90
TUGAS AKHIR PERANCANGAN PRODUK SMART TABLE KONTEMPORER MENGGUNAKAN PENDEKATAN ERGONOMI Oleh: ANDRIAS DWI PRASETYO NPM : 15052006 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2019

TUGAS AKHIR PERANCANGAN PRODUK SMART TABLE …eprints.uwp.ac.id/id/eprint/1064/2/TA Andrias Dwi Prasetyo (1505200… · TUGAS AKHIR PERANCANGAN PRODUK SMART TABLE KONTEMPORER MENGGUNAKAN

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • TUGAS AKHIR

    PERANCANGAN PRODUK SMART TABLE KONTEMPORER

    MENGGUNAKAN PENDEKATAN ERGONOMI

    Oleh:

    ANDRIAS DWI PRASETYONPM : 15052006

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS WIJAYA PUTRASURABAYA

    2019

  • i

    TUGAS AKHIR

    PERANCANGAN PRODUK SMART TABLE KONTEMPORER

    MENGGUNAKAN PENDEKATAN ERGONOMI

    Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh

    Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik

    Universitas Wijaya Putra Surabaya

    Oleh:

    ANDRIAS DWI PRASETYONPM : 15052006

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS WIJAYA PUTRASURABAYA

    2019

  • HALAMAN PERSETUJUAN

    NAMA : Andrias Dwi Prasetyo

    NPM : 15052006

    FAKULTAS : Teknik

    PROGRAM STUDI : Teknik Industri

    JUDUL : Perancangan Produk Smart Table Kontemporer

    Menggunakan Pendekatan Ergonomi

    Surabaya, 04 November 2019

    Mengetahui, Disetujui Oleh :

    Dekan Fakultas Teknik Dosen Pembimbing

    Slamet Riyadi ST,MT Slamet Riyadi ST,MTNIDN : 07119117101 NIDN : 07119117101

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    Telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir serta

    dinyatakan LULUS. Dengan demikian tugas akhir ini dinyatakan sah untuk

    melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Teknik PROGRAM STUDI

    TEKNIK INDUSTRI PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA, kepada :

    Nama : ANDRIAS DWI PRASETYONpm : 15052006Judul : Perancangan Produk Smart Table Kontemporer Menggunakan

    Pendekatan Ergonomi

    DEWAN PENGUJI TUGAS AKHIR

    KETUA : Slamet Riyadi ST, MT. (……………………………..)NIDN : 07119117101

    ANGGOTA 1 : Ong Andre Wahyu R ST, MT. (…...………………………..)NIDN : 0005047201

    ANGGOTA 2 : Slamet Riyadi ST, MT. (…..………………….……..)NIDN : 07119117101

    Surabaya, 04 November 2019

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi Teknik Industri

    Slamet Riyadi ST, MT. Ong Andre Wahyu R ST,MT.NIDN: 07119117101 NIDN: 0005047201

  • iii

    PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat

    karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

    Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya

    atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

    secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Surabaya, 04 November 2019

    Andrias Dwi PrasetyoNPM : 15052006

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta

    kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang mengambil

    judul “Perancangan Produk Smart Table Kontemporer Menggunakan Pendekatan

    Ergonomi”.

    Tujuan penulisan tugas akhir ini untuk memenuhi sebahagian syarat

    memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST) bagi mahasiswa program S-1 di program

    studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra. Penulis menyadari

    bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis

    mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi

    kesempurnaan tugas akhir ini.

    Terselesaikannya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,

    sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa

    hormat penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua

    pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung

    maupun tidak langsung dalam penyusunan tugas akhir ini hingga selesai,

    terutama kepada yang saya hormati :

    1. Bapak H. Budi Endarto, SH, M.Hum, selaku Rektor Universitas Wijaya

    Putra.

    2. Bapak Slamet Riyadi, ST,MT, selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas

    Wijaya Putra.

    3. Bapak Ong Andre Wahyu Riyanto, ST,MT dan Ketua Program Studi Teknik

    Industri, Universitas Wijaya Putra.

    4. Bapak Slamet Riyadi, ST,MT, Selaku dosen pembimbing yang dengan

    sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis,

    sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

    5. Para Dosen Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Putra.

  • v

    6. Laboran dan asisten terutama Laboratorium Fakultas Teknik, Universitas

    Wijaya Putra.

    7. Rekan-rekan S1 yang telah banyak memberikan masukan saran.

    8. Keluargaku: ayah dan ibuku yang memberikan semangat dan doa.

    9. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam

    penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

    Akhirnya, Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak

    dan apabila ada yang tidak tersebutkan Penulis mohon maaf, dengan besar

    harapan semoga skripsi yang ditulis oleh Penulis ini dapat bermanfaat khususnya

    bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Bagi para pihak yang telah

    membantu dalam penulisan skripsi ini semoga segala amal dan kebaikannya

    mendapatkan balasan yang berlimpah dari Tuhan YME, Amiiin.

    Surabaya, 04 November 2019

    Andrias Dwi Prasetyo

  • vi

    LEMBARAN KONSULTASI TUGAS AKHIR

    Nama : Andrias Dwi Prasetyo

    Program Studi : Teknik Industri

    NPM : 15052006

    Alamat : Ds. Jatirowo RT 06 RW 03 Kec. Dawarblandong,

    Mojokerto

    Telp : 081231339710

    Judul Tugas Akhir : Perancangan Produk Smart Table KontemporerMenggunakan Pendekatan Ergonomi

    KonsultasiKe Uraian / Materi Bimbingan

    BabHalaman

    HariTanggal

    Tanda TanganDosen Pembimbing

    1 Penentuan Tema Bab I - III 15/04/192 Penentuan Judul Judul 16/04/19

    3 Materi desain produk danmetode yang di gunakan Bab I - III 18/04/19

    4 Desain Kuesioner Bab IV 08/05/195 Hasil Kuesioner Bab IV 10/07/19

    6 Pengujian Validitas DanReliabilitas Bab IV 12/07/19

    7 Materi ergonomi dananthopometri Bab IV 24/07/19

    8 Perhitungan anthopometripada produk Bab IV 18/08/19

    9 Analisis ekonomi Bab IV 26/09/1910 Kesimpulan dan Saran Bab V 09/10/19

    Surabaya, 04 November 2019

    Mengetahui

    Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

    Ong Andre Wahyu R ST,MT. Slamet Riyadi ST, MT.NIDN: 0005047201 NIDN : 07119117101Keterangan :

  • vii

    Setiap konsultasi kartu ini harap di bawa dan di tanda tangani oleh DosenPembimbing.

    DAFTAR ISI

    TUGAS AKHIR.............................................................................................................i

    HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ii

    LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ii

    PERNYATAAN...........................................................................................................iii

    KATA PENGANTAR...................................................................................................iv

    LEMBARAN KONSULTASI TUGAS AKHIR..................................................................vi

    DAFTAR GAMBAR....................................................................................................xi

    DAFTAR TABEL........................................................................................................xii

    ABSTRAK................................................................................................................ xiii

    ABSTRACT.............................................................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

    1.2 Perumusan Masalah...................................................................................... 3

    1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................... 3

    1.4 Batasan Masalah ........................................................................................... 4

    1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4

    1.6 Sistematika Penulisan.................................................................................... 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 6

    2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 6

    2.2 Landasan Teori .............................................................................................. 8

    2.2.1 Pengertian Desain Produk ............................................................................. 8

    2.3 Reliasasi Pengembangan Produk Furnitur Kontemporer ................................ 9

    2.4.1 Metode Pengukuran Tubuh ........................................................................ 11

    2.4.2 Penggunaan Distribusi Normal ................................................................... 14

  • viii

    2.4.2.1 Data antropometri................................................................................. 14

    2.4.2.2 Penggunaan Data Anthropometri........................................................ 18

    2.5 Ergonomi Dalam Perancangan Produk Smart Table Kontemporer ............ 24

    2.5.1 Ruang Lingkup Ergonomi ............................................................................. 25

    2.5.2 Tujuan Ergonomi........................................................................................... 26

    2.5.3 Prinsip – Prinsip Ergonomi........................................................................... 26

    2.5.4 Manfaat Ergonomi ........................................................................................ 28

    2.5.5 Sejarah Ergonomi.......................................................................................... 28

    BAB III METODE PENELITIAN................................................................................. 31

    3.1 Rancangan Penelitian .................................................................................. 31

    3.2 Studi Pendahuluan ...................................................................................... 32

    3.2.1 Studi Pustaka ................................................................................................. 32

    3.2.2 Melihat Objek ................................................................................................ 32

    3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 32

    3.3.1 Metode Penelitian Lapangan …………………………………………………….32

    3.3.1.1 Observasi ................................................................................................. 32

    3.3.1.2 Wawancara ............................................................................................. 33

    3.3.1.3 Kusioner …………………………………………………………………………33

    3.3.1.4 Skala Likert .............................................................................................. 34

    3.3.1.5 Langkah – Langkah Membuat Kuisoner .............................................. 34

    3.3.1.6. Validasi.................................................................................................... 35

    3.3.1.7 Reliabilitas ............................................................................................... 36

    3.4 Tujuan Penelitian......................................................................................... 36

    3.5 Metode Analisi Data .................................................................................... 37

  • ix

    3.5.1 Memperkirakan Dimensi Tubuh ................................................................. 37

    3.6 Material ....................................................................................................... 38

    3.7 Rancangan Produk....................................................................................... 39

    BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS.................................................................... 41

    4.1 Pengolahan Data ......................................................................................... 41

    4.1.1 Pernyataan Misi ............................................................................................ 41

    4.1.2 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan .............................................................. 42

    4.1.3 Menentukan Kepentingan Relatif Setiap Kebutuhan .............................. 43

    4.1.4 Pengujian Validitas dan Realibilitas............................................................ 47

    4.2 Pengolahan Data Ergonomi......................................................................... 49

    4.2.1 Deskripsi Produk ........................................................................................... 49

    4.2.2 Data Anthropometri Yang Digunakan ........................................................ 49

    4.2.3 Analisis perhitungan persentil dan penentuan dimensi.......................... 55

    4.3 Penyusunan Konsep ................................................................................... 57

    4.4 Penyaringan Konsep Produk Furnitur Kontemporer................................... 58

    4.4.1 Kuisioner Kedua ............................................................................................ 58

    4.4.2 Hasil Penyebaran Kuisioner Kedua ............................................................. 59

    4.5 Arsitektur Produk ........................................................................................ 60

    4.6 Konsep Produk............................................................................................. 62

    4.7 Realisasi Produk........................................................................................... 63

    4.8 Perhitungan Biaya ....................................................................................... 65

    4.9 Analisis Ekonomi.......................................................................................... 68

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 70

    5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 70

  • x

    5.1.1 Kesimpulan Pertama .................................................................................... 70

    5.1.2 Kesimpulan Kedua ........................................................................................ 70

    5.2 Saran............................................................................................................ 71

    DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 72

    LAMPIRAN

  • xi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Realisasi Pengembangan Furnitur kontemporer ........................... 10

    Gambar 2.2 Distribusi Normal Dan Perhitungan Percentile .............................. 15

    Gambar 2. 3 Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya ................ 16

    Gambar 2.4 Istilah Yang Dipakai Pada Diskripsi Gerakan Dan Rentang

    sambungan ..................................................................................... 16

    Gambar 2.5 Data statistik pada tinggi tubuh pria Pygmy (Afrika tengah),

    Amerika , dan Nilote (Sudan). ........................................................ 17

    Gambar 2.6 perbedaan proporsi tubuh diantara 3 populasi ............................. 17

    Gambar 2.7 Antropometri tangan ...................................................................... 22

    Gambar 2.8 Antropometri kepala ...................................................................... 23

    Gambar 2.9 Antropometri kaki .......................................................................... 24

    Gambar 3. 1 Flow chart penelitian ..................................................................... 31

    Gambar 3.2 Rancangan Desain Kursi ................................................................. 39

    Gambar 3.3 Rancangan Desain Meja 1 .............................................................. 39

    Gambar 3.4 Rancangan Desain Meja 3D ............................................................ 40

    Gambar 3.5 Rancangan Desain meja 3D ............................................................ 40

    Gambar 4.1. Konsep Desain Furnitur Kontemporer .......................................... 57

    Gambar 4.2 Arsitektur Produk ........................................................................... 60

    Gambar 4.3 Morfologi Produk .......................................................................... 60

    Gambar 4.4 Desain Sofa ..................................................................................... 61

    Gambar 4.5 Desain Smart Table ......................................................................... 62

    Gambar 4.6 3D Produk ....................................................................................... 62

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Dimensi untuk orang inggris dewasa usia 19-65 tahun, dimana :

    X = nilai rata-rata (mean), Gx = nilai standar deviasi (SD), 5% =

    nilai 5 percentil, 95% = nilai 95 percentil. ..........................................18

    Tabel 2.2 perkiraan antropometri untuk masyarakat Hongkong, dewasa,

    dapat diekivalensikan sementara untuk masyarakat Indonesia

    (kesamaan etnis Asia), semua dimensi dalam satuan mm. dimana :

    Gx = nilai rata-rata (mean), T = nilai standar deviasi (SD), 5% =

    nilai 5 ..................................................................................................19

    Tabel 2.3 Antropometri masyarakat Indonesia serta dimensionalnya. .............20

    Tabel 2.4 Antropometri telapak tangan orang Indonesia, semua dimensi dalam

    satuan mm ..........................................................................................21

    Tabel 2.5 Antropometri kepala orang Indonesia , dimana : lebar kepala = 9,2%

    tinggi badan pria dan 9.3% tinggi badan wanita ...............................22

    Tabel 2.6 Antropometri kaki orang Indonesia , dimana : panjang telapak kaki

    = 15.2% tinggi badan pria dan 14.7% tinggi badan wanita. ................ 23

    Tabel 3. 1 nilai V ................................................................................................. 37

    Tabel 4.1 Pernyataan Misi .................................................................................. 41

    Tabel 4.2 Interprestasi Kebutuhan pelanggan ................................................... 43

    Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Kepentingan .......................................................... 44

    Tabel 4.4 Rangking Item Kebutuhan .................................................................. 45

    Tabel 4.5 Data Kuesioner ................................................................................... 46

    Tabel 4.6 Uji Validitas dan Realibilitas Data ....................................................... 47

    Tabel 4.7 Rekapitulasi Persentil ......................................................................... 53

    Tabel 4.8 desain kuisioner kedua Matriks Penyaringan Konsep ........................ 57

    Tabel 4.9 Hasil Penyebaran Kuisioner Kedua ..................................................... 58

    Tabel 4.10 Perhitungan Biaya ............................................................................ 63

    Tabel 4.11 Analisis Ekonomi ............................................................................... 65

  • xiii

    PERANCANGAN PRODUK SMART TABLE KONTEMPORERDENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ERGONOMI

    Andrias Dwi PrasetyoProgram Studi Teknik Industri

    Fakultas Teknik - Universitas Wijaya Putra

    ABSTRAK

    Manusia merupakan titik sentral dari ilmu ergonomi. Keterbatasanmanusia menjadi pedoman dalam merancang suatu produk yang ergonomis.Fokus ergonomi melibatkan tiga komponen utama yaitu manusia,mesin/peralatan dan lingkungan yang saling berinteraksi antara satu denganyang lainnya dan interaksi tersebut menghasilkan suatu sistem kerja yang tidakbisa dipisahkan. Dalam kehidupan sehari-hari perabot berperan sebagai fasilitasatau sarana dari berbagai kegiatan manusia di dalam suatu ruangan. Manusiamenggunakan perabot dari pagi hinga pagi lagi. Manusia tidak bias lepas darimeja dan kursi dimana – mana manusia sangat membutuhkan meja dan kursibaik untuk duduk sekedar beristirahat maupun untuk meletakan barang maupunmakan dan minuman. Oleh karena itu meja tamu berbentuk unik dan multifungsidengan menggunakan pendekatan ergonomi dalam penggunaannya menjadisalah satu desain meja tamu yang sangat dibutuhkan di masyarakat. Untukmerancang produk tersebut metode yang digunakan adalah ergonomi yangmerupakan sebuah metode perancangan langsung melibatkan konsumendikaitkan dengan saspek kualitas keterlibatan pengguna diperlukan untukmengetahui yang dirasakan, diinginkan,dibutuhkan dan kesan konsumenterhadap suatu produk sehungga hal tersebut dapat mempermudah prosesperancangan produk.

    Kata kunci: Meja, Furniture, Ergonomi, Multifungsi.

  • xiv

    SMART TABLE CONTEMPORARY PRODUCT DESIGN USINGERGONOMIC APPROACH

    Andrias Dwi PrasetyoIndustrial Engineering Study Program

    Faculty of Engineering - University of Wijaya Putra

    ABSTRACT

    Humans are the central point of ergonomics. Human limitations are a guidelinein designing an ergonomic product. The focus of ergonomics involves three maincomponents, namely human, machine / equipment and environment thatinteract with each other and that interaction produces a work system thatcannot be separated. In everyday life furniture acts as a facility or means ofvarious human activities in a room. Humans use furniture from morning tomorning again. Humans can not be separated from tables and chairs - wherepeople really need a table and chairs both to sit just resting or to put things oreat and drink. Therefore the guest table is unique and multifunctional using anergonomics approach in its use to be one of the design of a guest table that isvery much needed in the community. To design the product the method used isergonomics which is a design method that directly involves consumersassociated with the aspect of user involvement quality needed to know what isfelt, desired, needed and the impression of consumers of a product so that it cansimplify the product design process.

    Keywords: Table, Furniture, Ergonomics, Multifunction.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Di zaman yang modern ini, sebagai manusia mengharapkan munculnya hal-

    hal baru yang lebih praktis dan ergonomis dalam penggunaanya serta

    mempunyai daya guna lebih dari produk sebelumnya. Hal ini ditunjang pula

    dengan ketersediaan alat penunjang yang dilengkapi dengan teknologi sekarang

    ini untuk pembuatannya dan semakin berkembangnya kebutuhan manusia akan

    sebuah kemudahan.

    Dalam kehidupan sehari-hari perabot berperan sebagai fasilitas atau

    sarana dari berbagai kegiatan manusia di dalam suatu ruangan. Manusia

    menggunakan perabot dari pagi hinga pagi lagi. Manusia menggunakan

    perabotan berupa mebel untuk menunjang kegiatan agar berjalan dengan baik.

    Dalam bahasa Inggris, perabotan disebut Furniture, sedangkan kata mebel yang

    dikenal hingga sekarang ini berasal dari bahasa Belanda ‘’meuble’’. Kata

    furniture kini lebih sering digunakan karena pengaruh bahasa Inggris. Padahal

    kata furniture berasal dari bahasa Perancis yaitu fourniture dari kata fournir yang

    berarti „to furnish’ atau melengkapi ruangan dengan mebel dan accessorisnya

    (Agus Nursalim dkk., 2015).

    Bayangan akan hal tersebut,fungsi dari meja tamu diperlukan sebuah

    penambahan spesifikasi sehingga dapat memenuhi segala kebutuhan dalam

    menjamu tamu, sehingga segala kegiatan yang terjadi diruang tamu dapat

    terbackup tanpa mengurangi kenyamanan tamu. Berdasarkan kebutuhan

    pengguna meja multifungsi dan berteknologi, dalam proses perancangan produk

    tersebut pengguna meja dilibatkan agar dapat dirancang produk sesuai dengan

    keinginan dan spesifikasi kebutuhan pengguna meja. Multifungsi sendiri

    merupakan sesuatu yang mempunyai berbagai tugas atau fungsi. Dapat diartikan

  • 2

    furniture multifungsi merupakan furnitur yang memiliki lebih dari 1 fungsi dalam

    satu benda. Pada dasarnya furnitur multifugsi memiliki fungsi yang sama dengan

    furnitur yang lain, akan tetapi furnitur multifungsi memiliki nilai lebih. Karena

    dari segi ergonomi dan ekonomi menjadi alasan furnitur tersebut banyak

    diminati. Untuk merancang produk tersebut metode yang digunakan adalah

    ergonomi yang merupakan sebuah metode perancangan langsung melibatkan

    konsumen dikaitkan dengan saspek kualitas keterlibatan pengguna diperlukan

    untuk mengetahui yang dirasakan, diinginkan,dibutuhkan dan kesan konsumen

    terhadap suatu produk sehungga hal tersebut dapat mempermudah proses

    perancangan produk.

    Meubel multifungsi secara harfiah dapat dipisahkan dan diartikan meubel

    yaitu sebuah perbotan /furniture dan multifungsi adalah sebuah hal yang

    memiliki banyak fungsi atau pung kegunaa. Dapat diartikan sendiri bahwa

    meubel multifungsi adalah furniture yang dapat berubah dan dapat memiliki

    fungsi lebih dari satu buah saja. Contohnya, meja belajar pada umumnya hanya

    dapat digunakan sebagai meja, tapi jika dia multifungsi maka dia dapat berubah

    bentuk atau memiliki fungsi lain (menjadi kursi dan sebagainya). (Samuel Yamin,

    2017).

    Oleh karena itu meja tamu berbentuk unik dan multifungsi dengan

    menggunakan pendekatan ergonomi dalam penggunaannya menjadi salah satu

    desain meja tamu yang sangat dibutuhkan di masyarakat. Penggunaan meja yang

    fashionable dan memiliki multifungsi yang tidak sekedar tempat meletakkan

    minuman dan makanan tentu akan memberi kenyamanan dan pengalaman yang

    berbeda saat menjamu tamu.

    Maka dari itu meja tamu memiliki bentuk yang unik dan multifungsi yang

    kesannya tidak hanya untuk meletakan makanan dan minuman saja sekarang

    bisa melakukan berbagai hal. Meja tamu yang segi ergonomic yang sesuai

    merupakan salah satu desain meja yang banyak di minati oleh masyarakat. Mulai

    sekarang meja tamu kesannya monoton hanya seperti itu – itu saja sekarang

  • 3

    dengan adanya penambahan spesifikasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan

    dalam menjamu tamu tanpa mengurangi kenyamanan tamu.

    Untuk merancang produk tersebut metode yang digunakan adalah

    ergonomi yang merupakan sebuah metode perancangan langsung melibatkan

    konsumen dikaitkan dengan aspek kualitas keterlibatan pengguna diperlukan

    untuk mengetahui yang dirasakan, diinginkan, dibutuhkan dan kesan konsumen

    terhadap suatu produk sehingga hal tersebut dapat mempermudah proses

    perancangan produk.

    Manusia tidak dapat memungkiri bahwa mereka saling terkait dengan

    fasilitas yang ada disekitar lingkungan mereka untuk menunjang dan mewadahi

    segala aktivitas mereka yang bertujuan supaya aktivitas mereka dapat berjalan

    lancar dan menjadi lebih mudah (Hasimjaya dkk., 2017).

    1.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka dapat di rumuskan

    permasalahan yang dihadapi yaitu :

    1. Bagaimana merancang meja yang inovatif dan ergonomis ?

    2. Bagaimana merancang meja yang inovatif dan ergonomis tapi dengan

    biaya yang ekonomis ?

    3. Bagaimana merancang smart table dengan menggunakan pendekatan

    ergonomi ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Melihat perumusan masalah yang telah disusun, maka dapat disebutkan

    tujuan utama dalam penulisan laporan tugas akhir ini:

    1. Mendesain sebuah meja yang inovatif dan ergonomis.

    2. Menentukan biaya per unit produk hasil rancangan meja inovatif dan

    ergonomis.

  • 4

    1.4 Batasan Masalah

    Agar penelitian yang dilakukan tetap relevan dengan tujuan penelitian,

    sehingga tujuan-tujuan penelitian dapat dicapai dengan baik maka penelitian ini

    hanya meliputi:

    1. Penelitian dilakukan di universitas wijaya putra Surabaya.

    2. Penelitian tentang meja multifungsi dan berteknologi yang mengarah

    pada sistem ergonomi.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat yang bisa diambil dari perancangan smart table ini adalah :

    1. Dapat menambah wawasan tentang apa itu ergonomi.

    2. Memberikan informasi kepada siapapun bagaimana pentingnya kenyamanan

    pada sebuah meja.

    3. Sebagai acuan akan terciptanya produk baru.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Penyusunan sistematika penulisan dimaksudkan untuk lebih

    mempermudah penyampaian informasi berdasarkan aturan dan urutan yang

    sistematis. Sistematika penulisan laporan penelitian yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah:

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini diberi penjelasan mengenai latar belakang, perumusan masalah,

    batasan masalah, tujuan, manfaat dan dan sistematika penulisan tugas akhir.

    BAB II TINJUAN PUSTAKA

    Pada bab ini berisikan teori-teori mengenai obyek produk yaitu, teori mengenai

    perancangan, teori strategi, teori ergonomi, teori desain produk, metode

    analisisdata, bahan dan alat.

  • 5

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Pada bab ini berisikan mengenai lokasi penelitaian, metode pengumpulan data

    yang dilengkapi dengan lengkap pemecahan masalah.

    BAB IV PENGUMPULAN ANALISA DATA

    Pada bab ini dijelaskan/diuraikan mengenai perencanaan dalam mengevaluasi

    sebuah produk.

    BAB V KESIMPULAN DAM SARAN

    Pada bab ini memberikan penjelasan mengenai hasil kerja dari peralatan yang

    telah dibuat dengan memberikan kesimpulan dan saran.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Kajian Pustaka

    Perkembangan teknologi saat ini sudah begitu pesatnya, sehingga

    peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan.

    Artinya peralatan dan teknologi memiliki perananan penting dalam upaya

    peningkatan produktivitas pada setiap jenis pekerjaan. Dalam menggunakan alat

    tersebut harus memperhatikan beberapa hal contohnya yaitu desain dari alat

    tersebut, apakah desain alat tersebut sudah atau tidak sesuai dengan kebutuhan

    manusia. Desain yang baik berarti mempunyai kualitas fungsi yang baik,

    tergantung pada sasaran mendesain pada umumnya, bahwa sasaran berbeda

    menurut kebutuhan dan kepentinganya (Azisma Nur dkk., 2015).

    Kenyamanan sebuah meja dan kursi ruang tamu memegang peranan

    penting dalam menjamu tamu saat berkunjung di rumah. Dimana tamu akan

    merasa nyaman saat duduk di ruang tamu karena meja dan kursi sudah sesuai

    standar ergonominya yang dimana itu semua sesuai dengan ukuran standar

    tubuh manusia. Kenyamanan sebuah meja dan kursi bergantung pada kesesuaian

    ukuran meja dan kursi dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam

    jangka waktu tertentu akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat

    berupa Lelah, nyeri dan pusing.

    Meubel multifungsi secara harafiah dapat dipisahkan dan diartikan meubel

    yaitu sebuah perabotan / furniture dan multifungsi adalah sebuah hal yang

    memiliki banyak fungsi ataupun kegunaan. Dapat di artikan sendiri bahwa

    meubel multifungsi adalah furniture yang dapat berubah dan dapat memiliki

    fungsi lebih dari satu buah saja. Contohnya, meja belajar pada umumnya hanya

    dapat digunakan sebagai meja, tapi jika dia multifungsi maka dia dapat berubah

    bentuk atau memiliki fungsi lain (menjadi kursi dan sebagainya). Perancangan

  • 7

    Mebel Multifungsi ini bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan aktifitas

    keseharian dari pengguna apartemen tipe studio ini sendiri. Dengan adanya

    kebutuhan yang harus dipenuhi dengan tempat yang cukup kecil, maka haruslah

    dapat disesuaikan dan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin (Yamin, 2017).

    Melihat fenomena ini perusahaan asing seperti Adidas, Nike, Puma, New

    balance, Reebok, Umbro merespons dengan baik permintaan pasar di bidang

    sepatu olahraga. Persaingan yang ketat pun terjadi sehingga para produsen

    berlomba-lomba untuk menciptakan produk yang lebih unggul dari kompetitor

    untuk memuaskan para konsumen. Kondisi yang berbeda-beda serta persaingan

    dalam dunia bisnis yang kian ketat terutama persaingan yang berasal dari

    perusahaan sejenis, perusahaan semakin dituntut agar bergerak lebih cepat

    dalam hal menarik konsumen. Sehingga perusahaan yang menerapkan konsep

    pemasaran perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang

    mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam usaha-usaha pemasaran sebuah

    produk yang dilakukan. Hal tersebut dikarenakan dalam konsep pemasaran,

    salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan mengetahui

    apa kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar sasaran serta memberikan

    kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para

    pesaing. Nike Inc sebagai salah satu perusahaan sepatu besar dunia yang

    membesarkan namanya karena sering menjadi sponsor para atlet dan

    olahragawan popular di dunia sehingga selalu di ekpose media. Hingga saat ini

    hampir sepertiga sepatu yang beredar di Indonesia merupakan produk Nike Inc.

    Nike merupakan merk sepatu yang banyak diminati dan berpengalaman, tidak

    mengherankan jika merek Nike memiliki citra merek yang kuat karena memiliki

    merek yang mengglobal, terus mengikuti perkembangan zaman dan

    merealisasikan keinginan para konsumennya. Nike selalu menyesuaikan dengan

    apa yang sedang menjadi tren saat ini. Perusahaan selalu menganalisa

    perkembangan pasar, khususnya pada segmen kalangan remaja. Nike selalu

  • 8

    menginovasikan produknya seperti menyediakan berbagai pilihan warna dan

    desain produk yang menarik di mata konsumennya (Ardi Ansah, 2017).

    Berdasarkan Analisa yang perna dilakukan ternyata ada beberpa mebel

    yang tidak cocok dengan penggunanya dan memiliki beberapa masalah terkait

    ergonomi sehingga memang perlu dikaji melalui bidang ilmu antropometri.

    Selain itu perbedaan umur dan jenis kelamin juga sangat mempengaruhi besar

    kecilnya dimensi tubuh mereka sehingga secara otomatis juga mempengaruhi

    ukuran mebel yang digunakan. Dimana seseorang dengan umur yang lebih tua

    memiliki ukuran tubuh yang berbeda dengan anak – anak yang umur masih dai

    bawah 10 tahun ataupun belasan. Oleh karena itu dalam pembuatan mebel

    supaya ergonomis sebaiknya menerapkan hasil pengukuran yang sesuai dengan

    penggunanya yaitu usia 25 tahun ke atas karena mereka adalah subjek yang

    sering beraktifitas di mabel tersebut.

    2.2 Landasan Teori

    2.2.1 Pengertian Desain Produk

    Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan

    hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi

    rangcangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan

    laba.

    Salah satu fungsi manajemen terpenting dalam semua organisasi

    adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi

    menghasilkan produk-produk atau jasa yang dirancang secara tepat atau

    menghasilkan keluaran- keluaran yang dapat memuaskan keinginan para

    pelanggan. Untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang tepat guna dan sesuai

    dengan keinginan pelanggan maka perlu adanya desain produk. Ada pun

    beberapa pengertian tentang desain produk menurut para ahli.

    Sebelum menerangkan tentang pengertian desain produk, maka produk

    pun memiliki pengertian sendiri sebagaimana dikemukakan oleh W.J. Stanton

  • 9

    (1981;192 ), dimana :

    “ A product is a set of tangible and intangible attributes, including, packaging,

    color, price, manufakture prestige, retailer prestige, and manufacture and retailer

    service, which the buyer may accept as offering want – satisfaction ”

    Yang telah diterjemahkan oleh DR. Buchori Alma dalam bukunya Manajemen

    Pemasaran dan pemasaran jasa, yaitu :

    “ Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak

    berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga nama baik perusahaan,

    nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer

    yang diterima pembeli guna memuaskan keinginannya.”

    Desain merupakan totalitas fitur yang mempengaruhi bagaimana sebuah

    produk terlihat, terasa dan berfungsi bagi konsumen. Desain menawarkan tiga

    hal: fungsi, estetika dan daya tarik. Lebih lanjut semenurut Kotler dan Keller,

    desain yang baik bagi perusahan merujuk pada kemudahan dalam pembuatan

    dan distribusi. Sedangkan bagi konsumen, desain yang baik adalah produk yang

    indah atau bagus untuk dilihat, mudah di buka, dipasang, digunakan, diperbaiki,

    dan dibuang (Mardio Alexi, 2016).

    Desain adalah jantung produk. Desain yang baik tidak hanya memiliki andil

    dalam penampilan produk tetapi juga dalam manfaatnya. Jadi desain produk itu

    adalah suatu komponen yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi

    kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli serta unsur–unsur

    produk yang dipandang penting oleh konsumen dan memiliki perbedaan

    dibandingkan pesaing akan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan

    pembelian (Listyawati, 2016).

    2.3 Reliasasi Pengembangan Produk Furnitur Kontemporer

    Ini adalah tahap awal dimana pengembang ini mencari dan

    menampakkan gambaran awal desain atau gagasan yang sudah diusung sejak

    awal penelitian. Tahap ini sangatlah penting dikarenakan dari titik inilah

    pengembang akan dengan mudah mengambil langkah selanjutnya pada

  • 10

    penelitian, selain itu pada tahap ini juga segala upaya untuk membuat dan

    mengembangkan produk furniture yang sesuai dengan target yang ingin dicapai

    oleh pengembang misalnya terjadi ketidaksesuainya sehingga dapat diketahui

    pada titik manakah pengembang harus membenahi dan merevisi beberapa hal.

    Bentuk dan rupa untuk realisasi pengembangan furnitur kontemporer tahap awal

    dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini.

    Gambar 2.1 Realisasi Pengembangan Furnitur kontemporer

    2.4 Antropometri Dalam Perancangan Produk Smart Table Kontemporer

    Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri”

    yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang

    pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau

    lemak (Survey, 2009). Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah

    studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri

    dapat diartikan secara jelas yaitu merupakan suatu ilmu yang berkaitan secara

    khusus menyangkut dimensi tubuh manusia (Jennie Hasimjaya dkk,.2017).

    Dengan pengukuran antropometri akan diketahui tinggi badan, berat

    badan, dan ukuran badan aktual seseorang. Selanjutnya tinggi badan, berat

    badan dan ukuran tubuh seseorang dapat digunakan untuk tujuan menilai

  • 11

    pertumbuhan dan distribusi tubuh seseorang, serta dapat berguna sebagai data

    referensi. Pengukuran antropometri adalah pengukuran terhadap bagian-bagian

    tubuh yang berfungsi untuk menentukan status seseorang dengan bersumber

    pada tulang, otot dan lemak yang menentukan tipe-tipe tubuh manusia, dan

    mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tubuh seseorang. Salah satu

    pengukuran antropometri ini antara lain pengukurtan tinggi dan berat badan,

    panjang lengan dan tungkai, lingkar lengan dan paha, serta kapasitas paru.

    Kini, antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri,

    perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut,

    data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan

    untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan

    sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat

    perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk epidemik

    kegemukan), dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data

    antropometrik.

    2.4.1 Metode Pengukuran Tubuh

    Ada beberapa metode yang di gunakan untuk mengukur tubuh yaitu :

    1. Metode Dimensi Statis

    Dimensi statis merupakan pengukuran yang terkait dengan pengukuran

    dimensi tubuh manusia dalam keadaan diam atau dalam posisi yang

    dibakukan. Contohnya seperti tinggi badan, panjang lengan, tinggi siku,

    tebal paha, tinggi mata duduk dan sebagainya seperti di bawah ini :

    Tinggi siku berdiri (Tsb)

    Dimensi ini digunakan untuk merancang ketinggian maksimum

    permukaan meka kerja dalam posisi berdiri. Konsep dari pengguna

    dimensi juga menuntut agar subjek terpendek yang menggunakan

    fasilitas tersebut dapat menggunakan fasilitas itu secara nyaman tanpa

    harus mengangkat siku dalam menggunakannya.

  • 12

    Tinggi pinggul (Tp)

    Dimensi ini digunakan untuk menentukan ketinggian maksimum

    sebuah fasilitas mencuci tangan dengan konsep yang sama dimana

    menuntut bahwa subjek terpendek harus dapat menggunakan secara

    nyaman.

    Tinggi mata duduk (Tmd)

    Dimensi ini digunakan untuk merancang ketinggian maksimum

    jarak pandang mata secara horizontal untuk melihat objek yang

    tertangkap oleh mata.

    Tinggi siku duduk (Tsd)

    Dimensi ini digunakan untuk menentukan ketinggian sandaran

    lengan pada sebuah kursi . Dimana subjek yang memiliki ukuran

    terpendek harus dapat meletakkan tangan secara nyaman.

    Tinggi bahu duduk (Tbd)

    Dimensi ini digunakan untuk merancang ketinggian sebuah

    fasilitas desain untuk mewadahi ketinggian bahu secara menyeluruh.

    Dimana konsep yang diterapkan dalam dimensi ini mengharuskan

    subjek dengan ukuran tertinggi harus merasa nyaman dalam

    menggunakan fasilitas tersebut.

    Tinggi popliteal (Tpo)

    Dimensi ini biasa digunakan untuk menentukan ketinggian

    maksimum permukaan tempat duduk. Tinggi tempat duduk yang

    dirancang diusahakan agar orang yang mempunyai tinggi popliteal

    terendah dapat menggunakan kursi tersebut dengan nyaman.

    Tinggi lulut (Tl)

    Dimensi ini dirancang untuk menentukan ketinggian permukaan

    meja bagian bawah dan dimensi ini mengutamakan agar orang dengan

  • 13

    ukuran yang paling tinggi dapat menggunakan meja secara nyaman

    karena ruang kaki yang cukup longgar.

    Panjang paha (Pp)

    Dimensi ini digunakan untuk menentukan jarak anatar kursi satu

    dengan kursi lainnya serta perlu ditambah kelonggaran supaya dapat

    diakses keluar masuk. Dimana dalam dimensi ini menuntut agar subjek

    dengan ukuran terpanjang dapat mengakses jarak tersebut.

    Panjang popliteal-pantat (Ppp)

    Dimensi ini digunakan untuk merancang panjang alas kursi.

    Dalam dimensi ini panjang alas duduk tidak boleh melebihi panjang

    dari popliteal pantat yang paling pendek.

    Lebar bahu (Lb)

    Dimensi ini digunakan untuk merancang lebar sandaran kursi

    dimana diharapkan dengan menggunakan ukuran ini orang dengan

    bahu paling lebar dapat menggunakan fasilitas ini secara nyaman.

    Lebar pinggul (Lp)

    Kegunaan dari dimensi ini salah satunya adalah untuk

    menentukan lebar alas duduk dengan pertimbangan orang dengan

    pinggul yang paling lebar dapat duduk di kursi tersebut.

    Jangkauan vertikal duduk (Jvd)

    Kegunaan dari dimensi ini adalah dapat digunakan untuk

    merancang tinggi maksimum sebuah fasilitas atau sarana pendukung

    aktivitas manusia agar mudah dijangkau terutama subjek dengan

    jangkuan terpendek dalam posisi duduk.

    Jangkauan vertikal berdiri (Jvb)

    Dimensi ini digunakan untuk merancang tinggi maksimum untuk

    menggapai fasilitas pendukung aktivitas manusia. Dimana subjek

    dengan jangkauan terpendek tetap dengan mudah dapat menjangkau.

  • 14

    Jangkauan horizontal duduk (Jhd) dan jangkauan horizontal berdiri

    (Jhb)

    Dimensi ini digunakan untuk menentukan jarak jangkuan fasilitas

    agar mudah dijangkau terutama oleh subjek dengan jangkauan

    yang

    paling pendek.

    Berat Badan (Bb)

    Dimensi ini digunakan untuk menentukan kekuatan minimum

    sebuah kursi. Dimana dikatakan dalam menentukan menggunakan

    dimensi ini maka berat badan yang paling beratlah harus

    dipertimbangkan.

    2. Dimensi jangkauan

    Yaitu penentuan dimensi dimana orang yang paling kecil dalam

    populasi dapat menggunakan perancangan tersebut. Dimensi jangkuan

    ini ditujukan untuk mengakomodasi jenis aktivitas yang sifatnya

    jangkuan baik yang dilakukan lengan maupun kaki. Contohnya seperti

    tinggi kursi.

    3. Dimensi ruang

    Merupakan kebalikan dari dimensi jangkuan karena pada dimensi

    ruang diharapkan dimana orang dengan ukuran paling besar dalam

    populasi pengguna dapat menggunakan rancangan. Perancangan

    dengan sifat dimensi ruang ini ditujukan untuk orang yang memiliki

    ukuran yang paling tinggi dan paling gemuk. (Jennie Hasimjaya

    dkk,.2017)

    2.4.2 Penggunaan Distribusi Normal

    2.4.2.1 Data antropometri

    Anthropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah

    satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karak- teristik fisik tubuh

  • 15

    manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk

    penanganan masalah desain.Penerapan data anthropometri ini akan dapat

    dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi) nya dari

    suatu distribusi normal.

    Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean (rata-rata)

    dan SD (standar deviasi). Sedangkan percentile adalah suatu nilai yang

    menyatakan bahwa percentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya

    sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya 95 percentil; 5% dari

    populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 percentil. Besarnya nilai

    percentile dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal.

    Gambar 2.2 Distribusi Normal Dan Perhitungan Percentile

    (Sumber : nurmianto, 2005)

    Dalam pokok bahasan antropometri, 95 percentil menunjukkan tubuh

    berukuran besar, sedangkan 5 percentil menunjukkan tubuh berukuran kecil, jika

  • 16

    diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 95% populasi maka 2.5 dan 97.5

    percentil adalah batas ruang yang dapat dipakai dan ditunjukkan pada gambar

    2.2 dan 2.3

    Gambar 2. 3 Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya

    (Sumber: nurmianto, 2005)

  • 17

    Gambar 2.4 Istilah Yang Dipakai Pada Diskripsi Gerakan Dan Rentang

    sambungan. Dimana : F1 = Fleksi; Ex = Ekstensi;Ab = Abduksi; Ad = Adduksi; Su =

    upination;Pr = Pronasi; N = Posisi netral.(Sumber data : nurmianto, 2005)

    Gambar 2.5 Data statistik pada tinggi tubuh pria Pygmy (Afrika tengah),Amerika ,dan Nilote (Sudan).

    (Sumber : nurmianto, 2005)

  • 18

    Gambar 2.6 perbedaan proporsi tubuh diantara 3 populasi

    (Sumber : nurmianto, 2005)

    2.4.2.2 Penggunaan Data Anthropometri

    Sebelum membahas lebih jauh mengenai penggunaan data ini maka ada

    baiknya membahas istilah “The Fallacy Of the Average Man or Average Women”.

    Istilah ini mengatakan bahwa merupakan suatu kesalahan dalam perancangan

    suatu tempat kerja ataupun produk jika berdasarkan pada dimensi yang hipotesis

    yaitu menganggap bahwa semua dimensi adalah merupakan rata-rata. Walaupun

    hanya dalam penggunaan satu dimensi saja, seperti misalnya jangkauan kedepan

    (Forward reach), maka penggunaan rata-rata (50 percentil) dalam penyesuaian

    pemasangan suatu alat kontrol akan menghasilkan bahwa 50% populasi akan

    tidak mampu menjangkaunya. Selain dari itu, jika seseorang mempunyai dimensi

    pada rata-rata populasi, katakanlah tinggi badan, maka belum tentu, bahwa dia

    berada pada rata-rata populasiuntuk dimensi lainnya.

    Tabel 2.1 Dimensi untuk orang inggris dewasa usia 19-65 tahun, dimana : X = nilai

    rata-rata (mean), Gx = nilai standar deviasi (SD), 5% = nilai 5 percentil, 95% = nilai

    95 percentil.

    DIMENSI TUBUHPRIA WANITA

    5% X 95% S.D 5% X 95% S.D1. Tinggi Tubuh PosisiBerdiri Tegak 1.625 1.740 1.885 70 1.505 1.610 1.710 62

    2. Tinggi Mata 1.515 1.630 1.745 69 1.405 1.505 1.610 613. Tinggi Bahu 1.315 1.425 1.535 66 1.215 1.310 1.405 584. Tinggi Siku 1.005 1.090 1.180 52 930 1.005 1.085 465. Tinggi GenggamanTangan (knuckle) padaPosisi Relaks ke Bawah

    690 755 825 41 660 720 780 36

    6. Tinggi Badan pada PosisiDuduk 850 910 965 36 795 850 910 35

    7. Tinggi Mata pada PosisiDuduk 735 790 845 35 685 740 795 33

    8. Tinggi Bahu pada PosisiDuduk 540 595 645 32 505 555 610 31

    9. Tinggi Siku pada PosisiDuduk 195 245 295 31 185 235 280 29

  • 19

    10. Tebal Paha 135 160 185 15 125 155 180 1711. Jarak dari Pantat keLutut 540 595 645 31 520 570 620 30

    12. jarak dari Lipat(poplitenl) Lutut ke Pantat 440 495 550 32 435 480 530 30

    13. Tinggi Lutut 490 495 550 32 445 500 540 27

    14. Tinggi Lipat Lutut(popliteal) 395 440 490 29 355 400 445 27

    15. Lebar bahu (bideltoid) 420 465 510 28 355 395 435 2416. Lebar panggul 310 360 405 29 310 370 435 2417. Teba dada 215 250 285 22 210 250 295 2718. Tebal Perut (abdominal) 220 270 325 32 205 255 305 3019. Jarak dari Siku ke UjungJari 440 475 510 21 400 430 460 19

    20. Lebar Kepala 145 155 165 6 135 145 150 621. Panjang Tangan 175 190 205 10 160 175 190 922. Lebar Tangan 80 85 95 5 70 75 85 423. Jarak Bentang dariUjung Jari Tangan Kanan keKiri

    1.655 1.790 1.925 83 1.490 1.605 1.725 71

    24. Tinggi Pegangan Tangan(grip) pada Posisi Tanganvertikal ke Atas & BerdiriTegak

    1.925 2.060 2.190 80 1.790 1.905 2.020 71

    25. Tinggi Pegangan Tangan(grip) pada Posisi TanganVertikal ke Atas & Duduk

    1.145 1.245 1.340 60 1.060 1.150 1.235 53

    26. Jarak GenggamanTangan (grip) ke Punggungpada Posisi Tangan keDepan (horisontal)

    720 780 835 34 650 705 755 31

    Tabel 2.2 perkiraan antropometri untuk masyarakat Hongkong, dewasa, dapatdiekivalensikan sementara untuk masyarakat Indonesia (kesamaan etnis Asia),semua dimensi dalam satuan mm. dimana : Gx = nilai rata-rata (mean), T = nilaistandar deviasi (SD), 5% = nilai 5

    DIMENSI TUBUHPRIA WANITA

    5% X 95% S.D 5% X 95% S.D1. Tinggi Tubuh Posisiberdiri tegak 1.585 1.680 1.775 58 1.455 1.555 1.655 60

    2. tinggi Mata 1.470 1.555 1.640 52 1.330 1.425 1.520 573. Tinggi bahu 1.300 1.380 1.460 50 1.180 1.265 1.350 514. Tinggi Siku 950 1.015 1.080 39 870 935 1.000 415. tinggi Genggaman Tangan(knuckle) pada Posisi Relakske Bawah

    685 750 815 40 650 715 780 41

    6. Tinggi Badan pada PosisiDuduk 845 900 955 34 780 840 900 37

    7. Tinggi Mata Posisi Duduk 720 780 840 35 660 720 780 358. Tinggi Bahu pada Posisi 555 605 655 31 165 230 295 38

    Sumber :nurmianto, 2005

  • 20

    Duduk

    9. Tinggi Siku pada PosisiDuduk 190 240 290 31 165 230 295 38

    10. Tebal Paha 110 135 160 14 105 130 155 1411. Jarak dari Pantat keLutut

    505 550 595 26 470 520 570 30

    12. Jarak dari Lipat Lutut(popliteal) ke Pantat 405 450 495 26 385 435 485 29

    13. Tinggi Lutut 450 495 540 26 410 455 500 2714. Tinggi Lipat Lutut(poplital) 365 405 445 25 325 375 425 29

    15. Lebar Bahu (bideltoid) 380 425 470 26 335 385 435 2916. Lebar Panggul 300 335 370 22 295 330 365 2117. Tebal Dada 155 195 235 25 160 215 270 3418. Tebal Perut (abdominal) 150 210 270 36 150 215 280 3919. Jarak dari Siku ke UjungJari 410 445 480 22 360 400 400 24

    20. Lebar Kepala 150 160 170 7 135 150 165 821. Panjang tangan 165 180 195 9 150 165 180 922. Lebar Tangan 70 80 90 5 60 70 80 523. Jarak Bentang dariUjung Jari Tangan kanan keKiri

    1.480 1.635 1.790 95 1.350 1.480 1.610 80

    24. Tinggi Pegangan Tangan(grip) pada Posisi Tanganvertikal ke Atas & BerdiriTegak

    1.835 1.970 2.105 83 1.685 1.825 1.965 86

    25. Tinggi Pegangan Tangan(grip) pada Posisi TanganVertikal ke Atas & Duduk

    1.110 1.205 1.300 58 855 940 1.025 51

    26. Jarak GenggamanTangan (grip) ke Punggungpada Posisi Tangan keDepan (horisontal)

    640 705 770 38 580 635 690 32

    Tabel 2.3 Antropometri masyarakat Indonesia serta dimensionalnya.

    DIMENSI TUBUHPRIA WANITA

    5% X 95% S.D 5% X 95% S.D1. Tinggi Tubuh Posisiberdiri tegak 1.532 1.632 1.732 61 1.464 1.563 1.662 60

    2. tinggi Mata 1.425 1.520 1.615 58 1.350 1.446 1.542 583. Tinggi bahu 1.247 1.338 1.429 55 1.184 1.272 1.361 544. Tinggi Siku 932 1.003 1.074 43 886 957 1.028 435. tinggi Genggaman Tangan(knuckle) pada Posisi Relakske Bawah

    655 718 782 39 646 708 771 38

    6. Tinggi Badan pada PosisiDuduk 809 864 919 33 775 834 893 36

    7. Tinggi Mata Posisi Duduk 694 749 804 33 666 721 776 338. Tinggi Bahu pada PosisiDuduk 523 572 621 30 501 550 599 30

    9. Tinggi Siku pada PosisiDuduk 181 231 282 31 175 229 283 33

    Sumber :nurmianto, 2005

  • 21

    10. Tebal Paha 117 140 163 14 115 140 165 1511. Jarak dari Pantat keLutut 500 545 590 27 488 537 586 30

    12. Jarak dari Lipat Lutut(popliteal) ke Pantat 405 450 495 27 488 537 586 30

    13. Tinggi Lutut 448 496 544 29 428 472 516 27

    14. Tinggi Lipat Lutut(poplital) 361 403 445 26 337 382 428 28

    15. Lebar Bahu (bideltoid) 382 424 466 26 342 385 428 2616. Lebar Panggul 291 330 371 24 298 345 392 2917. Tebal Dada 174 212 250 23 178 228 278 3018. Tebal Perut (abdominal) 174 228 282 33 175 231 287 3419. Jarak dari Siku ke UjungJari 405 439 473 21 374 409 287 34

    20. Lebar Kepala 140 150 160 6 135 146 157 721. Panjang tangan 161 176 191 9 153 168 183 922. Lebar Tangan 71 79 87 5 64 71 78 423. Jarak Bentang dariUjung Jari Tangan kanan keKiri

    1.520 1.663 1.806 87 1.400 1.523 1.646 75

    24. Tinggi Pegangan Tangan(grip) pada Posisi Tanganvertikal ke Atas & BerdiriTegak

    1.795 1.923 2.051 78 1.713 1.841 1.969 79

    25. Tinggi Pegangan Tangan(grip) pada Posisi TanganVertikal ke Atas & Duduk

    1.065 1.169 1.273 63 945 1.030 1.115 52

    26. Jarak GenggamanTangan (grip) ke Punggungpada Posisi Tangan keDepan (horisontal)

    649 708 767 37 610 661 712 31

    Tabel 2.4 Antropometri telapak tangan orang Indonesia, semua dimensi dalamsatuan mm

    DIMENSI TUBUHPRIA WANITA

    5TH 50TH 95TH S.D 5TH 50TH 95TH S.D1. Panjang Tangan 163 176 189 8 155 168 181 82. Panjang Telapak Tangan 92 100 108 5 87 94 101 43. Panjang Ibu Jari 45 48 51 2 42 45 48 24. Panjang Jari Telunjuk 62 67 72 3 60 65 70 35. Panjang Jari Tengah 70 77 84 4 69 74 79 36. Panjang Jari Manis 62 67 72 3 59 64 69 37. Panjang jari Kelingking 48 51 54 2 45 48 51 28. Lebar Ibu Jari (IPJ) 19 21 23 1 16 18 20 19. Tebal Ibu Jari (IPJ) 19 21 23 1 15 17 19 110. Lebar Jari Telunjuk (PIPJ) 18 20 22 1 15 17 19 111. Tebal Jari Telunjuk (PIPJ) 16 18 20 1 13 15 17 112. Lebar Telapak Tangan(Metacarpal) 74 81 88 4 68 73 78 3

    13. Lebar Telapak Tangan(sampai ibu jari) 88 98 108 6 82 89 96 4

    14. Lebar Telapak Tangan(minimum) 68 75 82 4 64 59 74 3

    Sumber :nurmianto, 2005

  • 22

    15. Tebal Telapak Tangan(metacarpal) 28 31 34 2 25 27 29 1

    16. Tebal Telapak Tangan(sampai ibu jari) 41 48 47 2 41 44 47 2

    17. Diameter Genggaman(maksimum) 45 48 51 2 43 46 49 2

    18. Lebar Maksimum (ibujari ke jari kelingking) 177 192 206 9 169 184 199 9

    19. Lebar FungsionalMaksimum (ibujari ke jarilain)

    122 132 142 6 113 123 134 6

    20. Segi Empat Minimumyang dapat di lewati TelapakTangan

    57 62 67 3 51 56 61 3

    Catatan:

    IPJ = Interphalangeal Joint (sambungan antar ruas tulang jari)PIPJ = proximal Interphalangeal (sambungan antar ruas tulang jari kearahmendekati tubuh.

    Gambar 2.7 Antropometri tangan(Sumber : nurmianto, 2005)

    Tabel 2.5 Antropometri kepala orang Indonesia , dimana : lebar kepala = 9,2%tinggi badan pria dan 9.3% tinggi badan wanita (Sumber : nurmianto, 2005)

    DIMENSI TUBUHPRIA WANITA

    5TH 50TH 95TH S.D 5TH 50TH 95TH S.D

    1. Panjang Kepala 166 176 186 6 158 168 178 6

    2. Lebar Kepala 132 140 148 5 121 129 137 53. Diameter Maksimum dariDagu 217 230 243 8 198 209 221 7

    Sumber :nurmianto, 2005

  • 23

    4. Dagu ke Puncak Kepala 192 203 215 7 185 196 208 7

    5. Telinga ke Puncak kepala 70 77 84 4 69 74 79 3

    6. Telinga ke BelakangKepala 62 67 72 3 59 64 69 3

    7. Antara dua Telinga 48 51 54 2 45 48 51 2

    8. Mata ke Puncak Kepala 19 21 23 1 16 18 20 1

    9. Mata ke Belakang Kepala 19 21 23 1 15 17 19 1

    10. Antara dua Pupil Mata 18 20 22 1 15 17 19 111. Hidung ke PuncakKepala 16 18 20 1 13 15 17 1

    12. Hidung ke BelakangKepala 74 81 88 4 68 73 78 3

    13. Mulut ke Puncak Kepala 88 98 108 6 82 89 96 4

    14. Lebar Mulut 68 75 82 4 64 59 74 3

    Gambar 2.8 Antropometri kepala(Sumber : nurmianto, 2005)

    Tabel 2.6 Antropometri kaki orang Indonesia , dimana : panjang telapak kaki =15.2% tinggi badan pria dan 14.7% tinggi badan wanita.

    DIMENSI TUBUHPRIA WANITA

    5TH 50TH 95TH S.D 5TH 50TH 95TH S.D

    1. Panjang Telapak Kaki 230 248 266 11 212 230 248 112. panjang Telapak lengankaki 165 178 191 8 158 171 184 8

    3. Panjang kaki sampai Jarikelingking 186 201 216 9 178 191 204 8

    4. Lebar Kaki 82 89 96 4 81 88 95 4

    5. Lebar Tangkai kaki 61 66 71 3 49 54 59 3

    6. Tinggi Mata Kaki 61 66 71 3 59 64 69 3

    Sumber :nurmianto, 2005

  • 24

    7. Tinggi Bagian Tengah Kaki 68 75 82 4 64 69 74 3

    8. Jarak Horisontal TengkaiMata kaki 49 52 55 2 46 49 52 2

    Gambar 2.9 Antropometri kaki

    (Sumber : nurmianto, 2005)

    2.5 Ergonomi Dalam Perancangan Produk Smart Table Kontemporer

    Istilah ergonomi berasal dari bahasa Yunani ergon yang berarti 'kerja atau

    usaha' dan nomos yang berarti 'aturan'. Dengan demikian, secara sederhana,

    ergonomi dapat diartikan sebagai pengaturan kerja. Istilah ergonomi diusulkan

    oleh K.F.H Murrel pada akhir tahun 1949 dan diterima secara resmi pada tahun

    1950. Murrel memberikan pengertian sederhana mengenai ergonomi sebagai

    "Studi ilmiah tentang hubungan antara orang dengan lingkungan kerjanya (the

    scientific study of the relationship between man and his working environment)".

    Kroemer et al. (2001) mendefinisikan ergonomi sebagai aplikasi dari

    prinsip-prinsip ilmiah, metode, dan data yang diambil dari berbagai disiplin ilmu

    untuk pengembangan sistem di mana manusia memegang peranan yang

    signifikan. Menurut Sutalaksana et al. (1979), ergonomi merupakan suatu cabang

    ilmu yang sistematis yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat,

    kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja

    sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu

  • 25

    mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif nyaman,

    aman, dan efisien (Sutalaksana et al., 1979).

    Sesuai pengertian di atas, ergonomi adalah pengaturan kerja (ergon-kerja

    dan nomos-aturan), maka tentunya tujuan dari ergonomi adalah mengatur

    pekerjaan sehingga hasil yang ingin dicapai dapat tercapai. Dalam pengaturan

    pekerjaan, manusia sebagai pelaksana dari pekerjaan tersebut harus

    dipertimbangkan, baik kemampuan maupun keterbatasannya.

    Dalam bahasa yang sederhana, tujuan utama dari ergonomi adalah

    "memanusiakan" pekerjaan (Kroemer et al., 2001). Tujuan ini kemudian

    disimbolkan dengan "E&E" yaitu Ease and Efficiency. Ergonomi selalu menjadikan

    "human needs" sebagai perhatian dalam setiap perancangan. Kepedulian

    terhadap kebutuhan manusia inilah yang akan menghasilkan rancangan yang

    efektif, efisien, dan aman bagi pemakainya (Billy dkk,.2017).

    Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun

    (desain) ataupun rancang ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat

    keras seperti misalnya perkakas kerja (tools), bangku kerja (benches), platform,

    kursi, peganagn alat kerja (workholders), system pengendali (controls), alat

    peraga (display), dan lain-lain (Nurmianto, 2005:2).

    2.5.1 Ruang Lingkup Ergonomi

    Dalam lapangan kerja, ergonomi memiliki peranan yang besar. Seluruh

    bidang pekerjaan selalu menggunakan ergonomi. Ergonomi yang iterapkan di

    dunia kerja supaya pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan. Dengan

    adanya rasa nyaman tersebut maka akan bermanfaat pada produktivitas kerja

    yang diharapkan dan mampu semakin meningkat (Suhardi B, 2008). Secara garis

    besar ergonomi dalam dunia kerja memperhatikan hal sebagai berikut.

    Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya

    Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan ketika bekerja

    Peralatan yang mereka gunakan

  • 26

    Apa dampak atau efek dari faktor-faktor diatas bagi kesehatan dan juga

    kenyamanan pekerjaan.

    2.5.2 Tujuan Ergonomi

    Menurut Ginting Rosnani (2010) bahwa mendapatkan pengetahuan yang

    utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan produk-

    produknya, sehingga dapat terjadi adanya suatu rancangan sistem manusia

    mesin yang optimal. Selain itu, menurut Tarwaka, dkk (2004) bahwa tujuan

    ergonomi secara umum adalah sebagai berikut..

    1. Ergonomi bertujuan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan

    car pencegahan cidera dan penyakiat akibat kerja, menurunkan beban

    kerja fisik dan mental, dan mengupayahkan promosi dan kepuasaan

    kerja.

    2. Ergonomi bertujuan untuk peningkatakan kesejahteraan sosial melalui

    peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir secara

    tepat dan meningkatkan jaminan sosial selama kurun waktu usia

    produktif maupun juga setelah produktif.

    3. Ergonomi bertujuan menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai

    macam aspek yakni aspek ekonomi, aspek teknis, antropologis dan juga

    budaya setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja

    dan kualitas hidup yang tinggi.

    2.5.3 Prinsip – Prinsip Ergonomi

    Dalam memahami prinsip-prinsip ergonomi semakin mempermudah

    adanya evaluasi setiap tugas dan pekerjaan walaupun ilmu pengetahuan dalam

    ergonomi terus mengalami kemajuan dan teknologi yang digunakan dalam

    pekerjaan yang terus berubah.

    Prinsip ergonomi adalah suatu pedoman yang dalam penerapannya

    ergonomi di tempat kerja. Berdasarkan pendapat Baiduri dalam suatu diklat

    kuliah ergonomi, sedikitnya terdapat 12 prinsip ergonomi antaralain:

  • 27

    1. Mengurangi beban berlebihan .

    2. Mencakup jarang ruang.

    3. Minimalisasi gerakan statis.

    4. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti .

    5. Bekerja dalam posisi atau postur normal .

    6. Menempatkan peralatan berada dalam jangkauan .

    7. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan .

    8. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman .

    9. Meminimalisasi titik beban.

    10. Melakukan gerakan, olahraga dan juga peregangan saat bekerja.

    11. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.

    Selain itu, secara umum prinsip-prinsip ergonomi terbagi atas 5 point

    diantaranya sebagai berikut:

    1. Kegunaan (Utility) artinya setiap produk yang dihasilkan memiliki manfaat

    kepada seseorang dalam mendukung aktivitas atau kebutuhan secara

    maksimal tanpa mengalami suatu kesulitan ataupun masalah dalam

    kegunaannya. Contohnya prinsip ergonomi ini yakni: kemeja diberi

    kancing untuk memudahkan mengenakan dan melepaskan.

    2. Keamanan (safety) artinya setiap produk yang dihasilkan memiliki fungsi

    yang memiliki manfaat tanpa risiko yang membahayakan keselamatan

    ataupun yang ditimbulkan dapat merugikan bagi pemakainya. Contohnya,

    saku baju diberi tutup dan kancing agar benda tidak mudah jatuh.

    3. Kenyamanan (comfortability) artinya produk yang dihasilkan memiliki

    tujuan yang sesuai atau tidak menggangu aktivitas dan upayakan

    mendukung aktivitas seseorang. Contohnya, Kain dipilih dari serat

    lembut, sejuk dan menyerap keringat.

  • 28

    4. Keluwesan (Flexibility) artinya dapat digunakan untuk kebutuhan dalam

    kondisi atuapun fungsi ganda. Contohnya, Baju diberi saku agar dapat

    menyimpan benda-benda kecil.

    5. Kekuatan (durability) artinya harus awet dan juga tahan lama dan tidak

    mudah rusak jika digunakan. Contohnya, bahan baju yang awat dan

    dijahit kuat.

    2.5.4 Manfaat Ergonomi

    Hadirnya ergonomi dalam kehidupan kerja, akan membawa sebuah

    manfaat besar bagi pekerja, manajemen dan juga bagi perusahaan serta

    pemerintah. Pada dasarnya, ergonomi memudahkan pekerjaan agar cepat

    selesai, risiko kecelakaan lebih kecil, waktu yang efisien, risiko penyakit akibat

    kerja kecil, tidak masuk kerja kurang, kebosanan dihindari, rasa sakit atau kaku

    berkurang, dan sebagainya. Selain itu. Terdapat beberapa manfaat lain yang

    dapat diperoleh.

    Kerja meningkat, misalnya kecepatan, ketepatan, keselamatan dan

    mengurangi energi saat bekerja.

    Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan juga pendidikan.

    Optimalisasi penggunan SDM (Sumber Daya Manusia) melalui

    peningkatan keterampilan yang diperlukan.

    Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia.

    Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja.

    2.5.5 Sejarah Ergonomi

    Istilah ‘’ergonomi’’ mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas

    yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya.

    Beberapa kejadian diilustrasikan sebagai berikut (Nurmianto, 2005:3) :

    1. C.T Thackrah, England, 1831

  • 29

    Trackrah adalah seorang dokter dari inggris/England yang meneruskan

    pekerjaan dari seorang italia bernama Ramazzini, dalam serangkaian kegiatan

    yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman yang dirasakan

    oleh para operator ditempat kerjanya. Ia mengamati postur tubuh pada saat

    bekerja sebagai bagian dari masalah kesehatan. Pada saat itu thackrah

    mengamati seorang penjahit yang bekerja dengan posisi dan dimensi kursi-meja

    yang kurang sesuai secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak

    ergonomis sehingga mengakibatkan membungkuknya badan dan iritasi indera

    penghlihatan. Disamping itu juga mengamati para pekerja yang berda pada

    lingkungan kerja dengan temperatur tinggi, kurangnya ventilasi, jam kerja yang

    panjang, dan gerakan kerja yang berulang-ulang (repetitive work).

    2. F.W. Taylor, U.S.A., 1898

    Frederick W. Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan

    metode ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu

    pekerjaan. Beberpa metodenya merupakan konsep ergonomic dan manajemen

    modern.

    3. F.B. Gilbreth, U.S.A., 1911

    Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metode kerja, dalam hal ini

    lebih mendetail dalam analisa gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam

    bukunya Motion study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan

    bagaimana postur membungkuk dapat diatasi dengan mendesain suatu system

    meja yang dapat diatur naik-turun (adjustable).

    4. Badan Penelitian Untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatigue Research

    Board)

    Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi dipabrik

    amunisi pada perangh dunia pertama. Mereka menunjukkan bagaimana output

    setiap harinya meningkat dengan jam kerja per hari-nya menurun. Disamping itui

    mereka juga mengamati waktu siklus optimum untuk system kerja berulang

    (repetitive work systems) dan menyarankan adanya variasi dan rotasi pekerjaan.

  • 30

    5. Mayo Dan Teman-Temannya, U.S.A., 1933

    Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di

    suatu perusahaan listrik yaitu Western Electric company, Harthorne, Chicago.

    Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variable fisik

    seperti misalnya pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap factor

    efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.

    6. Perang Dunia Kedua, England Dan U.S.A.

    Masalah operasional yang terjadi pada perlatan militer yang berkembang

    secara cepat (seperti misalnya pesawat terbang) harus melibatkan sejumlah

    kelompok interdisiplin ilmu secara bersama-sama sehingga mempercepat

    perkembangan ergonomic pesawat terbang.

    7. Pembentukan Kelompok Ergonomi

    Pembentukan masyarakat peneliti ergonomic (the Ergonomics Research Society)

    di England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang telah banyak

    berkecimpung dalam bidang ini. Hal ini menghasilkan jurnal (majalah ilmiah) pertama

    dalam bidang ERGONOMI pada November 1957. Perkumpulan Ergonomi Internasional

    (The internasional Ergonomics Association) terbentuk pada tahun 1957, dan The Human

    Factors Society di Amerika pada tahun yang sama.

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Rancangan Penelitian

    Gambar 3. 1 Flow chart penelitian

    Mulai

    Penumpulan data-data yang diperlukan

    Pembangunan ide produk

    Pembuatan konsep rancangan

    Pemilihan konsep rancangan

    Pengujian produk jadi

    Pengolahan dan analisa data

    Identifikasi

    Perumusan masalah

    Studi pustaka Studi lapangan

    Perincian konsep rancangan terpilih

    Stop

  • 32

    3.2. Studi Pendahuluan

    Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui secara langsung mengenai

    informasi yang dibutuhkan untuk pengolahan data. Ada beberapa metode –

    metode yang dilakukan dalam studi pendahuluan, yaitu sebagai berikut:

    3.2.1 Studi Pustaka

    Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui informasi – infomasi secara

    teoristis mengenai pokok permasalahan dan teori – teori pendukung yang

    digunakan peneliti sebagai dasar pemikiran untuk membahas permasalahan yang

    ada.

    3.2.2 Melihat Objek

    Melihat objek ini bertujuan supaya dapat melihat permasalahan atau

    kejadian aktual dilapangan yang ada pada pokok bahasan dan mencari solusi

    sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.

    3.3. Metode Pengumpulan Data

    Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data dilapangan yang

    akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian, dan metode yang

    digunakan dalam pengambilan data untuk penelitian kali ini adalah sebagai

    berikut:

    3.3.1.Metode Penelitian Lapangan

    Penyimpulan data dengan melakukan penelitian langsung pada perusahaan

    dan pelanggan yang menjadi objek penelitian inidengan cara :

    3.3.1.1 Observasi

    Metode ini digunakan dengan maksud untuk mengamati dan mencatat

    gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian pada saat keadaan atau situasi

  • 33

    yang alami atau yang sebenarnya sedang berlangsung, meliputi kondisi sumber

    daya manusia, kondisi sarana dan prasarana yang ada, proses penganggaran

    mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan serta kendala-kendala

    dalam penganggaran dan kondisi lain yang dapat mendukung hasil penelitian.

    Dalam penelitian ini peneliti mengamati bagaimana kegunaan meja yang

    selama ini digunakan oleh masyarakat dapat memberikan suatu solusi terhadap

    masalah yang ada.

    3.3.1.2 Wawancara

    Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

    ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

    diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

    lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan

    tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan

    dan atau keyakinan pribadi.

    3.3.1.3 Kusioner

    Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat

    pengumpulan data melalui survei.Kuesioner harus sesuai dengan masalah yang

    diteliti. Oleh karena itu sebelum menyusun kuesioner, masalah penelitian harus

    dirumuskan dengan jelas. Jenis data yang dapat dikumpulkan menggunakan

    kuesioner bisa kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan dari kuisioner sebagai alat

    memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan penjabaran dari

    hipotesis. Persyaratan Kuesioner adalah Relevan dengan tujuan penelitian,

    mudah ditanyakan, mudah dijawab,dan data yang didapat mudah diolah.

    Penyusunan kuisioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data

    dan untuk memperoleh informasi yang relefan dengan survey dan untuk

    memperoleh informasi dengan vaiditas dan realibilitas dengan setinggi mungkin

    Setelah mengidentifikasi kebutuhan konsumen maka dilakukan penyusunan

  • 34

    Teknik atau desain pengukuran yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala

    likert. Sekala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,dan persepsi

    seseorang atau kelompok orang tentang fenomenal social, maka variable yang

    akan di ukur dijabarkan menjadi indicator kemudian dijadikan sebagai titik tolak

    untuk menyusun item-item instrument atau pertanyaan.

    3.3.1.4 Skala Likert

    Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

    seseorang atau kelompok orang tentang fenomenal sosial, maka variable yang

    akan di ukur dijabarkan menjadi indikator kemudian dijadikan sebagai titik tolak

    untuk menyusun item-item instrument atau pertanyaan.

    Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban dapat diberikan skor atau nilai

    misalnya :

    1. Sengat setuju skor 5

    2. Setuju skor 4

    3. Ragu – ragu skor 3

    4. Tidak setuju skor 2

    5. Sangat tidak setuju skor 1

    3.3.1.5 Langkah – Langkah Membuat Kuisoner

    Ada beberapa langkah dalam membuat kuesioner di antaranya adalah :

    1. Menentukan judul atau variabel kuesioner

    Langkah awal dalam pembuatan kuesioner yaitu menentukan judul atau

    tema kuesioner.

    2. Menentukan tujuan kuesioner

    Menentukan tujuan uesioner merupakan hal penting untuk

    dipertimbangkan sebelum mengembangkan kuesioner agar memperoleh

    hasil sesuai dengan yang diharapkan.

  • 35

    3. Menentukan responden kuesioner

    Setelah tujuan kuesioner telah dinyatakan dengan jelas, target responden

    harus diidentifikasikan. Jika peneliti tidak memiliki pengetahuan yang

    mendalam, maka akan terjadi suatu kesalahan pengiriman kuesioner pada

    responden yang tidak memiliki informasi yang diminta. Arti penting dari isi

    kuesioner kepada responden yaitu mempengaruhi baik ketepatan dari

    informasi yang diterima dan tingkat responden.

    4. Menentukan kisi-kisi kuesioner

    Kisi-kisi kuesioner diperlukan sebagai pedoman dalam merumuskan item

    kuesioner. Dalam kisi-kisi itu harus mencakup ruanglingkup variable,

    subvariabel , indikator setiap subvariabel serta banyaknya item.Istilah

    pendidikan sering kali memiliki makna ganda maka itu dapat menjadikan

    kesulitan dalam membangun item. Oleh karena itu, dianjurkan agar

    menyerjakan didefinisikan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kuesioner

    biasanya berisi item yang masing-masing dapat memberi sedikit informasi

    yang berbeda.

    5. Uji coba kuesioner

    Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, ujicobakanlah lebih

    dahulu kepada sejumlah kecil responden. Ini gunanya untuk mengetahui

    validitas dan reabilitas alat ukur dimaksud. Selain itu, ini juga biasa

    digunakan untuk mengetahui kemungkinan diterima atau ditolaknya

    hipotesis yang telah dirumuskan. Selain itu, jika ternyata uji coba ini

    terdapat banyak kesalahan, maka peneliti bisa mengubah atau

    menyempurnakan.

    3.3.1.6. Validasi

    Uji validasi untuk dapat menunjukan sejauh mana tingkat kecepatan

    pengunaan alat ukur terhadap gejala yang ingin di ukur. Jika r-hitung > r-tabel

    atau nilai sig r < 0.05 maka variabel dikatakan valid Jika r-hitung < r-tabel atau

  • 36

    nilai sig r > 0.05 maka variabel dikatakan tidak valid. Apabila terdapat variabel yang

    tidak valid, maka variabel tersebut dikeluarkan dari data, dan variabel yang valid dapat

    dimasukan dalam pengelolaan data selanjutnya.

    3.3.1.7 Reliabilitas

    Reliabilitas adalah tingkat kehandalan alat ukur. Kuisioner yang reliabel

    adalah kuisioner yang apabila di uji secara berulang kali kepada kelompok yang

    sama, akan menghasilkan data yang sama.

    Jika α cronbach perhitungan > r- tabel, maka data variabel dikatakan Reliabel.

    Jika α cronbach perhitungan < r- tabel, maka data variabel dikatakan tidak

    reliabel.

    reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena

    instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus reliabiltas

    sebagai berikut :

    = − 1 1 − ∑Dalam rumus reliabilitas dapat di jelaskan :

    r 11 = Reliabilitas yang dicari

    n = Jumlah item pertanyaan yang di uji

    Ʃσ t2 = jumlah variabel skor tiap-tiap item

    Σ t2 = variabel total

    3.4 Tujuan Penelitian

    Ada Maksud dan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

    1. Perancangan meja yang fashionable serta memiliki multifungsi berbasis

    Ergonomic Fungtion Deployment (EFD) dapat memberi kenyamanan dan

    pengalaman yang berbeda saat menjamu tamu.

  • 37

    2. Perancangan produk smart table menggunakan pendekatan ergonomi yang

    tidak hanya sekedar tempat meletakkan makanan dan minuman saat

    menjamu tamu, dapat menghasilakan produk dengan inovasi baru.

    3.5 Metode Analisi Data

    3.5.1 Memperkirakan Dimensi Tubuh

    Jika dimensi tubuh yang diperlukan untuk perancangan belum tersedia ,

    maka dapat mencarinya dengan cara menghitung secara teliti dari dimensi lain

    yang telah diketahui, dengan formula sebagai berikut (Nurmianto, 2005) :−Adapun nilai standart deviasi tersebut dapat diperkirakan dengan menggunakan

    koefisien variansi yang telah diperkirakan relatif terhadap sejumlah dimensi yang

    lain.

    Koefisien variansi, v, didefinisikan sebagai berikut :

    = 100%Adapun nilai untuk berbagai macam kelompok dimensi tubuh tersebut

    ditabulasikan sebagai berikut :

    Tabel 3. 1 nilai V

    Macam Dimensi f.Var., v. (%)Anggota tubuh memanjang (tinggibadan, tinggi duduk, tinggi mata)

    3,7

    Anggota tubuh memanjang (yang lebihpendek)

    4,6

    Lebar tubuh (lebar pinggul, lebar bahu) 5,9Tebal tubuh (tebal dada, tebal perut) 8,8Ukuran Kepala (panjang, lebar kepala) 3,5Sumber :nurmianto, 2005

  • 38

    3.6 Material

    Bahan baku merupakan faktor penting yang ikut menentukan tingkat

    harga pokok dan kelancaran proses produksi usaha. Dengan mengacu pada gambar

    kerja dan konstrusi, maka dapat diketahui bahan dan ukuran yang mengharuskan untuk

    dipatuhi. Dalam perencanaan .pembuatan sofa kontemporer ini mempunyai tiga

    bahan pokok utama yang akan menjadi bagian penting dari pembuatan sofa

    kontemporer ini yaitu :

    Kayu : yang memang nantinya dijadikan konstruksi utama sofa ini.

    Spons : untuk bantalan duduk sofa nantinya.

    Kulit : untuk komponen ini selain berfungsi sebagai lapisan spons sofa,

    Komponen ini juga dapat menambah nilai estetika sofa, dan dengan

    pemilihan warna yang tepat pun menambah nilai estetika pada ruangan.

    Dan berikut bahan tambahan lainnya,

    Solid Mahoni

    Play Wood

    Screw

    Lem Epoxy

    Webbing Nilon

    Foam Density 18 dan 22

    Kulit

    Benang Jahit / Jeans

    Pines

    Stapler

    Paku

    Lem Stick

    Cat

  • 39

    3.7 Rancangan Produk

    Gambar 3.2 Rancangan Desain Kursi

    Gambar 3.3 Rancangan Desain Meja 1

  • 40

    Gambar 3.4 Rancangan Desain Meja 3D

    Gambar 3.5 Rancangan Desain meja 3D

  • 41

    BAB IV

    PEMBAHASAN DAN ANALISIS

    4.1 Pengolahan Data

    Proses pengumpulan dan pengukuran informasi mengenai variabel-

    variabel yang diminati, dengan cara sistematis yang memungkinkan seseorang

    menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan, menguji hipotesis, dan

    mengevaluasi hasil.

    Metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dapat melalui

    wawancara, pengamatan, tes dan sebagainya. Alat yang digunakan untuk

    mengumpulkan data diantaranya lembar kuesioner (angket tebuka/tetutup),

    pedoman wawancara, dan sebagainya.

    4.1.1 Pernyataan Misi

    Adapun visi dan misi dari perencanaan dan pengembangan alat ini adalah

    sebagai berikut:

    Visi :

    “Mengembangkan furniture yang berteknologi dan berkualitas yang

    berdasarkan kebutuhan pelanggan”

    Tabel 4.1 Pernyataan Misi

    Pernyataan Misi : Produk furniture untuk ruang tamu pada rumahatau apartmen yang memiliki nilai ergonomis

    UraianProduk

    Meja tamu yang memiliki teknologi SmartTV, dilengkapi dengan Audio Sound System yang terdapatpada meja dan kursi, stop kontak yang guna mengisidaya smartphone, memiliki desain yang fashionabledan ergonomis.

    SasaranBisnis

    Memberikan pengalaman baru yang berbeda denganfurniture pada umumnya.mampu bersaing dengan produk lainnya

    Pangsa Pasar Rumah TanggaSumber : data sekunder pernyataan misi, 2019.

  • 42

    4.1.2 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

    Identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian penting dari fase

    pengembangan konsep yang merupakan salah satu fase pada proses

    pengembangan produk. Tidak hanya di situ saja identifikasi kebutuhan pelanggan

    sangat perlu adanya karena dengan adanya identifikasi kebutuhan pelanggan

    bisa tau produk seperti apa yang di inginkan pelanggan dan kearah mana pasar

    yang lagi di minati oleh pelanggan saat ini . Daftar kebutuhan pelanggan yang

    dihasilkan digunakan untuk menuntun anggota team dalam menetapkan

    spesifikasi produk, membuat konsep produk dan menseleksi konsep produk

    untuk pengembangan selanjutnya.

    Metode identifikasi kebutuhan pelanggan harus meliputi:

    a. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan

    pelanggan.

    b. Mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan yang tersembunyi dan tidak

    terucapkan (latent needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.

    c. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.

    d. Memudahkan pembuatan arsip dari aktifitas identifikasi kebutuhan untuk

    proses pengembangan produk.

    e. Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan penting yang terlupakan.

    f. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan

    diantara anggota tim pengembangan.

    g. Mengumpulkan data mentah dari pelanggan.

    h. Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan.

    i. Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa Hierarki yang terdiri

    dari kebutuhan primer dan skunder.

  • 43

    Berikut tabel identifikasi kebutuhan yang telah substitusikan menjadi datakebutuhan konsumen ditunjukkan pada tabel 4.2 dan 4.3:

    Tabel 4.2 Interprestasi Kebutuhan pelanggan

    KebutuhanPrimer

    KebutuhanSekunder Kebutuhan Tersier

    PROD

    UK S

    MAR

    T TA

    BLE

    performance(kinerja)

    Produk Furnitur yang nyaman dengan desainyang ergonomisProduk furnitur yang berteknologi

    Price (harga) Produk dengan harga terjangkauServiceability(kemampuanmelayani)

    Produk mudah perawatannya

    Durability(daya tahan)

    Produk Furnitur ini memiliki daya tahan lamadan tidak mudah rusak

    Features (fitur)

    Produk MultifungsiDesain Produk yang FashionableDesain Produk yang memiliki warna elegant danserasi

    Sumber : data sekunder hasil kebutuhan pelanggan diolah, 2019.

    4.1.3 Menentukan Kepentingan Relatif Setiap Kebutuhan

    Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa hal-hal yang penting dalam produk

    smart table multifungsi. Daftar hierarki saja tidak dapat memberikan informasi

    mengenai tingkat kepentingan relatif yang dirasakan pelanggan berbeda-beda.

    Setelah hasil intepretasi kebutuhan tersebut didapatkan, maka selanjutnya

    menyusun tingkat kepentingan berdasarkan skala likert. Berikut hasil

    perhitungan kuesioner:

  • 44

    Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Kepentingan

    No Kebutuhan

    TingkatKepentingan N Rata -Rata

    Pembulatan

    RangkingSkala Pengukuran

    1 2 3 4 5

    1

    Produk sofa danmeja memilikikeindahan dalamdesainnya(fashionable).

    0 3 5 24 8 40 3,93 4 10

    2Produk sofa danmeja memilikiteknologi

    0 1 5 20 14 40 4,18 4 4

    3

    Produk sofa danmeja memiliki warnayang elegant danserasi.

    0 1 3 15 21 40 4,40 4 1

    4 Produk memilikiwarna yang menarik0 2 8 18 12 40 4,00 4 9

    5

    Desain sofa danmeja yang ergonomi(tidak terlalu rendahatau tinggi)

    0 0 3 25 12 40 4,23 4 3

    6Sandaran sofamemiliki ukuranyang sesuai

    0 2 5 19 14 40 4,13 4 6

    7

    Produk sofa danmeja memilikimaterial yang tahanlama danberkualitas.

    0 0 4 19 17 40 4,33 4 2

    8Produk sofa memilikitekstur yang empukdan halus.

    0 2 5 21 12 40 4,08 4 7

    9

    Produk sofa danmeja merupakanproduk yangbermutu

    0 1 2 26 11 40 4,18 4 5

    10Produk meja dankursi dengan hargayang ekonomis

    1 2 5 18 14 40 4,05 4 8

    Sumber : data sekunder hasil tingkat kepentingan diolah, 2019.

  • 45

    Tabel 4.3 menjelaskan kedudukan setiap item kebutuhan konsumen

    berdasarkan perhitungan derajat kepentingan dari hasil perhitungan rata-rata

    kuesioner, rata-rata terbesar akan mendapat ranking 1, hasilnya diurutkan pada

    Tabel 4.4.

    Tabel 4.4 Rangking Item Kebutuhan

    No Kebutuhan Ranking1 Produk sofa dan meja memiliki warna yang elegant dan serasi. 1

    2 Produk sofa dan meja memiliki material yang tahan lama danberkualitas. 2

    3 Desain sofa dan meja yang ergonomi (tidak terlalu rendah atautinggi) 3

    4 Produk sofa dan meja memiliki teknologi 45 Produk sofa dan meja merupakan produk yang bermutu 56 Sandaran sofa memiliki ukuran yang sesuai 67 Produk sofa memiliki tekstur yang empuk dan halus. 78 Produk meja dan kursi dengan harga yang ekonomis 89 Produk memiliki warna yang menarik 9

    10 Produk sofa dan meja memiliki keindahan dalam desainnya(fashionable). 10

    Sumber : data sekunder hasil rangking item kebutuhan diolah, 2019.

    Tabel di atas merupakan tabel pengurutan pertayaaan dari kuesioner

    yang telah di sebar kepada responden. Dari urutan pertama yang paling penting

    bagi responden dan hingga yang paling akhir. Berikut ini adalah data yang di

    peroleh dari responden:

  • 46

    Tabel 4.5 Data Kuesioner

    RESPONDEN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10R1 4 4 5 4 5 5 5 4 3 5R2 4 5 3 3 4 3 5 4 4 5R3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4R4 4 5 2 3 4 4 4 5 5 4R5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3R6 3 4 5 3 4 5 4 4 4 3R7 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4R8 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4R9 4 5 5 4 4 3 5 4 4 2

    R10 2 4 5 4 4 4 4 4 4