Upload
maulanihamzah
View
134
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Membuat Instalasi Pipa pada Praktek
Plumbing
Nama : Maulani Hamzah
N I M : 2 1 1 0 4 9
Spesialisasi : Mechanical Design
AKADEMI TEKNIK SOROAKO
1
LEMBAR PENGESAHAN
Membuat Instalasi pipa pada Praktek Plumbing
Disetujui oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Musakirawati Baso, S.H. Ahyar Mansyur, S.T.,SM.
Mengetahui,
Prodi
Duddy Arisandy,S.T.
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Dengan bertambahnya kemajuan di bidang perindustrian, bertambah pula
kegiatan di bidang konstruksi dan pemeliharaan. Sehubungan dengan hal tersebut
penulis ingin membuat laporan mengenai instalasi pemipaan sesuai dengan praktek
yang telah penulis lakukan dan berdasarkan referensi-referensi buku di perpustakaan
dan internet.
Dalam penulisan laporan ini penulis menghadapi banyak masalah dan hambatan.
Namun atas dorongan serta dukungan dari beberapa pihak maka laporan ini dapat
terselesaikan. Untuk itu ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam proses penulisan laporan ini, baik instruktur maupun
rekan-rekan praktek.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis.
Soroako 18 Juni 2012
Penulis
3
ABSTRAK
Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih,
pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya. Selain
itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah dari sumur
minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan
dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem
pemipaan juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk
menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial.
Dengan adanya sistem instalasi pemipaan kehidupan rumah tangga dan industri
dapat menjadi mudah dalam segala keperluan alat plumbing, seperti : kamar mandi, wc,
tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan
pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, pendistribusian minyak atupun gas dan
lain sebagainya.
Ada beberapa cara yang penulis lakukan dalam memporoleh data yaitu melalui
internet, study pustaka, diskusi, wawancara, dan study lapangan. Instalasi pipa
yang baik adalah instalasi pipa yang memiliki ukuran sesuai dengan gambar kerja, tidak
memiliki kebocoran dan sambungan antar pipanya tersambung dengan baik.
4
DAFTAR ISI
ContentsLEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................3
ABSTRAK...................................................................................................................................4
DAFTAR ISI................................................................................................................................4
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................8
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................8
1.3 Ruang Lingkup Kajian.................................................................................................9
1.4 Tujuan Penulisan................................................................................................................9
1.4 Cara Memperoleh Data.................................................................................................9
1.5 Sistematika Penulisan.......................................................................................................10
BAB II TEORI DASAR.............................................................................................................10
2.1 Definisi.............................................................................................................................11
2.2 Jenis-jenis dan fungsi pipa...............................................................................................11
2.3 Alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek plumbing..............12
2.4 Teori Khusus................................................................................................................16
Cara Perhitungan Panjang Pipa..............................................................................................17
2.5 Keselamatan Kerja...........................................................................................................18
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................19
3.1 Pemotongan Pipa..............................................................................................................19
3.2 Penyambungan Pipa.........................................................................................................20
3.3 Langkah Kerja Membuat Instalasi Pipa............................................................................21
3.5 Masalah dan Solusi...........................................................................................................22
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................23
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................23
5
4.2 Saran................................................................................................................................24
Daftar pustaka............................................................................................................................24
Daftar Tabel...............................................................................................................................25
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya
manusia memindahkan air dari sungai kerumah dengan menggunakan ember. Lalu
berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses
pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia
berfikir untuk mengefisiensikan waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui
sistem perpipaan.
Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih,
pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya.
Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah
dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya,
mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki
penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak
atupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan
keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan untuk mengangkut cairan,
bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan, pabrik kimia dan
industri lainnya. Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam
kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan lain – lain.
Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan
yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui
sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat
waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak.
Dengan adanya sistem instalasi pemipaan kehidupan rumah tangga dan industri dapat menjadi mudah dalam segala keperluan alat plumbing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air
6
kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, pendistribusian minyak atupun gas dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan MasalahDalam laporan ini terdapat beberapa rumusan masalah yang terkandung di
dalamnya, antara lain :
1) Apa saja jenis dan fungsi pipa?
2) Alat-alat apa saja yang digunakan saat melakukan instalasi pipa?
3) Bagaimana cara pemotongan dan penguliran pipa?
4) Bagaimana cara penyambungan pipa?
5) Bagaimana langkah-langkah proses penginstalasian pipa?
1.3 Ruang Lingkup KajianDalam laporan ini dibahas mengenai cara membuat instalasi pipa pada praktek
plumbing yang terdiri dari :
1) Jenis-jenis dan fungsi pipa
2) Alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek plumbing
3) Cara pemotongan dan penguliran pipa
4) Cara penyambungan pipa
5) Langkah-langkah proses penginstalasian pipa
1.4 Tujuan PenulisanLaporan ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu :
1) Mengetahui jenis-jenis dan fungsi dari pipa
2) Mengenal alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek
plumbing
3) Memahami cara pemotongan dan penguliran pipa
4) Memahami cara penyambungan pipa
5) Mengetahui langkah-langkah proses penginstalasian pipa
7
1.4 Cara Memperoleh DataAda beberapa cara yang penulis lakukan dalam memporoleh data laporan, yaitu :
1) Internet, yaitu dengan membuka situs-situs yang berhubungan dengan
penginstalasian pipa
2) Study pustaka, yaitu dengan mengambil referensi-referensi dari buku yang ada
di perpustakaan
3) Diskusi, yaitu dengan berdiskusi dengan sesama mahasiswa tentang instalasi
pemipaan
4) Wawancara, yaitu mengambilan data melalui pertanyaan yang diajukan secara
lisan kepada responden.
5) Study lapangan, yaitu mengambil data dengan meninjau
langsung di lapangan dan ikut berperan dalam praktik
plumbing.
1.5 Sistematika PenulisanAgar penulisan laporan ini tersusun dengan baik maka
penyususnannya dilakukan secara sistematis, seperti berikut ini :
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang,
rumusan masalah, ruang lingkup kajian, tujuan penulisan dan
cara memperoleh data.
2. Bab II Teori Dasar
Pada bab ini, penulis menguraikan hal-hal dasar mengenai
jenis-jenis pipa, alat-alat yang digunakan pada saat
menginstalasi pipa
3. Bab III Pembahasan
Pada bab ini, penulis menguraikan proses pembuatan instalasi
pipa .
4. Bab IV Penutup
8
Sebagai penutup, pada bab ini penulis memaparkan kesimpulan
dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya serta memberikan saran-saran yang diperlukan
untuk perbaikan mahasiswa saat praktek plumbing selanjutnya.
BAB II TEORI DASAR
2.1 DefinisiPipa adalah istilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan
untuk memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang
dicairkan maupun serbuk halus. Sedangkan instalasi pipa adalah pemasangan atau
penyambungan pipa-pipa untuk pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang
terdapat pada bangunan untuk segala keperluan alat plambing, seperti : kamar
mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil
(urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain. (sumber: chece0404.blogspot.com)
2.2 Jenis-jenis dan fungsi pipaJenis pipa yang umum digunakan pada pekerjaan pipa, baik didalam bangunan
maupun diluar bangunan adalah:
1) Pipa galvanis
Pipa galvanis merupakan pipa yang sering digunakan
Untuk mengalirkan air bersih
Gambar 2.1.1.1 Pipa galvanis Sumber: radjawalitower.wordpress.com
9
2) Pipa besi tuang
Pipa besi tuang dalam pekerjaan system saluran
dan pembuangaan digunakan untuk instalasi air
bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi dengan
∅2” – 15” dengan panjang 3-6 m.
Gambar 2.1.1.2 Pipa besi tuangSumber: indonetwork.co.id
3) Pipa tembaga
Pipa tembaga dalam pekerjaan system saluran dan
pembuangan dipakai untuk instalasi air bersih,
terutama untuk instalasi air panas karena tembaga
merupakan bahan pengantar panas yang baik, ringan,
mudah disambung, tahan terhadap karat.
Gambar 2.1.1.3 Pipa tembaga Sumber: mandiri.indonetwork.co.id
4) Pipa PVC (Polyvinyl Clorida)
Pipa PVC (polyvinyl clorida) dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk instalasi
air bersih maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu :
a) Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2.
b) Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2.
c) Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2.
d) Kelas C untuk saluran kabel listrik.
Gambar 2.1.1.4 Pipa PVC
Sumber: blokcepu.com
e) Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batangg. Pipa PVC
kelas AW (VP) and AZ digunakan untuk instalasi air bersih, saluran
pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran
bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC kelas A2 dan D (VU) digunakan
untuk pembuangan irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada
bangunan, pipa PVC kelas C digunakan untuk instalasi listrik dan
penerangan.
10
2.3 Alat-alat yang digunakan saat melakukan instalasi pipa pada praktek plumbing
Pada praktek plumbing ini ada beberapa macam alat yang biasanya dipakai, baik
alat untuk memotong, mengukur, mengulir, membersihkan dan alat bantu untuk
memudahkan pekerjaan pipa. Alat-alat tersebut antara lain :
Alat Pemberi Tanda
1) Penggores baja
Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang lancip, Berguna untuk
menggores sebagai penandaan pengukuran pada pipa.
Alat Sambung
Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena
keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari
pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-
penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Socket
Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)
Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan
Memakai ulir dalam
2) Elbow Galvanis
Digunakan untuk membelokkan aliran
Menggunakan ulir dalam
11
2.1.2.1 Elbow galvanis
Sumber: argo-prima.blogspot.com
3) Elbow PVC, digunakan untuk membelokkan aliran
Gambar 2.1.2.2 Elbow PVC
Sumber: bangunjayakrian.blogspot.com
4) Bend, digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius
besar
Gambar 2.1.2.3 Bend
Sumber: photography-match.com
5) Tee Stuck, digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah
6) Reducer Elbow, digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan tanpa
mengurangi kecepatan
7) Reducer Socket, digunakan untuk memperkecil aliran
8) Cross, digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah
9) Barrel Union, digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang
terdiri dari 3 bagian
10) Dop ( F ), digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa
11) Plug, digunakan untuk menutup pipa pada sambungan
12) Stop Kran ( Gate Valve )
Digunakan untuk mengatur aliran yang masuk dalam gedung
Dipasang sebelum meteran
Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan
13) Kran, digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air pada tempat tertentu
14) Bushis
12
Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang
berlainan ukuran diameternya
Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam
pada sisi dalam
Gambar 2.1.2.4 Bushis
Sumber: amazon.com
Alat Ukur
1) Siku-siku, terbuat dari baja atau stainless, Mempunyai ukuran dan berguna untuk
memeriksa kesikuan dari alat kerja atau benda-benda kerja.
2) Roll meter, digunakan untuk mengukur besaran panjang, lebar dan tinggi.
Alat Pemotong
1) Gergaji Besi , mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu
sisi dan ada yang mempunyai dua sisi.
2) Pipa cutter ( pipa galvanis ), digunakan untuk
memotong pipa tegak lurus terhadap sumbu panjang pipa.
Gambar 2.1.2.4 Pipe Cutter
Sumber: oakdalerental.com
3) Boring Reamer, berbentuk seperti bor tangan yang berguana untuk
membersihkan bram pada bagian dalam pipa dengan cara memasukkan reamer
kedalam pipa kemudian diputar.
Alat Ulir
1) Snay ( alat untuk mengulir ), alat ini terbuat dari baja yang berbentuk
sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk membuat ulir. Alat ini terdiri
tangkai dan mata ulir.
Alat Penjepit
1) Three Stand, alat ini terbuat dari besi campur baja yang
dibuat sedemikian ru pa dan diberi ragum agar
dapat menjepit pipa selama pekerjaan berlangsung,
Kakinya terbuat dari pipa besi yang kuat untuk
13
menopang bagian atasnya bila pipa terlalu panjang,
Maka alat ini disertai alat untuk penyanggaan yang
dapat dinaikkan dan diturunkan.
Gambar 2.1.2.5.Three Stand
Sumber: glodokdivatehnik.indonetwork.co.id
2) Ragum Pipa, alat ini berguna untuk menjepit benda kerja, Terbu at dari baja,
Selain itu berguna menjepit benda kerja, Terbuat juga dari alat lainnya yang
perlu diketahui yaitu kunci pipa.
Adapun kunci tersebut :
a. Adjustable Pipe Wrench
b. Straight Pipe Wrench
c. Suay Pipe Wrench
d. Stilson
e. Chain Pipe Wrench
f. Monkey Wrench Gambar 2.1.2.6 Ragum pipa
Sumber: indonetwork.or.id
3) Ragum Meja, digunakan untuk menjepit pipa atau benda kerja.
Alat Penunjang
1) Sikat kawat, berguna untuk membersihkan bram setelah diulir dan
membersihkam benda kerja.
2) Kunci pipa, digunakan sebagai alat bantu dalam
pelaksanaan pekerjaan pipa.
Gambar 2.1.2.7 Kunci pipa
Sumber: glodokdivatehnik.indonetwork.co.id
3) Waterpass, alat penunjang yang digunakan untuk mengukur ketegakan,
kedataran dan kemiringan 45º .
14
Gambar 2.1.2.7 Kunci pipa
Sumber: khedanta.wordpress.com
2.4 Teori Khusus
Cara Menentukan Ukuran Panjang Pipa :
1. Dari pusat fitting ke pusat fitting termasuk fitting yang ada diantaranya
2. Dari ujung luar fitting ke ujung luar fitting
3. Dari pusat fitting ke ujung uliran
4. Dari ujung uliran ke ujung uliran
5. Panjang efektif pipa
Panjang Uliran Pipa
∅ pipa (inchi) Jumlah ulir per
inchi
Panjang ulir
(mm)
½ 14 19
¾ 14 19
1 11 ½ 22
1 ¼ 11 ½ 25
1 ½ 11 ½ 25
2 11 ½ 25
2 ½ 8 38
3 8 38
4 8 41
Tabel 2.2.1 Tabel penentuan panjang pipa
Sumber: http://file.upi.edu
15
Cara Perhitungan Panjang Pipa
Berikut ini adalah rumus untuk menentukan panjang dimensi jalur pipa.
< A+ < B = 90˚
Sin A = a/c
Cos A = b/c
Tg A = a/b
a2+b2=c2
Luas segitiga = ½.a/b
sin A2+cos A2=1
sin A=t g A
√1+tg2 A =
1
√1+cos2 A
cos A= 1
√1+tg2 A =
cosA
√1+cos2 A
tgA= sin A
√1−sin2 A=√1−cos2 A
cos A= 1cosA
cos A=√1−sin2 Asin A
= cosA
√1−cos2 A= 1tg A
16
2.5 Keselamatan Kerja
Ada beberapa alat safety yang digunakan pada saat praktek plumbing, yaitu :
Alat Pelindung Diri
1) Pakaian kerja standar, digunakan untuk melindungi tubuh dari potensi bahaya
seperti tubuh teriris dan lain sebagainya
2) Kacamata Safety, digunakan untuk melindungi mata dari potensi bahaya
seperti mata kemasukan beram
3) Sepatu Safety, digunakan untuk melindungi kaki dari potensi bahaya seperti
kaki terjepit, kaki tertimpa benda berat dan kaki tertusuk benda tajam
4) Cutton gloves, digunakan untuk melindungi tangan dari potensi bahaya
seperti teriris beram
Gambar 2.5.2 Sepatu Safety Gambar 2.5.1 Kacamata Safety
Sumber: indonetwork.co.id Sumber: jakarta.indonetwork.co.id
Area Kerja
1) Pastikan intensitas cahaya cukup yaitu sekitar 200-500 lux
2) Tidak ada air atau oli yang tergenang
3) Tidak ada benda-benda yang berserakan di lantai
17
4) Kelembapan area kerja sekitar 40%-50%
5) Kebisingan area kerja sekitar 85 dBA
Potensi Bahaya
1) Tangan teriris beram hasil penguliran
2) Mata kemasukan beram
3) Terpeleset
4) Pinggang keseleo
5) Tangan terjepit ragum
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pemotongan PipaMemotong pipa ada 3 cara :
1) Dengan menggunakan gergaji besi
Keuntungan penggunaannya :
Bisa dibawa kemana-mana
Dapat digunakan pada tempat yang sempit
Kerugian penggunaannya : Gambar 3.1.1 Memotong pipaSumber: onelmon.com
Pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama
Hasilnya tidak begitu baik
2) Dengan menggunakan Pipa Cutter
Keuntungan penggunaannya :
Pekerjaan lebih cepat selesai
Hasilnya baik dan rata
Kerugian penggunaannya :
Memerlukan tempat yang cukup luas Gambar 3.1.2 Memotong pipaSumber: vinilon.com
Bila terlalu dalam menekan cutter-nya, diameter pipa akan mengecil.
3) Gabungan keduanya.
3.2 Penyambungan Pipa Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena
keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari
pabrik, maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-
18
penyambungan pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Socket
2) Elbow
3) Bend
4) Tee Stuck
5) Reducer Elbow
6) Reducer Socket
7) Cross
8) Barrel Union
9) Dop ( F )
10) Plug
11) Stop Kran
12) Kran
13) Bushis
14) Hexagonal Nipple
Macam-macam Penyambungan Pipa :
1. Dengan uliran
Gambar 3.2.1 Menyambung pipa dengan ulirSumber: zakaria-laksmana.blogspot.com
2. Dengan lem / perekat khusus
Gambar 3.2.2 Menyambung pipa dengan lemSumber: dionblitar.blogspot.com
3. Dengan pengelasan
Gambar 3.2.3 penyambungan dengan lasSumber: birobangunan.blogspot.com
4. Dengan system flens
19
Gambar 3.2.4 penyambungan dengan flensSumber: hdpe100.blog.com
5. Dengan beel dan spigot ( ring karet )
Gambar 3.2.5 penyambungan dengan flensSumber: hdpe100.blog.com
3.3 Langkah Kerja Membuat Instalasi Pipa
1) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2) Jepitlah pipa pada ragum pipa.
3) Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.
4) Potonglah salah satu sisi pipa dengan menggunakan gergaji besi sampai batas
yang telah ditentukan dan sisi yang lain menggunakan cutter pipe.
5) Pasang cutter pipe pada tanda yang akan dipotong.
6) Putarlah cutter pipe kebalikan arah jarum jam.
7) Putar tangkai cutter pipe agar pemakaian mata cutter menjada lebih dalam, Pada
waktu memutar tangkai cutter harus sedikit demi sedikit (maks 15 derajat )
sampai pipa tersebut terpotong.
8) Bersihkan ujung-ujung pipa bagian dalam dengan borring reamer.
9) Ukur dan tandailah panjang ulir yang akan dibuat untuk masing-masing pipa
sesuai dengan panjang ulir untuk masing-masing diameter pipa sesuai dengan
ukuran.
10) Uliran pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah kita tentukan, Untuk pipa
galvanis ukuran ½ “, pipa galvanis ukuran ¾ “, pipa galvanis 1 “ dan pipa
galvanis ukuran 1 ¼ “, menggunakan alat ulir manual.
11) Periksa pipa yang sudah diulir dengan menggunakan socket penyambung yang
sesuai. Penguliran berhasil jika ujung pipa yang sudah diulir dapat masuk
kedalam socket penyambung atau alat sambung lainnya.
12) Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.
20
13) Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan
bentuk, fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja
yang ada.
14) Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.
15) Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai
tersebut dengan menggunakan test pump.Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan
pada instruktur
3.5 Masalah dan Solusi
Masalah
1) Seringnya salah pengukuran saat akan mengulir maupun saat akan
memotong
2) Hasil penguliran tidak rapi
3) Snij yg digunakan kandas-kandas saat mengulir
4) Pada saat menyambung pipa biasanya alat penyambung tidak terpasang
dengan tepat
Solusi
1) Gunakan rumus perhitungan pemotongan dan penguliran jika akan
memotong atau mengulir agar tidak terjadi kesalahan
2) Agar penguliran rapi jangan memutar snij secara terus menerus, putar balik
arah snij jika telah mencapai tiga kali putaran
3) Gunakan pelumas oli saat mengulir agar snij tikad kandas
4) Gunakan alat sambung pipa yang sesuai, lihat tabel pemilihan alat sambung.
21
BAB IV PENUTUP
4.1 KesimpulanDari penguraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
dalam melakukan praktek plumbing diperlukan konsentrasi dan ketelitian selain itu
seorang plumber juga harus dapat memperhitungkan ukuran-ukuran pipa yang akan
dipotong, diulir, dan disambung.
Instalasi pipa yang baik adalah instalasi pipa yang memiliki ukuran sesuai
dengan gambar kerja, tidak memiliki kebocoran dan sambungan antar pipanya
tersambung dengan baik.
4.2 SaranAgar praktek plumbing dapat terlaksana dengan baik, ada beberapa saran yang
perlu diperhatikan oleh mahasiswa sebelum melakukan praktek. Saran tersebut
antara lain:
1) Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan
utuh serta sesuai fungsinya.
2) Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat
waktu.
3) Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan
ketelitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.
22
4) Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang telah kita
gunakan apabila alat tersebut merupakan alat pinjaman
5) Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran
sebaiknya diiringi dengan pemberian oli, agar hasil ulirannya baik.
6) Utamakan keselamatan kerja.
Daftar pustaka
Whidarto, Sri.2001,Buku Pedoman Ahli Pemasangan Pipa,Jakarta:PT Pradnya Paramita
Raswari,1986,Teknologi dan Perencanaan Sistem Perpipaan.Jakarta: UI-PRESS
http://chece0404.blogspot.com/2011/10/laporan-praktek-kerja-pipa.html
http://www.google.co.id
http://chece0404.blogspot.com
23
Daftar Tabel
24
Tabel 1 Tabel penentuan kelonggaran
Sumber: Modul praktek pipa 1
Tabel 2 Tabel pemilihan sambungan
Sumber: Modul praktek pipa 1
25
Tabel 3 Tabel pemilihan sambungan
Sumber: Modul praktek pipa 1
26