15
VULKANOLOGI Aspek Ekonomis Gunungapi DISUSUN OLEH Prieskha Indriyani Gerard 270110120091 FTG D Universitas Padjadjaran TUGAS 13 ASPEK EKONOMIS GUNUNGAPI GUNUNGAPI Gunungapi atau disebut volcano dalam Bahasa Inggris berasal dari kisah di sebuah pulau kecil di Laut Mediterania di lepas pantai Sicily. Berabad-abad lalu, orang-orang yang tinggal di daerah ini percaya bahwa Vulcano adalah pandai Tugas

tugas 13 vulkanologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas vulkanologi 13

Citation preview

VULKANOLOGI

VULKANOLOGI

Aspek Ekonomis Gunungapi

DISUSUN OLEH

Prieskha Indriyani Gerard

270110120091

FTG D

Universitas PadjadjaranTUGAS 13

ASPEK EKONOMIS GUNUNGAPI

GUNUNGAPIGunungapi atau disebut volcano dalam Bahasa Inggris berasal dari kisah di sebuah pulau kecil di Laut Mediterania di lepas pantai Sicily. Berabad-abad lalu, orang-orang yang tinggal di daerah ini percaya bahwa Vulcano adalah pandai besi dari pasukan Vulcan, yang merupakan bagian dari Dewa-dewa Roma. Mereka berpikir bahwa lava panas dan awan debu yang keluar dari gunungapi adalah akibat dari pekerjaan Vulcan yang membuat peralatan bagi Jupiter dan Mars.

Namun studi lebih lanjut menegaskan bahwa gunungapi bukanlah merupakan bentuk aktivitas supranatural, namun merupakan gejala alam yang dapat ditelaah secara ilmiah.

Definisi Gunung Api menurut :

1. Alzwar (1988)

- Timbulan di permukaan bumi, yang tersusun atas timbunan rempah gunungapi.- Tempat dengan jenis dan kegiatan magma yang sedang berlangsung.- Tempat keluarnya batuan leleran dan rempah lepas gunungapi dari dalam bumi.

2. Mac Donald (1972)

Tempat/bukaan berasalnya batuan pijar (gas) dan umumnya keduanya, keluar ke permukaan bumi, sehingga bahan batuan tersebut berakumulasi membentuk bukit atau gunung.3. Bronto (2006)

Setiap proses alam yang berhubungan dengan kegiatan gunungapi, meliputi asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya di permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya. Setiap magma yang muncul ke permukaan bumi adalah gunungapi.Sehingga dapat disimpulkan bahwa gunungapi merupakan gunung yang berbeda dari gunung lainnya, karena proses pembentukan yang bukan terjadi akibat perlipatan ataupun pengangkatan dan erosi, melainkan akibat dari akumulasi produk erupsinya sendiri (misalnya lava, bom, dan tephra).

Pada dasarnya gunungapi merupakan bukit kerucut ataupun gunung yang terbentuk di sekeliling bukaan yang terhubung dengan sumber batuan leleh di bawah permukaan bumi. Gunungapi juga merujuk pada bukaan atau celah yang mengalirkan batuan leleh dan gas.

Proses Terjadinya Gunung Api

Bentuk muka bumi dipengaruhi oleh proses endogen dan endogen. Proses endogen adalah proses yang berasal dari dalam bumi antara lain tektonisme atau gerak lempeng litosfera, aktivitas gunung api (vulkanisme), gempa bumi, dan diatrofisme. Dan eksogen adalah proses yang berasal dari luar bumi antara lain peristiwa degradasi dan agradasi. Degradasi adalah peristiwa penurunan bumi yang meliputi pelapukan, masswasting, dan erosi. Sedangkan agradasi adalah peristiwa pengangkatan bumi yang meliputi sedimentasi.

Gunung api terjadi oleh proses endogen dan akibat dari proses tersbut adalah terjadinya vulkanisme atau pembentukan gunung api. Bila dilihat dari letaknya, maka gunung api pada umumnya terdapat pada daerah lipatan. Hal ini erat kaitannya dengan proses lipatan seperti yang telah di kemukakan tadi. Kulit bumi yang keras dan rapuh bila terlipat akan di sertai dengan retakan-retakan yang memudahkan magma untuk menerobos menuju ke permukaan bumi, walaupun tidak semua magma berhasil mencapai permukaan bumi.

Magma yang mendorong ke atas dan tidak berhasil mencapai permukaan bumi akan membentuk kubah yaitu permukaan bumi yang positif yang memiliki lereng dengan kemiringan yang simetris ke segala arah.

A. Letusan Gunung Api

Akibat dari kegiatan vulkanisme adalah terjadinya letusan gunung api. Letusan gunung api merupakan gejala alam yang mengeluarkan cairan magma ataupun material padat yang dapat menimpa perumahan, daerah pertanian, hutan dan sebagainya. Vulkanisme adalah proses pembentukan gunung api adalah aktivitas magma yang bergerak dari lapisan dalam litosfir yang menyusup kelapisan yang lebih atas sampai ke permukaan bumi.

Kedalaman besar dan sifat magma sangat bervariasi ada magma yang letakny lebih dalam dan ada juga yang letak nya dengan permukaan bumi. Perbedaan tersebut perbedaan kekuatan letusan. Umumnya magma yang letaknya lebih dalam menimbulkan letusan lebih kuat daripada magma yang letaknya lebih dangkal.

1. Magma

Magma adalah bahan silikat pijar yang terdiri atas batuan pada cairan dan gas yang berada di dalam bumi. Magma mengandung berbagai macam gas diantaranya uap air, belerang, gas hidrokarbondioksida, nitrogren, dan asam sulfat.

Berdasarkan perbedaannya susunan mineral yang di kandung oleh magma di bedakan menjadi tiga macam, yaitu:

A. Magma asam yaitu magma yang banyak mengandung kuarsa

B. Magma basah adalah magma yang sedikit mengandung kuarsa namun banyak mengandung mineral besi

C. Magma intermediet yaitu magma yang kandungannya kuarsa besi.

2. Intrusi Magma

Intrusi magma adalah keluarnya magma yang memotong atau menyusup diantara lapisan litosfir tetapi tidak menempati permukaan bumi. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan yaitu:

A. Batolit adalah dapur magma yang m,embeku

B. Silk atau lapisan intrusi adalah bentukan di lapisan litosfir yang disebakan intusi magma yang berarah mendatar masuk diantara dua lapisan batuan sehingga membeku.

C. Lakolit adalah bentukan yang disebabkan oleh magma yang masuk diantara dua lapisan batuan sehingga mempunyai bentuk cembung keatas dan mendatar dibawah.

D. Diaterma adalah hasil intrusi yang mengisi pipa letusan

3. Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma smpai ke permukaan bumi. Cara keluar magma disebut juga erupsi.

Macam-macam erupsi magma

A. Berdasarkan kekuatan letusannya eruposi gunung api dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Erupsi epusif adalah proses keluarnya magmadari gunung api berupa lelehan lava dan lahar. Erupsi ini terjadi jika cairan magma relatif encer.

b) Erupsi eksplosif adalah proses keluarnya magma dari gunung api yang disertai dengan letusan yasng cukup dahsyat. Erupsi jenis ini terjadi jika cairan magma yang keluar kental dan memiliki kandungan gas yang banyak.

B. Berdasarkan tempat keluar magma, yaitu :a) Erupsi linier adalahg proses keluarnya magma melalui celah kecil atau retakan yang memanjang. Oleh karena itu membentuk deretan gunung api, yaitu gunung api di bagian tengah pulau jawa dan di pulau eslandia yang bernama gunung laki.

b) Erupsi areal adalah proses keluarnya magma yang terjadi karena letak magma dekat dengan permukaaan bumi. Oleh karena itu magma membakar dan melelhkan batuan yang berada diatasnya dan membentuk lubang yang besar contohnya pegunungan di Argentina di Paraguay.

c) Erupsi sentral adalah proses keluarnya magma melalui sebuah lubang atau pusat erupsi sehingga membentuk kerucut gunung api yang terpisah-pisah. Erupsi ini menghasilkan tiga bentuk gunung api, yaitu:

Gunung api perisai adalah gunung api yang beralas luas dan berlerang sangat landai. Contoh gunung api di kepulaun Hawai,

Gunung api mar merupakan hasil erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dan hanya terjadi sekali. Contohnya Gunung lamongan,

Gunung api strato adalah hasil erupsi campuran epusif dan erupsi eksplosifyang berulang beberapa kali, contohnya hampir semua jenis gunung api di indonesia.

4. Bahan-bahan yang Dikeluarkan dari Letusan Gunung Api

Bahan-bahan yang dikeluarkan gunung api disebut erupsi. Bahan erupsi adalah bahan yang lanngsung maupun yang tidak langsung berasal dari magma. Bahan-bahan ini dikelompokan menjadi tiga macam yaitu:

A. Bahan-bahan padat atau efflata

Menurut ukurannya efflata di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a) Bom adalah bahan padat yang berukuran besar , misalnya batu-batu besar,

b) Lapili adalah batuan padat yang berupa batu-batu berukuran sebesar kerikil,

c) Pasir,

d) Abu dan debu.

B. Bahan cair

Dikeluarkan pada waktu gunung api erupsi secara efusif. Terdapat sumber kawah dan magma berupa encer. Bahan-bahan yang di keluarkan adalah:

a) Lava adalah magma yang meleleh keluar lereng gunung apiLahar panas merupakan campuran magma dan air,

b) Lahar dingin karena endapan lava atau lahar di puncak gunung berubah menjadi lumpur.

C. Bahan gas

Bahan gas di sebut juga ekhalasi. Letusan gunung api mengeluarkan bermacam-macam gas diantaranya:

a) Gas yang mengeluarkan belerang (H2S) di sebut Soltatar,

b) Gas yang mengeluarkan uap air (H2O) di sebut pumarol,

c) Gas yang mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) di sebut smofet.

5. Gejala dalam Letusan Gunung Api

A. Gejala Pra vulkanik

Ialah tanda-tanda gunung api akan meletus. Indikator pra vulkanik diantaranya:

1) Suhu udara disekitar gunung naik secara mendadak

2) Sumber air banyak yang mengering

3) Sering terjadi getaran-getaran gempa lokal

4) Pohon-pohon banyak yang meranggas dan mati

5) Binatang-binatang liar banyak yang mengungsi ke tempat lain karena ekologinya terganggu.

B. Gejala Pascavulkanis

Adalah gejala sesudah gunung api meletus. Ada beberapa tanda atau gejala yang bisa dipakai sebagai pedoman bahwa gunung api sudah tidak aktif lagi atau hampir padam. Gejala-gejala tersebut disebut gejala pascavulkanikatau gejala postvulkanik. Gejala-gejala tersbut adalah sebagai berikut;

1) Terdapat gas belerang, gas yang menggeluarkan belerang dinamakan solfatar.

2) Terdapat gas fumarol adalah gas yang mengandung uap air.

3) Terdapat mofet adalah gas yang mengandung asam arang.

4) Sumber air panas berasal dari air tanah di lapisan batuan yang dekat dengan sumber panas, kemudian keluar menjadi mata air panas.

5) Terdapat mata air madani adalah mata air yang mengandung mineral.

6) Terdapat geyser adalah air panas yang memancar dari dalam bumi secara periodik yang terbentuk dari air yang terdapat didalam batuan kemudian terpanaskan oleh gas panas yang berasal dari sirkulasi kepermukaan bumi sehingga terjadilah pemancaran air dengan suhu cukup tinggi.

ASPEK EKONOMI

Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi, misalnya pendirian suatu pabrik, antara lain:1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :a) Meningkatkan tingkat pendapatan keluarga.b) Perubahan pola nafkah.c) Adanya pola nafkah ganda.d) Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga masyarakat punya banyak pilihan untuk produk yang diinginkannya.e) Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekaligus mengurangi pengangguran.f) Tersedianya sarana dan prasarana.2. Menggali, mengatur, dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui :a) Pemilikan dan penguasaan SDA yang teratur.b) Penggunaan lahan yang efisien dann efektif.c) Peninggakatan nilai tambah SDA.d) Peningkatan SDA lainnya yang belum terjamah.3. Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional melalui :a) Menambah peluang dan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat.b) Memberikan nilai tambah proses manufaktur.c) Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal di masyarakat.d) Pemerataan pendistribusian pendapatan.e) Menimbulkan efek ganda ekonomi.f) Meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).g) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).h) Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.i) Menyediakan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat.j) Menghemat devisa apabila produk dan jasa yang dihasilkan dapat mengurangi pemakaian impor barang dan jasa dari luar negeri.k) Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh perusahaan, baik dari pendapatan penjualan maupu dari pajak lainya.4. Pengembangan wilayaha) Meningkatkan pemerataan pembangunan (dengan prioritas pembanguan di daerah tertentu).b) Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.c) Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu wilayah.d) Mebuka isolasi wilayah dan cakrawala bagi penduduk.

DAMPAK AKTIVITAS GUNUNGAPI

Apabila sebuah gunung berapi meletus, dia akan mengeluarkan material-material yang dikandungnya (dalam perut gunung tersebut). Material yang dikeluarkan oleh sebuah gunung berapi yang memiliki risiko bahaya antara lain :

1. Lava pijar. Lava pijar adalah material utama dari gunung berapi, yaitu lelehan material (batu, pasir dll) cair dengan suhu hingga ribuan derajar celcius. Daerah yang dilalui aliran lava pijar ini dengan mudah akan terbakar. Material ini sangat berbahaya sekali bagi mahluk hidup karena suhunya yang sangat tinggi.

2. Awan panas. Material ini juga berbahaya bagi mahluk hidup, karena awan panas dari dari letusan gunung berapi juga memiliki suhu yang sangat tinggi (sekitar 500 derajat celcius). Ketika gunung berapi meletus, awan panas akan keluar dan bergerak sesuai dengan arah angin yang membawanya. Daerah yang dilaluinya dapat terbakar dan luluh lantak akibat terjangan awan panas tersebut, jangankan manusia, bahkan hutanpun dapat terbakar karenanya.

3. Hujan abu, pasir dan kerikil. Abu vulkanik akan keluar dari gunung berapi ketika meletus, begitu juga pasir dan juga kerikil. Material ini biasanya merupakan material yang paling banyak dikeluarkan oleh sebuah gunung berapi yang meletus. Hutan yang terkena hujan abu, pasir, dan kerikil dalam skala besar dapat rusak dan daun-daun dari tumbuhan dapat rontok karenanya. Selain itu bahaya bagi manusia sendiri dapat mengganggu pernafasan dan juga dapat menyebabkan atap-atap rumah roboh karena tidak kuat menahan beban abu vulkanik tersebut dalam skala besar. Aktivitas penerbangan baik domestik ataupun mancanegara juga dapat terganggu karena hujan abu yang pekat dapat mengganggu jarak pandang pilot, bahkan mesin pesawat juga dapat rusak kalau terlalu banyak terisi abu vulkanik tersebut. Hujan abu merupakan dampak dari letusan gunung berapi yang dapat menjangkau daerah hingga ribuan kilometer dari tempat gunung yang sedang meletus. Abu vulkanik dapat tertiup angin dan jatuh pada tempat yang sangat jauh searah dengan tiupan angin tersebut.

4. Gempa bumi dan tsunami. Letusan gunung berapi biasanya juga disertai dengan gempa bumi vulkanik. Gejolak magma dalam perut gunung berapi dapat mengakibatkan getaran-getaran yang besar, tergantung seberapa besar gunung dan letusan dari gunung tersebut. Gunung berapi besar dengan letusan yang sangat besar dapat memicu terjadinya gempa bumi vulkanik disekitar gunung tersebut dalam skala besar. Tentunya hal ini dapat mengakibatkan daerah disekitar gunung tersebut porak poranda akibat guncangan gempa tersebut. Selain itu, letusan gunung berapi yang berada di laut dapat menyebabkan tsunami yang tingginya hingga puluhan meter. Ini pernah terjadi di Indonesia ketika gunung Krakatau meletus. Longsoran gunung tersebut jatuh ke laut sehingga menimbulkan tsunami yang tingginya puluhan meter dan menerjang sisi Barat pulau Jawa dan sisi Selatan pulau Sumatra dan menelan puluhan ribu korban jiwa.

5. Gas beracun. Letusan gunung berapi juga mengeluarkan gas-gas beracun yang berbahaya bagi mahluk hidup. Gas beracun ini biasanya keluar bersamaan dengan keluarnya abu vulkanik.

6. Banjir lahar dingin. Ini bisa dikatakan bahaya sekunder dari letusan sebuah gunung berapi. Lahar dingin adalah material dari letusan gunung berapi (abu vulkanik, pasir, kerikil, batu) yang terbawa air turun melalui sungai-sungai yang berhulu di gunung tersebut. Apabila sebuah gunung berapi meletus, di puncak gunung dan di lereng gunung tersebut akan dipenuhi oleh abu, pasir, kerikil dan bahkan bebatuan vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung tersebut. Pada saat puncak dan lereng gunung tersebut diguyur hujan deras, maka material tersebut akan terbawa air turun melalui sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut. Apa bila hal ini terjadi, tentunya sungai-sungai tersebut akan mendangkal dan dapat terjadi luapan yang membahayakan bagi masyarakat yang bermukim disepanjang bantaran sungai tersebut.

Di luar bahaya dan dampak negatif yang disebabkan oleh aktivitas gunungapi, sebenarnya terdapat manfaat ekonomi yang dapat digali dan dimanfaatkan, terutama oleh masyarakat sekitar gunungapi tersebut. Kaitannya erat dengan erupsi maupun produk sampingannya, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

Sumber Air Panas

Mata air panas atau sumber air panas adalah mata air yang dihasilkan akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan secara geotermal. Air yang keluar suhunya di atas 37 C (suhu tubuh manusia), namun sebagian mata air panas mengeluarkan air bersuhu hingga di atas titik didih. Di seluruh dunia terdapat mata air panas yang tidak terhitung jumlahnya, termasuk di dasar laut dan samudra.

Air panas lebih dapat mengencerkan padatan mineral, sehingga air dari mata air panas mengandung kadar mineral tinggi, seperti kalsium, litium, atau radium. Mandi berendam di dalam air panas bermineral dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berdasarkan alasan tersebut, orang membangun pemandian air panas dan spa untuk tujuan rekreasi dan pengobatan.

Air yang keluar dari mata air panas dipanaskan oleh geotermal (panas bumi). Semakin dalam letak batu-batuan di dalam perut bumi, semakin meningkat pula temperatur batu-batuan tersebut. Peningkatan temperatur batuan berbanding dengan kedalaman disebut gradien geotermal. Air merembes ke dalam kerak bumi, dan dipanaskan oleh permukaan batu yang panas. Air yang sudah dipanaskan keluar di mata air panas yang lokasinya jauh dari gunung berapi.

Di kawasan gunung berapi, air dipanaskan oleh magma hingga menjadi sangat panas. Air menjadi terlalu panas hingga membentuk tekanan uap, dan menyembur ke permukaan bumi sebagai geyser. Bila air hanya mencapai permukaan bumi dalam bentuk uap, maka disebut fumarol. Bila air tercampur dengan lumpur dan tanah liat, maka disebut kubangan lumpur panas.

Selain itu, dengan spesifikasi tertentu, mata air panas dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga uap, atau sering dikenal dengan PLTU.

Pertambangan

Material padat hasil erupsi gunungapi, maupun hasil dari magma yang telah menjadi batuan, serta deposisi dari solfatara, ataupun alterasi hidrotermal yang menghasilkan mineral-mineral memiliki manfaat ekonomis. Material padat, seperti pasir, batu, kerikil, dan lainnya, dapat ditambang dan dimanfaatkan untuk konstruksi bangunan dan bidang-bidang lainnya.

Deposisi dari solfatara yaitu unsur belerang, seringkali dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit kulit atau dijual kembali untuk diolah dan dimurnikan sebagai bahan kimia.

Mineral alterasi akibat aktivitas hidrotermal juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi apabila ditambang dan diolah untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri.

Kesuburan Tanah

Material hasil erupsi gunungapi yang menutupi kawasan sekitarnya pada awalnya menjadi bencana, namun seiring waktu berjalan, akan menjadi sumber tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian, perkebunan, serta ladang.

Misalnya saja pemanfaatan untuk sawah, perkebunan teh, perkebunan tembakau, sayur-sayuran, buah-buahan, dan semacamnya. Tanah yang subur juga mendukung ekosistem sehingga bisa menyediakan sumber makanan maupun tempat tinggal bahi satwa liar.

4. Objek Wisata Alam

Gunungapi menyediakan pemandangan alam yang luar biasa, dengan lingkungan sekitar yang umumnya dikelilingi pepohonan, udara yang sejuk, dan pemandangan yang indah. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menyediakan sebuah tempat rekreasi yang tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas, aktivitas kegunungapian telah dapat memenuhi aspek ekonomi seperti dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga, mengelola ekonomi sumber daya alam, meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional, serta pengembangan wilayah, sehingga penulis rasa perlu untuk dimanfaatkan secara bijaksana, mengingat gunungapi juga tidak bisa lepas dari aspek kebencanaan.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_air_panas

http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2072964-dampak-atau-akibat-yang-dapat

http://nailis-el-zaki.blogspot.com/2013/01/aspek-ekonomi-dan-sosial.html

http://belajarilmugeografi.blogspot.com/2013/04/dampak-letusan-gunung-berapi-bagi.html

http://rina-heryanah.blogspot.com/2011/07/letusan-gunung-api-yang-membawa-dampak.htmlTugas 13