21
A Tari Andun Bengkulu Tari Angguk Yogyakarta Tari Angsa B Tari Badui Tari Baksa Kembang Tari Balean Dadas Tari Bali Tari Balumpa Tari Bambangan Cakil Tari Bangbarongan Tari Banjar Tari Banyumasan Tari Batu Nganga Tari Bedana Tari Bedhaya Srimpi Tari Bedhoyo Tari Belian Tari Beksan Lawung Ageng Tari Bengberokan Tari Bidadari Teminang Anak Tari Bines Tari Bosara Tari Bungai C Tari Cantik Tari Caci Tari Cakalele Tari Campak Tari Cangget Tari Cimade Tari Cikeruhan Tari Cokek tari cendrawasih D Tari Didong Tari Dinggu E Tari Ebeg Tari Emprak Tari Ende Lio G Tari Gambu Tari Gambuh Tari Gambyong Tari Gambyong Pareanom Tari Gandrung Tari Gareng Lameng

Tugas Amel Tari

  • Upload
    raha321

  • View
    333

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Amel Tari

ATari Andun BengkuluTari Angguk YogyakartaTari AngsaBTari BaduiTari Baksa KembangTari Balean DadasTari BaliTari BalumpaTari Bambangan CakilTari BangbaronganTari BanjarTari BanyumasanTari Batu NgangaTari BedanaTari Bedhaya SrimpiTari BedhoyoTari BelianTari Beksan Lawung AgengTari BengberokanTari Bidadari Teminang AnakTari BinesTari BosaraTari BungaiCTari CantikTari CaciTari CakaleleTari CampakTari CanggetTari CimadeTari CikeruhanTari Cokektari cendrawasihDTari DidongTari DingguETari EbegTari EmprakTari Ende LioGTari GambuTari GambuhTari GambyongTari Gambyong PareanomTari GandrungTari Gareng LamengTari GawiTari Gending SriwijayaTari Giring-giringTari Gitek BalenTari Golek MenakTari GongTari GuelTari Gonjar-GanjurH

Page 2: Tugas Amel Tari

Tari HudoqJTari JagerTari JaipongTari JangerTari JanggetTari JapenTari Joged BumbungTari Joged LambakKTari KamberoTari KandaganTari KanjarTari KecakTari KejeiTari KendalenTari Ketuk TiluTari KeurseusTari KijangTari KipasTari KridhajatiTari Kuda lumpingLTari LariangiTari LaweutTari LawatiTari LawungTari LegongTari LenggerTari LensoTari Likok PuloTari LilinTari LumenseMTari MaengketTari Mak InangTari Mak YongTari ManasaiTari MelintingTari MeminangTari MerakTari MesekatTari Moang SangkalTari MonongTari Mpaa LenggoTari Mpaa SampariTari Mung DheTari MusyohN

Tari Nandak GanjenTari Nahar IlaaTari Nandak GanjenP

Page 3: Tugas Amel Tari

Tari Panji SemirangTari PajagaTari PajogeTari PakarenaTari PakenaTari PalaTari PasambahanTari PayungTari Pecuk KinaTari PedangTari PendetTari PerangTari PhoTari PingganTari PiringTari Poco-pocoTari PolopaloTari PonareTari PotimbeTari PukatTari Pule CindeTari Putri BekhusekTari PukekRTari Radap RahayuTari RakyatTari RanggukTari Rantak MinangkabauTari Rantak KudoTari Rapa'i GelengTari Ratéb MeuseukatTari ReogTari RemoTari RejangTari RampaiSTari SamanTari SanghyangTari SeblangTari Sekapur SirihTari Selamat DatangTari Selampit DelapanTari SembahTari Serampang Dua BelasTari SerimpiTari SeudatiTari SewahTari SintrenTari SlawatanTari SuanggiTari Suru BoekT[ Tari Taluput ] Tari TambunTari TandakTari TandukTari TanggaiTari Tayub

Page 4: Tugas Amel Tari

Tari TenunTari Tiga SerangkaiTari TopengTari Topeng BaliTari Topeng CirebonTari Topeng IrengTari Topeng KelanaTari Topeng KuncaranTari Topeng PrianganTari Topeng SinokTari Tor-TorTari TrengganonTari TrunajayaUTari Ula-ula LembingWTari WayangTari Wira PertiwiTari WiranataYTari YapongTari YospanZTari Zapin

NUSANTARA Sabtu, 02 Februari 2013TARI JAIPONG

Tari jaipong atau Jaipongan adalah sebuah kesenian dari sunda berupa seni tari dengan diiringi musik Degung, yang dulunya bernama ketuk tilu dan bermula diciptakan seniman berbakat yang bernama gugum gumilar. yang menjadi ciri utama Jaipongan adalah gaya kaleran,alami dan apa adanya, ceria, erotis, humoris, bersemangat, berspontanitas, dan kesederhanaan. Tari Raden Bojong,Tari Daun dan Pulus Keser Bojong adalah karya tari jaipong Gugum Gumbira yang pertamakalinya.

Page 5: Tugas Amel Tari

Gerakan-gerakan pada TARI JAIPONG sangat dipengaruhi oleh kliningan, pencak silat, seni ketuk tilu, dan ronggeng sehingga terbentuk GERAKAN TARI YANG INDAH dan enak untuk kita tonton

Dalam garak Tari Jaipong dapat dibedakan dari beberapa bagian diantaranya 1. Gerakan pembuka yang disebut juga Bukaan 2 . Bagian dari gerakan-gerakan yang disebut Pencungan3.  pemberhentian atau titik disebut Ngala4.  Pindahan dari peralihan sesudah ngala disebut Mincit

Dalam perjalanannya kesenian Jaipongan terjadi pro kontra mengenai keerotisan dalam pakaian dan gaya tariannya. namun meski demikian seni JAIPONGAN masih tetap eksis di berbagai acara pentas nasional maupun Internasional

sumber : http://www.youtube.com/watch?v=VbKGMXFDNKA

Diposkan oleh Duo Dhil di 05.34 1 komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Label: indonesia, jaipong, Jawa Barat, kebudayaan, kesenian, nusantara, sejarah, seni, tari TARI MERAK Tari Merak merupakan salah satu tarian daerah kreasi baru yang dikreasikan oleh Raden TjetjepSomantri sekitar tahun 1950-an, yang kemudian direvisi kembali oleh dra. Irawati Durban pada tahun 1965.Pada tahun 1985 dra. Irawatai merevisi kembali koreografi tari merak dan mengajarkannya secara langsung pada Romanita Santoso pada tahun 1993.Walaupun tarian ini dibawakan oleh penari wanita, namun sebenarnya tarian ini mengambarkan tingkah laku merak jantan dalam menebatkan pesonanya kepad merak betina.Dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha merak jantan untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan panjang.Dalam usahanya menarik merak betina, sang jantan akan menampilkan pesona terbaik yang ada pada dirinya hingga mampu membuat sang betina terpesona dan berlanjut pada ritual pekawinan.

Page 6: Tugas Amel Tari

Gerakan tari merak lebih didominasi oleh gerakan yang menggambarkan keceriaan dan kegembiraan yang dipancarkan oleh sang merak jantan. Dan nilai keceriaan yang digambarkan dalam tari merak semakin jelas dengan penggunaan kostum yang digunakan oleh sang penari.Dalam membawakan tarian merak, umumnya penari akan menggunakan kostum yang berwarna – warni dengan aksesoris yang semakin mempertegas kesan burung merak jantan.Dan yang tidak pernah ketinggalan dalam kostum tari merak adalah sayap burung merak yang bisa dibentangkan dan hiasan kepala (mahkota) yang akan bergoyang – goyang ketika penari menggerakan kepalanya.Fungsi Tari MerakSedangkan untuk fungsi tari merak, tarian ini sering ditampilkan sebagai tarian persembahan atau tarian penyambutan. Berikut adalah beberapa fungsi tari merak :sebagai tarian persembahan untuk para tamu yang hadir dalam resepsi pernikahansebagai tarian penyambutan untuk rombongan pengantin pria ketika menuju pelaminansebagai tarian penyambutan tamu agung dalam sebuah acara atau ritualsebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam kancah internasional. (nn)

sumber : http://www.youtube.comDiposkan oleh Duo Dhil di 05.29 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Label: indonesia, Jawa, kebudayaan, kesenian, nusantara, sejarah, tari, tari Merak TARI PIRING Tari Piring merupakan tarian khas dari daerah Sumatera Barat, Minang Kabau. Tarian khas ini sudah sangat terkenal di Indonesia. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas Sejarah Asal Usul Tari Piring yang sangat terkenal tersebut sebagai penambah

Page 7: Tugas Amel Tari

wawasan dan pengetahuan kita terhadap budaya bangsa. Mari kita simak informasi lengkapnya dibawah ini.

Tari PiringPada mulanya, Tari Piring ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.

Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi Tari Piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.

Di Malaysia , tarian piring dipersembahkan ketika majelis perkawinan terutama bagi keluarga berada, bangsawan dan hartawan di sebuah kampung. Tarian ini biasa dilihat di kawasan Seremban, Kuala Pilah dan Rembau oleh kumpulan tertentu. Ada yang dipersembahkan dengan pakaian lengkap dan pakaian tarian tidak lengkap. Sedikit bayaran akan dikenakan jika menjemput kumpulan tarian ini mempersembahkan tarian piring. 10 - 20 menit diperuntukkan untuk persembahan tarian ini.

 Tarian piring dan silat dipersembahkan di hadapan mempelai di luar rumah. Majelis perkawinan atau sesuatu apa-apa majlis akan lebih meriah jika diadakan tarian piring. Namun begitu, segelintir masyarakat tidak dapat menerima kehadiran kumpulan tarian kerana dianggap ada percampuran lelaki dan perempuan. Bagi mengatasi masalah itu, kumpulan tarian disertai hanya gadis-gadis sahaja.Kira-kira 8 (delapan) abad yang lalu, Tari Piring telah ada di wilayah kehulauan Melayu. Tari Piring identik dengan Sumatera Barat. Hingga masa kerajaan Sri Vilaya, eksistensinya masih ada bahkan semakin mentradisi. Pada saat masa-masa kejayaan kerajaan Majapahitlah, tepatnya abad ke-16, kerajaan Sri Vijaya dipaksa jatuh.

Namun demikian, Tari Piring tidak lantas ikut lenyap. Bahkan, Tari Piring mengalami perkembangan ke wilayah-wilayah Melayu lain seiring hengkangnya pengagum setia Sri Vijaya. Bergantinya pelaku peradaban memaksa adanya perubahan konsep, orientasi dan nilai pada Tari Piring.

Pada awalnya Tari Piring diperuntukkan buat sesembahan para dewa, dibarengi dengan penyediaan sesaji dalam bentuk makanan yang lezat-lezat. Tarian ini dibawakan oleh beberapa perempuan yang dengan penampilan khusus, berbusana indah, sopan, tertib, dan lemah lembut.

Dalam perjalanannya, orientasi atau tujuan sesembahan Tari Piring bergeser drastis. Ketika Islam datang, orientasi penyajian tidak lagi tertuju pada para dewa, namun dipersembahkan kepada para raja dan pejabat, khususnya saat ada pertemuan atau forum khusus dan istimewa lainnya. Selain itu, Tari Piring juga semakin populer dan tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan elit tertentu.

Page 8: Tugas Amel Tari

Tidak cukup sampai disitu, perubahan orientasi terus dilakukan. Arti dan makna Tari Piring diartikan secara agak luas. Dalam konteks ini, raja tidak harus kepala negara atau pemimpin kekusaan politik pada rakyatnya, tapi bisa dianalogikan dengan sepasang pengantin. Sang pengantin adalah raja, yaitu “raja sehari”. Karena itulah tradisi Tari Piring kerap dipersembahkan dihadapan “raja sehari” (pengantin) saat bersanding dipelaminan dalam acara walimatul ‘arsy.

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang, adalah salah satu jenis Seni Tari yang berasal dari Sumatra Barat yaitu masyarakat Minangkabau disebut dengan Tari Piring karena para penari saat menari membawa piring.

Pada awalnya dulu kala Tari Piring diciptakan untuk memberi persembahan kepada para dewa ketika memasuki masa panen, tapi setelah datangnya agama islam di Minangkabau Tari Piring tidak lagi untuk persembahan para dewa tapi ditujukan bagi majlis-majlis keramaian yang dihadiri oleh para raja atau para pembesar negeri, Tari Piring juga dipakai dalam acara keramaian lain misalnya seperti pada acara pesta perkawinan.

Mengenai waktu kemunculan pertama kali Tari Piring ini belum diketahui pasti, tapi dipercaya bahwa Tari Piring telah ada di kepulaian melayu sejak lebih dari 800 tahun yang lalu. Tari Piring juga dipercaya telah ada di Sumatra barat dan berkembang hingga pada zaman Sri Wijaya. Setelah kemunculan Majapahit pada abad ke 16 yang menjatuhkan Sri Wijaya, telah mendorong Tari Piring berkembang ke negeri-negeri melayu yang lain bersamaan dengan pelarian orang-orang sri wijaya saat itu.

sumber :  http://www.youtube.com

Page 9: Tugas Amel Tari

Diposkan oleh Duo Dhil di 05.22 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Label: asia, indonesia, kebudayaan, kesenian, nusantara, sejarah, seni, sumatera barat, tari, tari piring Kamis, 31 Januari 2013TARI PENDET

Tari Pendet termasuk dalam jenis tarian wali, yaitu tarian Bali yang dipentaskan khusus untuk keperluan upacara keagamaan. Tarian ini diciptakan oleh seniman tari Bali, I Nyoman Kaler, pada tahun 1970-an yang bercerita tentang turunnya Dewi-Dewi kahyangan ke bumi. Meski tarian ini tergolong ke dalam jenis tarian wali namun berbeda dengan tarian upacara lain yang biasanya memerlukan para penari khusus dan terlatih, siapapun bisa menarikan tari Pendet, baik yang sudah terlatih maupun yang masih awam, pemangku pria dan wanita, kaum wanita dan gadis desa. Pada dasarnya dalam tarian ini para gadis muda hanya mengikuti gerakan penari perempuan senior yang ada di depan mereka, yang mengerti tanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Tidak memerlukan pelatihan intensif. 

Pada awalnya tari Pendet merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, yang menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa-Dewi ke alam marcapada,merupakan pernyataan persembahan dalam bentuk tarian upacara. Lambat laun, seiring perkembangan zaman, para seniman tari Bali mengubah tari Pendet menjadi tari “Ucapan Selamat Datang”, dilakukan sambil menaburkan bunga di hadapan para tamu yang datang, seperti Aloha di Hawaii. Kendati demikian bukan berarti tari Pendet jadi hilang kesakralannya. Tari Pendet tetap mengandung anasir sakral-religius dengan menyertakan muatan-muatan keagamaan yang kental. Dan tari pendet disepakati lahir pada tahun 1950. 

Page 10: Tugas Amel Tari

sumber : http://www.youtube.comDiposkan oleh Duo Dhil di 19.58 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Label: asia, bali, indonesia, kebudayaan, kesenian, nusantara, tari, tari pendet TARI SAMAN

Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini.

SejarahMengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.

Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang

Page 11: Tugas Amel Tari

hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.

Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.

Makna dan FungsiTari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah.Berikut contoh sepenggal syair dalam tari S aman:

Reno tewa ni beras padi, manuk kedidi mulu menjadi rempulis bunge.

Artinya:

Betapa indahnya padi di sawah dihembus angin yang lemah gemulai. Namun begitu, burung kedidi yang lebih dulu sebagai calon pengantin serta membawa nama yang harum.

Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.

NyanyianPada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian :

1. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.

GerakanTarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.

Page 12: Tugas Amel Tari

PenariPada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman.

Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:· Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.· Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.· Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.

Tari saman memang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negeri kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa. Baru-baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam. Maka dari itu, kita harus bangga dengan kesenian yang kita miliki, dan melestarikannya agar tidak punah.

Page 13: Tugas Amel Tari

sumber : http://www.youtube.comDiposkan oleh Duo Dhil di 19.50 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Label: Aceh, asia, indonesia, kebudayaan, kesenian, Saman, tari TARI TOR TOR

Tor tor adalah tari tradisional Suku Batak.Gerakan tarian ini seirama dengan iringan musik (magondangi) yang dimainkan menggunakan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain.Menurut sejarah, tari tor tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh. Roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol leluhur).Patung-patung tersebut tersebut kemudian bergerak seperti menari, tetapi dengan gerakan yang kaku. Gerakan tersebut berupa gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.Jenis tari tor tor beragam. Ada yang dinamakan tor tor Pangurason (tari pembersihan). Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar.Sebelum pesta dimulai, tempat dan lokasi pesta terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan jeruk purut agar jauh dari mara bahaya.Selanjutnya ada tari tor tor Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja.

Page 14: Tugas Amel Tari

Tari ini juga berasal dari 7 putri kayangan yang mandi di sebuah telaga di puncak gunung pusuk buhit bersamaan dengan datangnya piso sipitu sasarung (Pisau tujuh sarung).Terakhir, ada tor tor Tunggal Panaluan yang merupakan suatu budaya ritual. Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda musibah.Tunggal panaluan ditarikan oleh para dukun untuk mendapat petunjuk solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab tongkat tunggal panaluan adalah perpaduan kesaktian Debata Natolu yaitu Benua atas, Benua tengah, dan Benua bawah.Dahulu, tarian ini juga dilakukan untuk acara seremoni ketika orangtua atau anggota keluarganya meninggal dunia. Kini, tari tor tor biasanya hanya digunakan untuk menyambut turis.

A. Aceh1. Tari Saman2. Tari Rateb Meuseukat

B. Sumatera Utara3. Tortor

C. Sumatera Barat 4. Tari Pasambahan 5. Tari Piring 6. Kesenian Randai 7. Turuk Langgai

D. Riau8. Tari Joged Lambak

E. Kepulauan Riau9. Tari Joget Dangong10. Tari Jogi11. Tari Melemang12. Tari Zikir Barat13. Tari Marhaban

F. Kepulauan Bangka Belitung14. Tari Campak15. Rebana16. Tari Bahtera Bertiang Tujuh

Page 15: Tugas Amel Tari

G. Sumatera Selatan 17. Tari Tanggai 18. Tari Gending Sriwijaya

H. Jambi 19. Tari Rangguk 20. Batik Tulis Jambi

I. Bengkulu 21. Tari Ding Kadiding 22. Tari Gereguak 23. Tari Andun 24. Tari Bidadari Teminang Anak

J. Lampung 25. Tari Melinting 26. Tari Jangget

K. Banten 27. Tari Cokek 28. Kesenian Dog-dog Lojor

L. DKI Jakarta (Betawi) 29. Lenong 30. Tanjidor 31. Topeng Betawi 32. Ondel-ondel

M. Jawa Barat 33. Tari Jaipongan 34. Tari Topeng Cirebon

N. Jawa Tengah 35. Gambyong 36. Jaran Kepang (Kuda Lumping)

O. DIY Yogyakarta 37. Tari Bedhaya Sapta 38. Tari Serimpi

P. Jawa Timur 39. Ludruk 40. Reog Ponorogo

Q. Bali 41. Tari Pendet 42. Tari Barong 43. Tari Kecak

Page 16: Tugas Amel Tari
Page 17: Tugas Amel Tari

R. Nusa Tenggara Timur  (NTT)44. Tari Peminangan 45. Tari Likurai 46. Tari Dodakado

S. Nusa Tenggara Barat (NTB)47. Tari Batunganga 48. Tari Gendang Beleq 49. Cungklik

T. Kalimantan Barat50. Tari Monong51. Tari Pingan52. Tari Jonggan53. Tari kondan

U. Kalimantan Timur 54. Tari Perang 55. Gantar

V. Kalimantan Tengah 56. Tari Balean Dadas 57. Tari Tambun Bungai

W. Kalimantan Selatan 58. Tari Baksa Kembang 59. Tari Radap Rahayu

X. Sulawesi Utara 60. Tari Kabasaran 61. Tari Maengket

Y. Sulawesi Barat 62. Tari Bamba Manurung 63. Tari Pattudu

Z. Gorontalo 64. Polopalo

AA. Sulawesi Tengah 65. Tari Pomonte 66. Tari Peule Cinde 67. Tari Dero

BB. Sulawesi Selatan68. Tari Pakarena

Page 18: Tugas Amel Tari

CC. Sulawesi Tenggara       Tari Malulo atau Lulo Tari Balumpa

DD. Maluku Tari Kipas Kai Maluku (Sosoy Kibas)

EE. Maluku Utara Tari Cakalele

FF.PapuaTari TobeTari YospanTari Wayase

GG. Papua Barat Tari Cenderawasih Tari Suanggi \Tari Perang