143
i TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN KENDALI PLC SIEMENS S7-300 Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma disusun oleh : ATIKA WAHYUNINGSIH NIM : 125114057 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

i

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGANKENDALI PLC SIEMENS S7-300

Diajukan untuk memenuhi salah satu syaratMemperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Program Studi Teknik ElektroJurusan Teknik Elektro

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

disusun oleh :

ATIKA WAHYUNINGSIHNIM : 125114057

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROJURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

ii

FINAL PROJECT

SYSTEM FOR PACKING PRODUCTS WITH PLCSIEMENS S7-300 CONTROL

In partial fulfilment of the requirementsfor the degree of Sarjana Teknik

Electrical Engineering Study ProgramElectrical Engineering Departement

Science and Technology Faculty Sanata Dharma University

ATIKA WAHYUNINGSIHNIM : 125114057

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAMELECTRICAL ENGINEERING DEPARTEMENTFACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

Motto :

Belajar adalah sarana untuk mengubah hidup dan segala sesuatu pasti

ada waktunya.

Skripsi ini saya persembahkan untuk

Yesus Kristus Pembimbingku yang setia

Orang Tua dan Keluarga terkasih

Sahabat yang setia

Teman-teman Instruktur dan mahasiswa ATMI yang aku banggakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

viii

INTISARI

Industri makanan di Indonesia beberapa belum menggunakan sistem otomasi padaproses penyortiran dan packaging produk. Proses masih dilakukan secara manual. Sistemini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran,packaging dan stamping produk dalam kemasan, agar proses produksi agar lebih efektifdan efisien. Produk yang diproses terdiri dari tiga warna yaitu merah, biru dan putih.

Sistem memiliki tiga bagian yaitu Unit Sortir, Unit Packaging dan Unit Stamping.Unit Sortir digunakan untuk memisahkan benda warna merah, biru dan putih. Unit Sortirmemiliki sensor warna TSC3200 yang berguna untuk membedakan benda warna merah,biru dan putih. Unit Packaging terdiri dari 2 bagian yaitu Unit Packaging A dan UnitPackaging B. Unit Packaging A digunakan untuk penataan benda warna merah dan UnitPackaging B digunakan untuk penataan benda warna biru. Benda warna putih akandipisahkan di Unit sortir dan tidak akan diproses. Unit Stamping berada pada ujungkonveyor dimana unit stamping ini akan bekerja ketika kardus sudah berisi produksejumlah 3buah.

Hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik danstabil pada jarak antar produk 9 cm. secara umum sistem ini dapat bekerjadengan tingkatkeberhasilan 100% Pada unit Sortir, Unit Packaging dan Unit Stamping dapat bekerjaberdasarkan fungsinya masing-masing.

Kata Kunci : PLC Siemens S7-300, Otomasi, konveyor, packaging ,sensor warna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

ix

ABSTRACT

The food industry in Indonesia some not use automation systems in the processof sorting and packaging of products. Processes are still done manually. These systemsrealize the Siemens S300 PLC automation systems for controlling the sorting, packagingand stamping products in the packaging, so that the production process for more effectiveand efficient. Processed products consist of three colors, namely red, blue and white.

The system has three parts: Sort Unit, Unit Packaging and Stamping Unit. Sortthe unit is used for separating the colors red, blue and white. Sort unit has a color sensorTSC3200 useful to distinguish objects in red, blue and white. Packaging unit consists of 2parts: Packaging Unit A and Unit B. Packaging Packaging Unit A is used for thearrangement of objects in red and Packaging Unit B is used for the arrangement of objectsin blue. Objects white color will be separated in the sorting unit and will not be processed.Stamping Unit is at the end of the conveyor where the stamping unit will work when thebox already contains a number 3buah products.

The test results can be concluded that the system can work well and is stable at adistance of 9 cm between products. in general the system can bekerjadengan success rateof 100% in units Sort, Unit Packaging and Stamping Unit can work on their respectivefunctions.

Keywords : PLC Siemens S7-300, Automation,conveyor, packaging

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

x

KATA PENGANTAR

Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala karuniaNya,

sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penelitian yang berupa tugas akhir ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa

Jurusan Teknik Elektro untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan, gagasan

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Tuhan Yesus selalu memberikan banyak kejutan dalam hidupku

2. Bapak, Ibu, dan adik yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya kepada penulis.

3. Petrus Setyo Prabowo, M.T., selaku Kaprodi Teknik elektro, Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

4. Ir. Th. Prima Ari Setiyani, M.T, Selaku pembimbing I yang telah bersedia

memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis melaksanakan tugas akhir.

5. Romo T. Agus Sriyono SJ, M.A, M.Hum. yang telah memberikan bantuan berupa

dana selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

6. Temen seperjuangan yang tidak ada henti memberikan banyak keceriaan dan Tim

TPM support tiada hentinya, terimakasih buat Bapak Tri Hannanto Saputra yang

menjadi guru besar dalam penulisan Tugas Akhir ini.

7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu atas bantuan, bimbingan,

kritik dan saran.

Semoga Tuhan membalas kebaikan anda. Penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan. Semoga tugas ini dapat

dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti lain sehingga tulisan ini dapat

lebih bermanfaat.

Yogyakarta, 25 September 2015

Penulis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

xi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul (Bahasa Indonesia)……………………………………………… i

Halaman Sampul (Bahasa Inggris)………………………………………………… ii

Halaman Persetujuan …………………………………………………………..… iii

Halaman Pengesahan……………………………………………………………... iv

Kenyataan Keaslian Karya………………………………….…………………..… v

Halaman Persembahan dan Motto………………………………………………… vi

Intisari………...…………………………………………………………………… vii

Abstrak………...……………………………………………………………………viii

Kata Pengantar…………………………………………..………………………… ix

Daftar Isi………………...………………………………………………………… x

Daftar Gambar………...………………………………………………………..… xii

Daftar Tabel….………...………………………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………….…… 1

1.2 Tujuan dan Manfaat…………………………………….…….………... 2

1.3 Batasan Masalah …………………………………………….………… 3

1.4 Metodologi Penulisan Tugas Akhir………………………….………… 3

BAB II DASAR TEORI

2.1 Konveyor……………… ………………………………………….……5

2.1.1. Belt Konveyor……..…………………………………….……… 5

2.2. Pneumatic………… …………………………………………….…… 6

2.2.1. Double Acting Cylinder………………………………….……… 7

2.2.2. Generator Vakum……..………………………………….……… 9

2.2.3. Katub Solenoid………..………………………………….……… 9

2.2.4. Linear Drive Pneumatik.………………………………….……… 10

2.3. Motor DC………… …………………………………………….…… 11

2.4.. PLC(Programmable Logic Controller)… …………………….…… 11

2.4.1. Komponen Utam PLC.………………………………….……….. 12

2.4.2. PLC Siemens S-300….………………………………….……….. 16

2.5.. Simatic manager Step 7……………...….……………………….…… 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

xii

2.6. Reed Switch………… ……………………………………………….. 17

2.7. Photo Sensor………………………...….……………………….…… 16

2.8. Sensor Warna TSC3200………………………………………………..18

2.9. Mikrokontroler ATMEGA 8535..…………………………………….. 20

2..9.1. Arsitektur Atmega8535….…………………………….………. 21

2..9.2.Blok Diagram Mikrokontroler Atmega8535.………….……….. 22

2..9.3.Blok Pin Mikrokontroler Atmega8535………………….………. 22

BAB III PERANCANGAN

3.1 Blok Diagram Sistem ………………………………………….………. 25

3.2 Proses Kerja Sistem…………………………………….…….………. 26

3.3. Perancangan Perangkat Keras………………………….…….………. 27

3.3.1.Diagram Alir Pembuatan Konveyor…………………….………. 27

3.3.2.Desain Konveyor Unit Sortir...........................………….……….. 28

3.3.3..Desain Konveyor pada Unit Packaging A dan Packaging B.…... 29

3.3.4..Desain Unit Pemindah dan Sortir…………………………..…... 30

3.4. Perancangan Wiring PLC Siemens S-300….………….…….………. 31

3.5. Perancangan Sensor Warna…………….….………….…….………. 38

3.5.1.Rangkaian Sistem Minimum ATMEGA 8535.……….………. 38

3.5.2.Desain Konveyor Unit Sortir...........................………….……….. 39

3.6. Perancangan Perangkat Lunak………….….………….…….………. 41

3.6.1..Perancangan Unit Sortir……………………….……….………. 41

3.6.2. Perancangan Unit Packaging A......................………….……….. 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Betuk fisik alat otomasi ………………………………………….…… 46

4.2 Cara penghoperasian mesin………………………….…….………… 50

4.3 Pengujian dan Analisa Hardware ……………………………….…… 55

4.3.1.Pengujian dan Analisa Hasil Sistem …………..……….………. 55

4.3.1.Pengujian dan Analisa Sensor Warna.............………….……….. 58

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan…………… ………………………………………….…… 61

5.2 Saran…………………………………………………….…….………. 61

DAFTAR PUSTAKA…………………….………………………………….……. 62

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Jenis_jenis Konveyor………………………………. ……………… 5

Gambar 2.2. Pneumatic……………………………………………………...…… 6

Gambar 2.3 Klasifikasi elemen sistem pneumatik…………………………...…… 7

Gambar 2.4 Double Acting Cylinder ……………………………………….…… 8

Gambar 2.5. Double Acting Cylinder ……………………………….…….…….. 8

Gambar 2.6. Generator Vakum……. ……………………………………….…… 9

Gambar 2.7. Generator Vakum.. ……………………………….…….………….. 9

Gambar 2.8. Torak silnder pneumatik ……………………………….…….…….. 9

Gambar 2.9. Torak silnder pneumatik ……………………………….…….……. 10

Gambar 2.10. Simbol Katub Solonoid 5/2…………………………….…….……. 11

Gambar 2.11.Linear Drive Pneumatik ……………………………….…….……. 10

Gambar 2.12. Motor DC ……………………………….…….………………….. 11

Gambar 2.13. Komponen Utama PLC….…………………………….…….……. 12

Gambar 2.14. Komponen Utama CPU ……………………………….…….….... 13

Gambar 2.15. Sistem PLC………………………….…….…………………........ 13

Gambar 2.16. Rangkaian modul PLC….…………………………….…….…….. 14

Gambar 2.17.Rangkaian Modul keluaran…………………………….…….…….. 14

Gambar 2.18. Miniprogrammer atau Programming Cosole….…………………... 15

Gambar 2.19. Perangkat Keras PLC….…………………………….…….…….. 15

Gambar 2.20. PLC Siemens S7-300 ……………………………….…….…….. 16

Gambar 2.21. Reed Switch…………………………….…….…………………... 17

Gambar 2.22. Photosensor………….….…………………………….…….…….. 17

Gambar 2.23.Sketsa Fisik TCS3200…………………………….…….………… 18

Gambar 2.24. Grafik Karakteristik TCS3200………….…….…………………... 20

Gambar 2.25. Blok Diagram Mikrokontroler……………………….…….…….. 22

Gambar 2.26.Susunan pin mikrokontroler Atmega8535…………….…….…….. 23

Gambar 2.27.Relai 12V………………………………...…………….…….……. 24

Gambar 3.1.Blok Diagram…... ……………………….…….…………………... 25

Gambar 3.2.. Desain Prototype……………………….…….………………….... 27

Gambar 3.3.Diagram Alir…... ……………………….…….……………….......... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

xiv

Gambar 3.4. Desain Konveyor……………………….…….…………………..... 28

Gambar 3.5. Desain Konveyor A dan B….………….…….…………………...... 29

Gambar 3.6. Desain unit pemindah……….………….…….…………………..... 31

Gambar 3.7. Desain control Panel……….………….…….…………………........ 32

Gambar 3.8. Wiring Input untuk control panel……….…….…………………..... 33

Gambar 3.9. Wiring Output untuk control panel ……….….…………………...... 33

Gambar 3.10. Wiring Input untuk control sortir……….…….…………………... 34

Gambar 3.11. Wiring Output untuk control sortir…….…….………………….... 35

Gambar 3.12. Wiring Input untuk Packing A……….…….…………………........ 36

Gambar 3.13. Wiring Output untuk Packing A …….…….…………………........ 36

Gambar 3.14. Wiring Input untuk Packing B……….…….…………………....... 37

Gambar 3.15. Wiring Output untuk Packing B …….…….…………………........ 37

Gambar 3.16. Diagram Proses Kerja Sensor Warna.…….…………………........ 38

Gambar 3.17. Rangkaian Mikrokontroler Atmega 8535….…………………........ 39

Gambar 3.18. Rangkaian TSC3200 dengan Mikrokontroler Atmega 8535…........ 39

Gambar 3.19. Diagram Alir untuk unit sortir………………………………..…......... 41

Gambar 3.20. Diagram cara kerja unit packaging A………………………..…......... 42

Gambar 3.21. Unit packaging A…………………………….………………..…......... 43

Gambar 3.22. Diagram cara kerja unit packaging B………………………..…......... 44

Gambar 3.23. Unit packaging B…………………………….………………..…......... 45

Gambar 4.1. Realisasi Alat Otomati.......…………….…….…………………...... 46

Gambar 4.2. Desain Packaging……………………….…….…………………...... 49

Gambar 4.3. Desain Pemindah……………………….…….…………………...... 49

Gambar 4.4. Desain kontrol….……………………….…….…………………...... 50

Gambar 4.5. Sistem Loading Produk………………….…….…………………......53

Gambar 4.6. Flowchart Proses Hardware…………….…….…………………...... 50

Gambar 4.7. Layout Pengujian Pengisian benda…….…….…………………...... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Koneksi TCS 3200 dengan DB-Expander………………….…….…… 19

Tabel 3.1 Keterangan Input output operation panel………………….…….…… 32

Tabel 3.2 Keterangan Alamat Input output PLC….……………………………… 33

Tabel 3.3 Keterangan Alamat Input output PLC unit A….……………………… 35

Tabel 3.4 Keterangan Alamat Input output PLC unit B….……………………… 35

Tabel 4.1 Keterangan perbandingan rancangan model dan prototype….……… 47

Tabel 4.2. Keterangan Komposisi RGB pada produk………………...….……… 55

Tabel 4.3. Keterangan Hasil Pengujian produk secara acak……………….……… 56

Tabel 4.4. Keterangan Hasil Pengujian sensor unit A …………………….……… 58

Tabel 4.5. Keterangan Hasil Pengujian sensor unit B…………………….……… 58

Tabel 4.6. Keterangan Hasil Pengujian sensor warna jarak produk 8cm….……… 57

Tabel 4.7. Keterangan Hasil Pengujian sensor warna jarak produk 9cm….……… 58

Tabel 5.1. Keterangan Komposisi RGB pada produk………………...….……… 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di industri berkembang cepat terutama

dibidang otomasi industri. Perkembangan ini tampak jelas di industri, sebelumnya banyak

pekerjaan menggunakan tenaga manusia, kemudian beralih menggunakan mesin,

berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah menggunakan

robotic (full automatic) seperti penggunaan Flexible Manufacturing Systems (FMS) dan

Computerized Integrated Manufacture (CIM) dan sebagainya. Manfaat dari sistem otomasi

antara lain dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan, mengurangi waktu produksi

dan mengurangi biaya untuk tenaga kerja manusia.

Begitu pesat dan luas penggunaan sistem otomasi disetiap bidang industri, yang

mana sistem otomasi tersebut tidak lepas dari penggunaan sistem kontrol konvensional

yang terdiri dari beberapa komponen yaitu Relay, Kontaktor, Magnetik Kontaktor, namun

sistem tersebut sudah semakin ditinggalkan karena memiliki banyak kelemahan dan

digantikan oleh kehadiran PLC (Programmable Logic Controller) yang memiliki banyak

kelebihan. PLC merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian

sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional, dirancang untuk

mengontrol suatu proses permesinan secara otomatis. PLC banyak digunakan pada

aplikasi-aplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan, penanganan bahan, perakitan

otomatis dan lain-lain.

Sistem otomasi dengan kontrol PLC banyak dijumpai di Industri makanan,

kapasitas produksi yang tinggi menuntut proses produksi lebih cepat dan efisien. Campur

tangan manusia dalam proses produksipun diminimalisir agar produk makanan lebih

hegienis. Sekarang ini, proses pembuatan produk makanan hingga proses pengemasan atau

pengepakan makanan banyak menggunakan sistem otomasi. Salah satu proses yang sangat

menyita waktu dan tenaga kerja di industri makanan yaitu proses penataan produk dan

pengepakan ke dalam kemasan/kardus. Produk makanan yang sudah melalui proses

pengemasan akan dibawa/ditata dalam kardus dan selanjutkan akan didistribusikan ke

seluruh daerah. Proses penataan dalam kardus membutuhkan banyak tenaga kerja,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

2

sedangkan proses produksi dengan kapasitas yang besar menuntut kecepatan proses

pengepakan lebih efisien.

Pada saat penulis melakukan kunjungan industri pada tanggal 3-5 Desember 2012 ,

beberapa industri makanan di daerah Jakarta belum menggunakan sistem otomasi pada

proses penyortiran dan pengepakan produk. Proses penyortiran dan pengepakan produk

masih dilakukan dengan cara manual. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis

berusaha mengembangkan sebuah sistem otomasi pensortiran dan penataan produk

makanan dalam kemasaan agar dapat membantu proses produksi lebih efektif dan efisien.

Sistem otomasi yang akan dikembangkan oleh penulis menggunakan sistem kendali

dengan kontrol PLC Siemens S7-300.

Sistem otomasi ini meliputi sistem penyortiran, sistem pengepakan dan sistem

stamping. Sistem penyortiran dilakukan pada saat produk makanan yang sudah dikemas

keluar dari sistem produksi yang kemudian akan disortir. Pada sistem penyortiran ini

produk makanan akan dipisahkan sesuai warna kemasannya. Produk makanan dengan

kemasan warna merah akan ditata pada kardus pada konveyor Unit Packaging A

sedangkan produk makanan dengan kemasan berwarna hijau akan ditata pada kardus yang

berada dikonveyor Unit Packaging B, sedangkan produk makanan dengan warna yang

tidak sesuai (bukan merah atau hijau) akan dipisahkan dari line produksi. Dari proses

penyortiran, produk dengan kemasan yang berwarna merah maupun hijau akan ditata dan

dimasukkan kedalam kardus sesuai jumlah yang diinginkan. Setelah proses pengepakan

selesai, kardus akan distampel dan siap didistribusikan. Proses otomasi tersebut diharapkan

dapat meningkatkan produktivitas industri makanan, meningkatkan konsistensi dan

kesesuiaan terhadap spesifikasi kualitas produk.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitihan Tugas Akhir dengan judul Sistem Pengepakan Produk

dengan Kendali PLC Siemens S7-300 ini adalah menciptakan suatu alat otomasi untuk

penyortiran dan penataan produk makanan dalam kemasan dengan kontrol PLC Siemens

S7-300. Manfaat penulisan Tugas Akhir ini bagi dunia industri adalah membantu

meningkatkan produktivitas terutama pada industri makanan, meningkatkan konsistensi

dan kesesuiaan terhadap spesifikasi kualitas produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

3

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dari perancangan Sistem Pengepakan Produk dengan Kendali

PLC Siemens S7-300 ini adalah

1. Barang/produk yang akan dipindahkan dan ditata dalam kardus merupakan

produk makanan yang sudah dalam kemasan. Produk yang keluar dari

konveyor unit sortir secara acak

2. Sistem penyortiran dan penempatan menggunakan komponen

elektropneumatik dan menggunakan sensor warna pada sistem penyortiran

pada produk makanan

3. Terdapat bak pembuangan pada sistem penyortiran, produk yang berwarna

putih akan dibuang dari line produksi

4. Produk dimasukkan dalam kardus sesuai dengan warnanya. Dimensi Produk

80mmx80mmx20mm

a) Warna merah mewakili rasa stroberi dimasukkan pada kardus pada

konveyor Unit Packaging A

b) Warna hijau mewakili rasa melon dimasukkan pada kardus pada

konveyor Unit Packaging B

5. 1 Kardus berisi 3 produk dengan warna yang sama

6. Kardus yang masuk kedalam konvoyer pengepakan sudah dalam keadaan

dilipat, dan kardus bagian atas dalam keadaan terbuka

7. Proses pengeleman dan pelipat kardus di luar dari Tugas Akhir ini

8. Sistem tinta pada unit stamping diluar dari Tugas Akhir ini

9. Kontrol yang digunakan PLC Siemens S7-300

1.4. Metodologi Penulisan Tugas Akhir

Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai metode-metode yang digunakan dalam

penyusunan tugas Akhir ini adalah:

1. Studi literature, yaitu Metode yang digunakan dalam perancangan mesin ini

menggunakan kajian pustaka agar mendapat tingkat keakuratan data yang baik dan

menjadi pertimbangan tersendiri dalam diri penulis. Kajian pustaka sebagai

landasan dalam melakukan sebuah penulisan, diperlukan teori penunjang yang

memadai, baik mengenai ilmu dasar, metode penelitian, teknik analisis, maupun

teknik penulisan. Teori penunjang ini dapat diperoleh dari buku pegangan, jurnal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

4

ilmiah baik nasional maupun internasional, serta media online. Teori ditekankan

pada perancangan sistem kontrol PLC, perancangan konveyor dan sistem sortir

produk dengan elektro pneumatic. Tahap ini dapat dilakukan dimana saja dan

dilakukan sepanjang proses pengerjaan Tugas Akhir ini.

2. Eksperimen, yaitu dengan langsung melakukan praktek maupun pengujian terhadap

hasil pembuatan alat dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

3. Perancangan Sistem, yaitu mengumpulkan data kemudian mencari bentuk model

yang optimal dari sistem yang akan dibuat dengan mempertimbangan dari faktor-

faktor permasalahan dan kebutuhan yang telah ditentukan. Permodelan merupakan

salah satu tahap paling penting dan memakan waktu dalam pengerjaan Tugas

Akhir.

4. Pembuatan sistem hardware, ada 3 unit yang akan penulis rancang. Unit tersebut

antara lain unit penyortiran, unit pengepakan dan unit stamping. Unit penyortiran,

untuk menyortir produk sesuai warna yang dibutuhkan. Unit pengepakan, untuk

menata produk yang kemudian produk dimasukkan ke dalam kardus. Unit

stamping, untuk memberikan tanda cap bahwa produk layak jual dan siap

didistribusikan.

5. Pengujian dan pengambilan data. Tahap ini alat yang dibuat dilakukan percobaan,

pengujian sensor-sensor, pengujian modul-modul, pengujian hardware serta

mengintegrasikan modul dan hardware dengan perangkat lunak untuk

mengendalikan sistem agar menjadi satu kesatuan yang utuh. Data yang diambil

berupa tegangan, kestabilan sistem, dan performa alat. Pengambilan data dilakukan

dengan cara pengukuran tegangan, waktu, pengujian sensor, rangkaian kontrol dan

sistem keseluruhan.

6. Analisa dan penyimpulan hasil percobaan. Analisa data dilakukan dengan

mengamati fungsi dari setiap unit, menganalisa singkronisasi kecepatan dari unit

penyortiran dan unit pengepakan. Sistem hardware dapat berfungsi dengan baik

jika perpindahan produk dari unit sortir ke unit packaging A dan B sesuai warna

dan jumlah yang diinginkan. Produk berwarna merah akan dipindah dari unit sortir

ke kardus pada packaging A sedangkan produk berwarna hijau dpindahkan dari

konveyor unit sortir ke kardus pada konveyor packaging B. Penyimpulan hasil

percobaan dapat dilakukan dengan mengamati pergerakan dari masing-masing unit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

5

BAB II

DASAR TEORI

Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail peralatan yang

digunakan dalam Tugas Akhir ini. Peralatan yang dibahas adalah Konveyor sebagai

perangkat penggerak, Motor DC, Pneumatik, Programmable Logic Controller (PLC)

Siemens S7-300 sebagai perangkat lunak, Reed Switch, Inductive Proximity Switch dan

Vacuum Switch.

2.1. Konveyor [1]

Konveyor (Conveyor) merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai

dalam industri perakitan maupun proses produksi untuk mengangkut bahan produksi

setengah jadi maupun hasil produksi dari suatu bagian ke bagian yang lain. Sistem

konveyor dapat mempercepat proses transportasi material atau produk dan membuat

jalannya proses produksi menjadi lebuh efisien, oleh karena itu sistem konveyor menjadi

pilihan yang popular dalam dunia industri khususnya proses pengepakan. Pada gambar 2.1

dijelaskan jenis konveyor yang dibuat sesuai dengan kebutuhan industri seperti Belt Conveyor,

Chain Conveyor, dan Screw Conveyor .

Gambar 2.1. Jenis-jenis konveyor

2.1.1. Belt Conveyor

Dari banyak jenis konveyor maka dipilihlah Konveyor Sabuk (Belt Conveyor)

karena lebih mudah dibuat dan lebih hemat. Komponen utama dari Konveyor Sabuk ini

adalah : Roller, Sabuk (Belt), Rangka, Motor DC, Roda Gigi/Pulley. Konveyor Sabuk (Belt

Conveyor) merupakan salah satu handling system yang digunakan untuk memindahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

6

hulk load dan juga ada yang dipakai untuk memindahkan unit load. Belt merupakan sabuk

yang berputar pada drum yang ditumpu oleh idler pulley atau stationary runways. Syarat

yang harus dipenuhi dari suatu belt adalah sifat hidrokopis harus rendah (tidak mudah

lembab). Belt harus kuat menahan beban yang direncanakan, beratnya ringan, fleksibel,

masa pemakaian yang panjang. Belt pada conveyor digunakan untuk meletakkan barang

diatasnya sehingga, lebar belt harus diperhatikan. Lebar belt ini dipengaruhi oleh lebar dari

barang yang diangkut.

Lapisan belt juga sangat menentukan kekuatan dari belt, semakin banyak lapisan

belt semakin kuat belt conveyor tersebut, selain itu lapisan belt ini dapat menyerap

tegangan longitudinal yang disebabkan oleh barang yang diangkut.

Gambar 2.2. Konveyor Sabuk (Belt Conveyor)

2.2. Pneumatic

Pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti napas atau

udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan,

baik tekanan di atas maupun di bawah 1 atmosfer (vacuum). Berdasarkan pengertian

tersebut berarti pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara

bertekanan. Sistem pneumatik memiliki aplikasi yang luas karena udara pneumatik bersih

dan mudah didapat. Industri yang menggunakan sistem pneumatik dalam proses produksi

seperti industri makanan, industri obat-obatan, industri pengepakan barang maupun

industri yang lain [2].

Penggunaan udara bertekanan sebenarnya masih dapat dikembangkan untuk

berbagai keperluan proses produksi, misalnya untuk melakukan gerakan mekanik yang

selama ini dilakukan oleh tenaga manusia, seperti menggeser, mendorong, mengangkat,

menekan, dan lain sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh

komponen pneumatik, seperti silinder pneumatik, motor pneumatik, robot pneumatik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

7

rotasi maupun gabungan keduanya. Perpaduan darigerakan mekanik oleh aktuator

pneumatik dapat dipadu menjadi gerakan mekanik untuk keperluan proses produksi yang

terus menerus (continue), dan flexibel.

Udara yang digunakan dalam pneumatik sangat mudah didapat disekitar kita. Udara

dapat diperoleh dimana saja kita berada, serta tersedia dalam jumlah banyak. Udara yang

terdapat di sekitar kita juga sebagian besar bersih dari kotoran dan zat kimia yang

merugikan. Udara juga dapat dibebani lebih tanpa menimbulkan bahaya yang besar. Sifat

pneumatik yang tahan terhadap suhu, membuat pneumatik banyak digunakan pada

industri pengolahan logam dan sejenisnya.

Prinsip kerja dari pneumatik secara umum yaitu udara yang dihisap oleh

kompresor, akan disimpan dalam suatu tabung penampung. Udara dari kompresor sebelum

digunakan, diolah terlebih dahulu di dalam regulator agar menjadi kering dan mengandung

sedikit pelumas. Udara yang keluar dari regulator baru dapat digunakan menggerakkan

katub penggerak, baik berupa silinder yang bergerak translasi maupun motor pneumatik

yang bergerak rotasi. Gerakan bolak-balik dan berputar pada aktuator digunakan untuk

berbagai keperluan gerakan.

Gambar 2.3. Klasifikasi elemen sistem pneumatik [3]

2.2.1. Double Acting Cylinder

Salah satu jenis actuator pneumatic adalah double acting cylinder. Double acting

cylinder adalah elemen gerak linier dengan dua masukan tekanan, jadi dalam otomasi

harus dikontrol tekanan untuk maju atau mundur dari pistonnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

8

Gambar 2.4. Double Acting Cylinder

Silinder ini mendapat suplai udara kempa dari dua sisi. Konstruksinya hampir sama

dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa silinder ini dapat memberikan

tenaga kepada dua belah sisinya. Silinder kerja ganda ada yang memiliki batang torak

(piston road) pada satu sisi dan ada pada kedua pula yang pada kedua sisi. Konstruksinya

yang mana yang akan dipilih tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan. Silinder

pneumatik penggerak ganda akan maju atau mundur oleh karena adanya udara

bertekanan yang disalurkan ke salah satu sisi dari dua saluran yang ada. Silinder pneumatik

penggerak ganda terdiri dari beberapa bagian, yaitu torak, seal, batang torak, dan silinder.

Sumber energi silinder pneumatik penggerak ganda dapat berupa sinyal langsung melalui

katup kendali, atau melalui katup sinyal ke katup pemproses sinyal (processor) kemudian

baru ke katup kendali. Pengaturan ini tergantung pada banyak sedikitnya tuntutan yang

harus dipenuhi pada gerakan aktuator yang diperlukan. Secara detail silinder pneumatik

dapat dilihat seperti gambar 2.5 [4].

Silinder yang akan digunakan pada Tugas Akhir nanti menggunakan double acting

cylinder dengan diameter 16mm panjang langkah 75mm, Cylinder Guide DFM-32-160 dan

Cylinder Guide DFM-20-80 yang diproduksi oleh FESTO. Pada gambar 2.5 merupakan

double acting cylinder sedangkan pada gambar 2.6 merupakan Cylinder Guide DFM.

Gambar 2.5. Double Acting Cylinder [3]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

9

Gambar 2.6. Cylinder Guide DFM [3]

2.2.2. Generator Vakum [5]

Generator vakum digunakan untuk menghasilkan udara vakum atau udara

hisap. Digunakan bersamaan dengan mangkuk hisap untuk memindahkan berbagai

benda kerja. Alat ini bekerja pada prinsip venturi meter (vakum). Pada gambar 2.7.

menjelaskan bagian dalam generator vakum.

Gambar 2.7. Generator vakum dengan mangkuk hisap

2.2.3. Katub Solenoid [5]

Katup Solenoid adalah kombinasi dari dua unit fungsional, solenoida

(elektromagnet) dengan inti atau plungernya dan badan katup (valve) yang berisi lubang

mulut pada tempat piringan atau stop kontak ditempatkan untuk menghalangi atau

mengizinkan aliran. Pada gambar 2.8. dan 2.9. menjelaskan aliran udara pada solenoida.

Gambar 2.8. Torak silinder pneumatik akan keluar bila solenoida diberi daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

10

Gambar 2.9. Torak silinder pneumatik akan masuk bila solenoida

tidak diberi daya

Gambar 2.10. Simbol katup solenoid 5/2

2.2.4. Linear Drive Pneumatik

Linear Drive Pneumatik merupakan komponen pneumatik yang digunakan untuk

gerakan linear yang dikendalikan dengan tenaga angin. Linear drive yang digunakan pada

Tugas Akhir ini tipe DGPL dengan panjang stroke 500mm.

Gambar 2.11. Linear Drive DGPL [3]

1. Adjustable cushioning

2. Slide

3. Cover Strip

4. Supplay Port Position

5. Piston

6. Mounting

7. Stable Profile

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

11

2.3. Motor DC

Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai

sumber tenaganya. Prinsip kerja motor DC berdasar pada penghantar yang membawa arus

ditempatkan dalam suatu medan magnet. Penghantar akan mengalami gaya yang

dijelaskan pada sebuah kawat berarus yang dihubungkan pada kutub magnet utara dan

selatan. Arah gaya dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kiri. Apabila

suatu kumparan jangkar (rotor) dialiri arus listrik dalam suatu medan magnet maka akan

terbangkit gaya (pada rotor tersebut) [6]

Gaya menimbulkan torsi yang akan menghasilkan rotasi mekanik sehingga motor

akan berputar. Jadi motor DC menerima sumber arus searah jala-jala kemudian dirubah

menjadi energi mekanik berupa putaran, yang nantinya dipakai oleh peralatan lain.

Adapun konstruksi motor DC meliputi, sikat berfungsi untuk mensuplay arus pada

jangkar melalui komutator, posisi sikat berada pada inti kumparan. Stator adalah bagian

dari motor yang tidak bergerak (diam), stator pada motor DC dari magnet permanen.

Fungsi dari stator adalah untuk menghasilkan medan magnet. Rotor adalah bagian dari

motor yang bergerak, rotor terdiri dari dua bagian yaitu, komutator fungsinya untuk

membuat arah arus jangkar mengalir dalam satu arah tertentu sehingga putaran juga

searah. Jangkar adalah tempat membelitkan kabel-kabel jangkar yang berfungsi untuk

menghasilkan torsi [6].

Gambar 2.12. Motor DC

2.4. PLC (Programmable Logic Controller)

PLC ialah rangkaian elektronik berbasis mikroprosesor yang beroperasi secara

digital, menggunakan programmable memory untuk menyimpan instruksi yang

berorientasi kepada pengguna, untuk melakukan fungsi khusus seperti logika, sequencing,

timing, arithmetic, melalui input baik analog maupun discrete/digital, untuk berbagai

proses permesinan [7].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

12

PLC merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian

sederetan relay yang banyak dijumpai pada sistem kontrol konvensional, dirancang untuk

mengontrol suatu proses permesinan [8]. PLC jika dibandingkan dengan sistem kontrol

konvensional memilki banyak kelebihan antara lain :

1. Butuh waktu yang tidak lama untuk membangun, memelihara, memperbaiki dan

mengembangkan sistem kendali, pengembangan sistem yang mudah.

2. Ketahanan PLC jauh lebih baik,

3. Mengkonsumsi daya lebih rendah,

4. Pendeteksian kesalahan yang mudah dan cepat,

5. Pengkabelan lebih sedikit dan perawatan yang mudah,

6. Tidak membutuhkan ruang kontrol yang besar,

7. Tidak membutuhkan spare part yang banyak, dan lain-lain.

2.4.1. Komponen-komponen Utama PLC

Komponen Utama atau perangkat keras penyusun PLC yang digambarkan pada

gambar 2.13. adalah (1) Catu Daya / Power Supply, (2) CPU (Central Processing Unit)

yang didalamnya terdapat prosesor, dan memori, (3) Modul Masukan (Input Modul), dan

Modul Keluaran (Output Modul), dan (4) Perangkat Pemrograman.

Gambar 2.13. Komponen-komponen utama PLC [9]

A. Catu Daya (Power Supply)

Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan daya keseluruh komponen-

komponen PLC. Kebanyakan PLC bekerja dengan catu daya 24 VDC atau 220 VAC,

beberapa PLC catu dayanya terpisah (sebagai modul tersendiri), yang demikian biasanya

merupakan PLC besar, sedangkan PLC medium atau kecil catu dayanya sudah menyatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

13

B. CPU ( Central Processing Unit )

CPU atau Unit Pengolahan Pusat, terdiri dari 3 komponen penyusun : (1) Prosesor,

(2) Memori dan (3) Catu Daya ( Power Supply )

Gambar 2.14. Komponen utama penyusun CPU [10]

Prosesor merupakan otak dari sebuah PLC ,fungsi utama adalah mengatur tugas

pada keseluruhan sistem PLC, mengerjakan berbagai operasi antara lain mengeksekusi

program, menyimpan dan mengambil data dari memori, membaca nilai input dan

mengatur nilai output, memeriksa kerusakan, melakukan operasi-operasi matematis,

manipulasi data, tugas-tugas diagnostik, serta melakukan komunikasi dengan perangkat

lain. Memori adalah area dalam CPU PLC tempat data serta program disimpan dan

dieksekusi oleh prosesor, pengetahuan tentang sistem memori pada PLC akan sangat

membantu dalam memahami cara kerja PLC.

Gambar 2.15. Sistem PLC [11]

C. Modul Masukan dan Modul Keluaran

Modul masukan dan keluaran adalah perantara antara PLC dengan perangkat keras

masukan dan perangkat keras keluaran. Gambar 2.16. menunjukan posisi keduanya dalam

sistem PLC. Modul masukan dan keluaran pada PLC mini umumnya sudah Built in di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

14

PLC. Tujuannya adalah melindungi CPU PLC dari sinyal yang tidak dikehendaki yang

dapat merusak CPU itu sendiri. Modul masukan dan modul keluaran ini berfungsi untuk

mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal masukan dari perangkat keras masukan ke

sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC (misalnya masukan dari sensor

dengan tegangan kerja 5 Volt DC harus dikonversikan menjadi tegangan 24 Volt DC agar

sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC). Hal ini dapat dilakukan dengan mudah yaitu

dengan menggunakan opto-isolator sebagaimana ditunjukan pada gambar 2.17.

Gambar 2.16. Rangkaian modul masukan [8]

Dengan menggunakan opto-isolator maka tidak ada hubungan kabel sama sekali

antara perangkat keras masukan/keluaran dengan unit CPU. Secara optic dipisahkan

(perhatikan gambar 2.17) dengan kata lain, sinyal ditransmisikan melalui cahaya. Cara

kerjanya sederhana, perangkat keras masukan akan memberikan sinyal untuk

menghidupkan LED (dalam opto-isolator) akibatnya phototransistor akan menerima

cahaya dan akan menghantarkan arus (ON), CPU akan melihatnya sebagai logika nol.

Begitu juga sebaliknya, saat sinyal masukan tidak ada lagi maka LED akan mati dan

phototransistor akan berhenti menghantar sinyal (OFF), CPU akan melihatnya sebagai

logika satu. Perbedaan antara modul masukan dan modul keluaran adalah LED pada

modul masukan dihidupkan oleh perangkat keras masukan sementara LED pada modul

keluaran dihidupkan oleh CPU PLC.

Gambar 2.17. Rangkaian modul keluaran [8]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

15

D. Perangkat Pemrograman (Programming Device)

Programming Device adalah alat untuk memasukan (membuat atau mengedit)

program ke dalam PLC. Ada 2 perangkat program yang biasa digunakan (1)

Miniprogrammer atau Programming Console, dan (2) Komputer.

Miniprogrammer atau Programming Console (biasa disebut Konsol) adalah sebuah

perangkat seukuran kalkulator saku yang berfungsi untuk memasukkan instruksi-instruksi

program ke dalam PLC. Umumnya, instruksi-instruksi program dimasukan dengan

mengetikkan simbol-simbol diagram tangga dengan menggunakan kode mnemonic.

Gambar 2.18. Miniprogrammer atau Programming Console

Pemrograman PLC dengan menggunakan miniprogrammer ini akan sangat

melelahkan jika jumlah anak tangga pada diagram ladder yang akan diprogram

berukuran relatif besar. Umumnya, penggunaan konsol ini biasa digunakan hanya

untuk pengeditan program saja. Untuk memasukkan program secara keseluruhan

pada PLC, dapat digunakan Komputer. Vendor-vendor PLC umumnya menyertakan

perangkat lunak (Software) untuk mengimplementasikan pemasukan program diagram

tangga, pengeditan, dokumentasi dan monitoring ke dalam PLC.

E. Perangkat Keras masukan/Keluaran PLC

PLC harus dihubungkan dengan perangkat keras masukan sebagai pengendali

dan perangkat keras keluaran sebagai sesuatu yang dikendalikan sementara PLC

tersebut bekerja sebagai pemproses, seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.19. Perangkat keras masukan dan keluaran PLC [9]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

16

Input Device merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat

luar yang memberikan masukan kepada CPU, perangkat masukan dapat berupa

tombol, Switch, Saklar, Sensor atau perangkat ukur lain.

Output Device Merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat

luar yang memberikan keluaran dari CPU, perangkat keluaran dapat berupa Motor

AC/DC, lampu, katup dan lain-lain. Perangkat keluaran tersebut akan bekerja sesuai

dengan perintah yang dimasukan kedalam PLC.

2.4.2. PLC Siemens S300

PLC sebagai pengontrol sistem, bekerja berdasarkan masukan yang diterima

kemudian menentukan keluarannya sesuai dengan program yang telah di buat. PLC

Siemens S300 merupakan jenis PLC Siemens yang modular. PLC ini diproduksi oleh

Siemens. Seri PLC Siemens S300 yang akan digunakan pada Tugas Akhir nanti yaitu

PLC Siemens S7-300 CPU 314C- 2PN/DP. Pada gambar 2.20 merupakan tampilan PLC

Siemens S300 yang akan digunakan.

Gambar 2.20. PLC Siemens S7-300 CPU 314C- 2PN/DP

2.5. Simatic Manager Step 7 [12]

Simatic Manager adalah aplikasi dasar untuk mengkonfigurasi atau memprogram.

Fungsi-fungsi berikut ini dapat ditampilkan dalam Simatic Manager Step 7 :

a. Setup project

b. Mengkonfigurasi dan menetapkan parameter ke hardware

c. Mengkonfigurasi hardware networks

d. Program blok

e. Debug dan commission program-program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

17

SIMATIC Manager dapat di operasikan dengan cara :

a. Offline, tidak terhubung dengan Programmable Controller Dengan bekerja pada

operasi offline ini, kita dapat menguji program yang dibuat secara simulasi ,

dimana menu simulasi sudah tersedia pada toolbar Simatic Manager.

b. Online, terhubung dengan Programmable Controller. Kebalikan dari mode

offline, pada mode operasi ini, PC terhubung langsung ke hardware, sehingga

menu simulasi tidak dapat digunakan.

2.6. Reed Switch

Reed Switch adalah saklar listrik yang dioprasikan dengan medan magnet. Ini terdiri

dari sepasang kontak pada tubuh logam besi dalam tertutup rapat kaca amplop. Kontak

yang mungkin normal terbuka menutup jika medan magnet hadir, atau biasanya menutup

dan membuka ketika medan magnet diterpakan. Switch ini dapat ditekan oleh kumparan,

membuat relai buluh akan kembali keposisi semula.

Gambar 2.21. Reed Switch

2.7. Photo Sensor

Photo sensor adalah alat atau sensor yang dapat mendeteksi cahaya infrared atau

sejenisnya yang dipancarkan oleh pemancar yang disebut emitter dan memiliki panjang

gelombang yang berbeda-beda. Photo sensor umumnya dipakai pada mesin-mesin industri

yang bekerja secara otomatis ataupun manual, pada mesin yang bekerja secara automatic

menggunakan sensor ini sebagai pemberi sinyal masukan atau informasi, untuk dikontrol

lebih secara lanjut, agar mesin dapat berjalan auto.

Gambar 2.22. Photosensor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

18

Prinsip kerja Photosensor :

Ketika transmiter mengirimkan cahayanya ke bagian receiver dan diterima dengan

baik tanpa ada satupun penghalang, maka sensor dalam keadaan stanby, tidak ada reaksi

dan kontaknya pun tidak berhubungan, tetapi pada saat cahaya yang dikirimkan oleh

transmiter terhalang oleh suatu benda padat seperti besi atau karet, sehingga receiver tidak

dapat menerima cahaya karena tertutup benda , maka ketika itu pula sensor akan bekerja

dan menghubungkan kontak yang ada didalamnya yaitu dibagian receiver. Receiver ini

yang nantinya dihubungkan dengan perangkat kontrol lainnya atau untuk memberi perintah

pada motor penggerak agar berputar.

2.8. Sensor warna TCS3200

TCS3200 adalah IC pengkonversi warna cahaya ke nilai frekuensi. Ada dua

komponen utama pembentuk IC ini, yaitu photodioda dan pengkonversi arus ke frekuensi,

sebagaimana bisa dilihat pada gambar 2.20. Photodiode pada IC TC3200 disusun secara

array 8x8 dengan konfigurasi: 16 photodiode untuk menfilter warna merah, 16 photodiode

untuk memfilter warna hijau, 16 photodiode untuk memfilter warna biru, dan 16

photodiode tanpa filter. Kelompok photodiode mana yang akan dipakai bisa diatur

melalui kaki selektor S2 dan S3. Photodiode akan mengeluarkan arus yang besarnya

sebanding dengan kadar warna dasar cahaya yang menimpanya. Arus ini kemudian

dikonversikan menjadi sinyal kotak dengan frekuensi sebanding dengan besarnya arus

[13].

Gambar 2.23. Sketsa fisik dan blok fungsional TCS3200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

19

Frekuensi Output ini bisa diskala dengan mengatur kaki selektor S0 dan S1.

Dengan demikian, program yang kita perlukan untuk mendapatkan komposisi RGB

adalah program penghitung frekuensi.

Tabel 2.1. Koneksi TCS 3200 dengan DB-Expander [13]

Sensor Warna TCS3200 dapat mendeteksi dan mengukur intensitas warna tampak.

Beberapa aplikasi yang menggunakan sensor ini diantaranya : pembacaan warna,

pengelompokkan barang berdasarkan warna, ambient light sensing and calibration,

pencocokan warna, dan banyak aplikasi lainnya.

A. Fitur sensor warna TCS3200

1. Power : (2.7V to 5.5V)

2. Interface : Digital TTL

3. High-Resolution Conversion of Light Intensity to Frequency

4. Programmable Color and Full-Scale Output Frequency

5. Power Down Feature

6. Communicates Directly to Microcontroller

7. Size = 28.4x28.4mm

B. Catatan Penggunaan

1. Tegangan,VDD = 6V

2. Jarak tegangan masukan, Semua masukan,Vi = −0.3 V to VDD + 0.3 V

3. Suhu untuk beroperasi = −40°C to 85°C

4. Suhu untuk penyimpanan = −40°C to 85°C

5. Temperatur maksimum penyolderan sesuai dengan JEDEC J-STD-020A = 260°C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

20

Gambar 2.24. Grafik Karakteristik TCS3200 [14]

2.9. Mikrokontroler ATMEGA 8535

Atmega8535 merupakan mikrokontroler yang masuk dalam golongan keluarga AVR

dengan memiliki arsitektur RISC 8 bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-

bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock.

Dan ini sangat membedakan sekali dengan instruksi MCS-51 (berarsitektur CISC) yang

membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan

CISC adalah Complex Instruction Set Computing. AVR dikelompokkan ke dalam 4 kelas,

yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga Atmega, dan keluarga AT86RFxx. Dari

kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori, onboard

peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan mereka bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

21

dikatakan hampir sama [15]. Oleh karena itu, dipergunakan salah satu AVR produk Atmel,

yaitu ATMega8535. Selain mudah didapatkan dan lebih murah.

ATMega8535 juga memiliki fasilitas yang lengkap. Untuk tipe AVR ada 3 jenis

yaitu ATtiny, AVR klasik, ATmega. Perbedaannya hanya pada fasilitas dan I/O yang

tersedia serta fasilitas lain seperti ADC, EEPROM dan lain sebagainya. Salah satu

contohnya adalah ATMega8535. Memiliki teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16

MHz membuat ATMega8535 lebih cepat bila dibandingkan dengan varian MCS 51.

Dengan fasilitas yang lengkap tersebut menjadikan ATMega8535 sebagai mikrokontroler

yang powerfull. Mikrokontroler ini merupakan produk keluaran atmel dan memiliki fitur

yang cukup lengkap. Mulai dari kapasitas memori program dan memori data yang cukup

besar, interupsi, timer/counter, analog comparator, EEPROM internal dan juga ADC

internal semuanya ada dalam ATMega8535 [16].

2.9.1. Arsitektur Atmega8535

Mikrokontroler Atmega8535 memiliki arsitektur sebagai berikut:

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.

2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.

4. CPU yang terdiri atas 32 register.

5. Watchdog Timer dengan osilator internal.

6. SRAM sebesar 512 byte.

7. Memori flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write.

8. Unit interupsi internal dan eksternal.

9. Port antarmuka SPI.

10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.

11. Antarmuka komparator analog.

12. Port USART untuk komunikasi serial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

22

2.9.2. Blok Diagram Mikrokontroler Atmega8535

Gambar 2.25. merupakan gambar blok diagram mikrokontroler Atmega8535.

Gambar 2.25. Blok diagram mikrokontroler Atmega8535 [17]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

23

2.9.3. Susunan Pin Mikrokontroler Atmega8535

Susunan pin dari mikrokontroler Atmega8535 sebanyak 40 pin dapat dilihat pada

gambar 2.26.

Gambar 2.26. Susunan pin mikrokontroler Atmega8535 [17]

Dari gambar 2.26. tersebut dapat dijelaskan secara fungsional susunan pin

Atmega8535 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.

2. GND merupakan pin ground.

3. Port A ( PA0..PA7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.

4. Port B ( PB0..PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

Timer/Counter, komparator analog dan SPI.

5. Port C ( PC0..PC7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

TWI, komparator analog dan Timer Oscilator.

6. Port D ( PD0..PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.

8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

23

2.9.3. Susunan Pin Mikrokontroler Atmega8535

Susunan pin dari mikrokontroler Atmega8535 sebanyak 40 pin dapat dilihat pada

gambar 2.26.

Gambar 2.26. Susunan pin mikrokontroler Atmega8535 [17]

Dari gambar 2.26. tersebut dapat dijelaskan secara fungsional susunan pin

Atmega8535 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.

2. GND merupakan pin ground.

3. Port A ( PA0..PA7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.

4. Port B ( PB0..PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

Timer/Counter, komparator analog dan SPI.

5. Port C ( PC0..PC7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

TWI, komparator analog dan Timer Oscilator.

6. Port D ( PD0..PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.

8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

23

2.9.3. Susunan Pin Mikrokontroler Atmega8535

Susunan pin dari mikrokontroler Atmega8535 sebanyak 40 pin dapat dilihat pada

gambar 2.26.

Gambar 2.26. Susunan pin mikrokontroler Atmega8535 [17]

Dari gambar 2.26. tersebut dapat dijelaskan secara fungsional susunan pin

Atmega8535 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.

2. GND merupakan pin ground.

3. Port A ( PA0..PA7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.

4. Port B ( PB0..PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

Timer/Counter, komparator analog dan SPI.

5. Port C ( PC0..PC7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

TWI, komparator analog dan Timer Oscilator.

6. Port D ( PD0..PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.

8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

24

2.10. Relay

Relay adalah sebuah saklar elekronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian

elektronik lainnya. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

1. Koil : lilitan dari relay

2. Common : bagian yang tersambung dengan Normally Close (dalam keadaan normal)

3. Kontak : terdiri dari Normally Close dan Normally Open

NC (Normally Closed) merupakan saklar dari relay yang dalam keadaan normal

(relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common. Sedangkan NO (Normally Open)

merupakan saklar dari relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan)

tidak terhubung dengan common.

Gambar 2.27. Relay 12V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

25

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

Dalam proses perancangan, dan pembuatan prototype alat otomasi penataan produk

dengan kontrol PLC Siemens S7-300 ini diperlukan beberapa alat dan bahan yang

menunjang pembuatannya. Selain pembuatan perangkat keras (Hardware) yang berwujud

konveyor beserta pengendalinya juga diperlukan pembuatan program (Software) yang akan

dimasukkan ke dalam CPU PLC sebagai pengendali Prototype konveyor tersebut.

3.1. Blok Diagram Sistem

Gambar 3.1. Blok diagram sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

26

Penjelasan dari gambar 3.1. blok diagram sistem adalah :

1. Ada empat tombol untuk pengoperasian alat otomasi penataan produk

Tombol ON = untuk menghidupkan/menjalankan alat secara otomatis

Tombol Auto manual = untuk menghidupkan/menjalankan alat secara manual

Tombol OFF = untuk mematikan mesin

Tombol Reset = untuk mengembalikan alat keposisi semula/awal

2. Sensor photosensor digunakan untuk mendeteksi keberadaan benda pada konveyor

3. Sensor warna digunakan untuk mendeteksi warna atau jenis benda.Warna Produk yang

akan dideteksi ada 3 warna. (warna merah,hijau dan putih)

4. PLC berfungsi sebagai pengendali utama sistem

5. Driver merupakan rangkaian perantara untuk mengaktifkan motor DC dan selenoid

6. Motor DC sebagai penggerak konveyor

7. Selenoid valve untuk menggerakkan silinder pneumatik dan Silinder pneumatik

merupakan aktuator

3.2. Proses Kerja Sistem

Perancangan alat ini terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu konveyor untuk unit

sortir, konveyor unit packaging A yang digunakan untuk produk berwarna merah,

konveyor unit packaging B yang digunakan untuk produk berwarna hijau, unit stamping,

unit sortir dan kontrol PLC Siemens S7-300 sebagai sistem kendali.

Konveyor pada unit sortir, merupakan konveyor yang membawa produk menuju

sistem penataan dimana produk akan dimasukkan ke dalam kardus sesuai warna yang telah

ditentukan, pada konveyor ini warna produk masih acak. Setelah produk sampai pada unit

sortir, sensor warna akan memdeteksi warna produk. Input dari sensor warna akan

mengatur pergerakan unit sortir. Unit sortir akan memindahkan produk yang berwarna

merah pada kardus pada konveyor unit packaging A, sedangkan produk yang berwarna

hijau akan dipindahkan oleh unit sortir ke kardus pada konveyor unit packaging B. Pada

konveyor unit packaging A dan konveyor unit packaging B, masing-masing terdapat unit

stamping. Unit stamping pada konveyor unit packaging A maupun pada konveyor unit

packaging B akan bekerja jika photosensor mendeteksi kardus yang sudah berisi produk

dimana dalam satu kardus berisi 3 produk. Semua sistem yang bekerja dalam rancangan

otomasi penataan produk akan dikendalikan dengan PLC Siemens S7-300, baik itu sistem

konveyor, unit sortir maupun unit stamping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

27

3.3. Perancangan Perangkat Keras

Perancangan dan pembuatan perangkat keras ini bertujuan untuk pembuktian dan

aplikasi secara nyata dari proses sistem pengendali yang berbentuk sebuah prototype,

sehingga dapat dipahami dengan mudah dan jelas. Gambar 3.2. merupakan desain

prototype alat otomasi penataan produk dengan kontrol PLC Siemens S7-300. Dimensi

total prototype ini adalah 1000mmx900mmx1500mm.

Gambar 3.2. Desain prototype alat otomasi penataan produk

3.3.1. Diagram Alir Pembuatan Konveyor

Adapun langkah pembuatan prototype konveyor seperti gambar 3.3. berikut :

Gambar 3.3. Diagram alir pembuatan prototype konveyor

Mulai

Penggambaran

konveyor

il

Pembuatan roller, rangka dan Belt

Perakitan roller,

rangka, belt, adjuster

dan motor DC

Selesai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

28

Gambar 3.3. merupakan proses pembuatan konveyor belt, dari penggambaran

hingga perakitan konveyor. Pada perancangan sistem otomasi penataan produk ini, ada 3

konveyor yang akan digunakan. Tiga konveyor tersebut antara lain;

1. Konveyor yang digunakan pada unit sortir sebagai input produk

2. Konveyor unit packaging A untuk produk berwarna merah

3. Konveyor unit packaging B untuk produk berwarna hijau

Ketiga Konveyor tersebut menggunakan konveyor belt yang digerakkan

menggunakan motor DC 12Volt.

3.3.2. Desain Konveyor pada Unit Sortir

Gambar 3.4. Desain konveyor pada unit sortir

Motor DC

Frame Konveyor

Belt Konveyor

Roll Konveyor

Adjuster

Foot Konveyor

Tranmisi

Konveyor

28

Gambar 3.3. merupakan proses pembuatan konveyor belt, dari penggambaran

hingga perakitan konveyor. Pada perancangan sistem otomasi penataan produk ini, ada 3

konveyor yang akan digunakan. Tiga konveyor tersebut antara lain;

1. Konveyor yang digunakan pada unit sortir sebagai input produk

2. Konveyor unit packaging A untuk produk berwarna merah

3. Konveyor unit packaging B untuk produk berwarna hijau

Ketiga Konveyor tersebut menggunakan konveyor belt yang digerakkan

menggunakan motor DC 12Volt.

3.3.2. Desain Konveyor pada Unit Sortir

Gambar 3.4. Desain konveyor pada unit sortir

Motor DC

Frame Konveyor

Belt Konveyor

Roll Konveyor

Adjuster

Foot Konveyor

Tranmisi

Konveyor

28

Gambar 3.3. merupakan proses pembuatan konveyor belt, dari penggambaran

hingga perakitan konveyor. Pada perancangan sistem otomasi penataan produk ini, ada 3

konveyor yang akan digunakan. Tiga konveyor tersebut antara lain;

1. Konveyor yang digunakan pada unit sortir sebagai input produk

2. Konveyor unit packaging A untuk produk berwarna merah

3. Konveyor unit packaging B untuk produk berwarna hijau

Ketiga Konveyor tersebut menggunakan konveyor belt yang digerakkan

menggunakan motor DC 12Volt.

3.3.2. Desain Konveyor pada Unit Sortir

Gambar 3.4. Desain konveyor pada unit sortir

Motor DC

Frame Konveyor

Belt Konveyor

Roll Konveyor

Adjuster

Foot Konveyor

Tranmisi

Konveyor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

29

Perancangan konveyor pada unit sortir ini, bahan yang digunakan adalah Mild steel

dan belt yang terbuat dari karet. Dimesi total dari konveyor ini adalah

800mmx248mmx115mm dengan lebar belt 150mm. Desain konveyor ditunjukan pada

gambar 3.2 adapun bagian-bagian dari konveyor tersebut adalah;

1. Belt konveyor terbuat dari PVC dengan ketebalan 2mm dengan lebar belt

150mm dan panjang kurang lebih 1750mm

2. Frame dan foot konveyor terbuat dari Ms Sheet dengan tebal 1.2mm dengan

proses bending kemudian dicat agar tidak mudah berkarat

3. Roll Konveyor berbentuk silinder dimana didalam silinder tersebut terdapat

bantalan gelinding (bearing) sebagai penahan beban radial pada saat roll

berputar. Dimensi roll adalah bagian tengah yang digunakan sebagai landasan

belt berdiamter 1 inch sedangkan pada bagian ujung berdiamter 20mm

4. Adjuster terbuat dari Mild Steel yang berfungsi untuk

mengencangkan/mengendorkan belt konveyor dengan cara mengatur posisi roll

konveyor

5. Penggerak dari sistem konveyor ini menggunakan Motor DC 12V

3.3.3. Desain Konveyor pada Unit Packaging A dan Unit Packaging B

Desain konveyor pada unit packaging A sama dengan konveyor pada unit

packaging B, dengan dimensi 760mmx185mmx115mm dengan lebar belt 100mm. Desain

konveyor ditunjukan pada gambar 3.3 adapun bagian-bagian dari konveyor tersebut

adalah;

1. Belt konveyor dengan material PVC dimensi 1750mmx100mmx2mm

2. Frame dan foot konveyor terbuat dari Ms Sheet dengan tebal 1mm dengan

proses bending kemudian dicat agar tidak mudah berkarat.

3. Roll Konveyor terdapar 2 jenit, roll mati dan roll hidup dengan dimensi roll HV

76mmx100mmx50mmx50mm. Roll mati sebagai roll penggerak dimana roll

ini akan dihubungkan dengan motor DC sedangkan roll hidup sebagai roll

tergerak didalam terdapat bantalan gelinding (bearing) sebagai landasannya.

4. Adjuster pada konveyor ini hanya menggunakan bolt dan nut, desain pada

frame dibuat slot berbentuk ellips.

5. Penggerak dari sistem konveyor ini menggunakan Motor power window DC

12V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

30

Gambar 3.5. Desain konveyor pada unit packaging A dan B

3.3.4. Desain Unit Pemindah dan Sortir

Pada perancangan unit pemindah dan sortir, selain memisahkan produk sesuai

warnanya, unit ini juga berfungsi sebagai pemindah produk masuk ke dalam kardus.

Komponen yang digunakan pada unit ini sebagian besar menggunakan komponen

pneumatik. Konstruksi unit sortir diletakkan di atas meja yang terbuat dari bahan kayu dan

baja profile, dengan maksud agar mudah dalam sistem pengoperasian. Fungsi dari meja

tersebut juga digunakan untuk peletakkan 3 konveyor, di bagian bawah meja dapat

digunakan untuk tempat sistem kontrol PLC. Pada gambar 3.6 dijelaskan bagian-bagian

dari unit pemindah dan sortir.

Motor DC

Frame Konveyor

Belt

Kon

vey

or

Roll Konveyor

Adjuster

Foot Konveyor

30

Gambar 3.5. Desain konveyor pada unit packaging A dan B

3.3.4. Desain Unit Pemindah dan Sortir

Pada perancangan unit pemindah dan sortir, selain memisahkan produk sesuai

warnanya, unit ini juga berfungsi sebagai pemindah produk masuk ke dalam kardus.

Komponen yang digunakan pada unit ini sebagian besar menggunakan komponen

pneumatik. Konstruksi unit sortir diletakkan di atas meja yang terbuat dari bahan kayu dan

baja profile, dengan maksud agar mudah dalam sistem pengoperasian. Fungsi dari meja

tersebut juga digunakan untuk peletakkan 3 konveyor, di bagian bawah meja dapat

digunakan untuk tempat sistem kontrol PLC. Pada gambar 3.6 dijelaskan bagian-bagian

dari unit pemindah dan sortir.

Motor DC

Frame Konveyor

Belt

Kon

vey

or

Roll Konveyor

Adjuster

Foot Konveyor

30

Gambar 3.5. Desain konveyor pada unit packaging A dan B

3.3.4. Desain Unit Pemindah dan Sortir

Pada perancangan unit pemindah dan sortir, selain memisahkan produk sesuai

warnanya, unit ini juga berfungsi sebagai pemindah produk masuk ke dalam kardus.

Komponen yang digunakan pada unit ini sebagian besar menggunakan komponen

pneumatik. Konstruksi unit sortir diletakkan di atas meja yang terbuat dari bahan kayu dan

baja profile, dengan maksud agar mudah dalam sistem pengoperasian. Fungsi dari meja

tersebut juga digunakan untuk peletakkan 3 konveyor, di bagian bawah meja dapat

digunakan untuk tempat sistem kontrol PLC. Pada gambar 3.6 dijelaskan bagian-bagian

dari unit pemindah dan sortir.

Motor DC

Frame Konveyor

Belt

Kon

vey

or

Roll Konveyor

Adjuster

Foot Konveyor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

31

Gambar 3.6. Desain unit Pemindah dan Sortir

3.4. Perancangan Wiring PLC Siemens S300

Pada Perancangan Sistem Pengepakan Produk dengan Kendali PLC Siemens S7-300

meliputi 3 perancangan wiring, yaitu ;

1. Wiring input output untuk unit sortir

2. Wiring input output untuk unit packaging A

3. Wiring input output untuk unit packaging B

A. Rancangan Elektrik

Ada empat tombol untuk pengoperasian alat otomasi penataan produk

Tombol ON = untuk menghidupkan/menjalankan alat secara otomatis

Tombol Auto manual = untuk menghidupkan/menjalankan alat secara manual

Tombol OFF = untuk mematikan mesin

Tombol Reset = untuk mengembalikan alat keposisi semula/awal

Pada gambar 3.7. merupakan desain tombol pengoperasian untuk prototype alat

otomasi penataan produk

1

23 4

5

6

7

8

Keterangan

1. Meja (multiplex)

2. Alumunium profile

3. Linear drive Festo DGPL-25-400

4. Cylinder Guide Festo DFM -32-160

5. Cylinder Guide Festo DFM -20-80

6. Vaccum Suction Gripper Festo

7. Air survice Unit Festo

8. Profile baja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

32

Gambar 3.7. Desain operasional panel

Tabel 3.1. Alamat input output PLC untuk kontrol panel

NO NAMA JENIS KODEWIRING

SIMBOL ADDRESS

1SWITCH AUTOMANUAL

INPUT SW_AutoMan AUTOMAN I1.7

2 START INPUT PB_Start START I2.0

3 STOP INPUT PB_Stop STOP I2.1

4 RESET INPUT PB_Reset RESET I2.2

5 LAMPU PROSES OUTPUT PL_Proses PL PROSES Q1.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

33

Gambar 3.8. Wiring Input untuk kontrol panel

Gambar 3.9. Wiring Output untuk kontrol panel

B. Rancangan elektrik unit sortir

Tabel 3.2. Alamat input output PLC unit sortir

NO NAMA JENIS KODEWIRING SIMBOL ADDRESS

1CONVEYOR SORTIRKANAN

OUTPUTUS_Conv

RightU_SORTIR_CVY_RIGHT Q0.0

2CYLINDERPNEUMATIK DGPL[R]

OUTPUTUS_Sil

DGPL(L)U_SORTIR_CYL_DGPL Q0.1

3CYLINDERPNEUMATIK DGPL[L]

OUTPUTUS_Sil

DGPL(L)U_SORTIR_CYL_DGPL Q1.1

4 HGDS (VACCUM) OUTPUT US_HGDS U_SORTIR_HGDS Q0.2

5CYLINDERPNEUMATIK DFM

OUTPUT US_Sil DFM U_SORTIR_DFM Q0.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

34

NO NAMA JENIS KODEWIRING SIMBOL ADDRESS

6SENSOR CYLINDERPNEUMATIK DFM

INPUTS_US Sil

DFMU_SORTIR_SENS_CYL_DFM I0.0

7SENSOR DGPLRIGHT

INPUT S_US DGPL U_SORTR_SENS_DGPL I0.1

8 SENSOR WARNA A INPUT S_US ClrA U_SORTIR_SENS_WARNAA I0.2

9 SENSOR WARNA B INPUT S_US ClrB U_SORTIR_SENS_WARNAB I0.3

10PHOTOSENSORUNIT SORTIR

INPUT S_US Input U_SORTIR_SENS_INPUT I0.4

11 PHOTOSENSORCOUNTER

INPUT S_US Output U_SORTIR_OUTPUT I0.5

Gambar 3.10. Wiring Input untuk unit sortir

Lanjutan Tabel 3.2. Alamat input output PLC unit sortir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

35

Gambar 3.11. Wiring Output untuk unit sortir

B. Rancangan elektrik unit packaging A

Tabel 3.3. Alamat input output PLC untuk unit packaging A

NO NAMA JENIS KODEWIRING SIMBOL ADDRESS

1CONVEYORPACKAGINGKANAN A

OUTPUTPA_Conv

RightU_PACKA_CVY_RIGHT Q0.3

2CYLINDERPNEUMATIKSTAMPING A

OUTPUTSTA_SilStamp

U_STAMPA_CYL Q0.6

3SENSOR INPUTPACKAGING A

INPUT S_PA Input U_PACKA_SENS_INPUT I0.6

4SENSOR OUTPUTPACKAGING A

INPUT S_PA Output U_PACKA_SENS_OUTPUT I0.7

5SENSOR DGPLPACKAGING A

INPUT S_PA DGPL U_PACKA_SENS_DGPL I1.0

6SENSOR READYSTAMPING A

INPUTS_STAReady

U_STAMPA_SENS_READY I1.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

36

Gambar 3.12. Wiring input untuk unit packaging A

Gambar 3.13. Wiring output untuk unit packaging A

C. Rancangan elektrik unit packaging B

Tabel 3.4. Alamat input output PLC untuk unit packaging B

NO NAMA JENIS KODEWIRING SIMBOL ADDRESS

1CONVEYORPACKAGING KANAN B

OUTPUTPB_Conv

RightU_PACKB_CVY_RIGHT Q0.4

2CYLINDERPNEUMATIKSTAMPING B

OUTPUTSTB_SilStamp

U_STAMPB_CYL Q0.7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

37

Gambar 3.14. Wiring input untuk unit packaging B

Gambar 3.15. Wiring output untuk unit packaging B

NO NAMA JENIS KODEWIRING SIMBOL ADDRESS

3SENSOR INPUTPACKAGING B

INPUT S_PB Input U_PACKB_SENS_INPUT I1.1

4SENSOR OUTPUTPACKAGING B

INPUT S_PB Output U_PACKB_SENS_OUTPUT I1.2

5 SENSOR DGPL B LEFT INPUT S_PB DGPL U_PACKB_SENS_DGPL I1.4

6SENSOR READYSTAMPING B

INPUTS_STBReady

U_STAMPB_SENS_READY I1.6

Lanjutan Tabel 3.4. Alamat input output PLC untuk unit packagingB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

38

3.5. Perancangan Sensor Warna

Pada tahap pembuatan perangkat keras ini terdiri dari sensor warna TCS3200

dengan minimum sistem berbasis ATMega8535 sebagai pengolah data frekuensi. warna

benda yang terdeteksi menjadi gelombang pulsa yang frekuensinya setara dengan arus.

Setelah itu frekuensi yang merupakan susunan RGB warna yang terdeteksi akan

diproses dalam mikrokontroler .

Gambar 3.16. Diagram proses kerja sensor warna

3.5.1. Rangkaian Sistem Minimum Atmega 8535

Rangkaian mikrokontroler merupakan pusat pengendalian dari sistem. Pada

sistem perancangan ini digunakan mikrokontroler jenis Atmega8535 yang rangkaian

sistemnya seperti pada gambar 3.11. yang menggunakan kristal 12 MHz dan kapasitor 33

pF pada pin XTAL1 dan XTAL2 yang berfungsi sebagai pembangkit sinyal (clock),

resistor 10 kΩ dan kapasitor 10 nF dan tombol push button pada pin reset, port A-D

sebagai masukan dan keluaran dari mikrokontroler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

39

Gambar 3.17. Rangkaian mikrokontroler Atmega8535

3.5.2. Rangkaian Sensor Warna

Gambar 3.18. Rangkaian TCS3200 dengan mikrokontroler ATMEGA 8535

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

40

Pada Tugas Akhir ini menggunakan satu sensor warna yang digunakan untuk

memilih warna produk yang akan dimasukkan ke dalam kardus. Cara kerja rangkaian

sensor warna pada gambar 3.18. yaitu:

1. Sensor warna akan mengeluarkan frekuensi berupa gelombang kotak

2. Frekuensi yang dikeluarkan menyatakan frekuensi dari hasil baca sensor tersebut

dengan karakteristik setiap warna mengeluarkan frekuensi yang berbeda.

3. Sensor ini memiliki 4 filter ,16 photodiode untuk menfilter warna merah, 16

photodiode untuk memfilter warna hijau, 16 photodiode untuk memfilter

warna biru, dan 16 photodiode tanpa filter.

4. R(Red), G(Green), B(Blue) Dan Clear (no Filter), jadi setiap warna yang dideteksi

oleh sensor akan memberikan hasil berupa nilai R,G,B dengan nilai tertentu.

5. Pendeteksian RGB disetting melalui port S2 dan S3 pada sensor warna TCS3200

6. Sebelum diketahui nilai frekuensi dari warna yang diinginkan, dilakukan kalibrasi

atau trial untuk mendapatkan nilai frekuensi yang nantinya akan digunakan dalam

program

7. Sensor disetting dengan syarat program yang telah ditentukan dari pencatatan

sebelumnya untuk mendeteksi 3 warna yang diinginkan.

Warna yang diinginkan pada Tugas Akhir ini yaitu

1. Warna merah mewakili rasa stroberi

2. Warna hijau mewakili rasa melon

3. Warna putih dianggap sebagai produk reject

8. 2 relay sebagai penguat output dari mikrokontroller yang akan masuk ke PLC

dengan logika sebagai berikut:

a. Putih : relay_1 dan Relay_2 tidak mengeluarkan output

b. Merah : relay_1 = 0, relay_2 = 1

c. Hijau : relay_1 = 1, Relay_2 = 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

41

3.6. Perancangan Perangkat Lunak

3.6.1. Perancangan Unit Sortir

Gambar 3.19. Diagram alir untuk unit sortir

Keterangan proses kerja unit Sortir:

1. Tombol start ditekan maka konveyor akan aktif.

(konveyor pada unit sortir akan berjalan)

2. Jika sensor input pada unit sortir aktif, maka konveyor akan mati.

3. Sensor warna dalam kondisi (NC), jika sensor warna mati , setelah 1 detik maka

sortir aktif (warna putih akan di sortir)

4. Jika produk terdeteksi warna merah maka produk akan dipindahkan ke unit

packaging A, jika produk berwarna hijau maka akan dipindahkan ke unit

packaging B dan jika produk berwarna putih maka akan disortir ke bak

pembuangan produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

42

3.6.2. Perancangan Unit Packaging A

Gambar 3.20. Diagram cara kerja unit packaging A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

43

Pada unit packaging A, produk yang dipindah ke kardus hanya berwarna

merah. Jika pada konveyor unit sortir terdeteksi ada produk berwarna merah, maka

produk tersebut akan dibawa oleh unit pneumatik menuju konveyor pada unit

packaging A. Satu kardus pada konveyor packaging A berjumlah 3 produk.

Gambar 3.21. Unit packaging A

Keterangan proses kerja unit Packaging A :

1. Tombol start ditekan, maka konveyor akan aktif.

2. Jika sensor stopper packaging A aktif, maka konveyor akan mati

3. Jika sensor warna aktif, maka silinder DGPL sortir akan aktif setelah 2 detik

pencekam akan aktif.

4. Setelah 2 detik Silinder DGPL sortir akan mati.

5. Jika sensor silinder DGPL sortir aktif, maka DGPL Packaging A akan aktif.

6. Jika sensor DGPL packaging A aktif, maka silinder DGPL sortir akan aktif

dan setelah 2 detik, maka pencekam akan mati.

7. Jika sensor stopper packaging A aktif dan setelah 2 detik, maka silinder DGPL

sortir dan silinder stopper packaging A akan mati

8. Setelah 2 detik, maka konveyor, right DGPL, silinder stamping A akan aktif.

9. Jika sensor stamping A, sensor ready stamping A aktif dan setelah 2 detik,

maka silinder stamping A akan aktif dan right DGPL akan mati.

10. Setelah 2 detik, maka silinder stamping A akan mati.

11. Setelah 2 detik, maka silinder stopper stamping A akan mati.

12. Jika sensor input packaging A aktif maka proses akan berulang dan jika sensor

input packaging A mati maka konveyor kanan akan mati.

Unit packaging

AUnit sortir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

44

3.6.3. Perancangan Unit Packaging B

Gambar 3.22. Diagram cara kerja unit packaging B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

45

Pada unit packaging B, produk yang dipindah ke kardus hanya berwarna hijau.

Jika pada konveyor unit sortir terdeteksi ada produk berwarna hijau, maka produk

tersebut akan dibawa oleh unit pneumatik menuju konveyor pada unit packaging B.

Satu kardus pada konveyor packaging B berjumlah 3 produk.

Gambar 3.23. Unit packaging A

Keterangan proses kerja unit Packaging B :

1. Tombol start ditekan, maka konveyor akan aktif.

2. Jika sensor stopper packaging B aktif, maka konveyor akan mati

3. Jika sensor warna aktif, maka silinder DGPL sortir akan aktif setelah 2 detik

pencekam akan aktif.

4. Setelah 2 detik Silinder DGPL sortir akan mati.

5. Jika sensor silinder DGPL sortir aktif, maka DGPL Packaging B akan aktif.

6. Jika sensor DGPL packaging B aktif, maka silinder DGPL sortir akan aktif

dan setelah 2 detik, maka pencekam akan mati.

7. Jika sensor stopper packaging B aktif dan setelah 2 detik, maka silinder DGPL

sortir dan silinder stopper packaging B akan mati

8. Setelah 2 detik, maka konveyor, right DGPL, silinder stamping A akan aktif.

9. Jika sensor stamping B, sensor ready stamping A aktif dan setelah 2 detik,

maka silinder stamping B akan aktif dan right DGPL akan mati.

10. Setelah 2 detik, maka silinder stamping A akan mati.

11. Setelah 2 detik, maka silinder stopper stamping A akan mati.

12. Jika sensor input packaging B aktif maka proses akan berulang dan jika sensor

input packaging B mati maka konveyor kanan akan mati.

Unit packaging

BUnit sortir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai hasil pengamatan dari prototype alat otomasi penataan

produk dengan kontrol PLC Siemens S7-300. Hasil pengamatan berupa pengujian alat

berupa pengujian kestabilan sistem, pengujian sensor warna TCS3200 dalam mendeteksi

warna produk dan kestabilan sistem dalam penataan produk dalam kardus.

4.1. Bentuk Fisik Alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC

Siemens S7-300

Bentuk fisik alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC Siemens S7-300

pada gambar 4.1 terdiri dari beberapa unit, yaitu unit packaging, unit pemindah produk,

unit stamping dan Unit Kontrol PLC.

Gambar 4.1 Realisasi Alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC Siemens S7-300

Unit Pemindah

Unit Packaging

Unit StampingUnit Kontrol

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai hasil pengamatan dari prototype alat otomasi penataan

produk dengan kontrol PLC Siemens S7-300. Hasil pengamatan berupa pengujian alat

berupa pengujian kestabilan sistem, pengujian sensor warna TCS3200 dalam mendeteksi

warna produk dan kestabilan sistem dalam penataan produk dalam kardus.

4.1. Bentuk Fisik Alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC

Siemens S7-300

Bentuk fisik alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC Siemens S7-300

pada gambar 4.1 terdiri dari beberapa unit, yaitu unit packaging, unit pemindah produk,

unit stamping dan Unit Kontrol PLC.

Gambar 4.1 Realisasi Alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC Siemens S7-300

Unit Pemindah

Unit Packaging

Unit StampingUnit Kontrol

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai hasil pengamatan dari prototype alat otomasi penataan

produk dengan kontrol PLC Siemens S7-300. Hasil pengamatan berupa pengujian alat

berupa pengujian kestabilan sistem, pengujian sensor warna TCS3200 dalam mendeteksi

warna produk dan kestabilan sistem dalam penataan produk dalam kardus.

4.1. Bentuk Fisik Alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC

Siemens S7-300

Bentuk fisik alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC Siemens S7-300

pada gambar 4.1 terdiri dari beberapa unit, yaitu unit packaging, unit pemindah produk,

unit stamping dan Unit Kontrol PLC.

Gambar 4.1 Realisasi Alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC Siemens S7-300

Unit Pemindah

Unit Packaging

Unit StampingUnit Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

47

Pada realisasi produk ada beberapa perubahan konsep produk diantaranya pada

desain unit penyortir terutama pada sistem vaccum, arah putaran konveyor dan letak unit

stamping. Perubahan desain tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Perbandingan Perancangan Model dengan Realisasi Produk

Keterangan Konsep Desain Realisasi Alat

Desain unitpenyortir

Pada unit pemindah vaccumpneumatic dipasangkan padaslinder DFM pneumatik

Pada unit pemindah ditambahkanrotary pnemutik dipasangkandiantara pada slinder DFM danvaccum pneumatic.Alasan perubahan desain karenaStroke pada DGPL ke KonveyorPackaging B kurang, sehinggaada penyambungan dengan caramenambahkan rotary pneumatikagar produk diambil bisa sampaike Konveyor Packaging B

Arah Gerakankonveyor

Arah putaran konveyor sortir danpackaging B searah dan padapackaging A berlawan arah.

Arah putaran konveyor sortir danpackaging B searah dan padapackaging A berlawan arah.

47

Pada realisasi produk ada beberapa perubahan konsep produk diantaranya pada

desain unit penyortir terutama pada sistem vaccum, arah putaran konveyor dan letak unit

stamping. Perubahan desain tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Perbandingan Perancangan Model dengan Realisasi Produk

Keterangan Konsep Desain Realisasi Alat

Desain unitpenyortir

Pada unit pemindah vaccumpneumatic dipasangkan padaslinder DFM pneumatik

Pada unit pemindah ditambahkanrotary pnemutik dipasangkandiantara pada slinder DFM danvaccum pneumatic.Alasan perubahan desain karenaStroke pada DGPL ke KonveyorPackaging B kurang, sehinggaada penyambungan dengan caramenambahkan rotary pneumatikagar produk diambil bisa sampaike Konveyor Packaging B

Arah Gerakankonveyor

Arah putaran konveyor sortir danpackaging B searah dan padapackaging A berlawan arah.

Arah putaran konveyor sortir danpackaging B searah dan padapackaging A berlawan arah.

47

Pada realisasi produk ada beberapa perubahan konsep produk diantaranya pada

desain unit penyortir terutama pada sistem vaccum, arah putaran konveyor dan letak unit

stamping. Perubahan desain tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Perbandingan Perancangan Model dengan Realisasi Produk

Keterangan Konsep Desain Realisasi Alat

Desain unitpenyortir

Pada unit pemindah vaccumpneumatic dipasangkan padaslinder DFM pneumatik

Pada unit pemindah ditambahkanrotary pnemutik dipasangkandiantara pada slinder DFM danvaccum pneumatic.Alasan perubahan desain karenaStroke pada DGPL ke KonveyorPackaging B kurang, sehinggaada penyambungan dengan caramenambahkan rotary pneumatikagar produk diambil bisa sampaike Konveyor Packaging B

Arah Gerakankonveyor

Arah putaran konveyor sortir danpackaging B searah dan padapackaging A berlawan arah.

Arah putaran konveyor sortir danpackaging B searah dan padapackaging A berlawan arah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

48

Pada Realisasi Produk, Unit Packaging ada 3 konveyor, konveyor pertama adalah

Konveyor sortir merupakan konveyor input yang membawa benda kerja (sebagai inputan

awal) pada konveyor pertama terdapat sensor warna TCS3200 dan sensor benda kerja

(photo sensor BJ 300 – DOT) sensor warna untuk membedakan warna pada produk dan

sensor benda kerja untuk mendeteksi ada atau tidaknya benda kerja yang lewat pada

konveyor sortir.

Konveyor packaging A membawa kardus yang akan diisi produk berwarna merah.

Pada konveyor packaging A terdapat photo sensor BYD100 – DOT untuk mendeteksi ada

dan tidaknya kardus dan BJ 300-DOT terletak dekat unit stamping untuk mendeteksi

kardus yang akan distamping.

Konveyor packaging B membawa kardus yang akan diisi produk berwarna biru.

Pada Bab 1.3. Batasan masalah no 4 bahwa Konveyor packaging B diisi dengan produk

warna hijau namun pada realisasi alat karena belt konveyor yang ada dipasaran berwarna

hijau maka warna produk yang digunakan pada pengujian alat berwarna merah dan biru.

Keterangan Konsep Desain Realisasi Alat

Alasan perubahan desain karenadimensi unit sortir yang terbatas(jarak rangka pada unit sortirdisesuaikan dengan stroke padaDGPL)

Letak UnitStamping

Alasan perubahan desain karenaperubahan arah gerakankonveyor. (karena keterbatasanmeja pada training unit)

Lanjutan Tabel 4.1. Perbandingan Perancangan Model dengan Realisasi Produk48

Pada Realisasi Produk, Unit Packaging ada 3 konveyor, konveyor pertama adalah

Konveyor sortir merupakan konveyor input yang membawa benda kerja (sebagai inputan

awal) pada konveyor pertama terdapat sensor warna TCS3200 dan sensor benda kerja

(photo sensor BJ 300 – DOT) sensor warna untuk membedakan warna pada produk dan

sensor benda kerja untuk mendeteksi ada atau tidaknya benda kerja yang lewat pada

konveyor sortir.

Konveyor packaging A membawa kardus yang akan diisi produk berwarna merah.

Pada konveyor packaging A terdapat photo sensor BYD100 – DOT untuk mendeteksi ada

dan tidaknya kardus dan BJ 300-DOT terletak dekat unit stamping untuk mendeteksi

kardus yang akan distamping.

Konveyor packaging B membawa kardus yang akan diisi produk berwarna biru.

Pada Bab 1.3. Batasan masalah no 4 bahwa Konveyor packaging B diisi dengan produk

warna hijau namun pada realisasi alat karena belt konveyor yang ada dipasaran berwarna

hijau maka warna produk yang digunakan pada pengujian alat berwarna merah dan biru.

Keterangan Konsep Desain Realisasi Alat

Alasan perubahan desain karenadimensi unit sortir yang terbatas(jarak rangka pada unit sortirdisesuaikan dengan stroke padaDGPL)

Letak UnitStamping

Alasan perubahan desain karenaperubahan arah gerakankonveyor. (karena keterbatasanmeja pada training unit)

Lanjutan Tabel 4.1. Perbandingan Perancangan Model dengan Realisasi Produk48

Pada Realisasi Produk, Unit Packaging ada 3 konveyor, konveyor pertama adalah

Konveyor sortir merupakan konveyor input yang membawa benda kerja (sebagai inputan

awal) pada konveyor pertama terdapat sensor warna TCS3200 dan sensor benda kerja

(photo sensor BJ 300 – DOT) sensor warna untuk membedakan warna pada produk dan

sensor benda kerja untuk mendeteksi ada atau tidaknya benda kerja yang lewat pada

konveyor sortir.

Konveyor packaging A membawa kardus yang akan diisi produk berwarna merah.

Pada konveyor packaging A terdapat photo sensor BYD100 – DOT untuk mendeteksi ada

dan tidaknya kardus dan BJ 300-DOT terletak dekat unit stamping untuk mendeteksi

kardus yang akan distamping.

Konveyor packaging B membawa kardus yang akan diisi produk berwarna biru.

Pada Bab 1.3. Batasan masalah no 4 bahwa Konveyor packaging B diisi dengan produk

warna hijau namun pada realisasi alat karena belt konveyor yang ada dipasaran berwarna

hijau maka warna produk yang digunakan pada pengujian alat berwarna merah dan biru.

Keterangan Konsep Desain Realisasi Alat

Alasan perubahan desain karenadimensi unit sortir yang terbatas(jarak rangka pada unit sortirdisesuaikan dengan stroke padaDGPL)

Letak UnitStamping

Alasan perubahan desain karenaperubahan arah gerakankonveyor. (karena keterbatasanmeja pada training unit)

Lanjutan Tabel 4.1. Perbandingan Perancangan Model dengan Realisasi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

49

Pada konveyor packaging B terdapat photosensor BYD100 – DOT untuk

mendeteksi ada dan tidaknya kardus dan BJ 300-DOT terletak dekat unit stamping untuk

mendeteksi kardus yang akan di stamping. Ketiga konveyor tersebut diletakkan diatas meja

agar saat pengoperasian lebih mudah. Pada Konveyor Packaging A dan Packaging B

terdapat unit Stamping.

Gambar 4.2. Unit Packaging

Pada Unit Pemindah komponen yang dipakai menggunakan komponen pneumatik,

diantaranya adalah

1. Meja (multiplex)

2. Alumunium profile

3. Linear drive Festo DGPL-25-400

4. Cylinder Guide Festo DFM -32-160

5. Cylinder Guide Festo DFM -20-80

6. Rotary Pneumatic Festo

7. Vaccum Suction Gripper Festo

8. Proximity sensor

Gambar 4.3. Unit Pemindah

Konveyor Sortir Konveyor Packaging A

Konveyor

Packaging B

Unit Stamping

A

Unit Stamping

B

1

27

6

5

4

3

8

49

Pada konveyor packaging B terdapat photosensor BYD100 – DOT untuk

mendeteksi ada dan tidaknya kardus dan BJ 300-DOT terletak dekat unit stamping untuk

mendeteksi kardus yang akan di stamping. Ketiga konveyor tersebut diletakkan diatas meja

agar saat pengoperasian lebih mudah. Pada Konveyor Packaging A dan Packaging B

terdapat unit Stamping.

Gambar 4.2. Unit Packaging

Pada Unit Pemindah komponen yang dipakai menggunakan komponen pneumatik,

diantaranya adalah

1. Meja (multiplex)

2. Alumunium profile

3. Linear drive Festo DGPL-25-400

4. Cylinder Guide Festo DFM -32-160

5. Cylinder Guide Festo DFM -20-80

6. Rotary Pneumatic Festo

7. Vaccum Suction Gripper Festo

8. Proximity sensor

Gambar 4.3. Unit Pemindah

Konveyor Sortir Konveyor Packaging A

Konveyor

Packaging B

Unit Stamping

A

Unit Stamping

B

1

27

6

5

4

3

8

49

Pada konveyor packaging B terdapat photosensor BYD100 – DOT untuk

mendeteksi ada dan tidaknya kardus dan BJ 300-DOT terletak dekat unit stamping untuk

mendeteksi kardus yang akan di stamping. Ketiga konveyor tersebut diletakkan diatas meja

agar saat pengoperasian lebih mudah. Pada Konveyor Packaging A dan Packaging B

terdapat unit Stamping.

Gambar 4.2. Unit Packaging

Pada Unit Pemindah komponen yang dipakai menggunakan komponen pneumatik,

diantaranya adalah

1. Meja (multiplex)

2. Alumunium profile

3. Linear drive Festo DGPL-25-400

4. Cylinder Guide Festo DFM -32-160

5. Cylinder Guide Festo DFM -20-80

6. Rotary Pneumatic Festo

7. Vaccum Suction Gripper Festo

8. Proximity sensor

Gambar 4.3. Unit Pemindah

Konveyor Sortir Konveyor Packaging A

Konveyor

Packaging B

Unit Stamping

A

Unit Stamping

B

1

27

6

5

4

3

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

50

Sistem dikontrol pada alat ini menggunakan PLC Siemens S300 CPU 314C 2PN-

DP. Diletakan dimeja terpisah dari alat tersebut. Sedangkan kontrol panel diletakkan

disamping meja bagian bawah dan valve pneumatic diletakkan dibagian belakang meja.

Gambar 4.4. Unit Kontrol

4.2. Cara Pengoperasian Mesin

4.2.1. Cara Pengoperasian Hardware

1. Aktifkan Power Listrik 220 VAC

2. Aktifkan Power Listrik PLC

3. Aktifkan Power Supply 5Vdc

4. Aktifkan Power Regulator Pneumatic

5. Aktifkan sistem dengan menggunakan Tombol Start, Stop, Reset, dan Switch

Emergency.

a. Tombol Start berfungsi untuk mengaktifkan sistem.Sistem akan bekerja sesuai

proses kerja yang telahditentukan.

b. Tombol Stop berfungsi untuk menghentikan sementara proses kerja. Apabila

tombol start ditekan kembali, maka proses kerjaakan melanjutkan.

c. Tombol Reset berfungsi untuk mengembalikan keposisi semula. Tombol reset

hanya berlaku setelah Switch Emergency bekerja.

50

Sistem dikontrol pada alat ini menggunakan PLC Siemens S300 CPU 314C 2PN-

DP. Diletakan dimeja terpisah dari alat tersebut. Sedangkan kontrol panel diletakkan

disamping meja bagian bawah dan valve pneumatic diletakkan dibagian belakang meja.

Gambar 4.4. Unit Kontrol

4.2. Cara Pengoperasian Mesin

4.2.1. Cara Pengoperasian Hardware

1. Aktifkan Power Listrik 220 VAC

2. Aktifkan Power Listrik PLC

3. Aktifkan Power Supply 5Vdc

4. Aktifkan Power Regulator Pneumatic

5. Aktifkan sistem dengan menggunakan Tombol Start, Stop, Reset, dan Switch

Emergency.

a. Tombol Start berfungsi untuk mengaktifkan sistem.Sistem akan bekerja sesuai

proses kerja yang telahditentukan.

b. Tombol Stop berfungsi untuk menghentikan sementara proses kerja. Apabila

tombol start ditekan kembali, maka proses kerjaakan melanjutkan.

c. Tombol Reset berfungsi untuk mengembalikan keposisi semula. Tombol reset

hanya berlaku setelah Switch Emergency bekerja.

50

Sistem dikontrol pada alat ini menggunakan PLC Siemens S300 CPU 314C 2PN-

DP. Diletakan dimeja terpisah dari alat tersebut. Sedangkan kontrol panel diletakkan

disamping meja bagian bawah dan valve pneumatic diletakkan dibagian belakang meja.

Gambar 4.4. Unit Kontrol

4.2. Cara Pengoperasian Mesin

4.2.1. Cara Pengoperasian Hardware

1. Aktifkan Power Listrik 220 VAC

2. Aktifkan Power Listrik PLC

3. Aktifkan Power Supply 5Vdc

4. Aktifkan Power Regulator Pneumatic

5. Aktifkan sistem dengan menggunakan Tombol Start, Stop, Reset, dan Switch

Emergency.

a. Tombol Start berfungsi untuk mengaktifkan sistem.Sistem akan bekerja sesuai

proses kerja yang telahditentukan.

b. Tombol Stop berfungsi untuk menghentikan sementara proses kerja. Apabila

tombol start ditekan kembali, maka proses kerjaakan melanjutkan.

c. Tombol Reset berfungsi untuk mengembalikan keposisi semula. Tombol reset

hanya berlaku setelah Switch Emergency bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

51

d. Switch Emergency berfungsi untuk menghentikan proses kerja. Proses

kerjaakan tetap berhenti walaupun tombol start ditekan kembali. Proses kerja

hanya dapat dilanjutkan oleh Tombol Reset untuk mengembalikan keposis

isemula.

4.2.2. Cara Kerja Alat

Sistem Pengepakan terdiri dari empat unit yaitu Unit Sortir (Konveyor 1), Unit

Konveyor Packaging A, Konveyor Packaging B dan Unit Pemindah. Sistem dikontrol

oleh PLC Siemens S300 CPU 314C 2PN-DP. Benda kerja yang diproses dalam sistem

pengepakan ini memiliki warna biru, merah dan putih.

Unit Sortir berfungsi untuk tempat inputan benda kerja. Benda kerja masuk dalam

unit sortir idealnya memiliki jarak 10 cm. Unit sortir rmemiliki bagian berupa sensor

warna yang berfungsi untuk membedakan warna merah, biru dan putih. Unit sortir juga

memiliki sensor benda kerja yang berfungsi untuk menghentikan benda kerja apabila

berwarna merah atau biru. Benda kerja warna putih, ketika terdeteksi oleh sensor benda

kerja tidakakan berhenti dan langsung akan dilanjutkan keluar dari unit sortir.

Unit Konveyor packaging A berfungsi untuk memproses benda kerja warna merah.

Unit Konveyor packaging A memiliki bagian actuator berupa Konveyor dan Silinder

Stamp A. Unit Konveyor packaging A juga memiliki input berupa Sensor Box A, Sensor

Stamp A dan Sensor Silinder Stamp A. Cara kerja Unit Konveyor packaging A adalah

sebagai berikut. Tombol Start ditekan maka Konveyor packaging A aktif dan kardus

masuk dalam Konveyor packaging A tersebut. Ketika Sensor Box A aktif maka Konveyor

packaging A OFF, sehingga kardus akan berhenti. Kardus akan menunggu diisi oleh benda

kerja yang berwarna merah sebanyak tiga kali. Proses pemindahan dan pengisian benda

kerja ke dalam kardus dilakukan oleh Unit Pemindah. Setelah kardus diisi oleh tiga benda

kerja warna merah, maka Konveyor packaging A akan aktif, sehingga kardus juga akan

berjalan.

Ketika Sensor Stamping A aktif, maka Konveyor packaging A akan OFF, sehingga

kardus akan berhenti. Setelah kardus berhenti, maka kardus akan di beri tanda oleh Silinder

Stamp A. Kemudian setelah Silinder Stamp A aktif maksimal, maka Sensor Maksimal

Silinder Stamp A aktif sehingga Silinder Stamping A akan kembali OFF. Setelah proses

stamping selesai maka Konveyor 2 akan kembali aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

52

Unit Konveyor packaging B berfungsi untuk memproses benda kerja warna biru.

Unit Konveyor packaging B memiliki bagian actuator berupa Konveyor dan Silinder

Stamp B. Konveyor packaging B juga memiliki input berupa Sensor Box B, Sensor Stamp

B dan Sensor Silinder Stamp B. Cara kerja Unit Konveyor packaging B adalah sebagai

berikut Tombol Start ditekan maka Konveyor packaging B aktif dan kardus masuk dalam

Konveyor packaging B tersebut. Ketika Sensor Box B aktif maka Konveyor packaging B

OFF, sehingga kardus akan berhenti. Kardus akan menunggu diisi oleh benda kerja yang

berwarna biru sebanyak tiga kali. Proses pemindahan dan pengisian benda kerja ke dalam

kardus dilakukan oleh Unit Pemindah. Setelah kardus diisi oleh tiga benda kerja warna

biru, maka Konveyor3 akan aktif, sehingga kardus juga akan berjalan.

Ketika Sensor Stamp B aktif, maka Konveyor packaging B akan OFF, sehingga

kardus akan berhenti. Setelah kardus berhenti, maka kardus akan di beri tanda oleh Silinder

Stamp B. Kemudian setelah Silinder Stamp B aktif maksimal, maka Sensor Maksimal

Silinder Stamp B aktif sehingga Silinder Stamp Bakan kembali OFF. Setelah proses

stamping selesai maka Konveyor 3 akan kembali aktif

Unit Pemindah berfungsi untuk memindah benda kerja warna merah ke Konveyor

packaging A dan memindah benda kerja warna biru ke Konveyor packaging B. Unit

Pemindah memiliki actuator berupa Silinder DFM Down, Silinder DFM Up, Silinder

DGPL Right, Silinder DGPL Left, Silinder Vacuum dan Silinder Rotary. Cara kerja Unit

Pemindah yaitu setelah sensor warna di Unit Sortir mendeteksi benda kerja warna merah

atau biru dan dideteksi oleh Sensor Benda Kerja maka Konveyor Unit Sortir akan berhenti,

sehingga benda kerja juga akan berhenti d depan sensor benda kerja. Setelah benda kerja

berhenti, maka Silider DFM Down akan aktif sampai Sensor DFM A aktif. Setelah 1 detik

Vacuum akan aktif, sehingga benda kerja akan menempel di Vacuum. Setelah Vacuum

aktif Silinder DFM B Up aktif sampai Sensor DFM B aktif, yang berarti Silinder DFM

berada di atas Konveyor. Setelah Sensor DFM B aktif maka Silider DGPL Left akan aktif

menuju Konveyor packaging A jika benda kerja berwarna merah dan menuju Konveyor

packaging B jika benda kerja berwarna biru. Setelah benda dimasukkan kedalam kardus

maka Silinder DGPL Right akan aktif sampai dengan Sensor A min aktif. Hal ini berarti

Silider DGPL dan silinder DFM berada di atas Unit Sortir.

Pada proses pengambilan produk, ada perbedaan gerakan saat mengambil produk

dari unit sortir ke packaging A dan unit sortir ke packaging B. Gerakan dari konveyor

sortir ke konveyor packaging A , DFM turun kemudian vaccum mengambil produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

53

berwarna merah , Silinder DFM naik, kemudian DGPL bergerak menuju konveyor

packaging A, setelah sampai ke packaging A, vaccum pneumatic akan melepaskan produk

berwarna merah. Sedangkan gerakan dari konveyor sortir ke konveyor packaging B ,

DFM turun kemudian vaccum akan mengambil produk berwarna biru , silinder DFM

naik, kemudian DGPL bergerak menuju konveyor packaging B, setelah sampai ke

packaging B, Rotary pneumatic berputar berlawanan arah dengan arah jarum jam sebesar

180deg, setelah itu Vaccum pneumatic akan melepaskan produk berwarna biru. Sebelum

kembali ke unit sortir (mengambil produk lagi) rotary pneumatic akan berputar searah

jarum jam sebesar 180 deg ( rotary pneumatic kembali ke posisi semula).

Jika saat pengambilan produk , konveyor packaging A dan konveyor packaging B

tidak terdapat kardus. Maka posisi benda akan tetap berada di atas konveyor dimana benda

tersebut akan dipindahkan ( vaccum akan tetap mencekap produk sampai ada kardus

terdeteksi). Cara kerja dari sistem pengepakan ini dapat dilihat lebih detail dalam gambar

4.5.

Gambar 4.5. Sistem loading produk saat kardus tidak ada pada konveyor

53

berwarna merah , Silinder DFM naik, kemudian DGPL bergerak menuju konveyor

packaging A, setelah sampai ke packaging A, vaccum pneumatic akan melepaskan produk

berwarna merah. Sedangkan gerakan dari konveyor sortir ke konveyor packaging B ,

DFM turun kemudian vaccum akan mengambil produk berwarna biru , silinder DFM

naik, kemudian DGPL bergerak menuju konveyor packaging B, setelah sampai ke

packaging B, Rotary pneumatic berputar berlawanan arah dengan arah jarum jam sebesar

180deg, setelah itu Vaccum pneumatic akan melepaskan produk berwarna biru. Sebelum

kembali ke unit sortir (mengambil produk lagi) rotary pneumatic akan berputar searah

jarum jam sebesar 180 deg ( rotary pneumatic kembali ke posisi semula).

Jika saat pengambilan produk , konveyor packaging A dan konveyor packaging B

tidak terdapat kardus. Maka posisi benda akan tetap berada di atas konveyor dimana benda

tersebut akan dipindahkan ( vaccum akan tetap mencekap produk sampai ada kardus

terdeteksi). Cara kerja dari sistem pengepakan ini dapat dilihat lebih detail dalam gambar

4.5.

Gambar 4.5. Sistem loading produk saat kardus tidak ada pada konveyor

53

berwarna merah , Silinder DFM naik, kemudian DGPL bergerak menuju konveyor

packaging A, setelah sampai ke packaging A, vaccum pneumatic akan melepaskan produk

berwarna merah. Sedangkan gerakan dari konveyor sortir ke konveyor packaging B ,

DFM turun kemudian vaccum akan mengambil produk berwarna biru , silinder DFM

naik, kemudian DGPL bergerak menuju konveyor packaging B, setelah sampai ke

packaging B, Rotary pneumatic berputar berlawanan arah dengan arah jarum jam sebesar

180deg, setelah itu Vaccum pneumatic akan melepaskan produk berwarna biru. Sebelum

kembali ke unit sortir (mengambil produk lagi) rotary pneumatic akan berputar searah

jarum jam sebesar 180 deg ( rotary pneumatic kembali ke posisi semula).

Jika saat pengambilan produk , konveyor packaging A dan konveyor packaging B

tidak terdapat kardus. Maka posisi benda akan tetap berada di atas konveyor dimana benda

tersebut akan dipindahkan ( vaccum akan tetap mencekap produk sampai ada kardus

terdeteksi). Cara kerja dari sistem pengepakan ini dapat dilihat lebih detail dalam gambar

4.5.

Gambar 4.5. Sistem loading produk saat kardus tidak ada pada konveyor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

54

Start

Konveyor 1 ON Konveyor 2 ON

Sensor Warna= Putih

Count Out Sortir

Sensor Warna= Merah

Konveyor 1 OFF Konveyor 1 OFF

Sensor Warna = Biru

Sil DFM A Down = ON

Sil Vacuum = ONSil DFM A Down = OFF

Sil DFM B Up = ON

Sil DFM B Up = OFFSil DGPL B Left = ON

Sil DGPL B Left = OFF

Sil Vacuum = OFF

Sil DGPL A Right = ON

Sil DGPL A Right = OFF

Sil DFM A Down = ON

Sil Vacuum = ONSil DFM A Down = OFF

Sil DFM B Up = ON

Sil DFM B Up = OFFSil Rotary = ON

Sil DGPL B Left = ON

Sil DGPL B Left = OFF

Sil Vacuum = OFF

Sil DGPL A Right = ON

Sil DGPL A Right = OFF

Konveyor 3 ON

Konveyor 2 OFF

Konveyor 2 ON

Benda Merah= 3

Konveyor 2 OFF

Sil Stamp A ON

Sil Stamp A OFF

Konveyor 3 OFF

Konveyor 3 ON

Benda Biru= 3

Konveyor 3 OFF

Sil Stamp B ON

Sil Stamp B OFF

Benda Kerja Masuk

Ya

Tidak

Ya

Timer 1 dt

Sensor DFM A

Timer 1 dt

Sensor DFM B

Sensor A0

Timer 1 dt

Timer 1 dt

Sensor A Min

Sensor Benda

Timer 1 dt

Sensor DFM A

Timer 1 dt

Sensor DFM B

Timer 1 dt

Sensor A Max

Timer 1 dt

Timer 1 dt

Sensor A Min

Sensor BoxMerah

Timer 1 dt

Sensor StampMerah

Timer 1 dt

Sensor Stamp A

Sensor BoxBiru

Timer 1 dt

Sensor Stamp B

Sensor StampBiru

Timer 1 dt

Tidak

Sensor A0Vacuum OFF

Sensor A0Vacuum OFF

Gambar 4.6. Flowchart proses hardware yang diimplementasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

55

4.3. Pengujian dan Analisa Hardware

4.3.1. Pengujian dan Analisa Hasil Sistem Secara Keseluruhan

Pada pengujian sensor warna ini ada 3 produk yang digunakan untuk pengujian.

Produk warna merah, biru dan putih. Benda di masukan pada konveyor sortir dan dari

konveyor sortir dilewatkan dibawah sensor warna. Pada pengujian ini dilakukan dengan

pengujian benda kerja dengan warna acak dan jarak yang berbeda.

Yang sangat mempengaruhi dalam pengujian pengambilan data ini adalah

intensitas cahaya saat melakukan percobaan. Hasil pengujian pada waktu pagi hari dan

siang hari sangat berbeda terutama pada pembacaan warna pada benda kerja. Agar hasil

pengujian stabil maka pengujian dilakukan di dalam ruangan dengan keadaan ruang

tertutup dan lampu menyala dengan intensitas cahaya 158x10 lux.

Pada percobaan ini dilakukan pengujian produk warna merah, biru dan putih

dengan nilai RGB pada produk sebagai berikut ini.

Tabel 4.2. komposisi nilai RGB pada warna produk

Warna Produk Red (R) Green (G) Blue (B)

Merah 64 17 15

Biru 12 28 36

Putih 128 173 128

Gambar 4.7. Layout pengujian pengisian benda dengan warna dan jarak acak

Konveyor Sortir

Sensor Warna TCS3200

Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

56

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Pengisian Benda dengan Warna dan Jarak Acak

UrutanPercobaan Produk

Jarakantar

produk

SensorWarna

SensorBendaKerja

TempatPengisian

(Pengujian Unitpemindah)

Counter

Merah Biru Putih

1 Biru 0cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B1

2 Merah 3cm Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A1

3 Putih 3cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B2

4 Biru 0cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B3

5 Putih 3cm Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A2

6 Merah 5cm Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A3

7 Biru 3cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B1

8 Biru 5cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B2

9 Merah 5cm Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A1

10 Biru 4cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B3

11 Merah 5cm Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A2

12 Putih 7cm Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A3

13 Merah 7cm Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A1

14 Biru 5cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B1

15 Merah 5cm Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A2

16 Biru 4cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

57

UrutanPercobaan Produk

Jarakantar

produk

SensorWarna

SensorBendaKerja

TempatPengisian

(Pengujian Unitpemindah)

Merah Biru Putih

17 Merah 5cm Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A3

18 Putih 8cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B3

19 Biru 8cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B1

20 Putih 10cm Putihtidak

terdeteksiLanjut ke unit

sortir1

21 Merah 5cm Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A1

22 Biru 5cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B2

23 Putih 9cm Putihtidak

terdeteksiLanjut ke unit

sortir2

24 Biru 3cm Biru TerdeteksiKonveyor

Packaging B3

25 Merah Merah TerdeteksiKonveyor

Packaging A2

Pada Pengujian benda kerja dengan warna dan jarak acak. Produk warna merah

dan biru dapat dideteksi pada jarak 0cm-10cm dengan baik. Namun produk warna putih

pada jarak 0cm-8cm tidak dapat terdeteksi warna putih namun terdeteksi warna sebelum

warna produk putih tersebut. Misalkan jika produk berwarna putih dibelakangnya terdapat

produk merah, maka produk warna putih tersebut terbaca warna merah. Pada jarak 9-10cm

produk warna putih dapat terdeteksi dengan baik. Hasil dalam pengujian pengisian benda

dengan warna dan jarak acak sebagai berikut

1. Warna merah dengan jumlah produk warna merah 9 buah dapat terdeteksi dengan

baik oleh sensor warna, hasil pengujian produk warna merah 100% terdeteksi

dengan jarak acak.

2. Warna Biru dengan jumlah produk warna biru 10 buah dapat terdeteksi dengan baik

oleh sensor warna, hasil pengujian produk warna merah 100% terdeteksi dengan

jarak acak.

Lanjutan Tabel 4.3. Hasil Pengujian Pengisian Benda dengan Warna dan Jarak Acak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

58

3. Warna Putih dengan jumlah produk warna putih 6 buah, tidak dapat terdeteksi

dengan baik oleh sensor warna, hasil pengujian warna produk putih 30% dari totak

produk warna putih (produk putih terdeteksi dengan baik hanya 2 buah dari 6 buah

produk warna putih) dimana produk dapat terdeteksi dengan baik pada jarak 9cm

dan 10cm.

4. Unit pemindah/DGPL dan DFM dapat bekerja dengan baik, warna merah 100%

dipindahkan pada konveyor unit packaging A dan warna biru dipindahkan pada

konveyor unit packaging B.

Selain Pengujian pada unit konveyor sortir, dilakukan juga pengujian sensor pada

konveyor unit packaging A dan sensor pada konveyor unit packaging B.

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Sensor pada Unit Packaging A

Urutan Percobaan Jumlah Produk Sensor Packaging A(photosensor 1)

Sensor StampingA

(photosensor 2)

CylinderStamping A

(Reed switch)

Kardus 1 3 terdeteksi terdeteksi terdeteksi

Kardus 2 3 terdeteksi terdeteksi terdeteksi

Kardus 3 3 terdeteksi terdeteksi terdeteksi

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Sensor pada Unit Packaging B

Urutan Percobaan Jumlah Produk Sensor Packaging B(photosensor 1)

Sensor StampingB

(photosensor 2)

CylinderStamping B

(Reed switch)

Kardus 1 3 terdeteksi terdeteksi terdeteksi

Kardus 2 3 terdeteksi terdeteksi terdeteksi

Kardus 3 3 terdeteksi terdeteksi terdeteksi

Kardus 4 3 terdeteksi terdeteksi terdeteksi

Hasil pengujian photosensor dan sistem kerja konveyor pada unit packaging A dan pada

unit packaging B. Bahwa sensor 100% dapat mendeteksi kardus dan sistem dapat bekerja

dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

59

4.3.2. Pengujian dan Analisa Sensor Warna

Pada Pengujian benda kerja dengan warna dan jarak acak dihasilkan bahwa warna

putih tidak dapat terdeteksi dengan baik di jarak antara benda 0-8cm dan semua warna

dapat terdeteksi dengan baik dijarak 9-10 cm. Untuk mengetahui penyebab ketidakstabilan

pembacaan warna, maka dilakukan pengujian khusus untuk sensor warna. Pengujian

dilakukan dengan melakukan dua kali pengujian dengan pengujian pertama jarak antar

produk 8cm dan pengujian kedua dengan jarak antar produk 9cm, pengujian dengan 15

produk dengan warna acak. Pengujian dilakukan di dalam rungan dengan kondisi pintu dan

jendela tertutup namun lampu menyala dengan nilai intensitax cahaya 158x10 lux.

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Sensor Warna dengan Jarak Antara Produk 8 cm

UrutanPercobaan Warna Produk Hasil Pengujian

Sensor warnaSensor Benda

Kerja

1 Biru Biru Terdeteksi

2 Putih Merah Terdeteksi

3 Merah Merah Terdeteksi

4 Biru Biru Terdeteksi

5 Merah Merah Terdeteksi

6 Putih Merah Terdeteksi

7 Merah Merah Terdeteksi

8 Biru Biru Terdeteksi

9 Putih Biru Terdeteksi

10 Biru Biru Terdeteksi

11 Merah Merah Terdeteksi

12 Merah Merah Terdeteksi

13 Biru Biru Terdeteksi

14 Merah Merah Terdeteksi

15 Biru Biru Terdeteksi

Dalam pengujian pengisian benda dengan warna acak pada jarak 8 cm diambil

sampel produk merah berjumlah 6 buah, produk biru 6 buah dan produk putih 3 buah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

60

Hasil pengujian pada jarak antara benda 8 cm warna merah dan biru dapat dideteksi

dengan baik, Hasil pengujian warna merah dan biru 100% dapat terdeteksi oleh sensor

warna. Namun hasil pengujian untuk warna putih 0%, sensor tidak dapat bekerja dengan

baik, produk warna putih akan terdeteksi warna sesuai warna benda kerja dibelakangnya.

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Sensor Warna dengan Jarak Antar Produk 9cm

UrutanPercobaan Warna Produk Hasil Pengujian

Sensor warnaSensor Benda

Kerja

1 Biru Biru Terdeteksi

2 Putih Putih Terdeteksi

3 Merah Merah Terdeteksi

4 Biru Biru Terdeteksi

5 Merah Merah Terdeteksi

6 Putih Putih Terdeteksi

7 Merah Merah Terdeteksi

8 Biru Biru Terdeteksi

9 Putih Putih Terdeteksi

10 Biru Biru Terdeteksi

11 Merah Merah Terdeteksi

12 Merah Merah Terdeteksi

13 Biru Biru Terdeteksi

14 Merah Merah Terdeteksi

15 Biru Biru Terdeteksi

Dalam pengujian pengisian benda dengan warna acak pada jarak 9 cm diambil

sampel produk merah berjumlah 6 buah, produk biru 6 buah dan produk putih 3 buah, hasil

pengujian pada jarak benda 9 cm semua benda dapat terdeteksi dengan baik. 100%

produk warna merah,biru dan putih dapat terdeteksi dengan baik oleh sensor warna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARANBab ini menjelaskan kesimpulan dari proses Tugas Akhir yang telah dilakukan.

Bab ini juga menguraikan saran pengembangan yang dapat dilakukan sebagai

penyempurnaan sistem.

5.1.Kesimpulan

Dari hasil perancangan dan pengujian alat otomasi penataan produk dengan kontrol

PLC Siemens S7-300 diambil kesimpulan:

1. Sistem yang dirancang untuk pengepakan barang berbasis PLC Siemens S7-300

dengan menggunakan konveyor telah bekerja dengan baik.

2. Pada jarak antar produk 9 cm sistem dapat berjalan dengan stabil dengan tingkat

keberhasilan 100%.

3. Penggunaan sensor warna TCS3200 sebagai pendeteksi warna benda sangat

dipengaruhi intensitas cahaya di sekitar ruangan. Pada pengujian rancangan alat

otomasi penataan produk ini digunakan intensitas cahaya sebesar 158x10 lux.

Dengan komposisi warna RGB (Red Green dan Blue) warna Merah 64, 17, 15,

nilai RGB warna biru 12, 28, 36 sedangkan nilai RGB warna putih 128,173,128.

4. Sensor reed switch dan photosensor mampu mendeteksi benda dengan baik,

100% dapat mendeteksi produk. Baik sensor yang berada pada unit sortir, unit

pemindah maupun pada unit konveyor packaging.

5.2. Saran

Setelah melakukan pengujian maka diperoleh beberapa hal yang bisa menjadi saran

untuk perkembangan penelitian lebih lanjut:

1. Sistem otomasi dapat dirancang untuk bisa mendeteksi warna selain warna

merah, biru dan putih.

2. Sensor warna diberi wadah agar lebih akurat dalam pembacaan warna dan tidak

terpengaruh cahaya dari ruangan.

3. Penambahan photosensor pada unit sortir agar sistem lebih stabil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

62

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sonjaya,2008, Rancangan Bangun Sistem Kontrol Konveyor Penghitung Barang

menggunakan PLC (Programmeble Logic Controller) Omron Tipe CPM1A 20 SDR,

CDR Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin.

[2] Drs Wirawan, Pneumatik-Hidrolig Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

hal 458.

[3] 2005, Data Sheet Festo Fluidsim.

[4]Wirawan,Pneumatik-Hidrolig Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang hal 478

[5] Ari Setiawan, Sumardi, Iwan Setiawan, ST. MT. Labratorium Teknik Kontrol

Otomatik Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

[6] Berahim, 1991, “Pengantar Teknik Tenaga Listrik”, Edisi kedua, Andi Offset,

Yogyakarta.

[7] Tung Yan, Tang, 1998, Simulator PLC (Software), Malaysia., Johor.

[8] Eko Putra, Agfianto, 2007, PLC Konsep, Pemrograman dan Aplikasi. Edisi

Pertama, Gava Media, Yogyakarta.

[9] Wicaksono, Handy, 2009, Programmable Logic Controller, Teori Pemrograman

dan Aplokasinya Dalam Otomasi Sistem. Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

[10]Bryan,L.A.&E.A Bryan, 1997,Programmable Controller: Theory and

Implementation, Second Edition, Industrial Text Company, United States of America.

[11] Bolton,William, 2004, Programmable Logic Controller (PLC), Edisi Ketiga,

Erlangga, Jakarta.

[12] Asnal Effendi 1), Robby Wirza 2) Dosen Teknik Elektro 1), Mahasiswa Teknik

Elektro 2)Perancangan Sistem Scada Cooling Tower Menggunakan Siemens Simatic

Step 7 dan Wincc, Fakultas Teknologi Industri – Intitut Teknologi Padang 2013

[13] Delta Electronic. Sensor warna,2009

[14] TCS3200, TCS3210, 2009, Programmable Color Light-to-Frequency Converter.

[15] Heryanto, Ary, dan Adi Wisnu., 2008, Pemrograman Bahasa C untuk

Mikrokontroler ATMega8535, Penerbit Andi, Yogyakarta.

[16] Wardhana, L,2006, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535

Simulasi, Hardware, dan Aplikasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

[17] ATmega8535(L) - Atmel (www.atmel.com/images/doc2502.pdf)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L1 - 1

Lampiran 1. Datasheet PLC Siemens

PLC SIEMENS CPU 314C-2 PN/DP

Overview

The compact CPU with integral digital and analog inputs/outputs and technologicalfunctions

High processing performance in binary and floating-point arithmetic For connecting distributed I/O via PROFIBUS and PROFINET Combined MPI/PROFIBUS DP master/slave interface PROFINET interface with 2-port switch PROFINET IO Controller for operating distributed I/O on PROFINET PROFINET I-Device for connecting the CPU as intelligent PROFINET device under a

SIMATIC or third-party PROFINET I/O controller Component based Automation (CBA) on PROFINET PROFINET proxy for intelligent devices on PROFIBUS DP in Component based

Automation (CBA) Integrated Web server with the option of creating user-defined web pages Isochronous mode on PROFINET

SIMATIC Micro Memory Card required for operation of CPU.

Application

The CPU 314C-2 PN/DP is the compact CPU for plants with a distributed structure. With itsextended main memory, this compact CPU is also suitable for medium-sized applications.Integrated digital and analog inputs/outputs permit direct connection to the process. Theintegrated PROFIBUS DP master/slave and PROFINET IO Controller/I-Device interfaces allowthe connection of distributed I/O sections over PROFIBUS and PROFINET. This allows theCPU 314C-2 PN/DP to be used as a distributed unit for high-speed preprocessing, and as ahigher-level controller with a lower-level fieldbus system on PROFIBUS and PROFINET.

Other possible uses result from the integrated technological functions:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L1 - 2

Counting Frequency measurement Period measurement Pulse width modulation PID control Controlled positioning

Design

The CPU 314C-2 DP is equipped with the following:

Microprocessor;the processor achieves an execution time of approximately 60 ns per binary instructionand 0.59 µs per floating-point operation.

Extensive memory;192 KB high-speed RAM (equals approx. 64 K instructions) for program sectionsrelevant to execution offer user programs sufficient memory space; SIMATIC Micro Memory Cards (max. 8 MB) as load memory for the program alsoallow the project to be stored in the CPU (complete with symbols and comments).

Flexible expansion capability; max. 31 Modules, (4-tier configuration)

Multi-point interface (MPI);the integrated MPI can establish connections to the S7-300/400 (up to 12simultaneously), or to PGs, PCs, OPs. Of these connections, one is always reserved forPGs and one for OPs. With the MPI, it is possible to set up a simple network of up to 16CPUs by means of "global data communication".

PROFIBUS DP interface:The CPU 314C-2 PN/DP with PROFIBUS DP master/slave interface allows a distributedautomation configuration offering high speed and ease of use. From the user perspective,the distributed I/O is treated as central I/O (same configuring, addressing andprogramming).

Ethernet interface;the second integral interface of the CPU 314C-2 PN/DP is a PROFINET interface with 2-port switch, based on Ethernet TCP/IP.It supports the following protocols:

o S7 communication for data exchange between SIMATIC controllers;o PG/OP communication for programming, commissioning and diagnostics via

STEP 7;o PG/OP communication for interfacing to HMI and SCADA;o Open TCP/IP, UDP and ISO-on-TCP (RFC1006) communication via

PROFINET;o SIMATIC NET OPC-Server for communication with other controllers and I/O

devices with integral CPU Integrated inputs/outputs;

24 digital inputs (all for alarm processing) and 16 digital outputs as well as 5 analoginputs and 2 analog outputs make the CPU 314C-2 DP a fully-fledged controller.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L1 - 3

Function

Password protection;a password concept protects the user program from unauthorized access.

Block encryption;the functions (FCs) and function blocks (FBs) can be stored in the CPU in encryptedform by means of S7-Block Privacy to protect the know-how of the application.

Diagnostics buffer;the last 500 error and interrupt events are stored in a buffer for diagnostic purposes. Ofthese, the last 100 entries are retentive.

Maintenance-free data backup;the CPU automatically saves all data (up to 64 KB) in case of a power failure so that thedata are available again unchanged when the power returns.

Parameterizable properties

The S7 configuration as well as the properties and response of the CPUs can be parameterizedusing STEP 7:

General:Definition of the name, plant designation and location designation.

Startup;definition of the startup characteristics of the CPU and the monitoring time

Synchronous cycle interrupts;setting of IO system number, process image partition number, and delay time

Cycle/clock memory;specification of the maximum cycle time and load. Setting of the clock memory address.

Retentivity;definition of the number of retentive bit memories, counters, timers and data blocks

Clock interrupts;setting the start date, start time and periodicity

Watchdog interrupts;setting of periodicity

System diagnostics;determining handling and scope of the diagnostic alarms

Clock;setting the type of synchronization in the AS or on the MPI

Protection level;specifying the access rights to program and data

Communication;reservation of connection resources

Web;settings for the Web server of the CPU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L1 - 4

MPI/PROFIBUS DP interface;setting the interface type. Determining node addresses. Parameterizing the operatingmode and configuring the transfer areas in the case of PROFIBUS DP. Parameterizingthe time synchronization

PROFINET interface;setting the addresses. Parameterizing the PROFINET properties, the I-Devicefunctionality, the type of synchronization on PROFINET, the time synchronization usingNTP procedure, the media redundancy, and the KeepAlive function. Assigningparameters to Port 1 and Port 2.

Digital inputs/outputs;setting of addresses, input delay and process interrupt

Analog inputs/outputs;setting of addresses;in the case of inputs: Setting the temperature unit, the measurement type, the measuringrange, and the interference frequency;in the case of outputs: Setting the output type and output range

Integrated function "counting";setting the addresses, parameter assignment of the modes "continuous counting", "singlecounting", "periodic counting", "frequency measurement" and "pulse width modulation"

Integrated function "positioning";setting of addresses, parameterizing of "positioning with digital outputs" and "positioningwith analog outputs"

Integrated "Rules" function

Display and information functions

Status and error indications;LEDs indicate hardware, programming, time or I/O errors, for example, and operatingstatuses such as RUN, STOP and start-up.

Test functions;the PG is used to indicate signal states during program execution, to modify processvariables independently of the user program and to output the contents of stackmemories.

Information functions;you can use the PG to obtain information about the storage capacity and operating modeof the CPU as well as the current loading of the main and load memories as well ascurrent cycle times and diagnostic buffer contents in plain text.

Integrated communication functions

PG/OP communication Global data communication S7 basic communication S7 communication Routing Data record routing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L1 - 5

PROFIBUS DP master/slave Open communication over TCP/IP, ISO-on-TCP and UDP PROFINET IO Controller PROFINET I-Device PROFINET CBA Web server

Integrated functions

Counters;4 counters (up to 60 KHz) with direction-dependent comparators, and for directconnection of 24V incremental encoders

4 channels for frequency measurement;frequency measurement (up to max. 60 kHz) enables, for example, speed measurement ofa shaft with speed range monitoring or throughput measuring (parts per measuring time)with range monitoring.

Period measurement;the period duration of the counting signal can be measured up to a counting frequency of1 kHz

Pulse width modulation;4 outputs for direct control of valves, final controlling elements, switching devices,heating equipment, etc., switching frequency 2.5 kHz. The period length can be set andthe pulse-pause ratio can be changed while running.

Controlled positioning;an SFB integrated into the operating system enables an axis to be positioned via 2 digitaloutputs or one analog output.

Alarm inputs (all digital inputs);the alarm inputs enable the detection of process events as well as the rapid triggering ofresponses.

Technical specifications

Order number 6ES7314-6EH04-0AB0CPU314C-2PN/DP, 24DI/16DO/4AI/2AO,

192KBGeneral informationEngineering with

● Programming packageSTEP7 V5.5 or higher with HSP191

Supply voltageRated value (DC)

● 24 V DCYes

Power loss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L1 - 6

Order number 6ES7314-6EH04-0AB0CPU314C-2PN/DP, 24DI/16DO/4AI/2AO,

192KBPower loss, typ. 14 WMemoryWork memory

● integrated192 kbyte

● Size of retentive memory for retentivedata blocks 64 kbyte

Load memory ● Plug-in (MMC), max.

8 Mbyte

CPU processing timesfor bit operations, typ. 0.06 µsfor word operations, typ. 0.12 µsfor fixed point arithmetic, typ. 0.16 µsfor floating point arithmetic, typ. 0.59 µsCounters, timers and their retentivityS7 counter

● Number256

IEC counter ● present

Yes

S7 times ● Number

256

IEC timer ● present

Yes

Data areas and their retentivityFlag

● Number, max.256 byte

Address areaI/O address area

● Inputs2 048 byte

● Outputs2 048 byte

Process image ● Inputs, adjustable

2 048 byte

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L1 - 7

Order number 6ES7314-6EH04-0AB0CPU314C-2PN/DP, 24DI/16DO/4AI/2AO,

192KB ● Outputs, adjustable

2 048 byte

Time of dayClock

● Hardware clock (real-time clock)Yes

Digital inputsintegrated channels (DI) 24Digital outputsintegrated channels (DO) 16Analog inputsintegrated channels (AI) 5; 4 x current/voltage, 1 x resistanceInput ranges

● Voltage Yes; ±10 V / 100 kΩ; 0 V to 10 V / 100 kΩ

● Current Yes; ±20 mA / 100 Ω; 0 mA to 20 mA / 100Ω; 4 mA to 20 mA / 100 Ω

● Resistance thermometer Yes; Pt 100 / 10 MΩ

● Resistance Yes; 0 Ω to 600 Ω / 10 MΩ

Analog outputsintegrated channels (AO) 2Output ranges, voltage

● 0 to 10 VYes

● -10 V to +10 VYes

Output ranges, current ● 0 to 20 mA

Yes

● -20 mA to +20 mAYes

● 4 mA to 20 mAYes

1. InterfaceInterface type Integrated RS 485 interfacePhysics RS 485Functionality

● MPIYes

● DP masterYes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L1 - 8

Order number 6ES7314-6EH04-0AB0CPU314C-2PN/DP, 24DI/16DO/4AI/2AO,

192KB ● DP slave

Yes

● Point-to-point connectionNo

DP master ● Number of DP slaves, max.

124

2. InterfaceInterface type PROFINETPhysics Ethernet RJ45Number of ports 2Functionality

● MPINo

● DP masterNo

● DP slaveNo

● PROFINET IO Controller Yes; Also simultaneously with IO-Devicefunctionality

● PROFINET IO Device Yes; Also simultaneously with IO Controllerfunctionality

● PROFINET CBAYes

PROFINET IO Controller ● Number of connectable IO Devices for

RT, max. 128

● Number of IO Devices with IRT and theoption "high flexibility" 128

● Number of IO Devices with IRT and theoption "high performance", max. 64

Isochronous modeIsochronous operation (application synchronizedup to terminal)

Yes; For PROFINET only

Communication functionsPG/OP communication YesData record routing YesGlobal data communication

● supportedYes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L1 - 9

Order number 6ES7314-6EH04-0AB0CPU314C-2PN/DP, 24DI/16DO/4AI/2AO,

192KBS7 basic communication

● supportedYes

S7 communication ● supported

Yes

S5 compatible communication ● supported

Yes; via CP and loadable FC

Open IE communication ● TCP/IP Yes; via integrated PROFINET interface and

loadable FBs — Number of connections, max.

8

● ISO-on-TCP (RFC1006) Yes; via integrated PROFINET interface andloadable FBs

— Number of connections, max.8

● UDP Yes; via integrated PROFINET interface andloadable FBs

— Number of connections, max.8

Web server ● supported

Yes

Number of connections ● overall

12

Integrated FunctionsNumber of counters 4; See "Technological Functions" manualCounting frequency (counter) max. 60 kHzFrequency measurement Yes

Number of frequency meters4; up to 60 kHz (see "TechnologicalFunctions" manual)

controlled positioning Yes

integrated function blocks (closed-loop control)Yes; PID controller (see "TechnologicalFunctions" manual)

PID controller Yes

Number of pulse outputs4; Pulse width modulation up to 2.5 kHz (see"Technological Functions" Manual)

Limit frequency (pulse) 2.5 kHzAmbient conditionsAmbient temperature during operation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L1 - 10

Order number 6ES7314-6EH04-0AB0CPU314C-2PN/DP, 24DI/16DO/4AI/2AO,

192KB ● min.

0 °C

● max.60 °C

ConfigurationProgrammingProgramming language

— LADYes

— FBDYes

— STLYes

— SCLYes

— CFCYes

— GRAPHYes

— HiGraph®Yes

Know-how protection ● User program protection/password

protection Yes

● Block encryptionYes; With S7 block Privacy

DimensionsWidth 120 mmHeight 125 mmDepth 130 mmWeightsWeight, approx. 730 g

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 1

Lampiran 2. Cara penggunaan Software Simatic Manager Step 7

1. Start – All Program – Siemens Automation – Simatic – Simatic Manager

2. Maka akan muncul tampilan berikut ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 2

3. Buka menu File - New

4. Berikan nama project di cell name,

Simpan project di Storage location dengan menekan tombol browse

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 3

5. Muncul tampilan projectprogram yang disimpan tadi

6. Klik kanan pada kolom kiri project program, Pilih insert new object>Simatic 300 Station,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 4

7. Muncul di kolom kanan tampilan Simatic 300, Double clik Simatic 300

8. Muncul window HW Config

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 5

9. Buka catalog simatic 300 - rack-300 - rail, klik dan tarik ke kolom kiri

10. Pilih catalog CPU-300 >CPU-314C-2PN/DP > 6ES7 314-6EH04-0AB0 > V3.3

masukkan ke kolom sebelah kiri di baris 2 atau baris yang berwarna hijau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 6

11. Masukkan tampilan alamat IP tiap PLC, pilih OK

12. Muncul tampilan berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 7

13. Doubel clik pada baris yang bertuliskan DI24/DO16 - tab Addresses, uncheck system

default dan sesuaikan alamat start input dan output kemudian OK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 8

14. Muncul tampilan berikut

15. Pilih menu Save and Compile, tutup window HW Config

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 9

16. Muncul tampilan berikut

17. Double clik CPU 314-2PN/DP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 10

18. Masukkan Simbol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 11

19. Double clik OB1

20. Muncul tampilan berikut, pilih OK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 12

21. Buat Program

22. Download Program, Masuk SIMATIC 300(1)- DOWNLOAD - Yes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 13

Lampiran 3. Program PLC

Pada realisasi produk, kontrol yang digunakan sebagai sistem kendali alat Otomasi

Penataan Produk adalah PLC Siemens S7-300 CPU 314C- 2PN/DP dengan menggunakan

program Simatic step 7.0. Sistem pengepakan produk pada skripsi ini dikontrol dengan

menggunakan PLC Siemens S300. Pemrograman menggunakan software Simatic Manager Step

7. Program dibagi dalam bentuk Main Program dan Sub Program. Pembagian dan fungsi

program tersebut yaitu :

OB1 (Organization Block 1) = Program utama atau main program

FC1 (Function 1) = Sub Program 1 digunakan untuk mendeteksi benda warna putih.

FC2 (Function 2) = Sub Program 2 digunakan untuk mendeteksi benda warna merah.

FC3 (Function 3) = Sub Program 3 digunakan untuk mendeteksi benda warna biru.

FC4 (Function 4) = Sub Program 4 digunakan untuk memproses sistem konveyor 2.

FC5 (Function 5) = Sub Program 5 digunakan untuk memproses sistem konveyor 3.

FC6 (Function 6) = Sub Program 6 digunakan untuk mengaktifkan aktuator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 14

Organization Block 1(OB1) atau main program terdiri dari beberapa proses, detail dari

proses tersebut yaitu:

Ketika PLC aktif maka OB1 akan memanggil sub program. Call FC1 digunakan untuk

memanggil sub program FC1 yang memproses pendeteksian benda warna putih. Call FC2

digunakan untuk memanggil sub program FC2 yang memproses pendeteksian benda waran

merah. Call FC3 digunakan untuk memanggil sub program FC3 yang memproses pendeteksian

benda warna biru.

Call FC4 digunakan untuk memanggil sub program FC4 yang memproses sistem di konveyor 2.

Call FC5 digunakan untuk memanggil sub program FC5 yang memproses sistem di konveyor 3.

Call FC6 digunakan untuk memanggil sub program FC6 yang akan mengaktifkan aktuator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 15

Jika Switch Emergency ditekan maka akan mengholding Memory Emergency M240.0. Memory

Emergency hanya dapat dimatikan jika Memory Home Position aktif. Jika Memory Emergency

aktif maka seluruh proses akan berhenti ditempat.

Jika Memory Emergency aktif dan Tombol Home aktif maka akan mengholding Memory Home

Position M240.1. Jika Memory Home Position aktif maka seluruh aktuator akan kemabali ke

posisi awal. Memory Home Position hanya dapat dimatikan jika semua aktuator sudah berada

diposisi awal.

Jika Tombol Stop aktif maka akan mengholding Memory Stop M240.2. Jika Memory Stop aktif

maka seluruh aktuator akan berhenti ditempat sementara. Memory Stop hanya dapat dimatikan

jika tombol start ditekan. Jadi jika Tombol Start ditekan maka proses akan melanjutkan ke proses

berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 16

Jika Tombol Start ditekan maka akan mengholding Memory Start M240.5. Jika Tombol Start

ditekan maka proses kerja akan dimulai. Memory Start M240.5 hanya dapat dimatikan jika

Memory Home Pos bekerja.

Jika Tombol Start Hardware atau Tombol Start wonderware ditekan maka akan mengaktifkan

Memory Start M240.3. Jika Tombol Start ditekan maka proses kerja akan dimulai. Jika Memory

Emergency M240.0 aktif atau Memory Alarm Sortir aktif, maka lampu alarm akan menyala.

Function Block 1 (FC1) atau Sub Program 1 terdiri dari beberapa proses, detail dari

proses tersebut yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 17

Jika Memory Start M240.3 aktif maka akan mengaktifkan Memory Konveyor 1 M0.0. Memory

ini digunakan untuk mengaktifkan Memory Konveyor 1. Memory hanya bisa dimatikan oleh

Memory Emergency M240.0.

Jika Sensor Out Sortir mendeteksi benda maka akan memberikan inputan kepada Counter 1 dan

nilai akan disimpan dalam Memory Display Out Sortir MW5.

Ketika Memory Konveyor 1 aktif, namun karena Memory Stop M240.2, Memory Konveyor 1

Stop Merah Aktif M10.1, Memory Konveyor Stop Biru M30.1 aktif maka akan mematikan

Motor Konveyor sementara.

Jika Memory Start M240.3 aktif dan salah satu dari Sensor Benda Stop I0.5, Sensor Box A I0.7,

Sensor Box B I1.2 aktif maka akan mengaktifkan Memory Alarm M240.4. Hal ini berarti

bahwa ketika pertama kali aktif maka kardus tidak boleh berada didepan sensor benda maupun

sensor box.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 18

Jika Memory Start aktif maka akan mengaktifkan Memory Start Bold M240.5. Sensor Benda

Stop akan mengaktifkan Memory Alarm Sortir setelah 15 detik. Hal ini berarti jika tidak ada

benda yang berada di Konveyor 1 atau tidak terdeteksi oleh Sensor Benda Stop maka Memory

Alarm Sortir akan aktif.

Jika Memory Start dan Sensor Benda Stop aktif maka akan mengaktifkan Conter 2 dan nilainya

akan disimpan di Memory Display Total Produk MW3

Function Block 2 (FC2) atau Sub Program 2 terdiri dari beberapa proses, detail dari

proses tersebut yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 19

Memory safety benda kerja merah M28.0 merupakan memory keamanan yang berfungsi untuk

mematikan memory kerja pada proses benda kerja biru. Sehingga dapat dipastikan bahwa ketika

Memory safety benda kerja merah M28.0 aktif yang bekerja hanya proses benda kerja merah.

Memory sensor merah M10.0akan aktif jika Memory Konveyor 1 M0.0 aktif dan Sensor Warna

Merah aktif. Memory sensor merah M10.0akan Off ketika memory Emergency Off atau

Memory sensor warna merah M10.0 dan Sensor warna merah aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 20

Memory M11.0 digunakan untuk menyimpan kondisi ketika sensor merah aktif. Memory M11.0

akan aktif jika Memory Sensor Merah aktif. Memory M11.0 akan Off ketika Memory Konveyor

1 Stop Merah aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.

Memory Konveyor 1 Stop Merah M10.1akan aktif jika Memory M11.0 dan Sensor Benda Stop

aktif. Memory Konveyor 1 Stop Merah M10.1 akan Off ketika Memory DGPL Right Merah

atau Memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 21

Memory DFM Down merah M10.2 akan aktif 1 detik setelah Memory Konveyor 1 Stop Merah

M10.1 dan Sensor A1 DGPL Sortir aktif. Memory DFM Down merah M10.2 akan Off ketika

Memory Vacum On merah M10.3 atau Memory Emergency M240.0 aktif.

Memory Vacuum On Merah M10.3 akan aktif ketika Memory DFM Down Merah M10.2 dan

Sensor C1 I0.1 aktif. Memory Vacuum On Merah M10.3 akan Off ketika Memory Vacuum Off

merah menyala setelah 1 detik atau Memory Home Pos M240.1 dan Sensor C0 I0.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 22

Memory DFM Up Merah M10.4 akan aktif jika Memory Vacuum On Merah M10.3 dan Sensor

A1 I0.2 aktif selama 1 detik. Memory DFM Up Merah M10.4 akan Off jika Memory DGPL Left

Merah M10.5 atau Memory Emergency M240.0 aktif.

Memory DGPL Left Merah M10.5 akan aktif jika Memory DFM Up Merah M10.4 dan Sensor

C0 (DFM Up) aktif. Memory DGPL Left Merah M10.5 akan Off jika Memory Vacuum Off

Merah atau Memory Emergency aktif.

Memory Hold A0 Merah M12.0 akan aktif ketika Sensor A0 (DGPL Pack A) aktif. Memory

Hold A0 Merah M12.0 akan Off jika Memory DGPL Right Merah M10.7 aktif atau Sensor A1

I0.2 aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 23

Memory Vacuum Off Merah M10.6 akan aktif ketika Memory DGPL Left Merah M10.5 dan

Sensor Box A I0.7 aktif. Memory Vacuum Off Merah M10.6 akan Off ketika Memory DGPL

Right Merah aktif atau Sensor A1 I0.2 aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.

Memory DGPL Right Merah M10.7 aktif ketika Memory Vacuum Off Merah M10.6 aktif

selama 2 detik.

Memory DGPL Right Merah M10.7 akan Off ketika Memory DGPL Right Merah M10.7 dan

Sensor A1 aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 24

Jika Memory Vacuum Off Merah aktif maka akan mengaktifkan counter C10 dan nilainya akan

disimpan di MW20. Conter hanya akan di reset ketika memory Emergency M240.0 aktif atau

Sensor Box A aktif.

Memory Silinder DFM A Down M29.0 akan aktif ketika Memory DFM Down Merah M10.2

aktif.

Memory Solenoid Vacuum M29.1 akan aktif ketika Memory Vacuum On Merah M10.3 aktif.

Memory Silinder DFM B Up M29.2 akan aktif ketika Memory DFM Up Merah M10.4 atau

Memory Home Position M240.1 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 25

Memory Silinder DGPL B Left M29.3 akan aktif ketika Memory DGPL Left Merah M10.5 dan

Sensor C0 I0.0 aktif.

Memory Silinder DGPL A Right M29.4 akan aktif ketika Memory DGPL Right Merah dan

Sensor C0 I0.0 aktif, atau Memory Home Pos M240.1 dan Sensor C0 I0.0 aktif.

Function Block 3 (FC3) atau Sub Program 3 terdiri dari beberapa proses, detail dari proses

tersebut yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 26

Memory safety benda kerja biru M32.7 merupakan memory keamanan yang berfungsi untuk

mematikan memory kerja pada proses benda kerja merah. sehingga dapat dipastikan bahwa

ketika Memory safety benda kerja biru M32.7 aktif yang bekerja hanya proses benda kerja biru.

Memory sensor biru M30.0akan aktif jika Memory Konveyor 1 M0.0 aktif dan Sensor Warna

Biru aktif. Memory sensor biru M30.0akan Off ketika memory Emergency Off atau Memory

sensor warna biru M30.0 dan Sensor warna biru I0.4 aktif.

Memory M31.7 digunakan untuk menyimpan kondisi ketika sensor biru aktif. Memory

M31.7akan aktif jika Memory Sensor biru aktif. Memory M31.7akan Off ketika Memory

Konveyor 1 Stop Biru aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 27

Memory Konveyor 1 Stop Biru M30.1akan aktif jika Memory M31.7 dan Sensor Benda Stop

aktif. Memory Konveyor 1 Stop Merah M30.1akan Off ketika Memory DGPL Right Biru atau

Memory Emergency M240.0 aktif

Memory DFM Down biru M30.2 akan aktif 1 detik setelahMemory Konveyor 1 Stop Biru M30.1

dan Sensor A1 DGPL Sortir aktif. Memory DFM Down Biru M30.2 akan Off ketika Memory

Vacuum On Biru M30.3 atau Memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 28

Memory Vacuum On Biru M30.3 akan aktif ketika Memory DFM Down Biru M30.2 dan Sensor

C1 I0.1 aktif. Memory Vacuum On Biru M30.3 akan Off ketika Memory Vacuum Off Biru

menyala setelah 1 detik atau Memory Home Pos M240.1 dan Sensor C0 I0.0 aktif.

Memory DFM Up Biru M30.4 akan aktif jika Memory Vacuum On Biru M30.3 dan Sensor A1

I0.2 aktif selama 1 detik. Memory DFM Up Biru M30.4 akan Off jika Memory DGPL Left Biru

M30.5 atau Memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 29

Memory DGPL Left Biru M30.5 akan aktif jika Memory DFM Up Biru M10.4 dan Sensor C0

(DFM Up) aktif. Memory DGPL Left Biru M30.5 akan Off jika Memory Vacuum Off Biru atau

Memory Emergency aktif.

Memory Hold A0 Biru M32.0 akan aktif ketika Sensor A0 (DGPL Pack A) aktif. Memory Hold

A0 Biru M32.0 akan Off jika Memory DGPL Right Biru M30.7 aktif atau Sensor A1 I0.2 aktif

atau Memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 30

Memory Rotary Biru M31.0 akan aktif jika Memory DGPL Left Biru M30.5 dan Memory Hold

A0 Biru M32.0 aktif. Memory Rotary Biru M31.0 akan Off jika Memory Rotary Off M31.1

aktif atau Sesnor C0 I0.0 dan Memory Home Position M240.1 aktif.

Memory Vacuum Off Biru M30.6 akan aktif ketika Memory DGPL Left Biru M30.5 dan Sensor

Box A I0.7 aktif. Memory Vacuum Off Biru M30.6 akan Off ketika Memory DGPL Right Biru

aktif atau Sensor A1 I0.2 aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 31

Memory DGPL Right Biru M30.7 aktif ketika Memory Vacuum Off Biru M30.6 aktif selama 2

detik.Memory DGPL Right Biru M30.7 akan Off ketika Memory DGPL Right Biru M30.7 dan

Sensor A1 I0.2 aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif

Jika Memory Vacuum Off Biru aktif maka akan mengaktifkan counter C30 dan nilainya akan

disimpan di MW40. Counter hanya akan di reset ketika memory Emergency M240.0 aktif atau

Sensor Box B aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 32

Memory Silinder DFM A Down M59.0 akan aktif ketika Memory DFM Down Biru M30.2 aktif.

Memory Solenoid Vacuum M59.1 akan aktif ketika Memory Vacuum On Biru M30.3 aktif.

Memory Silinder DFM B UpM59.2 akan aktif ketika Memory DFM Up Biru M30.4 atau

Memory Home Position M240.1 aktif.

Memory Silinder DGPL B Left M59.3 akan aktif ketika Memory DGPL Left Biru M30.5 dan

Sensor C0 I0.0 aktif.

Memory Silinder DGPL A Right M59.4 akan aktif ketika Memory DGPL Right Biru dan Sensor

C0 I0.0 aktif, atau Memory Home Pos M240.1 dan Sensor C0 I0.0 aktif.

Memory Rotary Biru M31.0 akan mengaktifkan Memory Silinder Rotary Left M59.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 33

Function Block 4 (FC4) atau Sub Program 4 terdiri dari beberapa proses, detail dari

proses tersebut yaitu:

Memory M50.1 akan aktif ketika Memory Start M240.3 aktif. Memory M50.1 akan Off ketika

memory M50.2 atau Memory Emergency M240.0 aktif.

Memory M50.2akan aktif ketika Sensor Box A I0.7 aktif. Memory M50.2 akan Off ketika Sensor

Box A I0.7 mati atau Memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 34

Memory M50.3 akan aktif ketika Memory M50.2, Silinder DGPL A dan benda merah sudah

terisi kardus sebanyak tiga kali aktif. Memory M50.3akan Off ketika Sensor Box A I0.7 atau

Memory Emergency M240.0 aktif.

Memory M51.7akan aktif ketika Memory DGPL Right Merah M10.7 dan Sensor Box A aktif.

Memory M51.7akan Off ketika Sensor Box A I0.7Off.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 35

Memory M50.4akan aktif ketika Sensor Stamp A I1.5 aktif. Memory M50.4akan Off ketika

Memory M50.5 atau memory Emergency M240.0 aktif.

Memory M50.5akan aktif ketika Memory M50.4 aktif selama satu detik. Memory M50.5akan

Off ketika Memory M50.6 aktif selama dua detik atau memory Emergency M240.0 aktif.

Memory M50.6 akan aktif ketika Memory M50.5 dan Sensor Silinder Stamp A aktif. Memory

M50.6akan Off ketika Memory M50.7 atau memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 36

Memory M50.6 akan memberikan inputan kepada counter C50 dan nilainya akan disimpan di

Memory Display Total Merah MW57.

Memory M50.7akan aktif ketika Memory M50.6 aktif selama dua detik lima puluh mili detik.

Memory M50.7akan Off ketika Memory M50.3 atau memory Emergency M240.0 aktif.

Motor Konveyor 2 Q0.1 akan aktif ketika Memory M50.1 atau M50.3 aktif

Silinder Stamp A Q1.0 akan aktif ketika Memory M50.5 dan Memory Start Hold M240.5 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 37

Function Block 5 (FC5) atau Sub Program 5 terdiri dari beberapa proses, detail dari proses

tersebut yaitu:

Memory M60.1 akan aktif ketika Memory Start M240.3 aktif. Memory M60.1 akan Off ketika

memory M60.2 atau Memory Emergency M240.0 aktif.

Memory M60.2 akan aktif ketika Sensor Box B I1.2 aktif. Memory M60.2 akan Off ketika

Sensor Box B I1.2 mati atau Memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 38

Memory M60.3akan aktif ketika Memory M60.2, Silinder DGPL A dan benda biru sudah terisi

kardus sebanyak tiga kali aktif. Memory M60.3akan Off ketika Sensor Box B I1.2 atau Memory

Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 39

Memory M61.7akan aktif ketika Memory DGPL Right Merah M30.7 dan Sensor Box B aktif.

Memory M61.7 akan Off ketika Sensor Box B I1.2 Off.

Memory M61.0 aktif ketika Sensor Stamp B dan Sensor Box B aktif.

Memory M60.4akan aktif ketika Sensor Stamp B I1.6 aktif. Memory M60.4akan Off ketika

Memory M60.5 atau memory Emergency M240.0 aktif.

Memory M60.5akan aktif ketika Memory M60.4 aktif selama satu detik. Memory M60.5akan

Off ketika Memory M60.6 aktif selama dua detik atau memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 40

Memory M60.6akan aktif ketika Memory M60.5 dan Sensor Silinder Stamp B aktif. Memory

M60.6akan Off ketika Memory M60.7 atau memory Emergency M240.0 aktif.

Memory M60.6 akan memberikan inputan kepada Counter C50 dan nilainya akan disimpan di

Memory Display Total Biru MW67.

Memory M60.7akan aktif ketika Memory M60.6 aktif selama dua detik lima puluh mili detik.

Memory M60.7 akan Off ketika Memory M60.3 atau memory Emergency M240.0 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 41

Motor Konveyor 3 Q0.2 akan aktif ketika Memory M60.1 atau M60.3 aktif Silinder Stamp

BQ1.1akan aktif ketika Memory M60.5 dan Memory Start Hold M240.5 aktif.

Function Block 6 (FC6) atau Sub Program 6 terdiri dari beberapa proses, detail dari proses

tersebut yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

L2 - 42

Silinder DFM A Down akan aktif jika Memory Silinder DFM A Down benda warna merah

M29.0 dan Memory Silinder DFM A Down benda warna biru M59.0 aktif. Solenoid Vacuum

akan aktif jika Memory Solenoid Vacuum benda warna merah M29.1 dan Memory Solenoid

Vacuum benda warna biru M59.1 aktif. Silinder DFM B Up akan aktif jika Memory Silinder

DFM B Up benda warna merah M29.2 dan Memory Silinder DFM B Up benda warna biru

M59.2 aktif. Silinder DGPL B Left akan aktif jika Memory Silinder DGPL B Left benda warna

merah M29.3 dan Memory Silinder DGPL B Left benda warna biru M59.3 aktif. Silinder DGPL

A Right akan aktif jika Memory Silinder DGPL A Right benda warna merah M29.4 dan Memory

DGPL A Rightbenda warna biru M59.4 aktif. Silinder Rotary Left akan aktif jika Memory

Rotary Left benda warna biru M59.5 aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLE

COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

1

The LUMENOLOGY � Company�

Copyright � 2009, TAOS Inc.

www.taosinc.com

� High-Resolution Conversion of LightIntensity to Frequency

� Programmable Color and Full-Scale OutputFrequency

� Communicates Directly With a Microcontroller

� Single-Supply Operation (2.7 V to 5.5 V)

� Power Down Feature

� Nonlinearity Error Typically 0.2% at 50 kHz

� Stable 200 ppm/°C Temperature Coefficient

� Low-Profile Lead (Pb) Free and RoHSCompliant Surface-Mount Package

Description

The TCS3200 and TCS3210 programmable colorlight-to-frequency converters that combine confi-gurable silicon photodiodes and a current-to-fre-quency converter on a single monolithic CMOSintegrated circuit. The output is a square wave(50% duty cycle) with frequency directly propor-tional to light intensity (irradiance).

The full-scale output frequency can be scaled by one of three preset values via two control input pins. Digitalinputs and digital output allow direct interface to a microcontroller or other logic circuitry. Output enable (OE)places the output in the high-impedance state for multiple-unit sharing of a microcontroller input line.

In the TCS3200, the light-to-frequency converter reads an 8 x 8 array of photodiodes. Sixteen photodiodes haveblue filters, 16 photodiodes have green filters, 16 photodiodes have red filters, and 16 photodiodes are clearwith no filters.

In the TCS3210, the light-to-frequency converter reads a 4 x 6 array of photodiodes. Six photodiodes have bluefilters, 6 photodiodes have green filters, 6 photodiodes have red filters, and 6 photodiodes are clear with nofilters.

The four types (colors) of photodiodes are interdigitated to minimize the effect of non-uniformity of incidentirradiance. All photodiodes of the same color are connected in parallel. Pins S2 and S3 are used to select whichgroup of photodiodes (red, green, blue, clear) are active. Photodiodes are 110 μm x 110 μm in size and are on134-μm centers.

Functional Block Diagram

LightCurrent-to-Frequency

ConverterPhotodiode

Array

S2 S3 S0 S1 OE

Output

Texas Advanced Optoelectronic Solutions Inc.1001 Klein Road � Suite 300 � Plano, TX 75074 � (972) 673-0759

8 S3

7 S2

6 OUT

5 VDD

PACKAGE D8-LEAD SOIC(TOP VIEW)

S0 1

S1 2

OE 3

GND 4

8 S3

7 S2

6 OUT

5 VDD

TCS3200

S0 1

S1 2

OE 3

GND 4

TCS3210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLECOLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

2

Copyright � 2009, TAOS Inc. The LUMENOLOGY � Company

www.taosinc.com

Terminal Functions

TERMINALI/O DESCRIPTION

NAME NO.I/O DESCRIPTION

GND 4 Power supply ground. All voltages are referenced to GND.

OE 3 I Enable for fo (active low).

OUT 6 O Output frequency (fo).

S0, S1 1, 2 I Output frequency scaling selection inputs.

S2, S3 7, 8 I Photodiode type selection inputs.

VDD 5 Supply voltage

Table 1. Selectable Options

S0 S1 OUTPUT FREQUENCY SCALING (fo) S2 S3 PHOTODIODE TYPE

L L Power down L L Red

L H 2% L H Blue

H L 20% H L Clear (no filter)

H H 100% H H Green

Available Options

DEVICE TA PACKAGE − LEADS PACKAGE DESIGNATOR ORDERING NUMBER

TCS3200 −40°C to 85°C SOIC−8 D TCS3200D

TCS3210 −40°C to 85°C SOIC−8 D TCS3210D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLE

COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

3

The LUMENOLOGY � Company�

Copyright � 2009, TAOS Inc.

www.taosinc.com

Absolute Maximum Ratings over operating free-air temperature range (unless otherwise noted)†

Supply voltage, VDD (see Note 1) 6 V. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Input voltage range, all inputs, VI −0.3 V to VDD + 0.3 V. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Operating free-air temperature range, TA (see Note 2) −40°C to 85°C. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Storage temperature range (see Note 2) −40°C to 85°C. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Solder conditions in accordance with JEDEC J−STD−020A, maximum temperature (see Note 3) 260°C. . .

† Stresses beyond those listed under “absolute maximum ratings” may cause permanent damage to the device. These are stress ratings only, andfunctional operation of the device at these or any other conditions beyond those indicated under “recommended operating conditions” is notimplied. Exposure to absolute-maximum-rated conditions for extended periods may affect device reliability.

NOTES: 1. All voltage values are with respect to GND.2. Long-term storage or operation above 70°C could cause package yellowing that will lower the sensitivity to wavelengths < 500nm.3. The device may be hand soldered provided that heat is applied only to the solder pad and no contact is made between the tip of

the solder iron and the device lead. The maximum time heat should be applied to the device is 5 seconds.

Recommended Operating Conditions

MIN NOM MAX UNIT

Supply voltage, VDD 2.7 5 5.5 V

High-level input voltage, VIH VDD = 2.7 V to 5.5 V 2 VDD V

Low-level input voltage, VIL VDD = 2.7 V to 5.5 V 0 0.8 V

Operating free-air temperature range, TA −40 70 °C

Electrical Characteristics at TA = 25°C, VDD = 5 V (unless otherwise noted)

PARAMETER TEST CONDITIONS MIN TYP MAX UNIT

VOH High-level output voltage IOH = −2 mA 4 4.5 V

VOL Low-level output voltage IOL = 2 mA 0.25 0.40 V

IIH High-level input current 5 μA

IIL Low-level input current 5 μA

I Supply currentPower-on mode 1.4 2 mA

IDD Supply currentPower-down mode 0.1 μA

S0 = H, S1 = H 500 600 kHz

Full-scale frequency (See Note 4) S0 = H, S1 = L 100 120 kHzFull scale frequency (See Note 4)

S0 = L, S1 = H 10 12 kHz

Temperature coefficient of responsivity λ ≤ 700 nm, −25°C ≤ TA ≤ 70°C ±200 ppm/°C

kSVS Supply voltage sensitivity VDD = 5 V ±10% ±0.5 %/V

NOTE 4: Full-scale frequency is the maximum operating frequency of the device without saturation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLECOLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

4

Copyright � 2009, TAOS Inc. The LUMENOLOGY � Company

www.taosinc.com

Operating Characteristics at VDD = 5 V, TA = 25°C, S0 = H, S1 = H (unless otherwise noted) (See Notes 5, 6, 7, and 8). Values for TCS3200 (TCS3210) are below.

PARAMETERTEST

CONDITIONS

CLEARPHOTODIODES2 = H, S3 = L

BLUEPHOTODIODES2 = L, S3 = H

GREENPHOTODIODES2 = H, S3 = H

REDPHOTODIODES2 = L, S3 = L UNIT

CONDITIONSMIN TYP MAX MIN TYP MAX MIN TYP MAX MIN TYP MAX

Ee = 47.2 μW/cm2, 12.5 15.6 18.761% 84% 22% 43% 0% 6%

Ee = 47.2 μW/cm2,λp = 470 nm (4.7) (5.85) (7)

61% 84% 22% 43% 0% 6%

fOutputfrequency

Ee = 40.4 μW/cm2, 12.5 15.6 18.78% 28% 57% 80% 9% 27% kHzfO frequency

(Note 9)

Ee = 40.4 μW/cm2,λp = 524 nm (4.7) (5.85) (7)

8% 28% 57% 80% 9% 27% kHz (Note 9)

Ee = 34.6 μW/cm2, 13.1 16.4 19.75% 21% 0% 12% 84% 105%

Ee = 34.6 μW/cm2,λp = 640 nm (4.9) (6.15) (7.4)

5% 21% 0% 12% 84% 105%

λ 470 nm331

61% 84% 22% 43% 0% 6%λp = 470 nm(124)

61% 84% 22% 43% 0% 6%

RIrradianceresponsivity λ 524 nm

3868% 28% 57% 80% 9% 27%

Hz/( W/Re responsivity

(Note 10)λp = 524 nm

(145)8% 28% 57% 80% 9% 27% (μW/

cm2) (Note 10)

λ 640 nm474

5% 21% 0% 12% 84% 105%

cm2)

λp = 640 nm(178)

5% 21% 0% 12% 84% 105%

λ 470 nm1813

λp = 470 nm(4839)

−− −− −−

Saturationirradiance λ 524 nm

1554 μW/irradiance(Note 11)

λp = 524 nm(4138)

−− −− −−μW/cm2

(Note 11)

λ 640 nm1266

λp = 640 nm(3371)

−− −− −−

fDDark frequency

Ee = 0 2 10 2 10 2 10 2 10 Hz

fO = 0 to 5 kHz ±0.1 ±0.1 ±0.1 ±0.1Nonlinearity(Note 12)

fO = 0 to 50 kHz ±0.2 ±0.2 ±0.2 ±0.2 % F.S.(Note 12)

fO = 0 to 500 kHz ±0.5 ±0.5 ±0.5 ±0.5

% F.S.

Recoveryfrom powerdown

100 100 100 100 μs

Responsetime to out-put enable(OE)

100 100 100 100 ns

NOTES: 5. Optical measurements are made using small-angle incident radiation from a light-emitting diode (LED) optical source.6. The 470 nm input irradiance is supplied by an InGaN light-emitting diode with the following characteristics:

peak wavelength λp = 470 nm, spectral halfwidth Δλ½ = 35 nm, and luminous efficacy = 75 lm/W.7. The 524 nm input irradiance is supplied by an InGaN light-emitting diode with the following characteristics:

peak wavelength λp = 524 nm, spectral halfwidth Δλ½ = 47 nm, and luminous efficacy = 520 lm/W.8. The 640 nm input irradiance is supplied by a AlInGaP light-emitting diode with the following characteristics:

peak wavelength λp = 640 nm, spectral halfwidth Δλ½ = 17 nm, and luminous efficacy = 155 lm/W.9. Output frequency Blue, Green, Red percentage represents the ratio of the respective color to the Clear channel absolute value.

10. Irradiance responsivity Re is characterized over the range from zero to 5 kHz.11. Saturation irradiance = (full-scale frequency)/(irradiance responsivity) for the Clear reference channel.12. Nonlinearity is defined as the deviation of fO from a straight line between zero and full scale, expressed as a percent of full scale.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLE

COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

5

The LUMENOLOGY � Company�

Copyright � 2009, TAOS Inc.

www.taosinc.com

TYPICAL CHARACTERISTICS

Figure 1

300 500 700 900

Rel

ativ

e R

esp

on

sivi

ty

1100λ − Wavelength − nm

PHOTODIODE SPECTRAL RESPONSIVITY

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1

0

Blue

TA = 25°C

Green

Normalized toClear

@ 715 nm

Red

Blue

Green

Clear

Figure 2

NORMALIZED OUTPUT FREQUENCYvs.

ANGULAR DISPLACEMENT

� − Angular Displacement − °

f O —

Ou

tpu

t F

req

uen

cy —

No

rmal

ized

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

−90 −60 −30 0 30 60 90

Op

tica

l Axi

s

Angular Displacement isEqual for Both Aspects

Figure 3

IDD vs.VDD vs.

TEMPERATURE

1.05

1.1

1.15

1.2

1.25

1.3

1.35

1.4

1.45

1.5

1

1.55

0 25 50 75 100TA − Free-Air Temperature − °C

I DD

— m

A

SaturatedVDD = 5 V

SaturatedVDD = 3 V

DarkVDD = 3 V

DarkVDD = 5 V

Figure 4

NORMALIZED OUTPUTvs.VDD

VDD − V

No

rmal

ized

Ou

tpu

t —

%

2.5 3 3.5 4 4.5 599.4

99.6

99.8

100

100.2

100.4

100.6

5.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLECOLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

6

Copyright � 2009, TAOS Inc. The LUMENOLOGY � Company

www.taosinc.com

TYPICAL CHARACTERISTICS

Figure 5

λ − Wavelength of Incident Light − nm

PHOTODIODE RESPONSIVITY TEMPERATURE COEFFICIENTvs.

WAVELENGTH OF INCIDENT LIGHT

Tem

per

atu

re C

oef

fici

ent

— p

pm

/deg

C

600 650 700 750 800 850 900 950 1000

1k

2k

3k

4k

5k

6k

7k

8k

9k

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLE

COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

7

The LUMENOLOGY � Company�

Copyright � 2009, TAOS Inc.

www.taosinc.com

APPLICATION INFORMATION

Power supply considerations

Power-supply lines must be decoupled by a 0.01-μF to 0.1-μF capacitor with short leads mounted close to thedevice package.

Input interface

A low-impedance electrical connection between the device OE pin and the device GND pin is required forimproved noise immunity. All input pins must be either driven by a logic signal or connected to VDD or GND —they should not be left unconnected (floating).

Output interface

The output of the device is designed to drive a standard TTL or CMOS logic input over short distances. If linesgreater than 12 inches are used on the output, a buffer or line driver is recommended.

A high state on Output Enable (OE) places the output in a high-impedance state for multiple-unit sharing of amicrocontroller input line.

Power down

Powering down the sensor using S0/S1 (L/L) will cause the output to be held in a high-impedance state. Thisis similar to the behavior of the output enable pin, however powering down the sensor saves significantly morepower than disabling the sensor with the output enable pin.

Photodiode type (color) selection

The type of photodiode (blue, green, red, or clear) used by the device is controlled by two logic inputs, S2 andS3 (see Table 1).

Output frequency scaling

Output-frequency scaling is controlled by two logic inputs, S0 and S1. The internal light-to-frequency convertergenerates a fixed-pulsewidth pulse train. Scaling is accomplished by internally connecting the pulse-train outputof the converter to a series of frequency dividers. Divided outputs are 50%-duty cycle square waves with relativefrequency values of 100%, 20%, and 2%. Because division of the output frequency is accomplished by countingpulses of the principal internal frequency, the final-output period represents an average of the multiple periodsof the principle frequency.

The output-scaling counter registers are cleared upon the next pulse of the principal frequency after anytransition of the S0, S1, S2, S3, and OE lines. The output goes high upon the next subsequent pulse of theprincipal frequency, beginning a new valid period. This minimizes the time delay between a change on the inputlines and the resulting new output period. The response time to an input programming change or to an irradiancestep change is one period of new frequency plus 1 μs. The scaled output changes both the full-scale frequencyand the dark frequency by the selected scale factor.

The frequency-scaling function allows the output range to be optimized for a variety of measurementtechniques. The scaled-down outputs may be used where only a slower frequency counter is available, suchas low-cost microcontroller, or where period measurement techniques are used.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLECOLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

8

Copyright � 2009, TAOS Inc. The LUMENOLOGY � Company

www.taosinc.com

APPLICATION INFORMATION

Measuring the frequency

The choice of interface and measurement technique depends on the desired resolution and data acquisitionrate. For maximum data-acquisition rate, period-measurement techniques are used.

Output data can be collected at a rate of twice the output frequency or one data point every microsecond forfull-scale output. Period measurement requires the use of a fast reference clock with available resolution directlyrelated to reference clock rate. Output scaling can be used to increase the resolution for a given clock rate orto maximize resolution as the light input changes. Period measurement is used to measure rapidly varying lightlevels or to make a very fast measurement of a constant light source.

Maximum resolution and accuracy may be obtained using frequency-measurement, pulse-accumulation, orintegration techniques. Frequency measurements provide the added benefit of averaging out random- orhigh-frequency variations (jitter) resulting from noise in the light signal. Resolution is limited mainly by availablecounter registers and allowable measurement time. Frequency measurement is well suited for slowly varyingor constant light levels and for reading average light levels over short periods of time. Integration (theaccumulation of pulses over a very long period of time) can be used to measure exposure, the amount of lightpresent in an area over a given time period.

PCB Pad Layout

Suggested PCB pad layout guidelines for the D package are shown in Figure 6.

2.25

6.904.65

1.27

0.50

NOTES: A. All linear dimensions are in millimeters.B. This drawing is subject to change without notice.

Figure 6. Suggested D Package PCB Layout

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLE

COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

9

The LUMENOLOGY � Company�

Copyright � 2009, TAOS Inc.

www.taosinc.com

MECHANICAL INFORMATION

This SOIC package consists of an integrated circuit mounted on a lead frame and encapsulated with an electricallynonconductive clear plastic compound. The TCS3200 has an 8 × 8 array of photodiodes with a total size of 1 mmby 1 mm. The photodiodes are 110 μm × 110 μm in size and are positioned on 134 μm centers.

PACKAGE D PLASTIC SMALL-OUTLINE

A

1.751.35

0.500.25

4.003.80

6.205.80

45�0.88 TYP TOP OF

SENSOR DIE

5.004.80

5.3MAX

1.270.41

0.250.10

0.250.19

DETAIL A

PIN 1

6 � 1.270.5100.330

8 �

� 2.8 TYP CLEAR WINDOW

2.12� 0.250

3.00 � 0.250

NOTE B

Pb

PIN 1

TOP VIEW BOTTOM VIEW

SIDE VIEW

END VIEW

NOTES: A. All linear dimensions are in millimeters.B. The center of the 1-mm by 1-mm photo-active area is referenced to the upper left corner tip of the lead frame (Pin 1).C. Package is molded with an electrically nonconductive clear plastic compound having an index of refraction of 1.55.D. This drawing is subject to change without notice.

Figure 7. Package D — TCS3200 Plastic Small Outline IC Packaging Configuration

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLECOLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

10

Copyright � 2009, TAOS Inc. The LUMENOLOGY � Company

www.taosinc.com

MECHANICAL INFORMATION

This SOIC package consists of an integrated circuit mounted on a lead frame and encapsulated with an electricallynonconductive clear plastic compound. The TCS3210 has a 4 × 6 array of photodiodes with a total size of 0.54 mmby 0.8 mm. The photodiodes are 110 μm × 110 μm in size and are positioned on 134 μm centers.

PACKAGE D PLASTIC SMALL-OUTLINE

A

1.751.35

0.500.25

4.003.80

6.205.80

45�0.88 TYP TOP OF

SENSOR DIE

5.004.80

5.3MAX

1.270.41

0.250.10

0.250.19

DETAIL A

PIN 1

6 � 1.270.5100.330

8 �

� 2.8 TYP CLEAR WINDOW

2.12� 0.250

3.00 � 0.250

NOTE B

Pb

PIN 1

TOP VIEW BOTTOM VIEW

SIDE VIEW

END VIEW

NOTES: A. All linear dimensions are in millimeters.B. The center of the 0.54-mm by 0.8-mm photo-active area is referenced to the upper left corner tip of the lead frame (Pin 1).C. Package is molded with an electrically nonconductive clear plastic compound having an index of refraction of 1.55.D. This drawing is subject to change without notice.

Figure 8. Package D — TCS3210 Plastic Small Outline IC Packaging Configuration

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLE

COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

11

The LUMENOLOGY � Company�

Copyright � 2009, TAOS Inc.

www.taosinc.com

MECHANICAL INFORMATION

0.292 � 0.013[0.0115 � 0.0005]

2.11 � 0.10 [0.083 � 0.004]

2 � 0.05[0.079 �

0.002]

4 � 0.1[0.157 �0.004]

1.75 � 0.10[0.069 � 0.004]

12 + 0.3 − 0.1[0.472 + 0.12 − 0.004]

SIDE VIEW

TOP VIEW END VIEW

DETAIL B

5.50 � 0.05[0.217 � 0.002]

8 � 0.1[0.315 �0.004]

� 1.50

B

BA A

6.45 � 0.10[0.254 � 0.004]

5.13 � 0.10[0.202 � 0.004]

DETAIL A

Ao Bo

Ko

NOTES: A. All linear dimensions are in millimeters [inches].B. The dimensions on this drawing are for illustrative purposes only. Dimensions of an actual carrier may vary slightly.C. Symbols on drawing Ao, Bo, and Ko are defined in ANSI EIA Standard 481−B 2001.D. Each reel is 178 millimeters in diameter and contains 1000 parts.E. TAOS packaging tape and reel conform to the requirements of EIA Standard 481−B.F. This drawing is subject to change without notice.

Figure 9. Package D Carrier Tape

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLECOLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

12

Copyright � 2009, TAOS Inc. The LUMENOLOGY � Company

www.taosinc.com

MANUFACTURING INFORMATION

The Plastic Small Outline IC package (D) has been tested and has demonstrated an ability to be reflow solderedto a PCB substrate.

The solder reflow profile describes the expected maximum heat exposure of components during the solderreflow process of product on a PCB. Temperature is measured on top of component. The component shouldbe limited to a maximum of three passes through this solder reflow profile.

Table 2. TCS3200, TCS3210 Solder Reflow Profile

PARAMETER REFERENCE TCS32x0

Average temperature gradient in preheating 2.5°C/sec

Soak time tsoak 2 to 3 minutes

Time above 217°C t1 Max 60 sec

Time above 230°C t2 Max 50 sec

Time above Tpeak −10°C t3 Max 10 sec

Peak temperature in reflow Tpeak 260° C (−0°C/+5°C)

Temperature gradient in cooling Max −5°C/sec

t3t2t1tsoak

T3

T2

T1

TpeakNot to scale — for reference only

Time (sec)

Tem

per

atu

re (�C

)

Figure 10. TCS3200, TCS3210 Solder Reflow Profile Graph

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLE

COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

13

The LUMENOLOGY � Company�

Copyright � 2009, TAOS Inc.

www.taosinc.com

Moisture Sensitivity

Optical characteristics of the device can be adversely affected during the soldering process by the release andvaporization of moisture that has been previously absorbed into the package molding compound. To preventthese adverse conditions, all devices shipped in carrier tape have been pre-baked and shipped in a sealedmoisture-barrier bag. No further action is necessary if these devices are processed through solder reflow within24 hours of the seal being broken on the moisture-barrier bag.

However, for all devices shipped in tubes or if the seal on the moisture barrier bag has been broken for 24 hoursor longer, it is recommended that the following procedures be used to ensure the package molding compoundcontains the smallest amount of absorbed moisture possible.

For devices shipped in tubes:

1. Remove devices from tubes

2. Bake devices for 4 hours, at 90°C

3. After cooling, load devices back into tubes

4. Perform solder reflow within 24 hours after bake

Bake only a quantity of devices that can be processed through solder reflow in 24 hours. Devices can bere-baked for 4 hours, at 90°C for a cumulative total of 12 hours (3 bakes for 4 hours at 90°C).

For devices shipped in carrier tape:

1. Bake devices for 4 hours, at 90°C in the tape

2. Perform solder reflow within 24 hours after bake

Bake only a quantity of devices that can be processed through solder reflow in 24 hours. Devices can bere−baked for 4 hours in tape, at 90°C for a cumulative total of 12 hours (3 bakes for 4 hours at 90°C).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: TUGAS AKHIR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK DENGAN … fileini merealisasikan PLC Siemens S300 untuk mengendalikan sistem otomasi pensortiran, packaging dan stamping produk dalam kemasan,

TCS3200, TCS3210PROGRAMMABLECOLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTERTAOS099 − JULY 2009

14

Copyright � 2009, TAOS Inc. The LUMENOLOGY � Company

www.taosinc.com

PRODUCTION DATA — information in this document is current at publication date. Products conform tospecifications in accordance with the terms of Texas Advanced Optoelectronic Solutions, Inc. standardwarranty. Production processing does not necessarily include testing of all parameters.

LEAD-FREE (Pb-FREE) and GREEN STATEMENTPb-Free (RoHS) TAOS’ terms Lead-Free or Pb-Free mean semiconductor products that are compatible with the currentRoHS requirements for all 6 substances, including the requirement that lead not exceed 0.1% by weight in homogeneousmaterials. Where designed to be soldered at high temperatures, TAOS Pb-Free products are suitable for use in specifiedlead-free processes.

Green (RoHS & no Sb/Br) TAOS defines Green to mean Pb-Free (RoHS compatible), and free of Bromine (Br) andAntimony (Sb) based flame retardants (Br or Sb do not exceed 0.1% by weight in homogeneous material).

Important Information and Disclaimer The information provided in this statement represents TAOS’ knowledge andbelief as of the date that it is provided. TAOS bases its knowledge and belief on information provided by third parties,and makes no representation or warranty as to the accuracy of such information. Efforts are underway to better integrateinformation from third parties. TAOS has taken and continues to take reasonable steps to provide representativeand accurate information but may not have conducted destructive testing or chemical analysis on incoming materials andchemicals. TAOS and TAOS suppliers consider certain information to be proprietary, and thus CAS numbers and otherlimited information may not be available for release.

NOTICETexas Advanced Optoelectronic Solutions, Inc. (TAOS) reserves the right to make changes to the products contained in thisdocument to improve performance or for any other purpose, or to discontinue them without notice. Customers are advisedto contact TAOS to obtain the latest product information before placing orders or designing TAOS products into systems.

TAOS assumes no responsibility for the use of any products or circuits described in this document or customer productdesign, conveys no license, either expressed or implied, under any patent or other right, and makes no representation thatthe circuits are free of patent infringement. TAOS further makes no claim as to the suitability of its products for any particularpurpose, nor does TAOS assume any liability arising out of the use of any product or circuit, and specifically disclaims anyand all liability, including without limitation consequential or incidental damages.

TEXAS ADVANCED OPTOELECTRONIC SOLUTIONS, INC. PRODUCTS ARE NOT DESIGNED OR INTENDED FORUSE IN CRITICAL APPLICATIONS IN WHICH THE FAILURE OR MALFUNCTION OF THE TAOS PRODUCT MAYRESULT IN PERSONAL INJURY OR DEATH. USE OF TAOS PRODUCTS IN LIFE SUPPORT SYSTEMS IS EXPRESSLYUNAUTHORIZED AND ANY SUCH USE BY A CUSTOMER IS COMPLETELY AT THE CUSTOMER’S RISK.

LUMENOLOGY, TAOS, the TAOS logo, and Texas Advanced Optoelectronic Solutions are registered trademarks of Texas AdvancedOptoelectronic Solutions Incorporated.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI