadaan dimana dinding dada mengalami cedera atau luka yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga terjadi gangguan faal dari organ yang berada di dalamnya

  • 1.Trauma tumpul/trauma kompresi

    Ini merupakan bentuk yang berat dari trauma thorax tumpul dimana thorax mengalami kompresi

    2.trauma deselerasi

  • Kerusakan yang terjadi akibat mekanisme deselerasi dari jaringan. Biasanya terjadi pada tubuh yang bergerak dan tiba-tiba terhenti akibat trauma.

    3.Trauma tajam

    Trauma yang terjadi karena penetrasi suatu objek ,misalnya peluru ,pisau, serpihan metal, atau kaca dan benda-benda lain yang dapat menembus dinding thorax ,merusak organ dalam dan mengganggu respirasi

  • 1.Trauma thorax terbuka(open fracture injury) Trauma yang terjadi ketika kerusakan pada jaringan kulit yang menyebabkan luka terbuka dan memiliki hubungan dengan dunia luar.

    2.Trauma tertutup (closed chest injury) Trauma ini tidak mengalami kerusakan kulit sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar.

  • Trauma dinding toraks dan paru fraktur iga flail chest pneumothoraks hematothorax kontusio paru

  • Pneumotorax adalah terdapatnya udara dalam rongga pleura, sehingga paru-paru dapat terjadi kolaps.

  • Nyeri mendadak di daerah dada akibat trauma pleuraPernafasan yang cepat dan dangkal (takipnea) serta dispnea umum terjadiDeviasi trakea juga dapat terjadi Sesak nafas Nyeri berat, memburuk pada gerakan pernafasan Denyut nadi lemah dan cepatBunyi nafas melemah atau lenyap di paru-paru yang mengalami kolapssianosis

  • Gas darah dan saturasi hemoglobin akan menunjukkan adanya hipoksiaPemeriksaan sinar-X biasanya dapat mendeteksi paru yang kolaps

  • Pneumotorax dapat menyebabkan hipoksia dan dispnea berat. Dapat terjadi kematian.Gawat nafasDisritmiaAtelektasis

  • Tujuan utama penanganan kasus dengan pneumothorax adalah untuk membebaskan tekanan dari paru ,sehingga memungkinkan paru untuk berkembang kembali,dan mencegah terjadinya pneumothorax ulangan

  • A.Primary survey I. Airway II.Breathing III.Circulation IV.Disability

  • B.Secondary survey

    5% sampai 10% pneumotoraks konservatif,Pneumotoraks sedang (10%-30%) ,bisa diatasi dengan aspirasi jarum tapi bila tidak memberikan hasil yang baik bisa kita lakukan WSDPada pneumotoraks berat(>30%) bisa dengan cepat menjadi tension pneumotoraks,pada kasus ini WSD mesti dikerjakan secepatnya.

  • Aspirasi jarum dilakukan pada pasien dengan pneumotoraks yang
  • Hemotoraks adalah adanya darah pada rongga pleura. Perdarahan berasal dari dinding dada, parenkim paru, jantung, atau pembuluh darah besar

  • Penyebab utama dari hemotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah interkostal yang disebabkan oleh trauma tajam atau trauma tumpulDislokasi fraktur dari vertebra torakal juga dapat menyebabkan terjadinya hemotoraks.

  • AnemiaSyok hipovolemikSesak nafasSuara nafas berkurangNyeri dadaSianosisEkspansi dan kaku di sisi dada yang diserang, sedangkan sisi yang tidak diserang akan naik dan turun saat respirasiHipotensiDispnea ringan sampai beratTakipnea

  • Sinar X dada : menyatakan akumulasi udara / cairan pada area pleura, dapat menunjukan penyimpangan struktur mediastinal (jantung).Hb : mungkin menurun, menunjukan kehilangan darah.

  • Komplikasi dapat berupa :Kegagalan pernafasanKematian Fibrosis dari membran pleurasyokEmpyemaFibrothorax

  • Selang dada berdiameter besar dimasukkan kedalam rongga dada biasanya pada spasium interkostal keempat sampai keenamAutotransfusi, jika terjadi perdarahan hebat dari selang dadaResusitasi cairan, penggantian volume darah yang dilakukan bersamaan dengan dekompresi rongga pleura.

  • Primary SurveyAirway Assessment :1.Perhatikan patensi airway :Paten2.Dengar suara napas: VesikulerManagement :1.Inspeksi orofaring secara cepat dan menyeluruh, lakukan chin-lift dan jaw thrust, hilangkan benda yang menghalangi jalan napas2.Re-posisi kepala, pasang collar-neck3.Lakukan cricothyroidotomy atau traheostomi atau intubasi (oral / nasal)

  • Breathing Assesment1.Periksa frekuensi napas2.Perhatikan gerakan respirasi3.Palpasi toraks: Gerakan dada yang sakit tertinggal, 4.Auskultasi dan dengarkan bunyi napasManagement:1.Lakukan bantuan ventilasi bila perlu2.Lakukan tindakan bedah emergency untuk atasi tension pneumotoraks

  • Circulation Assesment1.Periksa frekuensi denyut nadi2.Periksa tekanan darah3.Pemeriksaan pulse oxymetri 4.Periksa vena leher dan warna kulit Management1.Resusitasi cairan dengan memasang 2 iv lines2.Torakotomi emergency bila diperlukan3.Operasi Eksplorasi vaskular emergency

  • Adalah area toraks yang "melayang" (flail) oleh sebab adanya fraktur iga multipel berturutan 3 iga, dan memiliki garis fraktur 2 (segmented) pada tiap iganya.

  • Berkaitan dengan trauma thorax. Biasanya sering disebabkan oleh trauma tumpul pada thorax, misalnya akibat kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian, tindak kekerasan, atau benturan dengan energi yang besar.

  • Gerakan paradoksal segmen yang mengambang saat inspirasi ke dalam, ekspirasi ke luar. Gerakan ini tidak terlihat pada pasien dengan ventilator.Sesak nafasKrepitasi igaTakikardiSianosisOs menunjukkan trauma hebatBiasanya selalu disertai trauma pada organ lain (kepala, abdomen, ekstremitas)

  • AnamnesisPemeriksaan FisikPemeriksaan PenunjangKU: nyeri dada, sesak nafas

    Riwayat benturan yang keras yang mengenai dinding dadaAirway look benda2 asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur laring, fraktur trakea listen Dapat bicara, ngorok, berkumur-kumur, stridorfeel

    BreathingLook pergerakan dinding dada asimetris, warna kulit, memar, deformitas, gerakan paradoksal.Listen vesikular paru, suara jantung, suara tambahanFeel krepitasi, nyeri tekan

    CiculationTingkat kesadaran Warna kulitTanda-tanda laserasiPerlukaan eksternal

    Disability Tingkat kesadaranRespon pupilTanda-tanda lateralisasiTingkat cedera spinal

    Exposure Rontgen standarEKGMonitor laju nafas, analisis gas darahPulse oksimetri

  • Primary Survey (A B C D E)Tambahan Primary Survey [EKG, kateter urin, monitor laju nafas, AGD, pulse oksimetri, px. rontgen standar, lab. darah]Resusitasi fungsi vital dan re-evaluasi [nilai respon thd pemberian cairan awal, nilai perfusi organ (nadi, warna kulit, kesadaran, dan produksi urin), serta awasi tanda-tanda syok]Terapi DefinitifFiksasi internal fragmen-fragmen yang terpisah dengan operasiRujuk

  • KomplikasiPrognosisGagal napas, sebagai akibat adanya ineffective air movement, yang seringkali diperberat oleh edema/kontusio paru, dan nyeri.Angka mortalitas sebesar 5-10% jika pasien sampai di RS dalam keadaan masih hidup.

    Mortalitas akan meningkat dengan meningkatnya skor keparahan luka, umur, dan jumlah costa yang mengalami fraktur.

  • Kerusakan jaringan paru yang terjadi pada hemoragic dan edem setempat atau memarnya parenkim paru yang sering disebabkan oleh trauma tumpul.

  • Trauma tumpul pada dadaKecelakaan lalu lintasTrauma tumpul dengan fraktur iga yang multipleFlail chest

  • TakipneaTakikardi Nyeri dadaDispneaPerkusi redup, krepitasiHipoksemia berat

  • Rontgen thorax menunjukan gambaran infiltrat

  • Tujuan penatalaksaan patensi jalan nafas, mempertahankan oksigenasi, control nyeri, mencegah / mengurangi edemPrinsipnya sama yaitu primary survei ( A,B,C,D)