8
1. Lokasi Cape Liptrap, SE Melbourne  Gambar 1. Lokasi Cape Liptrap, SE Melbourne (Gambar 1) di atas merupakan gambar struktur batuan yang terdapat di Lokasi Cape Liptrap, SE Mealbourne. Berdasarkan analisis terhadap gambar tersebut, maka dapat diketahui bahwa struktur geologi tersebut adalah Sesar Naik (Thrust Fault/Reverse Fault). Terjadinya sesar naik ini disebabkan adanya gaya kompress (compressive stress) yang menekan batuan sehingga menimbulkan sesar sebagai strain yang dihasilkan. Dari pelukisan elemen-elemen struktur geologi, bidang sesar ditunjukkan oleh garis berwarna kuning yang merupakan bidang pergeseran selama terjadinya sesar. Bidang yang berada di depan bidang sesar disebut sebagai hanging wall , sedangkan bidang yang berada di belakang bidang sesar disebut sebagai  foot wall . Pada gambar di atas, hanging wall  merupakan bidang yang berada di atas, sedangkan bidang yang berada di bawah adalah  foot wall . Oleh karena hanging wall  bergerak relatif naik terhadap  foot wall , sesar ini disebut sebagai sesar naik (thrust fault/reverse fault). Hanging Wall Foot SESAR NAIK THRUST FAUL T

Tugas 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

1. Lokasi Cape Liptrap, SE Melbourne

HangingWallFootWallSESAR NAIKTHRUST FAULTGambar 1. Lokasi Cape Liptrap, SE Melbourne

(Gambar 1) di atas merupakan gambar struktur batuan yang terdapat di Lokasi Cape Liptrap, SE Mealbourne. Berdasarkan analisis terhadap gambar tersebut, maka dapat diketahui bahwa struktur geologi tersebut adalah Sesar Naik (Thrust Fault/Reverse Fault). Terjadinya sesar naik ini disebabkan adanya gaya kompress (compressive stress) yang menekan batuan sehingga menimbulkan sesar sebagai strain yang dihasilkan.Dari pelukisan elemen-elemen struktur geologi, bidang sesar ditunjukkan oleh garis berwarna kuning yang merupakan bidang pergeseran selama terjadinya sesar. Bidang yang berada di depan bidang sesar disebut sebagai hanging wall, sedangkan bidang yang berada di belakang bidang sesar disebut sebagai foot wall. Pada gambar di atas, hanging wall merupakan bidang yang berada di atas, sedangkan bidang yang berada di bawah adalah foot wall. Oleh karena hanging wall bergerak relatif naik terhadap foot wall, sesar ini disebut sebagai sesar naik (thrust fault/reverse fault).Perhitungan ShorteningHasil pengukuran : L0 = 13,8 cmL1 = 13 cmSkala:1 : 20Maka, ukuran di lapangan adalahL0=13,8 cm x 20=276 cmL1=13 cm x 20=260 cm

Shortening= L0 - L1= 276 cm - 260 cm= 16 cm

Perhitungan Persentasi Shortening% Shortening= x 100%= x 100%=5,79%Perhitungan Pergeseran SesarHasil pengukuran pergeseran=3,5 cmSkala untuk pergeseran=1 : 20Maka,Pergeseran (x)=3,5 cm x 20=70 cm

2. Lokasi Cape Liptrap, SE Melbourne

Hanging WallFoot WallSESAR NAIK DAN LIPATANTHRUST FAULT AND FOLDSAxial PlaneGambar 2. Lokasi Cape Liptrap, SE Melbourne

(Gambar 2) juga merupakan gambar yang menunjukkan salah satu struktur geologi di Lokasi Cape Liptrap, SE Melbourne. Berdasarkan analisis terhadap gambar tersebut, maka dapat diketahui bahwa struktur geologi yang ditampilkan adalah Sesar Naik (Thrust Fault/Reverse Fault) dan Lipatan Simetri (Symmetric Fold).Pada (Gambar 2), garis berwarna kuning menunjukkan bidang sesar yang merupakan bidang pergerakan antara dua block yang mengalami struktur sesar. Block yang berada di depan bidang sesar disebut sebagai hanging wall, sedangkan block yang berada di belakang bidang sesar disebut sebagai foot wall. Sesar yang terjadi pada (Gambar 2) menunjukkan block yang berada di depan bidang sesar (hanging wall) bergerak relatif naik terhadap block yang ada di belakang bidang sesar (foot wall). Oleh karena itu sesar tersebut disebut sebagai sesar naik.(Gambar 2) juga menunjukkan struktur perlipatan yang pola-pola perlipatannya ditunjukkan oleh garis berwarna biru. Garis putus-putus berwarna merah adalah garis yang mewakili axial plane lipatan yang merupakan suatu bidang yang membagi lipatan menjadi dua bagian yang sama. Oleh karena lipatan di atas mempunyai axial plane yang vertikal, maka lipatan tersebut disebut lipatan simetri (symmetric fold).

Perhitungan ShorteningHasil pengukuran : L0 = 14,4 cmL1 = 11,6 cmSkala:1 : 20Maka,ukuran di lapangan adalahL0=14,4 cm x 20=288 cmL1=11,6 cm x 20=232 cmShortening= L0 - L1= 288 cm - 232 cm= 56 cmPerhitungan Persentasi Shortening% Shortening= x 100%= x 100%=19,44%Perhitungan Pergeseran SesarHasil pengukuran pergeseran=1,8 cmSkala=1 : 20Maka,Pergeseran (x)=1,8 cm x 20=36 cm

3. Lokasi Cape Liptrap, SE Melbourne

CrestCrestLonger/BacklimbShorter/ForeLimbLIPATAN ASIMETRIASYMMETRIC FOLDAxial PlaneAxial PlaneGambar 3. Lokasi Cape Liptrap, SE Melbourne

(Gambar 3) memperlihatkan struktur geologi lain yang terdapat di lokasi Cape Liptrap, SE Melbourne. Berdasarkan analisis terhadap gambar tersebut, maka dapat diketahui bahwa struktur geologi yang ditampilkan pada (Gambar 3) adalah Lipatan Asimetri (Asymmetric Fold). Lipatan yang diperlihatkan pada gambar adalah berupa anticline dimana struktur lipatannya memiliki bentuk cembung ke atas (lipatan melengkung ke atas). Pada (Gambar 3), garis berwarna biru menunjukkan pola-pola perlipatan pada lapisan batuan. Garis putus-putus berwarna merah mewakili axial plane lipatan dan dapat dilihat dengan jelas bahwa axial plane perlipatannya condong. Oleh karena itu jenis perlipatan seperti ini disebut sebagai lipatan asimetri (asymmetric fold). Lipatan yang tidak simetris seperti yang ditunjukkan pada gambar mempunyai dua sayap yang tidak sama besar. Sayap yang lebih pendek akan cenderung lebih curam yang biasa disebut sebagai fore limb, sedangkan sayap yang lebih panjang akan cenderung lebih landai yang biasa disebut sebagai back limb. Baik fore limb maupun back limb telah ditunjukkan melalui penggambaran elemen-elemen lipatan pada (Gambar 3). Selain itu juga terdapat crest yang merupakan titik tertinggi dari lipatan.

Perhitungan ShorteningHasil pengukuran: L0 = 12,6 cmL1 = 8,9 cmSkala: 1 : 50Maka, ukuran di lapangan adalahL0=12,6 cm x 50=630 cmL1=8,9 cm x 50=445 cmShortening= L0 - L1= 630 cm - 445 cm= 185 cmPerhitungan Persentasi Shortening% Shortening= x 100%= x 100%=29,36 %

4. Lokasi Suban PTBA Tanjung Enim

Foot WallHanging WallSESAR NORMALNORMAL FAULTGambar 4. Lokasi Suban PTBA Tanjung Enim(Gambar 4) memperlihatkan salah satu struktur geologi di Lokasi Suban PTBA Tanjung Enim. Berdasarkan analisis terhadap gambar tersebut, maka dapat diketahui bahwa struktur geologi yang ditampilkan adalah Sesar Normal (Normal Fault). Sesar naik seperti pada gambar di atas biasanya terjadi akibat adanya gaya tarik (tension stress/extension stress).Pada (Gambar 4), garis berwarna kuning merupakan bidang sesar yang menunjukkan bidang pergeseran antara dua block yang mengalami sesar. Gambar memperlihatkan dengan jelas bahwa block batuan yang berada di depan bidang sesar (hanging wall) mengalami penurunan relatif terhadap block batuan yang berada di belakang bidang sesar (foot wall). Sesar juga diperlihatkan jelas oleh lapisan batubara yang terputus akibat terjadinya pergeseran pada lapisan batuan tersebut.

Perhitungan Pergeseran SesarHasil pengukuran pergeseran=1,1 cmSkala untuk pergeseran=1 : 100Maka, ukuran di lapangan adalahPergeseran (x)=1,1 cm x 100=110 cm=1,1 m