82
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEMURNIAN MINYAK GORENG DENGAN SENSOR TCS 3200 BERBASIS RASPBERY PI Disusun dalam Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S1) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Semarang RONY YUNANTO C.411.12.0030 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG SEMARANG 2018

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEMURNIAN

MINYAK GORENG DENGAN SENSOR TCS 3200

BERBASIS RASPBERY PI

Disusun dalam Memenuhi

Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S1) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Semarang

RONY YUNANTO

C.411.12.0030

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

SEMARANG SEMARANG

2018

Page 2: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEMURNIAN

MINYAK GORENG DENGAN SENSOR TCS 3200

BERBASIS RASPBERY PI

Disusun dalam Memenuhi

Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S1) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Semarang

RONY YUNANTO C.411.12.0030

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

SEMARANG SEMARANG

2018

Page 3: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …
Page 4: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …
Page 5: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

iv

ABSTRAK

Sekarang ini banyak di temukan di pasaran minyak goreng yang bisa

menyebabkan gangguan kesehatan pada orang yang mengkonsumsinya,

pemakaiann minyak goreng secara berulang akan mengakibatkan terjadinya

reaksi oksidasi pada minyak, pemakaian minyak goreng juga sering dicampur

dengan bahan-bahan yang tidak lazim yang pasti nya akan menyebabkan

penyakit. Minyak goreng yang sudah rusak bisa dilihat dari kejernihan minyak

goreng itu sendiri, semakin keruh minyak goreng maka semakin buruk

kandungan minyak goreng tersebut.

Maka untuk mendeteksi tingkat kejernihan pada minyak goreng, sehingga

di harapkan bisa di lakukan tindakan-tindakan tertentu kepada orang-orang

yang melakukan tindakan yang tidak baik dengan alasan untuk mendapatkan

keuntungan yang banyak dengan mendaur ulang minyak goreng bekas. Yang

tentunya akan membahayakan kesehatan pada banyak orang yang

mengkonsumsi nya.

Based on these problems, the author tries to make a prototype "Detection

Instrument for Purity of Cooking Oil with TCS3200 Ssensor Based on

Raspberry PI". This tool is one of the solutions to further minimize the more

circulating recycled cooking oil or mixed cooking oil around us.

Kata Kunci: minyak goreng campuran, TCS3200, raspberry PI

Page 6: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

v

ABSTRACT

Nowadays many are found on the market for cooking oil which can cause

health problems for the people who consume them, repeated use of cooking oil

will lead to an oxidation reaction in the oil, the use of cooking oil is often

mixed with unusual ingredients which will certainly cause disease. The broken

cooking oil can be seen from the clarity of the cooking oil itself, the more

cloudy the cooking oil is, the worse the content of cooking oil is.

So to detect the level of clarity on cooking oil, so that certain actions can

be expected to be done by people who are not doing well with the reason to get

a lot of profit by recycling used cooking oil. Which of course will endanger the

health of many people who consume it.

Kata Kunci: minyak goreng campuran, TCS3200, raspberry PI

Page 7: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

vi

KATA PENGANTAR Dengan Alhamdulillah dan segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan karunia, sehingga penulis diberi kekuatan untuk

menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan guna

memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana(S1)

Program studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Semarang.

Dengan Telah selesainya Laporan Tugas Akhir ini yang tidak terlepas dari

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Prof.Dr.H.Pahlawansjah Harahap,SE,ME, Selaku Rektor Universitas

Semarang.

2. Bapak Ir. Supoyo, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Semarang.

3. Ibu Budiani Destyningtias, ST. M.Eng, selaku Ketua Jurusan Elektro

Fakultas Teknik Universitas Semarang.

4. Bapak Andi Kurniawan N,ST. MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktunya untukmemberikan pengarahan, saran, dan

bimbingan materi serta kemudahan yang memungkinkan dalam

terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Budiani Destyningtias, ST. M.Eng, selaku Dosen Pembimbing II yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, saran,

dan bimbingan materi serta kemudahan yang memungkinkan dalam

terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Orang tua penulis, yang selalu memberikan doa dan restunya serta yang

menjadi sumber motivasi .

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

kritik dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga

Penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk para akademisi, praktisi ataupun

untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Akhir kata penulis mohon maaf atas

Page 8: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

vii

kekurangan dan kesalahan yang ada pada penyusunan laporan ini, semoga laporan

ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pihak yang berkepentingan.

Semarang, ………………..

Penulis

Page 9: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

LAMPIRAN ...................................................................................................... xii

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................... 2

1.4 Batasan Masalah ......................................................................................... 3

1.5 Metodologi Penelitian .................................................................................. 3

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................. 5

BAB II ................................................................................................................. 6

TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 6

Page 10: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

xiv

2.1 Minyak Goreng ........................................................................................... 6

2.1.1 Bahaya Minyak Goreng Bekas / Jelantah ............................................ 8

2.1.1 Bahaya Minyak Goreng Campuran ..................................................... 8

2.2 Raspberry Pi .............................................................................................. 10

2.3 Pengenalan Bahasa Program Free Pascal Lazarus ...................................... 14

2.3.1 Integrated Development Environtment ............................................. 15

2.3.1.1 Integrated Development Environtment .......................................... 17

2.3.1.2 Object Inspector ............................................................................ 18

2.3.1.3 Form Editor ................................................................................... 19

2.3.1.4 Code Editor ................................................................................... 19

2.3.1.5 Component Pallete ........................................................................ 20

2.3.1.6 Statement ...................................................................................... 22

2.3.1.7 Konstanta ...................................................................................... 22

2.3.1.8 Variabel ........................................................................................ 23

2.3.1.9 Sub Program Prosedur ................................................................... 23

2.3.1.10 Sub Program Fungsi .................................................................... 24

2.4 Catu Daya .................................................................................................. 24

2.5 Sensor Warna TCS 3200 ............................................................................ 25

2.6 LDR ( Ligh Dependent Resistor ) ............................................................... 27

2.6.1 Sub Program Fungsi ............................................................................ 28

BAB III ............................................................................................................. 30

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 30

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 30

3.2 Materi Penelitian ...................................................................................... 30

Page 11: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

xv

3.3 Perencanaan Hardware ............................................................................. 30

3.4 Diagram Blok .......................................................................................... 31

3.4.1 Blok control ........................................................................................ 33

3.4.2 Blok Sensor TCS 3200 ........................................................................ 34

3.4.3 Blok LDR ( Light Dependent Resistor ) ............................................... 35

3.5 Bagan Alir Sistem ..................................................................................... 36

3.6 Perancangan Software ............................................................................... 38

3.6.1 Cara Menggunakan Software ............................................................... 38

BAB IV ............................................................................................................. 41

PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA ............................................................... 41

4.1 Pengujian Rangkaian Alat dan Program .................................................... 41

4.1.1 Pengujian Rangkaian dan Program Display Monitor ............................ 41

4.1.2 Pengujian Rangkaian dan Program TCS 3200/ RGB ............................ 46

4.1.3 Pengujian Rangkaian dan Program LDR .............................................. 51

4.2 Analisa Pengujian Alat Pada Bahan Uji Minyak Goreng ........................... 55

4.2.1 Cara Penggunaan Alat ......................................................................... 57

4.2.2 Hasil Analisa Dan Pengujian ............................................................... 57

BAB V............................................................................................................... 65

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 65

5.1 Kesimpulan............................................................................................... 65

5.2 Saran ........................................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68

LAMPIIRAN

Page 12: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Blok diagram Raspberry pi ............................................................. 12

Gambar 2.2 Raspberry Pi 2 Model B Board Tampak Atas .................................. 13

Gambar 2.3 Raspberry Pi 2 Model B Board Tampak Bawah .............................. 13

Gambar 2.4 Tampilan IDE Lazarus .................................................................... 15

Gambar 2.5 Tampilan Toolbar ........................................................................... 17

Gambar 2.6 Tampilan Object Inspector .............................................................. 19

Gambar 2.7 Tampilan Form Editor ................................................................... 19

Gambar 2.8 Tampilan Code Editor ..................................................................... 20

Gambar 2.9 Component Pallete .......................................................................... 20

Gambar 2.10 Fisik Tranformator 1A .................................................................. 24

Gambar 2.11 Sekema Rangkaian Power Supplay ............................................... 25

Gambar 2.12 Sensor TCS 3200 ( Datasheet TCS 3200 ) .................................... 27

Gambar 3.2 Diagram Blok Alat .......................................................................... 31

Gambar 3.3 Modul Raspberry pi ........................................................................ 34

Gambar 3.4 Blok Sensor TCS 3200 ................................................................... 34

Gambar 3.5 Blok Light Dependent Resistor ( LDR ) .......................................... 35

Gambar 3.6 Diagram Alir Alat ........................................................................... 36

Gambar 3.7 Aplikasi Software Raspberry .......................................................... 38

Gambar 3.8 File Lazarus.exe .............................................................................. 39

Page 13: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

xvii

Gambar 3.9 Menu New Project .......................................................................... 39

Gambar 3.10 Lembar Kerja Pogram Lazarus ...................................................... 40

Gambar 4.1 Tampilan Monitor Pada Uji Coba Alat ............................................ 42

Gambar 4.2 Program Tampilan Monitor Pada Software Lazarus ........................ 42

Gambar 4.3 Program Sensor TCS 3200 .............................................................. 47

Gambar 4.4 Tampilan Intensitas Cahaya yang Diterima LDR ............................ 51

Gambar 4.5 Program LDR ( Light Dependent Resistor ) .................................... 52

Gambar 4.6 Bahan Uji Kemurnian Minyak Goreng ............................................ 56

Gambar 4.7 Alat Mendeteksi Nilai Warna RGB dan Kemurnian Minyak ........... 64

Page 14: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Mutu Minyak Goreng .............................................................. 7

Tabel 2.2. Tabel Keterangan PIN GPIO ............................................................. 14

Tabel 2.3 Nama dan Keterangan Tampilan IDE ................................................ 16

Tabel 2.4 Tabel Nama dan Fungsi ToolBar ....................................................... 18

Tabel 2.4 Nama dan Fungsi Component Pallete ................................................. 21

Tabel 2.5. Deskripsi Sensor TCS 3200 ( RGB ).................................................. 27

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kalibrasi Warna Kuning ........................................... 49

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kalibrasi Warna Merah ............................................. 50

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kalibrasi Warna Hijau .............................................. 50

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kalibrasi Warna Biru ................................................ 51

Tabel 4.5 Pengujian Minyak Goreng Murni Tanpa Pemanasan.............................. 58

Tabel 4.6 Pengujian Minyak Goreng Murni ....................................................... 59

Tabel 4.8 Pengujian Minyak Goreng Campur Plastik ......................................... 60

Tabel 4.9 Pengujian Minyak Goreng Campur Pemutih/ klorin ............................. 61

Tabel 4.10 Pengujian Minyak Goreng Campur Solar .......................................... 62

Tabel 4.11 Pengujian Minyak Goreng Campur lilin ........................................... 62

Page 15: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Minyak dan lemak merupakan salah satu zat makanan yang penting untuk

menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi

yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak dapat

menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/

gram ( Kataren, 2008 ). Maka dari itu untuk menjaga kualitas minyak goreng yang

baik sangat penting dilakukan supaya tidak merusak kandungan zat dalam minyak

tersebut.

Minimnya perhatian tentang kualitas minyak goreng yang baik menyebabkan

masyarakat menggunakannya secara tidak tepat. Dalam beberapa kasus ditemukan

minyak goreng campuran, Contohnya minyak goreng dicampur dengan plastik, solar,

lilin bahkan dicampur dengan pemutih dengan tujuan untuk menjadikan minyak

goreng tampak lebih cerah, menambah volume atau supaya minyak bisa digunakan

lebih lama. Hal itu sangat membahayakan sekali karena minyak goreng yang

digunakan berulang kali akan mengakibatkan terjadinya reaksi oksidasi pada minyak

karena adanya kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak. Akibat pemanasan

yang berulang-ulang serta reaksi oksidasi yang terjadi di dalam minyak, minyak

tersebut mengandung senyawa-senyawa radikal seperti hidroperoksida dan peroksida.

Senyawa-senyawa radikal tersebut bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan

kanker ( Bayu, 2007 ). Minyak goreng yang dicampur dengan plastik juga beresiko

untuk kesehatan, plastik yang biasanya berbahan polivinil klorida ( PVC ) akan

melepaskan bahan kimia yang membahayakan. Monomer styrene yang tidak ikut

bereaksi dapat terlepas bila berkontak dengan minyak panas sehingga memiliki

Page 16: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

2

potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan tumor dan kanker pada manusia (

Koswara, 2006 ).

Maka dari masalah itu munculah sebuah gagasan dan ide untuk membuat

sebuah “RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEMURNIAN MINYAK

GORENG DENGAN SENSOR TCS 3200 BERBASIS RASPBERRY PI 2 ” yang

berguna untuk mendeteksi minyak goring yang akan diuji dan menampilkan hasil uji

secara langsung. Yang sudah saya kembangkan dan bandingkan sebelumnya dari hasil

tugas akhir yang berjudul “RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI

KEMURNIAN MINYAK GORENG DENGAN SENSOR TCS 3200 BERBASIS

ARDUINO.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil suatu rumusan permasalahan,

yaitu bagaimana cara membedakan minyak goreng yang murni dan minyak goreng

campuran secara efektif dan efisien.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan

a. Untuk menciptakan rancang bangun alat pendeteksi kemurnian minyak goreng

dengan sensor TCS 3200 berbasis Raspberry pi 2.

b. Untuk mengembangkan dan membandingkan TCS 3200 berbasis Aduino dengan

TCS 3200 berbasis Raspberry pi 2. Untuk pendeteksi kemurnian minyak goreng.

1.3.2 .Manfaat

Membantu masyarakat dalam membedakan minyak goreng yang murni

dengan minyak goreng campuran dan dapat juga membantu Badan Pengawas Obat

Page 17: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

3

dan Makanan ( BPOM ) dalam mengontrol pedagang yang berbuat curang ketika

menjual minyak goreng ataupun menjual makanan-makanan yang digoreng.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam tugas akhir ini tidak terlalu luas dan jauh dari topik

yang telah ditentukan maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

a. Minyak goreng yang dijadikan objek dari penelitian ini yaitu: minyak goreng

murni dan minyak goreng campuran.

b. Pembahasan mengenai komponen-komponen alat yang meliputi : Raspberry pi

2, sensor TCS 3200, LDR, Monitor dan komponen-komponen penunjang lain.

c. Software pemograman yaitu bahasa pemograman lazarus pada Raspberry pi 2.

d. Perancangan dan pengoprasian alat yang akan dibuat.

1.5 Metode Penelitian

Untuk memcapai tujuan yang maksimal dari tugas akhir ini, maka dibutuhkan

suatu metode atau urutan untuk memperjelas seluruh permasalahan yang akan

dikemukakan dalam penelitian tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis menentukan

langkah-langkah yang dapat memaksimalkan penelitian tugas akhir.

a. Studi Pustaka

Metode studi pustaka adalah suatu metode yang dilakukan dengan

membandingkan buku-buku atau literatur-literatur yang berkaitan dengan pokok

pembahasan. Faktor penunjang yang penting dalam penyusunan laporan tugas

akhir ini adalah kebutuhan akan referensi dan literatur-literatur, untuk memenuhi

kebutuhan tersebut maka dibaca buku-buku maupun sumber pustaka lain sebagai

sumber informasi yang berkaitan dengan pokok bahasan tentang alat pendeteksi

kemurnian minyak goreng.

Page 18: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

4

b. Perancangan Alat dan Program

Metode perancangna ini adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara

menggambar sketsa alat. Metode ini juga digunakan dalam menentukan

komponen – komponen, sensor, bahan untuk desain serta perencanaan sistem yang

digunakan dalam merancang alat pendeteksi kemurnian minyak goreng.

c. Pembuatan Alat dan Progra

Metode ini dilakukan untuk membuat suatu sistem atau alatnya secara nyata

sesuai dengan perancangan yang sudah dibuat, baik sesuai dengan gambar, sistem

yang sudah di persiapkan.

d. Pengujian Alat dan Program

Metode ini dilakukan ketika semua alat selesai dirancang, pengujian alat

dilakukan perblok untuk mempermudah dalam memperbaiki jika terjadi kesalahan

baru selanjutnya dilakukan pengujian secara keseluruhan.

e. Analisa Alat dan Program

Metode ini digunakan untuk menguji kehandalan alat dan kestabilanya, dan

menjadi koreksi bila alat tidak berjalan sesuai dengan apa yang ada dalam

perencangan. Dari serangkaian metode yang telah dilakukan, barulah diambil

kesimpulan dari alat dan sistem yang dibuat.

f. Laporan

Metode ini adalah langkah terahkir dalam penelitian dimana perencanaan alat

sampai dengan kesimpulan, ditulis secara sistematika yang berurutan. Sehingga

dapat dimengerti dan dipahami oleh semua yang membaca penelitian tugas akhir

ini.

Page 19: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

5

5

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan laporan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab. Isi

masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat, Batasan Masalah, Metode Penulisan, dan

Sistematika Penulisan Laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori dasar yang mendukung pembuatan tugas

akhir, khususnya perangkat yang menyusun alat tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang langkah - langkah pembuatan alat, gambaran

umum tentang perangkat yang akan digunakan, prinsip kerja

dari sistem secara keseluruhan dan perencanaan pembuatan

software dan hardware.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Berisi tentang pegujian dan analisa kerja sistem serta

permasalahan dan alternatif yang timbul dalam pengujian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan secara keseluruhan dari benda kerja

serta buku laporan. Dan untuk pengembangan kedepan.

Page 20: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Minyak Goreng

Minyak dan lemak mengandung komponen utama berupa trigliserida yang

merupakan ester dari asam dan gliserol. Jenis minyak yang digunakan untuk

menggoreng biasanya termasuk minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak

sawit dan minyak kacang-kacangan yang mengandung asam lemak tak jenuh

terutama asam oleat dan linoleat. Asam linoleat adalah asam

lemak yang mempengaruhi kestabilan minyak sehingga minyak yang berkadar

linoleat rendah akan lebil stabil.

Sifat-sifat minyak goreng sebagai berikut:

a. Warna

Terdiri dari 2 golongan, golongan pertama yaitu zat warna alamiah

dan golongan kedua yaitu zat warna dari hasil degradasi zat warna

alamiah.

b. Odor dan flavor

Terdapat secara alami dalam minyak dan juga terjadi karena

pembentukan asam-asam yang berantai sangat pendek.

c. Kelarutan

Minyak tidak dapat larut dalam air kecuali minyak jarak ( castor oil )

dan minyak sedikit larut dalam alcohol, etil ester, karbon dissulfide

dan pelarut-pelarut halogen.

d. Titik cair dan polymorphism

Page 21: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

7

Minyak tidak mencair dengan tepat pada suatu nilai temperatur

tertentu. Polymorphism adalah keadaan dimana terdapat lebiih dari

satu bentuk kristal.

e. Titik didih ( boiling point )

Titik didih akan semakin miningkat dengan bertambah panjangnya

rantai karbon asam lemak tersebut.

f. Titik lunak ( softening point )

g. Shot melting point

Temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak atau

lemak.

h. Bobot jenis

Biasanya ditentukan pada temperatur 250oC dan juga perlu

dilakukan pengukuran pada temperatur 400oC.

i. Titik asap, titik nyala dan titik api.

j. Titik kekeruhan, ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran

minyak dengan pelarut lemak.

Tabel 2.1 Standar Mutu Minyak Goreng ( Standar Nasional Indonesia )

Page 22: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

8

2.1.1 Bahaya Minyak Goreng Bekas / Jelantah

Penggunaan minyak goreng ssecara berulang akan mengakibatkan

terjadinya reaksi oksidasi pada minyak karena adanya kontak antara sejumlah

oksigen dengan minyak. Akibat pemananasan yang berulang-ulang serta reaksi

oksidasi yang terjadi di dalam minyak, minyak jelantah dapat mengandung

ssenyawa radikal seperti hidroperoksida dan peroksida. Senyawa radikal tersebut

bersifat karsiogenik, oleh karena itu pemakaian minyak goreng yang

berkelanjutan dapat mengganggu kesehatan manusia.

2.1.2 Bahaya Minyak Goreng Campuran

1. Campuran Plastik

Minyak goreng yang tercampur plastik sangat berbahaya bagi kesehatan

manusia, adapun zat-zat penyusun plastik yang berbahaya bagi kesehatan

adalah ( Koswara, 2006 ) :

a. Monomer vinil klorida, dapat bereaksi dengan guarin dan sitosin pada

DNA dan mengalami metabolisme dalam tubuh sehingga memiliki

potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan tumor dan kanker pada

manusia terutama kanker hati.

b. Monomer vinil sianida ( akrilonitril ), bereaksi dengan adenin pada

DNA dan memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan

penyakit kanker. Dampak akrilonitril sudah terbukti pada hewan

percobaan yatiu menimbulkan cacat lahir pada tikus yang

memakannya.

c. Monomer vinil asetat, telah terbukti menimbulkan kanker tiroid, uterus

dan gangguan hati.

Page 23: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

9

d. Monomer lainnya seperti akrilat, stirena, metakriat dan senyawa

tutrunnnya seperti vinil asetat, polivinil klorida, kaprolaktam,

formaldehida, kresol, isosianat organik, heksa metilandiamin,

melamin, epodilokkloridin, bispenol dan akrilonitril yang dapat

menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan terutama mulut,

tenggorokan dan lambung.

2. Campuran Solar

Solar sendiri akan menyebabkan efek yang serius jika terserap melalui

kulit. Hidrokarbon dan additive yang terkandung dalam solar dapat

menyebabkan efek iritasi pernapasan, pusing mual, pingsan. Pada

pemaparan dalam waktu yang lama dan berulang-ulang akan

menyebabkan kanker kulit pada manusia dengan kondisi kesehatan yang

buruk, diperkuat dengan pemaparan sinar matahri, waktu pemaparan yang

lama dan berulang. ( PT. Pertamina, 2007 )

Dari sifat solar sendiri yang mudah terbakar, mencampurkan solar ke

dalam minyak goreng merupakan hal yang fatal dilakukan, selain

membahayakan bagi kesehatan tetapi juga akan mudah sekali memicu

terjadinya kebakaran.

3. Campuran Pemutih Pakaian/ Klorin

Minyak goreng yang dicampur dengan pemutih pakaian dengan maksud

untuk menjernihkan kembali warna minyak goreng yang sudah menghitam

akan berdampak langsung bagi kesehatan manusia yang menggunakannya.

Bila tercampur dengan minyak goreng dan melalui proses pemanasan, gas

klorin yang terkandung dalam pemutih dapat mencemari atmosfer. Pada

Page 24: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

10

kadar 3.0 – 6.0 ppm gas klorin terasa pedas dan memerahkan mata. Bila

terpapar dengan kadar 14.0 – 21.0 ppm selama 30 – 60 menit dapat

menyebabkan emphysema dan radang paru-paru. Klorin dapat

mengganggu pernapasan, merusak selaput lendir, memicu terjadinya

penyakit di kerongkongan, hidung dan trakt respiratory ( saluran

kerongkongan dekat paru-paru ). ( Andi Sriwahyuni dkk, 2013)

4. Campuran Lilin

Lilin ( wax ) adalah ester dari asam lemak dengan alkohol monohidrat

bermolekul tinggi. Secara kimiawi, lilin merupakan ester dari asam

lemak berantai panjang. Panjang rantai karbon asam maupun alkohol

pada lilin biasanya berkisar dari 10 sampai 30 karbon. Bedanya dengan

dengan trigliserida adalah alkohol pada lilin ialah alkohol monohidrat.

Lilin adalah padatan mantap bertitik leleh rendah. ( Farida dkk, 2014 )

Untuk bahaya lilin bila dicampurkan dengan minyak goreng adalah lilin

tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan dan langsung dibawa ke usus

besar. Jika terkonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan diare. Lebih

dikhawatirkan lagi bila yang digunakan bukan lilin berbahan alami,

melainkan dari bahan petro yang tidak edible ( tidak bbisa dimakan )

dan mengandung bahan karsinogen ( pemicu kanker ). (

www.femina.co.id )

2.2 Raspberry Pi

Raspberry Pi sering juga disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer

papan tunggal (Single Board Circuit /SBC)yang memiliki ukuran sebesar kartu

kredit. Raspberry Pi bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti spreadsheet,

Page 25: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

11

game, bahkan bisa digunakan sebagai media player karena kemampuannya dalam

memutar video high definition. Raspberry Pi dikembangkan oleh yayasan nirlaba,

Rasberry Pi Foundation yang digawangi sejumlah developer dan ahli komputer

dari Universitas Cambridge, Inggris.

Ide dibalik komputer mungil ini diawali dari keinginan untuk mencetak

generasi baru programer, pada 2006 lalu. Seperti disebutkan dalam situs resmi

Raspberry Pi Foundation, waktu itu Eben Upton, Rob Mullins, Jack Lang, dan

Alan Mycroft, dari Laboratorium Komputer Universitas Cambridge memiliki

kekhawatiran melihat kian turunnya keahlian dan jumlah siswa yang hendak

belajar ilmu komputer. Mereka lantas mendirikan yayasan Raspberry Pi bersama

dengan Pete Lomas dan David Braben pada 2009. Tiga tahun kemudian,

Raspberry Pi Model B memasuki produksi masal. Dalam peluncuran pertamanya

pada akhir Febuari 2012 dalam beberapa jam saja sudah terjual 100.000 unit.

Kini, sekitar dua tahun kemudian, Rasberry Pi telah terjual lebih dari 2,5 juta unit

ke seluruh dunia.

Raspberry Pi memiliki dua model yaitu model A dan model B. Secara

umum Raspberry Pi Model B, 512MB RAM. Perbedaan model A dan B terletak

pada memory yang digunakan, Model A menggunakan memory 256 MB dan

model B 512 MB. Selain itu model B juga sudah dilengkapai dengan ethernet port

(kartu jaringan) yang tidak terdapat di model A. Desain Raspberry Pi didasarkan

seputar SoC (System-on-a-chip) Broadcom BCM2835, yang telah menanamkan

prosesor ARM1176JZF-S dengan 700 MHz, VideoCore IV GPU, dan 256

Megabyte RAM (model B). Penyimpanan data didisain tidak untuk menggunakan

hard disk atau solid-state drive, melainkan mengandalkan kartu SD (SD memory

Page 26: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

12

card) untuk booting dan penyimpanan jangka panjang. Raspberry Pi merupakan

komputer mini yang sangat murah, harganya hanya 25 dollar AS untuk Model A

adapun 35 dollar AS utuk Model B per unit.

Raspberry Pi board dibuat dgn type yg berbeda yaitu Raspberry Pi type

A ,A+ Raspberry Pi type B.,B+ Raspberry pi 2,Rasberry pi 3,Raspberry Pi zero.

Perbedaannya antara lain pada Ram dan Port LAN. Type A RAM = 256 Mb dan

tanpa port LAN(ethernet), type B = 512 Mb dan terpasang port untuk LAN

Gambar 2.1 blok diagram Raspberry pi

Raspberry Pi board mempunyai input dan output antara lain :

HDMI, dihubungkan ke LCD TV yg mempunayi port HDMI atau dgn cable

converter HDMI to VGA dapat dihubungkan ke monitor PC.

Video analog (RCA port) , dihubungkan ke Televisi sbg alternatif jika anda

tdk memilih monitor PC .

Audio output

2 buah port USB digunakan untuk keyboard dan mouse

26 pin I/O digital

CSI port (Camera Serial Interface )

DSI (Display Serial Interface)

LAN port (network)

SD Card slot untuk SD Card memori yg menyimpan sistem operasi berfungsi

seperti hardisk pd PC.

Page 27: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

13

Gambar 2.2 Raspberry Pi 2 Model B Board Tampak Atas

Gambar 2.3 Raspberry Pi 2 Model B Board Tampak Bawah

GPIO merupakan sederet pin yang terdiri dari 26 pin dengan berbagai fungsi

diantaranya:

Page 28: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

14

Tabel 2.2. Tabel Keterangan PIN GPIO

Selain sebagai input output pada beberapa pin GPIO juga berfungsi sebagai

komunikasi serial diantaranya I2C, SPI dan serial komunikasi UART .

2.3 Pengenalan Bahasa Program Free Pascal Lazarus

Lazarus adalah lingkungan pengembangan terpadu (LPT) sumber

terbuka bagi pengguna bahasa pemrograman Pascal dan Object Pascal yang

menyediakan lingkungan pengembangan yang mirip denganDelphi. LPT ini

dibangun untuk dan didukung oleh kompilator Free Pascal (FPC). Mempunyai

moto Write Once Compile Anywhere artinya hanya dengan sebuah kode sumber

program dapat dikompilasi di semua platform OS (Windows, Linux, Mac OS dan

lain-lain.) dan arsitektur (i386, x86 64, arm dan lain-lain) yang

didukung. Kompilasi silang juga dapat dilakukan.

Lazarus dibangun di atas kerangka yang juga digunakan untuk

menghasilkan aplikasi yang dibuat di atasnya, yaitu Lazarus Component Library

(LCL). Baik Lazarus maupun LCL murni ditulis dalam bahasaObject Pascal. LCL

Page 29: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

15

ini merupakan abstraksi untuk berbagai pustaka grafis yang digunakan untuk

menampilkan antarmuka dari aplikasi. Saat ini, terdapat beberapa pustaka grafis

yang didukung, di antaranya:

Untuk mempermudah pembuatan grafis bagi lingkungan baru

(misalnya Android), sedang dikembangkan pula pustaka Custom Drawn yang

hanya memanfaatkan kemampuan paling dasar sistem operasi untuk menggambar.

Semua tombol, kotak isian, gambar, dan kendali lain-lain penggambaran dan

penanganan kejadiannya dilakukan oleh pustaka.

2.3.1 Integrated Development Environtment

IDE ( Integrated Development Environment ) adalah tampilan utama yang

pertama kali muncul setelah dipilih direktori Borland Delphi. IDE Delphi secara

garis besar terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu Windows Utama, Object Inspector

dan Editor. Windows Utama terdiri atas Baris Menu, Toolbar dan Component

Pallete. Sedangkan Object Inspector tersusun atas dua kelompok pengaturan

komponen yang terdiri atas Properties dan Event.

Gambar 2.4 Tampilan IDE Lazarus

Page 30: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

16

Sedangkan bagian Editor terdiri dari dua macam editor, yaitu Form Editor

dan Code Editor. Di bawah ini adalah tabel nama dan fungsi dari tombol-tombol

yang ada pada tampilan IDE Lazarus.

Tabel 2.3 Nama dan Keterangan Tampilan IDE

Nama

Keterangan

File Adalah kelompok perintah yang berfungsi

untuk pengaturan suatu file, misalnya

New, save, Open dan sebagainya

Edit Adalah menu yang menyimpan perintah –

perintah untuk pengeditan. Mulai dari

pengetikan obyek, pengeditan komponen

maupun pengeditan kode pada Code

Editor

Search Merupakan kelompok perintah yang

berfungsi untuk melakukan proses

pencarian , baik objek, kata, kalimat dan

sebagainya.

View Menu ini menampung perintah-perintah

untuk mengaktifkan bagian pendukung

Integrated Development Environtment.

Project Adalah kelompok perintah yang berfungsi

untuk manajemen proyek berikut bagian-

bagian pendukungnya.

Run Menu ini merupakan kelompok perintah

untuk menangani proses kompilasi

program, seperti Run, Build, Debug dan

sebagainya

Component Mengandung perintah-perintah yang

berfungsi untuk pengaturan komponen.

Page 31: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

17

Mulai dari pemasangan pallete dan

pembuatan komponen dan sebagainya.

Database Mengandung perintah-perintah untuk

pengaturan aplikasi database.

Tools Kelompok perintah yang berfungsi

sebagai penyedia perlengkapan tambahan

yang diperlukan dalam penyusunan

program.

Help Memberikan informasi yang bersifat

sebagai referensi bagi pemakai dalam

menggunakan program Delphi.

2.3.1.1Integrated Development Environtment

` Toolbar adalah bagian Delphi yang menyediakan tombol-tombol speed.

Tombol speed fungsinya sama dengan perintah yang ada pada menu. Tombol ini

disediakan dengan tujuan meringkas atau mempercepat pekerjaan user. Untuk

mengakses suatu perintah dengan menggunakan menu, langkah yang dilakukan

adalah dengan mengklik menu lalu sub menu lantas perintah tersebut. Sedangkan

untuk mengakses perintah dengan menggunakan tombol speed, langkah yang

perlu dilakukan hanya mengklik tombol yang diinginkan.

Gambar 2.5 Tampilan Toolbar

Page 32: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

18

Di bawah ini adalah tabel nama dan fungsi dari tombol – tombol yang

ada pada Toolbar.

Tabel 2.4 Tabel Nama dan Fungsi ToolBar

Nama Fungsi

Open Project Untuk Membuka sebuah proyek

Save Project Untuk menyimpan sebuah proyek

Add File to Project Untuk menambah File ke proyek

Open Project Untuk membuka sebuah file

Save Project Untuk menyimpan sebuah proyek

Select Unit from List Untuk memilih unit dari daftar

Toggle form/unit Untuk memilih form atau unit

Select form from list Untuk memilih form dari daftar

New Form Untuk membuka form baru

Run Untuk menjalankan proyek

Pause Untuk menghentikan proyek yang sedang

berjalan

Step Over Untuk meloncati suatu sub program

2.3.1.2 Object Inspector

Object Inspector adalah sarana pengaturan properti dan event dari

komponen pada form maupun pengaturan properti form itu sendiri. Properti

adalah hal-hal yang terkait dengan sifat komponen. Misalnya, warna, hint, font

dan sebagainya.

Page 33: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

19

Gambar 2.6 Tampilan Object Inspector

2.3.1.3 Form Editor

Form atau Form Editor adalah bahan dasar yang akan menjadi windows

aplikasi. Pemakai berinteraksi dengan program melalui windows. Windows

berasal dari form. Gambar form di bawah ini adalah bentuk standar yang masih

kosong dan belum dilengkapi dengan komponen.

Gambar 2.7 Tampilan Form Editor

2.3.1.4 Code Editor

Code Editor adalah tempat untuk menuliskan program dalam bahasa

Object Pascal. Secara default code editor ini terletak di belakang form editor.

Page 34: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

20

Untuk menuliskan kode yang dipasangkan pada suatu komponen pilih pada

komponen tersebut, Code Editor akan otomatis aktif dan menempatkan kursor ke

lokasi penulisan kode. Bentuk secara umum dapat dilihat melalui struktur

program Delphi di bawah ini.

Gambar 2.8 Tampilan Code Editor

2.3.1.5 Component Pallete

Component Pallete menyediakan berbagai komponen untuk dipasangkan

pada form. Lazarus telah menyediakan bermacam-macam Component Pallete

seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.9 Component Pallete

Di bawah ini adalah tabel nama dan fungsi dari masing-masing Pallete yang

disediakan oleh Lazarus

Page 35: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

21

Tabel 2.4 Nama dan Fungsi Component Pallete

Nama Fungsi

Standard Menyediakan Komponen yang paling

sering di gunakan seperti menu, label,

memo dan sebagainnya.

Additional Menyediakan komponen-komponen

tambahan yang dibutuhkan pada

penyusunan aplikasi tingkat lanjut

Win 95 Menyediakan komponen-komponen yang

lazim digunakan pada aplikasi Windows

95 seperti baris status, tombol Up Down

dan sebagainya

Data Access Menyediakan komponen-komponen

untuk pengaksesan data pada suatu

aplikasi data base yang kita susun

Data Controls Menyediakan komponen-komponen

untuk menyusun pengontrolan data pada

suatu aplikasi data base yang kita susun

Win 3.1 Menyediakan komponen-komponen yang

yang lazim digunakan pada apikasi

Windows 3.1

Dialogs Menyediakan komponen-komponen

untuk menyusun kotak dialog seperti

kotak dialog save, kotak dialog print dan

sebagainya.

System Menyediakan komponen-komponen yang

terkait dengan sistem, misalnya Timer,

File List Box, filter dan sebagainya.

Qreport Menyediakan komponen-komponen

untuk pembuatan sebuah report. Qreport

lebih praktis digunakan dibanding

Page 36: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

22

dengan menggunakan Report Smith.

OCX Adalah pallete yang menggantikan

pallete VBX pada Delphi 1.0.

Sample Adalah pallete yang menyediakan contoh

2.3.1.6 Statement

Statement adalah perintah-perintah dalam kode yang akan dijalankan oleh

Delphi. Statement adalah bagian yang penting dalam suatu program, karena

tanpanya progam tidak akan mengerjakan sesuatu. Statement dituliskan di antara

kata begin dan end. Penulisan diakhiri dengan titik-koma (;), misalnya statement

close yang berarti memerintahkan penutupan program.

Contoh penulisan statement :

Begin

Close;

End.

2.3.1.7 Konstanta

Satu hal yang paling mendasar dan yang harus pelu dimengerti untuk

memulai pemrograman Delphi adalah konstanta. Konstanta adalah merupakan

nama dari suatu nilai yang dalam penggunaanya dipakai untuk proses perhitungan

program. Penulisan konstanta diawali dengan kata const dan diakhiri dengan

karakter titik-koma (;).

Contoh penggunaan konstanta :

Const

Namaku = ‘ Winarno ’;

Umurku = 25;

Judul = ‘Pemrograman Delphi’;

Page 37: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

23

2.3.1.8 Variabel

Variable dalam bahasa Delphi adalah nama dalam kode yang mengacu ke

alamat memory yang isinya dapat berubah saat program berjalan. Untuk

mendeklarasikan suatu variabel ada 2 (dua) tahap, yaitu tahap penamaan dan

tahap pemberian jenis. Penulisan deklarasi variable diawali dengan kata Var .

Contoh penulisan variable :

VarAkhir : Integer;

Jumlah : Integer;

Garis : String;

Tekanan : Byte;

2.3.1.9 Sub Program Prosedur

Prosedur adalah sebuah program kecil yang sudah dapat dijalankan dan

telah disediakan oleh Delphi. Prosedur disimpan dalam run-time library Delphi,

sehingga tinggal memanggilnya dan terhindar dari penulisan kode program yang

panjang.

Contoh Pemanggilan suatu prosedur dengan cara penulisan nama prosedur

tersebut pada kode program, misalnya :

Procedure TForm1.BitBtn1Click ( Sender.Tobject ),

Begin

Close;

End;

Page 38: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

24

2.3.1.10 Sub Program Fungsi

Tidak berbeda jauh dengan prosedur, fungsi juga merupakan program

kecil yang sudah disediakan oleh Delphi, dan juga sudah tersimpan dalam run-

time library Delphi.

Contoh penulisan fungsi pada baris kode yang terkait, dengan menggunakan nama

fungsi IntToStr yang berfungsi untuk mengubah nilai variabel Sum dari Integer ke

String, dan hasilnya dimasukkan ke Editor Box sebagai Teks.

Edit1.Text := IntToStr (Sum);

2.4 Catu Daya

Secara umum istilah catu daya biasanya berarti suatu sistem penyearah

filter, dimana rangkaian ini mengubah tegangan AC yang bersal dari tegangan

sumber PLN menjadi tegangan DC yang murni. Komponen dasar yang digunakan

pada rangkaian catu daya adalah transformator, penyearah, resistor dan kapasitor.

Transformator ( trafo ) digunakan untuk mentransformasikan tegangan AC dari

220 volt menjadi lebih kecil sehingga bisa dikelola oleh rangkaian regulator linier.

Penyearah yang terdiri dari dioda-dioda mengubah tegangan bolak-balik menjadi

tegangan searah, tetapi tegangan hasil penyearah kurang konstan, artinya masih

mengalami perubahan periodik yang besar. Sebab itu diperlukan kapasitor

sehingga tegangan tersebut cukup rata untuk diregulasi oleh rangkaian regulasi

yang bisa menghasilkan tegangan DC yang baik dan konstan. ( Choirul Anwar,

2010 )

Gambar 2.10 Fisik Tranformator 1A

Page 39: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

25

Gambar 2.11 Sekema Rangkaian Power Supplay

2.5 Sensor Warna TCS 3200

Sensor pendeteksi warna ( colour sensor module ) ini menggunakan IC

TAOS/AMS TCS 3200 RGB Sensor Chip. TCS 3200 dapat mendeteksi dan

mengukur spektrum cahaya pada panjang gelombang yang terlihat mata. Contoh

aplikasi penggunaan sensor ini: penyortiran berdasar warna, sensor untuk kalibrasi

cahaya lingkungan ( sangat berguna dalam dunia fotografi ), pemindai warna,

penyocokan warna. Chip TCS3200 memiliki matriks pendeteksi cahaya ( silicon

photodiode array ) 8x8 piksel berukuran mikro dengan empat macam penyaring

warna ( filter merah, hijau, biru, dan clear / tanpa filter ) yang disusun

berselangan. Sebuah osilator terpadu akan membangkitkan gelombang persegi (

square-wave, 50% duty cycle ) yang proporsional terhadap intensitas dari warna

terpilih.

Spesifikasi dan Fitur modul sensor TCS3 200 sebagai berikut :

a. Rentang tegangan catu daya: 2,7 Volt ~ 5,5 Volt DC.

b. Konversi intensitas cahaya ke frekuensi beresolusi tinggi ( antara 2 Hz

hingga 500 kHz pada skala penuh ).

Page 40: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

26

c. Skala frekuensi keluaran skala dapat diprogram ( lihat tabel untuk pin S0 dan

S1 di bagian konfigurasi pin ).

d. Fitur moda siaga ( power-down energy saving mode ).

e. Berakurasi tinggi ( marjin kesalahan non-linear tipikal hanya 0,2% pada 50

kHz ).

f. Stabilitas tinggi ( koefisien suhu 200 ppm/°C ).

g. Dapat berkomunikasi langsung dengan MCU / Arduino.

h. Dilengkapi dengan 4 LED ( warna putih ) untuk mengkompensasi cahaya

lingkungan ( ambience light ).

i. VCC: Catu daya, 3,3 ~ 5 VDC.

j. GND: hubungkan dengan ground rail.

S0, S1: Masukan untuk memilih penskalaan frekuensi ( output frequency scaling,

fO ).

Page 41: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

27

Tabel 2.5. Deskripsi Sensor TCS 3200 ( RGB ) ( Datasheet TCS 3200 )

Keterangan ;

S2, S3: Masukan untuk memilih filter warna yang aktif untuk dipindai.

EO: Enable Output, mengaktifkan pemindai ( Active LOW )

OUT: Pin keluaran berupa frekuensi ( squarewave with 50% duty cycle ).

Gambar 2.12 Sensor TCS 3200 ( Datasheet TCS 3200 )

2.6 LDR ( Ligh Dependent Resistor )

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang

nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang

S0 S1 Deskripsi

L L Power Down ( nonaktifkan )

L H fO = 2%

H L fO = 20%

H H fO = 100%

Page 42: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

28

diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan

nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata

lain, fungsi LDR ( Light Dependent Resistor ) adalah untuk menghantarkan arus

listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya ( Kondisi Terang ) dan

menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang

diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm

( kΩ ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm ( Ω ) pada kondisi

cahaya terang.

Gambar 2.13 Light Dependent Resistor/ LDR ( www.teknikelektronika.com )

2.6.1 Karakteristik LDR ( Light Dependent Resistor )

a. Laju Recovery LDR ( Light Dependent Resistor )

Bila sebuah LDR ( Light Dependent Resistor ) dibawa dari suatu ruangan

dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap,

maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera

berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Namun LDR

tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan setelah mengalami

Page 43: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

29

selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuran praktis dan

suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis

dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik (

selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux ), kecepatan

tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat

gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk

mencapai resistansi yang sesuai dengan level cahaya 400 lux.

b. Respon Spektral LDR ( Light Dependent Resistor )

LDR ( Light Dependent Resistor ) tidak mempunyai sensitivitas yang sama

untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya ( yaitu warna

). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu

tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut

tembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena

mempunyai daya hantar yang baik.

Page 44: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk pembuatan tugas akhir ini adalah

perancangan alat dan program, pembuatan alat dan program, pengujian alat dan

program, analisa alat dan program serta analisa hasil bahan yang telah diuji.

Analisa alat dan program yang dibuat berupa alat pendeteksi kemurnian minyak

goreng dengan sensor TCS 3200 berbasis Arduino dan pengujian alat serta analisa

bahan uji dibuat berupa data-data hasil percobaan/ pengujian yang sudah

dilakukan.

3.2 Materi Penelitian

Objek penelitian berupa beberapa sampel minyak goreng murni ataupun

minyak goreng yang sudah dicampur dengan bahan tertentu, kemudian dari objek

minyak goreng tersebut akan dideteksi kemurniannya dengan dua pendeteksian,

yaitu warna dan kejernihan minyak goreng. Pendeteksian warnanya dengan sensor

TCS 3200 dan untuk kejernihan dari minyak goreng akan dideteksi dengan LDR (

Light Dependent Resistor ) keduanya akan diproses pada Arduino dan hasil dari

pendeteksian minyak goreng tercampur atau murni akan ditampilkan di layar

monitor.

3.3 Perancangan Hardware

Pada perancangan hardware ini akan dijelaskan tentang perancangan alat

pendeteksi kemurnian minyak goreng dengan sensor TCS 3200 berbasis

Raspberry pi 2.

Page 45: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

31

Gambar 3.1 Perencanaan Rancangan Fisik

Alat Pendeteksi Kemurnian Minyak Goreng

3.4 Diagram Blok

Dalam pembuatan makalah ini, penulis akan membuat blok diagram

menjadi tiga bagian, yaitu blok sensor, blok kontrol dan blok output. Kemudian

membuat analisa secara perblok diagram, dan flowchart dari program.

Gambar 3.2 Diagram Blok Alat

Page 46: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

32

Perancangan perangkat:

1. Adaptor 5vdc : Digunakan untuk sumber daya atau pemberi daya pada

rangkaian-rangkaian.

2. Minyak goreng/ bahan uji : bahan uji dimasukkan untuk proses

pendeteksian oleh sensor TCS 3200 ( RGB ) dan Ligth Dependent Resistor

( LDR ), apakah dalam pendeteksian minyak goreng yang dipakai murni

atau campuran.

3. Raspberry Interface : Untuk menghubungkan komunikasi antara sensor2

dengan raspberry pi.

4. Sensor TCS 3200/ RGB dan LDR : Digunakan untuk mendeteksi warna

dan kejernihan minyak goreng yang akan diuji. Dengan cara mendeteksi

dan mengukur intensitas cahaya dan pembacaan warna pada panjang

gelombang yang terlihat.

5. Display Monitor : Berfungsi sebagai output dari hasil uji coba bahan yang

di deteksi sensor TCS 3200 dan LDR .

6. Raspberry PI : Berfungsi untuk menerima data2 dari sensor dan

menentukan keadaan minyak goreng.

Cara Kerja Alat:

Rancang bangun alat pendeteksi kemurnian minyak goreng dengan sensor

TCS 3200 berbasis raspberry pi berfungsi untuk mendeteksi minyak goreng yang

akan diuji dan menampilkan hasil uji secara langsung. Bahan yang akan diuji

dimasukkan ke tempat yang sudah disediakan pada alat kemudian sensor TCS

3200 dan LDR mendeteksi adanya campuran atau tidak pada minyak goreng

dengan cara kerja mendeteksi warna dan kejernihan minyak goreng kemudian

Page 47: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

33

inputan tersebut akan diproses dan diolah di raspberry pi apakah warna dan

kejernihan dari minyak goreng normal atau tidak, apabila ke duanya normal maka

hasil minyak goreng menunjukkan minyak goreng murni dan apabila salah satu

atau keduanya tidak normal maka minyak goreng terkontaminasi/ campuran.

Output atau hasil pendeteksian akan ditampilkan di layar monitor. Setelah

pendeteksian selesai alat secara otomatis akan kembali lagi ke kondisi awal

pendeteksian setelah bahan uji diganti.

3.4.1 Blok control

Raspberry pi adalah sebagai rangkaian utama dalam alat pendeteksian

minyak goreng ini. Raspberry pi ini di dalam nya sudah tertanam mikrokontroller

, berfungsi sebagai pengendali dan memberi perintah untuk sistem operasi alat,

salah satu masukannya adalah program dari bahasa pemrograman.

Raspberry pi ini untuk mengendalikan semua rangkaiaan dalam alat

pendeteksian. Salah satunya adalah untuk penampilan ke monitor, mengatur

sensor TCS 3200 dan LDR. Pengaturan di sensor TCS 3200 untuk mengetahui

kondisi warna minyak goreng dan LDR untuk mengetahui tingkat kejernihan

minyak goreng berdasarkan intensitas cahaya yang diterima, semakin besar

intensitas cahaya yang terbaca kondisi minyak goreng semakin baik. Setelah

pembacaan pada sensor TCS 3200 dan LDR selesai, maka pembacaan akan di

tampilkan melalui display monitor berupa nilai intensitas cahaya, nilai warna

RGB dan kondisi minyak goreng apakah murni atau terkontaminasi.

Page 48: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

34

Gambar 3.3 Modul Raspberry pi

3.4.2 Blok Sensor TCS 3200

Rangkaian Sensor TCS 3200 berfungsi sebagai alat pendeteksi warana

minyak goreng yang di uji, selanjutnya akan mengambil data dan dikirim ke

Raspberry Pi sebagai masukan yang akan di proses didalamnya kemudian akan

ditampilkan di layar monitor.

Gambar 3.4 Blok Sensor TCS 3200

Page 49: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

35

Keterangan :

1. Menyambungkan sensor RGB TCS 3200 dengan Board Interface

2. Pin S0 (kaki 1) di sambungkan dengan pin Interface pin 8

3. Pin S1 (kaki 2) di sambungkan dengan pin Interface pin 9

4. Pin GRD (kaki 4) di sambungkan dengan pin Interface GRD

5. Pin VDD (kaki 5) di sambungkan dengan pin Interface pin 5 V

6. Pin OUT (kaki 6) di sambungkan dengan pin Interface pin 10

7. Pin S2 (kaki 7) di sambungkan dengan pin Interface pin 11

8. Pin S3 (kaki 8) di sambungkan dengan pin Interface pin 12

3.4.3 Blok LDR ( Light Dependent Resistor )

Rangkaian LDR ( Light Dependent Resistor ) berfungsi sebagai alat

pendeteksi kejernihan/ kekeruhan minyak goreng yang di uji dengan cara kerja

LDR akan membaca berapa besar intensitas cahaya yang melewati cairan minyak

goreng, selanjutnya akan mengambil data dan dikirim ke Interface modul sebagai

masukan yang akan di proses didalamnya kemudian data akan dikirimkan ke

raspberry pi.

Gambar 3.5 Blok Light Dependent Resistor ( LDR )

Page 50: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

36

Keterangan :

1. Kaki 1 dari LDR disambungkan ke resistor dan A0.

2. Kaki 2 dari LDR disambungkan ke GND.

3. Resistor disambungkan ke kaki 1 LDR, A0 dan tegangan

3.5 Bagan Alir Sistem

Sebelum membuat suatu program terlebih dahulu kita membuat flowchart

( bagan alir sistem ) sehingga program yang dibuat dapat terencana dengan baik.

Berikut adalah flowchart perencanaan alat pendeteksi kemurnian minyak goreng

dengan sensor TCS 3200 pada makanan berbasis rusberi pi.

Gambar 3.6 Diagram Alir Alat

Page 51: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

37

Keterangan diagram alir:

1. Start: Dimulai dari pemberian tegangan pada alat.

2. Setelah alat menyala maka Display Monitor akan menampilkan

kalimat “masukkan bahan uji”.

3. Kemudian minyak goreng dimasukkan pada tempat yang telah

disediakan.

4. Ketika bahan uji sudah masuk, maka LDR mendeteksi intensitas

cahaya yang diterima untuk mengetahui tingkat kejernihan minyak

goreng.

5. Kemudian pembacaan warna dengan sensor TCS 3200/ RGB.

6. Inputan kemudian diproses di Raspberry apakah minyak goreng yang

di deteksi murni atau terkontaminasi.

7. Apabila kejernihan dan warna minyak goreng normal yaitu LDR:

Intensitas cahaya >= 75 Lux dan RGB: Blue > Red dan Blue >=

Green, maka hasil pendeteksian menunjukkan bahwa minyak goreng

murni yang kemudian hasil dari masing-masing pendeteksian tersebut

ditampilkan di layar monitor.

8. Apabila kejernihan dan warna minyak goreng tidak normal yaitu

LDR: Intensitas cahaya <= 70 Lux dan RGB: Red >= Blue dan Blue

>= Green, maka hasil pendeteksian menunjukkan bahwa minyak

goreng terkontaminasi yang kemudian hasil dari masing-masing

pendeteksian tersebut ditampilkan di layar monitor.

Page 52: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

38

Selesai. Alat akan secara otomatis kembali lagi ke pembacaan awal setelah

bahan diambil dan diganti.

3.6 Perancangan Software

Dalam perancangan software pada Raspberry memerlukan sebuah software

aplikasi yang berfungsi untuk mengedit bahasa pemrograman nya, mengubah

bahasa program dari bahasa Free Pascal Lazarus ke bahasa mesin raspberry,

Sehingga program bisa bisa berjalan di modul Raspberry.

Gambar 3.7 Aplikasi Software Raspberry

3.61 Cara Menggunakan Software

a. Jalankan IDE Lazarus dengan menjalankan sebuah file bernama

lazarus.exe pada lokasi desktop komputer.

Page 53: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

39

Gambar 3.8 File Lazarus.exe

b. Jalankan menu Project->New Project untuk memulai membuat project atau

program baru..

Gambar 3.9 Menu New Project

Page 54: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

40

c. Masukkan program ke dalam lembar kerja

Gambar 3.9 Lembar Kerja Pogram Lazarus

d. Pada toolbar klik tombol untuk memulai menjalan kan program.

Page 55: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

41

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

Pengujian dan analisa alat pendeteksi kemurnian minyak goreng berbasis

Raspberry ini terdiri menjadi 2 bagian utama :

1. Pengujian rangkaian alat dan program.

2. Analisa pengujian alat pada bahan uji minyak goreng.

4.1 Pengujian Rangkaian Alat dan Program

Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kerja dari masing-

masing blok rangkaian, sehingga dapat diketahui apakah masing-masing blok

rangkaian tersebut dapat melakukan fungsinya dengan baik. Selesai menguji dari

blok perblok rangkaian sudah berjalan dengan benar baru dilanjutkan dengan

pengujian keseluruhan rangkaian.

4.1.1. Pengujian Rangkaian dan Program Display Monitor

Display Monitor berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran.

Display monitor disini bisa menggunakan ukuran monitor berapa saja, di sinii

di gunakan display monitor ukuran 14 inch. Display akan menampilkan hasil

pengukuran sensor warna dan sensor ldr, yang kemudian akan di olah untuk

mendapatkan hasil tingkat kemurnian minyak goreng terukur.

Page 56: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

42

Berikut contoh gambar dan program uji coba alat pada display monitor

Gambar 4.1 Tampilan Monitor Pada Uji Coba Alat

Gambar 4.2 Program Tampilan Monitor Pada Software Lazarus

Page 57: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

43

Sketch Program Tampilan Display

unit Unit2;

{$mode objfpc}{$H+}

interface

uses

Classes, SysUtils, FileUtil, Forms, Controls, Graphics,

Dialogs, ExtCtrls,

StdCtrls, ComCtrls, Buttons;

type

{ TFSplash }

TFSplash = class(TForm)

BitBtn1: TBitBtn;

BitBtn2: TBitBtn;

Button1: TButton;

Button2: TButton;

Button3: TButton;

Page 58: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

44

Button4: TButton;

Button5: TButton;

Image1: TImage;

PBar: TProgressBar;

TSplash: TTimer;

procedure BitBtn1Click(Sender: TObject);

procedure BitBtn2Click(Sender: TObject);

procedure TSplashTimer(Sender: TObject);

private

public

end;

var

FSplash: TFSplash;

implementation

uses unit1;

{$R *.lfm}

Page 59: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

45

{ TFSplash }

procedure TFSplash.TSplashTimer(Sender: TObject);

begin

pbar.Position:=pbar.Position+1;

if pbar.Position>=100 then

begin

TSplash.Enabled:=false;

FSplash.Hide;

MForm.Show;

end;

end;

procedure TFSplash.BitBtn1Click(Sender: TObject);

begin

TSplash.Enabled:=false;

FSplash.Hide;

MForm.Show;

end;

procedure TFSplash.BitBtn2Click(Sender: TObject);

Page 60: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

46

begin

close;

end;

end.

4.1.2. Pengujian Rangkaian dan Program TCS 3200/ RGB

Dalam pengujian alat ini sensor RGB TCS 3200 diberi sumber tegangan

9 volt. Sensor RGB akan di uji kepekaannya dengan kertas warna untuk

menetapkan warna yang terbaca oleh sensor.

Berikut gambar alat dan data hasil kalibrasi sensor TCS 3200

menggunakan kertas warna sebagai berikut :

Page 61: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

47

Gambar 4.3 Program Sensor TCS 3200

Sketch Program Sensor TCS 3200

redval.Caption:=RedPort.StringMessage;

greenval.Caption:=greenPort.StringMessage;

blueval.Caption:=bluePort.StringMessage;

ldrval.Caption:=ldrPort.StringMessage;

red:=StrToInt(RedVal);

green:=StrToInt(GreenVal);

blue:=StrToInt(BlueVal);

Page 62: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

48

ldr:=StrToInt(LdrPort);

if (red>blue) and (red>green) then

begin

ColorDet.Caption:='MERAH';

end;

if (blue>red) and (blue>green) then

begin

ColorDet.Caption:='BIRU';

end;

if (green>blue) and (green>blue) then

begin

ColorDet.Caption:='HIJAU';

end;

if (red>=blue) and (blue>green) then

begin

ColorDet.Caption:='UNGU';

end;

Page 63: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

49

if (red>=green) and (green>blue) then

begin

ColorDet.Caption:='KUNING';

end;

a. Data kalibrasi warna kuning ( kertas warna )

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kalibrasi Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil

Pengujian Kalibrasi

Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil Pengujian

Kalibrasi Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil

Pengujian Kalibrasi

Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil Pengujian

Kalibrasi Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil

Pengujian Kalibrasi

Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil Pengujian

Kalibrasi Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil

Pengujian Kalibrasi

Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil Pengujian

Kalibrasi Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil

Pengujian Kalibrasi

Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil Pengujian

Kalibrasi Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil

Pengujian Kalibrasi

Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil Pengujian

Kalibrasi Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil

Pengujian Kalibrasi

Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil Pengujian

Kalibrasi Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil

Pengujian Kalibrasi

Warna Kuning

Tabel 4.1 Hasil Pengujian

Kalibrasi Warna Kuning

Page 64: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

50

b. Data kalibrasi warna merah ( kertas warna )

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kalibrasi Warna Merah

Warna Nilai Warna

Red 249

Green 245

Blue 248

c. Data kalibrasi warna hijau ( kertas warna )

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kalibrasi Warna Hijau

Warna Nilai Warna

Red 250

Green 251

Blue 250

Page 65: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

51

d. Data kalibrasi warna biru ( kertas warna )

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kalibrasi Warna Biru

Warna Nilai Warna

Red 245

Green 244

Blue 248

4.1.3. Pengujian Rangkaian dan Program LDR ( Light Dependent Resistor )

Dalam pengujian alat ini LDR ( Light Dependent Resistor ) akan di uji

kepekaannya dalam menangkap cahaya dan juga untuk menetapkan nilai

intensitas cahaya yang terbaca oleh LDR.

Berikut gambar intensitas cahaya yang diterima LDR yang ditampilkan

di Monitor alat dan programnya di software Lazarus :

Gambar 4.4 Tampilan Intensitas Cahaya yang Diterima LDR

Page 66: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

52

Gambar 4.5 Program LDR ( Light Dependent Resistor )

Sketch Program LDR

unit Unit1;

{$mode objfpc}{$H+}

interface

uses

Classes, SysUtils, eventlog, simpleipc, FileUtil, Forms, Controls,

Graphics,

Dialogs, StdCtrls, ExtCtrls, ComCtrls, Buttons;

type

Page 67: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

53

{ TMForm }

TMForm = class(TForm)

BitBtn1: TBitBtn;

BitBtn2: TBitBtn;

BitBtn3: TBitBtn;

LdrPort: TSimpleIPCServer;

Panel1: TPanel;

Panel2: TPanel;

ProgressBar1: TProgressBar;

RedPort: TSimpleIPCServer;

GreenPort: TSimpleIPCServer;

BluePort: TSimpleIPCServer;

SpeedButton1: TSpeedButton;

SpeedButton10: TSpeedButton;

SpeedButton2: TSpeedButton;

SpeedButton3: TSpeedButton;

SpeedButton4: TSpeedButton;

RedVal: TSpeedButton;

GreenVal: TSpeedButton;

BlueVal: TSpeedButton;

ColorDet: TSpeedButton;

Page 68: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

54

LdrVal: TSpeedButton;

ToggleBox3: TToggleBox;

ToggleBox4: TToggleBox;

procedure EventLog1GetCustomEvent(Sender: TObject; var

Code: DWord);

procedure EventLog1GetCustomEventID(Sender: TObject; var

Code: DWord);

procedure FormClose(Sender: TObject; var CloseAction:

TCloseAction);

procedure FormCloseQuery(Sender: TObject; var CanClose:

boolean);

procedure RedPortMessage(Sender: TObject);

procedure ToggleBox1Change(Sender: TObject);

private

public

end;

var

MForm: TMForm;

implementation

Page 69: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

55

{$R *.lfm}

{ TMForm }

procedure TMForm.RedPortMessage(Sender: TObject);

begin

redval.Caption:=RedPort.StringMessage;

greenval.Caption:=greenPort.StringMessage;

blueval.Caption:=bluePort.StringMessage;

ldrval.Caption:=ldrPort.StringMessage;

red:=StrToInt(RedVal);

green:=StrToInt(GreenVal);

blue:=StrToInt(BlueVal);

ldr:=StrToInt(LdrPort);

4.2. Analisa Pengujian Alat Pada Bahan Uji Minyak Goreng

Pada pengujian ini disediakan beberapa sampel minyak goreng yang

akan diuji kemurniannya.

1. Minyak goreng murni tanpa pemanasan.

2. Minyak goreng murni yang sudah dipanaskan selama ±5 menit.

Page 70: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

56

3. Minyak goreng murni yang sudah dipanaskan selama ±10 menit.

4. Minyak goreng 2x penggunaan.

5. Minyak goreng 3x penggunaan.

6. Minyak goreng 4x penggunaan.

7. Minyak goreng 5x penggunaan.

8. Minyak goreng campur plastik.

9. Minyak goreng campur pemutih/ klorin.

10. Minyak goreng campur solar.

11. Minyak goreng campur lilin.

Masing-masing dari bahan tersebut dikemas dalam sebuah botol kaca

yang berukuran 35cc.

Bahan akan diuji kemurniannya dengan pembacaan dari warna dan

kejernihan/ kekeruhan minyak goreng kemudian hasilnya akan ditampilkan

LCD yang sudah ada pada alat secara langsung dengan indikasi tampilan

Intensitas cahaya yang ditangkap LDR, warna RGB dan minyak murni atau

terkontamin

Gambar 4.6 Bahan Uji Kemurnian Minyak Goreng Dalam

Kemasan Botol Kaca Ukuran 35cc

Page 71: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

57

4.2.1. Cara Penggunaan Alat

1. Memberi tegangan 5V pada alat.

2. Tunggu Display menampilkan kalimat “ masukkan bahan uji “,

siapkan minyak goreng yang akan diuji.

3. Minyak goreng dimasukkan pada tempat yang sudah disediakan

untuk pendeteksian.

4. Display akan menampilkan hasil intensitas cahaya kemudian nilai

warna RGB dan indikasi minyak goreng murni atau

terkontaminasi.

5. Selesai. Alat akan secara otomatis kembali lagi ke pembacaan

awal setelah bahan diambil dan diganti.

6. Tombol STOP berfungsi untuk mengembalikan alat pada kondisi

awal saat alat dinyalakan.

4.2.2. Hasil Analisa Dan Pengujian

a. Analisa Alat

Alat ini diprogram sedemikian rupa supaya bisa membedakan

antara minyak goreng murni dan campuran dengan ketetapan nilai

warna dari sensor RGB dan intensitas cahaya LDR.

Nilai ketetapan warna dan intensitas cahaya untuk minyak

goreng murni dalam program adalah sebagai berikut:

Warna RGB sensor TCS 3200 = Blue > Red dan Blue >= Green

Intensitas cahaya LDR = Intensitas cahaya >= 75 Lux

Nilai ketetapan warna dan intensitas cahaya untuk minyak goreng

campuran dalam program adalah sebagai berikut:

Page 72: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

58

Warna RGB sensor TCS 3200 = Red >= Blue dan Blue >=

Green

Intensitas cahaya LDR = Intensitas cahaya <= 70 Lux

b. Pengujian

Bahan dari masing-masing minyak goreng yang murni ataupun

yang sudah dicampur diuji sebanyak 5 kali pengujian dan diambil nilai

rata-ratanya. Untuk data hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Hasil Pengujian Alat Pada Bahan Minyak Goreng Murni

Tabel 4.5 Pengujian Minyak Goreng Murni Tanpa Pemanasan

Sampel Tampilan Monitor

Intensitas Nilai Warna RGB Kondisi Minyak

Cahaya

Goreng Red Green Blue

1 122 Lux 242 241 242 Minyak Murni

2 121 Lux 242 242 243 Minyak Murni

3 121 Lux 242 242 243 Minyak Murni

4 122 Lux 242 242 243 Minyak Murni

5 123 Lux 242 242 242 Minyak Murni

Nilai 121,8 Lux 242 241,8 242,6 Minyak Murni

Rata-rata

Page 73: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

59

Tabel 4.6 Pengujian Minyak Goreng Murni ( 5 Menit Pemanasan )

Sampel Tampilan Monitor

Intensitas Nilai Warna RGB Kondisi Minyak

Cahaya

Goreng Red Green Blue

1 106 Lux 242 240 242 Minyak Murni

2 107 Lux 242 240 242 Minyak Murni

3 106 Lux 241 240 242 Minyak Murni

4 105 Lux 241 240 242 Minyak Murni

5 106 Lux 241 240 242 Minyak Murni

Nilai 106 Lux 241,4 240 242 Minyak Murni

Rata-rata

Tabel 4.7 Pengujian Minyak Goreng Murni ( 10 Menit Pemanasan )

Minyak Goreng Murni ( 10 Menit Pemanasan )

Sampel Tampilan Monitor

Intensitas Nilai Warna RGB Kondisi Minyak

Cahaya

Goreng Red Green Blue

1 101 Lux 241 240 242 Minyak Murni

Page 74: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

60

2 101 Lux 241 240 242 Minyak Murni

3 103 Lux 241 239 241 Minyak Murni

4 102 Lux 241 239 241 Minyak Murni

5 102 Lux 241 239 241 Minyak Murni

Nilai 101,8 Lux 241 239,4 241,4 Minyak Murni

Rata-rata

2. Hasil Pengujian Alat Pada Bahan Minyak Goreng Campuran

Tabel 4.8 Pengujian Minyak Goreng Campur Plastik

Sampel Tampilan Monitor

Intensitas Nilai Warna RGB Kondisi Minyak

Cahaya

Goreng Red Green Blue

1 66 Lux 244 242 243 Terkontaminasi

2 66 Lux 244 243 243 Terkontaminasi

3 67 Lux 244 243 243 Terkontaminasi

4 66 Lux 244 242 243 Terkontaminasi

5 66 Lux 244 242 243 Terkontaminasi

Page 75: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

61

Nilai 66,2 Lux 244 242,4 243 Terkontaminasi

Rata-rata

Tabel 4.9 Pengujian Minyak Goreng Campur Pemutih/ klorin

Minyak Goreng Campur Pemutih/ klorin

Sampel Tampilan Monitor

Intensitas Nilai Warna RGB Kondisi Minyak

Cahaya

Goreng Red Green Blue

1 64 Lux 251 250 250 Terkontaminasi

2 65 Lux 250 250 250 Terkontaminasi

3 61 Lux 250 249 248 Terkontaminasi

4 59 Lux 250 249 248 Terkontaminasi

5 60 Lux 250 249 249 Terkontaminasi

Nilai 61,8 Lux 250,2 249,4 249 Terkontaminasi

Rata-rata

Page 76: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

62

Tabel 4.10 Pengujian Minyak Goreng Campur Solar

Minyak Goreng Campur Solar

Sampel Tampilan Monitor

Intensitas Nilai Warna RGB Kondisi Minyak

Cahaya

Goreng

Red Green Blue

1 60 Lux 237 236 240 Terkontaminasi

2 60 Lux 237 237 240 Terkontaminasi

3 62 Lux 237 236 240 Terkontaminasi

4 60 Lux 237 237 241 Terkontaminasi

5 60 Lux 237 237 241 Terkontaminasi

Nilai 60,4 Lux 237 236,6 240,4 Terkontaminasi

Rata-rata

Tabel 4.11 Pengujian Minyak Goreng Campur lilin

Minyak Goreng Campur lilin

Sampel Tampilan Monitor

Intensitas Nilai Warna RGB Kondisi Minyak

Cahaya Goreng

Page 77: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

63

Red Green Blue

1 45 Lux 250 250 249 Terkontaminasi

2 39 Lux 250 249 247 Terkontaminasi

3 34 Lux 250 249 248 Terkontaminasi

4 36 Lux 251 250 250 Terkontaminasi

5 40 Lux 251 250 250 Terkontaminasi

Nilai 38,8 Lux 250,4 249,6 248,8 Terkontaminasi

Rata-rata

Page 78: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

64

Gambar 4.7 Alat Mendeteksi Nilai Warna RGB dan Kemurnian

Minyak

Page 79: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

65

BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam tugas akhir ini dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Alat dibuat dengan 2 sensor deteksi, yaitu sensor TCS 3200 sebagai

pendeteksian warna minyak goreng dan LDR ( Light Dependent Resisor )

sebagai pendeteksi kejernihan/ kelarutan minyak goreng dengan perhitungan

intensitas cahaya yang diterima LDR. Raspberry sebagai pengolah sistem

dan Monitir sebagai tampilan hasil deteksi.

2. Software yang digunakan untuk memprogram alat adalah software program

Lazarus 1.6.0

3. Hasil rata-rata dari 5 kali pengujian masing-masing bahan uji adalah :

a. Nilai Warna RGB

KONDISI

JENIS BAHAN UJI RED GREEN BLUE MINYAK

Minyak tanpa pemanasan 242 241,8 242,6 Minyak Murni

5 menit pemanasan 241 240 242 Minyak Murni

10 menit pemanasan 241 239,4 241,4 Minyak Murni

2x pemakaian 241 241 241,2 Minyak Murni

3x pemakaian 240,4 240 241,4 Minyak Murni

4x pemakaian 240,8 240 242,2 Minyak Murni

5x pemakaian 239,8 239 241,8 Minyak Murni

Campur plastik 244 242,4 243 Terkontaminasi

Page 80: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

66

Campur pemutih 250,2 249,4 249 Terkontaminasi

Campur solar 237 236,6 240 Terkontaminasi

Campur lilin 250,4 249,6 248,8 Terkontaminasi

b. Nilai Intensitas Cahaya

INTENSITAS KONDISI

JENIS BAHAN UJI CAHAYA ( LUX ) MINYAK

Minyak tanpa pemanasan 121,8 Minyak Murni

5 menit pemanasan 106 Minyak Murni

10 menit pemanasan 101,8 Minyak Murni

2x pemakaian 107,6 Minyak Murni

3x pemakaian 106,2 Minyak Murni

4x pemakaian 101,2 Minyak Murni

5x pemakaian 96,8 Minyak Murni

Campur plastik 66,2 Terkontaminasi

Campur pemutih 61,8 Terkontaminasi

Campur solar 60,4 Terkontaminasi

Campur lilin 38,8 Terkontaminasi

4. Dalam melakukan pendeteksian bahan uji, disini alat masih terpengaruh

dengan kondisi cahaya dalam ruangan. Hasil pendeteksian bisa saja berbeda-

beda tergantung tingkat pencahayaan dalam ruangan tersebut.

Page 81: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

67

1.2 Saran

1. Karena cara kerja alat masih terpengaruh dengan kondisi cahaya

dalam ruangan, alat bisa dikembangkan kembali supaya disaat

melakukan pendeteksian bisa lebih fokus ke bahan uji saja dan tidak

terpengaruh dengan faktor eksternal lain diluar dari alat.

2. Alat bisa dikembangkan dengan pendeteksian yang lebih rinci lagi, yang

tidak hanya mendeteksi minyak murni dan tercampur/ terkontaminasi saja

tapi alat juga mendeteksi cemaran apa yang terkandung dalam minyak

tersebut.

3. Untuk keperluan yang lebih luas alat bisa dikembangkan untuk

menguji kelayakan minyak goreng yang sesuai standart nasional, yang

menguji bau, warna, rasa dan kelarutan minyak goreng dengan

penambahan sensor yang sesuai dan program yang mendukung.

4. Sistem deteksi pada alat ini diharapkan bisa difungsikan di objek lain.

Page 82: TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI …

68

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim.2008. M1632 Module LCD16x2 Baris ( M1632). http://delta-

electronic.com/article/wp-content/uploads/2008/09/an0034.pdf.

2. Arifin, Zaenal. 2013. Rancang Bangun Sistem Deteksi Minyak

Tercampur Plastik

3. Menggunakan LED dan Photodioda. (skripsi), UIN sunan

Kalijaga,Yogyakarta. Artanto, Dian. 2012. Interaksi Arduino dan

Labview. PT. Elexmedia Computindo. Jakarta.

4. Azizi, Ahmad F. 2014. Aplikasi LED dan Photodioda Sebagai Sistem

Deteksi Minyak Goreng Tercampur Plastik.(skripsi),Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

5. Bayu,Asep.2007.Optimasi Komposisi Katalis Campuran Fe2 (SO4) 3

xH2O dan H2SO4

6. Pekat dalam Sintesis Metil Ester Melalui Reaksi Transester ifikasi

Minyak Goreng

7. Bekas dengan Metanol sebagai Bahan Biodiesel. Universitas Negeri

Jakarta. Jakarta.

8. Bejo,Agus.2005.Bahasa Cdan AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C

dalam Mikrokontroller

9. Koswara, S. 2006. Bahaya di Balik Kemasan Plastik. http://ibook.com

10. Noor,EttyD.2010. Pembuatan Alat Pendeteksi Kadar Beta Karoten

Menggunakan Sensor

11. TCS 3200. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

12. Susan,AdeIka.2010.Alternatif Uji Kualitas Minyak goreng

Berdasarkan Perubahan Sudut Polaritas Cahaya. Universitas

Diponegoro. Semarang.