TUGAS 4-SETELAH UTS.rtf

Embed Size (px)

Citation preview

HANDOUT

3

TUGAS 4 - SETELAH UTS

Mata Kuliah

:

LANDASAN DAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN

Sandi Mata Kuliah

:

MKK 6035

Dosen Pembina

:

Dr. Edy Herianto, M.Ed.

Nama mahasiswa

:

Andy Eddy

NIM mahasiswa

:

I2K 013 007

E-mail

:

[email protected]

Referensi

Dewey, John. 2002. Pengalaman dan Pendidikan. Alih bahasa: John de Santo. Yogyakarta, Kepel Press.

Pembahasan.

Self-assessement.

Pertanyaan :

Apakah yang dimaksud dengan Pendidikan Tradisional dan Pendidikan Progressif ?

Untuk menjawab tentang apa yang dimaksud dengan Pendidikan tradisional dan pendidikan progresif, sekiranya kita perlu melakukan interpretasi yang baik tentang kedua hal tersebut.

Pendidikan Tradisional bertumpu pada istilah Tradisional yang berasal dari bahasa Latin traditio yang berarti diteruskan atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana tradisional adalah sesuatu yang telah dilakukan secara terus menerus dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Jadi, pendidikan Tradisional merupakan suatu sistem pendidikan yang menanamkan kedisiplinan agar pebelajar dapat mewariskan segala pengetahuan, keterampilan, dan aturan-aturan yang telah ditentukan di masa lampau untuk kehidupannya dimasa sekarang dan akan datang; sedangkanPendidikan Progresif bertumpu pada istilah Progresif yang berasal dari kata Progres yang berarti Maju atau perkembangan. Jadi, pendidikan Progresif merupakan suatu sistem pendidikan yang memberikan kemerdekaan dan kebebasan fisik maupun intelektual agar pebelajar dapat mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan persolan kehidupannya tanpa halangan orang lain.

Bagaimanakah perbedaan antara pendidikan Tradisional dengan Pendidikan Progresif ?

Perbedaan mendasar antara pendidikan tradisional dengan pendidikan Progresif, ialah sebagai berikut:

ANALISIS PERBANDINGAN

PENDIDIKAN TRADISIONAL - PENDIDIKAN PROGRESIF

Komponen

Pendidikan Tradisional

Pendidikan Progresif

Falsafah

Menanamkan kedisiplinan kepada pebelajar agar dapat mewariskan pengetahuan, keterampilan, dan aturan-aturan yang telah ditetapkan dimasa lampau untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa depan.

Memberikan kemerdekaan dan kebebasan kepada pebelajar baik secara fisik maupun intelektual agar dapat mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan persoalan kehidupannya saat ini.

Tujuan

mempersiapkan pebelajar untuk tanggung jawab masa depan dan demi keberhasilan dalam hidup mereka lewat proses penguasaan atas seperangkat informasi dan berbagai bentuk keterampilan yang telah disiapkan.

agar pebelajar memiliki kemampuan memecahkan berbagai masalah atau persoalan dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial sesuai minat yang dimilikinya melalui pengalaman.

Kurikulum

Bersifat baku dan menjadi acuan proses pembelajaran.

Tidak baku dan dapat direvisi mengacu pada pengalaman.

Teori belajar

Behavioristik

Konstruktivistik

Pendekatan

Teacher Centred Learning

Student Centred Learning

Metode

Pebelajar pasif

Pebelajar Aktif

Sumber

Buku Dan Guru

Kehidupan dan Pengalaman

Pengalaman belajar

Memperoleh dan memindahkan pengetahuan

Memaknai dan menggali pengetahuan.

Kontrol Belajar

Harus dipegang oleh sistem yang berada di luar diri pebelajar.

Semua pebelajar terlibat dan mengambil bagian secara bersama.

PrinsipPendidikan adalah persiapan untuk masa depan;Pendidikan proses transformasi pengetahuan, nilai-nilai, dan ketrampilan;Belajar melalui penguasaan informasi dan keterampilan;Peranan Guru sebagai Pendidik, Pembimbing dan Pembina serta sumber belajar;Kompetitif;Ketaatan, kesediaan menerima, dan kepatuhan merupakan hal terpenting dalam pembelajaran.Pendidikan adalah hidup itu sendiri; Pendidikan harus berhubungan secara langsung dengan minat anak;Belajar melalui pemecahan masalah yang terjadi dalam kehidupannya.Peranan guru sebagai fasilitator, motivator, dan konselor;Kooperatif;Kehidupan yang demokratis merupakan kondisi yang diperlukan bagi pertumbuhan

Apakah kelebihan dan kekurangan pendidikan Tradisional dan Pendidikan Progresif ?

Secara garis besar kelebihan dan kekurangan PT dan PP ,ialah sebagai berikut:

Komponen

Pendidikan tradisional

Pendidikan Progresif

KelebihanTegaknya disiplin diri dan sikap patuh terhadap guru.Menguasai Informasi dan keterampilan.Adanya kurikulum sebagai acuan kegiatan belajar.Belajar dengan bahagia dan menyenangkan. Karena sesuai dengan Minat dan kemampuan pebelajar. Menumbuhkan kemandirian dan innovatif dalam berfikir pebelajar KekuranganKurangnya kemandirian dan inovasi pebelajar dalam berfikir.Belajar dengan kurang bahagia dan menyenangkan. Belajar dengan perlakuan yang sama terhadap pebelajar.Pebelajar tidak mempelajari warisan sosial.Pebelajar tidak mengetahui yang seharusnya diketahui oleh orang terdidik.Mengabaikan kurikulum yang telah ditentukan.Berdasarkan uraian dan analisis pada nomor satu (1), saya menempatkan diri pada ketidak berpihakan pada salah satu dari keduanya. Karena menurut saya Pendidikan tradisional merupakan suatu Penomena yang terjadi (Tesis), sedangkan pendidikan progresif hadir sebagai perlawanan (antitesis) dari sistem pendidikan Tradisional. Maka, pilihan yang paling tepat bagi saya adalah suatu sistem pendidikan yang sesuai dengan falsafah dan budaya bangsa kita sendiri (sintesis).

Namun, apabila dihadapkan pada filsafat Atau-atau (harus memilih salah satu dari keduanya) saya lebih cenderung memilih pendidikan Tradisional. Karena dalam mengambil suatu sistem atau gagasan dalam bidang pendidikan dari bangsa lain, kita harus mengkaji penerapannya dengan latar belakang budaya yang ada. Sebagai contoh, saat ini semangat untuk menerapkan sistem pengajaran yang menekankan "proses", dengan metode pengajaran yang disebut "Inquiry Teaching Method". Metode ini sangat ampuh untuk meningkatkan berfikir kritis anak didik. Tapi dalam praktek metode ini sulit untuk bisa diterapkan. Sebab metode ini menuntut adanya suasana yang bebas di kelas dan pebelajar memiliki semangat untuk mencari kebenaran dan keberanian untuk mengutarakan gagasannya. Dan hal ini yang belum dimiliki oleh pebelajar di tempat kita. Oleh karena itu, gagasan menerapkan metode inquiry perlu didahului dengan mengkaji dan mengembangkan kondisi-kondisi yang diperlukan. Atau, malahan sebaliknya, lebih baik memantapkan pelaksanaan pengajaran dengan metode yang sudah dikenal tetapi sebenarnya belum dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Merujuk pada hasil studi komparatif di bidang pendidikan antara Jepang dengan Amerika Serikat pada tahun 1983. Dimana Jepang membuat kejutan berkaitan dengan sistem dan prestasi di bidang pendidikan, Banyak pengamat pendidikan dan pembangunan di Amerika Serikat melihat bagaimana sistem pendidikan di Jepang telah berhasil mencetak tenaga kerja dengan semangat, motivasi dan watak yang "pas" bagi pembangunan. Para ahli dan pengamat pendidikan Amerika Serikat boleh kecewa. Karena ternyata sistem pendidikan Jepang (dalam kacamata pendidikan di Amerika) merupakan sistem pendidikan tradisional. Dari hasil studi tersebut nampaknya, kiblat pendidikan kita tidak hanya Amerika Serikat, namun kita perlu berkiblat juga ke Jepang dalam rangka menyusun dan mengembangkan sistem pendidikan yang cocok dengan falsafah dan budaya Indonesia.(Pakguruonline,2013: 1).

Terkait nomor 2, cara saya memperhatikan pengalaman belajar pebelajar adalah dengan mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pengalaman belajar siswa dapat diukur dengan indikator indikator atas penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki pebelajar. Kemudian Untuk mengontrol kegiatan pembelajaran, saya mengacu pada standar proses kegiatan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Rujukan Internet:

http://pakguruonline.pendidikan.net/wacana_pdd_11.html. Diakses pada tanggal 26 November 2013.

http://arjunabelajar.wordpress.com/2011/12/03/paradigma-pendidikan-dari-behavioristik-ke-konstruktivistik/. Diakses pada tanggal 26 November 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik. Diakses pada tanggal 26 November 2013.