13
Tugas akhir kelas x Teknologi informasi dan komunikasi Semester dua Office word DAN INTERNET NAMA LENGKAP : Intan Purnamasari KELAS : X-1 FR KE- : BANTEN LAMA LINK : SMA NEGERI 1 JAWILAN 2015

Tugas akhir kelas x Intan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Tugas akhir kelas x

Teknologi informasi dan komunikasi

Semester dua

Office word DAN INTERNET

NAMA LENGKAP: Intan PurnamasariKELAS: X-1FR KE-: BANTEN LAMALINK:

SMA NEGERI 1 JAWILAN2015VISIT TO BANTEN LAMASebelumnya saya dan team X-1 tidak berniat untuk pergi ke tempat itu dan itu memang tidak di sangka2 oleh kami akan adanya tugas itu setelah kami tau atau setelah kami di berikan tugas oleh guru kami yaitu bapak Hardi untuk membuat tugas akhir ini kami diskusiSebagaimana yang di beritahukan pak hardi agar kami kelas X untuk membuat tugas akhir semester II ..Sebelum harii jumat tiba kami sudah mempersiapkan untuk tugas akhir semester kami untuk pergi ke banten lama yang tepatnya ada di blok barat untuk kelas (x1,x2,x3)Dan tibalah hari jumat itu, kami berangkat ke banten lama untuk melengkapi tugas tersebut untuk mendokumentasikan sebagai bukti kami berkunjung ketempat tersebut.. Ini lah teman2 yang berkunjung di banten lama:1. Putra surya erlangga2. Aldi ramaduddin3. M. Eko purnomo4. Fauza indal kusnaedi5. Intan purnamasari6. Santika riani7. Lilih inovayuni8. Osti dona elsina9. St.neng nuraeni10. St.nurul fauziah11. St.asiyah12. Nurindah pratiwi13. Desi pratiwi14. Sita nurhasanah15. Kezia febriana L16. Sarmanah17. Fitri handayani

Kami ber 17-an berangkat ke banten lama pada hari jumat tgl 29 mei 2015 pada pukul 10:45.

Inilah tempat yang saya dan teman2 x-1 kunjungi untuk awal kami mengerjakan tugas akhir semester II yaitu banten lama kesultanan sultan hasanudin banten

Pengalaman saya saat observasi di banten lama

Inilah beberapa foto saat saya berkunjung di banten lama dan saya disini akan sedikit bercerita tentang saya kemarin saat ada di benten lama.

ini kita anak smanja yang berfose di bawah menara, disini saya sedikit akan mengungkap sejarah menara banten. Menara Mesjid Agung Banten. Dahulu digunakan untuk mengumandangkan azan dan mengawasi perairan laut. Konon menara ini dibangun semasa kekuasaan Sultan Haji pada tahun 1620 oleh seorang arsitek Belanda, Hendrik Lucazoon Cardeel. Pada waktu itu, Cardeel memang membelot ke pihak Banten, dan kemudian dianugerahi gelar Pangeran Wiraguna. (Sumber: www.navigasi.net)

Menara Masjid Agung ini kemudian menjadi simbol kota Banten Lama, yang seperti pernah saya tuliskan dalam posting Gunung Pinang, bahwa menara ini dapat terlihat dari puncak bukit Gunung Pinang. Masjid dengan menara ini selalu ramai setiap harinya, terutama oleh para ibu-ibu pengajian yang ingin berziarah di makam-makam sultan Banten beserta keluarganya yang ada di sisi kiri masjid, salah satu makan tersebut adalah makam sultan Maulana Yusuf, yaitu anak dari Sunan Gunung Jati. Itu yang saya tahu tentang sejara menara banten. Naah setelah saya meneliti di menara banten saya melanjutkan penelitian saya dan disini saya menuju ke museum kepurbakalaan banten.

ini dia foto saya dan teman saya saat ada di luar museum kepurbakalaan disini saya akan menjelaskan tentang sejarah museum tersebut. Pendirian museum ini didasari karena adanya potensi budaya yang pernah hidup dan berkembang di wilayah Banten. Oleh karena itu cakupan koleksi yang dihimpun adalah benda-benda yang memberikan gambaran tentang sejarah alam dan budaya yang berkembang sejak masa prasejarah hingga yang masih hidup sampai sekarang. Koleksi museum dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok koleksi, yakni: arkeologika, di dalamnya adalah arca Nandi, mamolo, gerabah, atap, lesung batu, dan lain sebagainya; numismatika, di dalamnya adalah koleksi mata uang, baik mata uang asing maupun uang yang dicetak masyarakat banten; etnografika, di dalamnya adalah miniatur rumah adat suku Baduy, berbagai macam senjata tradisional, koleksi pakaian adat, dan lain-lain; dan keramologika. Setelah kami berfoto di luar museum dan di nama museum tersebut ternyata di luar museum ada juga meriam ki jagur pada peninggalan sejarah tahun

ini adalah foto saya saat berada di meriam ki jagur. Setelah saya melihat meriam saya memasuki museum kepurbakalaan tersebut dan ini lah foto saya saat ada di pintu masuk museum tersebut. Sebelum saya masuk ke museum saya membeli tiket masuk yang harganya sangat murah dan terjangkau bagi anak pelajar seperti saya dan teman2 harga tiket tersebut Rp. 1000 harga yang sangat murah.ini dia foto saya yang berada di luar museum yang akan masuk ke dalam museum. Saat saya masuk ternyata di dalam juga ada sebuah nama yang cukup bagus dan saya langsung berfoto di depan nama tersebut. Ini dia fotonya.

Museum situs kepurbakalaan banten lama yang menurut saya cukup bagus dan menarik untuk di kunjungi. Setelah saya berfoto saya melihat-lihat museum tersebut ternyata di dalam museum ada banyak barang2 peninggalan jaman dulu .. Ini beberapa foto saat saya berada di ruangan gerabah.

Lukisan pameran temporer gerabah banten lama adalah suatu pameran temporer yang sangat bagus karena suatu kebudayaan dari banten.

Ini adalah pot bunga yang terbuat dari gerabah. Setelah saya berkunjung di museum saya kembali melanjutkan observasi saya menuju ke benteng yang ada di banten tersebut. Ini dia foto2 saya saat berada di benteng.

Ini dia saya berada di benteng banten lama ternyata sangat luas dan sangat indah. Bangunan benteng dulu pernah digunakan untuk penyembunyian saat perang berlangsung.

Selain berfoto sendiri saya dan teman juga berfoto di salah satu tangga yang sangat bagus. Tangganya masih seperti tangga saat perang tidak ada perubahan saya sangat senang berkunjung di benteng tersebut. Masih banyak foto2 saat saya berada di benteng tapi saya akan mengungkap sejarah banten lama.Kota Kuno Banten atau Banten Lama adalah situs yang merupakan sisa kejayaan Kerajaan Banten. Letaknya relatif tidak jauh dari kota Jakarta, dapat ditempuh sekitar 2 jam dari Jakarta.Di tempat ini terdapat banyak Situs peninggalan dari Kerajaan Banten, diantaranya, Istana Surosoan, Masjid Agung Banten, Situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara.Masjid agung banten

Masjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan masjid di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kesultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China. Ini adalah karya arsitektur China yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.Di serambi kiri masjid ini terdapat kompleks makam Sultan-sultan Banten dan keluarganya, yaitu Maulana Hasanuddin dengan Permaisurinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nashr Abdul Kahhar atau Sultan Haji. Sementara di serambi kanan, terdapat makam Sultan Maulana Muhammad, Sultan Zainul Abidin, Sultan Abdul Fattah, Pangeran Aria, Sultan Mukhyi, Sultan Abdul Mufakhir, Sultan Zainul Arifin, Sultan Zainul Asikin, Sultan Syarifuddin, Ratu Salamah, Ratu Latifah, dan Ratu Masmudah.Museum situs kepurbakalaan banten lamaMuseum Situs Kepurbakalaan Banten Lama mempunyai luas tanah kurang lebih 10.000 m2 dan bangunan kurang lebih 778 m2. Dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Jawa Barat seperti yang terlihat pada bentuk atapnya. Museum yang terletak antara Keraton Surosowan dan Masjid Agung Banten Lama ini menyimpan banyak benda-benda purbakala. Dilihat dari bentuk bangunannya Museum Situs Kepurbakalaan lebih mirip seperti sebuah rumah yang kemudian dialihfungsikan menjadi museum.Dari sekian banyak benda-benda purbakala yang menjadi koleksinya, benda-benda tersebut dibagi menjadi 5 kelompok besar. Arkeologika, benda-benda yang digolongkan dalam kategori ini adalah Arca, Gerabah, Atap, Lesung Batu, dll. Numismatika, koleksi bendanya berupa Mata Uang, baik Mata Uang lokal maupun Mata Uang asing yang dicetak oleh masyarakat Banten. Etnografika, benda-benda koleksinya berupa miniatur Rumah Adat Suku Baduy dan berbagai macam Senjata Tradisional dan juga senjata peninggalan Kolonial seperti Tombak, Keris, Golok, Meriam, Pistol, dll. Keramologika, yaitu benda-benda koleksi berupa macam-macam Keramik. Keramik yang tersimpan berasal dari berbagai tempat seperti Burma, Vietnam, China, Jepang, Timur Tengah dan Eropa. Tidak ketinggaln pula keramik lokal asal Banten yang biasanya lebih dikenal dengan sebutan Gerabah dan biasanya gerabah ini digunakan sebagai alat-alat rumah tangga. Seni rupa, yang termasuk didalamnya adalah benda-benda seni seperti Lukisan atau Sketsa. Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama ini menyimpan banyak koleksi lukisan tetapi hampir keseluruhannya adalah lukisan hasil reproduksi.Selain menyimpan benda-benda koleksi kepurbakalaannya di dalam ruangan, terdapat dua Artefak yang disimpan di halaman Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, yaitu artefak Meriam Ki Amuk dan juga alat penggilingan Lada. Yang paling terkenal adalah Meriam Ki Amuk, meriam yang terbuat dari tembaga dengan tulisan arab yang panjangnya sekitar 2,5 meter ini merupakan bantuan dari Ottoman Turki. Konon Meriam Ki Amuk memiliki kembaran yaitu Meriam Ki Jagur yang saat ini tersimpan di halaman belakang Museum Fatahillah Jakarta. Sedangkan alat penggilingan lada yang terbuat dari batu padas yang sangat keras telah hancur menjadi beberapa bagian. Pada zaman dahulu Banten memang dikenal sebagai penghasil lada, itulah yang menyebabkan Belanda datang ke Banten, salah satunya ingin menguasai produksi lada.

inilah foto saya saat berada di benteng banten lama.