Upload
inti-lestari
View
194
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Kelompok :Fikri Praharseno (16309833)
Inti Lestari (16309836)
Jiant Vialy (16309837)
Mashudi Ali (16309841)
Pemilihan Operator Pengelolaan Blok
MahakamKalimantan Timur
Salah satu komoditas unggulan Indonesia di sektor energi adalah gas. Namun pengelolaan kilang gas Indonesia saat ini masih didominasi
oleh pihak asing sebesar 75%. Industri migas nasional baru mencapai 25%.
Sebagai contoh kilang migas Mahakam, menjelang berakhirnya Kontrak Kerja Sama (KKS) Blok Mahakam yang dikelola Total E&P Indonesia
(Total) pada tanggal 31 Maret 2017, menimbulkan kontroversi. Timbul keinginan pemerintah untuk mengelola sendiri Blok Mahakam
yang selama 50 tahun dikuasai pihak asing yaitu PT. Total E&P Indonesia (Perancis) sebagai operator utama dan Inpex
Coorporation (Jepang) demi mencapai kedaulatan energi nasional dibawah perusahaan BUMN PT.Pertamina. Sementara tentunya
pihak asing tidak ingin kontrak berakhir begitu saja
PendahuluanPendahuluan
Lokasi Blok Mahakam
1
• Pengurasan dan pengelolaan sumber daya alam indonesia yang selalu di pegang Pihak Asing
• Kebutuhan peningkatan kedaulatan pengelolaan energi minyak bumi di Mahakam
• Keputusan pemilihan pengelola kilang minyak dan gas blok Mahakam
Permasalahan
TUJUAN PENULISAN
Kilang Minyak dan Gas Blok Mahakam
Perusahaan Yang telah Mengajukan Minat Menjadi Operator dan Pengelola Blok Mahakam
• PT. Total E&P Indonesie • PT. Pertamina• PT. Inpex (hanya ikut mengelola,
bukan operator)
PT. Total E&P Indonesie (Perancis)
PT. Pertamina
Eksplorasi Migas Luar Negeri Oleh PT. Pertamina
(Sumber: Laporan Tahunan 2011 PT. Pertamina).
PT. INPEX Coorporation (Jepang)
Peraturan-Peraturan Migas Berkaitan Blok Mahakam
Kronologi KKS Blok Mahakam
Kronologi KKS Blok Mahakam
Syarat Kontrak Kerja Sama (KKS)
Analisis Peraturan yang Mengatur KKS (PP No.35 Tahun 2004)
• Pada pasal 28 ayat 10, berbunyi : menteri dapat menyetujui permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 (PT. Pertamina dapat mengajukan permohonan kepada menteri untuk wilayah kerja yang habis jangka waktu kontraknya), dengan mempertimbangkan program kerja, kemampuan teknis dan keuangan PT. Pertamina (persero) sepanjang saham PT. Pertamina (persero) 100% dimiliki oleh Negara dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kontrak kerja sama yang bersangkutan. Dengan peraturan ini PT. Pertamina dibatasi kebebasannya dalam melakukan kontrak
Permasalahan Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia yang di Dominasi Oleh Pihak Asing
Permasalahan utama mengapa aset-aset sumber daya alam (SDA) Indonesia yang banyak dikuasai pihak asing dinilai penyebabnya adalah karena kesalahan undang-undang (UU) Migas No.21 Tahun 2001. Menurut pakar perminyakan, Dr Kurtubi, salah satu kesalahan itu terjadi dalam kasus pengelolaan Blok Mahakam sebagai sumber utama gas bumi di Indonesia.
Pasal-pasal dalam UU Migas yang bermasalah diantaranya ialah pasal-pasal yang berkaitan dengan pembentukan BP Migas:
BP Migas tidak memiliki aset, aset BP Migas adalah aset pemerintah Tata kelola migas Indonesia menjadi yang paling buruk di Asia, Ditandai dengan produksi anjlok, cost recovery melonjak, karyawan BP Migas melonjak 10 kali lipat, merugikan negara dan melanggar Konstitusi BP Migas selalu dijadikan alasan pemerintah untuk meneruskan kerjasama pengelolaan migas dengan dalil membutuhkan perusahaan asing sebagai partner untuk tenaga ahli.
Selain itu pasal yang dianggap bermasalah yaitu pasal yang mengatur tentang pemindahan hak kuasa pertambangan PT. Pertamina kepada BP Migas
Pasal-pasal dalam UU Migas yang bermasalah diantaranya ialah pasal-pasal yang berkaitan dengan pembentukan BP Migas:
BP Migas tidak memiliki aset, aset BP Migas adalah aset pemerintah Tata kelola migas Indonesia menjadi yang paling buruk di Asia, Ditandai dengan produksi anjlok, cost recovery melonjak, karyawan BP Migas melonjak 10 kali lipat, merugikan negara dan melanggar Konstitusi BP Migas selalu dijadikan alasan pemerintah untuk meneruskan kerjasama pengelolaan migas dengan dalil membutuhkan perusahaan asing sebagai partner untuk tenaga ahli.
Selain itu pasal yang dianggap bermasalah yaitu pasal yang mengatur tentang pemindahan hak kuasa pertambangan PT. Pertamina kepada BP Migas
Rincian Pasal dalam UU No. 22 Tahun 2001 yang Mengatur tentang Pembentukan BP Migas
Pasal Ayat Isi1 23 “Badan Pelaksana adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengendalian Kegiatan Usaha
Hulu di bidang Minyak dan Gas Bumi”4 3 “Pemerintah sebagai pemegang Kuasa Pertambangan membentuk Badan Pelaksana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 23”11 1 “Kegiatan Usaha Hulu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 1 dilaksanakan oleh Badan Usaha
atau Bentuk Usaha Tetap berdasarkan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana”20 3 “Apabila Kontrak Kerja Sama berakhir, Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap wajib menyerahkan
seluruh data yang diperoleh selama masa Kontrak Kerja Sama kepada Menteri melalui Badan Pelaksana”
21 1 “Rencana pengembangan lapangan yang pertama kali akan diproduksikan dalam suatu Wilayah Kerja wajib mendapatkan persetujuan Menteri berdasarkan pertimbangan dari Badan Pelaksana dan setelah berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi yang bersangkutan”
41 2 “Tentang Pengawasan atas pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu berdasarkan Kontrak Kerja Sama dilaksanakan oleh Badan Pelaksana”
44 “Tentang pengawasan terhadap pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Kegiatan Usaha Hulu oleh BP Migas”
48 1“Tentang anggaran biaya operasional BP Migas berdasar fee dari pemerintah”
49 - “Ketentuan mengenai struktur organisasi, status, fungsi, tugas, personalia, wewenang dantanggung jawab serta mekanisme kerja Badan Pelaksana dan Badan Pengatur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, Pasal 45, Pasal 46, Pasal 47, dan Pasal 48 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah”
59 Huruf a, b
“Tentang pembentukan Badan Pelaksana dan Badan Pengatur dalam waktu 1 tahun”
Rincian Pasal dalam UU No. 22 Tahun 2001 yang Mengatur tentang Pemindahan Hak Kuasa Pertambangan PT. Pertamina
Pasal Ayat Isi Analisis
61 a, b a) Tentang pertamina tetap
sebagai Pembina dan
pengawas pengusaha
kontraktor migas sampai
terbentuk Badan Pelaksana
b) Tentang wajib kontrak kerja
sama dengan Badan Pelaksana
jika ingin eksploitasi.
Dengan Wajib KKSnya PT. Pertamina kepada BP. Migas maka PT.
Pertamina disamakan sebagai Kontraktor migas lainnya. Pertamina dan
sektor swasta memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai pemain di
sektor migas.
63 a Tentang seluruh hak akibat dan
kewajiban kontrak bagi hasil antar
pertamina dan pihak lain beralih ke
badan pelaksana
Dengan berpindahnya hak kuasa pertambangan ini, hak yang sebelumnya
dimana cadangan migas jadi milik PT. Pertamina sebagai badan usaha
dan Seluruh kontraktor asing berkontrak dan berada dibawah kendali
Pertamina, kuasa pemilikan cadangan beralih kepada kontraktor
(terutama asing). Meskipun pemerintah mengakui masih “menguasai”
cadangan tersebut, namun kenyataannya pemilikan berada di tangan
asing, sehingga mereka memanfaatkannya sesuai kepentingan pihak
asing.
UU No. 22 Tahun 2001
(Sumber: Marwan Batubara, Direktur EKsekutif Indonesian Resources Studies (IRESS, 2012)
Pembubaran BP Migas
Analisis Sistem Blok Mahakam
Pendekatan sistem terhadap pemilihan pengelola blok Mahakam didahului oleh :
Analisis kebutuhan
Bagi pemerintah : – kebutuhan akan peningkatan ketahanan energi nasional
– Kebutuhan akan peningkatan pendapatan Negara
Bagi Masyarakat– Pemenuhan kebutuhan BBM dan Gas
– Kesejahteraan kehidupan
Formulasi Masalah
• Kondisi politik negara, ikut campurnya Negara asing dalam kebijakan pemerintah, Pengalaman SDM dalam mengelola kilang minyak dan gas, kemampuan produksi kilang, jumlah SDM, cadangan minyak yang tersedia, peraturan pemerintah, dan cuaca dan iklim.
Identifikasi sistem melalui diagram Input-Output dan Sebab Akibat
Input Tak Terkontrol
Pemilihan Pengelola Kilang Migas
Mahakam
Input LingkunganOutput DikehendakiOutput Dikehendaki
Input Terkontrol
Output Tak dikehendakiOutput Tak dikehendaki
1. Kondisi politik dan ekonmi global
2. Intervensi (ikut campur) pihak asing
1. kemampuan produksi Kilang
2. Teknologi Pengelolaan Minyak
3. Jumlah dan kemampuan SDM
4. Pengalaman5. cadangan minyak
tersedia
1. kemampuan produksi Kilang
2. Teknologi Pengelolaan Minyak
3. Jumlah dan kemampuan SDM
4. Pengalaman5. cadangan minyak
tersedia
1. peningkatan produksi minyak dan gas
2. Terbangun Ketahanan Energi dalam Negeri
3. Pengelolaan Kilang Mahakam oleh Pemeirntah
1. Penurunan produksi minyak dan gas
2. Penyerahan pengelolaan ke pihak asing
1. Penurunan produksi minyak dan gas
2. Penyerahan pengelolaan ke pihak asing
Manajemen Pengendalian Pengelolaan
Migas
Input LingkunganUU No 22 tahun 2001 UU Nomor 22 Tahun 2011 UU Nomor 42 Tahun 2002UU Nomor 30 Tahun 2007PP 35 tahun 2004Cuaca dan Iklim
Investasi Investasi
Pengelolaan Asing
Pengelolaan Asing
SDMSDM
ProduksiProduksi
TeknologiTeknologi
Pengelolaan Minyak Blok Mahakam
Pengelolaan Minyak Blok Mahakam
Pendapatan NegaraPendapatan Negara
Kesejahteraan Rakyat
Kesejahteraan Rakyat
+
+
+
+
+
-
- +
PengalamanPengalaman+
++
+
+
+
Causal loop Diagram dengan Powersim
• Dalam proses pemilihan pengelola minyak Mahakam dihadapkan kepada berbagai kendala, hambatan atau kelemahan (weaknessess), disamping juga memiliki faktor-faktor kekuatan atau pendukung (strength). Diantara kedua faktor penghambat dan pendukung tersebut, ditemui beberapa peluang (opportunities) dan tantangan (threat) yang menciptakan kondisi-kondisi bagi kemungkinan pengembangan kilang Mahakam kedepan.
Analisis SWOT
StrengthKetahanan energiPeningkatan kas negaraPeningkatan lapangan pekerjaanPeningkatan produksi minyak dalam negeriPenguasaan teknologi yang sudah ada dari pengelola sebelumnya.Pekerja lebih berpengalaman menangani blok Mahakam
WeaknessesKurang pengembangan kemajuan teknologi pengolahanManajemen sistem pengelolaan yang rendahBelum diketahui dari mana modal investasi selain kemntrian keungan RI
OpportunitiesKedaulatan pengelolaan kilang minyak Hemat biaya untuk teknologi baru
ThreatsBerkurangnya kerjasama antarnegaraKonflik sosial ekonomi budaya dan politik di MahakamDisalahgunakan oleh pihak tertentu untuk meraih pengaruh politik
Analisis SWOT Blok Mahakam Dikelola PT.Pertamina
Analisis SWOT Blok Mahakam Dikelola PT.Pertamina
StrengthKerja sama antar negara meningkat, Pengelolaan dibantu pihak asing
WeaknessesSebagian keuntungan diambil pihak asing
OpportunitiesKerjasama dengan pihak asing lebih erat
ThreatsDominasi kerja sama oleh pihak asing, manajemen pengelolaan dipegang pihak asing
Analisis SWOT Blok Mahakam Dikelola PT. EP dan PT.
Pertamina
Analisis SWOT Blok Mahakam Dikelola PT. EP dan PT.
Pertamina
StrengthKeuntungan bantuan dan investasi asing Teknologi pengolahan yang lebih maju
WeaknessesKeuntungan lebih besar ke pihak asingKontrak diperpanjang
OpportunitiesKerjasama asing lebih erat
ThreatsSDA Minyak Mahakam Habis dikeruk pihak asing Konflik sosial ekonomi budaya dan politik di Mahakam
Analisis SWOT Blok Mahakam Dikelola PT.Total EP
Indonesia
Analisis SWOT Blok Mahakam Dikelola PT.Total EP
Indonesia
• Goal : Pemilihan Pengelola Blok Mahakam• Kriteria : SDM, Teknologi, Finansial/Investasi.• Sub Kriteria : Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, Peningkatan
Produksi Minyak, Peningkatan Pemasukan Kas Negara.
• Alternatif : PT. Pertamina, PT. Total E&P Indonesia, PT. Pertamina
& PT. Total E&P Indonesia.
Pemilihan Operator Pengelolaan Blok Mahakam
Pemilihan Pengelola Blok
Mahakam
PT. Pertamina
Peningkatan Pemasukan Kas
Negara
Peningkatan Produksi Minyak
Peningkatan Kesejahteraan
Rakyat
Finansial/InvestasiTeknologiSumber Daya
Manusia
PT. Pertamina & PT. Total E&P
Indonesia
PT. Total E&P Indonesia
Lv. 1 Fokus
Lv. 2 Kriteria
Lv. 3 Sub Kriteria
Lv. 4 Alternatif
Diagram AHP
Analisis Pemilihan Pengelola Kilang Minyak Mahakam dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) Melalui Perhitungan Matriks Eigen
• Perbandingan berpasangan dipergunakan untuk membentuk hubungan didalam struktur. Hasil dari perbandingan berpasangan ini akan membentuk matrik dimana skala rasio diturunkan dalam bentuk eigen vektor utama atau fungsi eigen. Dengan nilai eigen dapat diketahui kriteria dan alternatif yang paling penting sehingga keputusan pemilihan Operator Blok Mahakam dapat diambil. Nilai eigen dari kriteria dan alternatif pemilihan pengelolaan blok Mahakam sebagai berikut :
• Level 2 : Kriteria
Finansial SDM Teknologi Nilai Eigen
Finansial 1 2/1 4/1 0,5714
SDM 1/2 1 2/1 0,2857
Teknologi 1/4 ½ 1 0,1429
Sehingga kriteria yang paling penting adalah finansial, Sumber Daya Manusia dan diikuti Teknologi.
Pembobotan Berdasar Diskusi Kelompok
• Level 3 : Sub Kriteria
• Level 4 : Alternatif
Sejahtera Pemasukan Produksi Nilai
Eigen
Sejahtera 1 ½ ¼ 0,142857
Pemasukan 2 1 ½ 0,285714
Produksi 4 2 1 0,571429
Sehingga sub-kriteria yang paling penting adalah produksi, Pemasukan dan diikuti oleh Sejahtera.
Pemasukan
Negara
PT. Pertamina PT. Total PT. Pertamina
&
PT. Total
Nilai
Eigen
PT. Pertamina 1 4 2 0,571429
PT. Total 1/4 1 ½ 0,142857
PT. Pertamina
&
PT. Total
1/2 2 1 0,285714
Alternaif Terhadap Sub Kriteria Pemasukan Negara
Produksi PT. Pertamina PT. Total PT. Pertamina
&
PT. Total
Nilai
Eigen
PT. Pertamina 1 ½ ¼ 0,142857
PT. Total 2 1 ½ 0,285714
PT. Pertamina
&
PT. Total
4 2 1 0,571429
Kesejahteraan PT. Pertamina PT. Total PT. Pertamina
&
PT. Total
Nilai
Eigen
PT. Pertamina 1 4 2 0,571429
PT. Total 1/4 1 ½ 0,142857
PT. Pertamina
&
PT. Total
1/2 2 1 0,285714
Alternaif Terhadap Sub Kriteria Produksi
Alternaif Terhadap Sub Kriteria Kesejahteraan
Perkalian Matriks Eigen Alternatif dengan Bobot Matrik
Produksi Pemasukan
Negara
Kesejahteraa
n
Bobot
Kriteria
Pertamina 0,142857 0,571429 0,571429 0,142857
PT. Total 0,285714 0,142857 0,142857 0,285714
Pertamina &
Total
0,571429 0,285714 0,285714 0,571429
Operator blok
Mahakam
Bobot
Pertamina 0,449
Total 0,224
Pertamina & Total 0,327
Hasil Perkalian :
Maka diperoleh bahwa pemilihan Pengelola
Blok Mahakam ialah : PT. Pertamina dengan
nilai bobot 0,449
Analisis Pemilihan Pengelola Kilang Minyak Mahakam dengan CDP
Brainstorm
Hirarki
Langkah Pembobotan Goal-Kriteria
Pemilihan pengelola blok mahakam terhadap kriteria teknologi, finansial dan SDM
Pembobotan Berdasar Diskusi Kelompok
Langkah Pembobotan Kriteria-Sub Kriteria
Pembobotan Berdasar Diskusi Kelompok
Langkah Pembobotan Sub Kriteria- Alternatif
Pembobotan Berdasar Diskusi Kelompok
Decision Score
Klik icon
Hasil
Dari gambar dapat diketahui bahwa prioritas utama Pengelola Blok Mahakam jatuh pada PT. Pertamina dengan skor 0,510
Grafik Kontribusi
• Kriteria yang menyumbang kontribusi atau yang memberikan pengaruh tertinggi adalah Finansial (keuangan perusahaan dalam menginvestasikan uang untuk blok Mahakam. Kontribusi kedua sumber daya manusia (baik dari segi jumlah maupun pengalaman), dan yang berkontribusi sedikit ialah kriteria teknologi
• sub-kriteria yang menyumbang kontribusi atau yang memberikan pengaruh tertinggi ialah peningkatan pendapatan negara.
Analisis Pemilihan Pengelola Blok Mahakam dengan Bantuan Software Expert Choice
Sebagai tahap awal dalam melakukan AHP dengan program bantu Expert Choice adalah mendefinisikan tujuan, kriteria, sub-kriteria dan alternatif yang akan digunakan dengan cara sebagai berikut:
– Pilih menu File > New, lalu buat nama File pada direktori yang diinginkan.– Masukkan tujuan analisis pada Goal Description.
Memasukkan Kriteria dan Sub-Kriteria
• Masukkan masing-masing kriteria dengan klik kanan pada Goal – Insert Child of Current Node.
• Masukkan masing-masing sub kriteria
Definisikan alternatif yang akan digunakan dengan klik kanan pada Goal – Alternative – Insert.
Tahapan pembobotan, tahap ini terbagi ke dalam pembobotan kriteria terhadap tujuan dan pembobotan alternatif terhadap kriteria/subkriteria.
• Pembobotan Kriteria terhadap Tujuan
• Pembobotan Alternatif terhadap Kriteria/Sub Kriteria
Setelah didefinisikan hirarkinya, maka tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut
Pembobotan masing-masing sub kriteria dan alternatif• Mulai buat pembobotan masing-masing sub kriteria dan alternative dengan menu
Assessment – Pairwise• Lakukan pembobotan masing-masing alternatif terhadap sub kriteria dengan klik kiri
pada sub kriteria, kemudian pilih menu Assessment – Pairwise.
Grafik Sensitivitas Kinerja Alternatif• Setelah melakukan pembobotan masing-masing alternatif terhadap masing-masing
kriteria, tahapan selanjutnya adalah menguji sensitivitasnya. Expert choice menyediakan tool untuk menampilkan grafik sensitivitas tersebut dengan menu: Sensitivity Graphs – Open Four Graphs. Adapun grafik sensitivitas untuk kasus ini adalah sebagai berikut:
Grafik Sensitivitas Kinerja Alternatif
Dapat dilihat sensitivitas kinerja alternatif, dimana pengurutan atau ranking alternatif ditunjukkan pada masing-masing kategori kriteria dan secara keseluruhan (overall). Berdasarkan hasil pengolahan tujuan dari pemilihan alternative pengelola blok Mahakam yang sesuai secara keseluruhan (overall) kriteria yang beradapatasi pada kondisi tersebut, didapatkan peringkat alternatif terbaik dari 3 tipe alternatif yang ada sebagai berikut:
– PT. Pertamina– PT. Pertamina dan PT. Total E&P Indonesia– PT. Total E&P Indonesia
Head to head Sensitivity PT. Pertamina VS PT. Total E&P Indonesia
• Dapat dilihat perbandingan masing-masing tingkat kemenangan tiap kriteria. Alternatif PT. Pertamina unggul dalam kriteria sumber daya manusia dan finansial/investasi. Sedangkan alternatif PT. Total E&P Indonesia unggul dalam teknologi.
Head to head Sensitivity PT. Pertamina VS PT. Pertamina dan PT. Total E&P Indonesia
• Dapat dilihat dr grafik perbandingan masing-masing tingkat kemenangan tiap kriteria. Alternatif PT. Pertamina unggul dalam kriteria sumber daya manusia dan finansial/investasi. Sedangkan alternatif PT. Pertamina dan PT. Total E&P Indonesia unggul dalam teknologi.
Kesimpulan
1. Permasalahan utama terjadinya dominasi pengelolaan energi oleh pihak asing ialah kesalahan pada undang-undang Migas baru yaitu UU No.22 Tahun 2001.
2. Dari analisis terhadap pemilihan pengelola blok Mahakam didapatkan:– Berdasarkan analisis AHP dengan perhitungan Matriks eigen didapat prioritas
pengelolaan blok Mahakam harus diberikan kepada PT. Pertamina.– Berdasarkan Analisis AHP dengan bantuan Software Criterium decision Plus
(CDP) didapat prioritas utama pengelola blok Mahakam adalah PT. Pertamina dengan decision score atau nilai keputusan sebesar 0,51
– Berdarkan Analisis AHP dengan Expert Choice, didapatkan prioritas utama pengelola blok Mahakam jatuh pada PT. Pertamina dengan persentase prioritas 51,0%
3. Dengan analisis pemilihan pengelola blok Mahakam, diketahui bahwa pengelolaan energy minyak dan gas bumi harus dikelola perusahaan nasional (PT.Pertamina) untuk meningkatkan pendapatan Negara, meningkatkan keahlian dan pengalaman sumber daya manusia (tercipta tenaga ahli) dalam berbagai bidang sehingga terbebas dari kebodohan. Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan terbukanya lapangan pekerjaan. dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga tercapai ketahanan energi dalam negeri dan kedaulatan pengelolaan energi.
Referensi
• Batubara, Marwan. 2011. Indonesian Resources Studies, IRESS. Seminar Blok Mahakam tanggal 28 Juli 2011 di Nusantara V, MPR, Senayan, Jakarta
• www.esdm.go.id
• www.bin.go.ig
• www.bpmigas.go.id
• http://indonesia.go.id/ www.jurnas.co www.wikipedia.com
• http://jakarta45.wordpress.com
• http://www.bisnis.com/articles/blok-mahakam-pemerintah-minta-pertamina-siap
• http://hizbut-tahrir.or.id
• www.pertamina.com
• http://www.antarakaltim.com/berita/10136/pertamina-siap-lanjutkan-pengelolaan-mahakam
• http://hizbut-tahrir.or.id/2011/05/25/perusahaan-asing-mengancam-kedaulatan-indonesia/