65
TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. WIJAYA KARYA TBK. PERIODE 2016 2018 OLEH MUHAMMAD IQBAL 162101012 Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Keuangan PROGRAM STUDI DIPLOMA DIII KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 Universitas Sumatera Utara

TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

TUGAS AKHIR

ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. WIJAYA KARYA TBK.

PERIODE 2016 – 2018

OLEH

MUHAMMAD IQBAL

162101012

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III Keuangan

PROGRAM STUDI DIPLOMA DIII KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Universitas Sumatera Utara

Page 2: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

Universitas Sumatera Utara

Page 3: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

Universitas Sumatera Utara

Page 4: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya

yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

“Analisis Laporan Keuangan PT. Wijaya Karya Tbk Tahun 2016-2018”.

Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat

menyelesaikan Program Studi Diploma III Keuangan, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatra Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si. selaku Ketua Program Studi

Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra

Utara.

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP., MBA., selaku Sekeretaris Program

Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatra Utara dan selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan

saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Arif Qaedi Hutagalung, SE, M.Si. selaku dosen pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing hasil tugas

akhir.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

ii

5. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si. selaku dosen penguji yang telah berkenan

meluangkan waktunya untuk menguji hasil tugas akhir.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatra Utara.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda tercinta H.

Muhammad Idris Fadhil dan Ibunda tercinta Asnah serta yang telah

memberikan segalanya kepada saya sebagai penulis, dari kasih sayang,

perhatian pengorbanan serta dorongan semangat sehingga saya dapat

menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatra Utara dan doa yang tiada hentinya kepada penulis dengan tulus

dan ikhlas.

Atas bantuan dan dorongan tersebut, penulis hanya bisa berdoa semoga

amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas oleh Allah SWT, dan penulis

berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan,………...2019

Penulis

Muhammad Iqbal

162101012

Universitas Sumatera Utara

Page 6: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 3

1.5. Jadwal Kegiatan ........................................................................ 4

1.6. Sistematika Penulisan .............................................................. 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat ........................................................................ 7

2.2. Visi dan Misi Perusahan .......................................................... 8

2.2.1. Visi Perusahaan ........................................................... 8

2.2.2. Misi Perusahaan .......................................................... 8

2.3. . Logo PT. Wijaya Karya Tbk ................................................... 9

2.4. Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya Tbk ............................ 10

2.5. Job Description ....................................................................... 10

2.6. Kinerja Usaha Perusahaan ....................................................... 17

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Laporan Keuangan Perusahaan ............................................... 21

3.2. Tujuan Laporan Keuangan ...................................................... 22

3.3. Jenis-jenis Laporan Keuangan ................................................. 23

3.3.1. Neraca ......................................................................... 23

3.3.2. Laporan Laba Rugi ...................................................... 24

3.3.3. Laporan Arus Kas ....................................................... 24

3.4. Analisa Laporan Keuangan ..................................................... 24

3.5. Rasio Keuangan ....................................................................... 25

3.5.1. Keunggulan Analisi Rasio .......................................... 25

3.5.2. Keterbatasan Analisis Rasio ........................................ 26

3.6. Jenis-jenis Rasio keuangan ...................................................... 26

3.6.1. Rasio Likuiditas .......................................................... 26

3.6.2. Rasio Leverage ............................................................ 27

3.6.3. Rasio Aktivitas ............................................................ 28

3.6.4. Rasio Profitabilitas ...................................................... 29

3.7. Penyajian Laporan Keuangan .................................................. 29

3.8. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan ..................................... 30

Universitas Sumatera Utara

Page 7: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

iv

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan .............................................................................. 47

4.2. Saran ........................................................................................ 48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 50

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 8: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

v

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Ikhtisar data keuangan PT Wijaya Karya Tbk Tahun 2014-2016 ....... 3

3.1. Neraca PT. Wijaya Karya Tbk ............................................................. 31

3.2. Neraca PT. Wijaya Karya Tbk ............................................................. 32

3.3. Laporan Laba Rugi PT. Wijaya Karya Tbk ......................................... 34

3.4. Rasio Likuiditas akhir tahun 2016 hingga 2018 .................................. 38

3.5. Rasio Pofitabilitas akhir tahun 2016 hingga 2018 .............................. 40

3.6. Rasio Aktivitas akhir tahun 2016 hingga 2018 ................................... 44

3.7. Perhitungan Debt Ratio akhir tahun 2016 hingga 2018 ...................... 45

3.8. Perhitungan Debt To Equity Ratio akhir tahun 2016 hingga 2018 ...... 46

Universitas Sumatera Utara

Page 9: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

vi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.3. Logo PT Wijaya Karya Tbk ............................................................... 9

2.4. Struktur Organisasi PT Wijaya Karya Tbk ............................. 10

Universitas Sumatera Utara

Page 10: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tujuan utama semua perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau

kekayaan terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud beberapa upaya

peningkatan atau memaksimalkan nilai pasar atas harga saham perusahaan yang

bersangkutan.

Selanjutnya dalam menilai keberhasilan atau terwujudnya tujuan

perusahaan tersebut perlu adanya suatu bentuk penilaian yang nantinya dapat

menjadi ukuran dari keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya itu. Di

samping itu perlu juga dilihat apakah dalam pelaksanaan kegiatannya itu

perusahaan telah mendapatkan keuntungan atau bahkan telah mengalami

kerugian. Salah satu cara penilaian tentang kesehatan suatu perusahaan dapat

ditinjau dari laporan keuangan perusahaan yang dibuat secara periodik dan

biasanya disajikan secara pertahun sebagai laporan seluruh kegiatan yang telah

dilaksanakan.

Perencanaan yang baik adalah kunci sukses manajer keuangan.

Perencanaan keuangan itu sendiri dapat dibuat dalam berbagai bentuk, namun

yang penting adalah bahwa setiap rencana yang baik haruslah, memperhitungkan

kekuatan serta kelemahan yang ada dalam perusahaan. Kekuatan dan kelemahan

perusahaan antara lain dapat dikenali melalui rasio keuangan perusahaan. Oleh

karena itu, suatu perencanaan khususnya di bidang keuangan sebaiknya dimulai

Universitas Sumatera Utara

Page 11: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

2

dengan melakukan analisis rasio keuangan perusahaan dapat dilihat melalui rasio

likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas.

Bagi pihak manajemen perusahaan khususnya manajer keuangan, analisa

laporan keuangan digunakan untuk menilai kinerja yang telah dicapai perusahaan,

yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat berbagai

kebijakan di masa mendatang. Selain digunakan oleh pihak dalam perusahaan

sendiri, analisa laporan keuangan juga sangat berguna bagi pihak di luar

perusahaan, yang umumnya berkepentingan terhadap prospek perusahaan

perusahaan di masa mendatang.

Begitu pula dengan perusahaan PT. Wijaya Karya Tbk memerlukan

laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan yang telah dicapai.

Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang infastruktur dan jasa

yang memasarkan jasa-jasa dan infrastruktur seperti beton, perdagangan, properti

dan kontruksi.

Manajemen perusahaan hanya perlu mengambil suatu kebijakan untuk

mengefektifkan dan mengefisiensikan kegiatan perusahaan. Dengan ini maka

penulis tertarik untuk menganalisa laporan keuangan perusahaan sehingga dapat

diketahui pokok permasalahan dari adanya peningkatan dari total aset perusahaan

dan laba perusahaan pada tahun 2016-2018 dan apa yang terjadi.

Berdasarkan keterangan diatas maka penulis memilih judul “ANALISIS

RASIO LAPORAN KEUANGAN PADA PT. WIJAYA KARYA TBK” sebagai

objek pembahaasan dalam penyusunan tugas akhir ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

3

Analisis rasio likuiditas dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo,

analisis rasio profitabilitas dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam menjalankan efektivitas manajemennya, yang ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan, rasio leverage digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

Tabel 1.1

PT. Wijaya Karya Tbk.

Neraca

Untuk Tahun Berakhir Desember 2016-2018

(di sajikan dalam Rp. miliar)

ASET

Aset Lancar

2016 2017 2018

Kas dan bank

Aset keuangan lancar

Dana yang di batasi

penggunaannya lancar

Piutang usaha

Persediaan

Biaya di bayar di muka

Piutang lainnya

9.269.999.584

-

-

2.840.433.960

1.247.710.293

595.314.817

7.599.039.275

11.253.778.215

-

20.000.000

5.040.302.053

1.663.036.012

702.804.644

16.230.087.341

13.973.766.477

983.491.011

20.000.000

5.350.840.436

5.978.533.161

735.419.058

16.513.445.72

Jumlah Aset Lancar 21.552.497.929 34.910.108.265 43.555.495.85

Aset Tidak Lancar

Piutang tidak lancar

Investasi pada entitas

anak, Ventura bersama,

dan entitas asosiasi

Aset keuangan tidak

lancar

1.830.490.785

2.114.559.007

5.598.991.769

1.567.129.845

3.457.377.346

5.749.158.846

4.443.181.068

2.820.989.393

8.410.334.913

Jumlah Aset Tidak

Lancar

9.544.041.561 10.773.666.037 15.674.505.34

JUMLAH ASET 31.096.539.490 45.683.774.302 59.230.001.29

Sumber. PT. Wijaya Karya Tbk,2019

Universitas Sumatera Utara

Page 13: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

4

Tabel 1.2

PT. Wijaya Karya Tbk.

Neraca

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2016-2018

(di sajikan dalam Rp. miliar)

2016 2017 2018

Liabilitas dan

ekuitas

Liabilitas Jangka

Pendek

Pinjaman jangka

pendek

Utang usaha

Uang muka pelanggan

jangka pendek

Utang pajak

Utang Proyek

Liabilitas jangka

panjang yang jatuh

tempo dalam satu

tahun

4.711.826.519

4.680.243.561

844.449.950

188.857.241

3.249.414.450

931.370.362

6.423.853.975

9.190.440.846

1.631.043.756

441.631.879

7.805.962.536

482.684.305

4.200.031.329

13.213.190.365

10.074.568.345

467.488.448

-

296.672.898

Jumlah Liabilitas

Jangka Pendek

14.606.162.083 25.975.617.297 28.251.951.385

Liabilitas Jangka

Panjang

Liabilitas pajak

tangguhan

Liabilitas lain

31.490.610

3.960.171.493

45.890.326

5.030.442.066

140.226.300

13.622.508.989

Jumlah Liabilitas

Jangka Panjang

3.991.662.103 5.076.332.392 13.762.735.289

Ekuitas

Ekuitas yang di

atribusikan kepada

pemilik entitas induk

Saldo laba (akumulasi

kerugian)

11.351.881.446

1.146.833.858

12.633.516.348

1.998.308.265

14.803.614.301

2.411.700.264

Jumlah Ekuitas 12.498.715.304 14.631.824.613 17.215.314.565

Jumlah Liabilitas

Dan Ekuitas

31.096.539.490 45.683.774.302 59.230.001.239

Sumber: PT. Wijaya Karya Tbk.2019

Universitas Sumatera Utara

Page 14: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

5

Tabel 1.3

PT. Wijaya Karya Tbk.

Laporan Laba Rugi

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2016-2018

(disajikan dalam Rp. miliar)

Penjualan Dan

pendapatan

2016 2017 2018

15.668.832.513

26.176.403.026

31.158.193.498

Beban Pokok

Penjualan

(13.441.729.089) (23.300.168.938) (27.553.466.348)

Jumlah Laba

Bruto

2.227.103.424 2.876.234.088 3.604.727.150

Beban Usaha

Beban operasional

(140.764.239)

(677.463.817)

(412.673.147)

Laba Usaha 2.086.339.185 2.198.770.271 3.192.054.003

Pendapatan (beban)

lain-lain

(490.833.541) (106.899.705) (833.425.069)

Laba Sebelum

Pajak

1.595.505.644 2.091.870.566 2.358.628.934

Taksiran pajak (448.360.772) (735.755.077) (285.329.070)

Jumlah Laba

Netto

1.147.144.922 1.356.115.489 2.073.299.864

Sumber: PT. Wijaya Karya Tbk,2019

Dari Tabel 1.1, tabel 1.2 dan tabel 1.3 berisikan ikhtisar data laporan posisi

keuangan dan laporan laba rugi tahun 2016, 2017 dan 2018, yang memberikan

gambaran perubahaan posisi keuangan PT. Wijaya Karya Tbk. pada tahun-tahun

tersebut. Setiap tahun terlihat naik turunnya jumlah baik total asset lancar, total

asset tidak lancar, hutang lancar dan laba perusahaan. Semua mengalami kenaikan

setiap tahunnya.

Adapun yang menjadi permasalah dalam perusahaan ini yang ini diteliti

adalah adanya peningkatan liabilitas jangka pendek yang meningkat setiap

tahunnya dan yang paling tinggi berada dari tahun 2016 sampai 2017 itu

meningkat hingga dari yang awalnya di tahun 2016 Rp. 14.606.162.083 sampai

Universitas Sumatera Utara

Page 15: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

6

dengan tahun 2017 Rp. 25.975.617.297 meningkat hingga Rp. 11.369.455.214

dan yang mempengaruhi peningkatan liabilitas jangka pendek ialah utang proyek

dari tahun 2016 utang proyek Rp. 3.249.414.450 dan ditahun 2017 utang proyek

Rp. 7.805.962.536 meningkat hingga Rp. 4.556.548.086 sedangkan di tahun 2017

ke 2018 peningkatan liabilitas jangka pendeknya tidak terlalu signifikan di tahun

2018 Rp. 28.251.951.385 hanya meningkat Rp. 2.276.334. 088 dari tahun 2017

dan yang membuat meningkatnya liabilitas jangka pendeknya ditahun 2018 bukan

utang proyek tetapi beban akural jangka pendeknya yang tinggi sehingga

mempengaruhi liabilitas jangka pendeknya pada tahun 2018 meskipun tidak

terlalu signifikan.

Bukan hanya meningkatnya labilitas jangka pendek tetapi total liabilitas

juga meningkat. pada tahun 2016 total liabilitas Rp. 18.597.824.186 dan pada

tahun 2017 total liabilitas mengakami peningkatan sebesar Rp. 31.051.949.689 di

tahun 2016 dan 2017 dari total liabilitas nya yang paling meningkat di liabilitas

jangka pendek sedang kan ditahun 2018 total liabilitas sebesar Rp.

42.014.686.674 dan yang paling meningkat di tahun 2018 ialah liabilitas jangka

panjangnya.

Laba perusahaan PT. Wijaya Karya juga mengalami peningkatan pada

tahun 2016 laba bersih sebesar Rp. 1.147.144.922 dan mengalami peningkatan

laba bersih pada tahun 2017 sebesar Rp. 1.356.115.489, jumlah peningkatan dari

2016 ke tahun 2017 sebesar Rp. 208.970.567 sedangkan pada tahun 2018 laba

bersih sebesar Rp. 2.073.299.864, jumlah penigkatan dari tahun 2017 ke 2018

sebesar Rp. 717.184.357, tetapi yang membuat kecilnya laba pada tahun 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 16: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

7

dikarenakan besarnya beban operasional dan taksiran pajak pada PT. Wijaya

Karya.

Melalui analisis laporan keuangan dapat mengetahui posisi keuangan,

kinerja keuangan dan kekuatan keuangan yang dimiliki perusahaan. Selain

berguna bagi perusahaan, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak

pihak yang berkepentingan lain seperti investor, kreditor dan pemerintah untuk

menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.

Bagi investor fungsi laporan keuangan adalah untuk membantu menentukan

apakah perusahaaan harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut, bagi

kreditor fungsi laporan keuangan adalah untuk mengetahui kemampuan

perusahaan melunasi hutang beserta bunganya dan kegunaan laporan keuangan

pada pemerintah adalah untuk mengetahui pendapatan negara dalam hal pajak.

Laporan keuangan akan bermanfaat bagi pemakainya apabila informasi

yang ada didalamnya dapat dipercaya atau handal.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas apakah posisi keuangan perusahaan

dilihat dari kondisi likuiditas, leverage, profitabilitas, aktivitas, sudah baik dan

stabil?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

kondisi baik tidaknya keuangan PT. Wijaya Karya Tbk. pada periode 2016-2018

berdasarkan rasio keuangan.

1.4. Manfaat Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 17: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

8

1. Bagi Penulis

Untuk mengetauhi hasil analisis dari rasio laporan keuangan PT. Wijaya

Karya Tbk. Semua meningkat setiap tahun nya mulai dari :

total asset lancar, total asset tidak lancar, hutang lancar dan laba

perusahaan PT. Wijaya Karya Tbk. mengalami peningkatan untuk setiap

tahun nya.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan berupa saran terhadap perusahaan agar dapat

melakukan kegiatan produksi secara efektif dan efisien.

3. Bagi Peneliti Lain

Menambah pengetahuan dan wawasan dan perbandingan bagi peneliti lain

yang ingin melakukan penelitian terhadap bidang yang sama dimasa yang

akan datang.

1.5. Jadwal Kegiatan

Adapun penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada semester 6 (enam)

perkuliahan tahun ajaran 2018/2019.

Tabel 1.2.

Jadwal Kegiatan Observasi Tugas Akhir

No Kegiatan Mei Juni

II III IV I II III IV

1 Pengajuan Judul

2 Pengajuan Dosen Pembimbing

3 Pengumpulan Data

4 Pengelolaan dan Analisis Data

5 Penyusunan Tugas Akhir

Universitas Sumatera Utara

Page 18: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

9

1.6. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini dibagi atas 4 bab dan setiap babnya dibagi atas beberapa

sub bab antara lain:

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal penelitian dan sistimatika

penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai sejarah, visi, misi, struktur

organisasi, job description, jaringan usaha kegiatan, kegiatan usaha

terkini dan rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini memaparkan dan menganalisis data-data yang

didapatkan dari hasil pengujian.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang akan

diajukan untuk pengembangan proses pengolahan data di PT. Wijaya

Karya Tbk.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

10

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang

menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan

tinggi. Di awal tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan

kontraktor sipil dan bangunan perumahan.

Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta

No. 110, dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah status

menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya (Persero).

WIKA selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan

infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan.

Di antaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, dan WIKA Realty.

Pertumbuhan WIKA sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang

kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam

melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak

35% kepada public pada 29 Oktober 2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO,

pemerintah Republik Indonesia memegang 68,4%, sementara sisanya dimiliki

oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Management Stock Ownership

Program (MSOP), Employee Stock Allocation (ESA), dan Employee/ Management

Stock Option (E/MSOP).

Universitas Sumatera Utara

Page 20: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

11

Perolehan dana segar dari initial public offering/IPO dipergunakan untuk

mendukung pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA

menjadi kuat, di mana saat itu krisis ekonomi dunia mulai memperlihatkan

dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang kuat sangat mendukung

WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri dan terus mengembangkan

Engineering Procurement and Construction (EPC), serta berinvestasi dan

mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang

menjadi program pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

2.2. Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang Engineering, Production,

Installation (EPI) Industri Beton di Asia Tenggara

2.2.2. Misi Perusahaan

1. Menyediakan produk dan jasa yang berdaya saing dan memenuhi harapan

pelanggan.

2. Memberikan nilai lebih melalui proses bisnis yang sesuai dengan

persyaratan dan harapan pemangku kepentingan.

3. Menjalankan sistem manajemen dan teknologi yang tepat guna untuk

meningkatkan efisiensi, konsistensi, mutu, keselamatan dan kesehatan

kerja yang berwawasan lingkungan.

4. Tumbuh dan berkembang bersama mitra kerja secara sehat

berkesinambungan

Universitas Sumatera Utara

Page 21: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

12

5. Mengembangkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai

2.3. Logo PT. Wijaya Karya Tbk.

Logo PT. Wijaya Karya Tbk yang berwarna biru mengartikan simbol

inovasi dan teknologi dari Lambang yang mengelilingi bacaan WIKA yang berarti

“Kontruksi yang kokoh atau kuat” dan bacaan dari WIKA adalah Wijaya Karya

atau Widjaja Karya

Sumber : http://www.wijayakarya.co.id/board-of-directors ,2019

Gambar 2.1.

Logo PT. Wijaya Karya Tbk

Universitas Sumatera Utara

Page 22: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

13

2.4. Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya Tbk

Sumber : http://www.wika.co.id/board-of-directors (2019)

Gambar 2.2.

Struktur Organisasi PT Wijaya Karya Tbk.

2.5. Job Description

Masing-masing bagian memiliki tugas atau perintah dan wewenang yang

berbeda, berikut penjelasan mengenai tugas dan wewenang tiap bagian :

1. Direktur Utama

Bertanggung jawab atas pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan

terhadap seluruh kegiatan perusahaan dan mengusahakan serta menjaga agar

seluruh kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan-

kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh dewan komisaris.

2. Sekertaris perusahaan

1. Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan

menjalankan tugas, fungsi dan bertanggungjawab.

2. Mengatur aktivitas PT. Wijaya Karya Tbk. mulai dari administrasi hingga

human relations (HR).

Universitas Sumatera Utara

Page 23: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

14

3. Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.

4. Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.

5. Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.

6. Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan PT. Wijaya

Karya Tbk.

3. Satuan Pengawasan Intern

1. Menentukan sampai seberapa jauh kebijakan manajemen puncak/pimpinan

di patuhi.

2. Melakukan review atas laporan keuangan PT. Wijaya Karya Tbk .

3. Melakukan identifikasi masalah, analisis penilaian risiko terhadap

pengendalian akuntansi dan pengendalian administratif dan mendorong

penggunaan cara-cara yang efektif dengan biaya yang minimum.

4. Melakukan monitoring dan evaluasi atas aktivitas pengendalian Barang

dan Kegiatan Pengembangan Bisnis.

5. Memberikan jasa konsultansi dan rekomendasi perbaikan terhadap

kegiatan-kegiatan unit kerja lingkup PT. Wijaya Karya Tbk.

6. Memberikan penilaian atas kinerja pejabat struktural dan pegawai PT.

Wijaya Karya Tbk. dalam rangka remunerasi.

7. Menyampaikan hasil audit, analisis, pengawasan, dan pemeriksaan kepada

Direktur Utama

4. Direktorat Keuangan

1. Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep dan rencana

umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan/keputusan

Universitas Sumatera Utara

Page 24: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

15

atas segala rancang bangun dan implementasi manajemen administrasi,

kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum ke arah pertumbuhan dan

perkembangan PT. Wijaya Karya Tbk.

2. Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang

ada secara optimal bagi kepentingan PT. Wijaya Karya Tbk.

3. Memberikan kemampuan profesional secara optimal bagi kepentingan PT.

Wijaya Karya Tbk.

4. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan mengevaluasi

manajemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum

secara bertanggungjawab bagi perkembangan dan kemajuan PT. Wijaya

Karya Tbk.

5. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja manajemen

administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum bagi

kepentingan PT. Wijaya Karya Tbk.

6. Menciptakan suasana tenang, damai dan enerjik terhadap seluruh aktivitas

PT. Wijaya Karya Tbk.

7. Mengarahkan seluruh karyawan untuk bekerja secara profesional, efisien

dan efektif

8. Merealisasikan dan melaksanakan rencana-rencana serta prosedur-

prosedur yang diterapkan melalui pendelegasian wewenang pada

departemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum,

yang berada di bawah tanggungjawabnya

Universitas Sumatera Utara

Page 25: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

16

9. Membuat laporan kegiatan kepada Direktur Utama setiap 1 (satu) bulan

sekali sebagai pertanggungjawaban seluruh aktivitas manajemen

administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum.

10. Mengadakan pengawasan terhadap seluruh kinerja departemen

administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum.

11. Menciptakan konsep dasar, kerangka dan prosedur departemental

berdasarkan kebutuhan dan konsep yang diajukan oleh departemen

administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan urusan umum.

12. Memastikan dan mengawasi aplikasi dari setiap aspek organisasi,

penerima motivasi manajemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan

urusan umum, menyatu dengan sasaran strategi perusahaan dan

memberikan sumbangan terhadap berhasilnya pencapaian sasaran-sasaran.

13. Membuat, menyusun dan menetapkan rencana kerja dan pelaporan yang

mencakup hal-hal:

a. Bahan-bahan laporan

1) Kelengkapan data

2) Rekapitulasi Kerja

3) Rencana Kerja

4) Evaluasi Hasil

5) Informasi-informasi lain

b. Prosedur laporan

1) Membuat laporan perencanaan untuk melengkapi, menambah dan

memperbaiki hasil dari suatu data maupun evaluasi

Universitas Sumatera Utara

Page 26: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

17

2) Menyusun suatu laporan berkala, dari bawah ke atas di sesuaikan

dengan kebutuhan data

3) Bila di anggap perlu menyusun suatu laporan khusus yang

berkaitan dengan kebutuhan mendesak

14. Memelihara sistem pertanggungjawaban guna kepentingan PT. Wijaya

Karya Tbk.

15. Memelihara sistem pertanggungjawaban PT. Wijaya Karya Tbk. untuk

kepentingan manajemen administrasi, kepersonaliaan, keuangan dan

urusan umum dalam pemeriksaan pengeluaran oleh PT. Wijaya Karya

Tbk.

5. Direktorasi Human Capital Dan Pengembangan

Bertanggung jawab atas pengembangan, penyusunan, dan perumusan

kebijaksanaan serta prosedur-prosedur dibidang sumber daya manusia, dan sistem

informasi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

6. Direktorat Quality, Health, Safety, Environment

1. Quality, Health, Safety dan Environment Direktorat harus memastikan

bahwa perusahaan secara efektif melaksanakan program ini . Karena

itulah, dalam prakteknya, direktorat harus mengecek prinsip plan, do,

check, dan act berjalan secara efektif. Selain itu, direktorat juga harus

mengintegrasikan prinsip ini ke dalam praktek manajemen standar PT.

Wijaya Karya Tbk.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

18

2. Tujuan utama pelaksanaan semua program ini dalam perusahaan adalah

untuk memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik. Sehingga kerugian

yang di akibatkan kecelakaan kerja dapat di hindari.

3. Direktorat Quality, Health, Safety, Environment bukan hanya memastikan

kontrol yang tepat untuk tindakan pencegahan kecelakaan di tempat kerja,

namun juga mengeluarkan kebijakan yang tepat, proses yang efektif, orang

yang kompeten, budaya kerja yang benar. Sehingga semuanya

berkontribusi dalam penciptaan lingkungan kerja yang aman.

4. Untuk mengelola program secara efektif, direktorat harus melibatkan

semua unsur dalam perusahaan. Penting di ingat, bahwa kesuksesan

pelaksanaan program ini hanya dapat dilakukan bersama semua orang.

Melibatkannya secara efektif akan membuat proses pelaksanaannya

menjadi lebih dinamis dan konstruktif.

5. Mematuhi hukum penting, namun tetap lebih dari itu program ini perlu di

lihat sebagai bagian kinerja bisnis utama, bukan hanya tambahan atau

sekedar mematuhi peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Untuk

itu, tugas Direktorat Quality, Health, Safety, Environment serta manajer

lainnya perlu mengelolanya seperti hasil bisnis lainnya, dengan melakukan

langkah-langkah yang mendukung peningkatan kinerja.

7. Departemen Bangunan Gedung

1. Mengumpulkan data geoteknik dan parameter tanah pada lokasi yang

dipilih

2. Melakukan perhitungan struktur atas dan struktur bawah bangunan gedung

Universitas Sumatera Utara

Page 28: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

19

3. Membuat gambar rencana struktur bangunan gedung

4. Membuat gambar rencana detail struktur bangunan gedung

5. Menyiapkan data teknis untuk penyusunan spesifikasi teknis bangunan

gedung

6. Melakukan kegiatan (staking out) pengukuran yang di gunakan untuk

menentukan koordinat bangunan gedung

7. Melakukan persiapan pelaksanaan konstruksi

8. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai gambar rencana

9. Menyiapkan kegiatan uji fungsi bangunan dan sarana dalam bangunan

gedung

10. Menyiapkan data serah terima pekerjaan

11. Membuat laporan pekerjaan

12. Memeriksa data geoteknik dan parameter tanah pada lokasi yang dipilih

13. Melakukan kajian hasil perhitungan struktur atas dan struktur bawah

bangunan gedung

14. Memeriksa gambar rencana struktur bangunan gedung

15. Membuat gambar rencana detail struktur bangunan gedung

8. Departemen Legal

1. Mengurus Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan perubahan

anggaran dasar PT. Wijaya Karya Tbk.

2. Menjembatani masalah legalisasi PT. Wijaya Karya Tbk. dengan pihak

ketiga

Universitas Sumatera Utara

Page 29: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

20

3. Memperpanjang Hak Guna Bangunan (HGB) – Hak Guna Usaha (HGU)

atas aset tanah PT. Wijaya Karya Tbk.

4. Memperpanjang Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP) dan pembuatan Angka Pengenal Importir (API) PT. Wijaya

Karya Tbk.

5. Mendaftarkan copyright (hak paten)

6. Mengawasi perkembangan bisnis terkait perjanjian-perjanjian

7. Membuat usulan perubahan SOP

8. Mewakili PT. Wijaya Karya Tbk. saat terjadi masalah peradilan

9. Mempersiapkan merger dan akuisisi bila diperlukan

2.6. Kinerja Usaha Perusahaan

WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.

Kegiatan usahanya instalasi listrik dan pipa air. WIKA punya andil dalam

pembangunan infrastruktur yang menjadi ikon nasional hingga saat ini. Salah

satunya adalah berperan dalam pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung

Karno. WIKA lalu berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik

tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Pada awal 1970-an, WIKA memperluas

usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.

Perkembangannya semakin positif ketika pada 20 Desember 1972, perusahaan

berubah status menjadi Perseroan terbatas (Persero). WIKA pun meningkat

menjadi menjadi kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek

penting seperti pemasangan jaringan listrik di PLTA Asahan, dan proyek irigasi

Jatiluhur. WIKA terus berinovasi. Secara pelan tapi pasti WIKA berubah menjadi

Universitas Sumatera Utara

Page 30: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

21

perusahaan infrastruktur yang terintegrasi. Sejumlah anak perusahaan pun

dibentuk agar kepak sayap bisnis bisa lebih tinggi. Di antaranya WIKA Beton,

WIKA Intrade, dan WIKA Realty. Pertumbuhan WIKA tersebut semakin

mendapat pengakuan berbagai pihak. Hal ini tercermin dari keberhasilan

penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) WIKA pada 27 Oktober

2007 di Bursa Efek Indonesia. Ketika itu WIKA melepas 28,46 % sahamnya ke

publik, sisanya masih dipegang pemerintah Republik Indonesia. Sejak 31

Desember 2012, saham yang di lepas ke publik meningkat menjadi 35 %. Dari

saham yang di jual tersebut, karyawan WIKA juga bisa memilikinya melalui

Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), and Employee Stock

Allocation (ESA).

1. Produk Utama Perusahaan

PT. Wijaya Karya Tbk menyediakan beton sebagai produk utama karena

bisnis kontruksi yang paling berkembang di indonesia dan menjadi salah satu

alasan PT. Wijaya Karya Tbk untuk mengambil langkah dan terlibat dalam

mendukung perkembangan industri beton yang sejalan dengan infrastruktur dan

pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Untuk unit bisnis ini di kelola oleh Entitas

Anak yaitu :

1. WIKA Beton

2. WIKA Kobe

3. WIKA Krakatau Beton

2. Fasilitas Poduksi

Universitas Sumatera Utara

Page 31: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

22

PT. Wijaya Karya Tbk menjalankan seluruh kegiatan produksi dari pabrik

yang berlokasi di Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Karawang, Subang,

Majalenka, Boyolali, Sulawesi Selatan, dan lain-lain dengan jalur produksi saat

ini sebanyak 54 jalur produksi. Setiap tahun meningkatkan kualitas produk dan

kepuasan pelanggan dengan melakukan inovasi terbaru.

3. Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan oleh WIKA dalam produksi Box

Ginder adalah elemen beton pratekan, baja struktural, komposit baja, dan beton

bertulang. yang digunakan dalam proses produksi Box Ginder oleh WIKA

memiliki spesifikasi khusus, terutama untuk memenuhi standarisasi kualitas bagi

kegunaannya sebagai produk jembatan dan jalan yang aman dan tahan lama

4. Standar Produksi

Beberapa metode fabrikasi box ginder menggunakan metode short line dan

system match cast. Metode short line adalah segment box ginder dicetak secara

terpisah atau persegmen. Sistem match cast adalah segment (n-1) digunakan

sebagai cetakan segment ke (n). Sistem match cast ini bertujuan agar segment

yang diproduksi dapat dipasang secara tepat/presisi.

Untuk kasus seperti Desain jalan yang mempunyai bentuk horizontal dan

vertikal maka cetakan untuk produksi di setting tetap agar memperoleh produk

yang sesuai desain serta dibutuhkan geometri control selama proses produksi.

Rekayasa geometri yang dilakukan selama proses produksi berdasarkan 6 control

point yang diletakkan di slab atas ginder agar segment yang diproduksi sesuai

dengan Desain baik horizontal maupun desain vertikal.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

23

1. Setting Elevasi dan Offset pada Segmen Match Cast

2. Fabrikasi Tulangan dan Pemasangan Aksesoris Stressing

3. Pemeriksaan oleh Konsultan dan mainkon

4. Persiapan Bekisting luar dan Bekisting Innerform

5. Pengecoran, Slump Test dan Pembuatan Benda Uji

6. Pekerjaan Finishing Permukaan dan Perawatan

Universitas Sumatera Utara

Page 33: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

24

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Laporan Keuangan Perusahaan

Menurut Slamet dan Bogat (2014 : 23) Laporan keuangan adalah hasil

akhir dari suatu siklus akuntansi. Sebagai hasil akhir dari suatu siklus akuntasi,

laporan keuagan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan

keputusan ekonomi berbagai pihak semisal para pemilik perusahaan. Laporan

keuangan adalah produk manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan

(stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan

kepadanya (Syahyunan, 2013:25). Standar Akuntansi Standar (SAK) No. 1 (IAI,

2009) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi

posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan. Informasi tersebut bermanfaat

untuk pembuatan keputusan ekonomi serta sebagai alat pertanggungjawaban

manajemen. Dalam pengertian yang sederhana laporan keuangan adalah laporan

yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

periode tertentu (Kasmir 2012:6). Laporan keuangan merupakan output dan hasil

akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan

informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses

pengambilan keputusan. Selain sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai

pertanggung jawaban atau accountability. Bagi para analisis, laporan keuangan

merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi

ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi

keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaaan dalam suatu periode, dan arus dana

Universitas Sumatera Utara

Page 34: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

25

perusahaan dalam suatu peiode. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan

sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan. Disamping itu, banyak

pihak yang memerlukan dan berkepentingan tehadap laporan keuangan yang

dibuat perusahaan, seperti pemerintah, kreditor, investor, maupun para supplier.

3.2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

adalah sebagai berikut.

1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakaan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kineja, serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan memenuhi kebutuhan

besama sebagai besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan

pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk

menyediakan nonkeuangan.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai

apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat

demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

26

3.3. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan menuut Standar Akuntasi Keuangan (SAK)

hanya ada 3 yaitu neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.

3.3.1. Neraca

Menurut Jumingan (2017:13) Neraca adalah suatu laporan yang

sistematis tentang aktiva (asset), utang (liabilities), dan modal sendiri dari suatu

perusahaan pada tanggal tertentu.

Neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal

tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total

ekuitas pemilik (Kasmir, 2012:30).

Adapun bagian pokok dari neraca yaitu:

a. Aktiva

Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya

dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki

oleh perusahaan yang bersangkutan.

b. Utang

Utang menunjukan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam

jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib

memenuhi tagihan yang bersal dari pihak luar tersebut.

c. Modal sendiri

Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari pemilik

perusahaan. Bersama-sama dengan modal yang berasal dari kreditur

kemudian ditanamkan dalam berbagai bentuk aktiva perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

27

3.3.2. Laporan Laba Rugi

Menurut Syahyunan (2013:26) laporan laba rugi adalah ringkasan

mengenai pendapatan dan beban (biaya) serta laba atau rugi yang diperoleh

perusahaan selama peiode tertentu. Menurut Jumingan (2017:31) dalam literatur

akuntansi, laporan laba rugi diturunkan dari istilah profit and loss statement,

earning statement, operation statement, atau income statement. Setiap jangka

waktu tertentu, umumnya satu tahun, perusahaan perlu memperhitungkan hasil

usaha perusahaan yang dituangkan dalam bentuk laporan laba rugi. Hasil usaha

didapat dengan cara membandingkan penghasilan dan biaya selama jangka waktu

tertentu. Besarnya laba atau rugi akan diketahui dari hasil perbandingan tersebut.

3.3.3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan

dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktifitas operasi, investasi dan

pendanaan. Menurut Sofyan (2009:255) laporan arus kas adalah memberikan

informasi yang relavan tentang penerimaan dan pengeluaran arus kas atau setara

kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

3.4. Analisa Laporan Keuangan

Analisa laporan keuangan bekaitan erat dengan bidang akuntansi. Kegiatan

akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisis,

menyajikan, dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan

lembaga lainnya dimana aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan

pertukaran uang atau jasa.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

28

3.5. Rasio Keuangan

Rasio keuagan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari

satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang

relavan dan signifikan. Menurut Kasmir (2012:104) rasio keuangan merupakan

kegiatan membandingkan angka-angka yang ada didalam laporan keuangan

dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Analisis rasio keuangan juga memiliki keungulan dan keterbatasan dalam

menganalisis yaitu:

3.5.1. Keungulan analisis rasio

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih

mudah dibaca dan ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang

disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score).

5. Menstandarisir size perusahaan.

6. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain

atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time

series.

7. Lebih mudah melihat trend serta melakukan prediksi di masa yang

akan datang.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

29

3.5.2. Keterbatasan analisis rasio

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan

untuk kepentingan pemakainya.

2. Keterbatasan laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio.

4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

3.6. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan

rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap

rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap

hasil dari rasio yang diukur diimpresentasikan sehingga menjadi berarti bagi

pengambil keputusan. Adapun jenis rasio keuangan yaitu:

3.6.1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara

tepat waktu.

Macam-macam rasio likuiditas:

1) Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat

ditagih secara keseluruhan (Kasmir, 2012:134).

Rasio Lancar =

Universitas Sumatera Utara

Page 39: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

30

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendek dengan aset yang lebih liquid (tanpa persediaan). Rasio

cepat yang ideal adalah 100% atau 1:1 (Syahyunan, 2013:84).

Rasio Cepat =

3) Rasio Kas (Cash Ratio)

Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendek dengan kas yang tersedia. Tidak terdapat standar khusus

pada rasio kas sehingga penilainnya tergantung kebijakan perusahaan

(Syahyunan, 2013:84).

Rasio Lancar =

3.6.2. Rasio Leverage

Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dibubarkan (Kasmir, 2012: 150).

1) Rasio Hutang (Debt Ratio)

Mengukur jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal

yang berasal dari kreditur (Kasmir, 2012:156).

Debt Ratio = x 100%

Universitas Sumatera Utara

Page 40: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

31

2) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt To Equity Ratio)

Perbandingan utang dan equitas dalam pendanaan perusahaan dan

menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi

seluruh kewajibannya (Syahyunan, 2013:84).

Debt To Equity Ratio = x 100%

3.6.3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya (Syahyunan,

2012:83).

1) Total Assets Turnover

Mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seruluh aktiva

dalam menghasilkan penjualan (Syahyunan, 2013:85).

Total Assets Turnover =

2) Fixed Assets Turnover

Mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aset

dalam menghasilkan penjualan (Syahyunan, 2013:85).

Fixed Assets Turnover =

3) Inventory Turnover

Inventory turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa kali dana yang ditanamkan dalam persediaan ini berputar dalam satu

periode (Kasmir, 2012:158).

Universitas Sumatera Utara

Page 41: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

32

Inventory Turnover =

3.6.4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat

efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditujukan oleh laba yang

dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir, 2012:196). Ada

beberapa rasio profitabilitas yang digunakan yaitu:

a. Gross Profit Margin

Gross profit margin merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur margin laba atas penjualan. Untuk menghitung gross profit

margin digunakan rumus sebagai berikut (Kasmir, 2012:200).

Gross Profit Margin =

b. Return on Investment

Pengembalian/Imbalan atas Investasi (Return On Investment – ROI)

merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva

yang digunakan dalam perusahaan. Semakin kecil rasio ini, semakin

kurang baik, demikian juga sebaliknya (Kasmir, 2012:203).

ROI =

3.7. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi

keuangan pada setiap periode tertentu. Adapun kondisi kegiatan, perkembangan

dan kemerosotan pada PT Wijaya Karya Tbk dilihat dari laporan keuangan selama

Universitas Sumatera Utara

Page 42: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

33

tiga tahun berturut-turut yang meliputi Laporan Neraca, Laporan Penerimaan

Dana dan Laporan Pengeluaran Dana 2016 hingga 2018.

Adapun Laporan Neraca, Laporan Penerimaan dan Laporan Pengeluaran

Dana pada tahun 2016 hingga 2018 dilihat sebagai berikut:

3.8. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan maka peneliti dapat

menganalisis beberapa rasio keuangan agar dapat melihat perkembangan dari

perusahaan PT. Wijaya Karya Tbk.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

34

Tabel 3.1

PT. Wijaya Karya Tbk.

Neraca

Untuk Tahun Berakhir Desember 2016-2018

(di sajikan dalam Rp. miliar)

ASET

Aset Lancar

2016 2017 2018

Kas dan bank

Aset keuangan lancar

Dana yang di batasi

penggunaannya lancar

Piutang usaha

Persediaan

Biaya di bayar di muka

Piutang lainnya

9.269.999.584

-

-

2.840.433.960

1.247.710.293

595.314.817

7.599.039.275

11.253.778.215

-

20.000.000

5.040.302.053

1.663.036.012

702.804.644

16.230.087.341

13.973.766.47

7

983.491.011

20.000.000

5.350.840.436

5.978.533.161

735.419.058

16.513.445.72

Jumlah Aset Lancar 21.552.497.929 34.910.108.265 43.555.495.85

Aset Tidak Lancar

Piutang tidak lancar

Investasi pada entitas

anak, Ventura bersama,

dan entitas asosiasi

Aset keuangan tidak

lancar

1.830.490.785

2.114.559.007

5.598.991.769

1.567.129.845

3.457.377.346

5.749.158.846

4.443.181.068

2.820.989.393

8.410.334.913

Jumlah Aset Tidak

Lancar

9.544.041.561 10.773.666.037 15.674.505.34

JUMLAH ASET 31.096.539.490 45.683.774.302 59.230.001.29

Sumber. PT. Wijaya Karya Tbk,2019

Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa aset perusahaan terdiri dari aset lancar

dan aset tidak lancar. Aset lancar perusahaan terdiri dari kas, aset keuangan

lancar, dana yang dibatasi penggunaannya lancar, piutang usaha, persediaan dan

biaya di bayar di muka. Sementara aset tidak lancar perusahaan terdiri dari

piutang tidak lancar, investasi pada entitas anak, Ventura bersama dan entitas

asosiasi, aset keuangan tidak lancar. Dari tabel di atas juga dapat dilihat jumlah

aset yang dimiliki perusahaan dari tahun 2016 hingga tahun 2018

Universitas Sumatera Utara

Page 44: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

35

Tabel 3.2

PT. Wijaya Karya Tbk.

Neraca

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2016-2018

(di sajikan dalam Rp. miliar)

2016 2017 2018

Liabilitas dan ekuitas

Liabilitas Jangka

Pendek

Pinjaman jangka pendek

Utang usaha

Uang muka pelanggan

jangka pendek

Utang pajak

Utang Proyek

Liabilitas jangka panjang

yang jatuh tempo dalam

satu tahun

4.711.826.519

4.680.243.561

844.449.950

188.857.241

3.249.414.450

931.370.362

6.423.853.975

9.190.440.846

1.631.043.756

441.631.879

7.805.962.536

482.684.305

4.200.031.329

13.213.190.36

5

10.074.568.34

5

467.488.448

-

296.672.898

Jumlah Liabilitas

Jangka Pendek

14.606.162.083 25.975.617.29

7

28.251.951.38

5

Liabilitas Jangka

Panjang

Liabilitas pajak tangguhan

Liabilitas lain

31.490.610

3.960.171.493

45.890.326

5.030.442.066

140.226.300

13.622.508.9

89

Jumlah Liabilitas

Jangka Panjang

3.991.662.103 5.076.332.392 13.762.735.2

89

Ekuitas

Ekuitas yang di

atribusikan kepada

pemilik entitas induk

Saldo laba (akumulasi

kerugian)

11.351.881.446

1.146.833.858

12.633.516.348

1.998.308.265

14.803.614.3

01

2.411.700.26

4

Jumlah Ekuitas 12.498.715.304 14.631.824.613 17.215.314.5

65

Jumlah Liabilitas Dan

Ekuitas

31.096.539.490 45.683.774.302 59.230.001.2

39

Sumber: PT. Wijaya Karya Tbk.2019

Dari Tabel 3.2 diatas dapat dilihat liabilitas dan ekuitas dari perusahaan PT.

Wijaya Karya Tbk. Liabilitas yang dimiliki perusahaan meliputi liabilitas jangka

Universitas Sumatera Utara

Page 45: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

36

pendek dan liabilitas jangka panjang. Liabilitas jangka pendek terdiri dari

pinjaman jangka pendek, utang usaha, uang muka pelanggan jangka pendek, utang

pajak, utang proyek dan liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu

tahun. Sementara liabilitas jangka panjang terdiri dari liabilitas pajak tangguhan

dan liabilitas lain. Dan ekuitas terdiri dari ekuitas yang diatribusikan kepada

pemilik entitas induk, saldo laba (akumulasi kerugian).

Universitas Sumatera Utara

Page 46: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

37

Tabel 3.3

PT. Wijaya Karya Tbk.

Laporan Laba Rugi

Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2016-2018

(disajikan dalam Rp. miliar)

Penjualan Dan

pendapatan

2016 2017 2018

15.668.832.513

26.176.403.026

31.158.193.498

Beban Pokok

Penjualan

(13.441.729.089) (23.300.168.938) (27.553.466.348)

Jumlah Laba

Bruto

2.227.103.424 2.876.234.088 3.604.727.150

Beban Usaha

Beban operasional

(140.764.239)

(677.463.817)

(412.673.147)

Laba Usaha 2.086.339.185 2.198.770.271 3.192.054.003

Pendapatan (beban)

lain-lain

(490.833.541) (106.899.705) (833.425.069)

Laba Sebelum

Pajak

1.595.505.644 2.091.870.566 2.358.628.934

Taksiran pajak (448.360.772) (735.755.077) (285.329.070)

Jumlah Laba

Netto

1.147.144.922 1.356.115.489 2.073.299.864

Sumber: PT. Wijaya Karya Tbk,2019

Dari Tabel 3.3 diatas dapat dilihat laporan laba rugi yang menunjukkan

perusahaan untung atau rugi. Dari tabel tersebut juga disajikan penjualan dan

pendapatan, beban pokok penjualan, jumlah laba bruto/laba kotor dan laba

netto/bersih yang dimiliki perusahaan dari tahun 2016 hingga 2018. Dan

perusahaan juga dapat melihat trend perusahaan dari tahun ke tahun apakah

meningkat atau menurun selama menjalankan usahanya.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

38

1. Rasio Likuiditas

Rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya.

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar =

2016 =

= 1,475

= 147,5 %

2017 =

= 1,343

= 134,3 %

2018 =

= 1,541

= 154,1%

Berdasarkan perhitungan rasio lancar pada tahun 2016, perusahaan mampu

menjamin setiap hutang lancar dengan 147.5% aktiva lancar, artinya perusahaan

mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 147.5 aktiva lancar.

Pada tahun 2017, perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar dengan

134.3% aktiva lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp 100 hutang

lancar dengan Rp 134.3 aktiva lancar. Dan pada tahun 2018 perusahaan mampu

menjamin setiap hutang lancar dengan 154.1% aktiva lancar, artinya perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Page 48: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

39

mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 154.1 aktiva lancar.

Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar

13.2%. Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio perusahaan mengalami

kenaikan sebesar 19.8%. Hal ini berarti, perusahaan mampu membayar hutang

lancarnya dengan jaminan aktiva lancar setiap tahun.

b. Rasio Cepat ( Quick Ratio )

Rasio Cepat =

2016 =

= 1.3901

= 139.01%

2017 =

= 1.2799

= 127.99%

2018 =

= 1.330

= 133%

Berdasarkan perhitungan rasio cepat pada tahun 2016, perusahaan belum

mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 139.01% aktiva lancar, artinya

perusahaan dipertanyakan dalam membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp

139.01% aktiva lancar. Pada tahun 2017 perusahaan juga belum mampu

menjamin setiap hutang lancar dengan 127.99% aktiva lancar, artinya perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Page 49: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

40

belum mampu menjamin membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 127.99

aktiva lancar dan pada tahun 2018 perusahaan juga belum mampu menjamin

setiap hutang lancar dengan 133% aktiva lancar, artinya perusahaan dipertanyakan

dalam membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 133 aktiva lancar. Dari tahun

2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar 11.01%.

Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio perusahaan mengalami kenaikan

sebesar 5.01%

c. Rasio Kas ( Cash Ratio )

Rasio Kas =

2016 =

= 0.634

= 63.4%

2017 =

= 0.433

= 43.3%

2018 =

= 1.54

= 154%

Berdasarkan rasio kas, pada tahun 2016 perusahaan hanya mampu

menjamin setiap hutang lancar sebesar 63.4%, artinya perusahaan dapat

membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 63.4 kas. Pada tahun 2017

kemampuan perusahaan menjamin setiap hutang lancar menurun menjadi 43.3%,

Universitas Sumatera Utara

Page 50: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

41

artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 43.3 kas.

dan pada 2018 kemampuan perusahaan dalam menjamin setiap hutang lancar naik

menjadi 154%, artinya perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan

Rp 154 kas. Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami penurunan

sebesar 20.1%. Sedangkan pada tahun 2017 sampai 2018 rasio perusahaan

mengalami kenaikan sebesar 110.7%. Tidak terdapat standar khusus pada rasio

kas sehingga penilaiannya tergantung kebijakan perusahaan.

Tabel 3.4

Rasio Likuiditas

akhir tahun 2016 hingga 2018

No Rasio-Rasio

Liquiditas 2016 2017 2018

Perbandi-

ngan 2016

dan 2017

Perband

i-ngan

2017

dan

2018

1 Rasio Lancar 147.5% 134.3% 154.1% 13.2% (-) 19.8%

(+)

2 Rasio Cepat 139.01% 127.99% 133% 11.01% (-) 5.01%(+)

3 Rasio kas 63.4% 43.3% 154% 20.1% (-) 110.7%

(+)

Sumber : Data diolah, 2019

Dari tabel 3.4. diatas dapat dilihat bahwa rasio lancar pada PT. Wijaya

Karya pada tahun 2016 sebesar 147.5% dan mengalami penurunan sebesar 13.2%

pada tahun 2017 dengan nilai rasio 134.3%. Pada tahun 2018 rasio lancar pada

PT. Wijaya Karya kembali mengalami kenaikan sebesar 154.1%. Hal ini

menunjukkan perbandingan rasio lancar pada tahun 2017 dan 2018 mengalami

kenaikan sebesar 19.8%. Sedangkan untuk rasio cepat pada PT. Wijaya Karya

pada tahun 2016 sebesar 139.01% dan dan mengalami penurunan sebesar 11.01%

pada tahun 2017 dengan nilai rasio 127.99% Pada tahun 2018 rasio cepat pada PT.

Universitas Sumatera Utara

Page 51: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

42

Wijaya Karya kembali mengalami kenaikan sebesar 133%. Hal ini menunjukkan

perbandingan rasio cepat pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar

5.01%. Untuk rasio kas pada PT. Wijaya Karya pada tahun 2016 sebesar 63.4%

dan mengalami penurunan sebesar 20.1% pada tahun 2017 dengan nilai rasio

43.3%. Pada tahun 2018 rasio kas pada PT. Wijaya Karya kembali mengalami

kenaikan sebesar 154%. Hal ini menunjukkan perbandingan rasio kas pada tahun

2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar 110.7%. Dari tabel diatas

menunjukan bahwa kondisi perusahaan tersebut dalam keadaan likuid atau baik,

hal ini ditunjukkan dengan hasil rasio yang sesuai dengan standar khusus yang

ditetapkan dalam rasio-rasio likuiditas

2. Rasio Profitabilitas

Rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba

a. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin =

2016 =

= 0.0732

= 7.32%

2017 =

= 0.0518

= 5.18%

2018 =

Universitas Sumatera Utara

Page 52: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

43

= 0.0665

= 6.65%

Berdasarkan rasio gross profit margin tersebut PT. Wijaya Karya dengan

nilai rasio yang dihasilkan dapat dikatakan perusahaan dalam keadaan baik,

karena dapat dikatakan jika rata-rata gross profit margin menunjukkan hasil

dibawah 10% maka perusahaan masih mampu untuk dapat mengendalikan biaya

produksi dan harga pokok penjualan, semakin rendah margin laba kotor suatu

perusahaan maka semakin kurang baik keadaan operasi perusahaan untuk tahun

2016 gross profit margin yang dimiliki perusahaan sebesar 7.32%. Sementara

untuk tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 5.18% sedangkan pada tahun

2018 kembali mengalami peningkatan sebesar 6.65%.

b. Return On Investment

ROI =

2016 =

= 0.0363

= 3.63%

2017 =

= 0.0286

= 2.86%

2018 =

= 0.0373

= 3.73%

Universitas Sumatera Utara

Page 53: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

44

Berdasarkan perhitungan return on investment pada tahun 2016 sebesar -

3.63%. dalam hal ini setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan

akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 3.63. Dan pada tahun 2017 return on

investment sebesar 2.86% artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam

perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2.86. Sedangkan pada

tahun 2018 mengalami peningkatan dengan return on investment sebesar 3.73%

artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan akan

menghasilkan laba keuntungan sebesar Rp 3.73 .

Tabel 3.5

Rasio Profitabilitas

akhir tahun 2016 hingga 2018

No Rasio-Rasio

Profitabilitas 2016 2017 2018

Perbandi-

ngan 2016

dan 2017

Perbandi-

ngan 2017

dan 2018

1 Gross Profit

Margin 7.32% 5.18% 6.65% 2.14%(-) 1.47%(+)

2

Pengembalian

/imbalan atas

investasi ROI

3.63% 2.86% 3.73% 0.77%(-) 0.87% (+)

Sumber : Data diolah, 2019

Dari tabel 3.5 rasio gross profit margin PT. Wijaya Karya Tbk, perusahaan

masih mampu menghasilkan laba dari tahun 2016 sebesar 7.32%, pada tahun 2017

sebesar 5.18% dan tahun 2018 sebesar 6.65%. Sedangkan pada ROI tahun 2018

mengalami peningkatan sebesar 3.73% . Dari tabel 3.5. diatas dapat dilihat bahwa

gross profit margin PT. Wijaya Karya Tbk pada tahun 2016 sebesar 7.32% dan

mengalami penurunan sebesar 2.14% pada tahun 2017 dengan nilai rasio 5.18%.

Pada tahun 2018 rasio gross profit margin PT. Wijaya Karya Tbk kembali

mengalami kenaikan sebesar 6.65%. Hal ini menunjukkan perbandingan rasio

Universitas Sumatera Utara

Page 54: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

45

gross profit margin pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar

1.47%. Sedangkan untuk nilai ROI pada PT. Wijaya Karya pada tahun 2016

sebesar 3.63% dan mengalami penurunan sebesar 0.77% pada tahun 2017 dengan

nilai rasio 2.68% Pada tahun 2018 rasio cepat pada PT. Wijaya Karya kembali

mengalami kenaikan sebesar 3.73%. Hal ini menunjukkan perbandingan nilai ROI

pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar 0.87%

3. Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan untuk menggukur efektifitas perusahaaan dalam

menggunakan aktiva yang dimilikinya (Kasmir, 2012:172).

a. Total Assets Turnover

Total Assets Turnover =

2016 =

= 0.5038

= 50.38%

2017 =

= 0.5729

= 57.29%

2018 =

= 0.5260

= 52.60%

Dari perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa perputaran total aktiva tahun

2016 sebanyak 50.38 kali. Artinya setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp

Universitas Sumatera Utara

Page 55: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

46

50.38 penjualan. Pada tahun 2017 perputaran total aktiva naik menjadi 57.29 kali

artinya Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 57.29 penjualan. Dan pada

tahun 2018 perputaran total aktiva turun menjadi 52.60 kali artinya setiap Rp 1

aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 52.60 penjualan. Hal ini berarti dari tahun

2016 hingga 2018 terjadi penurunan rasio. Dan jika dibandingkan dengan rata-rata

industri untuk total assets turnover yaitu 1 kali, berarti perusahaan diharapkan

meningkatkan lagi penjualannya.

b. Fixed Assets Turnover

Fixed Assets Turnover=

2016 =

= 4.655

= 465.5%

2017 =

= 6.657

= 665,7%

2018 =

= 6.663

= 666.3%

Dari hitungan tersebut dapat dilihat bahwa perputaran aktiva tetap tahun

2016 sebanyak 465.5 kali artinya setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp

465.5 penjualan. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan, perputaran aktiva tetap

tahun 2017 sebanyak 665.7 kali artinya Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp

Universitas Sumatera Utara

Page 56: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

47

665.7 penjualan. Dan pada tahun tahun 2018 terjadi peningkatan dari tahun

sebelumnya, perputaran aktiva tetap tahun 2018 sebanyak 666.3 kali artinya Rp 1

aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 666.3 penjualan. Hal ini berarti jika

dibandingkan dengan rata-rata industri untuk fixed assets turnover yaitu 4 kali,

berarti perusahaan sudah mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang

dimiliki perusahaan.

c. Inventoy Turnover

Inventoy Turnover =

2016 =

= 12.558

= 1255.8%

2017 =

= 15.740

= 1574.0%

2018 =

= 5.211

= 521.1%

Berdasarkan perhitungan rasio inventory turnover, pada tahun 2016

mengalami perputaran sebanyak 12.55 kali. Pada tahun 2017 perputan meningkat

menjadi 15.74 kali dan pada tahun 2018 perputaran turun menjadi 5.211 kali.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

48

Tabel 3.6

Rasio Aktivitas

akhir tahun 2016 hingga 2018

No Rasio-Rasio

Aktivitas 2016 2017 2018

Perbandi-

ngan 2016

dan 2017

Perbandi-

ngan 2017

dan 2018

1 Total Assets

Turnover 50.38 57.29 52.60 6.91(+) 4.69(-)

2 Fixed Assets

Turnover 465.5 665.7 666.3 200.2(-) 0.6(+)

3 Inventoy

Turnover 1255.8 1574.0 521.1 318.2(+) 1051.9(-)

Sumber : Data diolah, 2019

Dilihat dari tabel 3.6 maka dapat dilihat bahwa rasio total assets turnover

pada PT. Wijaya Karya pada tahun 2016 sebesar 50.38% dan mengalami

peningkatan sebesar 6.91% pada tahun 2017 dengan nilai rasio 57.29%. Pada

tahun 2018 rasio total assets turnover pada PT. Wijaya Karya kembali mengalami

penurunan sebesar 52.60%. Hal ini menunjukkan perbandingan rasio total assets

turnover pada tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan sebesar 4.69%.

Sedangkan untuk fixed assets turnover pada PT. Wijaya Karya pada tahun 2016

sebesar 465.5% dan mengalami penurunan sebesar 200.2% pada tahun 2017

dengan nilai rasio 665.7% Pada tahun 2018 fixed assets turnover pada PT. Wijaya

Karya kembali mengalami kenaikan sebesar 666.3%. Hal ini menunjukkan

perbandingan fixed assets turnover pada tahun 2017 dan 2018 mengalami

kenaikan sebesar 0.6%. Untuk rasio inventory turnover pada PT. Wijaya Karya

pada tahun 2016 sebesar 1255.8% dan mengalami peningkatan sebesar 318.2%

pada tahun 2017 dengan nilai rasio 1574.0%. Pada tahun 2018 inventory turnover

pada PT. Wijaya Karya kembali mengalami penurunan sebesar 521.1%. Hal ini

Universitas Sumatera Utara

Page 58: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

49

menunjukkan perbandingan inventory turnover pada tahun 2017 dan 2018

mengalami penurunan sebesar 1051.9%. Dari data diatas maka terlihat PT Wijaya

Karya Tbk memiliki nilai rasio yang bagus dan meningkat. Artinya secara umum

kemampuan perusahaan untuk menggunakan sumberdaya perusahaan semakin

meningkat sehingga penjualan dan keuntungan relatif bagus. Rasio-rasio aktivitas

yang baik akan membuat perusahaan memiliki peluang yang besar untuk

mendapat keuntungan.

4. Rasio Leverage

Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dibubarkan.

a. Rasio Hutang (Debt Ratio)

Debt Ratio =

2016 =

= 0.598

= 59.8%

2017 =

= 0.679

= 67.9%

2018 =

= 0.709

= 70.9%

Universitas Sumatera Utara

Page 59: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

50

Tabel 3.7

Perhitungan Debt Ratio

akhir tahun 2016 hingga 2018

Tahun Total Hutang Total Modal Rasio

2016 18.597.824.186 31.096.539.490 0.598

2017 31.051.949.689 45.683.774.302 0.679

2018 42.014.686.674 59.230.001.239 0.709

Sumber : Data diolah, 2019

Rasio hutang yang optimal adalah rasio yang proporsi hutang dan

ekuitasnya sama seperti debt to equity ratio. Jika rasio hutang kurang dari 0.5 kali,

berarti sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui ekuitas. Jika rasionya lebih

besar dari 0.5 kali sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui hutang.

Dari data hitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa rasio hutang pada

tahun 2016 hingga 2018 lebih dari 0.5 kali. Hal ini berarti sebagian besar aset

perusahaan dibiayai oleh hutang.

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt To Equity Ratio)

Debt To Equity Ratio = x 100%

2016 =

= 1.487

= 148.7%

2017 =

= 2.122

= 212.2%

Universitas Sumatera Utara

Page 60: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

51

2018 =

= 2.440

= 244.0%

Tabel 3.8

Perhitungan Debt To Equity Ratio

akhir tahun 2016 hingga 2018

Tahun Total Hutang Total Modal Rasio

2016 18.597.824.186 12.498.715.304 1.487

2017 31.051.949.689 14.631.824.613 2.122

2018 42.014.686.674 17.215.314.565 2.440

Sumber : Data diolah, 2019

Pada umumnya, debt to equity ratio atau rasio hutang terhadap ekuitas

yang optimal pada suatu perusahaan adalah sekitar 1 kali, dimana jumlah hutang

sama dengan jumlah ekuitas. Namun rasio ini berbeda antara satu jenis industri

dengan jenis industri lainnya karena tergantung pada proporsi aktiva lancar dan

aktiva tidak lancar. Semakin banyak aktiva atau aset tidak lancar, semakin banyak

ekuitas yang dibutuhkan untuk membiayai investasi jangka panjang. Secara

umum, rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan

mungkin tidak dapat menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi

kewajibannya. Rasio hutang terhadap ekuitas yang rendah juga dapat menandakan

bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peningkatan profit/labanya secara

maksimal.

Dari data perhitungan tersebut maka rasio hutang terhadap ekuitas pada

tahun 2016 hingga 2018 lebih dari 1 kali. Hal ini berarti perusahaan dapat

memanfaatkan peningkatan profit/labanya secara maksimal.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

52

Jadi dari Rasio Keuangan perusahaan di atas dapat dikatakan bahwa:

1. Kondisi keuangan PT. Wijaya Karya Tbk dalam keadaan likuid atau baik

karena perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajiban jangka

pendeknya dengan baik dan tepat waktu hal ini di tunjukkan oleh Rasio

Lancar perusahaan yang selalu di atas 100%.

2. Kemampuan PT. Wijaya Karya Tbk Hal ini di tunjukkan oleh rasio return on

investment besar dan didalam rasio return on investment apabila semakin

tinggi rasio perusahaan maka semakin baik perusahaan tersebut dalam

memperoleh laba.

3. Jika dilihat dari Rasio Total Assets Turnover, kemampuan perusahaan dalam

mengelola total aktiva untuk memperoleh penjualan/pendapatan yang efektif

dan efesien karena rasio perusahaan mampu mendapatkan penjualan rata-rata

standar rasio yang telah ditentukan.

4. Jika dilihat dari Rasio Hutang (Debt Ratio), perusahaan dalam keadaan baik

karena mampu menghasilkan pendapatan yang maksimal dari perputaran total

aset dalam satu periode serta sebagian aset perusahaan juga masih dibiayai

oleh hutang bukan ekuitas.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

53

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan analisis dan evaluasi terhadap laporan keuangan PT.

Wijaya Karya Tbk maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dan saran yang

dianggap sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam penyempurnaan dan

pencapaian dimasa yang akan datang.

4.1. Kesimpulan

1. PT. Wijaya Karya Tbk

a. Jika dilihat dari rasio likuiditas maka dapat disimpulkan bahwa kondisi

keuangan perusahaan dalam keadaan likuid atau baik, artinya

perusahaan sudah mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya

dengan menggunakan aktiva lancar. Sehingga dapat meyakinkan

kreditor dalam memberikan kredit kepada PT. Wijaya Karya Tbk.

b. Jika dilihat dari rasio profitabilitas maka dapat disimpulkan bahwa

perusahaan menghasilkan laba yang naik turun disetiap tahun. Namun

dilihat dari rata-rasio profitabilitas PT. Wijaya Karya menunjukkan

bahwa perusahan mampu untuk dapat mengendalikan biaya produksi

dan harga pokok penjualan untuk menghasilkan laba perusahaan dengan

baik.

c. Jika dilihat dari rasio aktivitas kinerja keuangan perusahaan sangat baik

karena perusahaan sudah mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap

yang dimiliki perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 63: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

54

d. Jika dilihat dari rasio leverage dapat disimpulkan bahwa kondisi

keuangan perusahaan baik karena sebagian besar aset perusahaan

dibiayai oleh hutang.

4.2. Saran

1. PT Wijaya Karya Tbk

a. Manajemen PT. Wijaya Karya Tbk mampu mempertahankan kinerja

perusahaan yang sudah baik dan dapat meningkatkan rasio likuiditas

perusahaan dengan cara meningkatkan kas yang berasal dari penjualan

dan selalu memperhatikan kondisi piutang dan persediaan, agar nilai

aktiva lancar dapat meningkat sehingga likuiditas perusahaan menjadi

lebih baik dimasa yang akan datang.

b. Manajemen PT. Wijaya Karya Tbk sebaiknya lebih mengutamakan

aktivitas dalam rangka meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan

aktiva-aktiva yang sudah dimiliki oleh perusahaan maupun

memanfaatkan modal sendiri agar laba yang diperoleh lebih optimal.

Perusahaan juga harus memperhatikan kelebihan dana yang

menganggur diperusahaan agar dapat digunakan untuk meningkatkan

pendapatan bagi perusahaan.

c. Manajemen PT. Wijaya Karya Tbk sebaiknya dapat mempertahankan

rasio perusahaan yang sudah baik. Jika rasio perusahaan dalam kondisi

yang baik perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam

mendapatkan pinjaman apabila sewaktu-waktu perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Page 64: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

55

membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai kegiatan

operasi perusahaan.

d. Sebaiknya perusahaan menambah aktiva lancar dengan menjual aktiva

tetap yang sudah tidak produktif lagi, ataupun dengan menambah

setoran modal

e. Perusahaan hendaknya lebih meningkatkan penggunaan sumber daya

yang ada secara lebih efektif dan efisien agar terjaga rasio leverage

f. Manajemen PT. Wijaya Karya Tbk sebaiknya meningkatkan rasio

profitabilitas meskipun perusahaan sudah menunjukkan kondisi

perusahaan tersebut dalam keadaan baik dan untuk meningkatkan

profitabilitas sebaiknya perusahaan meningkatkan penjualan dan

melakukan efisiensi biaya yang dikeluarkan agar keuntungan

perusahaan meningkat pada tahun berikutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: TUGAS AKHIR ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. …

56

DAFTAR PUSTAKA

Halim, A. (2014). Manajemen Keuangan. Salemba Empat : Jakarta.

Harahap, S.S. (2011). Teori Akuntansi. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Harahap, S.S. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo

Persada : Jakarta.

Jumingan. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara : Jakarta.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua. Kencana :

Jakarta.

Munawir, S. (2012). Analisa Laporan Keuangan. Liberty Yogyakarta :

Yogyakarta.

Sirait, P. (2014). Pelaporan dan Laporan Keuangan. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Sodikin, S.S dan Bogat A.R. (2014). Akuntansi Pengantar 1. Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN : Yogyakarta.

Syahyunan. (2013). Manajemen Keuangan 1. USU Press : Medan.

www.idx.co.id/10April2019/19.00.

www.wika.co.id/11April2019/ 10.00.

Universitas Sumatera Utara