Tugas 3-RULA&REBA

Embed Size (px)

Citation preview

Feronika Sipayung/13407155

TI-2201 Pengantar Ergonomi

18 Maret 2011

RULA (Rapid Upper Limb Assesment)RULA ditemukan oleh Dr. Lynn Mc Atamney dan Profesor E. Nigel Corlett pada tahun 1993 di Nothingham, Inggris. Adapun tujuan dari metode ini adalah sebagai berikut: y Sebagai metode yang dapat dengan cepat mengurangi resiko cedera pada pekerja, khususnya yang berkaitan dengan tubuh bagian atas y Mengidentifikasikan bagian tubuh yang mengalami kelelahan dan kemungkinan terbesar mengalami cedera y Memberikan hasil analisa dan perbaikan Pada dasarnya, terdapat 3 langkah untuk mendapatkan hasil dari metode RULA, yakni : a) Merekam postur tubuh ketika sedang bekerja. Bagian tubuh yang dianalisa meliputi : lengan (lengan atas), siku tangan (lengan bawah), pergelangan tangan, leher, trunk, dan kaki. Pada langkah ini, peneliti merekam dan memasukkan data postur tubuh pekerja pada software RULA. Kemudian dari data tersebut dapat diketahui bagian tubuh yang mempunyai kemungkinan terbesar mengalami cedera. b) Menghitung nilai Data hasil rekaman yang telah dimasukkan software, dihitung nilainya untuk masing-masing bagian tubuh. c) Action Level Dari hasil nilai yang didapatkan, kemudian diklasifikasikan menurut action level.

1

REBA (Rapid Entire Body Assesment)Dikemukakan oleh Hignett & McAtawney sebagai alat untuk menentukan level resiko dari suatu jenis pekerjaan dengan cara menaksir sikap atau posisi tubuh terkait dengan cedera yang disebabkanoleh kerja fisik. Analisa REBA dilakukan dengan membagi postur tubuh kedalam dua kategori, yaitu kategori A dan B. Kategori A terdiri dari tubuh, leher dan kaki, sedangkan kategori B terdiri dari lengan atas dan bawah serta pergelangan untuk gerakan ke kiri dan kanan. Masing-masing kategori memiliki skala penilaian postur tubuh lengkap dengan catatan tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam desain perbaikan. Setelah penilaian postur tubuh, yang dilakukan kemudian adalah pemberian nilai pada beban atau tenaga yang digunakan serta faktor terkait dengan kopling. Nilai untuk masing-masing postur tubuh dapat diperoleh dari tabel penilaian yang telah ada. Total nilai pada kategori A merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan nila postur tubuh yang i terdapat pada tabel A dengan nilai beban atau tenaga. Sedang an total nilai pada kategori B k merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan nilai postur tubuh yang terdapat pada tabel B dengan nilai kopling untuk kedua tangan. Nilai REBA diperoleh dengan melihat nilai dari kategori A dan B pada tabel C untuk memperoleh nilai C yang kemudian dijumlahkan dengan nilai aktivitas. Sedangkan tingkatan resiko dari pekerjaan diperoleh dari tabel keputusan REBA.

2

QEC (Quick Exposure Check)QEC merupakan salah satu metode penilaian postur kerja yang digunakan untuk menilai post r kerja u pekerja yang berhubungan dengan gangguan otot.Metode ini diciptakan oleh Guangyan Li dan Peter Buckle pada tahun 1999. Penilaian postur kerja dengan metode QEC dilakukan dari dua sisi yakni penilaian pengamat dengan mengisi Observer s Assesment Checklist dan penilaian pekerja dengan mengisi Worker s Assesment Checklist. QEC pada dasarnya menilai gangguan resiko yang terjadi pada bagian belakang punggung (back), bahu/lengan (shoulder/arm), pergelangan tangan (hand/wrist), dan leher (neck). Selanjutnya menghitung skor penilaian untuk masing-masing bagian tubuh yang dinilai dengan tabel skor penilaian sebagai skor akhir QEC untuk diwujudkan dalam empat tingkatan tindakan.

3

QEC Score (E) 40% 41 50% 51 70% >70%

ACTION

Acceptable Investigate Further Investigate further and change soon Investigate and change immediately

4

Contoh Perhitungan RULA :Gambar disamping menunjukkan kegiatan petugas perpustakaan ketika menyusun buku pada posisi berdiri.

Analisis : y Postur Tubuh Grup A - Postur tubuh lengan atas (upper arm) Lengan atas membentuk sudut 45o-90o dengan skor = 3 - Postur tubuh bagian lengan bawah (lower arm) Lengan bawah membentuk sudut > 100o dengan skor = 2 - Postur tubuh bagian pergelangan tangan (wrist) Pergelangan tangan membentuk sudut 0-15o dengan skor = 2 - Putaran pergelangan tangan (wrist twist) Putaran pergelangan tangan berada di garis tengah dengan skor = 1 Maka, skor untuk grup A dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Upper arm Lower arm 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 Wrist Twist 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 5 5 5 6 6 6 7 7 7 8 9 9 Wrist 2 3 Wrist Twist Wrist Twist 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 7 6 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 9 9 9 9 9 4 Wrist Twist 1 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 7 7 7 7 8 8 9 9 9 9 9

1

2

3

4

5

6

5

Maka skor pos r tubuh untuk grup A = 3 Skor aktivitas Aktivitas dilakukan berulang-ulang lebih dari 4 kali/menit dengan skor = 1 Skor beban Beban < 2 kg dengan skor = 0

Maka, total skor untuk grup A adalah 3+1 = 4

y Postu ubuh G up B - Postur tubuh bagian leher (n Leher membentuk sudut > 20o dengan skor = 3 - Postur tubuh bagian batang tubuh (trun Batang tubuh membentuk sudut 0-20o dengan skor = 2 - Postur tubuh bagian kaki (leg Kaki berada pada posisi normal/seimbang dengan skor = 1

Maka, skor untuk grup B dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Trunk Neck 1 1 2 3 5 7 8 1 Legs 2 3 3 3 5 7 8 1 2 2 3 5 7 8 2 Legs 2 3 3 4 6 7 8 1 3 4 4 6 7 8 3 Legs 2 4 5 5 7 8 8 1 5 5 5 7 8 8 4 Legs 2 5 5 6 7 8 9 1 6 6 6 7 8 9 5 Legs 2 6 7 7 7 8 9 1 7 7 7 8 8 9 6 Legs 2 7 7 7 8 8 9

1 2 3 4 5 6

Maka skor postur tubuh untuk grup B = 3 Skor aktivitas Aktivitas dilakukan berulang-ulang lebih dari 4 kali/menit dengan skor = 1 Skor beban Beban < 2 kg dengan skor = 0

Maka, total skor untuk grup B adalah 3+1 = 4 Skor akhir untuk kegiatan menyusun buku di perpustakaan dengan posisi berdiri adalah sebagai berikut : Skor Grup A 1 2 3 4 5 6 7 8 1 1 2 3 3 4 4 5 5 2 2 2 3 3 4 4 5 5 3 3 3 3 3 4 5 6 6 Skor Grup B 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 6 6 6 6 7 7 7 6 6 5 5 5 6 7 7 7 7 7+ 5 5 6 6 7 7 7 7

Skor akhir yang diperoleh = 4. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa level resiko dari kegiatan menyusun buku dengan posisi berdiri tersebut berada pada kategori level resiko kecil.

Contoh Perhitungan REBA :Gambar disamping menunjukkan kegiatan petugas perpustakaan ketika menyusun buku pada posisi jongkok.

Analisis : y Postur Tubuh Grup A - Postur tubuh bagian leher (neck) Leher membentuk sudut 0-20o dengan skor = 1 - Postur tubuh bagian batang tubuh (trunk) Batang tubuh membentuk sudut 20o-60o dengan skor = 3 - Postur tubuh bagian kaki (legs) Kaki tidak tertopang dan membentuk sudut > 60o dengan skor = 4 Maka, skor untuk grup A dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Maka skor postur tubuh untuk grup A = 6

7

-

Skor beban Beban < 5 kg dengan skor = 0

Maka, total skor untuk grup A = 6

y Postur Tubuh Grup B - Postur tubuh lengan atas (upper arm) Lengan atas membentuk sudut > 90o dengan skor = 4 - Postur tubuh bagian lengan bawah (lower arm) Lengan bawah membentuk sudut > 100o dengan skor = 2 - Postur tubuh bagian pergelangan tangan (wrist) Pergelangan tangan membentuk sudut 0-15o dengan skor = 1 Maka, skor untuk grup B dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Maka skor postur tubuh untuk grup B = 6 Skor Pegangan (Kopling) Tidak ada pegangan, dengan skor = 3

Maka, total skor untuk grup B = 6 + 3 = 9 Skor akhir untuk kegiatan menyusun buku di perpustakaan dengan posisi jongkokadalah sebagai berikut :

Skor akhir yang diperoleh = 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa level resiko dari kegiatan menyusun buku dengan posisi jongkok tersebut tergolong tinggi, sehingga diperlukan tindakan perbaikan secepatnya. 8