Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS AKHIR
TAHUN AKADEMIS 2019/2020
JUDUL
Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan Perbandingan SNI-
1726-2012 dan SNI-1726-2019 berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan
(Studi kasus : Bangunan Gedung RNI 15 Lantai di MT.Haryono Jakarta)
TOPIK
Pengaruh Bangunan Gedung Bertingkat Terhadap Perubahan SNI-1726-
2012 dengan SNI-1726-2019.
Disusun Oleh:
Dede Supriyatna (1534290001)
Pembimbing:
Ir. Prijasambada., M.M, M.T
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI
2020
i
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah peserta Tugas Akhir
Program Studi Teknik Sipil.
Nama : Dede Supriyatna
NIM : 1534290001
Judul : Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan
Perbandingan SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2019
Berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan (Studi kasus :
Bangunan Gedung RNI 15 lantai di MT.Haryono
Jakarta.
Pembimbing : Ir. Prijasambada., M.M, M.T
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Menjamin keaslian karya Tugas Akhir yang saya susun tanpa menjiplak karya
orang lain.
2. Menyelesaikan seluruh karya Tugas Akhir sendiri (tidak dikerjakan oleh orang
lain)
Jakarta,
Yang Membuat Pernyataan
(Dede Supriyatna)
ii
EVALUASI KELAYAKAN PESERTA
TUGAS AKHIR MENGHADAPI SIDANG KARYA TULIS
(Diisi Oleh Setiap Pembimbing)
Nama : Dede Supriyatna
NIM : 1534290001
Judul : Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan Perbandingan
SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2019 Berpengaruh Terhadap Rasio
Tulangan Bangunan Gedung RNI 15 Lantai di MT. Haryono Jakarta.
Topik : Pengaruh Bangunan Gedung Bertingkat Terhadap Perubahan
SNI-1726-2012 dengan SNI-1726-2019.
Materi Diisi Oleh Pembimbing:
No Kriteria Penilaian Baik Cukup Kurang
1.
2.
3.
4.
Proses Penguasaan Materi
Motivasi
Kerajinan
Penyelesaian Isi Materi Karya Tulis:
• Pendahuluan
• Tinjauan Umum & Khusus
• Ketajaman Identifikasi Permasalahan
• Analisa
• Lain-Lain
Kesimpulan/Rekomendasi:
Peserta Tugas Akhir ini kami nyatakan:
Layak untuk mengikuti sidang karya tulis
Layak mengikuti sidang karya tulis dengan persyaratan tertentu sbb:
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
Belum layak
Jakarta, . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pembimbing
(Ir. Prijasambada, M.M, M.T)
iii
TIM PENGUJI STRATA SATU (S-1) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Nama : Dede Supriyatna
NIM : 1534290001
Judul : Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan
Perbandingan SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2019
Berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan (Studi kasus :
Bangunan Gedung RNI 15 lantai di MT.Haryono Jakarta.
Pembimbing : Ir. Prijasambada., M.M, M.T
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata
satu (S-1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Persada Indonesia
Y.A.I. Jakarta.
Jakarta,
No Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
1 Ir. Prijasambada, M.M, M.T Pembimbing
2 Dr. Ir. Fitri Suryani, M.T Penguji
3 Ir. Halimah Tunafiah, M.T Penguji
iv
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Dede Supriyatna
NIM : 1534290001
Judul : Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan
Perbandingan SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2019
Berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan (Studi kasus :
Bangunan Gedung RNI 15 lantai di MT.Haryono Jakarta.
Pembimbing : Ir. Prijasambada., M.M, M.T
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata
satu (S-1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Persada Indonesia
Y.A.I. Jakarta.
Disahkan Oleh,
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
JAKARTA
KETUA JURUSAN TEKNIK SIPIL
(Ir. Halimah Tunafiah, M.T)
v
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Dede Supriyatna
NIM : 1534290001
Judul : Studi Analisis Bangunan Gedung Bertingkat dengan
Perbandingan SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2019
Berpengaruh Terhadap Rasio Tulangan (Studi kasus :
Bangunan Gedung RNI 15 lantai di MT.Haryono Jakarta.
Pembimbing : Ir. Prijasambada., M.M, M.T
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata
satu (S-1) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Persada Indonesia
Y.A.I. Jakarta.
Disahkan Oleh,
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
JAKARTA
DEKAN JURUSAN TEKNIK SIPIL
(Dr. Ir. Fitri Suryani, M.T)
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, dan sholawat serta
keselamatan semoga dicurahkan kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga
dan sahabatnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir. Adapun
penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi ilmu yang
didapatkan di dunia perkuliahan.
Tersusunnya penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak yang telah begitu banyak membantu dan memberikan
saran serta arahan. Untuk itu, penulis dengan ketulusan hati mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, serta kelancaran
dalam menyusun Tugas Akhir ini.
2. Kedua orang tua yaitu ibu peni dan bapak rohman atas segala doa,
dukungannya, nasihatnya, kepercayaannya dan semua kebaikannya yang
telah diberikan.
3. Sinta , istri dari penulis.
4. Bapak Ir. Prijasambada, M.T, M.M selaku Dosen Pembimbing dalam
penyusunan Tugas Akhir
5. Dr. Ir. Fitri Suryani, M.T selaku Dekan Fakultas Teknik UPI YAI
6. Ir. Halimah Tunafiah, M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil UPI
YAI
7. Dosen-dosen Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI.
8. Para staff administrasi Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI.
9. Teman-teman Angkatan 2015 klas malam Novia Dian S, Nurqodriyyah
yahya, Hendra Panggabean, Fajar, terimakasih kalian teman, sahabat dan
keluarga yang luar biasa. Juga untuk Maulia, Intan, Septi, dan Bella teman
seperjuangan dalam Tugas Akhir yang selalu mendukung dan berpikir
positif. Dan teman-teman seangkatan yang lain, terimakasih atas segala
bantuannya selama ini.
10. Mba sabma dewi yang telah banyak membantu dan memberikan saran dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
vii
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman dari
penulis. Untuk itu, segala saran kritik, serta masukan yang membangun, sangat
diharapkan demi perbaikan pada penyusunan Tugas Akhir ini.
Jakarta,
Penulis
viii
ABSTRAK
Peraturan perencanaan struktur Gedung tahan gempa di Indonesia
mengalami perubahan, maka SNI-1726-2012 direvisi menjadi SNI-1726-2019.
Dengan perubahan peraturan gempa terbaru, maka hal tersebut diperlunya analisis
ulang pada bangunan dengan peraturan gempa terbaru.
Studi kasus Bangunan Gedung RNI 15 lantai di MT.Haryono Jakarta,
bangunan ini direncanakan dengan struktur beton bertulang dengan system ganda
yaitu dinding geser beton bertulang khusus dan rangka pemikul momen
khusus.Metode yang digunakan analisis statik dan analisis dinamik. Studi ini
bertujuan untuk melakukan perbandingan dari kedua peraturan gempa tersebut
terhadap rasio tulangan dengan bantuan software Etabs V9.7.4.
Dalam melakukan proses analisis pertama-tama menentukan respons
spektrum , kontrol prilaku struktur dan menghitung rasio tulangan untuk kolom dan
balok yang ditunjau. Berdasarkan hasil analisis stuktur, gaya geser dasar statik dan
dinamik mengalami peningkatan menjadi 14% dalam arah X dan Y. Bangunan
mengalami ketidakeraturan torsi pada SNI-1726-2019. Perhitungan kebutuhan
tulangan mengacu pada SNI-2847-2013, rasio dan kebutuhan tulangan pada kolom
dan balok mengalami peningkatan.
Kata Kunci : Struktur gempa, SNI-1726-2012, SNI-1726-2019, SNI gempa,
System Ganda.
ix
DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN ................................................................................................... i
EVALUASI KELAYAKAN PESERTA TUGAS AKHIR MENGHADAPI SIDANG
KARYA TULIS ................................................................................................................. ii
TIM PENGUJI STRATA SATU (S-1) ............................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................................v
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………..xvii
PENDAULUAN ................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
1.4. Batasan Masalah ............................................................................................... 2
1.5. Sistematika Penulisan ....................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................ 4
LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 4
2.1. Tinjauan Umum ..................................................................................................... 4
2.2. Struktur Beton Bertulang ..................................................................................... 4
2.3. Konsep desain ......................................................................................................... 4
2.4. Elemen-elemen struktur ........................................................................................ 5
2.4.1. Pelat .................................................................................................................. 5
2.4.2. Balok ................................................................................................................ 6
2.4.3. Kolom ............................................................................................................... 7
2.4.4. Dinding Struktural ......................................................................................... 7
2.5. Sistem Pembebanan ............................................................................................... 8
2.5.1. Pembebanan Gravitasi ................................................................................... 8
2.5.1.1. Beban Mati Berat Sendiri ( dead load ) .............................................. 8
2.5.1.2. Beban mati tambahan (super dead load) ............................................ 8
2.5.1.3. Beban hidup (live load) ......................................................................... 9
x
2.6. Beban Gempa ....................................................................................................... 10
2.6.1. Beban gempa berdasarkan SNI-1726-2012 .................................................... 10
2.6.1.1 Analisin gempa static ekivalen ................................................................... 10
2.6.1.2. Pembatasan Waktu Getar Alama Fundamental pasal 7.8.2.1 ................ 11
2.6.1.3 Kategori resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung ............................. 13
2.6.1.4. Parameter Percepatan Terpetakan pasal 6.1.1 ....................................... 14
2.6.1.5 Kelas Situs pasal 6.1.2 ................................................................................. 14
2.6.1.6 Koefisien situs Fa dan Fv pasal 6.2 ............................................................ 14
2.6.1.7. Parameter Percepatan Spektral Desain pasal 6.3 ................................... 15
2.6.1.8. Spektrum Respon Desain pasal 6.4 .......................................................... 15
2.6.1.9. Katageri desain pasal 6.5 ........................................................................... 17
2.6.1.10. Simpangan Antar Lantai pasal 7.8.6 ...................................................... 17
2.6.1.11. Gaya Geser Dasar pasal 7.8.1 ................................................................. 18
2.6.1.12. Pengaruh P-Delta pasal 7.8.7 .................................................................. 19
2.6.1.13. Eksentrisitas dan Torsi pasal 7.8.4.2 ..................................................... 20
2.6.1.14. Ketidakberaturan Horizontal dan Ketidakberaturan Vertikal pasal
7.3.2 .......................................................................................................................... 21
2.6.1.15. Analisis Spektrum Respons Ragam pasal 7.9 ........................................ 22
2.6.1.16. 2.6.2.15. Kombinasi Pembebanan dan Pengaruh Beban Gempa ........ 23
2.6.2. Berdasarkan SNI-1726-2019 ............................................................................ 24
2.6.2.1. Pembatasan Waktu Getar Alama Fundamental pasal 7.8.2 ................... 24
2.6.2.2 Kategori resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung ............................. 26
2.6.1.3. Parameter Percepatan Terpetakan pasal 6.1 .......................................... 27
2.6.2.4 Kelas Situs pasal 6.1.3 ................................................................................. 27
2.6.2.5 Koefisien situs Fa dan Fv pasal 6.2 ............................................................ 27
2.6.2.6. Parameter Percepatan Spektral Desain pasal 6.3 ................................... 28
2.6.2.7. Spektrum Respon Desain pasal 6.4 .......................................................... 28
2.6.2.8. Katageri desain pasal 6.5 ........................................................................... 30
2.6.2.9. Simpangan Antar Lantai pasal 7.8.6 ........................................................ 30
2.6.2.10. Gaya Geser Dasar pasal 7.8.1 ................................................................. 31
2.6.2.11. Pengaruh P-Delta pasal 7.8.7 .................................................................. 32
2.6.2.12. Eksentrisitas dan Torsi pasal 7.8.4.2 ..................................................... 33
2.6.2.13. Ketidakberaturan Horizontal dan Ketidakberaturan Vertikal .......... 34
xi
2.6.2.14. Analisis Spektrum Respons Ragam pasal 7.9 ........................................ 35
2.6.2.15. Kombinasi Pembebanan dan Pengaruh Beban Gempa ....................... 36
2.7. Persaratan Desain Beton Bertulang Beban Gempa Berdasarkan SNI-2847-
2013 .............................................................................................................................. 37
2.7.1. Komponen Lentur pada SRMPK ................................................................ 37
2.7.2. Persyaratan Tulangan Lentur ..................................................................... 38
2.7.3. Persyaratan Tulangan Geser ....................................................................... 38
2.7.4. Hubungan Kolom Balok pada SRPMK ...................................................... 39
2.7.5. Kuat Geser Pada Hubungan Balok-Kolom ............................................... 39
BAB III ............................................................................................................................ 41
METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................... 41
3.1. Umum ............................................................................................................... 41
3.2. Model Struktur ............................................................................................... 41
3.2.1. Denah Gedung ......................................................................................... 41
3.2.2. Potongan Bangunan ................................................................................ 43
3.3. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 44
3.4. Diagram alir Penelitian .................................................................................. 45
BAB IV ............................................................................................................................. 46
ANALISIS DAN PERITUNGAN .................................................................................. 46
4.1. Analisis Gempa SNI-1726-2012 ..................................................................... 46
4.1.1. Data Gedung RNI Office Park ............................................................... 46
4.1.2. Deskripsi Umun Model Struktur ........................................................... 47
4.1.3. Menentukan Kategori Resiko Bangunan Gedung ............................... 47
4.1.5. Parameter Percepatan Gempa ................................................................... 50
4.1.5.1. Menentukan Parameter Percepatan Tanah ..................................... 50
4.1.5.2. Menentukan Klasifikasi Situs ........................................................... 54
4.1.5.3 Menghitung Parameter Percepatan Desain .......................................... 54
4.1.5.4. Menentukan Kategori desain seismic ................................................ 55
4.1.6. Menentukan Sistem Struktur Terhadap Tingkat Resiko Gempa .......... 56
4.1.7. Pembebanan Struktur ................................................................................ 58
4.1.8. Kombinasi Pembebanan Gempa ............................................................... 60
4.1.9. Preliminary Dimensi Penampang .............................................................. 61
4.1.9.1. Pra Rencana Dimensi Balok .............................................................. 61
xii
4.1.9.2. Pra Rencana Dimensi Plat.................................................................. 62
4.1.9.3. Pra Rencana Dimensi Kolom ............................................................. 63
4.1.9.4. Pra Rencana Dinding Geser ............................................................... 67
4.1.9.5. Penampang retak ................................................................................ 68
4.1.10. Pemodelan Struktur.................................................................................... 68
4.1.10.1. Input Material Properties .................................................................. 68
4.1.10.2. Input Frame Section (Elemen struktur) ........................................... 69
4.1.10.3. Input Pembebanan .............................................................................. 78
4.1.10.4. Parameter Kontruksi Beton ............................................................... 88
4.1.11. Modal Partisipasi Massa Struktur ............................................................ 89
4.1.12. Analisis Gempa Statis dan Dinamik .......................................................... 90
4.1.12.1. Analisi Gempa Statis........................................................................... 90
4.1.12.2. Analisi Gempa Dinamik ..................................................................... 93
4.1.13. Kontrol Prilaku Struktur ........................................................................... 98
4.1.13.1. Pengecekan Eksentrisitas dan Torsi .................................................. 98
4.1.14. Pengecekan Ketidakeraturan Struktur Horizontal dan Vertikal ........ 105
4.1.14.1. Ketidakeraturan Horizontal ............................................................ 105
4.1.14.2. Ketidakeraturan Vertikal ................................................................ 110
4.1.15. Pengecekan Simpangan Antar Lantai .................................................... 119
4.1.16. Pengecekan P-Delta .................................................................................. 121
4.1.17. Pengecekan Dualsystem............................................................................ 122
4.1.18. Rasio Beton ................................................................................................ 126
4.1.19. Strong Column Weak Beam .................................................................... 126
4.1.20. Pengecekan Dinding Geser....................................................................... 134
4.1.21. Desain Komponen Struktur ..................................................................... 139
4.1.21.1. Penulangan Lentur Balok ................................................................ 139
4.1.21.2. Cek Penulangan Geser Balok .......................................................... 145
4.1.21.3. Cek Penulangan Kolom .................................................................... 147
4.2. Analisis Gempa Sesuai SNI-1726-2019 ....................................................... 152
4.2.1. Menentukan Parameter Percepatan Terpetakan .............................. 152
4.2.2. Menentukan Parameter Percepatan Terpetakan .............................. 157
4.2.3. Menentukan Kategori Desain Seismik ................................................ 158
4.2.4. Menentukan Sistem Struktur Terhadap Tingkat Resiko Gempa .... 159
xiii
4.2.5. Kombinasi Pembebanan Gempa ......................................................... 161
4.2.6. Perioda Getar Fundamental Struktur ................................................ 162
4.2.7. Analisis Gempa Statik dan Analisis Gempa Dinamik ........................... 163
4.2.7.1. Analisi Gempa Statik ........................................................................ 163
4.2.7.2. Analisis Gempa Dinamik .................................................................. 165
4.2.8. Pengecekan Ketidakeraturan Struktur Horizontal dan Vertikal ........ 171
4.2.8.1. Ketidakeraturan Horizontal ............................................................ 171
4.2.8.2. Ketidakeraturan Vertikal ................................................................ 172
4.2.9. Pengecekan Perilaku Struktur ................................................................. 178
4.2.9.1. Simpangan Antar Lantai .................................................................. 178
4.2.9.2. Pengecekan P-Delta .......................................................................... 181
4.2.9.3. Pengecekan Dualsystem.................................................................... 182
4.2.10. Strong Column Weak Beam .................................................................... 191
4.2.11. Pengecekan Dinding Geser....................................................................... 200
4.2.12. Desain Komponen Struktur ..................................................................... 205
4.2.12.1. Cek Penulangan Lentur Balok ........................................................ 205
4.2.12.2. Cek Penulangan Geser Balok 400x800mm ..................................... 208
4.2.12.3. Cek Penulangan Geser balok BTA 250x500mm ............................ 211
4.2.12.4. Cek Penulangan Kolom .................................................................... 212
BAB V ............................................................................................................................ 217
PENUTUP ..................................................................................................................... 217
5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 217
5.2. Saran .............................................................................................................. 220
Daftar Lampiran
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Spektrum Respons Desain SNI-1726-2012 ................................................. 16
Gambar 2.2. Fakor Pembesaran Torsi (Ax) ...................................................................... 20
Gambar 2.3. Spekrum Respons Desain SNI-1726-2019................................................... 29
Gambar 2.4. Penentuan Simpangan Antar Lantai ............................................................. 31
Gambar 2.5. Faktor Pembesaran Torsi (Ax) SNI-1726-2019 ........................................... 33
Gambar 2.6. Gaya-gaya pada suatu hubungan balok-kolom ............................................ 39
Gambar 2.7. Luas efektif hubungan balok-kolom ............................................................ 40
Gambar 3.1. Denah lantai GL……………………………………………………………41
Gambar 3.2. Denah lantai 2-7 ........................................................................................... 42
Gambar 3.3. Denah lantai 8-12 ......................................................................................... 42
Gambar 3.4.Denah lantai 13-15 ........................................................................................ 43
Gambar 3.5. Potongan bangunan 1 ................................................................................... 43
Gambar 3.6. Potongan bangunan 2 ................................................................................... 44
Gambar 4.1. Parameter S1 percetapan batuan dasar pada batuan perioda pendek SNI-
1726-2012…………………………………………………………………………………………………………………….52
Gambar 4.2. Parameter Ss percetapan batuan dasar pada batuan perioda pendek SNI-
1726-2012 ......................................................................................................................... 52
Gambar 4.3. Spektra respons desain SNI-1726-2012 ....................................................... 54
Gambar 4.4. Penampang Retak inersia ............................................................................. 68
Gambar 4.5. Input Material Properties ............................................................................. 69
Gambar 4.6. Input Balok T Induk-1 400x800 ................................................................... 69
Gambar 4.7. Input Balok T Induk-2 40x800 ..................................................................... 70
Gambar 4 8. Input Balok T Induk 250x500 ...................................................................... 70
Gambar 4.9. Input Balok T Induk 250 x 500 .................................................................... 71
Gambar 4.10. Input Balok T Anak 250 x 500 ................................................................... 71
Gambar 4.11. Input Balok T Anak 250 x 500 ................................................................... 72
Gambar 4.12. Input Data Set Modifiers Balok ................................................................. 72
Gambar 4.13. Input Kolom (K1) 1000x1000 .................................................................... 73
Gambar 4 14. Input Kolom (K2) 900x900 ........................................................................ 73
Gambar 4 15. Input Kolom (K3) 700x700 ........................................................................ 74
Gambar 4.16. Input Data Set Modifiers Kolom ................................................................ 74
Gambar 4.17. Input Plat Lantai Slab 130 .......................................................................... 75
Gambar 4.18. Input Plat Lantai Slab 150 .......................................................................... 75
Gambar 4.19. Input Data Set Modifiers Slab .................................................................... 76
Gambar 4.20. Input Dinding Geser SW 250 .................................................................... 76
Gambar 4.21. Input Dinding Geser SW 300 ................................................................... 77
Gambar 4.22. Input Data Set Modifiers Wall ................................................................... 77
Gambar 4.23. Beban Hidup LT.GL .................................................................................. 78
Gambar 4.24. Beban Hidup LT.Mezzanine ...................................................................... 78
Gambar 4.25. Beban Hidup LT.2 ..................................................................................... 79
Gambar 4.26. Beban Hidup LT.Parkir P1-P7 ................................................................... 79
Gambar 4.27. Beban Hidup LT.Parkir P1-P7 ................................................................... 80
Gambar 4.28. Beban Hidup LT.3 – LT.7 .......................................................................... 80
xv
Gambar 4.29. Beban Hidup LT.8 – LT.12 ........................................................................ 81
Gambar 4.30. Beban Hidup LT.13 – LT.14 ...................................................................... 81
Gambar 4.31. Beban Hidup LT.15 ................................................................................... 82
Gambar 4.32. Beban Hidup LT.Atap ................................................................................ 82
Gambar 4 33. Beban Super Dead LT.GL ......................................................................... 83
Gambar 4.34. Beban Super Dead LT.mezzanine .............................................................. 83
Gambar 4.35. Beban Super Dead LT.2 ............................................................................. 84
Gambar 4.36. Beban Super Dead LT.Parkir P1-P7 .......................................................... 84
Gambar 4.37. Beban Super Dead LT.3-LT.7 .................................................................... 85
Gambar 4.38. Beban Super Dead LT.8-LT.12 .................................................................. 85
Gambar 4.39. Beban Super Dead LT.13-LT.15 ................................................................ 86
Gambar 4.40. Beban Super Dead LT.Atap Gondola ........................................................ 86
Gambar 4.41. Beban Super Dead Tangki LT.Atap ........................................................... 87
Gambar 4.42. Beban Super Dead Tangki LT.Atap ........................................................... 87
Gambar 4.43. Concrete Frame Design .............................................................................. 88
Gambar 4.44. Modeling 3d Gedung ................................................................................. 89
Gambar 4.45. Input respons spektrum case arah x skala awal SNI-1726-2012 ................ 93
Gambar 4.46. Input respons spektrum case arah y skala awal SNI-1726-2012 ................ 94
Gambar 4.47. Input respons spektrum case arah x skala baru SNI-1726-2012 ................ 96
Gambar 4.48. Input eksentrisitas desain arah x ............................................................. 104
Gambar 4.49. Input eksentrisitas desain arah y .............................................................. 104
Gambar 4.50. Ilustrasi pengecekan ketidakberaturan sudut dalam ................................. 107
Gambar 4.51. Denah Bangunan yang ditinjau ketidakberaturan sudut dalam ................ 107
Gambar 4.52. ilustrasi pengecekan ketidakeraturan pergeseran melintang terhadap bidang
........................................................................................................................................ 108
Gambar 4.53. Elemen vertikal penahan gempa .............................................................. 109
Gambar 4.54. ilustrasi pengecekan ketidakeraturan system nonparallel ........................ 109
Gambar 4.55. ilustrasi ketidakeraturan kuat lateral tingkat ............................................ 116
Gambar 4.56. Grafik story drift akibat gempa arah x dan arah y SNI-1726-2012 ......... 120
Gambar 4.57. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah x (Vx) SNI-1726-2012 .................. 125
Gambar 4.58. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah y (Vy) SNI-1726-2012 .................. 125
Gambar 4.59. lokasi pengecekan kolom interior dan exterior SNI-1726-2012 .............. 127
Gambar 4.60. Sumary kolom bawah interior SNI-1726-2012 ........................................ 127
Gambar 4.61. Pengecekan momen kolom bawah interior dengan PCA Col .................. 128
Gambar 4.62. Sumary kolom atas interior SNI-1726-2012 ............................................ 128
Gambar 4.63. Pengecekan momen kolom atas interior dengan PCA Col ...................... 129
Gambar 4.64. Sumary kolom bawah exterior SNI-1726-2012 ....................................... 131
Gambar 4.65. Pengecekan momen kolom bawah exterior dengan PCA Col .................. 131
Gambar 4.66. Sumary kolom atas exterior SNI-1726-2012 ........................................... 132
Gambar 4.67. Pengecekan momen kolom atas exterior dengan PCA Col) .................... 132
Gambar 4.68. Lokasi pengecekan dinding geser ............................................................ 135
Gambar 4.69. Sumary dinding geser SNI-1726-2012.................................................... 135
Gambar 4.70. Pengecekan dindng geser dengan PCA Col ............................................. 136
Gambar 4.71. Lokasi pengecekan balok Induk BTI 400x800 ........................................ 139
xvi
Gambar 4.72. Sumary balok lentur BTI 400x800 SNI-1726-2012 ................................ 141
Gambar 4.73. Sumary balok Induk BTA 250x500 SNI-1726-2012 ............................... 143
Gambar 4.74. lokasi pengecekan kolom k1 Mez1 SNI-1726-2012 ............................... 147
Gambar 4.75. tulangan kolom output etabs SNI-1726-2012 .......................................... 147
Gambar 4.76. Pengecekan axial dan momen kolom Lt.Mz1 dengan program PCA COL
........................................................................................................................................ 149
Gambar 4.77. Parameter S1 percetapan batuan dasar pada batuan perioda pendek SNI-
1726-2019 ....................................................................................................................... 156
Gambar 4.78. Parameter Ss percetapan batuan dasar pada batuan perioda pendek SNI-
1726-2019 ....................................................................................................................... 156
Gambar 4.79. Grafik Respon Spekrum Desain SNI-1726-2019 ..................................... 157
Gambar 4.80. Input respons spektrum case arah x skala awal SNI-1726-2019 ............. 166
Gambar 4 81. Input respons spektrum case arah y skala awal SNI-1726-2019 .............. 167
Gambar 4.82. Input respons spektrum case arah x skala baru 1.696 SNI-1726-2019 .... 169
Gambar 4.83. Grafik story drift akibat gempa arah x dan arah y SNI-1726-2019 ......... 180
Gambar 4.84. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah x (Vx) SNI-2726-2019 .................. 183
Gambar 4.85. Faktor skala baru untuk peningkatan gaya Vframe arah x SNI -1726-2019
........................................................................................................................................ 185
Gambar 4.86. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah x (Vx) factor skala baru SNI-1726-
2019 ................................................................................................................................ 186
Gambar 4.87. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah y (Vx) SNI-1726-2019 .................. 187
Gambar 4.88. Faktor skala baru untuk peningkatan gaya Vframe arah y SNI-1726-2019
........................................................................................................................................ 189
Gambar 4.89. Grafik25% Vbase dan Vframe Arah y (Vx) factor skala baru SNI-1726-
2019 ................................................................................................................................ 191
Gambar 4.90. lokasi pengecekan kolom interior dan exterior SNI-1726-2019 .............. 192
Gambar 4.91. Sumary kolom bawah interior SNI-1726-2019 ........................................ 192
Gambar 4.92. Pengecekan momen kolom bawah interior dengan PCA Col .................. 193
Gambar 4.93. Sumary kolom atas interior SNI-1726-2019 ............................................ 193
Gambar 4.94. Pengecekan momen kolom atas interior dengan PCA Col ...................... 194
Gambar 4.95. Sumary kolom bawah ekterior SNI-1726-2019 ....................................... 196
Gambar 4.96. Pengecekan momen kolom bawah eksterior dengan PCA Col ................ 197
Gambar 4.97. Sumary kolom atas eksterior SNI-1726-2019 .......................................... 197
Gambar 4.98. Pengecekan momen kolom atas eksterior dengan PCA Col .................... 198
Gambar 4.99. Lokasi pengecekan dinding geser SNI -1726-2019 ................................. 201
Gambar 4.100. Sumary dinding geser SNI-1726-2019 ................................................. 201
Gambar 4.101. Pengecekan dinding geser dengan PCA Col .......................................... 202
Gambar 4.102. Lokasi pengecekan balok Induk BTI 400x800 SNI-1726-2019 ............ 205
Gambar 4.103. Sumary balok Induk BTI 400x800 SNI-1726-2019 .............................. 206
Gambar 4.104. Sumary balok Anak BTA 250x500 SNI-1726-2019 ............................. 209
Gambar 4.105. lokasi pengecekan kolom k1 Mez1 SNI-1726-2019 ............................. 212
Gambar 4.106. tulangan kolom output etabs SNI-1726-2019 ........................................ 213
Gambar 4.107. Sumary tulangan kolom output etabs SNI-1726-2019 ........................... 213
Gambar 4.108. axial dan momen kolom Lt. Mz1 dengan program PcaCol.................... 214
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tebal Minimum Balok Non Prategang .............................................................. 7
Tabel 2.2. Tebal minimum dinding..................................................................................... 8
Tabel 2.3. berat sendiri bangunan dan komponen Gedung (PPUPRG1987) ..................... 9
Tabel 2.4. Nilai parameter periode pendekatam Ct dan x ................................................. 12
Tabel 2.5.Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung .................................... 12
Tabel 2.6. Kategori resiko bangunan Gedung dan non Gedung SNI-1726-2012 ............. 13
Tabel 2.7. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2012 .................................................................. 14
Tabel 2.8. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2012 .................................................................. 15
Tabel 2.9. Kategori Desain Seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
periode pendek .................................................................................................................. 17
Tabel 2.10. Simpangan antar lantai ijin (δa) ..................................................................... 18
Tabel 2.11. Ketidakberaturan Horizontal .......................................................................... 21
Tabel 2.12. Ketidakberaturan Vertikal.............................................................................. 22
Tabel 2.13. Nilai parameter periode pendekatam Ct dan x SNI-1726-2019 ..................... 25
Tabel 2.14. Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung SNI-1726-2019 ....... 25
Tabel 2.15. Kategori resiko bangunan Gedung dan non Gedung SNI-1726-2019 ........... 26
Tabel 2.16. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2019 ................................................................ 27
Tabel 2.17. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2019 ................................................................ 28
Penentuan kategori desain seismik (KDS) ditentukan pada pasal 6.5 sebagi berikut Tabel
2.18. Kategori Desain Seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode
pendek SNI-1726-2019 ...................................................................................................... 30
Tabel 2.19. Ketidakberaturan Horizontal SNI-1726-2019................................................ 34
Tabel 2.20. Ketidakberaturan Vertikal SNI-1726-2019.................................................... 35
Tabel 2.21. Penggunaan Pasal SNI Terkait Kategori Desain Seismik KDS ..................... 37
Tabel 4.1. Kategori resiko Bangunan Gedung SNI-1726-2012……………………………………..47
Tabel 4.2. Faktor Keutamaan Gempa SNI-1726-2012 ..................................................... 50
Tabel 4.3. Parameter percepatan tanah SNI-1726-2012 ................................................... 51
Tabel 4 4. Parameter percepatan tanah SNI-1726-2012 ................................................... 53
Tabel 4.5. Koefisien Situs , Fa SNI-1726-2012 ................................................................ 55
Tabel 4.6. Koefisien Situs , Fv SNI-1726-2012 ................................................................ 55
Tabel 4.7. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
perioda pendek SNI-1726-2012 ........................................................................................ 56
Tabel 4.8. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
perioda 1 detik SNI-1726-2012 ........................................................................................ 56
Tabel 4.9. Sistem struktur terhadap tingkat resiko SNI-1726-2012 ................................. 56
Tabel 4.10. Koefisien Faktor R, Cd, dan Ωo SNI-1726-2012 .......................................... 57
Tabel 4.11. Datar Berat Sendiri Bahan bangunan dan komponen Gedung. ..................... 59
Tabel 4.12. Pra rencana dimensi balok ............................................................................. 62
Tabel 4.13. Pra rencana dimensi plat lantai ...................................................................... 63
Tabel 4.14. Pra rencana dimensi kolom ............................................................................ 67
Tabel 4.15. Pra rencana dimensi dinding geser ................................................................ 68
Tabel 4.16. Modal Partisipasi Massa SNI-1726-2012 ...................................................... 90
xviii
Tabel 4.17. Hasil perhitungan perioda alami fundamental SNI-1726-2012 ..................... 91
Tabel 4.18. Hasil perhitungan koefisien respons seismik (Cs) SNI-1726-2012 ............... 91
Tabel 4.19. Perhitungan gempa gempa static SNI-1726-2012 ......................................... 92
Tabel 4.20. Perhitungan gempa gempa statik SNI-1726-2012 ......................................... 95
Tabel 4.21. Gaya geser ragam arah x dengan factor skala baru 1,4352 SNI-1726-2012 .. 97
Tabel 4.22. Data Eksentrititas Torsi Bawaan dari Etabs................................................... 98
Tabel 4.23. Data Eksentrititas Torsi Tak Terduga ............................................................ 99
Tabel 4.24. Faktor Pembesaran Torsi Tak Terduga arah x SNI-1726-2012 ................... 100
Tabel 4.25. Faktor Pembesaran Torsi Tak Terduga arah y SNI-1726-2012 ..................... 101
Tabel 4.26. Eksentrisitas Desain Pada sumbu x ............................................................. 102
Tabel 4.27. Eksentrisitas Desain Pada sumbu y ............................................................. 103
Tabel 4.28. Pengecekan ketidakberaturan horizontal arah x SNI-1726-2012 ................ 105
Tabel 4.29. Pengecekan ketidakberaturan horizontal arah Y SNI-1726-2012................ 106
Tabel 4.30. Pengecekan ketidakberaturan vertikal tipe 1a arah x SNI-1726-2012 ......... 111
Tabel 4.31. Pengecekan ketidakberaturan vertikal tipe 1a arah y SNI-1726-2012 ......... 112
Tabel 4.32. Pengecekan ketidakberaturan vertikal tipe 1b arah x SNI-1726-2012 ........ 113
Tabel 4.33. Pengecekan ketidakberaturan vertikal tipe 1b arah y SNI-1726-2012 ........ 114
Tabel 4.34. Pengecekan ketidakberaturan Berat Massa .................................................. 115
Tabel 4.35. Pengecekan ketidakberaturan Kuat Lateral Tingkat SNI-1726-2012 .......... 117
Tabel 4.36. Pengecekan ketidakberaturan Kuat Lateral Tingkat SNI-1726-2012 .......... 118
Tabel 4.37. Simpangan Antar Lantai Arah x SNI-1726-2012 ........................................ 119
Tabel 4.38. Simpangan Antar Lantai Arah y SNI-1726-2012 ........................................ 120
Tabel 4.39. Pengecekan P-delta Arah x SNI-1726-2012 ................................................ 121
Tabel 4.40. Pengecekan P-delta Arah y SNI-1726-2012 ................................................ 122
Tabel 4.41. Pengecekan Dualsystem Arah x SNI-1726-2012 ........................................ 123
Tabel 4.42. Pengecekan Dualsystem Arah y SNI-1726-2012 ........................................ 124
Tabel 4.43. Hasil analisis dimensi penampang yang di tinjau LT.8 SNI-1726-2012 ..... 151
Tabel 4.44. Parameter percepatan tanah SNI-1726-2019 ............................................... 152
Tabel 4.45. Koefisien situs Fa SNI-1726-2019 .............................................................. 157
Tabel 4.46. Koefisien situs Fv SNI-1726-2019 .............................................................. 158
Tabel 4.47. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
perioda pendek SNI-1726-2019 ...................................................................................... 158
Tabel 4.48. Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
perioda 1 detik SNI-1726-2019 ...................................................................................... 159
Tabel 4.49. Sistem struktur terhadap tingkat resiko........................................................ 159
Tabel 4.50. Koefisien Faktor R, Cd, dan Ωo SNI-1726-2019 ........................................ 160
Tabel 4.51. Rasio Partisipasi Modal Massa SNI-1726-2019 .......................................... 162
Tabel 4.52. Hasil perhitungan perioda alami fundamental SNI-1726-2019 ................... 163
Tabel 4.53. Hasil perhitungan koefisien respons seismik (Cs) SNI-1726-2019 ............. 164
Tabel 4.54. Tabel Perhitungan Gaya Gempa Statis SNI-1726-2019 .............................. 165
Tabel 4.55. Gaya geser ragam arah x dengan factor skala 1,4014 SNI-1726-2019 ........ 168
Tabel 4.56. Gaya geser ragam arah x dengan factor skala baru 1.696 SNI-1726-2019 .. 170
Tabel 4.57. Pengecekan ketidakberaturan horizontal tipe 1a dan 1b arah x SNI-1726-2019
........................................................................................................................................ 171
xix
Tabel 4.58. Pengecekan ketidakberaturan horizontal tipe 1a dan 1b arah y SNI-1726-2019
........................................................................................................................................ 172
Tabel 4.59. Pengecekan ketidakberaturan vertical 1a arah x SNI-1726-2019 ................ 173
Tabel 4.60. Pengecekan ketidakberaturan vertical 1a arah y SNI-1726-2019 ............... 174
Tabel 4.61. Pengecekan ketidakberaturan vertical 1b arah x SNI-1726-2019 ............... 175
Tabel 4.62. Pengecekan ketidakberaturan vertical 1b arah y SNI-1726-2019 ............... 176
Tabel 4.63. Pengecekan ketidakberaturan vertical 5a SNI-1726-2019 ........................... 177
Tabel 4.64. Pengecekan ketidakberaturan vertical 5b SNI-1726-2019........................... 178
Tabel 4.65. Simpangan antar lantai arah x SNI-1726-2019 ............................................ 179
Tabel 4.66. Simpangan antar lantai arah y SNI-1726-2012 ............................................ 180
Tabel 4.67. Pengecekan P-delta arah x SNI-1726-2019 ................................................. 181
Tabel 4.68. Pengecekan P-delta arah x SNI-1726-2019 ................................................. 182
Tabel 4.69. Pengecekan dualsystem arah x RSNI3-1726-2019 ...................................... 183
Tabel 4.70. Pengecekan dualsystem arah x factor skala baru SNI-1726-2019 ............... 184
Tabel 4.71. Hasil output program etabs factor skala baru Vframe arah x SNI-1726-2019
........................................................................................................................................ 185
Tabel 4.72. Hasil perhitungan factor skala baru Vframe arah x SNI-1726-2019 ........... 186
Tabel 4.73. Pengecekan dualsystem arah y SNI-1726-2019 .......................................... 187
Tabel 4.74. Pengecekan skala dualsystem arah y factor skala baru SNI-1726-2019 ...... 188
Tabel 4.75. Hasil output program etabs factor skala baru Vframe arah y SNI-1726-2019
........................................................................................................................................ 189
Tabel 4.76. Hasil perhitungan factor skala baru Vframe arah y SNI-1726-2019 ........... 190
Tabel 4.77. Hasil analisis dimensi penampang SNI-1726-2019 ..................................... 216
1
BAB I
PENDAULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia salah satu negara yang sedang sangat pesat dalam pembangunan
infrastuktur (salah satunya bangunan gedung).Dalam perencanaan suatu
struktur bangunan yaitu bangunan gedung menggunakan beton bertulang
konvensiaonal yang masih familiar diterapkan di indonesia,walaupun sebagian
ada yang menggunakan beton precast.
Di indonesia, dalam perancangan struktur harus mengikuti peraturan
standar tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung, tata cara
pembebanan minimum untuk gedung dan non gedung, dan tata cara ketahanan
gempa untuk bangunan gedung.
Seiring berjalannya waktu, berkembangnya teknologi dan terjadinya gempa
di berbagai wilayah, maka dilakukan pembaharuan peraturan perancangan
struktur agar bangunan aman dari beban lateral gempa. Dalam peraturan gempa
mengalami perubahan yang sebelumnya SNI-1726-2012 dan sekarang SNI-
1726-2019.
Dengan adanya perubahan perkembangan peraturan tersebut,,maka penulis
akan memganalisis apakah peraturan yang keluar dapat meningkatkan
performance bangunan yang didesain yang sudah memakai peraturan-peraturan
sebelumnya.
Oleh karena itu,perubahan standar peraturan perancangan struktur gedung
harus di analisis untuk mengetaui perbandingan berdasarkan peraturan standar
lama dan peraturan standar baru dengan menggunakan program Etabs dengan
studi kasus gedung 15 lantai RNI office park Jl.MT.Haryono Jakarta Timur.
2
1.2.Rumusan Masalah
Pada penulisan tugas akhir ini permasalahan akan difokuskan :
1. Bagaimana perbedaan yang terjadi antara perancangan struktur pada
peraturan SNI Gempa SNI-1726-2012 dan RSNI3-1726-201X, untuk
peraturan pembebanan SNI Beban Minimum SNI-1727-2013 dan untuk
peraturan beton bertulang SNI-2847-2013.
2. Bagaimana pengarunya perubahan standar baru dengan standar lama
pada bangunan gedung 15 lantai RNI office park Jl.MT.Haryono jakarta
timur.
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut, yaitu:
1. Mengetahui perbedaan yang terjadi antara perancangan struktur pada
peraturan SNI Gempa SNI-1726-2012 dan RSNI3-1726-201X, untuk
peraturan pembebanan SNI Beban Minimum SNI-1727-2013 dan untuk
peraturan beton bertulang SNI-2847-2013.
2. Mengetahui Bagaimana pengarunya perubaan standar baru dengan
standar lama pada bangunan gedung 15 lantai RNI office park Jl.
MT.Haryono jakarta timur.
1.4.Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah terbatas pada “studi dan
Analisis bangunan gedung bertingkat tinggi perbandingan SNI-1726-2012 dan
SNI-1726-2019 sebagai berikut :
1. Analisis dengan bantuan program Etabs 9.7.4 pada RNI Office Park
Jl.Mt.Haryono-jakarta timur
2. tanpa memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk proyek, waktu
pelaksanaan proyek, metode pelaksanaan proyek, dan tidak
membandingkan dengan alternatif lain.
3. Tanpa menghitung pendetailan tulangan plat lantai,tangga, dan ramp.
3
4. Tata cara peraturan perancangan struktur sesuai dalam rumusan masalah.
5. Hanya memperhintungan struktur atas.
6. Tidak menguhitung desain elemen kord dan diafragma.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi 5
(lima) bab adalah sebagai berikut :
• Bab I Pendahuluan
Pada bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan
tugas akhir.
• Bab II Landasan Teori
Pada bab ini membahas teori dari berbagai literatur mengenai peraturan-
peraturan SNI untuk bangungan bertingkat tinggi.
• Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini membahas tahapan penelitian
• Bab VI Analisis dan Peritungan
Pada bab ini mengenai hasil perbandingan peraturan standar perancangan
struktur dan perhitungan analisis struktur
• Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dari bab-bab sebelumnya
serta saran-saran yang berguna bagi pengembangan dan penyempurnaan
analisis selanjutnya sesuai dengen keterkaitannya dengan tugas akhir.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum
Pemberlakuan standar baru tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726:2019 secara
resmi menggantikan standar sebelumnya, yaitu SNI-1726-2012.
Para Ahli Struktur terus merevisi Pemberlakuan standar baru, penulis
memfokuskan tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung.
Perubahan standar tentang perancangan struktur gedung tersebut diperlukan
suatu penelitian untuk mengetahui perbedaan perancangan struktur gedung
berdasarkan standar lama dan standar baru serta untuk mengetahui perbandingan
hasil perancangan struktur gedung berdasarkan standar lama dan standar baru.
2.2. Struktur Beton Bertulang
Beton merupakan material yang kuat dalam menaan tekan, namun lemah
dalam menahan Tarik.Oleh karena itu, beton dapat mengalami retak jika beban
yang dipikulnya menimbulkan tegangan tarik yang melebihi kuat tariknya.
Pada suatu struktur balok bertulang, tulangan baja ditanam di dalam beton
sedemikian rupa sehingga gaya tarik yang dibutuhkan untuk menahan momen pada
penampang retak dapat dikembangkan pada tulangan baja.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk mengatasi kelemahan beton dalam
menahan tarik maka ditambahkan tulangan baja pada penampang balok beton yang
berpotensi mengalami tarik saat balok menahan beban.
2.3. Konsep desain
Struktur yang didesain pada dasarnya harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai
berikut :
a. Kuat dalam menahan beban yang direncanakan
b. Memenuhi persyaratan kemampuan layan
c. Memiliki durabilitas yang tinggi
d. Ekonomis
e. Mudah perawatan
5
2.4. Elemen-elemen struktur
Konstruksi bangunan merupakan suatu kerangka pokok fisik bangunan
yang dirancang untuk dapat menahan beban-beban bangunan. Dalam konstruksi
bangunan terdapat komponen struktur seperti balok , kolom, pelat lantai, dan
dinding geser.
2.4.1. Pelat
Pelat beton (concrete slabs) merupakan elemen struktural yang menerima
beban hidup dan beban mati pada lantai yang selanjutnya akan disalurkan ke balok
dan kolom sampai ke struktur bawah. Pelat beton mempunyai peranan yang penting
pada bangunan Gedung bertingkat, baik sebagai pelat lantai dan pelat bordes
ataupun pelat dak pada atap.
Wang, C.K. dan Salmon, C.G. (1979), berdasarkan perbandingan antara
panjang dan lebar, pelat dapat di klasifikasikan menjadi dua macam, yaitu pelat satu
arah (one way slab) jika perbandingannya lebih besar atau sama dengan 2 dan pelat
dua arah (two way slab) jika perbandingan lebih kecil dari pada 2. Pelat satu arah
lazim dirancang sebagai balok dengan lebar tertentu dan diberi tulangan susut dan
suhu pada arah tegak lurus tulangan lentur. Untuk pelat dua arah dapat digunakan
beberapa metode yaitu pendekatan semi elastis, metode garis leleh, metode jalur,
atau dengan sembarang prosedur yang memenuhi syarat keseimbangan dan
kompabilitas geometris yang dapat dipertanggungjawabkan.
2.4.1.1. Berdasarkan Peraturan SNI-2847-2013 Pasal 9.5.3.3
untuk plat dengan balok yang membentang diantara tumpuan pada semua
sisinya , tebal minimum h harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk αfm yang sama atau lebih kecil dari 0.2, harus menggunakan dengan
dipersyaratkan pada plat tanpa balok interior (pasal 9.5.3.2 ).
b. Untuk αfm lebih besar dari 0.2 tapi tidak lebih dari 2.0 , h tidak boleh kurang
dari
𝒉 =𝒍𝒏(𝟎. 𝟖 +
𝒇𝒚𝟏𝟒𝟎𝟎)
𝟑𝟔 + 𝟓𝜷(𝜶𝒇𝒎 − 𝟎. 𝟐)
6
Dan tidak boleh kurang dari 125 mm
c. Untuk αfm lebih besar dari 2.0 ketebalan pelat minimum tidak boleh kurang
dari
𝒉 =𝒍𝒏(𝟎. 𝟖 +
𝒇𝒚𝟏𝟒𝟎𝟎)
𝟑𝟔 + 𝟗𝜷
Dan tidak boleh kurang dari 90 mm
Dimana
ln = panjang bentang bersih dalam arah memanjang dari konstruksi dua
arah, diukur dari muka balok atau tumpuan lain pada kasus lainnya (mm).
a = rasio kekauan lentur tampang balok terhadap kekakuan lentur pelat
dengan lebar dibatasi secara laterak oleh garis-garis sumbu tengah panel-
panel yang bersebelahan (bila ada) pada tiap sisi balok.
am = nilai rata-rata a untuk semua balok pada tepi-tepi suatu panel.
ß = rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek
dari pelat dua arah.
2.4.2. Balok
Balok adalah elemen struktur yang utamanya menahan momen dan geser
dalam. Bila pada elemen struktur juga bekerja gaya aksial maka elemen struktur
tersebut dimanakan elemen balok-kolom.Secara garis besar, perilaku balok beton
bertulang dalam menahan lentur.
2.4.2.1. Berdasarkan SNI-2847-2013 Pasal 9.5(a) tebal minimum balok adalah
sebagai berikut:
7
Tabel 2.1. Tebal Minimum Balok Non Prategang
(sumber : SNI-2847-2013)
2.4.3. Kolom
Kolom adalah elemen struktur tekan yang menumpu balok yang memikul
gaya-gaya pada lantai. Kolom juga dapat didefinisikan sebagai elemen struktur
vertical yang berfungsi menyalurkan gaya tekan aksial, dengan atau tampa
momen, dari pelat lantai dan atap ke pondasi.
Penentuan dimensi kolom dengan persamaan rumus sebagai berikut :
𝑎𝑔 =𝑃𝑢
0.35 𝑓𝑐′
Dimana
Ag = luas penampang kotor kolom
Pu = beban total yang bekerja pada kolom
fc’ = kuat tekan beton
2.4.4. Dinding Struktural
Dinding structural adalah elemen struktur dinding yang berfungsi untuk menahan
gaya lateral yang bekerja (beban gempa). Perhitungan ketebalan dinding struktural
minimum berdasarkan.
2.4.4.1. Berdasarkan SNI-2847-2013 pasal 14.5.3.1
Dinding harus didesain untuk beban eksentris dan beban lateral atau lainnya yang
bekerja pada dinding structural.
Perhitungan tebal dinding miminum sebagai berikut :
8
Tabel 2.2. Tebal minimum dinding
(sumber : SNI-2847-2013)
2.5. Sistem Pembebanan
2.5.1. Pembebanan Gravitasi
Pembebanan gravitasi yang digunakan berdasarkan SNI-1727-2013 yaitu Beban
Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Beban
gravitasi dalam analisis bangunan Gedung tinggi 15 lantai ini meliputi : beban
mati sendiri (dead load), beban mati tambahan (super dead load), beban hidup
(live load), dan beban atap.
2.5.1.1.Beban Mati Berat Sendiri ( dead load )
Beban mati (dead load) adalah berat seluruh komponen elemen structural
bangunan yang terdiri atas pelat, balok, kolom, dan dinding structural.
Beban mati akan dihitung secara otomatis oleh perangkat lunak ETABS
dengan menggunakan jenis material beton bertulang 24 kN/m³.
2.5.1.2.Beban mati tambahan (super dead load)
Beban mati tambahan atau super dead load adalah berat komponen non
structural (arsitek dan MEP) yang terdapat pada struktur bangunan.
Berdasarkan peraturan PPUPRG 1987, dibawah ini adalah berat sendiri
bangunan dan komponen Gedung.
9
Tabel 2.3. berat sendiri bangunan dan komponen Gedung (PPUPRG1987)
2.5.1.3.Beban hidup (live load)
Beban hidup atau live load adalah beban yang terjadi akibat penghunian atau
penggunaan Gedung yang berasal dari orang atau barang yang dapat
berpindah tempat sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembebanan
lantai dan atap.
10
Berdasarkan SNI-1727-2013 Tabel 4.1 Beban hidup yang digunakan
dalam perancangan bangunan Gedung dan struktur lain harus beban
maksimum yang diharapkan terjadi akibat penghunian dan penggunaan
bangunan Gedung,akan tetapi tidak boleh kurang dari beban merata
minimum yang ditetapkan, sebagai berikut
a. Beban kantor = 2.4 kN/m²
b. Beban loby = 4.79 kN/m²
c. Beban parkir = 4.00 kN/m²
d. Beban atap = 0.96 kN/m²
2.6. Beban Gempa
Dalam prosedur perencanaan beban gempa untuk desain seagai gempa
kuat berdasarkan SNI Gempa struktur bangunan tahan gempa pada prinsipnya
oleh direncanakan terhadap beban yang direduksi dengan suatu factor modifikasi
respon struktur (R), yang merupakan representasi tingkat daktalitas yang dimiliki
struktur.
2.6.1. Beban gempa berdasarkan SNI-1726-2012
Dalam perencanaan dan evaluasi struktur bangunan Gedung dan non
Gedung serta berbagai bagian dan peralatan secara umum.Gempa rencana
ditetapkan sebagai gempa dengan mungkin terlewati besarannya selama umur
struktur bangunan 50 tahun adalah sebesar 2%.
2.6.1.1 Analisin gempa static ekivalen
Analisis statik ekivalen merupakan salah satu metode menganalisis struktur
gedung terhadap pembebanan gempa dengan menggunakan beban gempa nominal
statik ekivalen. pada struktur akibat pergerakan tanah dengan gaya-gaya statis yang
ekivalen, dengan tujuan penyederhanaan dan kemudahan di dalam perhitungan.
Metode ini disebut Metode Gaya Lateral Ekivalen (Equivalent Lateral Force
Method).Pada metode ini diasumsikan bahwa gaya horizontal akibat gempa yang
11
bekerja pada suatu elemen struktur, besarnya ditentukan berdasarkan hasil perkalian
antara suatu konstanta berat atau massa dari elemen struktur tersebut.
2.6.1.2. Pembatasan Waktu Getar Alama Fundamental pasal 7.8.2.1
Periode getar struktur merupakan properti yang sangat pentig untuk
diketahui dalam proses perancangan struktur, khususnya dalam struktur bangunan
tahan gempa.Periode getar struktur menentukan besarnya beban gempa yang akan
diaplikasikan dalam perancangan struktur. Selain itu periode getar struktur disebut
juga properti dinamik dari suatu struktur. Periode getar T adalah waktu yang
diperlukan untuk menempuh satu putaran lengkap dari suatu getaran ketika
terganggu dari posisi keseimbangan statis dan kembali ke posisi aslinya. Periode
getar sering disebut secara lengkap dengan periode getar alami struktur dimana
istilah alami tersebut digunakan untuk menggambarkan setiap getaran untuk
menekankan fakta bahwa hal tersebut merupakan properti alami dari struktur yang
bergantung pada massa dan kekakuan yang bergetar secara bebas tanpa adanya gaya
luar.
Perioda fundamental pendekatan (Ta) dalam detik, harus ditentukan dari
persamaan berikut ini :
Dimana
hn = ketinggian struktur dalam m
Ct = dari table koefisien parameter periode pendekatan
x = dari table koefisien parameter periode pendekatan
12
Tabel 2.4. Nilai parameter periode pendekatam Ct dan x
(Sumber : SNI-1726-2012)
Periode fundamental struktur tidak boleh melebihi hasil koefisien untuk batasan
atas pada perioda yang dihitung (Cu).
T< Cu Ta
Tabel 2.5.Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung
(Sumber : SNI-1726-2012)
Perioda yang digunakan :
• Jika tidak memiliki perioda getar dari metoda ‘yang lebih akurat’, maka
digunakan
T=Ta
• Jika memiliki periode getar dari metode ‘yang lebih akurat’ misalnya dari
analisis computer (Tc), maka digunakan
- Jika Tc> Cu Ta , maka Tmax = Cu Ta
- Jika Tc< Tc< Tu Ca , maka Tmax = Tc
- Jika Tc
13
2.6.1.3 Kategori resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung
Tabel 2.6. Kategori resiko bangunan Gedung dan non Gedung SNI-1726-2012
14
2.6.1.4. Parameter Percepatan Terpetakan pasal 6.1.1
Parameter percepatan Ss (Percepatan batuan dasar pada periode pendek) dan
S1 (Percepatan batuan dasar pada periode 1 detik) harus ditetapkan masing-masing
dari respon spectral percepatan 0.2 detik dan 1 detik dalam peta gerak tanah seismic
dengan kemungkinan 2 persen terlampai dalam 50 tahun (MCER 2 persen dalam 50
tahun) dan dinyatakan dalam bilangan decimal terhadap percepatan gravitasi . bila
S1 ≤ 0.04g dan Ss ≤ 0.15g, makan struktur bangunan boleh dimasukkan ke dalam
kategori desain seismic A.
2.6.1.5 Kelas Situs pasal 6.1.2
Berdasarkan sifat-sifat tanah pada situs, maka situs harus diklasifikasi
sebagai kelas situs SA,SB,SC,SC,SE, atau SF. Bila sifat-sifat tanah tidak
terindentifikasi secara jelas sehingga tidak bisa ditentukan kelas situsnya, maka
kelas situs SE dapat digunakan kecuali jika pemerintah/dinas yang berwenang
memiliki data geoteknik yang dapat menentukan kelas situs SF.
2.6.1.6 Koefisien situs Fa dan Fv pasal 6.2
Untuk menentukan respon spectra percepatan gempa MCER dipermukaan
tanah, diperlukan factor amplikasi sesismik pada perioda 0.2 detik dan 1 detik.
Fakor amplikasi meliputi faktor amplikasi getaran terkait percepatan pada getaran
perioda pendek (Fa) dan factor amplikasi terkait percepatan ang mewakili getaran
perioda 1 detik (Fv).
Tabel 2.7. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2012
(Sumber: SNI-1726-2012)
15
Tabel 2.8. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2012
(Sumber: SNI-1726-2012)
2.6.1.7. Parameter Percepatan Spektral Desain pasal 6.3
Parameter percepatan spektrak desain untuk periode pendek (SDS), dan
perioda 1 detik (SD1) harus ditentukan melalui rumus sebagai berikut :
𝑆𝑑𝑠 =2
3𝑆𝑚𝑠
𝑆𝑑1 =2
3𝑆𝑚1
Dimana
SDS = parameter percepatan respon spectral pada perioda pendek
SD1 = parameter percepatan respon spectral pada perioda 1 detik
SMS = parameter percepatan respon spectral MCE pada perioda pendek yan
sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs
SM1 = parameter percepatan respon spectral MCE pada perioda 1 detik yang
sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs
2.6.1.8. Spektrum Respon Desain pasal 6.4
a. Untuk perioda yang lebih kecil dari To, spektrum respons percepatan
desain (Sa) harus diambil dari persamaan :
16
b. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan To dan lebih kecil dari
atau sama dengan Ts ,spektrum respon percepatan desain Sa sama dengan
Ss.
c. Untuk perioda lebih besar dari Ts, spektrum respons percepatan desain
Sa, diambil berdasarkan persamaan :
Dimana :
Gambar 2.1. Spektrum Respons Desain SNI-1726-2012
17
2.6.1.9. Katageri desain pasal 6.5
Penentuan kategori desain seismik (KDS) sebagi berikut :
Tabel 2.9. Kategori Desain Seismik berdasarkan parameter respons percepatan
pada periode pendek
(Sumber: SNI-1726-2012)
2.6.1.10. Simpangan Antar Lantai pasal 7.8.6
Penentuan simpangan lantai atau story drift desain harus dihitung sebagai
selisih terbesar dari titik-titik diatas dan dibawah tingkat di sepanjang salah satu
bagian tepi struktur.
Defleksi pusat massa ditingkat ₓ (δₓ) (mm) harus ditentukan sesuai dengan
persamaan rumus sebagai berikut :
Dimana :
Simpangan antar lantai (δ) berdasarkan pasal 7.12.1 tidak boleh melebihi
simpangan antar lantai ijin (δa) seperti ditetapkan pada tabel berikut ini :
18
Tabel 2.10. Simpangan antar lantai ijin (δa)
*hsₓ adalah tinggi tingkat di bawah tingkat ₓ
(Sumber: SNI-1726-2012)
2.6.1.11. Gaya Geser Dasar pasal 7.8.1
Gaya geser dasar (V) merupakan penganti/penyederhanaan dari getaran
gempa bumi yang bekerja pada dasar bangunan dan selanjutnya digunakan sebagai
gaya gempa rencana yang ditinjau dalam perencanaan dan evaluasi struktur
bangunan Gedung, (Widodo,2011).Menurut Gaya geser dasar dalam arah yang
ditetapkan harus ditentukan sesuai persamaan rumus sebagai berikut :
V = Cs.W.g
Dimana
Cs = Koefisien respons seismik (pasal 7.8.1.1)
W = Berat seismik efektif (pasal 7.7.2)
g = gravitasi
Koefisien respon seismik Cs, harus dihitung sesuai dengan rumus berikut ini :
Cs = 𝑆𝑑𝑠
𝑅
𝐼𝑒
Dimana
Sds = parameter percepatan spektrum respon desain dalam rentang perioda
pendek
R = factor modifikasi respons
19
Ie = Faktor keutamaan gempa
Nilai Cs yang dihitung ,
Cs = 𝑆𝑑𝑠
𝑅
𝐼𝑒
< Cs = 𝑆𝑑𝑠
𝑇(𝑅
𝐼𝑒)
Cs harus tidak kurang dari
Cs = 0.044Sds.Ie ≥ 0.01
Untuk struktur yang berlokasi dimana SI sama dengan atau lebih besar dari 0.6g,
Maka Cs > Cs = 0.5 𝑆𝐼
𝑅
𝐼𝑒
2.6.1.12. Pengaruh P-Delta pasal 7.8.7
Pengaruh P-Delta pada geser dan momen tingkat, gaya dan momen elemen
sruktur yang dihasilkan dan simpangan antar lantai tingkat yang timbul oleh
pengaruh ini tidak disyaratkan untuk diperhitungkan bila koefisien stabilitas (θ)
ditentukan oleh persamaan rumus sebagai berikut :
𝜃 =𝑃ₓ∆𝐼ₑ
𝑉ₓℎ𝑠𝑥𝐶𝑑
Dimana
Pₓ = beban desain vertical total pada dan diatas dingkat x (kN)
∆ = simpangan antar tingkat lantai
Iₑ = factor keutamaan gempa
Vₓ = gaya geser seismic yang bekerja antara tingkat x
hsx = tinggi tingkat dibawah tingkat x (mm)
Cd = factor pembesaran defleksi
Koefisien stabilitas (θ) harus lebih kecil dari θmax ,
𝜃𝑚𝑎𝑥 =0.5
𝛽𝐶𝑑≤ 0.25
Dimana
20
β = rasio kebutuhan geser terhadap kapasitas geser untuk tingkat antara tingkat x
dan x-1
2.6.1.13. Eksentrisitas dan Torsi pasal 7.8.4.2
a. Torsi Tak terduga
Berdasarkan Pasal 7.8.4.2 , Nilai torsi tidak terduga arah x dan y , dicek saat
struktur diberi torsi tidak terduga sebesar 5% dimensi struktur tegak lurus terhadap
arah gaya yang ditetapkan.
b. Pembesaran Momen Torsi Tak Terduga
Struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik C,D,E, dan F dimana
tipe 1a atau 1b ketidakberatiran torsi harus mempunyai pengaruh yang
diperhitungkan dengan mengalikan Mta di masing-masing tingkat dengan faktor
pembesaran torsi (Ax), dengan rumus berikut ini ;
𝐴ₓ = (𝛿𝑚𝑎𝑥
1.2𝛿𝑎𝑣𝑔)²
Dimana
δmax = perpindahan maksimum di tingkat x (mm) yang dihitung dengan
mengasumsikan Ax=1
δavg = rata-rata perpindahan di titik-titik terjauh struktur di tingkat x yang
dihitung dengan mengasumsikan Ax=1
factor pembesaran torsi (Ax) tidak boleh melebihi 3.0 .Pembebanan yang lebih
parah untuk masing-masing elemen harus didesain ulang.
Gambar 2.2. Fakor Pembesaran Torsi (Ax)
21
2.6.1.14. Ketidakberaturan Horizontal dan Ketidakberaturan Vertikal pasal
7.3.2
Struktur Gedung yang mempunyai satu atau lebih tipe ketidakberaturan
harus dianggap mempunyai ketidakberaturan struktur Horizontal dan
Ketidakberaturan Vertikal.
Tabel 2.11. Ketidakberaturan Horizontal
(Sumber, SNI-1726-2012)
22
Tabel 2.12. Ketidakberaturan Vertikal
(Sumber, SNI-1726-2012)
2.6.1.15. Analisis Spektrum Respons Ragam pasal 7.9
Analisi harus dilakukan untuk menentukan ragam getar alami struktur
.Analisis harus menyertakan jumlah ragam yang cukup untuk mendapatkan
partisipasi massa ragam terkombinasi sebesar paling sedikit 90 persen dari massa
actual dalam masing-masing arah horizontal orthogonal.
Nilai untuk masing-masing parameter desain terkait gaya yang ditinjau ,termasuk
simpangan antar lantai , gaya dukung , dan gaya elemen struktur individu untuk
masing-masing ragam respons harus dihitung menggunakan properti masing-
masing ragam dan spektrum respon dibagi dengan kuantitas (R/Iₑ).Nilai untuk
perpindahan dan kuantitas simpangan antar lantai harus dikalikan (Cd/Iₑ).
23
2.6.1.16. 2.6.2.15. Kombinasi Pembebanan dan Pengaruh Beban Gempa
Elemen-elemen struktur didesain sedemikian hingga kuat rencanana sama atau
melebihi pengaruh beban-beban factor.
1. 1.4D
2. 1,2D+1.6L+0.5(Lr atau R)
3. 1.2D+1.6 (Lr atau R) + (L atau 0.5W)
4. 1.2D+1.0W + L+0.5 (Lr atau R)
5. 1.2D+1.0E+L
6. 0.9D+1.0W
7. 0.9D+1.0E
Pengaruh Beban Gempa E, ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
- Untuk konbinasi beban 5
E = Eh + Ev
- Untuk konbinasi beban 7
E = Eh – Ev
Dengan Eh dan Ev ditentukan dengan rumus berikut ini :
- Eh = ρԚE
- Ev = 0.2SdsD
Dimana
U = kuat perlu
D = beban mati
L = beban hidup
Lr = beban hidup atap
R = beban hujan
W = beban angina
E = beban gempa
Eh = pengaruh beban gempa horizontal
Ev = pengaruh beban gempa vertical
ρ = factor redudansi
ԚE = pengaruh beban gempa horizontal dari V atau Fp
24
Sds = parameter percepatan spektrum respons desain pada periode pendek
2.6.2. Berdasarkan SNI-1726-2019
Dalam perencanaan dan evaluasi struktur bangunan Gedung dan non
Gedung serta berbagai bagian dan peralatan secara umum.Gempa rencana
ditetapkan sebagai gempa dengan mungkin terlewati besarannya selama umur
struktur bangunan 50 tahun adalah sebesar 2%.
2.6.2.1. Pembatasan Waktu Getar Alama Fundamental pasal 7.8.2
Periode getar struktur merupakan properti yang sangat pentig untuk
diketahui dalam proses perancangan struktur, khususnya dalam struktur bangunan
tahan gempa.Periode getar struktur menentukan besarnya beban gempa yang akan
diaplikasikan dalam perancangan struktur. Selain itu periode getar struktur disebut
juga properti dinamik dari suatu struktur. Periode getar T adalah waktu yang
diperlukan untuk menempuh satu putaran lengkap dari suatu getaran ketika
terganggu dari posisi keseimbangan statis dan kembali ke posisi aslinya. Periode
getar sering disebut secara lengkap dengan periode getar alami struktur dimana
istilah alami tersebut digunakan untuk menggambarkan setiap getaran untuk
menekankan fakta bahwa hal tersebut merupakan properti alami dari struktur yang
bergantung pada massa dan kekakuan yang bergetar secara bebas tanpa adanya gaya
luar.
Perioda fundamental pendekatan (Ta) dalam detik, harus ditentukan dari
persamaan berikut ini :
Dimana
hn = ketinggian struktur dalam m
Ct = dari table koefisien parameter periode pendekatan
x = dari table koefisien parameter periode pendekatan
25
Tabel 2.13. Nilai parameter periode pendekatam Ct dan x SNI-1726-2019
(Sumber : RSNI3-1726-2019)
Periode fundamental struktur tidak boleh melebihi hasil koefisien untuk batasan
atas pada perioda yang dihitung (Cu).
T< Cu Ta
Tabel 2.14. Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung SNI-1726-
2019
(Sumber : RSNI3-1726-2019)
Perioda yang digunakan :
• Jika tidak memiliki perioda getar dari metoda ‘yang lebih akurat’, maka
digunakan
T=Ta
• Jika memiliki periode getar dari metode ‘yang lebih akurat’ misalnya dari
analisis computer (Tc), maka digunakan
- Jika Tc> Cu Ta , maka Tmax = Cu Ta
- Jika Tc< Tc< Tu Ca , maka Tmax = Tc
- Jika Tc
26
2.6.2.2 Kategori resiko Bangunan Gedung dan Non Gedung
Tabel 2.15. Kategori resiko bangunan Gedung dan non Gedung SNI-1726-2019
(Sumber,RSNI3-1726-2019)
27
2.6.1.3. Parameter Percepatan Terpetakan pasal 6.1
Parameter percepatan Ss (Percepatan batuan dasar pada periode pendek) dan
S1 (Percepatan batuan dasar pada periode 1 detik) harus ditetapkan masing-masing
dari respon spectral percepatan 0.2 detik dan 1 detik dalam peta gerak tanah seismic
dengan kemungkinan 2 persen terlampai dalam 50 tahun (MCER 2 persen dalam 50
tahun) dan dinyatakan dalam bilangan decimal terhadap percepatan gravitasi . bila
S1 ≤ 0.04g dan Ss ≤ 0.15g, makan struktur bangunan boleh dimasukkan ke dalam
kategori desain seismic A.
2.6.2.4 Kelas Situs pasal 6.1.3
Berdasarkan sifat-sifat tanah pada situs, maka situs harus diklasifikasi
sebagai kelas situs SA,SB,SC,SC,SE, atau SF. Bila sifat-sifat tanah tidak
terindentifikasi secara jelas sehingga tidak bisa ditentukan kelas situsnya, maka
kelas situs SE dapat digunakan kecuali jika pemerintah/dinas yang berwenang
memiliki data geoteknik yang dapat menentukan kelas situs SF.
2.6.2.5 Koefisien situs Fa dan Fv pasal 6.2
Untuk menentukan respon spectra percepatan gempa MCER dipermukaan
tanah, diperlukan factor amplikasi sesismik pada perioda 0.2 detik dan 1 detik.
Fakor amplikasi meliputi faktor amplikasi getaran terkait percepatan pada getaran
perioda pendek (Fa) dan factor amplikasi terkait percepatan ang mewakili getaran
perioda 1 detik (Fv).
Tabel 2.16. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2019
(Sumber: RSNI3-1726-2019)
28
Tabel 2.17. Koefisien Situs Fa SNI-1726-2019
(Sumber: RSNI-1726-2019)
2.6.2.6. Parameter Percepatan Spektral Desain pasal 6.3
Parameter percepatan spektrak desain untuk periode pendek (SDS), dan
perioda 1 detik (SD1) harus ditentukan melalui rumus sebagai berikut :
𝑆𝑑𝑠 =2
3𝑆𝑚𝑠
𝑆𝑑1 =2
3𝑆𝑚1
Dimana
SDS = parameter percepatan respon spectral pada perioda pendek
SD1 = parameter percepatan respon spectral pada perioda 1 detik
SMS = parameter percepatan respon spectral MCE pada perioda pendek yan
sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs
SM1 = parameter percepatan respon spectral MCE pada perioda 1 detik yang
sudah disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs
2.6.2.7. Spektrum Respon Desain pasal 6.4
a. Untuk perioda yang lebih kecil dari To, spektrum respons percepatan
desain (Sa) harus diambil dari persamaan :
29
b. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan To dan lebih kecil dari
atau sama dengan Ts ,spektrum respon percepatan desain Sa sama dengan
Ss.
c. Untuk perioda lebih besar dari Ts, spektrum respons percepatan desain
Sa, diambil berdasarkan persamaan :
d. Untuk perioda lebih besar dari TL, respons spektra percepatan desain Sa
diambil dengan persamaan :
Dimana :
Gambar 2.3. Spekrum Respons Desain SNI-1726-2019
30
2.6.2.8. Katageri desain pasal 6.5
Penentuan kategori desain seismik (KDS) ditentukan pada pasal 6.5 sebagi berikut
Tabel 2.18. Kategori Desain Seismik berdasarkan parameter respons percepatan
pada periode pendek SNI-1726-2019
(Sumber: RSNI3-1726-2019)
2.6.2.9. Simpangan Antar Lantai pasal 7.8.6
Penentuan simpangan lantai atau story drift desain harus dihitung sebagai
selisih terbesar dari titik-titik diatas dan dibawah tingkat di sepanjang salah satu
bagian tepi struktur.
Defleksi pusat massa ditingkat ₓ (δₓ) (mm) harus ditentukan sesuai dengan
persamaan rumus sebagai berikut :
Dimana :
31
Gambar 2.4. Penentuan Simpangan Antar Lantai
2.6.2.10. Gaya Geser Dasar pasal 7.8.1
Gaya geser dasar (V) merupakan penganti/penyederhanaan dari getaran
gempa bumi yang bekerja pada dasar bangunan dan selanjutnya digunakan sebagai
gaya gempa rencana yang ditinjau dalam perencanaan dan evaluasi struktur
bangunan Gedung, (Widodo,2011).Menurut SNI-1726-2012 Pasal 7.8.1, gaya
geser dasar dalam arah yang ditetapkan harus ditentukan sesuai persamaan rumus
sebagai berikut :
V = Cs.W
Dimana
Cs = Koefisien respons seismik (pasal 7.8.1.1)
W = Berat seismik efektif (pasal 7.7.2)
Koefisien respon seismik Cs, harus dihitung sesuai dengan rumus berikut ini :
Cs = 𝑆𝑑𝑠
𝑅
𝐼𝑒
Dimana
Sds = parameter percepatan spektrum respon desain dalam rentang perioda
pendek
R = factor modifikasi respons
32
Ie = Faktor keutamaan gempa
Nilai Cs yang dihitung ,
Cs = 𝑆𝑑𝑠
𝑅
𝐼𝑒
< Cs = 𝑆𝑑𝑠
𝑇(𝑅
𝐼𝑒)
Cs harus tidak kurang dari
Cs = 0.044Sds.Ie ≥ 0.01
Untuk struktur yang berlokasi dimana SI sama dengan atau lebih besar dari 0.6g,
Maka Cs > Cs = 0.5 𝑆𝐼
𝑅
𝐼𝑒
2.6.2.11. Pengaruh P-Delta pasal 7.8.7
Pasal 7.8.7, Pengaruh P-Delta pada geser dan momen tingkat, gaya dan
momen elemen sruktur yang dihasilkan dan simpangan antar lantai tingkat yang
timbul oleh pengaruh ini tidak disyaratkan untuk diperhitungkan bila koefisien
stabilitas (θ) ditentukan oleh persamaan rumus sebagai berikut :
𝜃 =𝑃ₓ∆𝐼ₑ
𝑉ₓℎ𝑠𝑥𝐶𝑑
Dimana
Pₓ = beban desain vertical total pada dan diatas dingkat x (kN)
∆ = simpangan antar tingkat lantai
Iₑ = factor keutamaan gempa
Vₓ = gaya geser seismic yang bekerja antara tingkat x
hsx = tinggi tingkat dibawah tingkat x (mm)
Cd = factor pembesaran defleksi
Koefisien stabilitas (θ) harus lebih kecil dari θmax ,
𝜃𝑚𝑎𝑥 =0.5
𝛽𝐶𝑑≤ 0.25
Dimana
33
β = rasio kebutuhan geser terhadap kapasitas geser untuk tingkat antara tingkat x
dan x-1
2.6.2.12. Eksentrisitas dan Torsi pasal 7.8.4.2
a. Torsi Tak terduga
Nilai torsi tidak terduga arah x dan y , dicek saat struktur diberi torsi tidak
terduga sebesar 5% dimensi st