27
Tugas Teknik Tenaga Air Kelompok 2 23 II. Perencanaan Bangunan Debit Banjir Rencana yang diambil Q200th = 401,55 yang didapat dari metode Nakayasu. Debit pembangkitan diambil debit dengan keandalan 70 % sebesar Q70% = 2,017 . Lebar sungai = 30 m disekitar lokasi Bendung. Kemiringan dasar saluran diperkirakan sebesar = 0,025. Elevasi dasar bendung = +438 mdpl. Perencanaan Hidrolis Bendung Dari hasil pengukuran topografi dan perhitungan kehilangan dan elevasi muka air serta beda tinggi akibat kemiringan, elevasi mercu bendung diketahui sebagai berikut : Elevasi muka air bak penenang = + 434 m ketulangan energi total = 3 m Beda tinggi akibat kemiringan = 4 m + Elevasi Mercu Bendung = + 441 m Setelah mengetahui elevasi Mercu Bendung, maka tinggi Bendung PLTA dapat diketahui dengan pengurangan oleh elevasi dasar sungai : Elevasi dasar sungai/bendung = + 438 m Tinggi Bendung = 3 m

TTA Perencanaan Bangunan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perencanaan bangunan untuk PLTA tipe reservoir

Citation preview

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 23

    II. Perencanaan Bangunan

    Debit Banjir Rencana yang diambil Q200th = 401,55 yang didapat dari

    metode Nakayasu. Debit pembangkitan diambil debit dengan keandalan 70 %

    sebesar Q70% = 2,017 . Lebar sungai = 30 m disekitar lokasi Bendung.

    Kemiringan dasar saluran diperkirakan sebesar = 0,025. Elevasi dasar bendung = +438

    mdpl.

    Perencanaan Hidrolis Bendung

    Dari hasil pengukuran topografi dan perhitungan kehilangan dan elevasi muka

    air serta beda tinggi akibat kemiringan, elevasi mercu bendung diketahui sebagai

    berikut :

    Elevasi muka air bak penenang = + 434 m

    ketulangan energi total = 3 m

    Beda tinggi akibat kemiringan = 4 m +

    Elevasi Mercu Bendung = + 441 m

    Setelah mengetahui elevasi Mercu Bendung, maka tinggi Bendung PLTA dapat

    diketahui dengan pengurangan oleh elevasi dasar sungai :

    Elevasi dasar sungai/bendung = + 438 m

    Tinggi Bendung = 3 m

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 24

    a = 1,4 m h = 1,3 m

    T = 1,5d = 0,2 m

    + 441

    A. Pintu Pengambilan (Intake)

    Syarat = z = 0,15 0,3 diambil z = 0,2 m

    d = 0,15 0,25 diambil d = 0,2 m

    = 0,7 0,9 diambil = 0,8 m

    t = 0,1 m

    Elevasi ambang bangunan pengambilan ditentukan dari tinggi dasar sungai. ambang direncana

    diatas dasar dengan ketentuan sebagai berikut :

    T = 0,5 m Jika sungai hanya menyangkut lanau

    = 1 m Jika sungai hanya menyangkut pasir dan kerikil

    = 1,5 m Jika sungai hanya menyangkut batu-batu bongkah.

    ket = Qrencana = 2,017

    Qintake = 1,2 x Qrencana

    = 1,2 x 2,017

    = 2,4204

    Lebar pintu pengambilan

    Q = . b . a

    2,4204 = 0,8 x b x 1,4

    b =

    9

    dengan lebar 1,2 m diambil pintu pengambilan

    3 m

    + 438

    z = 0,2 t = 0,1

    Pintu Air

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 25

    B. Pintu Penguras

    lebar pintu penguras diambil sebesar kurang lebih 60 % dari lebar pintu pengambilan.

    bp = 0,6 (1,2)

    7

    dengan lebar pilar = 0,5 m

    C. Lebar Bendung

    Be = B 2 ( n . Kp + Ka ) H1

    dengan n = Jumlah Pilar

    Kp = Koefisien Kontraksi Pilar

    Ka = Koefisien Pangkal Bendung

    H1 = Tinggi Energi

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 26

    Dipilih Bentuk Mercu Bulat

    jari-jari mercu bendung pasangan batu akan berkisar antara 0,3 sampai 0,7 kali H1maks

    dan untuk

    mercu bendung beton dari 0,1 sampai 0,7 kali H.1maks

    Persamaan tinggi energi-debit untuk bendung ambang pendek dengan pengontrol segi empat

    adalah:

    di mana: Q = debit, m3/dt

    Cd = koefisien debit (Cd = C0C1C2)

    g = percepatan gravitasi, m/dt2 ( 9,81)

    Be = lebar efektif mercu, m

    H1 = tinggi energi di atas mercu, m.

    Koefisien debit Cd adalah hasil dari:

    - C0 yang merupakan fungsi H1/r (lihat Gambar )

    - C1 yang merupakan fungsi p/H1 (lihat Gambar )

    - C2 yang merupakan fungsi p/H1 dan kemiringan muka hulu bendung (lihat Gambar)

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 27

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 28

    Direncanakan bendung yang dilengkapi dengan pintu penguras dengan lebar 1 m sebanyak 1

    buah pintu yang dipisahkan dengan 1 buah pilar segi empat dengan sudut yang dibulatkan (Kp

    = 0.02) dengan lebar 0.5 m. Pangkal bendung berupa tembok segi empat dengan tembok hulu

    pada 90 ke arah aliran (Ka = 0.2). Lebar bersih bendung sama dengan lebar rata-rata sungai

    pada as bendung dikurangi dengan lebar pilar-pilar. Perhitungan dilakukan dengan cara coba-

    coba secara tabelaris dengan masukan :

    Q = 401,55 m3/dtk

    r =1 m

    p = 3 m

    B = 30 (1 x 0,5) = 29,5 m

    Q200 Be p r H1

    m3/detik (m) (m) (m) (m) Co C1 C2 (p/g)/H1

    384,904 28,048 3 1 1,343 3,300 2,750 0,909 1,400 0,961 0,998 0,093 0,306

    391,045 28,039 3 1 1,352 3,320 2,767 0,904 1,410 0,960 0,999 0,092 0,306

    401,315 28,013 3 1 1,352 3,380 2,817 0,888 1,410 0,960 0,999 0,090 0,306

    CdGrafik

    (p/g)H1/r p/H1

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 29

    Penampang Mercu Bendung

    Dari perhitungan diperloeh Be = 28,013 m dan H1 = 3.38 m

    Untik menentukan tinggi air diatas mercu dapat dicari dengan menggunakan persamaan

    sebagai berikut :

    Hd = H1 K

    Dimana :

    K =

    dengan V1 =

    =

    = 4,24

    K =

    = 0,92

    Hd = 3,38 0,92

    = 2,46 m

    r = 1 m

    1 m 0,5 m 28,5

    p = 3 m

    H1 = 3,38m

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 30

    Muka Air Banjir di Hilir mercu Bendung

    Dengan menggunakan persamaan manning

    Q = A V

    diamana : R = Jari jari hidrolis = A/P

    A = Luas penampang basah

    P = Keliling Basah

    n = Koefesien manning - diambil 0,04

    I = Kemiringan dasar saluran = 0,025

    untuk debit banjir sebesar Q200th 401,55 m3/dtk tinggi muka air sebesar 2,09 m

    no Q(m3/detik) v : h b (m) y (m) hds (m) hu (m)

    1 50 1 ; 1 30 0,5969 438 438,5969

    2 100 1 ; 1 30 0,9055 438 438,9055

    3 150 1 ; 1 30 1,1555 438 439,1555

    4 200 1 ; 1 30 1,3737 438 439,3737

    5 250 1 ; 1 30 1,5709 438 439,5709

    6 300 1 ; 1 30 1,7529 438 439,7529

    7 350 1 ; 1 30 1,9230 438 439,923

    8 400 1 ; 1 30 2,0835 438 440,0835

    9 450 1 ; 1 30 2,2362 438 440,2362

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 31

    Penentuan Elevasi

    Tinggi energi dihulu = elevesai mercu + H1 = 441 + 3,38

    = 444,38 m

    Muka air dihulu = elevesai mercu + Hd = 441 + 2,46

    = 443,46

    Elevasi Dasar Sungai = +438 m

    Elevasi Mercu = +441 m

    Muka Air Dihilir = 438 + 2,09 = 440,09 m

    Tinggi energi dihilir = 440,09 +

    = 440,09 + 0,5

    = 440,59 m

    = 0,5 (asumsi)

    D. Kolam Olak (Tipe Bak Tenggelam Bucket Type)

    Untuk menentukan dimensinya dilakukan perhitungan sebagai berikut :

    Debit Satuan : q =

    =

    = 14,33

    Kedalaman Kritis (hc)

    hc =

    =

    = 2,76 m

    H = Tinggi air dihulu pelimpah Tinggi energi di hilir pelimpah

    = 444,38 m 440,59 m

    = 3,79 m

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 32

    Menentukan Jari-Jari Bucket

    Untuk

    =

    = 1,373 ; Maka dari gambar didapat :

    = 1,56 ; Sehingga Rmin = 1,56 X hc = 1,56 X 2,76 = 4,3 ; R rencana = 4,5 m

    Menentukan batas muka air hilir minimum (Tmin)

    Untuk

    =

    = 1,373 ; Maka dari gambar didapat :

    = 2,01 ; Sehingga Tmin = 2,01X hc = 2,01 X 2,76 = 5,55 m diambil 5,6 m

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 33

    Dimensi Kolam Olak

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 34

    E. Analisa Stabilitas

    1. Rembesan dan Tekanan Air Tanah

    Pada perancangan ini akan dihitung menggunakan metode angka rembesan Lane. Lantai

    muka diadakan karena berfungsi untuk memperpanjang jalur rembesan air. Untuk beda

    tinggi muka air akan ditinjau untuk kondisi normal yaitu muka air di hulu sama dengan muka

    air pada mercu dan muka air hilir tidak ada karena kondisi ini lebih membahayakan daripada

    kondisi banjir.

    Pada bendung diketahui terletak pada lapisan tanah pasir kasar dengan angka rembesan

    lane (CL) = 6

    Keterangan :

    CL = Angka rembesan lane Lv = panjang rembesan dihitung secara vertikal (m) Hv = Panjang rembesan dihitung secara horizontal (m) Hw = beda tinggi antar muka air di hulu dengan di hilir (m) LL = Panjang total rembesan

    Hw = 441- 437,19 = 3,81 m

    LL syarat = CL x Hw = 6 x 3,81 = 22,86 m L yang direncanakan harus lebih besar dari pada LLsyarat agar aman dan panjang creep memenuhi syarat. Maka diberi tambahan turap di bawah bendung dan/atau blanket depan dan/atau belakang. L rencana > LL syarat = 22,86 m L renc n Lv + ( /3 Hv)

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 35

    Desain Bendung Untuk Rembesan

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 36

    Untuk perhitungan rembesan lane digunakan keadaan normal karena lebih membahayakan

    untuk perhitungan stabilitas digunakan saat kondisi debit banjir.

    Jalur rembesan dan tekanan air untuk kondisi debit normal:

    Ket : untuk H n H k k n kN/ 2

    CL = Lw/Hw =24/3,81 = 6,3

    karena harga CL untuk pasir kasar sebesar 6 dan CL yang direncanakan 6,3 maka lantai hulu sudah mencukupi panjangnya

    Lv Hv 1/3 Hv Lw

    1 0 0 30 30

    ( 1-2 ) 2

    2 2 3,2 50 46,8

    ( 2-3 ) 0,3 0,1

    3 2,1 3,3 50 46,7

    ( 3-4 ) 1,2

    4 3,3 5,2 38 32,8

    ( 4-5 ) 2,4 0,8

    5 4,1 6,5 38 31,5

    ( 5-6 ) 1

    6 5,1 8,1 48 39,9

    ( 6-7 ) 0,3 0,1

    7 5,2 8,3 48 39,7

    ( 7-8 ) 1

    8 6,2 9,8 38 28,2

    ( 8-9 ) 2,7 0,9

    9 7,1 11,3 38 26,7

    ( 9-10 ) 1

    10 8,1 12,9 48 35,1

    ( 10-11 ) 0,3 0,1

    11 8,2 13,0 48 35,0

    ( 11-12) 1

    12 9,2 14,6 38 23,4

    ( 12-A ) 2,7 0,9

    A 10,1 16,0 38 22,0

    ( A-B ) 4

    B 14,1 22,4 78 55,6

    ( B-C ) 3 1

    C 15,1 24,0 78 54,0

    ( C-D ) 1

    D 16,1 25,6 68 42,4

    ( D-E ) 7,2 2,4

    E 18,5 29,4 68 38,6

    ( E-F ) 1

    F 19,5 31,0 78 47,0

    ( F-G ) 1,5 0,5

    G 20 31,8 78 46,3

    (G-H ) 4

    H 24 38 38 0

    Panjang RembesanH Lw/Cw H P = H-HGarisTitik

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 37

    Jalur rembesan dan tekanan air saat kondisi banjir

    Ket : untuk H n H k k n kN/ 2

    CL = Lw/Hw =24/3,37 = 7,1

    karena harga CL untuk pasir kasar sebesar 6 dan CL yang direncanakan 7,1 maka lantai hulu sudah mencukupi panjangnya

    Lv Hv 1/3 Hv Lw

    1 0 0 54,6 54,6

    ( 1-2 ) 2

    2 2 2,8 74,6 71,8

    ( 2-3 ) 0,3 0,1

    3 2,1 3,3 74,6 71,3

    ( 3-4 ) 1,2

    4 3,3 5,2 62,6 57,4

    ( 4-5 ) 2,4 0,8

    5 4,1 6,5 62,6 56,1

    ( 5-6 ) 1

    6 5,1 8,1 72,6 64,5

    ( 6-7 ) 0,3 0,1

    7 5,2 8,3 72,6 64,3

    ( 7-8 ) 1

    8 6,2 9,8 62,6 52,8

    ( 8-9 ) 2,7 0,9

    9 7,1 11,3 62,6 51,3

    ( 9-10 ) 1

    10 8,1 12,9 72,6 59,7

    ( 10-11 ) 0,3 0,1

    11 8,2 13,0 72,6 59,6

    ( 11-12) 1

    12 9,2 14,6 62,6 48,0

    ( 12-A ) 2,7 0,9

    A 10,1 16,0 62,6 46,6

    ( A-B ) 4

    B 14,1 22,4 102,6 80,2

    ( B-C ) 3 1

    C 15,1 24,0 102,6 78,6

    ( C-D ) 1

    D 16,1 25,6 92,6 67,0

    ( D-E ) 7,2 2,4

    E 18,5 29,4 92,6 63,2

    ( E-F ) 1

    F 19,5 31,0 102,6 71,6

    ( F-G ) 1,5 0,5

    G 20 31,8 102,6 70,9

    (G-H ) 4

    H 24 38 62,6 24,5

    P = H-HTitik GarisPanjang Rembesan

    H Lw/Cw H

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 38

    Debit Banjir

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 39

    Stabilitas Bendung saat debit Banjir

    Gaya vertikal akibat berat sendiri:

    Gaya vertikal akibat tekanan Air

    Gaya Horizontal Akibat tekanan Air

    Lengan (m) Momen (kNm)

    G1 3 4 7,5 24 -180 11,7 -2106

    G2 4,8 3 14,4 24 -345,6 11,2 -3870,72

    G3 3,8 1 3,8 24 -91,2 9,2 -839,04

    G4 3,5 3,5 6,125 24 -147 7,53 -1106,91

    G5 0,3 8,7 2,61 24 -62,64 4,35 -272,484

    G6 2,7 2,7 3,645 24 -87,48 2,4 -209,952

    G7 2,7 0,45 1,215 24 -29,16 0,225 -6,561

    G8 1 1 0,5 24 -12 1,83 -21,96

    G9 1 1,5 1,5 24 -36 0,75 -27

    VG -991,08 MVG -8460,627

    Momen Gaya Tinggi (m) Alas (m) Luas m2

    Tekanan

    (kN/m2)Gaya (kN)

    Lengan (m) Momen (kNm)

    W6 3 1,6 2,381 11,7 27,861

    3 78,6 235,886 11,2 2641,926

    W7 7,2 3,8 13,716 7,3 100,127

    7,2 63,2 455,265 6,1 2777,117

    W8 1 8,4 4,206 1,83 7,697

    1 63,2 63,231 2 126,463

    W9 1,5 0,8 0,595 1 0,595

    1,5 70,9 106,275 0,75 79,706

    W11 0,45 29,0 -13,050 0,225 -2,936

    W12 2,9 29,0 -42,050 9,2 -386,860

    Vw 826,456 MVw 5371,695

    Gaya Tinggi (m)Tekanan

    (kN/m2)Gaya (kN)

    Momen

    Lengan (m) Momen (kNm)

    W1 3 30 45,000 5,8 261,000

    3 24,6 73,800 6,3 464,940

    W2 4 33,7 67,300 1,33 89,509

    4 46,6 186,265 2 372,530

    W3 1 11,6 -5,794 0,33 -1,912

    1 67,0 -67,041 0,5 -33,521

    W4 1 8,4 4,206 0,33 1,388

    1 63,2 63,231 0,5 31,616

    W5 4 46,4 -92,700 1,33 -123,291

    4 24,5 -98,000 2 -196,000

    W10 2,9 29 -42,050 4,97 -208,989

    H 134,218 MH 657,271

    Momen Gaya Tinggi (m)

    Tekanan

    (kN/m2)Gaya (kN)

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 40

    Resultan Gaya

    Rh H 34 8

    MH 657 7

    Rv v -991,08 + 826,456 = -164,624

    Mv = -8460,627 + 5371,695 = -3088,932

    Tekanan Air pada bak bertambah akibat gaya sentrifugal :

    P = dv2/g.r

    Dimana : d = tebal pancaran V = kecepatan pancaran r = jari-jari bak g = percepatan gravitasi kecepatan air tanpa mempehitungkan gesekan adalah :

    v = ( ) = ( ) = 11,18 m/det

    Tebal Pancaran air

    d = q/v.Be = 401,55/11,18x(28,013) = 1,28 m

    Tekanan Sentrifugal

    P =

    = 3,63 ton/m2 = 36,3 kN/m

    Gaya sentrifugal

    Fc = - P x (

    ) x R

    = - 36,3 x (

    ) x 4,5

    = -128,29 kN

    Jadi tekanan air vertical ditambahkan dengan gaya sentrifugal dengan lengan momen sebesar

    3,63m, maka Mfc = -465,69 kNm

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 41

    Jadi gayanya menjadi

    RH H 34 8 kN

    = 657,271 kNm

    Rv v -169,625 128,29 = -297,915 kN

    = -3088,932 465,69 = -3554,622 kNm

    Titik tangkap resultan gaya pada titik G

    h =

    =

    = 4,897 m

    v =

    =

    = 11,93 m

    Keamanan terhadap gempa

    Pada peta gempa lokasi bendung ada di wilayah 3 = 0,15g

    Gaya gempa k = 0,15 x 991,08 kN = 148,662 kN

    = 148,662 x 4,897 = 727,998 kNm

    J o en gu ng Mv + MH +

    = -3554,622 + 657,271 + 727,998

    = -2169,353 kNm

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 42

    Tekanan tanah dibawah bendung dapat dihitung sebagai berikut :

    Panjang telapak pondasi ( L ) = 12,7 m

    Eksentrisitas

    E = (L/2) (

    ) < L/6

    = (

    ) (

    ) <

    = -0,93 < 2,1

    Tekanan tanah

    (

    ) < izin = 200 kN/m

    2

    Max =

    (

    ( )

    ) = 13,15 kN/m2 .OK !

    Max =

    (

    ( )

    ) = 33,765 kN/m2.OK !

    stabilitas terhadap geser dengan tekanan tanah positif (EP)

    Diambil koefisien gesekan untuk batu f=0,75

    Asumsi tekanan tanah pasif 30 kN

    Sgeser = f x

    = 0,75 x

    = 4 > ...OK !

    Keamanan S untuk daya dukung adalah :

    S =

    =

    3 7 > 5......OK !

    Stabilitas terhadap guling

    Sguling =

    =

    =

    56 > ...OK !

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 43

    F. Saluran Penghantar

    Debit Rencana = 2,017

    Debit Saluran = 1,1 X Qrencana

    = 1,1 X 2,017

    = 2,2187

    Q(

    ) b/h V (m/dtk) m

    1,5 - 3 2,5 0,55 0,6 1 : 1,5

    Dari tabel untuk Q = 1,5 3

    m = 1 : 1,5

    b/h = 2,5

    v = 0,55 0,6 diambil V = 0,6 m/dtk

    = 2,5 b = 2,5h

    Luas basah (F) =

    (5,5h + 2,5h)h = 4h2 S = = 1,8028h

    Keliling Basah (k) = b+2s = 2,5h + 2(1,8028h)

    = 6,1056 h

    S h

    1,5h 2,5h 1,5h

    1

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 44

    Q = V.f

    2,2187 = 0,7 X 4 h2 diambil h = 0,9 m + Jagaan = 0,9 + 0,4 = 1,3 m

    4 h2 = 3,169 b = 2,5h

    h2 = 0,793 b = 2,5(1,3) = 3,25 m

    h = 0 89 9

    Jari-Jari Hidrolis (R) =

    maka dimensi saluran primer

    =

    = 0,655 h h = 1,3 m

    = 0,655 (1,3) b = 3,25 m

    = 0,8515

    Kemiringan dasar saluran (metode manning, saluran beton n = 0,013)

    V =

    . .

    0,6 =

    . ( ) .

    = 0,008

    = 0,00007

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 45

    G. Analisa Bak Penenang

    Diketahui lebar saluran penghantar (b) = 3,25 m

    Maka :

    Lebar bak penenang (B) = 3.b = 3 X 3,25 = 9,75 m

    Panjang bak penenang (L) = 2.B = 2 x 9,75 = 19,5 m

    Data dari dimensi pipa pesat :

    Qrencana = 2,017

    Qpipa pesat = 1,1. Qrencana

    = 1,1 X 2,017

    = 2,2187

    D = 1,072 m

    V = = ( ) = 2,46

    S = 0,54 X V X D0,5 = 0,54 X 2,46 X 1,0720,5 = 1,4 m

    Sehingga kedalaman di bak penenang

    h = 1,4 + 0,85 = 2,25 m

    keterangan = 0,85 m = tinggi jagaan

    H. Pipa Pesat

    Qpipa pesat = 2,2187

    Maka diameter pipa pesat = D = 0,72 X 2,21870,5 = 1,072 m

    Tebal pipa pesat = t = ( ) = 0,05268 inch = 0,0013 m

    Tebal pipa pesat yang diambil, t = 8 mm

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 46

    I. Surge Tank

    Debit desain = 2,2187

    Panjang penstok (L) = 400 m

    Tinggi jatuh (H) = 100 m

    L < 5.H th = V.L/(g.H)

    400 < 5 X 100 = 2,46 X 400 / (9,81 X 100)

    400 < 500 = 1,003 detik

    K ren L < 5H n th 3 et k k t k per uk n surge t nk

    J. Penempatan Power House

    Muka Air Banjir di Hilir Sungai

    Dengan menggunakan persamaan manning

    Q = A V

    diamana : R = Jari jari hidrolis = A/P

    A = Luas penampang basah

    P = Keliling Basah

    n = Koefesien manning - diambil 0,04

    I = Kemiringan dasar saluran = 0,025

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 47

    untuk debit banjir sebesar Q200th 401,55 m3/dtk tinggi muka air sebesar 2,09 m

    Jadi Penempatan Ketinggian Power House agar tidak mengalami banjir / terendam air dari

    sungai maka ditempatkan lebih dari 2,09 m dari dasar sungai, diambil tinggi Power House 4 m

    diatas elevasi dasar sungai di hilir = 330 + 4 = + 334 m. Dengan pada ketinggian tersebut maka

    Power House aman terhadap air sungai.

    no Q(m3/detik) v : h b (m) y (m) hds (m) hu (m)

    1 50 1 ; 1 30 0,5969 330 330,5969

    2 100 1 ; 1 30 0,9055 330 330,9055

    3 150 1 ; 1 30 1,1555 330 331,1555

    4 200 1 ; 1 30 1,3737 330 331,3737

    5 250 1 ; 1 30 1,5709 330 331,5709

    6 300 1 ; 1 30 1,7529 330 331,7529

    7 350 1 ; 1 30 1,9230 330 331,923

    8 400 1 ; 1 30 2,0835 330 332,0835

    9 450 1 ; 1 30 2,2362 330 332,2362

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 48

    K. Pemilihan Turbin

    Jenis-Jenis Turbin dan Grafik Pemilihan Turbin

    Dari grafik jenis turbin untuk beda tinggi sebesar 100 m dan debit rencana =2,017 m3/dtk. Maka

    dipilih jenis trubin Francis

  • Tugas Teknik Tenaga Air

    Kelompok 2 49

    L. Analisis Daya Pembangkit Listrik

    Rumus daya untuk mengetahui kapasitas pembangkitnya sebagai berikut :

    Ru us y : P x x g x Q x H (kW)

    Dimana :

    P = daya (kW)

    = efisiensi keseluruhan (turbin,generator,trafo)

    = berat jenis air (ton/m)

    g = gravitasi bumi (9,81 m/det)

    Q = debit (m/det)

    H = tinggi jatuh efektif (meter)

    Contoh Perhitungan Daya Pembangkit Listrik.

    Berdasarkan data yang ada tinggi jatuh (H) sebesar 100 m ,diperkirakan besar energi

    loses sebesar 2 m sehinggia tinggi jatuh Efektif sebesar 100 m - 2 m = 98 m ,efesiensi

    keseluruhan dari turbin ,generator dan trafo diperkirakan 90%, debit andalan diambil 70 %

    sebesar 2,017 m3/dtk, massa jenis air sebesar 1 ton/m3 dan gravitasi bumi sebesar 9,81 m/det.

    Potensi Daya Kapasitas Pembangkit

    Dapat dihitung sebagai berikut :

    P x x g x Q x H

    P = 90% x 2,017 x 9,81 x 1 x 98

    P = 1745 kW

    = 1,745 MW