10
Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA T.SUDIAN 1 1 Mahasiswa Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES U’Budiyah Inti sari Keberhasilan yang diperoleh suatu layanan kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanannya sangat berhubungan erat dengan kepuasan pasien. Oleh sebab itu, manajemen suatu pelayanan kesehatan perlu menganalisis sejauh mana mutu pelayanan yang diberikan. Seiring dengan banyaknya pelayanan kesehatan yang telah berdiri dan memberikan berbagai macam alternatif kepada konsumennya, untuk memilih sesuai dengan harapan yang menyebabkan persaingan yang ketat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bersifat analitik dengan populasi adalah seluruh pasien rawat jalan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara dari Januari sampai dengan November tahun 2011. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu pengambilan sampel tanpa menggunakan kriteria tertentu atau sampel seadanya yang berjumlah 60 orang. Data dikumpulkan dari tanggal 02 sampai dengan 04 Januari 2012 dengan menggunakan kuesioner selanjutnya dianalisa secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara komunikasi dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (p=0,040), ada hubungan yang bermakna antara sikap petugas dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (p=0,000), dan ada hubungan yang bermakna antara empati dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (p=0,000). Akhirnya diharapkan bagi Institusi pendidikan dapat dijadikan sebagai bahan tinjauan keilmuan di bidang manajemen keperawatan khususnya tentang hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan. Kata Kunci : Kepuasan pasien, mutu pelayanan kesehatan Daftar Bacaan : 15 buah (2007-2011) PENDAHULUAN Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah langkah terpenting untuk meningkatkan daya saing usaha Indonesia di sektor kesehatan. Hal ini tidak ringan karena peningkatan mutu tersebut bukan hanya untuk Rumah Sakit saja tetapi berlaku untuk semua tingkatan pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas Pembantu dan Puskesmas, baik di fasilitas pemerintahan maupun swasta (Azwar, 2009). Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa masyarakat pengguna pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tak dapat dipungkiri bahwa kini pasien semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan dan menuntut keamanannya (Efendi, 2009). Berbagai fakta menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena belum adanya sistem pengendali mutu yang terbaik yang dapat diterapkan. Pemahaman secara lebih mendalam tentang good governance merupakan salah satu upaya terhadap perwujudan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu (Azwar, 2009).

T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

Jurnal Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTUPELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA

KABUPATEN ACEH UTARA

T.SUDIAN1

1Mahasiswa Prodi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES U’Budiyah

Inti sari

Keberhasilan yang diperoleh suatu layanan kesehatan dalam meningkatkan mutupelayanannya sangat berhubungan erat dengan kepuasan pasien. Oleh sebab itu, manajemen suatupelayanan kesehatan perlu menganalisis sejauh mana mutu pelayanan yang diberikan. Seiringdengan banyaknya pelayanan kesehatan yang telah berdiri dan memberikan berbagai macamalternatif kepada konsumennya, untuk memilih sesuai dengan harapan yang menyebabkanpersaingan yang ketat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan pasienterhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara. Penelitianini bersifat analitik dengan populasi adalah seluruh pasien rawat jalan di Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara dari Januari sampai dengan November tahun 2011. Sampel ditentukandengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu pengambilan sampel tanpa menggunakankriteria tertentu atau sampel seadanya yang berjumlah 60 orang. Data dikumpulkan dari tanggal 02sampai dengan 04 Januari 2012 dengan menggunakan kuesioner selanjutnya dianalisa secaraunivariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antarakomunikasi dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (p=0,040),ada hubungan yang bermakna antara sikap petugas dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit CutMutia Kabupaten Aceh Utara (p=0,000), dan ada hubungan yang bermakna antara empati dengankepuasan pasien di Rumah Sakit Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara (p=0,000). Akhirnyadiharapkan bagi Institusi pendidikan dapat dijadikan sebagai bahan tinjauan keilmuan di bidangmanajemen keperawatan khususnya tentang hubungan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanankesehatan.Kata Kunci : Kepuasan pasien, mutu pelayanan kesehatanDaftar Bacaan : 15 buah (2007-2011)

PENDAHULUAN

Upaya peningkatan mutupelayanan kesehatan adalah langkahterpenting untuk meningkatkan dayasaing usaha Indonesia di sektorkesehatan. Hal ini tidak ringankarena peningkatan mutu tersebutbukan hanya untuk Rumah Sakit sajatetapi berlaku untuk semua tingkatanpelayanan kesehatan mulai dariPuskesmas Pembantu danPuskesmas, baik di fasilitaspemerintahan maupun swasta(Azwar, 2009).

Perkembangan terakhirmenunjukkan bahwa masyarakat

pengguna pelayanan kesehatanpemerintah dan swasta semakinmenuntut pelayanan yang bermutu.Tak dapat dipungkiri bahwa kinipasien semakin kritis terhadappelayanan kesehatan dan menuntutkeamanannya (Efendi, 2009).

Berbagai fakta menunjukkanadanya masalah serius dalam mutupelayanan kesehatan di Indonesia.Hal ini disebabkan karena belumadanya sistem pengendali mutu yangterbaik yang dapat diterapkan.Pemahaman secara lebih mendalamtentang good governance merupakansalah satu upaya terhadapperwujudan pelayanan kesehatanyang lebih bermutu (Azwar, 2009).

Page 2: T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

2

Pelayanan kesehatan yangbelum sesuai dengan harapan pasienmaka diharapkan menjadi masukanbagi organisasi pelayanan kesehatanagar berupaya memenuhinya. Jikakinerja layanan kesehatan yangdiperoleh pasien pada suatu fasilitaslayanan kesehatan sesuai denganharapannya, pasien pasti akan selaludatang berobat ke fasilitas pelayanankesehatan tersebut. Pasien akanselalu mencari pelayanan kesehatandi fasilitas yang kinerja pelayanankesehatannya dapat memenuhiharapan pasien (Pohan, 2007).

Keberhasilan yang diperolehsuatu layanan kesehatan dalammeningkatkan mutu pelayanannyasangat berhubungan erat dengankepuasan pasien. Oleh sebab itu,manajemen suatu pelayanankesehatan perlu menganalisis sejauhmana mutu pelayanan yangdiberikan. Seiring dengan banyaknyapelayanan kesehatan yang telahberdiri dan memberikan berbagaimacam alternatif kepadakonsumennya, untuk memilih sesuaidengan harapan yang menyebabkanpersaingan yang ketat.

Berdasarkan profil DinasKesehatan Kabupaten Aceh Utaradari Januari sampai November tahun2011 diketahui bahwa jumlah semuapengunjung adalah 334.000 orang.Jumlah pasien rawat jalan sebanyak129.451 orang, pasien rawat inapsebanyak 11.806 orang, pasien baruyaitu 47.685 orang, pasien lama yaitusebanyak 82.363 orang (Rumah SakitCut Mutia, 2011).

Berdasarkan hasil survei awalyang peneliti lakukan di RS CutMutia Kabupaten Aceh Utaradiketahui bahwa pasien yang berobatrawan jalan kurang mendapat

pelayanan yang baik dikarenakansikap petugas yang tidak ramahterhadap pasien dan juga empatipetugas yang kurang efektif sehinggapasien kurang puas dan bisamemperngaruhi mutu pelayanan diRumah Sakit tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untukmeneliti lebih lanjut tentang“hubungan kepuasan pasien terhadapmutu pelayanan kesehatan RumahSakit Cut Mutia Kabupaten AcehUtara”.

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang

masalah di atas, maka yang menjadipertanyaan dalam penelitian iniadalah apakah ada hubungankepuasan pasien terhadap mutupelayanan kesehatan Rumah SakitCut Mutia Kabupaten Aceh Utara.

Tujuan PenelitianTujuan Umum

Untuk mengetahui hubungankepuasan pasien terhadap mutupelayanan kesehatan di Rumah SakitCut Mutia Kabupaten Aceh Utara

Tujuan Khususa. Mengetahui hubungan kepuasan

pasien dengan mutu pelayanan ditinjau dari komunikasi.

b. Mengetahui hubungankarakteristik dengan mutupelayanan di tinjau dari sikappetugas.

c. Mengetahui hubungan kepuasanpasien dengan mutu pelayanan ditinjau dari empati.

Manfaat Penelitian1. Untuk memberikan masukan

kepada pimpinan rumah sakittentang hubungan kepuasan

Page 3: T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

3

pasien terhadap mutu pelayanankesehatan dimana terdapathubungan yang bermakna antarakomunikasi, empati, sikappetugas dengan kepuasan pasiensehingga nantinya dapatdilakukan peningkatan mutupelayanan kesehatan yang lebihmaksimal.

2. Institusi pendidikan SekolahTinggi Ilmu Kesehatan (STIkes),sebagai bahan tinjauan keilmuandi bidang manajemenkeperawatan khususnya tentanghubungan kepuasan pasienterhadap mutu pelayanankesehatan di Rumah Sakit CutMutia Kabupaten Aceh Utara.

3. Untuk peneliti lain agar menjadiacuan atau referensi dalammelakukan pengembanganpenelitian ini selanjutnya.

METODOLOGI

Desain PenelitianPenelitian bersifat analitik

untuk mengetahui hubungankepuasan pasien terhadap MutuPelayanan Kesehatan di RumahSakit Cut Mutia Kabupaten AcehBesar.

Variabel PenelitianVariabel dalam penelitian ini

terdiri dari dua yaitu variabelindependen meliputi komunikasi,

sikap petugas, dan empati danvariabel dependen kepuasan pasien.

Populasi dan Sampel1. Populasi

Populasi dalam Penelitian iniadalah seluruh pasien rawatjalan di Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara dariJanuari sampai denganNovember tahun 2011.

2. SampelDalam Penelitian ini sampelditentukan denganmenggunakan teknik accidentalsampling yaitu pengambilansampel tanpa menggunakankriteria tertentu atau sampelseadanya yang berjumlah 60orang.

Adapun kriteria sampelsebagai berikut:a. Bersedia menjadi respondenb. Bisa membaca dan menulisc. Minimal 2 kali yang

berkunjung ke rumah sakit

Waktu dan Lokasi PenelitianPenelitian ini telah dilaksanakan

pada tanggal 02 sampai dengan 04Januari 2012 di Rumah Sakit CutMutia Kabupaten Aceh Utara

Teknik Pengumpulan Data1. Data Primer

Yaitu data yang diperolehlangsung dari pasien rawat jalan diRumah Sakit Umum Cut MutiaAceh Utara

2. Data SekunderYaitu data gambaran umumRumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara

KepuasanPasien

Komunikasi

SikapPetugas

Empati

Variabel Independen Variabel Dependen

Page 4: T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

4

Pengolahan DataTeknik pengolahan data

dilakukan melalui suatu prosesdengan tahapan, adapun tahapantersebut adalah :1. Editing data (memeriksa) yaitu

dilakukan setelah semua dataterkumpul melalui pengecekandaftar isian. Tahap ini bertujuanuntuk memeriksa kelengkapanisian data.

2. Coding data (memberikan kode)yaitu memberi tanda kodeterhadap check list yang telahdiisi dengan tujuan untukmempermudah prosespengolahan data selanjutnya.

3. Transfering adalahmemasukkan data dalam sistemkomputerisasi

4. Tabulasi data adalah melakukanklarifikasi data yaitumengelompokkan data variabelmasing-masing berdasarkankuisioner untuk dimasukkan kedalam tabel.

Analisa Data

Analisa data dilakukan dengansecara manual dengan menggunakantabel distribusi frekuensi padamasing-masing variabel Penelitian.Analisa data yang dilakukan adalah :1. Analisa UnivariatDilakukan untuk mengetahuidistribusi frekuensi masing-masingvariabel penelitian. Selanjutnya Datadianalisa dengan menggunakanstatistic deskriptif denganmenggunakan rumus:2. Analisa BivariatYaitu untuk mengetahui data dalambentuk tabel silang (crosstab) denganmelihat hubungan antara variabelindependen dan variabel dependen,

menggunakan uji statistik chi-square(x2). Dengan batas kemaknaan (=0,05) atau Confident Interval (CI) =95% diolah dengan komputermenggunakan program StatisticalProgram for Social Science Datamasing-masing sub variabel dimasukkan kedalam tabel contigencykemudian tabel contigency tersebutdianalisa untuk membandikan antaranilai p value nilai alpha (0,05),dengan ketentuan:1) Ha di tolak : Jika p value > 0,05,

artinya tidak ada hubunganvariabel independen denganvariabel dependen.

2) Ha di terima : Jika p Value < 0,05artinya ada hubungan antaravariabel independen denganvariabel dependen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil peneliti yangdi lakukan mulai tanggal 02 sampaidengan 04 Januari 2012 dengan judulHubungan kepuasan pasien terhadapmutu pelayanan kesehatan di RumahSakit Cut Mutia Aceh Utara denganjumlah responden 60 orang.

Tabel 5.7Distribusi Responden Berdasarkan

Kepuasan Pasien diRumah Sakit Cut Mutia Kabupaten

Aceh Utara Tahun 2011

No KepuasanPasien

f %

12

PuasKurang Puas

3525

58,341,7

Total 60 100

Page 5: T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

5

Tabel 5.7 diatas dapat dilihatdari 60 responden di Rumah SakitCut Mutia Kabupaten Aceh Utaraberada pada kategori puas yaitu 35(58,3%) responden.

Tabel 5.8Distribusi Kepuasan Pasien Terhadap

Mutu Pelayanan Di Tinjau DariKomunikasi di Rumah Sakit Cut

Mutia Kabupaten Aceh UtaraTahun 2011

No Komunikasi f %12

EfektifKurang Efektif

3921

65,035,0

Total 60 100

Tabel 5.8 diatas dapat dilihatdari 60 responden yang ada diRumah Sakit Cut Mutia KabupatenAceh Utara berkomunikasi secaraefektif yaitu 39 (65,0%) responden.

Tabel 5.9Distribusi Kepuasan Pasien Terhadap

Mutu Pelayanan Di Tinjau DariSikap Petugas di Rumah Sakit Cut

Mutia Kabupaten Aceh Utara Tahun2011

No Sikap Petugas F %12

PositifNegatif

4020

66,733,3

Total 60 100Sumber : Data primer (diolah

tahun 2011)

Tabel 5.9 diatas dapatdilihat dari 60 responden yangmempunyai sikap petugas positifyaitu sebanyak 40 orang (66,7%)di Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara.

Tabel 5.10Distribusi Kepuasan Pasien Terhadap

Mutu Pelayanan Di Tinjau DariEmpati di Rumah Sakit Cut Mutia

Kabupaten Aceh UtaraTahun 2011

No Empati f %EmpatiKurangEmpati

4218

7030

Total 60 100

Tabel 5.10 diatas dapat dilihatdari 60 responden yang mempunyaiempati yaitu sebanyak 42 orang(70%) di Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara.

Tabel 5.11Hubungan Kepuasan Pasien Dengan

Mutu Pelayanan Ditinjau dariKomunikasi Di Rumah Sakit Cut

Mutia Kabupaten Aceh UtaraTahun 2011

No

Komunikasi

Kepuasan Pasien

Jlh % Pvalue

Puas KurangPuas

n % n %

12

EfektifKurangEfektif

278

69,2

38,1

1213

30,8

61,9

3921

100100

0,040

Total 35

58,3

25

41,7

60 100

Tabel 5.11 diatas diketahui bahwadari 39 responden yangberkomunikasi secara efektif terdapat27 orang (69,2%) respondenmengalami kepuasan dan dari 21responden yang berkomunikasi

Page 6: T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

6

kurang efektif ternyata 13 orang(61,9%) kurang puas terhadap mutupelayanan di Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara.

Selanjutnya dilakukan ujistatistik dengan uji Chi-Square padatingkat kepercayaan 95% (df 0,05)menghasilkan nilai p=0,040, artinyaada hubungan yang bermakna antarakomunikasi dengan kepuasan pasiendi Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara, p<0,05.

Tabel 5.12Hubungan Kepuasan Pasien DenganMutu Pelayanan Ditinjau dari SikapPetugas Di Rumah Sakit Cut Mutia

Kabupaten Aceh UtaraTahun 2011

No

SikapPetug

as

Kepuasan Pasien

Jlh % Pvalue

Puas KurangPuas

n % n %

12

PositifNegatif

323

80,0

15,0

817

20,0

85,0

4020

100100

0,000

Total 35

58,3

25

41,7

60 100

Sumber : Data primer (diolah tahun2011)

Tabel 5.12 diatas diketahuibahwa dari 40 responden yangmempunyai sikap petugas positifterdapat 32 orang (80,0%) respondenmengalami kepuasan dan dari 20responden yang mempunyai sikappetugas yang negatif ternyata 17orang (85,0%) pasien kurang puasterhadap mutu pelayanan di RumahSakit Cut Mutia Kabupaten AcehUtara. Selanjutnya dilakukan ujistatistik dengan uji Chi-Square pada

tingkat kepercayaan 95% (df 0,05)menghasilkan nilai p=0,000, artinyaada hubungan yang bermakna antarasikap petugas dengan kepuasanpasien di Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara, p<0,05

Tabel 5.13Hubungan Kepuasan Pasien DenganMutu Pelayanan Ditinjau dari Empati

Di Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara

Tahun 2011

No

Empati

Kepuasan Pasien

Jumlah

% Pvalue

Puas KurangPuas

n % n %

12

EmpatiKurangEmpati

332

78,6

11,1

916

21,4

88,9

4218

100100

0,000

Total 35

58,3

25

41,7

60 100

Sumber : Data primer (diolah tahun2011)

Tabel 5.13 diatas diketahuibahwa dari 42 responden yangmempunyai empati baik terdapat 33orang (78,6%) responden mengalamikepuasan dan dari 18 responden yangempati kurang ternyata 16 orang(88,9%) pasien kurang puas terhadapmutu pelayanan di Rumah Sakit CutMutia Kabupaten Aceh Utara.

Selanjutnya dilakukan ujistatistik dengan uji Chi-Square padatingkat kepercayaan 95% (df 0,05)menghasilkan nilai p=0,000, artinyaada hubungan yang bermakna antaraempati dengan kepuasan pasien diRumah Sakit Cut Mutia KabupatenAceh Utara, p<0,05.

Page 7: T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

7

PEMBAHASAN

Hubungan Kepuasan PasienDengan Mutu Pelayanan ditinjauDari Komunikasi

Hasil penelitian menunjukkanbahwa dari 39 responden yangberkomunikasi secara efektif terdapat27 orang (69,2%) respondenmengalami kepuasan dan dari 21responden yang berkomunikasikurang efektif ternyata 13 orang(61,9%) kurang puas terhadap mutupelayanan di Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara. Selanjutnyadilakukan uji statistik dengan ujiChi-Square pada tingkat kepercayaan95% (df 0,05) menghasilkan nilaip=0,040, artinya ada hubungan yangbermakna antara komunikasi dengankepuasan pasien di Rumah Sakit CutMutia Kabupaten Aceh Utara.

Nursalam (2007) menyatakan,Komunikasi merupakan proseskompleks yang melibatkan perilakudan memungkinkan individu untukberhubungan dengan orang lain dandunia sekitarnya. Komunikasi jugamerupakan suatu seni untuk dapatmenyusun dan menghantarkan suatupesan dengan cara yang mudahsehingga orang lain dapat mengertidan menerima maksud dan tujuanpemberi pesan. Komunikasi terjadipada tiga tingkatan yaituintrapersonal, interpersonal danpublik. Komunikasi ini difokuskanpada komunikasi interpersonal yangterapeutik. Komunikasi interpersonaladalah interaksi yang terjadi antarasedikitnya dua orang atau dalamkelompok kecil, terutama dalamkeperawatan. Komunikasiinterpersonal yang sehatmemungkinkan penyelesaianmasalah, berbagai ide, pengambilan

keputusan, dan pertumbuhanpersonal.

Hasil penelitian yangdilakukan oleh Anna (2009)menyimpulkan bahwa ada hubunganantara komunikasi perawat dengankepuasan pasien di RSUD Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten JawaTengah dengan nilai p value adalah0,005.

Menurut asumsi penelitimayoritas pasien bisaberkomunisasi sehingga petugasmelayani dengan baik, dan pasienpun mengalami kepuasan. Denganberkomunikasi yang efektifsehingga pasien mudahmenanyakan tentang penyakitnyadan membuat pasien tersebutmerasa puas. Komunikasi adahubungannya dengan kepuasanpasien terhadap mutu pelayanankesehatan di Rumah Sakit CutMutia Aceh Utara.

2. Hubungan Kepuasan PasienDengan Mutu Pelayananditinjau Dari Sikap Petugas

Hasil penelitianmenunjukkan bahwa dari 40responden yang mempunyai sikappetugas positif terdapat 32 orang(80,0%) responden mengalamikepuasan dan dari 20 respondenyang mempunyai sikap petugasyang negatif ternyata 17 orang(85,0%) pasien kurang puasterhadap mutu pelayanan di RumahSakit Cut Mutia Kabupaten AcehUtara. Selanjutnya dilakukan ujistatistik dengan uji Chi-Squarepada tingkat kepercayaan 95% (df0,05) menghasilkan nilai p=0,000,artinya ada hubungan yangbermakna antara sikap petugas

Page 8: T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

8

dengan kepuasan pasien di RumahSakit Cut Mutia Kabupaten AcehUtara.

Menurut Notoatmodjo(2007) sikap adalah reaksi ataurespon yang masih tertutup dariseseorang terhadap suatu stimulusatau obyek. Manifestasi sikap tadakdapat langsung dilihat, tetapi hanyadapat ditafsirkan terlebih dahuludari perilaku yang tertutup. Sikapsecara nyata menunjukkan konotasiadanya kesesuaian reaksi terdapatstimulus tertentu yandalamkehidupan sehari-hari merupakanreksi yang bersifat emosionalterhadap stimulus sosial. Sikap itumerupakan kesiapan atau kesediaanuntuk bertindak dan bukanmerupakan pelaksanan motiftertentu.

Hasil penelitian yangdilakukan oleh Wike (2009)menyimpulkan bahwa adahubungan antara sikap petugasdengan pasien di ruang rawat inapRSUD Tugurejo Semarang dengannilai p value adalah 0,012.

Menurut asumsi penelitimayoritas pasien mempunyai sikappositif terhadap kepuasan pasien diRumah Sakit Cut Mutia AcehUtara. Hal ini disebabkan olehpasien yang selalu menganggapperawat sangat memperdulikanpasien pada saat berobat sehinggapasien merasa puas denganpelayanan diberikan tersebut.

Hubungan Kepuasan PasienDengan Mutu Pelayanan ditinjauDari Empati

Hasil penelitianmenunjukkan bahwa dari 42responden yang mempunyai empati

baik terdapat 33 orang (78,6%)responden mengalami kepuasandan dari 18 responden yang empatikurang ternyata 16 orang (88,9%)pasien kurang puas terhadap mutupelayanan di Rumah Sakit CutMutia Kabupaten Aceh Utara.Selanjutnya dilakukan uji statistikdengan uji Chi-Square pada tingkatkepercayaan 95% (df 0,05)menghasilkan nilai p=0,000, artinyaada hubungan yang bermaknaantara empati dengan kepuasanpasien di Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara.

Menurut Halim (2007)petugas harus merasa empatiterhadap pasien, sehingga pasienmerasa puas. Adapun pengaruhsifat empati menunjang pelayananpenunjang medik harus dapatmenjalankan fungsinya untukmemuasan pasien, memuaskandokter yang juga merupakankonsumen, memberi pelayan yangmampu bersaing dengan pasienlain, mampu memberikan hargayang kompetitif dan dapatmeminimalkan gangguan dankesehatan pelayanan yangmerugikan.

Hasil penelitian yangdilakukan oleh Pasinringi (2009)menyimpulkan bahwa adahubungan antara empati dengankepuasaan pasien di RSUD Dr. MHaulussy Ambon.

Menurut asumsi penelitimayoritas responden di RumahSakit Cut Mutia mempunyai empatiyang baik terhadap kepuasaanpasien sehingga pasien senangberobat ke rumah sakit tersebutdikarenakan pelakayang bagus dariperawat.

Page 9: T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

9

PENUTUP

KesimpulanDari uraian di atas dapat

diambil beberapa kesimpulan yaitusebagai berikut:1. Ada hubungan yang bermakna

antara komunikasi dengankepuasan pasien di Rumah SakitCut Mutia Kabupaten Aceh Utara(p=0,040)

2. Ada hubungan yang bermaknaantara sikap petugas dengankepuasan pasien di Rumah SakitCut Mutia Kabupaten Aceh Utara(p=0,000)

3. Ada hubungan yang bermaknaantara empati dengan kepuasanpasien di Rumah Sakit Cut MutiaKabupaten Aceh Utara (p=0,000)

A. Saran1. Diharapkan kepada pimpinan

rumah sakit tentang hubungankepuasan pasien terhadap mutupelayanan kesehatan dimanaterdapat hubungan yang bermaknaantara komunikasi, sikap petugas,empati, dengan kepuasan pasiensehingga nantinya dapatdilakukan peningkatan mutupelayanan kesehatan yang lebihmaksimal.

2. Diharapkan bagi Institusipendidikan, sebagai bahantinjauan keilmuan di bidangmanajemen keperawatankhususnya tentang hubungankepuasan pasien terhadap mutupelayanan kesehatan di RumahSakit Cut Mutia Kabupaten AcehUtara.

DAFTAR PUSTAKA

Anna, (2009). Hubungan AntaraMutu Pelayanan denganKepuasan Pasien di RSUD Dr.Soeradji Tirtonegoro. KlatenJawa Tengah

Assaf, (2009). Mutu PelayananKesehatan PerspektifInternasional. BukuKedokteran EGC. Jakarta

Azwar. A., (2009). PengantarAdministrasi Kesehatan, EdisiKetiga. Bina Rupa Aksara.Jakarta,

Depkes RI, (2008). ImplikasiPelayanan Kesehatan. DepkesRI. Jakarta

Efendi F, (2009). KeperawatanKesehatan Komunitas Teoridan Praktek DalamKeperawatan. SalembaMedika. Jakarta

Kotler., (2010). ManajemenPemasaran, Gramedia PustakaUtama,

Laksono, (2006). Aspek StrategiManajemen Rumah SakitAntara Misi Sosial danTekanan Pasar. PenerbitANDI. Yogyakarta

Notoatmodjo, (2007). Pendidikandan Perilaku Kesehatan.Rhineka Cipta. Jakarta

Nursalam, (2007). Metode PenelitianKesehatan. Rhineka Cipta.Jakarta

Page 10: T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf

10

Pasinringi (2009). Hubungan MutuPelayanan Terhadap KepuasanPasien Di RSUD Dr. MHaulussy. Ambon

Potter.Perry, (2010). FundalmentalKeperawatan. SalembaMedika, Jakarta

Pohan, (2007). Jaminan MutuLayanan Kesehatan. BukuKedokteran EGC. Jakarta

Rumah Sakit Cut Mutia, (2011),Laporan Bulanan Rumah SakitUmum Daerah Cut MutiaKabupaten Aceh Utara

Unicef, (2010). Pedoman hidupSehat, Unicef. Jakarta

Wike (2009). Faktor YangBerhubungan Dengan SikapPetugas Terhadap KepuasanPasien di Ruang Rawat InapRSUD Tugurejo. Semarang.