87
TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI IPTEK DI SURAKARTA Dengan Ungkapan Visual Bangunan Yang Informatif Dan Inovatif Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Strata Satu Jurusan Arsitektur Disusun Oleh : DELITA MAGDALENA I 0202034 J U R U S A N A R S I T E K T U R F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S S E B E L A S M A R E T S U R A K A R T A 2 0 0 7

TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

  • Upload
    donhan

  • View
    245

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT INFORMASI IPTEK DI SURAKARTA

Dengan Ungkapan Visual Bangunan

Yang Informatif Dan Inovatif

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Teknik Strata Satu Jurusan Arsitektur

Disusun Oleh :

DELITA MAGDALENA

I 0202034

J U R U S A N A R S I T E K T U R F A K U L T A S T E K N I K

U N I V E R S I T A S S E B E L A S M A R E T

S U R A K A R T A

2 0 0 7

Page 2: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Page 3: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras

adalah kemenangan yang hakiki. - Mahatma Gandhi

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat

suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya

ia dengan kemajuan selangkah pun. - Bung Karno

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT Rabb semesta alam

atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.

Tugas Akhir merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh guna

melengkapi persyaratan guna mencapai gelar sarjana teknik jurusan

Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Berbagai pihak telah ikut berperan serta membantu dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih atas

segala motivasi, arahan dan bimbingannya kepada :

· Ibu Ir. Hardiyati, MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur UNS.

· Bapak Ir. Untung J. Cahyono, M. Arch selaku Sekretaris Jurusan

Arsitektur UNS.

· Bapak Fauzan A. Ikhsan, ST, MT, selaku Pembimbing Akademik yang

telah banyak memberi bimbingan dan pengarahan.

· Bapak Ir. Marsudi, MT selaku Dosen Pembimbing atas segala bimbingan,

arahan, nasehat dan banyak ilmu yang telah diberikan sehingga

penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

Page 4: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

· Bapak Ir. Made Suastika, MT, MM selaku Dosen Pembimbing atas

kesabaran, bimbingan, kritik dan arahan serta solusi yang sangat

membantu penyusunan Tugas Akhir ini.

· Bapak Ir. Gunawan, selaku dosen penguji tamu atas masukan-masukan

dan kritiknya saat ujian.

Akhirnya, penulis mengharapkan semoga karya ini dapat bermanfaat

bagi komunitas Arsitektur khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Solo, Juli 2007

Penulis

Terima kasih......

Penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini melibatkan berbagai pihak

yang telah sangat membantu, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah dan ampunan yang

tercurah.

Kedua orang tuaku, Bapak Budi Handoyo dan Ibu Mardikaningsih,

yang selalu memberikan segalanya untukku melebihi apapun.

Mas Hari, mba Ari, mas Aris, mb Novi...hehee, maap, harap maklum

dengan sgala kejutekanku selama TA 2 bulan kemaren.

Adek Huzna, Dita, Helmi, Tasya, Marsha, ponakan-ponakan kecilku

yang selalu menjadi penghibur. Sekarang aku punya banyak waktu

untuk kalian, ayoh...minta anter kemana...?!?

Mba Watik, mba Candra, mas Budi, makasiy buat anter jemputnya

selama di Jogja, ga jadi ambil Intelligent Building niy, ngga mampu....

Bulek Ninggar, Om Har, mas Bernard, makasih dah dianter ke LIPI

dan smua servisnya selama di Jakarta, hehe.

Page 5: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Mang Nton, makasih banyak buat smua bantuannya waktu

pendadaran dan smua yang ngga bisa kesebut satu per satu.

Smangat yaa...

Aji, Nuri, ”Mom” Shor, makasih buat smua bantuannya, dan

pengorbanan waktunya buat dengerin ”amukan” stress-ku, hehee

aku lulus kiy ahire...

Iman, Aryanto, Kiki, mas Pebri, bunda Zum, pak Siswanto, makasih

buat konsultasinya via sms, makanya pake M3, tarip mahasiswa,

hehee...

Ijal, Ihwan, Nisa, Ira, Iput, temen-temen 2002 selama studio yang

banyak kasih bantuan, masukan, kritik, saran dan semua ecean-

ecean yang membuat daku down tapi nambah semangat, hehee.

Mas Erwan, mas Dodi, mas Didi, mba Retno, mba Esti, mba Ledy,

Rahkuti, mas Sigit, mas Amri, mas Wildan, mas Teguh, para senior-

seniorku...makasih buat kebersamaannya selama 2 bulan di studio.

Mas Bambang, maketnya rapi tenan mas, maap kalo gambarnya

gonta ganti ngga’ jelas, hehee..

Nopi, Neti, Wahyu, Wulan makasih banyak buat snacknya,

smangat2nya selama ni, dan smua kebersamaannya.

Wary, Tika, Ita, Ratna, Ira kompak terus dah buat kalian. Wa ingat

qta dah berjuang bareng waktu seminar, tapi dirimu ko yo lulus

dhisik to yo yo...

Itak nJeporo, Damas, Agus, cepetan lulus...kalo perlu bantuan ke

Jaten ja, maksudnya tabantuin ngobrol, hehee..

Riri, Yandha, Tia, Fresly, Ami, Aank, Kandar, Wahyu cow, Ardi, Fitri,

Riris, Rizky, Bayu, Andin, teman-teman yang ”mendahuluiku”, hehee,

sukses terus buat kalian..

Ade, Kesit, Nugie, Dias, Lutfi, Anshori, Sigit 1 & 2, Alphad, Wisnu,

Nunuk, Ani, Sri, Tere, Feranita, Siska, Ifal, Candra, Imam, Dewi,

Pipit, Dita, Budi, Hindi, Martanto, Mursito, Titus, Ira, Jefri, Eko,

Edi....mahasiswa2 angkatan 2002 yang tak terlupakan.

Komputer, printer, kamar, hp, dan motorku, sungguh aset berharga

yang sangat membantuku selama kuliah. Muah buat kalian smua...

Page 6: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu....

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

PUSAT INFORMASI IPTEK DI SURAKARTA

Dengan Ungkapan Visual Bangunan Yang Informatif Dan Inovatif

PENYUSUN : DELITA MAGDALENA

NIM : I 0202034

JURUSAN : ARSITEKTUR

SEMESTER : X

TAHUN : 2007

Page 7: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii

LEMBAR MOTTO....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................... iv

LEMBAR TERIMA KASIH........................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL......................................................................................... xviii

DAFTAR SKEMA ....................................................................................... xix

Telah diperiksa dan disetujui oleh: Pembimbing Tugas Akhir

Surakarta,

Pembimbing I

Ir. Marsudi, MT NIP. 131 568 290

Pembimbing II

Ir. Made Suastika, MT, MM NIP. 132 049 003

Pembantu Dekan I

Fakultas Teknik (FT)-UNS

Ir. Noegroho Djarwanti, MT NIP. 131 415 237

Ketua Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik UNS

Ir. Hardiyati, MT NIP. 131 571 613

Mengetahui,

Page 8: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. I - 1

A. Pengertian Judul .......................................................................... I - 1

B. Latar Belakang............................................................................. I –2

C. Permasalahan.............................................................................. I -14

D. Persoalan..................................................................................... I -14

E. Tujuan Dan Sasaran .................................................................... I -14

1. Tujuan ................................................................................... I -14

2. Sasaran.................................................................................. I -15

F. Batasan Dan Lingkup Pembahasan............................................. I -15

1. Batasan.................................................................................. I -15

2. Lingkup Pembahasan............................................................. I -16

G. Metode Pembahasan................................................................... I -16

1. Metode Pengumpulan Data.................................................... I -16

2. Pendekatan Konsep............................................................... I -16

3. Pendekatan Rancangan......................................................... I -16

H. Sistematika Pembahasan ............................................................ I -17

BAB II TINJAUAN UMUM.......................................................................... II – 1

A. Tinjauan Terhadap Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.................. II – 1

1. Tinjauan Ilmu Pengetahuan.................................................... II – 1

2. Tinjauan Teknologi................................................................. II – 2

3. Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.............. II – 2

B. Teknologi Informasi Sebagai Sarana Untuk Mencari, Menyimpan,

Mengolah, Menghasilkan Dan Menyampaikan Informasi ............. II – 3

1. Pengertian Dan Bidang Teknologi Informasi .......................... II – 3

2. Bagian Teknologi Informasi .................................................... II – 4

3. Kemampuan Teknologi Informasi ........................................... II – 4

4. Komponen-Komponen Sistem Teknologi Informasi ................ II – 5

5. Pengendalian-Pengendalian Dalam Teknologi Informasi ....... II – 6

a. Pengendalian Organisasi.................................................. II – 6

b. Pengendalian Dokumentasi.............................................. II – 8

c. Pengendalian Keamanan Fisik ......................................... II – 9

d. Pengendalian Keamanan Data......................................... II –10

Page 9: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

e. Pengendalian Aplikasi ...................................................... II –10

C. Tinjauan LIPI Dan Gifu Prefectural Information Centre Sebagai

Bahan Studi ................................................................................. II –11

1. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)...................... II –11

a. Sejarah berdirinya LIPI ..................................................... II –11

b. Kedudukan, Tugas, Fungsi Dan Kewenangan.................. II –12

c. Tinjauan LIPI Dari Segi Arsitektural .................................. II –13

2. Gifu Prefectural Information Center ..................................... II –15

BAB III TINJAUAN LOKASI ...................................................................... III – 1

A. Data fisik ...................................................................................... III – 1

B. Data Non Fisik ............................................................................. III – 3

C. Perencanaan Umum Tata Ruang Kota Surakarta ........................ III – 6

BAB IV TINJAUAN TEORI ........................................................................ IV – 1

A. Tinjauan Ungkapan Visual Bangunan .......................................... IV – 1

1. Elemen-elemen visualisasi bangunan .................................... IV – 1

a. Tekstur ............................................................................. IV – 1

b. Pola ................................................................................ IV – 2

c. Bentuk Atau Massa .......................................................... IV – 2

d. Warna............................................................................... IV – 3

2. Bentuk Sebagai Dasar Penampilan Bangunan....................... IV – 3

B. Ungkapan Visual Yang Informatif ................................................. IV – 4

1. Tinjauan Tata Ruang Dalam Dan Penampilan Bangunan

Yang informatif ....................................................................... IV – 4

2. Kriteria-Kriteria Penentu Karakter Informatif ........................... IV – 4

a. Kriteria Penentu Non Fisik ................................................ IV – 4

b. Kriteria Penentu Fisik ....................................................... IV – 5

C. Ungkapan Visual Yang Inovatif .................................................... IV – 7

D. High Tech Architecture Sebagai Pendekatan Dalam Mewujudkan

Ungkapan Visual Bangunan Yang Informatif Dan Inovatif ............ IV –12

E. Preseden Bangunan Yang Informatif Dan Inovatif........................ IV –14

1. Bangunan Yang Informatif...................................................... IV –14

2. Bangunan Yang Inovatif ......................................................... IV –15

Page 10: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PUSAT INFORMASI IPTEK YANG DIRENCANAKAN .................. V – 1

A. Batasan Pengertian ..................................................................... V – 1

B. Visi Dan Misi ................................................................................ V – 1

1. Visi ......................................................................................... V – 1

2. Misi ........................................................................................ V – 1

C. Tujuan Dan Sasaran .................................................................... V – 2

1. Tujuan.................................................................................... V – 2

2. Sasaran.................................................................................. V – 2

D. Status Kelembagaan.................................................................... V – 2

E. Skala Pelayanan .......................................................................... V – 3

F. Pengadaan Dana ......................................................................... V – 3

G. Lingkup Kegiatan ......................................................................... V – 4

H. Pelaku Kegiatan........................................................................... V – 7

I. Frekuensi Kegiatan ...................................................................... V – 7

BAB VI ANALISA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN .................... VI – 1

A. Analisa Pemilihan Lokasi Dan Site............................................... VI – 1

1. Pemilihan lokasi ..................................................................... VI – 1

2. Penentuan Site....................................................................... VI – 4

3. Eksisting Site Terpilih ............................................................. VI – 5

B. Analisa Mikro ............................................................................... VI – 8

1. Analisa Kapasitas Pemakai .................................................... VI – 8

a. Pengunjung ...................................................................... VI – 8

b. Staf Ahli............................................................................ VI – 9

c. Staf pengelola (Administrasi)............................................ VI – 11

d. Staf Servis........................................................................ VI – 12

2. Analisa Pola Kegiatan ............................................................ VI – 13

a. Staf Ahli............................................................................ VI – 13

b. Pengelola ......................................................................... VI – 13

c. Staf Pengajar (Instruktur) ................................................. VI – 14

d. Pengunjung ...................................................................... VI – 14

e. Staf Informasi ................................................................... VI – 15

f. Staf servis ........................................................................ VI – 15

Page 11: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

3. Pendekatan Kebutuhan Ruang .............................................. VI – 16

4. Analisa Hubungan Dan Organisasi Ruang ............................. VI – 18

a. Organisasi ruang mikro .................................................... VI – 19

b. Organisasi Ruang Makro.................................................. VI – 21

5. Analisa Zonifikasi Ruang........................................................ VI – 21

a. Tuntutan Pengunjung ....................................................... VI – 21

b. Sifat Kegiatan................................................................... VI – 21

c. Sistem Zoning .................................................................. VI – 21

6. Analisa Koordinasi Unit Fungsi............................................... VI – 22

7. Penentuan Besaran Ruang .................................................... VI – 23

a. Kelompok Ruang Utama .................................................. VI – 23

b. Kelompok Ruang Penunjang ............................................ VI – 30

c. Kelompok Ruang Servis ................................................... VI – 30

d. Kelompok Pelayanan........................................................ VI – 35

e. Kelompok Ruang Pengelola ............................................. VI – 36

C. Analisa Makro .............................................................................. VI – 45

1. Analisa Pencapaian................................................................ VI – 45

a. Pencapaian Dari Luar Kota............................................... VI – 45

b. Pencapaian Ke Dalam Site............................................... VI – 46

2. Analisa Sirkulasi..................................................................... VI – 47

3. Analisa View Dan Orientasi Bangunan................................... VI – 50

4. Analisa Berdasarkan Noise .................................................... VI – 52

D. Analisa Penempatan Dan Bentuk Massa ..................................... VI – 53

E. Analisa Pendekatan Tampilan Bangunan Yang Informatif

Dan Inovatif.................................................................................. VI – 56

1. Tampilan Bangunan Yang Informatif ...................................... VI – 56

2. Tampilan Bangunan Yang Inovatif.......................................... VI – 59

F. Analisa Interior Bangunan............................................................ VI – 63

G. Analisa Pendekatan Jenis Material Bangunan ............................. VI – 71

H. Analisa Sistem Bangunan ............................................................ VI – 74

1. Sistem Struktur....................................................................... VI – 74

2. Sistem Modul Struktur ............................................................ VI – 76

3. Sistem Utilitas ........................................................................ VI – 76

a. Sistem Otomasi Bangunan (SOB) .................................... VI – 76

Page 12: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

b. Analisa Penyediaan Listrik................................................ VI – 81

c. Analisa Sistem Komunikasi .............................................. VI – 82

d. Analisa Jaringan Data Informasi ....................................... VI – 83

e. Analisa Sistem Sanitasi Dan Pengolahan Sampah........... VI – 85

f. Analisa Bahaya Petir ........................................................ VI – 87

g. Analisa Persyaratan Ruang .............................................. VI – 88

BAB VII KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN .................... VII – 1

A. Konsep Lokasi Dan Site............................................................... VII – 1

B. Konsep Besaran Ruang ............................................................... VII – 1

C. Konsep Makro.............................................................................. VII – 5

1. Konsep Pencapain Ke Dalam Site.......................................... VII – 5

2. Konsep Sirkulasi .................................................................... VII – 6

3. Konsep View Dan Orientasi Bangunan .................................. VII – 6

4. Konsep Berdasarkan Noise.................................................... VII – 7

5. Konsep Penempatan Dan Bentuk Massa ............................... VII – 7

D. Konsep Tampilan Bangunan........................................................ VII – 8

1. Tampilan Bangunan Yang Informatif ...................................... VII – 8

2. Tampilan Bangunan Yang Inovatif.......................................... VII –10

E. Konsep Interior Bangunan ........................................................... VII –12

F. Konsep Jenis Material Bangunan................................................. VII –15

G. Konsep Sistem Bangunan............................................................ VII –15

1. Sistem Struktur....................................................................... VI – 16

2. Sistem Utilitas ........................................................................ VII –17

a. Sistem Otomasi Bangunan (SOB) .................................... VII –17

b. Analisa Penyediaan Listrik................................................ VII –18

c. Analisa Sistem Komunikasi .............................................. VII –19

d. Analisa Jaringan Data Informasi ....................................... VII –19

e. Analisa Sistem Sanitasi Dan Pengolahan Sampah........... VII –21

f. Analisa Bahaya Petir ........................................................ VII –22

g. Analisa Persyaratan Ruang .............................................. VII –23

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DAFTAR TABEL

Tabel I. 1 Pelanggan dan pengguna internet....................................... I – 9

Tabel III. 1 Fungsi dan skala pelayanan kotamadya Surakarta ............. III – 2

Tabel III. 2 Lapangan usaha di kota Surakarta...................................... III – 3

Tabel III. 3 Proyeksi pertumbuhan penduduk kota Surakarta ................ III – 4

Tabel III. 4 Banyaknya SLTP dan SLTA di Surakarta sampai 2005....... III – 5

Tabel III. 5 Banyaknya dosen & mahasiswa PT/Akademi di Surakarta.. III – 5

Tabel IV. 1 Sifat, kesan dan penerapan material ................................... IV – 8

Tabel IV. 2 Pengertian dan sifat struktur................................................ IV – 9

Tabel VI. 1 Potensi lokasi untuk penyediaan ruang di Surakarta ........... VI – 2

Tabel VI. 2 Penilaian terhadap alternatif lokasi...................................... VI – 4

Tabel VI. 3 Penilaian terhadap alternatif tapak ...................................... VI – 5

Tabel VI. 4 Kelompok dan jenis kegiatan serta kebutuhan ruang .......... VI– 16

Tabel VI. 5 Rekapitulasi perhitungan besaran ruang ............................. VI– 41

Tabel VI. 6 Penilaian terhadap alternatif tapak ...................................... VI– 54

Tabel VI. 7 Perbandingan jenis sensor .................................................. VI– 78

Tabel VI. 8 Alternatif sistem pengamanan bahaya petir......................... VI– 87

Tabel VII 1 Besaran ruang..................................................................... VII – 1

DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1 Site Plan LIPI.................................................................... II -13

Page 14: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Gambar II. 2 Gedung Sasana Widya Sarwono...................................... II -14

Gambar II. 3 Lobi gedung Sasana Widya Sarwono............................... II -14

Gambar II. 4 Ruang dengan partisi kaca............................................... II -14

Gambar II. 5 Lobi gedung Sasana Graha.............................................. II -14

Gambar II. 6 Gifu Prefectural ................................................................ II -15

Gambar II. 7 Exhibition Gallery ............................................................. II -16

Gambar II. 8 Hi-Vision Hall.................................................................... II -16

Gambar III. 1 Peta Surakarta ................................................................. III – 1

Gambar III. 2 Peta Satuan Wilayah Pembangunan Daerah Surakarta ... III – 7

Gambar III. 3 Peta Tata Guna Lahan Daerah Surakarta ........................ III – 8

Gambar IV. 1 Pengaruh pembatas terhadap pandangan........................ IV – 6

Gambar IV. 2 Contoh penggunaan simbol metafora............................... IV – 6

Gambar IV. 3 Ruang kerja terbuka sebagai pusat kegiatan.................... IV–10

Gambar IV. 4 Filing cabinet .................................................................... IV–10

Gambar IV. 5 Pengaturan tata warna dan tanaman................................ IV–11

Gambar IV. 6 Pengaturan furnitur........................................................... IV–11

Gambar IV .7 Implementasi untuk pengaturan kenyamanan suhu.......... IV–11

Gambar IV. 8 Mississauga Civic Center ................................................. IV–14

Gambar IV. 9 TWA, Kennedy Airport...................................................... IV–14

Gambar IV. 10 Potongan BGW ................................................................ IV–15

Gambar IV. 11 Denah BGW ..................................................................... IV–16

Gambar IV. 12 British Pavillion ................................................................. IV–16

Gambar IV. 13 Millenium Dome................................................................ IV–17

Gambar VI. 1 Peta Surakarta ................................................................. VI – 1

Gambar VI. 2 Peta alternatif Tapak kawasan Jajar ................................. VI – 5

Gambar VI. 3 Existing site terpilih........................................................... VI – 6

Gambar VI. 4 Hunian yang ditukar guling ............................................... VI – 6

Gambar VI. 5 Restoran yang direlokasi .................................................. VI – 6

Gambar VI. 6 Existing site terpilih........................................................... VI – 7

Gambar VI. 7 Batas lingkungan site terpilih ............................................ VI – 7

Gambar VI. 8 Sistem Zoning .................................................................. VI– 22

Page 15: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Gambar VI. 9 Pola Sirkulasi Linier .......................................................... VI– 23

Gambar VI. 10 Pola Sirkulasi Radial......................................................... VI– 23

Gambar VI. 11 Contoh ruang internet....................................................... VI– 23

Gambar VI. 12 Ruang konsultasi pasif ..................................................... VI– 24

Gambar VI. 13 Ruang display teknologi ................................................... VI– 25

Gambar VI. 14 Ruang pameran iptek ....................................................... VI– 25

Gambar VI. 15 Demo informasi melalui media digital ............................... VI– 26

Gambar VI. 16 Ruang teori....................................................................... VI– 26

Gambar VI. 17 Laboratorium komputer .................................................... VI– 27

Gambar VI. 18 Ruang pengolah data dan informasi ................................. VI– 27

Gambar VI. 19 Perpustakaan ................................................................... VI– 28

Gambar VI. 20 Ruang seminar ................................................................. VI– 29

Gambar VI. 21 Ruang parkir..................................................................... VI– 30

Gambar VI. 22 Satandar ruang parkir....................................................... VI– 30

Gambar VI. 23 Dropping area................................................................... VI– 32

Gambar VI. 24 Luasan dropping area....................................................... VI– 32

Gambar VI. 25 Luasan gudang................................................................. VI– 33

Gambar VI. 26 Luasan loker..................................................................... VI– 34

Gambar VI. 27 Ruang kontrol IBS ............................................................ VI– 35

Gambar VI. 28 Kafetaria........................................................................... VI– 35

Gambar VI. 29 Luasan Kafetaria .............................................................. VI– 36

Gambar VI. 30 Mushola............................................................................ VI– 36

Gambar VI. 31 Luasan meja staf .............................................................. VI– 37

Gambar VI. 32 Ruang tamu...................................................................... VI– 37

Gambar VI. 33 Besaran ruang sekretaris.................................................. VI– 38

Gambar VI. 34 Ruang staf terbuka ........................................................... VI– 38

Gambar VI. 35 Standar ruang gerak pemakaian komputer....................... VI– 39

Gambar VI. 36 Ruang rapat ..................................................................... VI– 40

Gambar VI. 37 Ruang arsip manual ......................................................... VI– 41

Gambar VI. 38 Ruang arsip elektronik...................................................... VI– 41

Gambar VI. 39 Pencapaian dan Jalur ke Arah Jajar ................................. VI– 45

Gambar VI. 40 Analisa pencapaian ke dalam site .................................... VI– 47

Gambar VI. 41 Respon terhadap pencapaian........................................... VI– 47

Gambar VI. 42 Pola parkir ........................................................................ VI– 49

Page 16: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Gambar VI. 43 Analisa & respon terhadap sirkulasi.................................. VI– 49

Gambar VI. 44 Analisa view dan orientasi ................................................ VI– 51

Gambar VI. 45 Respon terhadap view dan orientasi................................. VI– 51

Gambar VI. 46 Analisa berdasarkan noise ............................................... VI– 52

Gambar VI. 47 Respon terhadap noise .................................................... VI– 52

Gambar VI. 48 Bentuk massa lingkaran ................................................... VI– 53

Gambar VI. 49 Bentuk massa segi empat ................................................ VI– 54

Gambar VI. 50 Gubahan bnetuk & penempatan massa............................ VI– 55

Gambar VI. 51 Lannscape........................................................................ VI– 56

Gambar VI. 52 Vegetasi yang mengarahkan ............................................ VI– 56

Gambar VI. 53 Material sebagai pengarah ............................................... VI– 56

Gambar VI. 54 Keterbukaan tapak .......................................................... VI– 56

Gambar VI. 55 Papan nama..................................................................... VI– 57

Gambar VI. 56 Plasma screen.................................................................. VI– 57

Gambar VI. 57 Material transparan........................................................... VI– 57

Gambar VI. 58 Tower pemancar gelombang ............................................ VI– 58

Gambar VI. 59 Sculpture .......................................................................... VI– 58

Gambar VI. 60 Perbandingan skala antar banguanan .............................. VI– 58

Gambar VI. 61 Dominasi bentuk bangunan yang direncanakan ............... VI– 59

Gambar VI. 62 Bangunan berkaca anti radiasi ......................................... VI– 60

Gambar VI. 63 Detail kaca anti radiasi ..................................................... VI– 60

Gambar VI. 64 Penggunaan LED pada HSBC ......................................... VI– 60

Gambar VI. 65 Penggunaaan sunshading................................................ VI– 61

Gambar VI. 66 Sistem kerja sunshading .................................................. VI– 61

Gambar VI. 67 Contoh photovoltaic.......................................................... VI– 61

Gambar VI. 68 Penggunaan plasma screen ............................................. VI– 62

Gambar VI. 69 Penonjolan salah satu ruang ............................................ VI– 62

Gambar VI. 70 Penggunaan struktur membran dan kabel ........................ VI– 63

Gambar VI. 71 Rencana struktur kabel pada atap.................................... VI– 63

Gambar VI. 72 Rencana struktur kabel pada jembatan ............................ VI– 63

Gambar VI. 73 Ruang staf terbuka pada ruang pengelola ........................ VI– 64

Gambar VI. 74 Sirkulasi pada ruang pengelola ........................................ VI– 65

Gambar VI. 75 Standar jarak antar meja komputer dan pengguna ........... VI– 65

Gambar VI. 76 Perbandingan tinggi ruang dengan ruang untuk utilitas .... VI– 66

Page 17: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Gambar VI .77 Laboratorium komputer .................................................... VI– 66

Gambar VI. 78 Penataan dan besaran ruang diklat .................................. VI– 67

Gambar VI. 79 Pencahayann merata pada ruang diklat ........................... VI– 68

Gambar VI. 80 Plafond ruang diklat.......................................................... VI– 68

Gambar VI .81 Rencana dinding pada ruang diklat .................................. VI– 69

Gambar VI. 82 Detail material dinding ...................................................... VI– 69

Gambar VI. 83 Detail hidrolis.................................................................... VI– 70

Gambar VI. 84 Sistem kerja hidrolis ......................................................... VI– 70

Gambar VI. 85 Sudut pandang pengamat ke objek .................................. VI– 70

Gambar VI. 86 Penggunaan baja ringan lapis Zincalume......................... VI– 71

Gambar VI. 87 Keraton............................................................................. VI– 72

Gambar VI. 88 Unplasticise Poly Vinyl Chloride ....................................... VI– 72

Gambar VI. 89 Pelapis Polyurethane........................................................ VI– 73

Gambar VI. 90 Polycarbonate .................................................................. VI– 73

Gambar VI. 91 Teknologi Sensor Pengontrol HVAC dan Pencahayaan ... VI– 78

Gambar VI. 92 Skema solar panel dengan sistem heat pump .................. VI– 82

Gambar VI. 93 Konfigurasi LAN sebagai sistem komunikasi data ............ VI– 84

Gambar VII. 1 Existing site terpilih........................................................... VII – 1

Gambar VII. 2 Konsep Pencapaian ke dalam Site ................................... VII – 5

Gambar VII. 3 Konsep sirkulasi di dalam site .......................................... VII – 6

Gambar VII. 4 Konsep view dan orientasi................................................ VII – 6

Gambar VII. 5 Konsep terhadap noise..................................................... VII – 7

Gambar VII. 6 Konsep gubahan bentuk & penempatan massa ............... VII – 8

Gambar VII. 7 Penempatan open space.................................................. VII – 8

Gambar VII. 8 Penggunaan tower, sculpture dan papan nama................ VII – 9

Gambar VII. 9 Penggunaan material transparan...................................... VII – 9

Gambar VII.10 Dominasi bentuk lengkung dan ukuran bangunan ............ VII–10

Gambar VII.11 Kaca anti radiasi............................................................... VII–10

Gambar VII.12 Penggunaaan sunshading................................................ VII–10

Gambar VII. 13 Penggunaaan photovoltaic pada atap bangunan.............. VII–11

Gambar VII. 14 Plasma screen sebagai media informasi .......................... VII–11

Gambar VII. 15 Penonjolan bentuk fisik melalui struktur kantilever............ VII–11

Page 18: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Gambar VII. 16 Penggunaan struktur membran dan kabel ........................ VII–12

Gambar VII. 17 Ruang staf terbuka pada ruang pengelola ........................ VII–12

Gambar VII. 18 Sirkulasi ruang.................................................................. VII–13

Gambar VII. 19 Ketinggian ruang .............................................................. VII–13

Gambar VII. 20 Pencahayan buatan pada interior ..................................... VII–13

Gambar VII. 21 Material plafond................................................................ VII–14

Gambar VII. 22 Material dinding ................................................................ VII–14

Gambar VII. 23 Detail hidrolis.................................................................... VII–15

Gambar VII. 24 Sistem kerja hidrolis ......................................................... VII–15

Gambar VII. 25 Penggunaan baja ringan lapis Zincalume pada atap ........ VII–15

Gambar VII. 26 Keraton............................................................................. VII–16

Gambar VII. 27 Unplasticise Poly Vinyl Chloride ....................................... VII–16

Gambar VII. 28 Polycarbonate .................................................................. VII–16

Gambar VII. 29 Teknologi Sensor Pengontrol HVAC dan Pencahayaan ... VII–18

Gambar VII. 30 Skema solar panel dengan sistem heat pump .................. VII–18

Gambar VII. 31 Konfigurasi LAN sebagai sistem komunikasi data ............ VII–20

DAFTAR SKEMA

Skema II. 1 Siklus pengolahan data ....................................................... I – 9

Skema V.1 Status kelembagaan............................................................ V – 3

Skema VI. 1 Struktur organisasi .............................................................. VI –12

Skema VI. 2 Pola kegiatan staf ahli ......................................................... VI –13

Skema VI. 3 Pola kegiatan pengelola ...................................................... VI –13

Skema VI. 4 Pola kegiatan staf pengajar ................................................. VI –14

Page 19: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Skema VI. 5 Pola kegiatan pengunjung ................................................... VI –14

Skema VI. 6 Pola kegiatan staf informasi ................................................ VI –15

Skema VI. 7 Pola kegiatan staf servis...................................................... VI –15

Skema VI. 8 Kelompok penerima umum.................................................. VI –19

Skema VI. 9 Kelompok pengelola............................................................ VI –19

Skema VI. 10 Kelompok pelayanan ISP .................................................... VI –19

Skema VI. 11 Kelompok fasilitas penunjang.............................................. VI –19

Skema VI. 12 Kelompok fasilitas informasi ................................................ VI –20

Skema VI. 13 Kelompok fasilitas servis ..................................................... VI –20

Skema VI. 14 Organisasi ruang makro ...................................................... VI –21

Skema VI. 15 Skema Sistem Otomasi Bangunan (SOB) ........................... VI –77

Skema VI. 16 Sistem kontrol terdistribusi .................................................. VI –78

Skema VI. 17 Analisa penyediaan listrik .................................................... VI –82

Skema VI. 18 Jaringan sistem komunikasi ................................................ VI –83

Skema VI. 19 Analisa sistem down feed distribution.................................. VI –85

Skema VI. 20 Analisa sistem sanitasi (air kotor) ........................................ VI –85

Skema VI. 21 Analisa sistem sanitasi (air hujan) ....................................... VI –86

Skema VI. 22 Analisa pengelolaan sampah............................................... VI –86

Skema VII. 1 Hubungan SOB dengan subsistemnya................................ VII–17

Skema VII. 2 Sistem kontrol terdistribusi .................................................. VII–17

Skema VII. 3 Analisa penyediaan listrik .................................................... VII–19

Skema VII. 4 Jaringan sistem komunikasi ................................................ VII–19

Skema VII. 5 Sistem down feed distribution.............................................. VII–21

Skema VII. 6 Sistem sanitasi (air kotor) .................................................... VII–21

Skema VII. 7 Sistem sanitasi (air hujan) ................................................... VII–22

Skema VII. 8 Pengelolaan sampah........................................................... VII–22

Skema VII. 9 Sistem Faradday pada bangunan........................................ VII–22

Page 20: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

27.003.00 3.004.35 4.35

8.41

Auditorium

Penumpu beton

A

B 3.00

27.003.00 3.004.35 4.35

B

Detail

Page 21: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN JUDUL

Judul Tugas Akhir ini adalah Pusat Informasi Iptek di Surakarta dengan

Ungkapan Visual Bangunan yang Informatif dan Inovatif.

Adapun pengertian judulnya adalah sebagai berikut :

- Pusat

Tempat yang letaknya di bagian tengah; pokok pangkal atau yang

menjadi tumpuan (berbagai urusan, hal dsb)1

- Informasi

Penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita (tentang);

keseluruhan makna yang menunjang amanat.2

- Iptek (Ilmu pengetahuan dan teknologi)

a) Ilmu pengetahuan

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. 2 Ibid

Page 22: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Berbagai pengetahuan; suatu sistem berbagai pengetahuan yang

masing-masing mengenai suatu bidang pengalaman tertentu dan

disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu sehingga

menjadi kesatuan dan mencapai objektifitas.3

b) Teknologi

Teknologi ialah penemuan-penemuan atau asas-asas ilmiah; proses-

proses perindustrian; sumber-sumber bahan dan energi; metode-

metode pengangkutan dan komunikasi, sepanjang ini berhubungan

langsung dengan produksi atau penyempurnaan barang-barang dan

jasa. 4

- Surakarta

Kotamadya Daerah Tingkat II di propinsi Jawa Tengah.

- Ungkapan

Apa-apa yang diungkapkan (ungkap : menunjukkan; membuktikan)5

- Visual

Dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata); berdasarkan penglihatan.6

- Informatif

Bersifat memberi informasi; bersifat menerangkan.7

- Inovatif

Bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan (kreasi

baru). 8

Jadi pengertian Pusat Informasi Iptek di Surakarta dengan Ungkapan Visual

Bangunan yang Informatif dan Inovatif adalah sarana untuk menghimpun,

menyebarkan informasi hasil penelitian dan informasi lainnya yang terkait, serta

mempertunjukkan, memperagakan dan mengenalkan penerapan ilmu

pengetahuan mengenai suatu bidang pengalaman tertentu dengan perancangan

fisik bangunan yang dapat menerangkan dan memperkenalkan sesuatu yang

bersifat baru bagi pengamatnya, yang didirikan Surakarta.

3 Hassan Shadily, Eksiklopedi Indonesia (Jakarta : Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1982) 4 UNESCO, A Selection of Working Definitions Used in Science Policy, 1970. 5 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. 6 Ibid 7 Ibid

Page 23: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

B. LATAR BELAKANG

1. Pentingnya iptek bagi kehidupan manusia

Perkembangan ilmu dan teknologi dalam dunia modern ini sangat pesat

dan berdampak besar terhadap kehidupan setiap orang. Menurut Alvin

Toffler, iptek merupakan variabel utama dalam transformasi sosial yang

menentukan semangat, corak, sifat, struktur dan perubahan ekonomi, sosial,

budaya dan politik masyarakat sebagai jawaban ideologis. Karena sejak

kebudayaan manusia dicatat dalam sejarah, perkakas teknik, metode teknis

dan berpikir teknologis telah menjadi kesatuan yang tidak bisa dipisahkan

dari kebudayaan itu sendiri dan menjadi variabel penting dan utama bagi

perubahan sosial.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kontribusi ilmu dan teknologi

terhadap pertumbuhan ekonomi menunjukkan hubungan yang signifikan

(Boskin dan Lau, 1992). Di Jepang misalnya, pertumbuhan ekonomi

sebanyak 55 % dikontribusikan oleh teknologi, sedangkan modal dan tenaga

kerja masing-masing berkontribusi hanya 40% dan 5%.

Dunia tidak lagi dibagi dalam batas negara, akan tetapi oleh

kemampuannya dalam memperkuat, menguasai dan memanfaatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa memajukan ilmu

pengetahuan dan teknologi sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945

merupakan unsur kemajuan manusia yang sangat penting. Pengalaman

negara-negara maju menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi berakar pada

kemampuan teknologi dan inovasi yang dimiliki. Kemampuan teknologi yang

tinggi telah memberikan kekuatan untuk bersaing dan peluang dalam kancah

perdagangan internasional yang kompetitif. Sulit untuk dibantah bahwa

kemampuan teknologi yang dimiliki oleh suatu bangsa akan sangat

menentukan daya saing, sehingga semua negara di dunia berusaha untuk

mengejar ketertinggalannya dalam penguasaan Iptek.

Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi pendukung penting

di bidang industri dan pembangunan. Masyarakat selalu membutuhkan

informasi ilmiah untuk menambah perbendaharaan pengetahuan, khususnya

dalam bidang iptek dan mencoba mencari contoh-contoh dalam wujud nyata

8 Ibid

Page 24: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

yang mudah untuk dipahami. Selain itu, para generasi muda terutama pelajar

dan mahasiswa memerlukan adanya masukan pengetahuan diluar lingkup

sekolah guna melengkapi ilmu-ilmu yang pernah didapatkan di sekolah.

Semakin maju tingkat pekembangan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan

konsentrasi pemikiran dan komunikasi antara ilmuwan dan teknolog, akan

menghasilkan penemuan-penemuan yang terwujud dalam produk teknologi

dalam waktu lebih singkat.

Bertumpu pada pentingnya peranan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi

manusia, diperlukan pemahaman yang baik dan sikap yang positif terhadap

riset dan iptek di kalangan publik, serta upaya pembudayaan iptek secara

berkesinambungan bagi masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya kerja sama

antara badan-badan pemerintahan, komunitas ilmiah, sektor pendidikan,

media massa, industri, dan pusat-pusat pameran iptek dalam menyediakan

suatu sarana pusat informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat

menghimpun, menyebarkan dan memperagakan informasi hasil penelitian

dan informasi lainnya yang terkait. Dengan demikian masyarakat diharapkan

dapat memperoleh informasi dan mampu mengembangkan serta

menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari,

sehingga visi pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang dinamis

peradabannya melalui pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan

teknologi dapat tercapai.

2. Pentingnya Informasi Iptek

Informasi Iptek adalah unsur yang sangat penting untuk menunjang

pengembangan dan penelitian di bidang Iptek dan industri, serta

pembangunan pada umumnya. Informasi Iptek dapat juga didayagunakan

dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak seperti peneliti, perguruan tinggi,

mahasiswa, pemegang kebijakan atau pemegang keputusan, masyarakat

industri dan masyarakat umum.

Perkembangan Iptek yang selalu bergerak cepat dan jurnal ilmiah di

dunia, sangat dibutuhkan bagi ilmuwan untuk mengikuti perkembangan Iptek

dibidangnya masing-masing sesuai kebutuhannya. Informasi Iptek tersebut

dapat berupa artikel-artikel ilmiah bagi para ilmuwan, peneliti, dosen dan

mahasiswa agar mereka senantiasa mengikuti perkembangan baru dalam

Page 25: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

bidang ilmunya, serta informasi mengenai kemajuan Iptek di dunia. Banjir

informasi Iptek baik melalui media cetak (terbitan jurnal ilmiah) atau media

elektronik (internet) atau CD-ROM, mengharuskan kita dapat menelusur

keberadaan informasi Iptek, mengelola informasi Iptek, menyajikan dan

melayani informasi Ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat dimanfaatkan

oleh seluruh masyarakat bagi perkembangan atau keuntungan yang sebesar-

besarnya bagi perkembangan Iptek di Indonesia. Pentingya hal tersebut,

sebenarnya sudah disadari oleh semua pihak baik oleh pemegang

kebijaksanaan di bidang Iptek dan masyarakat pemakai potensial informasi

Iptek di Indonesia, tetapi kondisi penyediaan informasi Iptek terutama

langganan jurnal ilmiah asing, saat ini masih sangat kurang atau terbatas

hanya pada beberapa judul, dibandingkan dengan majalah ilmiah asing yang

sekitar 400.000 judul. Selain itu, distribusi jurnal ilmiah asing, jaringan

informasi Iptek atau perpustakaan yang belum merata dan tidak berjalan

dengan mulus, karena berbagai pertimbangan, kendala dan faktor teknis lain.

Beberapa upaya dan terobosan telah dilakukan untuk memformulasikan

konsep tentang sistem jaringan informasi Iptek nasional (Ipteknet) dan

pembenahan serta perbaikan sistem layanan dan koleksi (penyediaan

informasi Iptek secara nasional) masih kandas dari satu konsep ke konsep

lain, sebab pada saat akan direalisasikan atau diimplementasikan terbentur

pada kurangnya dana, prasarana dan sarana, sumber daya manusia dan lain

sebagainya.

Untuk itu diperlukan suatu sarana penghimpun jaringan informasi Iptek

secara nasional yang tergabung dari berbagai simpul penyedia informasi

Iptek, baik yang dikenal sebagai warung internet sebagai penyedia informasi,

pusat pengolah data, atau perpustakaan dengan menggunakan basis

teknologi informasi dan telekomunikasi dalam suatu bentuk jaringan

komputer (computer networks). Hal ini diharapkan dapat dijadikan suatu

masukkan bagi pemegang keputusan dan perencanaan informasi Iptek

secara nasional serta mendukung jaringan informasi Iptek nasional agar

dapat beroperasional secara optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat

akan informasi Iptek yang dibutuhkan bagi perkembangan Iptek itu sendiri di

Indonesia.

Page 26: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

3. Permasalahan dan perkembangan iptek di Indonesia

Dalam millennium ketiga ini, globalisasi iptek telah melenyapkan tapal

batas antar negara dan menjadikan dunia sebagai sebuah “dusun besar”.

Globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tidak dapat terlepas

dari pengaruh dunia luar. Perkembangan iptek saat ini telah mampu

membuat jarak yang semakin pendek antara penemuan ilmiah dengan

penerapannya berupa teknologi. Indonesia menyadari kebutuhan untuk

berpatisipasi dalam era globalisasi ini dan masa yang datang. Pada tahun

2000 pemerintah memperkenalkan peraturan telekomunikasi baru yang

mengizinkan persaingan antara pelayanan lokal dan internasional. Indonesia

merupakan pasar yang pontensial dan kesempatan bisnis yang bagus untuk

pemain bisnis untuk jangka waktu panjang dalam industri teknologi.

Keberhasilan negara-negara maju baru di Asia Timur tidak dapat diulang

dengan mudah oleh negara berkembang, khususnya Indonesia, tapi perlu

diciptakan kondisi tertentu dan upaya mengatasi masalah-masalah dalam

pengembangan Iptek di bawah ini :

a. Belum berkembangnya budaya iptek

Budaya bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai

Iptek yang mempunyai penalaran obyektif, rasional, maju, unggul dan

mandiri. Pola pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih

suka mencipta daripada sekedar memakai, lebih suka membuat

daripada sekedar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi

daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.

b. Belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek

Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani

interaksi antara kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan

pengguna. Masalah ini dapat terlihat dari belum tertatanya

infrastruktur Iptek, seperti institusi yang mengolah dan

menerjemahkan hasil pengembangan Iptek menjadi preskripsi

teknologi yang siap pakai untuk difungsikan dalam sistem produksi.

c. Lemahnya sinergi kebijakan iptek

Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, menyebabkan kegiatan Iptek

belum sanggup memberikan hasil yang signifikan. Kebijakan bidang

Page 27: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

pendidikan, industri, dan Iptek belum terintegrasi sehingga

mengakibatkan kapasitas yang tidak termanfaatkan pada sisi

penyedia, tidak berjalannya sistem transaksi, dan belum tumbuhnya

permintaan dari sisi pengguna yaitu industri.

d. Belum terkaitnya kegiatan riset dengan kebutuhan nyata

Kegiatan penelitian yang tidak didorong oleh kebutuhan penelitian

yang jelas dan eksplisit, menyebabkan lembaga-lembaga litbang tidak

memiliki kewibawaan sebagai sebuah instansi yang memberi pijakan

ilmiah bagi kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah.

Merapuhnya budaya penelitian sebagai pondasi kelembagaan ristek,

seperti yang terjadi pada sektor pendidikan. Pendidikan di Indonesia

dapat dikatakan kurang berhasil membudayakan rasa ingin tahu,

budaya belajar dan apresiasi yang tinggi pada pencapaian ilmiah.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sejak tahun 1993

pemerintah Indonesia telah mengantisipasi liberalisasi ekonomi dengan

menerapkan pendekatan pembangunan yang tidak melulu mengunggulkan

faktor endowment tradisional seperti sumber daya alam dan tenaga kerja

murah sebagai basis komparatif, tetapi mulai memikirkan upaya kombinasi

antara keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif melalui peningkatan

kandungan iptek hasil sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Hal

tersebut juga didukung adanya kebijakan iptek yang berkembang dengan

penekanan pada riset-riset industrial untuk tujuan alih teknologi dan

peningkatan ekpor berbasis teknologi tinggi.

Setiap orang menyadari bahwa tidak ada lagi pembangunan yang

mungkin terjadi di sebuah negara tanpa adanya ilmu pengetahuan dan

teknologi. Iptek merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan

dan pemandirian bangsa. Ketika arah pengembangan Iptek dapat

diselaraskan dengan arah-arah kegiatan pembangunan di berbagai sektor,

maka kinerja proses pembangunan akan lebih efektif dan capaian

pembangunan (output, outcome dan dampak) akan terjamin

keberlanjutannya. Sebaliknya, ketika kegiatan pembangunan tidak ditopang

oleh iptek, dapat terjadi gejala pembangunan berbiaya tinggi (high cost

Page 28: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

development), ketergantungan pada bantuan iptek luar negeri, dan tidak

berkelanjutan.

Pemerintah telah berusaha mempopulerkan iptek melalui Kebijakan

Strategis Pembangunan Ipteknas (Jakstra Ipteknas) yang telah ditetapkan

oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi pada Pebruari 2000. Dalam Jakstra

Ipteknas ditetapkan visi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

mewujudkan masyarakat yang dinamis peradabannya dilandasi kemampuan

mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 9

Namun visi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut

hanya mampu “merambah” sebagian masyarakat dari golongan tertentu saja.

Kurang berminatnya masyarakat dalam mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi karena kurangnya sarana pengakses informasi

menjadi salah satu penyebabnya.

Pada millennium ketiga ini masyarakat dianjurkan dapat mengakses

perkembangan informasi melalui teknologi perangkat keras dan perangkat

lunaknya yang tergolong cepat, mengingat perkembangan dunia modern saat

ini yang menuntut adanya budaya instant, termasuk dalam memperoleh

informasi dalam waktu relatif singkat. Untuk itu diperlukan suatu usaha

mendapatkan kemudahan akses dalam memperoleh informasi yang terpadu,

karena pada dasarnya informasi harus dapat diakses oleh semua lapisan

masyarakat tanpa adanya diskriminasi, baik golongan maupun kelompok

intelektual.

4. Perkembangan Informasi melalui Teknologi Perangkat Keras dan

Perangkat Lunaknya

Adanya revolusi digital, masyarakat dunia telah mengalami perubahan

dari masyarakat industri ke masyarakat informasi, sehingga aktivitas dan cara

berkomunikasi masyarakat dalam kehidupan sosial, perdagangan, ekonomi,

penelitian dan pendidikan telah berubah secara mendasar sejalan dengan

kemajuan teknologi, informasi dan telekomunikasi. Isu di masa datang telah

mengarah pada information superhighway, information appliance, digital and

virtual libraries dan teleworking. Selain itu kemajuan suatu bangsa tercermin

dari penguasaan iptek dari bangsa tersebut. Oleh sebab itu sudah

Page 29: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

sewajarnya apabila informasi iptek harus secara mudah, cepat, akurat dan

terjangkau bagi seluruh golongan masyarakat. Untuk itu diperlukan suatu

usaha mendapatkan kemudahan akses dalam memperoleh informasi yang

terpadu, salah satunya dengan menggunakan fasilitas internet.

Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet,

telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu interaksi bisnis, ekonomi,

sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian

besar bagi masyarakat, perusahaan atau industri maupun pemerintah.

Hadirnya internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional

perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi,

serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh

sebuah badan usaha atau lembaga lainnya.

Asosiasi Warnet Indonesia (AWARI) memperkirakan jumlah fasilitas

internet di Indonesia akan tumbuh dari 1.800 unit pada akhir 2005 menjadi

sekitar 2.500 unit pada akhir 2006. Jumlah warnet saat ini masih jauh di

bawah target yang tahun lalu ditetapkan AWARI sebesar 2.400 unit. Hal ini

diperkuat dengan masih rendahnya sarana penunjang akses informasi di

Indonesia. Berdasarkan Ringkasan Eksekutif Indikator 2005,. Jumlah PC per

100 penduduk Indonesia pada tahun 2004 hanya 1,36, masih jauh bila

dibandingkan dengan Malaysia (19,70:100) dan Singapura (76,11:100).

Jumlah pengguna internet pun masih rendah, yaitu 6,52 pengguna internet

per 100 penduduk, dibandingkan dengan Malaysia (39,71:100) dan

Singapura (56,12:100).

Adapun jumlah pelanggan dan pengguna internet di Indonesia dapat

ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel I.1 Pelanggan dan Pengguna Internet

TAHUN PELANGGAN PENGGUNA

1996 31.000 110.000

1997 75.000 384.000

1998 134.000 512.000

1999 256.000 1.000.000

2000 760.000 1.900.000

9 Sambutan Menteri Negara Riset dan Teknologi, Dr. Muhammad A.S. Hikam, MA, Februari 2001

Page 30: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

2001 1.680.000 4.200.000

2004 1.087.428 11.226.143

2005 1.500.000 16.000.000

Sumber : APJII 2006

Sebanyak 75 % pelanggan dan pengguna internet berlokasi di Jakarta, 15

% di Surabaya, 5% di daerah lain di pulau Jawa dan 5 % sisanya di propinsi

lainnya. Namun dibanding dengan negara-negara Asia yang lebih maju,

seperti Singapura, Taiwan dan Hongkong, Indonesia masih ketinggalan jauh.

Contoh lainnya adalah di China yang berpenduduk lebih dari satu milyar telah

memiliki tidak kurang dari 24 juta pemakai internet dengan tingkat penetrasi

mencapai 7 % terhadap penduduk di atas usia 5 tahun. Ditinjau dari

gambaran statistik di atas maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa

masyarakat pengguna internet di Indonesia masih dalam taraf pengenalan

atau masih merupakan pasar yang baru muncul.

Walaupun Indonesia masih dalam tahap awal perkembangan pasar

internet, namun peningkatan jumlah pelanggan internet yang ada saat ini

menunjukan bahwa peluang pasar internet di Indonesia cukup besar. Adapun

faktor utama bagi user internet Indonesia adalah akses yang murah dan

cepat, sehingga mereka bisa menikmati perkembangan teknologi informasi,

terutama user internet di tingkat masyarakat daerah. Semua itu akan

terwujud jika pengambil kebijkan di bidang ini bisa memiliki pandangan yang

seimbang, baik dari segi user internet (masyarakat), maupun dari segi

perusahaan penyedia jasa layanan internet dan teknologi informasi.

5. Kondisi Iptek dan Jasa Pelayanan Informasi di Surakarta

Dalam misi Kota Surakarta disebutkan antara lain, mengembangkan Kota

Solo sebagai kota budaya yang bertumpu pada perdagangan dan jasa,

pendidikan, budaya dan pariwisata. Sedangkan dalam misinya yang kedua,

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan

dalam penguasaan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi

guna mewujudkan inovasi dan integritas masyarakat berlandaskan

Ketuhanan yang Maha Esa. Kedua misi tersebut menujukkan pentingya

peranan pendidikan dan iptek bagi perkembangan kota Surakarta.

Page 31: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Di Surakarta sebenarnya telah terdapat beberapa fasilitas pelayanan jasa

informasi, berikut kondisi yang berkaitan dengan keberadaan pusat informasi

iptek di kota Surakarta.

a. Jenis Pusat Informasi Di Surakarta

Beberapa jasa pelayanan informasi di Surakarta antara lain, warung

internet yang saat ini dianggap sebagai pengakses informasi tercepat dan

efisien, perpustakaan wilayah Surakarta di Kepatihan dengan beberapa

koleksi buku-buku pengetahuan umum, serta Pusat teknologi informasi

yang berada di Jalan Yosodipuro.

Fasilitas-fasilitas tersebut pada umumnya berupa bangunan yang

bergabung dengan fungsi lain, dan hanya memberikan satu jenis

pelayanan informasi saja. Visualisasi dari bangunan yang ada selama ini

juga belum mencerminkan bahwa bangunan tersebut merupakan fasilitas

jasa informasi. Bahkan tidak jarang dari beberapa fasilitas yang penulis

sebutkan di atas merupakan bangunan alih fungsi yang sebelumnya

digunakan sebagai wadah aktivitas lain. Misalnya perpustakaan wilayah

Surakarta yang dulunya berada di kecamatan Jebres (lokasi di belakang

kolam renang Tirtomoyo), pada tahun 2004 yang lalu dipindahkan ke

salah satu gedung perkantoran di daerah Kepatihan. Ditambah dengan

faktor lokasi yang kurang strategis, semakin mengurangi minat warga

Surakarta dan sekitarnya untuk senantiasa berburu informasi yang

berkembang sangat cepat.

b. Ide Pembangunan Solo Techno Park

Munculnya wacana dari Walikota Surakarta, Ir. Joko Widodo tentang

Solo techno park semakin memperkuat bahwa warga Surakarta dan

sekitarnya ingin mengimbangi dan mengejar ketinggalanya di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan daerah lain.

Techno Park merupakan sebuah kawasan terpadu yang

menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat riset dan

pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah

dalam satu lokasi yang memungkinkan aliran informasi dan teknologi

secara lebih efisien dan cepat.

Page 32: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Fasilitas yang rencananya akan dibangun di kawasan Pedaringan ini

merupakan usaha pemerintah kota Surakarta untuk mengejar

ketertinggalannya dari Yogyakarta dengan Taman Pintar-nya yang saat

ini sebagian fasilitasnya telah dibuka secara gratis.

c. Keberadaaan warnet sebagai penyedia informasi di Surakarta

Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat Surakarta akan

pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berdampak pada munculnya

beberapa tempat khusus sebagai sarana pelayanan informasi yang

menggunakan media internet. Namun keberadaan “warnet-warnet’

tersebut dirasa belum mampu memberikan informasi, khususnya yang

berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena jumlah

masyarakat yang ingin mengikuti perkembangan jaman dengan teknologi

modern semakin berkembang.

Menurut Sylvia, yang saat menjadi Bendahara APJII tahun lalu, bisnis

warung internet diperkirakan kembali bergairah dengan pertumbuhan

mendekati 40 % pada 2006 setelah mengalami pukulan berat sepanjang

2004 dan 2005. Selain itu, Asosiasi Warnet Indonesia (AWARI) juga

memperkirakan jumlah warnet di Indonesia akan tumbuh dari 1.800 unit

pada akhir 2005 menjadi sekitar 2.500 unit pada akhir 2006. Jumlah

warnet saat ini masih jauh di bawah target yang tahun lalu ditetapkan

AWARI sebesar 2.400 unit.

Di sisi lain, bisnis internet café di Solo dan sekitarnya masih terbuka

sangat lebar, ditambah lagi dengan animo masyarakat Solo, khususnya

kalangan pelajar dan mahasiswa yang semakin besar akan layanan

tersebut. Saat ini di Solo telah dikembangkan sistem internet yang

tergolong cepat dengan sistem speedy. Daerah lain yang potensial

menggunakan sistem ini adalah Klaten dan Jogja.10

Layanan internet berkecepatan tinggi atau broadband spedy ini

diluncurkan oleh Telkom Solo. General Manager Kandatel Solo, Prasabri

Pesti didampingi Deputi General Manager, Delly Iriansyah

mengungkapkan, “meski baru diluncurkan, namun yang masuk daftar

10 Koran harian Suara Merdeka, 8 Juli 2006

Page 33: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

tunggu sudah 400-an. Layanan ini memang sudah ditunggu-tunggu

masyarakat Surakarta, terutama yang maniak internet,” tuturnya.

Bagi pengguna internet berdurasi lama, lanjut dia, dengan

berlangganan broadband speedy dapat menghemat sekitar 25 % karena

kecepatannya sangat tinggi. Kota-kota yang dipandang potensial untuk

pemasaran layanan baru tersebut selain Surakarta adalah Klaten dan

Sragen. 11

Sementara itu dari sumber lain disebutkan bahwa, saat ini Solo baru

mampu melayani kebutuhan informasi masyarakatnya sebesar 40% dari

potensial pengguna. Jika potensial pengguna tersebut adalah mahasiswa

dan pelajar, maka dapat diasumsikan berapa masyarakat di Surakarta

yang belum tertampung dalam mendapatkan informasi.

Besarnya tuntutan masyarakat akan informasi membuktikan bahwa

masyarakat Solo dan sekitarnya ingin mengimbangi dan mengejar

ketinggalanya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga Solo

harus mempunyai sarana yang dapat memberikan informasi dengan

jelas, lancar, hemat waktu dan aman bagi masyarakat pada umumnya,

tidak hanya untuk kalangan pelajar dan mahasiswa saja.

Hambatan yang sering muncul dari masyarakat (non pelajar dan non

mahasiswa) pada umumnya adalah kesulitan dalam pengoperasian

internet, sehingga diperlukan suatu sistem dan cara tertentu agar

masyarakat yang tidak mengerti masalah ilmu pengetahuan dan teknologi

menjadi tertarik untuk “berburu” informasi.

6. Perlunya Ungkapan Visual Bangunan yang Informatif dan Inovatif

pada bangunan yang direncanakan

Faktor penampilan bangunan sebagai fasilisator informasi iptek, seringkali

menampakkan wujud kurang sesuai dengan fungsi bangunan yang akan

merusak image bangunan itu sendiri. Diperlukan visualisasi bangunan yang

dapat mendukung kelancaran komunikasi antara pengunjung sebagai

pengamat dengan bangunan tersebut, sehingga pengamat dapat mengetahui

fungsi dari bangunan. Jika pengamat sudah mengetahui visualisasi

bangunan dari luar, maka diharapkan pengamat dapat tertarik untuk masuk

Page 34: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ke dalam. Sehingga disamping sebuah bangunan mampu memberi informasi

tentang fungsinya, bangunan tersebut juga diharapkan mempunyai sesuatu

yang mampu menarik perhatian pengamat. Salah satu usaha untuk menarik

perhatian pengunjung adalah memunculkan sesuatu yang bersifat baru

(inovatif) atau tergolong jarang dilihat oleh masyarakat dalam tampilan

sebuah bangunan.

Untuk mewujudkan kedua visualisasi yang telah disebutkan di atas,

diperlukan batasan yang sesuai, sehingga tampilan bangunan yang informatif

dan inovatif disini mejadi jelas maksudnya dalam hal apa saja kedua karakter

tersebut akan diaplikasikan dalam bangunan yang direncanakan. Adapun

batasan yang diambil untuk mewujudkan ungkapan visual yang informatif dan

inovatif tersebut adalah bangunan berarsitektur teknologi tinggi (High Tech

Architecture). Arsitektur teknologi tinggi merupakan arsitektur yang selalu

mengikuti perkembangan jaman. Dilihat dari fungsi bangunan sebagai pusat

informasi bagi masyarakat, aspek teknologi sangat penting. Di samping itu,

Arsitektur teknologi tinggi dapat mencerminkan citra bagi yang diwadahi yaitu

pusat informasi melalui teknologi informasi yang juga selalu berkembang

sesuai dengan perkembangan jaman. Untuk itu ungkapan visual bangunan

yang informatif dan inovatif yang diwujudkan melalui arsitektur teknologi

tinggi adalah pilihan yang tepat pada bangunan pusat informasi iptek ini.

C. PERMASALAHAN

Bagaimana mewujudkan Pusat Informasi Iptek di Surakarta dengan

ungkapan visual bangunan yang informatif dan inovatif, sehingga mampu

mendukung pengenalan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mencerminkan

aktivitas didalamnya.

D. PERSOALAN

1. Bagaimana penentuan lokasi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan

masyarakat sekitar, kemudahan pencapaian, mampu menarik perhatian

dan berdasarkan peruntukan lahan atau peraturan-peraturan yang ada.

2. Bagaimana perencanaan ruang-ruang di dalam pusat informasi iptek

sehingga diharapkan mempunyai suasana yang informatif dan inovatif.

11 Ibid

Page 35: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

3. Bagaimana penentuan program ruang yang sesuai dengan kegiatan

informasi, pameran dan peragaan dengan memperhatikan kebutuhan dan

tuntutan pemakai akan privacy, kenyamanan, keamanan, kemudahan dan

kejelasan sirkulasi pada bangunan yang direncanakan.

4. Bagaimana penentuan fisik bangunan yang sesuai dengan fungsi

bangunan sebagai area informasi, pameran dan peragaan ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga diharapkan mempunyai ungkapan

visual yang informatif dan inovatif.

E. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Menyusun konsep perencanaan dan perancangan Pusat Informasi Iptek

di Surakarta dengan ungkapan visual bangunan yang informatif dan inovatif,

sehingga mampu mendukung pengenalan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta mencerminkan aktivitas didalamnya.

2. Sasaran

Merumuskan konsep perencanaan dan perancangan pusat informasi dan

pengembangan iptek sebagai wadah komunikasi visual, yang meliputi :

- Penentuan lokasi site yang sesuai dengan fungsinya sebagai area

informasi yang sesuai dengan kebutuhan sekitar, mudah dicapai dan

sesuai untuk peruntukan lahan.

- Perencanaan ruang-ruang di dalam pusat informasi sehingga

diharapkan mempunyai suasana informatif dan inovatif.

- Penentuan konsep peruangan, memperhatikan aspek kebutuhan dan

tuntutan pemakai akan “keprivacyan” (dalam ruang informasi),

kenyamanan dalam penggunaan fasilitas, kemudahan dan kejelasan

dalam sirkulasi dalam area pameran dan peragaan melalui ungkapan

visual yang informatif dan inovatif melalui pendekatan arsitektur

teknologi tinggi.

- Penentuan konsep penampilan bangunan yang sesuai dengan fungsi

bangunan yang mewadahi fasilitas dan kegiatan di dalamnya,

sehingga diharapkan dapat mencerminkan ungkapan visual yang

informatif dan inovatif melalui pendekatan arsitektur teknologi tinggi.

Page 36: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

F. BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN

1. Batasan

- Pembahasan dibatasi dalam lingkup disiplin ilmu Arsitektur untuk

membahas perwujudan konsep perencanaan dan perancangan.

- Hal-hal diluar disiplin ilmu Arsitektur sejauh masih berpengaruh pada

perwujudan konsep perencanaan dan perancangan akan dibahas

dengan disiplin ilmu penunjang.

- Program, proses, macam dan sifat dari kegiatan di dalamnya

disesuaikan dengan pedoman dan standar yang berlaku.

- Mengenai program pengadaan dana pembangunan guna terwujudnya

proyek ini dianggap mencukupi dari APBN dan bantuan luar negeri,

sehingga analisa pembiayaan proyek tidak dibahas disini.

2. Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan ditekankan dan dibatasi pada permasalahan yang

mempunyai hubungan dengan tata ruang, ungkapan fisik bangunan serta

ungkapan struktur dan utilitas bangunan.

G. METODA PEMBAHASAN

1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dengan cara :

a. Studi observasi

- Wilayah

Pengamatan objek secara langsung untuk memperoleh data-data

dan mengetahui kondisi obyek terpilih meliputi kondisi tapak,

bentuk site, lingkungan sekitar obyek, dan sebagainya.

- Komparasi

Pengamatan terhadap obyek sejenis yang sudah ada, kemudian

membuat studi banding dengan objek yang akan dirancang.

b. Studi literatur

Dengan berorientasi pada obyek observasi, studi ini bertujuan untuk

mendapatkan data sekunder yang tidak dapat diperoleh dari

observasi.

Page 37: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

c. Wawancara

Dilakukan terhadap pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan

objek yang dirancang.

2. Pendekatan Konsep

a. Analisa

Data-data yang didapat dari hasil studi observasi yang terdiri dari

observasi wilayah dan komparasi serta wawancara dengan pihak-pihak

yang terkait akan menghasilkan data-data. Data-data tersebut kemudian

diperhitungkan keterkaitan dengan standar yang ada didapat dari studi

literatur untuk pendekatan menuju konsep perencanaan dan perancangan

b. Sintesa

Merupakan tahap penggabungan dari data sumber di lapangan,

literatur dan pengalaman empiris yang telah dikaji pada tahap analisa dan

kemudian diolah menjadi sebuah konsep perencanaan dan perancangan.

3. Pendekatan Rancangan

Merupakan kesimpulan dari proses sintesa, dimana kesimpulan ini

nantinya diterjemahkan ke dalam desain berupa gambar rancangan.

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN

Mengungkapkan judul, pengertian judul, latar belakang,

permasalahan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup

pembahasan, metode pembahasan, serta sistematika

pembahasan.

BAB II TINJAUAN UMUM

Mengungkapkan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi,

teknologi informasi sebagai pendukung utama dalam

pengelolaan informasi di dalam bangunan yang direncanakan,

LIPI dan Gifu Prefectural, Museum, And Multimedia Information

Center sebagai bahan studi.

Page 38: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN LOKASI

Berisikan tinjauan tentang kota Surakarta sebagai lokasi pusat

informasi iptek beserta potensinya.

BAB IV TINJAUAN TEORI

Berisikan tinjauan tentang ungkapan visual yang informatif dan

inovatif sehingga dapat menggambarkan fungsi bangunan, studi

banding terhadap bangunan yang informatif dan inovatif, serta

tinjauan tentang High Tech Architecture sebagai pendekatan

yang diambil dalam mewujudkan ungkapan visual bangunan

yang informatif dan inovatif.

BAB V PUSAT INFORMASI IPTEK YANG DIRENCANAKAN

Mengungkapkan tinjauan internal pusat informasi iptek yang

direncanakan, yang meliputi batasan pengertian, visi dan misi,

tujuan, tugas, fungsi, status kelembagaan, lingkup pelayanan,

prospek perkembangannya di Surakarta serta pengadaan dana.

BAB VI ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN PUSAT INFORMASI IPTEK DI SURAKARTA

Meliputi penentuan program-program ruang berdasarkan

kegiatan di dalamnya, sistem struktur, material dan utilitas

bangunan yang sesuai.

BAB VII KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Berisikan konsep akhir dari perencanaan dan perancangan.

BAB II

TINJAUAN UMUM

Page 39: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

I. TINJAUAN TERHADAP ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

1. Tinjauan ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan telah lama dikenal dan selalu berkembang dari waktu

ke waktu. Paradigma ilmu paling awal yang mengesankan adalah

penghambaannya pada spiritualitas. Ilmu dipahami sebagai aktivitas mental

yang membebaskan jiwa. Ilmu berguna sebagai sarana rekreasi intelektual

menuju kebijaksanaan. Sikap inilah yang tercermin pada filsuf semacam

Sokrates, Plato dan Aristoteles sampai redupnya filsafat klasik dan

dibubarkannya sekolah filsafat oleh Justinianus, Kaisar Bizantium tahun 529.

Setelah itu ilmu bergeser dari “spiritualitas” menuju “pengertian” untuk

menerangkan fenomena alam yang ditandai dengan munculnya spesialisasi

bidang keilmuan. Inilah awal ilmu memiliki manfaat. Pada tahap ini, ilmu

mulai digunakan untuk menjawab berbagai kebingungan manusia atas

fenomena di seputar diri mereka. Dari ilmu, manusia dapat meningkatkan

kemampuannya secara kreatif dan inovatif yang akan diwujudkan dalam

bentuk teknologi. 12

Secara singkat dapat diterangkan bahwa ilmu sebagai proses (aktivitas

penelitian) dan sebagai prosedur (metode ilmiah) pada akhirnya

menghasilkan produk berupa pengetahun (knowledge). Ilmu merupakan

pengetahuan yang memungkinkan manusia dapat mengembangkan

teknologi. Ilmu merupakan landasan bagi kemajuan teknologi manusia. Ilmu

bertujuan memperluas pengetahuan dengan jalan menyusun teori-teori yang

semakin baik dan matang. Ditinjau dari fungsinya, ilmu mempunyai dua buah

fungsi utama yaitu menyusun penalaran dan mengembangkan penalaran

yang membantu pelaksanaan pemecahan suatu masalah.

Sedangkan perkembangan ilmu pengetahuan dibagi menjadi tiga

kelompok, yaitu kelompok ilmu pengetahuan dasar (basic science) meliputi

matematika, fisika, dan biologi, kelompok ilmu pengetahuan dalam

aplikasinya sekarang (science now exist) dan kelompok ilmu pengetahuan

yang akan datang (future science).

12 Dr. Ir. Nur Mahmudi Isma’il, M. Sc., APM & Dr. Mulyanto, M.Eng, I, Ilmu pengetahuan dan

teknologi Nasional Pasca Habibie, 2003.

Page 40: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

2. Tinjauan Teknologi

Pengertian teknologi akan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Ketika

abad VII teknologi mengandung pengertian suatu pembahasan tentang seni

terapan. Kemudian berkembang, bukan hanya berarti suatu pembahasan

sistematik, pembicaraan atau perbincangan mengenai seni yang nyata,

melainkan ketrampilan praktis itu sendiri. Perluasan arti itu berjalan terus

hingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan bahwa teknologi

sebagai sarana atau aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah

mengenai lingkungannya. Hakekat teknologi di sini tidak terpaku pada

pengertian teknis seperti peralatan canggih, akan tetapi sesuatu yang dapat

diartikulasikan secara luas, yakni kemampuan untuk melakukan

pembelajaran dalam rangka peningkatan pengetahuan, sehingga dapat

terus-menerus melakukan rekayasa dan inovasi.

Teknologi akan mencakup semua bidang utama dalam keinsinyuran

(engineering) ditambah dengan unsur lainnya seperti misalnya organisasi

perindustrian. Dalam The New Encyclopedia Britannica, membagi teknologi

ke dalam unsur-unsur (element) dan bidang-bidang (fields) antara lain,

Technology of energy conversion and utilization (teknologi konversi dan

pemanfaatan tenaga), Technology of tools and machine (teknologi alat-alat

dan mesin), Technology of measurement, observation and control (teknologi

pengukuran, observasi dan kontrol), Technology involved in the extraction

and conversion of industrial raw materials (teknologi yang terlibat dalam

pengambilan dan konversi bahan mentah industri) dan Technology of

industrial production processes (teknologi proses-proses produksi, industri)

3. Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkataan teknologi telah terbiasa dihubungkan dengan kata ilmu

sehingga membentuk frase ilmu dan teknologi. Namun sebenarnya terdapat

perbedaan penting diantara keduanya. Menurut Derek de Solla Price, hasil

akhir ilmu ialah pengetahuan tentang dunia kealaman, sedangkan hasil akhir

teknologi ialah suatu produk tiga dimensi atau suatu alat berdasarkan akal.

Namun ilmu pengetahuan dan teknologi memang mempunyai kaitan yang

erat. Terdapat empat pola hubungan antara teknologi dengan ilmu yang

dapat diikhtisarkan, yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi masing-masing

Page 41: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

berkembang dan mencapai kemajuan sendiri-sendiri tanpa pengaruh penting

atau dorongan utama dari pihak lainnya, teknologi merupakan pihak utama

yang mendorong perkembangan ilmu atau membantu kemajuan ilmu dan

sebaliknya, ilmu merupakan pihak utama yang mendorong perkembangan

teknologi atau membantu kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan

teknologi mempunyai keterkaitan dan pengaruh timbal balik yang saling

memacu perkembangan dan kemajuan masing-masing.

J. TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI SARANA UNTUK MENCARI,

MENYIMPAN, MENGOLAH, MENGHASILKAN DAN MENYAMPAIKAN

INFORMASI.

1. Pengertian dan bidang teknologi informasi

Teknologi informasi kadang ditafsirkan dengan tidak tepat oleh sebagian

masyarakat dengan menyamakan arti kata teknologi itu sendiri dengan

teknologi komputer, namun sebenarnya cakupan teknologi informasi lebih

besar dibandingkan dengan teknologi komputer, sedangkan teknologi

komputer itu sendiri masih merupakan bagian dari teknologi informasi.

Adapun bidang-bidang di dalam teknologi informasi antara lain, yaitu 13 :

a. Teknologi komputer

Merupakan teknologi yang biasa dipakai untuk mengolah suatu data

atau informasi. Output atau hasil yang dikeluarkan bisa merupakan suatu

informasi yang berguna untuk mengambil suatu keputusan.

b. Teknologi telekomunikasi

Merupakan teknologi yang biasa dipakai untuk dapat berkomunikasi

jarak jauh. Teknologi ini berguna sekali untuk tukar-menukar data atau

informasi secara langsung.

c. Teknologi jaringan (network)

Merupakan teknologi yang biasa dipakai untuk melakukan pekerjaan

atau proyek secara terorganisir. Teknologi ini biasa dipakai oleh suatu

badan, lembaga, atau perusahaan yang cukup besar. Yang tersebut ke

dalam teknologi jaringan antara lain LAN, WAN dan internet.

2. Bagian teknologi informasi

Page 42: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Yang termasuk ke dalam bagian teknologi informasi, antara lain :

a. Hardware

Merupakan perangkat keras dari teknologi informasi, meliputi antara

lain : telephon, pager, HT, TV, Web-TV, dan komputer.

b. Software

Merupakan perangkat lunak dari teknologi informasi, meliputi sistem

operasi program aplikasi, program utility (alat bantu) dan lain-lain.

c. Infrastruktur

Merupakan jaringan infrastruktur dan teknologi informasi, meliputi

antara lain LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network),

Internet, satelit komunikasi dan lain-lain.

d. Operator

Yaitu orang yang menjalankan teknologi informasi, meliputi antara lain

digital manager, trainer, administrator, programmer, dan lain-lain.

3. Kemampuan teknologi informasi

Teknologi informasi memiliki kemampuan dan manfaat di dalam

kemudaan aktivitas sehari-hari terutama bagi aktivitas kegiatan ekonomi,

perdagangan dan perbankan.

Dalam dunia bisnis dan perbankan, informasi merupakan suatu komoditi

yang sangat diperhitungkan dalam membantu mengambil keputusan bagi

kepentingan bisnis dan perusahaan yang membutuhkan informasi tersebut.

Informasi dapat diperoleh dari data internal maupun data eksternal yang

bersumber pada pusat data (data warehouse). Sedangkan data warehouse

didapat dari beberapa sumber, misalnya ketentuan pemerintah, rekanan

bisnis, data lingkungan, hasil penelitian dan sebagainya.

Teknologi informasi begitu pesat berkembang dan dampaknya telah kita

rasakan. Berbagai kemudahan yang kita terima, seperti kemudahan untuk

memperoleh informasi melalui telephon seluler dan internet, kemudahan

dalam bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit dan kemudahan untuk

mengambil uang melalui ATM adalah berkat kemajuan teknologi informasi.

Sistem teknologi informasi memberikan lima peran utama yaitu, untuk

meningkatkan efisiensi, efektivitas, komunikasi, koloborasi dan kompetitif.

13 Zorkocry, Teknologi Informasi, hlm 85, Elex Media Komputindo

Page 43: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kemajuan pesat dalam bidang teknologi informasi telah membuka horison

baru dari makna kata efisiensi, efektifitas, jarak dan waktu menuju suatu

tatanan dunia baru “the digital lifestyle” yang akan diwarnai dengan berbagai

pergeseran dalam bekerja, cara belajar, cara belanja, cara mengelola

perusahaan, cara mengelola pemerintah dan sebagainya untuk memasuki

era kompetisi baru yang belum pernah dialami pada era sebelumnya.

Komputer dan teknologi informasi merupakan sarana yang tepat untuk

mengembangkan kreatifitas kita, termasuk dalam mengembangkan

keterampilan dalam pemecahan masalah (problem solving)

Informasi yang tepat waktu (timeliness) dapat dicapai dengan komponen

teknologi. Komponen teknologi sistem komputer mempercepat proses

pengolahan data dan komponen teknologi telekomunikasi mempercepat

proses transmisi data, sehingga membuat informasi dapat disajikan tepat

waktunya. Informasi yang akurat (accurate) dapat dicapai dengan komponen

kontrol. Komponen kontrol atau pengendalian akan menjaga sistem informasi

dari kesalahan-kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja. Komponen

kontrol membuat sistem teknologi informasi menghasilkan informasi yang

akurat.

4. Komponen-Komponen Sistem Teknologi Informasi

Tugas dari sistem teknologi informasi adalah untuk melakukan siklus

pengolahan data ini. Untuk melakukan siklus ini, maka sebagai suatu sistem

diperlukan komponen-komponen tertentu. Telah diketahui bahwa data perlu

diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini

disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau

disebut juga dengan nama siklus informasi (information life cycle).

Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih

lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada

umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap

saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di

storage dalam bentuk basis data (database). Data yang ada di basis data ini

yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus

pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data

processing life cycle. Dari siklus data yang dikembangkan, terlihat bahwa

Page 44: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuah

komponen lagi, yaitu komponen basis data.

Skema II.1 Siklus Pengolahan Data

(Sumber : Jogiyanto HM, MBA, Akt., Ph.D., Sistem teknologi Informasi, Andi Yogyakarta )

5. Pengendalian-Pengendalian Dalam Teknologi Informasi

Pengendalian-pengendalian secara umum (general controls) merupakan

pengendalian-pengendalian sistem teknologi informasi yang paling luar yang

harus dihadapi terlebih dahulu oleh pemakai sistem informasinya. Jika

pengendalian-pengendalian secara umum dapat dilewati, mak pengendalian-

pengendalian aplikasi akan diaktifkan.

Pengendalian secara umum terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

a. Pengendalian organisasi

Perencanaan yang baik dan organisasi sistem teknologi informasi

yang berfungsi seperti yang diharapkan merupakan pengendalian

organisasi yang baik. Pengendalian organisasi ini dapat tercapai bila ada

pemisahan tugas (segregation of duties) dan pemisahan tanggung jawab

(segregation of responsibilities) yang tegas. Pemisahan ini dapar berupa

pemisahan tugas dan tanggung jawab di antara departemen dan

pemisahan tugas dan tanggung jawab di dalam departemen sistem

teknologi informasi itu sendiri.

Fungsi-fungsi utama yang perlu dipisahkan tugas dan tanggung jawabnya

antara lain :

INPUT MODEL OUTPUT

BASIS DATA

Data Diolah Informasi

Storage

Page 45: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

- Bagian pengontrol data (data control section), berfungsi

sebagai penengah antara departemen-departemen lainnya

dengan departemen sistem teknologi informasi. Personil-personil

bagian ini sering disebut degan data group control. Data group

control yang menerima data dari departemen-departemen lainnya,

mengagendakannya, membuat batch control total, mengawasi

jalannya pengolahan data, memonitor koreksi-koreksi kesalahan

selama pengolahan data dan mendistribusikan output kepada

pemakai yang berhak.

- Bagian yang mempersiapkan data (data preparation section),

berfungsi untuk mempersiapkan data, melengkapinya (misalnya

menambah dengan kode-kode yang diperlukan) dan

memverifikasi kebenarannya, sehingga siap untuk dimasukkan ke

dalam sistem.

- Bagian pengoperasian data (data processing section),

merupakan bagian yang berfungsi mengolah data sampai

dihasilkan laporan. Personil bagian ini disebut dengan computer

operator dan bekerja sesuai dengan prosedur yang tertulis di

dalam manual pengoperasian.

- Bagian penyimpan data (data library section), berfungsi

menjaga ruangan penyimpan data yang disebut dengan

perpustakaan data (data library). Perpustakaan data merupakan

tempat dimana data dan orogram disimpan dalam bentuk media

simpanan luar. Personil bagian ini disebut dengan pustakawan

(librarian). Tujuan utama dari fungsi perpustakaan data ini adalah

untuk pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian yang

menyimpan data dengan bagian yang akan menggunakannya

untuk operasi, sehingga dapat mencegah orang yang tidak berhak

untuk mengaksesnya.

- Bagian pemrograman dan pengembangan sistem, berfungsi di

dalam pembuatan program dan pengembangan sistem informasi,

personil bagian ini disebut dengan pemrogram (programmer) dan

analis sistem (system analyst). Bagian ini harus dipisahkan

dengan bagian operasi dan tidak boleh terlibat dalam

Page 46: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

pengoperasian secara langsung karena dapat mengubah program

yang dipergunakan untuk maksud-maksud negatif.

- Bagian pusat informasi (information center / IC), berfungsi

untuk membantu para manajernya membuat program aplikasi

sendiri untuk keperluan end user computing (EUC) atau end user

development (EUD).

b. Pengendali Dokumentasi

Dokumentasi dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau

sesuatu yang menyediakan informasi tentang suatu subyek. Dokumentasi

dapat berisi tentang :

- Dokumentasi dokumen dasar, berisi kumpulan dokumen-

dokumen dasar sebagai bukti transaksi yang digunakan dalam

siatem.

- Dokumentasi daftar rekening, merupakan dokumentasi yang

menunjukkan informasi mengenai rekening-rekening yang

dipergunakan dalam transaksi.

- Dokumentasi prosedur manual, merupakan dokumentasi yang

menunjukkan arus dari dokumen-dokumen dasar di dalam

perusahaan. Dokumnetasi ini menyediakan informasi mengenai

bagian mana yang menyiapkan dokumen dasar, jumlah

tembusannya, bagian-bagian mana saja yang mengarsipkannya

dan kepada bagian mana saja dokumen dasar tersebut harus

dikirimkan

- Dokumentasi prosedur, berisi prosedur-prosedur yang harus

dilakukan pada suatu keadaan tertentu, seperti misalnya prosedur

pengetesan program, prosedur penggunaan file, prosedur

pembuatan back up dan restore.

- Dokumentasi sistem, menunjukkan bentuk dari sistem informasi

yang digambarkan dalam bagan alir sistem (system flowchart).

Pada dokumentasi ini dapat terlihat dari input yang digunakan,

deskripsi output yang digunakan, deskripsi output yang dihasilkan,

deskripsi file-file yang digunakan, berita-berita kesalahan

Page 47: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

pengolahan dan daftar-daftar pengendalian untuk tiap-tiap sistem

pengolahan. Dokumentasi sistem merupakan dokumen yang

dibutuhkan oleh sistem analis, pemakai sistem dan auditor.

- Dokumentasi program, menggambarkan logika dari program

dalam bentuk bagan alir program (program flowchart), tabel

keputusan (decision table) dan bentuk pengendalian program.

Dokumentasi ini sangat dibutuhkan oleh programmer bila akan

memodifikasi atau mengembangkan program.

- Dokumentasi operasi, berisi penjelasan-penjelasan cara dan

prosedur-prosedur mengoperasikan program. Dokumentasi ini

sangat berguna untuk operator.

- Dokumentasi data, berisi definisi-definisi dari item-item data di

dalam database yang digunakan oleh sistem teknologi informasi.

Yang paling banyak membutuhkan dokumentasi adalah data base

administrator (DBA) dan auditor.

c. Pengendalian keamanan fisik

Pengendalian keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga

keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan manusia di

dalam perusahaan. Hal-hal yang menyebabkan tidak amannya fisik

sistem diantaranya adalah pencurian, sabotase, kegagalan arus listrik

yang dapat merusakkan basis data, api, temperatur (yang terlalu panas

merusakkan komponen dan terlalu dingin dapat menyebabkan komponen

berkarat), debu (partikel debu dapat merusak media simpanan luar) dan

bencana alam (seperti gempa bumi, angin ribut, banjir dan petir)

Pengendalian keamanan fisik dapat dilakukan sebagai berikut :

- Pengawasan terhadap pengaksesan fisik

Pengawasan ini merupakan proteksi yang berupa pembatasan

terhadap orang-orang yang akan masuk ke bagian yang penting.

Bila keleluasan untuk dapat keluar masuk bagian yang penting

Page 48: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

selalu diawasi, maka kesempatan untuk melakukan hal-hal yang

merugikan dapat dicegah atau paling sedikit dapat dikurangi.

- Pengaturan lokasi fisik

Lokasi ruang komputer merupakan pertimbanagn yang penting

dalam perencanaan security. Pengendalian terhadap lokasi fisik

yang baik dari ruang komputer dapat berupa :

1) Lokasi yang tidak terganggu oleh lingkungan

2) Gedung yang terpisah

3) Tersedia fasilitas cadangan

- Penerapan alat-alat pengaman

Alat-alat pengaman tambahan dapat digunakan untuk

mengendalikan hal-hal yang dapat terjadi, yang dapat

menyebabkan sesuatu yang fata, misalnya dengan menggunakan

UPS (Uninteruptible Power Systems) yang digunakan untuk

mengatasi bila arus listrik tiba-tiba terputus.

- Stabilizer

- AC (Air Conditioner) yang berfungsi untuk mengatur temperatur

dalam ruangan. Temperatur yang ideal untuk suatu sistem

komputer berkisar dari 100C samapi dengan 350C.

- Pendeteksi kebakaran

d. Pengendalian keamanan data

Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan

terhadap keamanan data yang tersimpan di simpanan luar supaya tidak

hilang, rusak dan diakses oleh orang yang tidak berhak.

e. Pengendalian aplikasi

Pengendalian aplikasi (application controls) merupakan pengendalian

yang dipasang pada pengolahan aplikasinya, yaitu pengendlian pada

tahap masukan yang disebut dengan pengendalian masukan (input

controls), pengendalian pengolahan (processing controls) dan

pengendalian keluaran (output controls).

Page 49: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Dari beberapa uraian di atas, teknologi informasi sangat membutuhkan

perwadahan yang disebut pusat informasi untuk misi mengolah dan megirimkan

data dan informasi secara relevan, akurat, dan tepat waktu, disamping perlunya

fasilitas pameran dan peragaan yang mendukung fungsi utama bangunan.

Adapun wujud fisik desain arsitektural yang berkaitan dengan sistem teknologi

informasi yang digunakan dalam pusat informasi iptek ini terbentuk dari perlunya

pengendalian-pengendalian dalam teknologi informasi, yang didalamnya telah

dijelaskan bagian-bagian peruangan yang signifikan dalam teknologi informasi

serta aktivitas dan “isi” dalam ruangan tersebut.

K. TINJAUAN LIPI dan GIFU PREFECTURAL INFORMATION CENTER

SEBAGAI BAHAN STUDI

1. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Telah lebih dari tiga dasa warsa, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI) bersama institusi atau lembaga riset lainnya berada di tengah bangsa

Indonesia. Keberadaannya menghadirkan ilmu pengetahuan dan teknologi

(iptek) untuk mendukung terciptanya kesejahteraan bagi rakyat Indonesia

melalui penerapannya di berbagai sektor kehidupan.

Tugas pokok dan fungsi LIPI adalah penelitian, pelayanan jasa serta

pembinaan perkembangan kelembagaan iptek yang efisien. Agar semuanya

dapat digunakan dengan baik, serta dapat memberikan hasil yang

diharapkan, maka LIPI selalu meningkatkan kemampuan SDM maupun

kapasitas kelembagaan.

a. Sejarah berdirinya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Keberadaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menandai

suatu babak baru dalam perjalanan panjang kegiatan ilmu pengetahuan

di Indonesia yang telah mengakar sejak masa pra kemerdekaan.

Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke 16 oleh Jacob Bontius,

yang mempelajari flora Indonesia dan oleh Rumphius dengan karyanya

yang terkenal berjudul Herbarium Amboinense. Pada akihr abad ke 18

dibentuk Bataviaasch Genotschap van Wetenschappen. Dalam tahun

Page 50: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1817, C.G.L. Reinwardt mendirikan Kebun Raya Indonesia (S’land

Plantentuin) di Bogor.

Pada tahun 1956, melalui Undang-Undang No. 6 tahun 1956

pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia

(MIPI). Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen

Urusan Riset Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya

dengan tugas tambahan, membangun dan mengasuh beberapa Lembaga

Riset Nasional. Pada tahun 1966 pemerintah mengubah status

Departemen Urusan Riset Nasional menjadi Lembaga Riset Nasional.

Bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI

dengan surat keputusan Presiden RI No. 128 tahun 1967, kemudian

pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan

menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI. LIPI melaksanakan

tugas teknis operasional penelitian dan pengembangan melalui berbagai

lembaga di lingkungannya.

Tahun 1986, berdasarkan Keputusan Presiden RI No.1/1968 terjadi

reorganisasi LIPI dengan tugas pokok membantu presiden dalam

menyelenggarakan penelitian dan pengembangan, membina

perkembangan, memberikan jasa dan memberikan saran kepada

pemerintah tentang kebijakan nasional di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi.

b. Kedudukan, tugas, fungsi dan kewenangan

- Kedudukan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) adalah Lembaga

Pemerintah Non-Departemen (LPND) yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Presiden.

- Tugas

Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian ilmu

pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

- Fungsi

§ Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang

penelitian ilmu pengetahuan

§ Penyelenggaraan riset keilmuwan yang bersifat dasar.

Page 51: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

§ Penyelenggaraan riset interdisipiln dan multidisipiln yang

terfokus.

§ Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan

kecenderungan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

§ Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi

pemerintah di bidang penelitian ilmu pengetahuan

§ Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi

umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan,

organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan,

kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah

tangga.

c. Tinjauan LIPI dari Segi Arsitektural

Kompleks gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang

berada di Jl. Jendral Gatot Subroto 10, Jakarta, terdiri dari 3 bangunan,

yaitu gedung Sasana Widya Sarwono, Sasana Graha dan gedung untuk

perpustakaan beserta pengelolanya.

1) Gedung Sasana Widya Sarwono

Gedung ini merupakan gedung sekretariat utama, yang terdiri dari

biro perencanaan dan keuangan, biro organisasi dan kepegawaian,

biro kerja sama dan permasyarakatan iptek serta biro umum dan

perlengkapan. Gedung ini terletak di bagian depan dengan fasade

POS JAGA

SKALA 1 : 750

DENAH JALAN & PARKIR

A

MESS SATPAM

POS JAGA

U

TEMPAT SAMPAH

KALI KRUKUT

TIANG BENDERA

B

Gedung Sasana

Gedung perpust

Gedung Sasana

Gambar II. 1 Site Plan LIPI

Sumber : LIPI Jakarta

Page 52: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

melengkung, sehingga mampu menjadi point of interest dari kompleks

gedung LIPI dan bangunan gedung di sekitarnya yang cenderung

berbentuk kubistis. Gedung didesain minimalis dengan cat warna

putih dan didominasi kaca sebagai jalan masuknya sinar matahari ke

dalam ruangan.

2) Gedung Sasana Graha

Gedung ini merupakan gedung perkantoran yang terletak di

bagian belakang. Di dalam gedung ini terdapat tiga buah lift utama

dan sebuah lift servis, sedangkan ruang-ruang yang ada didalamnya

merupakan ruangan dengan bentuk geometri sederhana dengan

dominasi dinding partisi kaca sebagaimana gedung perkantoran pada

umumnya, dimana faktor efisiensi lebih diutamakan.

Gambar II.2 Gedung Sasana Widya Sarwono

Gambar II.3 Lobi gedung Sasana

Widya Sarwono

Gambar II.4 Ruang dengan partisi kaca

(sumber : dok.pribadi)

Gambar II.5 Lobi gedung Sasana Graha

(sumber : dok.pribadi)

Page 53: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

3) Gedung perpustakaan (Pusat Dokumentasi dan Informasi

Ilmiah)

Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah atau PDII merupakan

salah satu unit kerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),

di bawah kedeputian bidang Jasa Ilmiah. Nama PDII sebelumnya

dikenal dengan nama PDIN (Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional).

PDII menyelenggarakan fungsi yaitu penyiapan pedoman

perumusan kebijakan di bidang dokumentasi dan informasi ilmiah;

penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, pelaksanaan dan

pelayanan di bidang dokumentasi dan informasi ilmiah; penyusunan

rencana, program, serta pelaksanaan penelitian di bidang

dokumentasi dan informasi ilmiah; pengelolaan sarana teknis

dokumentasi dan informasi ilmiah, evaluasi dan penyusunan laporan

penelitian dan pelayanan dokumentasi dan informasi ilmiah, serta

pelaksanaan urusan tata usaha.

Kegiatan jasa informasi ilmiah iptek yang dilaksanakan PDII

mencakup jasa perpustakaan hingga jasa informasi yang lebih khusus

penyajiannya sesuai dengan minat dan permintaan pengguna. Sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

peningkatan kebutuhan masyarakat pengguna, PDII menyediakan

sejumlah jasa layanan, antara lain jasa perpustakaan, jasa informasi

ilmiah, jasa pelatihan dan konsultasi, jasa pemberian ISSN, jasa

reproduksi dan jasa informasi khusus.

2. GIFU PREFECTURAL, MUSEUM, AND MULTIMEDIA INFORMATION

CENTER, ENGLISH

Adalah pusat fasillitas media informasi yang dilengkapi dengan sistem

teknologi informasi yang modern untuk kepentingan kegiatan mencari

informasi, mengumpulkan informasi, mengolah dan

mempresentasikan. Fasade bangunan ini

didominasi material kaca yang memberikan kesan

high-tech, tetapi di sekitar bangunan yaitu pada

landscapenya diimbangi dengan kesan natural

Gambar II. 6 Gifu Prefectural

Sumber : dok. pribadi

Page 54: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dengan desain landscape yang didominasi oleh tanaman dan pohon

sehingga berkesan sejuk dan ramah lingkungan.

Fasilitas yang disediakan :

- Exhibition gallery

Merupakan wadah pameran yang

dibuat oleh warga Gifu Prefecture.

Siapapun dengan bebas

mempergunakan sarana ini untuk

mengadakan pameran. Ruangan ini

berlantai parquete dari bahan kayu

yang bertujuan memberikan kesan

natural sebagai penyeimbang kesan high tech, sehingga pengunjung

akan merasa lebih sejuk dan leluasa tanpa merasa sebagai objek yang

terisolasi oleh bahan metal dan kaca. Spare room merupakan sarana

yang diberikan bagi pengunjung untuk bersantai dan bertukar pendapat

maupun pikiran. Ruangan ini langsung berorientasi pada pemandangan di

sekitarnya sehingga terkesan rekreatif.

- Hi-Vision Hall

Dengan sistem multimedia yang baru,

fasilitas ini memberikan masyarakat

sebuah informasi multimedia mengenai

segala aspek kehidupan maupun

kebudayaan di Gifu Prefecture.

Terbingkai dalam sebuah layar lebar yang

jelas dan tajam berukuran 150 inchi serta dilengkapi dengan ruang

kontrolnya. Beberapa fungsi furniture pengisi ruangan ini juga diisi oleh

material dari kayu. Selain itu pada dindingnya juga diberikan warna

material kayu sehingga pengunjung merasa lebih hangat dan akrab.

- Multimedia Studio

Di dalam Hi-Vision Hall juga disediakan studio dengan 20 personel

komputer. Pengunjung bebas mempergunakan untuk mencari beberapa

Gambar II. 7 Exhibition Gallery

Sumber dok. pribadi

Gambar II. 8 Hi-Vision Hall

Sumber dok. pribadi.

Page 55: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

informasi yang mereka inginkan dengan bantuan komputer. Studio ini

juga digunakan untuk workshop dimana para pengguna dapat berkarya

dengan kreatifitasnya. Tata ruang yang diberikan berkarakter tidak kaku.

Hal ini dapat dilihat adanya studio dengan personal komputer tanpa sekat

yang tinggi sehingga dapat saling berkomunikasi dan bersosialisasi satu

dengan lainnya.

BAB III

TINJAUAN LOKASI

Kota Surakarta merupakan kota nomor dua di Jawa Tengah, setelah kota

Semarang sebagai ibukota propinsi dan teretak 102 km dari kota Semarang

kearah selatan. Surakarta merupakan pusat pengembangan Jawa tengah

sebagai sub pusat pembangunan bagian selatan dan tenggara, sehinggga kota

ini mempunyai kesempatan berkembang yang sama, sepadan dan sejajar

dengan kota-kota besar lainnya di pulau Jawa. Kemampuan berkembang

tersebut antara lain didukung oleh:

- Potensi sosial ekonomi daerah

- Perkembangan transportasi dan kemudahan dalam pencapaian

- Surakarta termasuk kota besar-kota utama di Indonesia.

A. DATA FISIK

1. Letak geografis

Letak geografis antara 110 derajat 44”15” BT – 110 derajat 45”35” dan 70

derajat 36’ – 70’ derajat 56’ LS.

2. Luas Wilayah

Page 56: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kota Solo atau Surakarta berada di daerah rendah tenggara pulau Jawa

bagian tengah dengan luas wilayah sekitar 43,451 km2 atau 4,345,10 Ha.

3. Batas Wilayah

Batas wilayah Kota Solo adalah :

- Batas utara : wilayah Kab. Karanganyar dan kab

Boyolali

- Batas selatan : wilayah Kab. Sukoharjo

- Batas timur : wilayah Kab. Sukoharjo dan Kab.

Karanganyar

- Batas barat : wilayah Kab. Boyolali dan kab. Sukoharjo

4. Pemerintah Daerah

Surakarta merupakan salah satu bentuk pemerintahan kotamadya Dati II

yang secara administratif membawahi lima wilayah kecamatan, yaitu:

Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon, Banjarsari, dan Serengan, serta 51

kelurahan.

5. Perkembangan Fungsi Kota Surakarta

Wilayah kotamadya Dati II Surakarta, merupakan kota yang sudah

dapat dikatakan mapan, mempunyai banyak peranan dan fungsi sebagai

kota pemerintahan, perdagangan, industri, pendidikan, pariwisata,

olahraga serta sosial budaya seperti ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel III. 1 Fungsi dan Skala Pelayanan Kotamadya Surakarta

Gambar III.1 Peta Surakarta

Sumber : dok. pribadi

Page 57: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

No Fungsi kota Skala pelayanan

1. Pemerintahan Lokal dan Regional

2. Industri Lokal, Regional dan Nasional

3. Pendidikan Lokal, Regional dan Nasional

4. Pariwisata dan Sosial Budaya Lokal, Regional dan Internasional

5. Perdagangan Lokal dan Regional

6. Pusat Olahraga Lokal, Regional dan Nasional

Sumber: Perda no. 8/1993

Dari tabel di atas, fungsi kota dalam bidang pendidikan mempunyai

skala sampai tingkat nasional, sehingga keberadaan Pusat Informasi Iptek

yang direncanakan diharapkan dapat mendukung perkembangan pendidikan

pada kota tersebut.

B. DATA NON FISIK

1. Perkembangan Perekonomian dan pertumbuhan penduduk

a. Peningkatan Perekonomian Kota

Dari data pertumbuhan penduduk dapat diperkirakan, jumlah

manusia yang melakukan kegiatan baik siang maupun malam hari di

kodya Surakarta sekitar 800.000 jiwa. Selain itu dari jumlah

pendapatan penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun

peningkatan ekonomi dapat dilihat dari prosentase distribusi, dimana

peningkatan rata-rata Produk Domestik Bruto Surakarta tiap tahunnya

mencapai 6,4 % lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi

nasional maupun Jawa Tengah. Sektor-sektor yang mendominasi dan

memiliki prosentase distribusi yang besar bagi Produk Domestik

Regional Bruto adalah sektor perdagangan, industri, perbankan,

bangunan dan konstruksi serta pemerintahan dan hankam.

Adapun jumlah dari masing-masing bidang lapangan usaha di

Surakarta terlihat pada tabel.

Tabel III. 2 Lapangan Usaha di Kota Surakarta

Sektor Laki-laki Perempuan Total

Pertanian, perikanan 2.124 236 2.360

Page 58: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pertambangan 236 0 236

Industri pengolahan 32.096 21.948 54.044

Listrik, gas dan air 472 0 472

Konstruksi 9.912 236 10.148

Perdagangan, rumah makan,

akomodasi

38.232 37.052 75.284

Angkutan, pergudangan,

komunikasi

11.800 708 12.508

Keuangan dan asuransi 2.596 708 3.304

Jasa (pendidikan kesehatan,

administrasi, pemerintahan)

33.984 22.656 56.640

Sumber : Surakarta Dalam Angka 2005, Biro Pusat Statistik

Dari tabel lapangan usaha di atas, terlihat bahwa sektor komunikasi

dan jasa (pendidikan, kesehatan, admininstrasi dan pemerintahan)

mempunyai jumlah yang cukup bnayak di banding sektor lain. Hal ini

berkaitan dengan pengunjung Pusat Informasi yang direncanakan,

yang mayoritas terdiri dari masyarakat yang bekerja pada sektor-

sektor tersebut. Dengan demikian keberadaan Pusat Informasi Iptek

di Surakarta dapat direalisasikan.

b. Pertumbuhan penduduk kota Surakarta

Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Indonesia (SUSENAS)

tahun 2005, jumlah penduduk kota Surakarta mencapai 534.540 jiwa

dengan rasio jenis kelamin sebesar 84,44, yang artinya bahwa pada

setiap 100 penduduk perempuan terdapat sebanyak 88 penduduk

laki-laki.

Tingkat kepadatan penduduk kota Surakarta pada tahun 2005

mencapai 12.716 jiwa/km2. Adapun proyeksi tambahan jumlah

penduduk dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel III.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta

Page 59: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tahun Luas (Km2) Jumlah penduduk (jiwa)

Tk. Kepadatan (jiwa/Km2)

1992 44,040 519.997 11.807

1993 44,040 527.767 11.984

1998 44,040 568.280 12.904

2003 44,040 602.910 13.690

2008 44,040 639.650 14.524

2013 44,040 678.620 15.409

Sumber: Biro pusat statistik

2. Kondisi pendidikan di Surakarta

Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan sumber

daya manusia. Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana dan prasarana

akan sangat menunjang dalam meningkatkan pendidikan.

Menurut hasil SUSENAS 2005 ada sebanyak 1,7% penduduk usia 7-15

tahun yang putus sekolah. Sementara itu yang belum pernah sekolah

mencapai 0% dari jumlah penduduk usia 7-15 tahun.

Adapun fasilitas pendidikan yang ada di Surakarta beserta

penggunanya adalah sebagai berikut :

Tabel III. 4 Banyaknya SLTP dan SLTA di Surakarta sampai tahun 2005

Kecamatan SLTP Jumlah guru SLTA Jumlah guru

Laweyan 17 613 12 427

Serengan 10 302 3 129

Pasar Kliwon 9 305 4 144

Jebres 17 538 6 327

Banjarsari 18 732 16 692

Sumber : Surakarta Dalam Angka 2005, Biro Pusat Statistik

Tabel III. 5 Banyaknya dosen dan mahasiswa PT/Akademi di Surakarta

PT/ Akademi 2004 2005

Page 60: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa

Univ. Sebelas Maret 1.694 28.120 ..... .....

STSI 246 905 267 1049

Politeknik kesehatan 39 320 ....... .......

Univ. Islam Batik Surakarta 141 1.884 215 345

Univ. Kristen Surakarta 91 316 74 263

Univ. Setia Budi Surakarta 35 257 ....... .......

Univ. Slamet Ryadi Ska 216 2.412 208 2151

Univ. Tunas Pembangunan ....... ......... ........ ........

Univ. Nadhatul Ulama Ska 189 800 ......... .......

STIE AUB Surakarta ....... ........ ......... ........

STIE St. Pignatelli Ska 30 333 19 212

STIE Wijaya Mulya Ska ........ ........ ........ .......

STT Mangkubumi Ska 11 61 ........ .......

Sekolah Tinggi Teologi

Intheous Surakarta

23 144 26 184

Ak. Akuntansi Bentara

Indonesia Surakarta

........ ........ ........ .......

Ak. Kebidanan Aisyah 69 431 ......... ........

AMIK Harapan Bangsa 25 42 ......... ........

ATMI Surakarta 79 392 ....... .......

ABA St. Pignatelli Ska 22 302 ....... .......

Ak. Pariwisata Sahid Ska 41 119 ....... .......

Ak. Keperawatan Mam -

ba’ ul Ulum Surakarta

24 205 24 211

Ak. Perawat PKU

Muhammadyah Surakarta

43 235 45 232

Ak. Perawat PPNI Ska 25 155 ....... .......

Ak. Perawat Panti Kosala 40 250 ....... .......

STMIK Sinar Nusantara 59 974 59 1334

Ak. Seni & Desain Indonesia 24 284 ....... .......

Ak. Perawat Patria Husada 21 225 ....... .......

Politeknik Pratama Mulya 33 84 ....... .......

Politeknik Surakarta 11 11 ....... .......

Page 61: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Sekolah Bahasa Asing IEC ....... ....... ....... .......

Sumber : Surakarta Dalam Angka 2005, Biro Pusat Statistik

Selain masyarakat dari sektor komunikasi dan jasa (pendidikan, kesehatan, admininstrasi dan pemerintahan), para akademisi (terutama mahasiswa dan dosen) juga merupakan golongan yang memerlukan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kemampuannya, dan dari tabel di atas terlihat bahwa di Surakarta mempunyai perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa dan dosen yang cukup banyak, yang merupakan pengguna potensial dari pusat informasi iptek ini.

C. PERENCANAAN UMUM TATA RUANG KOTA SURAKARTA

Berdasar SK Walikota Dati II Srakarta No.050/ 228/ 1/ 1989 tanggal 25 Mei 1989, bahwa wilayah kotamadya Surakarta dibagi dalam 4 wilayah pengembangan yaitu meliputi: a. Wilayah pengembangan utara b. Wilayah pengembangan barat c. Wilayah pengembangan timur d. Wilayah pengembangan selatan

Yang kemudian dirinci dalam 10 sub wilayah pengembangan (SWP), sebagai unit perencanaan dalam penyusunan RUTRK Surakarta 1993-2013, yaitu : - SWP I, dengan pusat pertumbuhan kal. Pucang Sawit, luas +487,52 Ha.

- SWP II, dengan pusat pertumbuhan kal. Kampung Baru, luas + 430,90

Ha.

- SWP III, dengan pusat pertumbuhan kal. Gajahan, luas + 494,31 Ha.

- SWP IV, dengan pusat pertumbuhan kal. Sriwedari, luas + 549,40 Ha.

- SWP V, dengan pusat pertumbuhan kal. Sondakan, luas + 258,50 Ha.

- SWP VI, dengan pusat pertumbuhan kal. Jajar, luas + 327,60 Ha.

- SWP VII, dengan pusat pertumbuhan kal. Sumber, luas + 258,30 Ha.

- SWP VIII, dengan pusat pertumbuhan kal. Jebres, luas + 349,50 Ha.

- SWP IX, dengan pusat pertumbuhan kal. Kadipiro, luas + 715,10 Ha.

- SWP X, dengan pusat pertumbuhan kal. Mojosongo, luas + 532,95 Ha.

Page 62: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Adapun Pengembangan fungsi kota meliputi : 1. Kawasan perdagangan dan jalur hijau 2. Kawasan komersial dan pusat pemerintahan 3. Kawasan perdagangan 4. Kawasan pengembangan fasilitas sosial dan pendidikan 5. Kawasan pengembangan fasilitas sosial dan pendidikan 6. Kawasan pengembangan fasilitas sosial dan umum 7. Kawasan pengembangan fasilitas sosial dan perumahan 8. Kawasan pengembangan fasilitas sosial dan penyangga 9. Kawasan pengembangan fasilitas sosial dan fasilitas industri 10. Kawasan pengembangan fasilitas sosial dan perumahan

Gambar III. 3 Peta Tata Guna Lahan Daerah Surakarta

Gambar III. 2 Peta Satuan Wilayah Pembangunan Daerah Surakarta

Sumber : dok. pribadi

Page 63: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pariwisata Pendidikan Budaya Industri Olah Raga Perumahan Perdagangan & Jasa Pergudangan Pusat Administrasi Area Terbuka

Dari Peta Satuan Wilayah Pembangunan dan Tata Guna Lahan Daerah

Surakarta di atas, wilayah yang sesuai untuk didirikan Pusat Informasi Iptek

adalah SWP VI, dengan pertimbangan yaitu sesuai sebagai daerah peruntukan

fasilitas umum, keberadaan lokasi di pusat kota dan kemudahan akses dari

dalam maupun luar kota.

BAB IV

TINJAUAN TEORI

L. TINJAUAN UNGKAPAN VISUAL BANGUNAN

Di dalam arsitektur, bangunan dapat memperlihatkan sebuah ungkapan

visual. Ungkapan visual ini menjadi suatu media komunikasi untuk

memperlihatkan apa fungsi bangunan tersebut, bangunan itu seperti apa

rupanya, sebesar apa bangunannya dan berbagai pernyataan lainnya yang

muncul dalam benak seseorang yang melihat bangunan tersebut. Sehingga

tampilan atau ungkapan visual bangunan merupakan salah satu faktor penting

yang dapat memberikan kesan awal pada orang yang melihatnya.14

1. Elemen-elemen visualisasi bangunan

Elemen-elemen yang dapat mendukung visualisasi bangunan antara lain :

14 Fauzan, Redesain Bengawan Sport Center, Dengan Penekanan Pada Ekspresi Bentuk

Tampilan Bangunan Sport, 2004

Page 64: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

- Fasade bangunan (eksterior), merupakan elemen arsitektur yang

paling penting dalam kemampuannya untuk mengkomunikasikan

fungsi sebuah bangunan.

- Ruang dalam (interior), kesatuan terkecil pada bangunan adalah

ruang-ruang yang kualitasnya sangat menentukan citra bangunan

tersebut.

- Denah dan massa bangunan, meskipun kecil peranannya tetapi

denah dan massa bangunan juga ikut berperan dalam

mengkomunikasikan penampilan bangunan tersebut.

Selain hal tersebut di atas, elemen-elemen lain yang dapat mendukung

terwujudnya visualisasi bangunan yang diinginkan yaitu :

a. Tekstur (Sutedjo, 1982 : 57)

Tekstur pada dasarnya mempunyai asosiasi dari sumber rekaman

pengalaman. Tekstur ada dua macam, yaitu tekstur halus dan tekstur kasar.

Tekstur halus mempunyai sifat menyenangkan dan meyakinkan sedangkan

tekstur kasar mengandung sedikit peringatan mungkin akan cukup kuat untuk

menarik perhatian atau bahkan cukup kuat untuk memberikan kesan

ancaman, dan sebagai tambahan mengingatkan kita pada kekuatan yang

agresif yang menjadikannya.

Suatu tekstur dari bentuk, dapat menguatkan atau mengurangi kesan

yang secara dasar ditimbulkan oleh bentuk itu sendiri. Tekstur juga

mempunyai kekuatan untuk mengubah penampilan bentuk dengan

mendesak dan mengalahkan pengertian bentuknya. Suatu tekstur yang kasar

yang diberikan pada bentuk yang sebetulnya tegas dan tepat, akan

cenderung menjadikan bentuk tersebut amorf; karena selain membangkitkan

indera peraba, tekstur tersebut juga menipu mata pada batas yang telah

ditetapkan secara tegas dan tepat.

Suatu permukaan yang halus dan lunak, menonjolkan perbedaan cahaya

dengan bayangan; mempunyai efek yang berbeda tapi bila digosok sehingga

seperti kaca perbedaan antar cahaya dan bayangan berkurang. Dan dengan

adanya pantulan, benda yang mempunyai kesan padat menjadi kurang padat

dalam penampilannya.

Page 65: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tekstur tidak hanya mengatur kualitas kepadatan, tetapi digunakan juga

untuk mengatur “perasaan akan ruang” terutama pada peralihan dari ruang ke

dalam ruang dalam.

b. Pola

Pola dibentuk oleh :

- Garis Vertikal : kesan tinggi dan kuat

- Garis Horizontal : memberi kesan tenang dan keras

- Garis Diagonal : garis untuk pergerakan/ movement

- Garis Lengkung : kesan dinamis dan fleksibel

c. Bentuk atau Massa (Sutedjo, 1982 : 43)

Bentuk merupakan unit yang mempunyai unsur garis, lapisan, volume,

tekstur dan warna. Kombinasi keseluruhan unsur tersebut yang

menghasilkan suatu ekspresi. Unit-unit tadi dapat berdiri sendiri secara

keseluruhan atau merupakan bagian yang lebih besar.

Untuk menganalisa bentuk sebaiknya diadakan penilaian hubungan

timbal balik antara bagian-bagian bentuk dan bentuk keseluruhan, karena

sifat bagian bentuk ditentukan oleh :

- tingkat pemusatannya

- kemampuannya untuk bergabung dengan bagian bentuk lain

Hal ini dapat dirasakan secara naluri tetapi perlu dikaitkan dengan

berbagai unsur bentuk lainnya seperti skala, proporsi, irama dan sebagainya.

Sedangkan faktor-faktor yang mewujudkan bentuk antara lain fungsi, simbol

dan teknologi struktur serta bahan.

d. Warna (Asri, 1986 : 43-45)

Warna dalam suatu desain bangunan merupakan suatu elemen yang

yang tidak mungkin diabaikan. Warna banyak memberi pengaruh pada

kehidupan manusia secara konstan dan mendalam. Selain itu warna juga

sangat berpengaruh terhadap pembentukan suasana, terutama untuk

membangkitkan emosional pemakai (secara psikologis). Setiap jenis warna

mempunyai kepribadiannya sendiri. Penggunaan warna secara tepat, dapat

menimbulkan imajinasi seseorang atau dapat menimbulkan suasana hati

yang kita inginkan.

Page 66: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Dengan memahami sifat dan karakteristik warna, kita dapat

mengekspresikan individualitas sebuah bangunan dan menciptakan ruang

yang nyaman dan “mengundang” pemakai yang ada di dalamnya.

2. Bentuk sebagai dasar penampilan bangunan

Untuk mengetahui peranan bentuk sebagai dasar dari penampilan

bangunan, terlebih dahulu harus melihat pengertian bentuk sebagai berikut15

:

- Bentuk bangunan terdiri dari unsur-unsur bangunan

- Bentuk bangunan atau bentuk-bentuk bagian-bagiannya harus dilihat

sebagai satu kesatuan.

- Organisasi atau bentuk dijelaskan oleh bagian-bagiannya.

- Bagian menunjukkan karakteristik yang merupakan bagian dari

bentuk arsitektur

- Bentuk harus berasal dari tuntutan pemakainya.

Dari pengertian-pengertian seperti tersebut di atas jelaslah bahwa

penampilan bangunan pada dasarnya bukan hanya bentuk yang berdiri kaku

tanpa makna, melainkan merupakan satu kesatuan yang tetap memiliki ekspresi.

Bentukan yang ada harus sesuai dengan fungsi bangunan, hal ini mengandung

pengertian bahwa visualisasi bangunan dapat menggambarkan fungsinya.

M. UNGKAPAN VISUAL YANG INFORMATIF

Informatif adalah suasana yang mendukung kelancaran komunikasi antara

pengunjung sebagai pengamat dengan produk sebagai objek amatan. Pola

penyajian dipertimbangkan terhadap persyaratan-persyaratannya. Sebagai

sarana yang berfungsi untuk memberikan informasi, bangunan diharapkan

mempunyai ekspresi sebagai ungkapan visual yang dapat memberikan informasi

kepada publik melalui pemahaman mengenai produk.

1. Tinjauan Tata Ruang Dalam Dan Penampilan Bangunan Yang

Informatif

Karakter informatif mengandung pengertian mempunyai sifat dapat

memberikan pesan atau informasi, mempunyai sifat dapat berkomunikasi.

15 Perenc. Kesan dan perenc. Bentuk-bentuk arsitektur, Laporan Seminar Tata

Lingkungan Mahasiswa Arsitektur –fakultas Teknik, Universitas Indonesia, 1985

Page 67: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tata ruang dalam yang informatif merupakan pengaturan atau penataan

ruang yang dapat memberikan pesan atau informasi sehingga orang yang

melihatnya akan dapat mengerti apa fungsi dan isi dari tata ruang ini (dapat

berkomunikasi) dan pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai

tambah terhadap isi dari ruang tersebut.

Penampilan bangunan yang informatif adalah penampilan bangunan yang

dapat memberikan pesan atau informasi sehingga orang yang melihatnya

diharapkan akan dapat mengerti apa fungsi dari bangunan ini sehingga ada

keinginan untuk mengetahui lebih jauh tentang bangunan tersebut dan untuk

selanjutnya ingin mengetahui isinya.

2. Kriteria-Kriteria Penentu Karakter Informatif

a. Kriteria Penentu Non Fisik

Tata ruang dalam dan penampilan bangunan yang informatif pada

hakekatnya adalah mampu menyampaikan pesan atau berkomunikasi.

Untuk lebih memahami karakter informatif dapat dipertimbangkan

beberapa pengertian komunikasi dalam arsitektur, sebagai berikut 16 :

- Henry Russel Hitchcock mempunyai pemikiran bahwa bahasa

arsitektur yang dipergunakan untuk berkomunikasi adalah bentuk

keseluruhan bangunan. Bentuk bangunan menjadi media

komunikasi karena langsung terlihat oleh mata, yang kemudian

dianalisa oleh otak untuk dimengerti.

- Louis I. Khan berpendapat bahwa keinginan untuk berekspresi

adalah motivasi yang sesungguhnya untuk hidup.

- Saleh Aminudin berpendapat bahwa, bentuk dalam arsitektur

adalah suatu unsur yang tertuju langsung pada mata, kemudian

menuju pada jiwa dan akal budi manusia. Benda dan ukuran

bekerja sama menghasilkan sifat-sifat dan emosi.

Jadi dapatlah dinyatakan bahwa ekspresi yang diwujudkan melalui

ungkapan visual bangunan merupakan suatu kebutuhan, sehingga

bangunan menjadi berbeda sesuai dengan fungsinya. Ekspresi ini dapat

diketahui dengan melihatnya, sehingga diharapkan dapat berkomunikasi

16 Komunikasi dalam Arsitektur, Diktat Mata Kuliah Teori Arsitektur 2, UII

Page 68: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

bagi siapa pun yang melihatnya. Dan pada akhirnya manusia yang

melihatnya dapat mengetahui bangunan tersebut berfungsi sebagai apa.

b. Kriteria Penentu Fisik

Pencerminan karakter informatif pada tata ruang dalam dan

penampilan bangunan antara lain dapat diungkapkan dalam suatu wujud

fisik sebagai berikut :

i. Bukaan

Karakter informatif juga mengandung pengertian terbuka atau

membuka diri. Bukaan-bukaan yang besar akan mengurangi

perasaan tertutup. 17

Bukaan dapat berupa pintu dan jendela. Lebih jauh lagi, para

arsitek banyak menggunakan pintu untuk mengarahkan mata dan

menarik perhatian pengamat pada titik yang diharapkan. Karena pintu

memberikan kesan pergerakan dan ungkapan ”lewatlah disini’.

Sedangkan penggunaan jendela akan memberikan dorongan atau

usulan ”kegiatan melihat” sehingga keduanya dapat memberikan

kesan informatif.

ii. Warna

Pemilihan warna terang (muda) pada elemen-elemen ruang

seperti dinding, lantai dan langit-langit dapat memberikan kesan

menerima atau membuka diri.18

iii. Penggunaan-penggunaan elemen transparan

Elemen transparan dapat

mencerminkan karakter informatif

karena mempunyai karakter terbuka.

Penggunaan elemen ini dapat

diterapkan pada tata ruang dalam

maupun penampilan bangunan.

17 Arsitektur, Manusia dan Pengamatannya, Laporan Seminar Tata Lingkungan,

Mahasiswa Arsitektur, Universitas Indonesia, 1983 18 Arsitektur, Manusia dan Pengamatannya, Laporan Seminar Tata Lingkungan,

Mahasiswa Arsitektur, Universitas Indonesia, 1983

Gambar IV.1 Pengaruh pembatas terhadap pandangan (Sumber : Fatchi Jamal Nahdi, Advertising Center di Jogjakarta, UII, 2004)

Page 69: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

iv. Penggunaan simbol

Penggunaan simbol merupakan cara yang relatif mudah untuk

menyampaikan kesan atau pesan kepada orang yang melihatnya

atau masyarakat luas, sehingga

diharapkan dapat membentuk

persepsi yang sesuai dengan

fungsi bangunan. Berikut ini

beberapa contoh penggunaan

simbol metaphor pada

penampilan beberapa bangunan.

N. UNGKAPAN VISUAL YANG INOVATIF

Kata inovatif (Innovative) berasal dari bahasa Latin ‘innovare’. Nilai luhur

inovatif dalam iptek berarti bahwa iptek senantiasa berorientasi pada segala

sesuatu yang baru, mulai dari konteks upaya untuk perolehan temuan-temuan

baru sampai dengan upaya untuk menginduksikan proses pembaharuan dalam

dinamika kehidupan masyarakat, tentunya pembaharuan yang dimaksud di sini

adalah dalam tataran yang positif dan bertanggung jawab. Lebih lanjut inovatif

juga berarti dapat memberikan apresiasi yang tinggi pada segala bentuk upaya

untuk memproduksi inovasi-inovasi baru serta segala aktifitas inovatif untuk

meningkatkan produktifitas.

Inovasi merupakan proses berdimensi dua, yaitu di satu sisi mensyaratkan

terlebih dahulu adanya simpanan pengetahuan (knowledge stock) untuk

terjadinya inovasi, di sisi lain inovasi menghasilkan pengetahuan baru yang khas.

Inovasi yang kontinyu akan menghasilkan simpanan pengetahuan yang makin

membesar.

Suatu inovasi (innovation) adalah suatu ide baru bagi individu atau

organisasi. Rogers (1962) mengusulkan lima tahapan dalam mengadopsi

inovasi, yaitu :

Gambar IV.2 Contoh penggunaan simbol metafora (Sumber : Peran Kesan dan Pesan Bentuk-bentuk Arsitektur)

Page 70: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

- Kesadaran (awareness). Pada tahap ini individu-individu dikenalkan

kepada inovasi yang ada supaya mereka sadar bahwa ada inovasi yang

baru itu berguna.

- Minat (interest). Tahap berikutnya adalah membuat mereka tertarik dan

berminat dengan inovasi baru dengan mencari informasi tambahan yang

diperlukan.

- Evaluasi (evaluation). Pada tahap ini individu-individu akan menilai

inovasi tersebut dan mengevaluasi apakah inovasi tersebut bermanfaat

atau tidak untuk mereka.

- Percobaan (trial). Jika dianggap bermanfaat, individu-individu akan mulai

mencoba inovasi tersebut. Kemudahan digunakan dan kemanfaatan

inovasi merupakan hal yang penting di tahap ini untuk membawa mereka

ke tahap berikutnya.

- Adopsi (adoption). Pada tahap ini indiividu-individu memutuskan untuk

mengadopsi inovasi tersebut ke kegiatan mereka secara kontinyu.

Kesan inovatif dapat diterapkan pada ruang dalam dan ruang luar bangunan

sehingga dapat menimbulkan stimulan-stimulan tertentu bagi user untuk

menemukan sesuatu yang baru atau berbeda dari yang sudah ada, melalui lima

tahapan dalam mengadopsi inovasi seperti yang telah disebutkan di atas.

Adapun visualisasi bangunan yang inovatif dapat diwujudkan melalui :

a. Pemilihan material

Pemilihan material erat kaitannya untuk membentuk suatu pesan dan

kesan pada penampilan luar dan dalam bangunan yang hendak disampaikan.

Tabel IV.1 Sifat, kesan dan penerapan material

MATERIAL SIFAT KESAN PENERAPAN Kayu Mudah dibentuk, bahan

untuk konstruksi kecil Hangat, enak, alamiah, menyegarkan

Bangunan rumah tinggal & tempat masyarakat membutuhkan kontak langsung dengan bangunan.

Batu bata Fleksibel (terutama pada detail), tepat untukmacam-macam struktur, bahan untuk konstrukis besar

Praktis Banyak digunakan untuk bangunan perumahan, monumental dan komersil

Semen (stucco)

Untuk eksterior & interior, cocok diberikan semua warna, mudah rata (homogen), mudah dibentuk

Dekoratif Bangunan di daerah mediterania, untuk elemen dekoratif

Marmer Mewah, kuat, Bangunan yang menunjukkan

Page 71: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

agung, formal kekuasaan, kemewahan, dan kekuatan.

Batu alam Tidak membutuhkan proses, mudah dibentuk

Berat, kasar, alamiah, sederhana, informal

Untuk pondasi, dinding dekoratif, untukbangunan kecil.

Beton Hanya menahan gaya tekan Formal, keras, kaku, kokoh

Bangunan monumental, bangunan pemerintahan

Baja Hanya menahan gaya tarik Keras, kokoh, kasar

Bangunan pemerintahan, bangunan utilitas

Metal Efisien Ringan , dingin Bangunan komersial Kaca Tembus pandang, biasanya

digabung dengan bahan lain Ringan, dingin, dinamis

Hanya sebagai pengisi

Plastik Mudah dibentuk, dapat diberi warna

Ringan, dinamis, informal

Bangunan yang sifatnya santai

Sumber :Triono Doddy, 1982, Peran dan Kesan Material

Penerapan material di atas disesuaikan dengan tiga elemen

pembentuk ruang, yaitu lantai, dinding, dan ceiling yang menuntut adanya

kesesuaian karakter untuk visualisasi dan interior bangunan yang

direncanakan.

b. Struktur bangunan

Struktur bangunan harus dapat mendukung sebuah tampilan fasade

yang sesuai dengan karakter kegiatan yang diwadahinya sehingga orang

akan tahu fungsi dari sebuah bangunan hanya dengan melihat dari luar.

Elemen struktur dirancang sebagai suatu rekayasa sehingga sebuah

bangunan dapat berdiri. Selain itu struktur juga berfungsi sebagai

ornamen dekoratif permanen yang tidak dapat terlepas dari bangunan.

Seiring dengan perkembangannya, struktur juga mempengaruhi dan

menciptakan nilai estetika serta menggambarkan inovasi dalam suatu

bangunan. Lebih lanjut untuk menunjukkan suatu hal yang bersifat

inovatif, dapat digunakan sistem struktur yang dikembangkan dengan

menggunakan metode-metode baru dalam seni merancang bangunan

agar dapat menopang berdirinya bangunan sekaligus mendukung dalam

tampilan bangunan yang memungkinkan digunakannya bentangan besar

tanpa harus mempengaruhi pola peruangan di dalam bangunan yang

bersangkutan.

Tipe-tipe struktur yang berperan penting dalam penampilan bangunan

misalnya :

Tabel IV. 2 Pengertian dan sifat struktur

Page 72: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STRUKTUR PENGERTIAN SIFAT Membran Struktur yang berupa

lembaran tipis dan hanya dapat menahan gaya tarik murni.

- Tidak dapat menerima gaya tekan dan geser karena tipisnya terhadap bentangan yang besar.

- Struktur ini sangat ringan, ekonomis dan dapat membentang luas.

- Soap film adalah membran yang paling tipis (60,25 mm) yang dapat membentang lebar.

Kubah dan cangkang (dome and shell)

Merupakan pelat yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil dari bentangannya.

- Variasi bentuk cangkang tak terhingga banyaknya, dapat digolongkan menurut berbagai cara (metoda).

- Bentuk-bentuk dasar dari struktur cangkang dibagi berdasarkan tipe kelengkungan permukaannya itu antara lain cangkang melengkung ke satu arah, melengkung ke dua arah dan dengan bentuk bebas (free form)

Jaring/tenda dan kabel (tent and cable network)

Struktur yang dapat membentang dengan jarak besar dengan ukuran sisinya lebih kecil dibandingkan dengan panjangnya.

- Daya tarik yang tinggi dari baja dengan efisiensi tarik murni memungkinkan kabel baja sebagai elemen struktur yang dapat digunakan untuk bentang yang besar.

- Kabel bersifat fleksibel karena ukuran sisinya lebih kecil dibandingkan dengan panjangnya.

- Struktur kabel terdiri atas dua jenis, yaitu single layer dan double layer.

Space Frame (rangka ruang)

Gabungan beberapa sistem rangka (berdimensi dua atau bidang datar) yang sama atau berbeda yang membentuk susunan bentuk tiga dimensi (ruang) antara satu dengan lainnya.

- Komposisi dari batang-batangnya masing-masing berdiri sendiri,

- Batang-batang struktur memikul gaya tekan atau gaya tarik yang terpusat dan dikaitkan satu sama lain dengan sistem dalam tiga dimensi.

Struktur Bidang Lipat (folded plat)

Sistem struktur yang menggabungkan dua buah bidang atau lebih pada satu sisi dari masing-masing bidang tersebut, sehingga kedua bidang dapat membentuk sebuah sudut.

- Adanya sudut yang dibentuk oleh kedua bidang tersebut menjadikan struktur ini menjadi kaku dan kuat untuk menerima gaya dari luar.

- Dari segi betuknya, struktur ini sangat sesuai untuk bentuk-bentuk atap di daerah yang banyak turun hujan dan baik pula untuk mengatur akustik dan cahaya.

Sumber: bahan mata kuliah SKBG 04, Ir.Hadi Setyawan, MT

c. Interior bangunan

Desain interior yang inovatif dengan perencanaan lingkungannya

dapat menciptakan efisiensi kerja yang tinggi. Desain ini harus dirancang

agar menimbulkan kesan bahwa gedung tersebut ramah, modern dan

agresif. Desain interior dengan sekat yang tidak permanen dapat

Page 73: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

mengurangi ruangan untuk penyimpanan jika kantor berkembang menjadi

full office automation dengan cara penempatan built-in filing cabinet di

sepanjang central core bangunan, tanpa adanya filling cabinet yang

berdiri bebas. Dengan demikian fasilitas penyimpanan akan selalu

tersedia walaupun ada perubahan konfigurasi kantor.

Pada ruang kerja yang inovatif, furnitur dirancang khusus untuk

memenuhi kebutuhan kantor, ruang rapat dan ruang umum yang disesuaikan

dengan konsep desain interior secara keseluruhan. Furnitur untuk ruang

kantor yang belum disekat, dapat diubah-ubah, diperbanyak atau dikurangi,

yang paling penting ialah komponennya dapat dipasang kembali.

d. Utilitas bangunan

Utilitas bangunan yang dianggap mampu menunjukkan sesuatu yang

inovatif diantaranya dengan menerapkan konsep intelligent building.

Konsep ini merupakan prasarana gedung yang telah dipersiapkan untuk

Gambar IV. 3 Ruang kerja terbuka sebagai pusat kegiatan (work station) (Sumber : Metropolis Feature)

Gambar IV.4 Filing cabinet

(Sumber : Sistem Bangunan

Gambar IV. 6 Pengaturan furnitur

(Sumber : Regional Control Centre)

Gambar IV. 5 Pengaturan tata warna dan

tanaman (Sumber : Sistem Bangunan

Page 74: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

memenuhi tuntutan kebutuhan. Sebagai contoh dapat diketahui dengan

tersedianya shaft vertikal yang menembus tiap lantai gedung, dimana

hampir gedung dilengkapi dengan “ruang” di atas plafond dimana sistem

tata udara dan sistem telekomunikasi ditempatkan, menawarkan akses,

penambahan dan perubahan (kabel dan HVAC) dan memudahkan

sambungan akhir dari daya, data dan udara secara langsung ke

workstation.

Konsep intelligent building juga didukung oleh dua buah mini

komputer dan sebuah Micro Vax. Perangkat tersebut melakukan kontrol

terhadap parameter-parameter pemanfaatan energi (AC dan lampu),

keamanan gedung (status pintu, equipment dan CCTV), pengamanan

gedung (kontrol kebakaran). Dalam pengoperasian sistem kontrol ini

dapat menghemat biaya operasional yakni dengan diterapkannya sistem

penghematan energi (Energy Saving System), seperti pengawasan

sistem penerangan dan pendinginan. Sistem keamanan juga dirancang

sedemikian rupa untuk menjawab masalah security dan accessibility

diantaranya dengan diterapkan Key Management System dan sistem

kontrol dengan kartu (Card Acces Control) dan CCTV.

Konsep intelligent building juga telah dirancang untuk menampung

otomatisasi perkantoran dan sistem telekomunikasi canggih, seperti

penerapan Manajement Information System. Tulang punggung dari

sistem ini adalah Broadband Local Area Network. Sistem ini mampu

mengantisipasi kebutuhan teknologi komunikasi dan informasi di masa

mendatang.

Gambar IV 7 Implementasi interior untuk pengaturan kenyamanan suhu

(Sumber : dok. Pribadi)

Page 75: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

O. HIGH TECH ARCHITECTURE SEBAGAI PENDEKATAN DALAM

MEWUJUDKAN UNGKAPAN VISUAL BANGUNAN YANG INFORMATIF

DAN INOVATIF

Pendekatan yang diambil untuk mewujudkan bentuk fisik dari bangunan

pusat informasi iptek ini adalah dengan menerapkan hal-hal yang terdapat di

dalam Arsitektur teknologi tinggi, karena sifat inovatif tersebut dapat ditelaah dari

kriteria-kriteria yang terdapat pada gaya arsitektur yang berkembang pada abad

20 ini. Gaya arsitektur ini juga tidak terlepas dari unsur modern dan kaidah-

kaidah penggunaan serta perkembangan teknologi itu sendiri pada bangunan. Di

samping itu Arsitektur teknologi tinggi juga dapat mendukung perwujudan citra

bangunan yang menerapkan sistem teknologi informasi karena

perkembangannya yang relatif cepat dan penuh inovasi.

High Tech Architecture merupakan arsitektur yang berkembang, dalam artian

mengacu pada perkembangan teknologi produksi material bangunan serta

kondisi masa depan. Semakin berkembang hasil produksi dan budaya masa

depannya, semakin berkembang pula teknik serta eksplorasi arsitektur teknologi

tinggi.

Charless Jenks dalam bukunya Architecture Today menyatakan bahwa ada 6

kriteria bangunan high-tech yang bisa dikatakan ideal, yaitu:

a. Inside-out, dimana area servis dan struktur bangunan terekspos pada

eksterior yang juga diimanfaatkan sebagai ornamen.

b. Terdapat simbolisasi Arsitektur teknologi tinggi seperti memberi sculpture

yang bercirikan Arsitektur teknologi tinggi tetapi tetap ditekankan pada

segi logisnya

c. Mengguakan material kaca sehingga dapat memaksimalkan daylight dan

dapat mengekspos interior bangunan

d. Menggunakan warna-warna cerah atau warna-wana monokrom

e. Menggunakan stuktur baja atau kabel baja pada struktur utama atau

pada atap

f. Memasukkan satu hal yang inovatif pada konsep perancangan dan dapat

berfungsi pada bangunan

Dari keenam identifikasi High Tech Architecture di atas dapat dijadikan

sebagai dasar dan acuan dalam mewujudkan visualisasi bangunan yang

informatif dan inovatif, baik pada eksterior maupun interior bangunan. Visualisasi

Page 76: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

bangunan yang informatif dapat dilihat pada pembuatan sculpture sebagai

simbolisasi arsitektur serta penggunaan material kaca yang transparan, sehingga

dapat memberikan informasi bagi orang yang melihatnya mengenai kegiatan

yang dilakukan di dalam bangunan.

Sedangkan visualisasi yang inovatif berdasarkan identifikasi High Tech

Architecture dapat diterapkan melalui bentukan struktur yang terekspos

(structural expression), penempatan bahan atau materialnya serta penggunaan

teknologi untuk pemanfaatan energi (energy matterrs) yang dapat memperkuat

dominasi teknologi dalam kehidupan manusia.

”Bangunan high tech biasanya memenuhi kecerdasan dalam melakukan

otomatisasi dalam pengendalian dan maintenance terhadap diri sendiri

berkenaan dengan fungsi pengawasan terhadap komunikasi, keselamatan,

hingga pemanfaatan energi sehingga seolah-olah bangunan tersebut hidup dan

memiliki jiwa dengan kinerja yang baik.” (www.solar architecture.com)

P. PRESEDEN BANGUNAN YANG INFORMATIF DAN INOVATIF

1. Bangunan yang informatif

a) Mississauga Civic Center

Karakter informatif pada bangunan Mississauga Civic Center ini

diperoleh dengan pembuatan menara jam. Menara ini berfungsi sebagai

penunjuk waktu juga difungsikan untuk

menunjukkan keberadaan bangunan,

seperti tangan yang menunjuk ke atas

yang memberikan informasi bahwa

disinilah letak bangunan Mississauga Civic

Center berada.

b) Trans World Airlines Building, Kennedy Airport

Karakter informatif sebagai

bangunan airport diperoleh

dari bentuk bangunan yang

menampilkan simbol

penerbangan yang dapat

Gambar IV. 9 TWA, Kennedy Airport

(Sumber : www.greatbuilding.com)

ar IV. 8 Mississauga Civic Center

greatbuilding.com)

Page 77: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

mewakili kegiatan dan pengertian airport. Arsiteknya sengaja

menggunakan simbol metaphor bentuk burung untuk mewujudkan bentuk

bangunan, tulang bangunan digambarkan sebagai paruh burung,

sedangkan bagian kiri dan kanan bangunan yang simetris digambarkan

serupa dengan sayap burung. Jalur sirkulasi di dalam bangunan

digambarkan sebagai urat nadi burung dengan jalur-jalur jalan karpet

merah yang berkelok-kelok dengan bebas.

Dari penilaian sistem struktur seperti tersebut di atas, kemudian dapat

ditentukan sistem struktur yang bisa mendukung pencerminan karakter

atraktif yaitu dengan sistem struktur rangka, dimana sistem struktur

rangka digunakan untuk mendukung berdirinya bangunan pada lantai-

lantai di bawahnya.

2. Bangunan yang inovatif

a) BGW (Berufsenossenschafifur Gesundheitsdienst

Wohlfahrtspflege)

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1929, merupakan perusahaan

asuransi kecelakaan, dirancang oleh LOG ID dengan konsep menyajikan

inovasi dan kreatifitas yang diekspresikan dengan green architecture.

Lekukan atap yang terbuka dan dengan langit-langit pada lantai atas yang

transparan digunakan untuk memasukkan cahaya matahari ke dalam

bangunan dan digunakan untuk memasukkan cahaya matahari ke dalam

bangunan dan memberikan pertukaran udara yang didukung oleh

penggunaan struktur glass-block. Cahaya yang menyilaukan dan panas

dikurangi dengan bukaan, aliran air hujan ke dalam bangunan dan

tanaman sub tropis. Yang menarik adalah terwujudnya bangunan dengan

ciri khas high tech, dengan elemen struktur yang ditonjolkan dan elemen

transparan yang digabungkan dengan green architecture, dengan

menghadirkan tanaman sub tropis ke dalam bangunan. Tanaman

tersebut dihadirkan untuk mereduksi kebisingan dibantu oleh elemen

interior seperti karpet pada rising floor, sebagaimana terlihat pada gambar

potongan di bawah ini.

Page 78: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bukaan-bukaan dan kaca juga direncanakan sebagai sistem

pencahayaan alami. Penggunaan kaca dengan warna memiliki tujuan

untuk mengontrol pencahayaan pada area kerja dan memberikan privasi,

selain itu warna juga memberi kesan kontras dengan elemen bangunan

lainnya. Tangga melingkar sebagai salah satu sarana transportasi vertikal

antar lantai.

Melihat pada denah, kantor kreatif

dirancang dengan memberikan selang

daerah hijau dalam bangunan antara

ruang-ruang kantor yang fleksibel.

Perancang meletakkan ruang-ruang

pertemuan pada area informal seperti

pada selasar dan area hijau dalam bangunan.

b) British Pavilion

Dalam desain ini Nicholas Grimshaw berhasil menerapkan bahwa antara

ekologi lingkungan dengan High Tech Architecture tidak harus merupakan

sesuatu yang bersifat ekslusif. Bangunan ini berlokasi di Seville, Spanyol,

merupakan kota yang paling panas di Eropa dengan temperatur

mencapai 45 OC selama musim panas. Untuk

mengatasi kondisi ini, digunakan kaca air yang

sangat besar pada sisi timur bangunan. Aliran air

mengalir dari atas bangunan menuju ke bawah (di

parit yang ada di sekitar bangunan) dengan

menggunakan pompa dengan sumber energi dari

Gambar IV. 10 Potongan BGW (Sumber : Creative office)

Gambar IV. 12 British Pavillion

(Sumber : Eco-Tech, Sustainable Architecture and High Technology)

Gambar IV. 11 Denah BGW

(Sumber : Creative office)

Page 79: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

panel surya berbentuk ”S” yang berada di atas atap.

c) Millenium Dome

Millenium Dome karya

Richard Rogers merupakan

bangunan pameran yang

bergaya High Tech

Architecture dan merupakan

salah satu dari beberapa proyek

raksasa di Inggris. Dengan

menggunakan struktur

membran, bangunan ini didirikan pada tahun 1999. Jaringan kabel pada

Millenium Dome terdiri atas rangkaian kabel radial yang berpasangan

dengan rentang 25 meter diantara simpul yang didukung oleh kabel

penggantung sampai ke puncak tiang. Kabel radial membengkok yang

mengarah ke bawah menghasilkan gaya tekan terhadap kabel gantung

dan hal ini membuat kabel-kabel tersebut hampir membentuk sudut lurus.

BAB V

PUSAT INFORMASI IPTEK YANG DIRENCANAKAN

A. BATASAN PENGERTIAN

Pusat Informasi Iptek yang direncanakan ini merupakan suatu wadah untuk

menghimpun, mengolah, dan menyebarkan data serta informasi hasil penelitian,

yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, baik di dalam negeri maupun di

mancanegara, serta mempertunjukkan, memperagakan dan mengenalkan

penerapan ilmu pengetahuan mengenai suatu bidang pengalaman tertentu.

Wadah ini menggunakan basis teknologi informasi dan telekomunikasi dalam

suatu bentuk jaringan komputer (computer networks).

Gambar IV. 13 Millenium Dome

(Sumber : www.greatbuilding.com)

Page 80: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Untuk selanjutnya informasi-informasi tersebut disebarkan kepada

masyarakat luas, baik melalui media internet, jasa konsultasi langsung, seminar

maupun pameran atau peragaan. Selain itu, di dalam pusat informasi ini terdapat

fasilitas pendukung berupa imax theater yang disediakan untuk pemutaran film-

film yang berhubungan dengan iptek serta dilengkapi adanya perpustakaan, baik

berupa buku teks maupun koleksi audio visual (AV).

B. VISI DAN MISI

1. Visi

Dalam lingkup Pusat Informasi Iptek sebagai lembaga akademik dan

perintis kehidupan ilmiah, khususnya di Surakarta maka PIIS mencanangkan

visi :

Terwujudnya kehidupan masyarakat yang cerdas, kreatif, dinamis dan

inovatif yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Misi

Disamping visi diatas, Pusat Informasi Iptek juga mempunyai misi sebagai

berikut :

a) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar menjadi penggerak

utama dalam meningkatkan kemajuan dan memperkuat daya saing

masyarakat.

b) Ikut serta dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui

pemahaman dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

pembangunan yang berkelanjutan.

C. TUJUAN DAN SASARAN

Merujuk dari hasil studi LIPI Jakarta serta berdasarkan fakta dan fenomena

yang ada di Surakarta dan sekitarnya, maka dapat dirumuskan tujuan dan

sasaran dari pusat informasi yang direncanakan adalah sebagai berikut :

1. Tujuan

- Mempercepat penyebarluasan informasi serta meningkatkan

pertukaran informasi antar masyarakat iptek.

- Memberikan jasa pelayanan informasi ilmu pengetahuan dan

teknologi kepada masyarakat, melalui akses jaringan komputer,

pameran, peragaan dan jasa konsultasi.

Page 81: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

- Sebagai sarana pelengkap (komplementer) dan penunjang

(suplementer) materi yang diperoleh dari lembaga pendidikan formal.

- Mendekatkan informasi Iptek sampai ke semua lapisan masyarakat

yang ada di kota maupun di daerah (penentu kebijakan, peneliti,

dosen, mahasiswa, siswa dan asosiasi profesi serta masyarakat luas).

2. Sasaran

Sasaran yang diharapkan adalah dari pusat informasi ilmu pengetahuan

dan teknologi ini antara lain :

- Terwujudnya masyarakat yang sadar akan informasi Iptek.

- Terwujudnya kerjasama layanan informasi Iptek terpadu.

- Terdokumentasi dan tersebarnya informasi Iptek ke masyarakat luas.

- Berkembangannya sistem pelayanan informasi ilmu pengetahuan dan

teknologi, sehingga dapat memaksimalkan pemanfataan dan

penggunaan data serta informasi, khususnya data dan informasi

Iptek.

D. STATUS KELEMBAGAAN

Status kelembagaan pusat informasi iptek ini direncanakan menjadi suatu

badan negara atau pemerintah dengan otoritas dari LIPI sebagai lembaga

penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi tingkat nasional, yang bekerja sama

dengan badan-badan atau instansi terkait dalam bidang informasi dan penelitian

ilmu pengetahuan dan teknologi, baik swasta maupun negara.

Tanggung jawab dan koordinasi program, tetap kepada LIPI selanjutnya

langsung kepada presiden, melalui Menristek. Seperti terlihat pada skema di

bawah ini :

MENPARPOSTEL

Presiden RI

Skema V.1 Status kelembagaan

Sumber : Analisa penulis

PUSAT INFORMASI IPTEK IPKIN (Ikatan Profesi

Komputer dan Informatika Indonesia)

APJII (Asosiasi Penyedia Jasa

Internet Indonesia)

PT. TELKOM

MENRISTEK

LIPI BPPT

DRN (Dewan Riset Nasional)

Page 82: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

E. SKALA PELAYANAN

Skala pelayanan dari pusat informasi iptek ini adalah skala lokal dan nasional

namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

diharapkan akan mampu mencakup pelayanan skala internasional.

F. PENGADAAN DANA

Bagi keberlangsungan program dan kegiatan di dalam pusat informasi iptek

ini tentu akan membutuhkan biaya dan adanya bantuan dana. Dalam hal ini dana

akan dihimpun dan didapatkan dari beberapa sumber, antara lain :

- Subsidi pemerintah

- Bea dari pelayanan internet

- Jasa pelayanan ISP

- Penjualan tiket masuk pameran, peragaan, pemutaran film dan

seminar

- Bea pendidikan dan pelatihan

- Sponsor dari badan-badan usaha swasta

- Bantuan atas nama perseorangan dan kelompok.

G. LINGKUP KEGIATAN

Mengingat teknologi informasi merupakan faktor yang penting dalam pusat

informasi yang direncanakan, yaitu untuk mencari, menyimpan, mengolah,

menghasilkan dan menyampaikan suatu informasi maka kegiatan utama dari

pengelola fasilitas ini didasarkan pada bidang-bidang yang termasuk ke dalam

teknologi informasi. Berdasarkan “Tinjauan teori tentang Teknologi informasi”,

Bab 2, maka dapat ditentukan lingkup kegiatan dan jenis pelayanan dalam pusat

informasi iptek di Surakarta adalah sebagai berikut : .

1. Fasilitas penghimpunan dan pengolahan data informasi

Page 83: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Kegiatan ini terdiri dari penghimpunan dan pengolahan data hasil

penelitian yang dilakukan oleh bangsa Indonesia. Untuk tahap awalnya

informasi yang akan dikelola melalui jaringan komputer berupa abstrak hasil

penelitian, biografi peneliti dan kegiatan ilmiah serta informasi lain yang

berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Proses pengolahan data ini diperkirakan akan membengkak volume

kerjanya, sehingga diperlukan sistem otomatisasi yang dipadukan dengan

tenaga manusia yang mampu menghimpun dan mempropagandakan data-

data (disebut kolektor), yang akan dikirim ke maintainer yang mempunyai

kemampuan untuk mengelola suatu lokasi server (ftp,gopher, http, atau

database lainnya) dan sanggup untuk mengelola data. Data hasil olahan

tersebut selanjutnya akan menjadi informasi yang dapat diakses melalui

internet.

Dari setiap bagian-bagian di atas sangat membutuhkan ruang-ruang yang

mampu memberikan dorongan kreatifitas bagi pengelola di dalamnya yang

didukung dengan perancangan fisik yang mampu mengurangi kesan

munculnya kepenatan aktivitas kerja yang selalu berhubungan dengan

komputer.

2. Fasilitas layanan informasi dan konsultasi

Dalam hal ini pengunjung yang ingin mendapatkan informasi masih

bersifat pasif, karena belum menguasai masalah pengoperasian internet dan

ingin cepat mendapat informasi yang diinginkan tanpa banyak mengalami

kesulitan mendapatkan nama situs yang diketahui. Fasilitas ini juga melayani

jasa konsultasi ilmu pengetahuan seperti ilmu kebumian (geoteknologi dan

oseanografi), hayati (biologi dan bioteknologi), teknik (fisika, kimia,

informatika, tenaga listrik serta elektronika dan telekomunikasi) serta ilmu

pengetahuan sosial dan kemanusiaan (ekonomi, kemasyarakatan dan

kebudayaan serta politik).

3. Fasilitas pendidikan dan pelatihan

Pusat informasi iptek ini melayani pendidikan dan pelatihan, khususnya

bidang teknologi informasi, yang berupa aplikasi komputer baik software

maupun hardware (perakitan dan servis) bagi masyarakat umum, pelajar dan

mahasiswa dalam bentuk short course.

4. Fasilitas peragaan (demo iptek)

Page 84: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Merupakan fasilitas yang dapat diakses oleh masyarakat umum, baik itu

sebagai pengunjung maupun peserta. Fasilitas ini bersifat temporer. Bagi

masyarakat umum atau para akademisi dapat menggunakan fasilitas ini guna

menyebarluaskan hasil pemikirannya.

5. Fasilitas perpustakaan

Merupakan fasilitas penyimpanan dan pemeliharaan hasil karya manusia

di bidang iptek baik berupa karya cetak seperti buku, majalah, surat kabar

dan lain-lain maupun karya-karya dalam bentuk audio visual (AV) seperti CD,

VCD, DVD, dan kaset. Selain itu perpustakaan ini juga menyediakan fasilitas

fotokopi bagi pengguna jasa perpustakaan.

Perpustakaan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu perpustakaan bagian ilmu

pengetahuan eksakta, ilmu sosial serta ilmu pengetahuan umum.

6. Fasilitas internet

Kegiatan yang memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk mendapatkan

informasi secara mudah dan cepat dalam bentuk pelayanan High Speed

Internet Access. Fasilitas ini dilayani oleh 8 penyedia jasa internet (1 dari

internal Pusat Informasi Iptek dan 7 dari pihak luar yang menyewa tempat)

dengan masing-masing kapasitas tiap ruangnya sebanyak 15-20 komputer

yang terkoneksi sambungan internet.

7. ISP (Internet Service Provider)

Faslitas ini memberikan jasa koneksi internet untuk pelayanan

penyambungan internet bagi masyarakat atau instansi yang ingin

berlangganan internet. ISP ini dikelola intern dari Pusat Informasi Iptek yang

bekerja sama dengan operator jaringan. ISP tidak memiliki peralatan jaringan

dan hanya menyediakan jasa untuk penjualan, customer support dan billing

atau penagihan, sedangkan mulai bandwidth dan sistem jaringan, diserahkan

kepada operator jaringan (di luar lingkup Pusat Informasi Iptek).

8. Imax theater

Merupakan bioskop untuk pemutaran film yang berhubungan dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi, dengan kualitas gambar dan efek suara yang

lebih jelas.

9. Area hot spot

Page 85: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Merupakan fasilitas dimana access point memberikan layanan jaringan

broadband secara nirkabel kepada pengunjung yang mendatangi tempat

tersebut melalui WLAN (Wireless Local Area Network). Hot spot terdapat di

lokasi yang banyak “populasinya” seperti kafetaria, perpustakaan dan ruang

diskusi.

10. Fasilitas seminar

Kegiatan ini bersifat temporer, yang diadakan berdasarkan permintaan

dari masyarakat atau dari pihak peneliti yang ingin memasyarakatkan iptek

melalui diskusi dan seminar.

11. Iptek expo

Merupakan ajang untuk mensosialisasikan dan memamerkan berbagai

hasil riset dan inovasi teknologi yang dilakukan oleh ilmuwan Indonesia. Iptek

expo merupakan event yang sangat strategis untuk menginformasikan

kepada masyarakat sampai sejauh mana kemajuan teknologi di Indonesia

yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri dalam negeri, selain

itu fasilitas ini juga mewadahi kegiatan pameran yang berhubungan dengan

teknologi informasi, seperti pameran komputer dan perlengkapannya atau

pameran elektronik.

H. PELAKU KEGIATAN

Berdasarkan fasilitas-fasilitas yang telah disebutkan di atas, maka dapat

ditentukan pelaku kegiatan dalam pusat informasi iptek adalah sebagai berikut :

1. Pengunjung

Pengunjung ini terdiri dari pengunjung yang mencari informasi aktif

(internet dan perpustakaan) maupun pengunjung pasif (jasa konsultasi dan

pengunjung imax theater), pengunjung yang ingin belajar di bidang teknologi

informasi, pengunjung yang ingin berlangganan internet, pengunjung

pameran serta peragaan iptek.

2. Pengelola

Yaitu orang-orang yang mengelola wadah ini agar kegiatan yang

diwadahi dapat berjalan lancar, yang terdiri direktur, staf dan servis.

Pengelola barasal dari pihak pemerintah dan ilmuwan Indonesia yang

Page 86: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

memiliki tujuan untuk menyukseskan program pembangunan iptek, serta

mewujudkan terciptanya masyarakat ilmiah di Indonesia, khususnya

Surakarta dan sekitarnya.

3. Tamu (pengisi materi)

Tamu merupakan para ilmuwan atau pengisi materi (baik dari dalam

maupun luar Indonesia) yang mengadakan acara seminar dan peragaan

iptek yang telah mengadakan kesepakatan dengan pengelola sebelumnya.

4. Penyewa

Yaitu pihak yang menyewa tempat/showroom pada wadah ini guna

peragaan iptek serta penyewa tempat untuk layanan jasa internet.

I. FREKUENSI KEGIATAN

Beberapa jenis kegiatan yang ada di dalam pusat informasi iptek ini, antara

lain :

1. Kegiatan utama dalam pusat informasi iptek, yaitu berupa jasa informasi

(perpustakaan dan internet) dilaksanakan rutin setiap hari dengan interval

waktu antara pukul 08.00 – 21.00, pada hari Senin sampai dengan

Minggu. Pertimbangan ini dilakukan berdasarkan waktu luang yang

dimiliki oleh mayoritas pengunjung, yang terdiri dari pelajar dan

mahasiswa, karyawan swasta dan petugas pemerintah, yang rata-rata

memiliki waktu luang pada hari Minggu serta pada sore atau malam hari.

2. Untuk kegiatan adminstrasi, pengelolaan informasi serta kegiatan

konsultasi langsung (berkaitan dengan iptek) dilaksanakan setiap hari

Senin sampai dengan Sabtu, dengan interval waktu antara pukul 08.00 –

16.00 sesuai dengan jam kerja lembaga/instansi lain dengan koordinasi

dari pusat.

3. Kegiatan seminar, pemutaran film/slide, peragaan dan pameran iptek

dilakukan secara periodik atau sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

4. Untuk kegiatan diklat dan pendidikan dilakukan berdasarkan penjadwalan

yang telah ditetapkan.

Page 87: TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN