9
Gelar Karya Pendidikan Siswa Hardiknas Kabupaten Jepara Tahun 2013 Selasa, 07 Mei 2013 - oleh : admin Hari pendidikan Nasional Tahun 2013 tingkat kabupaten Jepara dimeriahkan Gelar Karya Pendidikan Siswa. Kegiatan diselenggarakan usai penyelenggaraan usai Upacara Bendera di Alun-alun Jepara dan dibuka langsung oleh Istri Bupati Jepara, Ny. Chuzaemah Marzuqi didampingi Bupati, Sekda dan segenap anggota Forkopinda sekalin serta Kepala Dinas/Instansi se kabupaten Jepara dilanjutkan peninjauan stand pameran. (02/05 2013). Sekitar 50 stand turut memeriahkan Gelar Karya Pendidikan Siswa. Dimana setiap stand dengan kebanggaannya masing-masing menampilkan hasil karya, inovasi serta kreasi di sekolahnya. Ada penganekaragaman makanan, kreasai batik dan ukir, modifikasi mesin dan elektronik, kreasi dan pengembangan praktikum kimia dan fisika, pemanfaatan bahan limbah dan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya pelajar Jepara mempunyai kreasi dan inovasi yang tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku pendidikan. Dilain pihak melalui berbagai kegiatan positif, para pelajar dapat meminimalisir dan terhindar kekerasan dan berbagai kenakalan Remaja yang merebak saat ini. Pendidikan Vaksin dan Elevator Sosial. Sebelumnya dalam Upacara Hardiknas di Alun-alun Jepara, Bupati bersama segenap Forkopinda menyerahkan Piala, Piagam dan hadiah kepada pemenang Jepara Fashion On The Street dan Lomba Cipta Desain Extravaganza tahun 2013 kepada para juara. Selanjutnya selaku Inspektur Upacara, Ahmad Marzuqi SE juga membacakan langsung amanat Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Repubik Indonesia. Dalam sambutan tertulis, Mohammad Nuh menegaskan pentingnya pendidikan sebagai vaksin dan elevator sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Kedua hal tersebut bisa menaikkan daya tahan sosial agar terhindar dari penyakit kemiskinan, ketidaktahuan dan keterbelakangan beradaban serta meningkatkan status sosial masyarakat. Bagaimana caranya menaikkan daya tahan Imunitas sosial agar terhindar dari ketiga macam penyakit tersebut ?. Jawabnya dalah pendidikan, maka pendidikan disini dapat disebut sebagai vaksin sosial. Hal inilah yang melatar belakangi pengambilan tema hardiknas 2013 Maningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan. Dimana tema ini merupakan cerminan jawaban terhadap tantangan

Tugas Artikel Gelar Karya Pendidikan Siswa Hardiknas Kabupaten Jepara Tahun 2013.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Artikel Gelar Karya Pendidikan Siswa Hardiknas Kabupaten Jepara Tahun 2013.docx

Gelar Karya Pendidikan Siswa Hardiknas Kabupaten Jepara Tahun 2013

Selasa, 07 Mei 2013 - oleh : admin

 Hari pendidikan Nasional Tahun 2013 tingkat kabupaten Jepara dimeriahkan Gelar Karya Pendidikan Siswa. Kegiatan diselenggarakan usai penyelenggaraan usai Upacara Bendera di Alun-alun Jepara dan dibuka langsung oleh Istri Bupati Jepara, Ny. Chuzaemah Marzuqi didampingi Bupati, Sekda dan segenap anggota Forkopinda sekalin serta Kepala Dinas/Instansi se kabupaten Jepara dilanjutkan peninjauan stand pameran. (02/05 2013). Sekitar 50 stand turut memeriahkan Gelar Karya Pendidikan Siswa. Dimana

setiap stand dengan kebanggaannya masing-masing menampilkan hasil karya, inovasi serta kreasi di sekolahnya. Ada penganekaragaman makanan, kreasai batik dan ukir, modifikasi mesin dan elektronik, kreasi dan pengembangan praktikum kimia dan fisika, pemanfaatan bahan limbah dan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya pelajar Jepara mempunyai kreasi dan inovasi yang tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku pendidikan. Dilain pihak melalui berbagai kegiatan positif, para pelajar dapat meminimalisir dan terhindar kekerasan dan berbagai kenakalan Remaja yang merebak saat ini.

Pendidikan Vaksin dan Elevator Sosial. Sebelumnya dalam Upacara Hardiknas di Alun-alun Jepara, Bupati bersama segenap Forkopinda menyerahkan Piala, Piagam dan hadiah kepada pemenang Jepara Fashion On The Street dan Lomba Cipta Desain Extravaganza tahun 2013 kepada para juara. Selanjutnya selaku Inspektur Upacara, Ahmad Marzuqi SE juga membacakan langsung amanat Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Repubik Indonesia. Dalam sambutan tertulis, Mohammad Nuh menegaskan pentingnya pendidikan sebagai vaksin dan elevator sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Kedua hal tersebut bisa menaikkan daya tahan sosial agar terhindar dari penyakit kemiskinan, ketidaktahuan dan keterbelakangan beradaban serta meningkatkan status sosial masyarakat. Bagaimana caranya menaikkan daya tahan Imunitas sosial agar terhindar dari ketiga macam penyakit tersebut ?. Jawabnya dalah pendidikan, maka pendidikan disini dapat disebut sebagai vaksin sosial.

Hal inilah yang melatar belakangi pengambilan tema hardiknas 2013 Maningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan. Dimana tema ini merupakan cerminan jawaban terhadap tantangan persoalan dan harapan seluruh masyarakat dalam menyiapkan generasi yang lebih baik. Untuk itulah layanan pendidikan harus dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat, sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua (Education for All), tanpa membedakan asal usul status sosial ekonomi dan kewilayahan. Meski demikian akses pendidikan dipengaruhi ketersediaan satuan pendidikan dan keterjangkauan pembiayaan. Terkait inilah pemerintah terus menerus menyiapkan keteersediaan satuan pendidikan yang layak, utamnya di daerah 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Termasuk didalamnya pengirim guru melalui program Sarjana Mendidik di Daerah 3T.

Page 2: Tugas Artikel Gelar Karya Pendidikan Siswa Hardiknas Kabupaten Jepara Tahun 2013.docx

Dari sisi keterjangkauan, pemerintah telah menyiapkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan dasar dan menengah, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri ( BOPTN) serta Bantuan Siswa Miskin (BSM), dimana Bidik Misi dan Biasiswa pada tahun 2013 telah disiapkan anggaran Rp. 7,8 triliun untuk BSM. Semenatara sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan, mulai tahun pelajaran 2013/2-14 akan dieterapkan Kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah secara bertahap dan terbatas. Bertahap berarti kurikulum tidak diterapkan di semua kelas di setiap jenjang, tetapi hanya di kelas 1 (satu) dan kelas 4 (empat) untuk jenjang SD dan kelas 7 (tujuh) untuk SMP serta kelas 10 (sepuluh) untuk SMA dan SMK. Terbatas diartikan bahwa jumlah sekolah yang melaksanakan disesuaikan dengan tingkat kesiapan sekolah. Kurikulum 2013 dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kometensi pengetahuan, ketrampilan dan sikap secara utuh. Hal ini penting dalam rangka antisipasi kebutuhan kompetensi abad 21 dan menyiapkan generasi emas 2045. (Humas/SB).

Page 3: Tugas Artikel Gelar Karya Pendidikan Siswa Hardiknas Kabupaten Jepara Tahun 2013.docx

Article 2Burma sanctions will be eased, says Hillary ClintonHillary Clinton has declared the US is ready to relax sanctions on Burma to recognise its fledgling democratic transition. Washington would ease a bank on American companies investing in or offering financial services to the country, the secretary of state said.Clinton stressed the Obama administrationwanted to move cautiously and said Burma had a long way to go in shaking off decades of military rule. But she hailed as a "dramatic demonstration of popular will" the election of Aung San Suu Kyito the lower house of parliament on Sunday in a by election that delivered a landslide victory to her party.

"We fully recognise and embrace the progress that has taken place and we will continue our policy of engagement," Clinton said in a brief appearance before reporters three days after Suu Kyi's party won 43 of 45 seats available in the byelection.The package Clinton unveiled on Wednesday reflected a modest first step toward lifting the complex web of US sanctions that have contributed to the country's isolation for decades.The US will seek to name an ambassador to Burma after an absence of two decades, to set up an office of the US Agency for International Development and to support UN development programmes.

Clinton gave no details but said the US was committed to "beginning the process of a targeted easing of our ban on the export of US financial services and investment as part of a broader effort to help accelerate economic modernisation and political reform".US officials speaking on condition of anonymity said areas might include agriculture, tourism, telecommunications and banking but no decisions had been taken.Clinton said the US was ready to allow private US aid groups to pursue non-profit activities on projects such as democracy building, health and education, and to give select Burmese officials and politicians permission to visit the US, relaxing longstanding visa banks.Washington wants Burma to free all political prisoners, lift restrictions on those who have already been released, seek national reconciliation, especially with ethnic groups that say they have long been oppressed by the central government, and to end military ties to North Korea."This reform process has a long way to go. The future is neither clear nor certain. But we will continue to monitor developments closely and meet, as I said when I was there [in Burma], action with action, " Clinton said.President Thein Sein, a general in the former junta, has surprised the world with the most dramatic political reforms since the military took power in a 1962 coup.

Page 4: Tugas Artikel Gelar Karya Pendidikan Siswa Hardiknas Kabupaten Jepara Tahun 2013.docx

The civilian administration under Thein Sein has released more than 600 political prisoners following an amnesty in October 2011. Activists say hundreds more may still be in custody but the exact number is not clear.Walter Lohman of the Heritage Foundation, a conservative thinktank, welcomed the cautious US approach, saying some steps should wait until after a 2015 election in which 75% of parliamentary seats in Burma will be contested."We need to reserve some ammunition for the real goal: the 2015 general election. Let's not give it away too quickly," he said. Economic analysts say it will take time for the US to unravel the full scope of its sanctions on Burma, first imposed in 1988 and subsequently expanded by five laws and four presidential directives.US official described the sanctions as "byzantine" and said Washington would focus on easing them so as to benefit the most people while avoiding giving advantage to areas – possibly including timber and gems – dominated by "repressive" elements of the authorities.Some sanctions can be lifted readily but others are tied to specific progress on issues ranging from drug trafficking and money laundering to preventing the use of child soldiers – making them more difficult to remove. In the first instance, Washington plans to use waivers, licences and other steps to ease rather than repeal legally binding sanctions. Aung Din, head of the US Campaign for Burma advocacy group that helped put in place sanctions on Burma, suggested the US may have gone too far, too fast."What they have achieved from the United States for giving 7% of seats in the Parliament to Daw Aung San Suu Kyi is enormous," he said, saying she hoped the administration would take its time easing sanctions to ensure the political progress in Burma was "irreversible" and to consult rights groups.

Page 5: Tugas Artikel Gelar Karya Pendidikan Siswa Hardiknas Kabupaten Jepara Tahun 2013.docx

Sanksi Burma akan mereda, kata Hillary Clinton

Hillary Clinton telah menyatakan AS siap untuk bersantai sanksi terhadap Burma untuk mengenali transisi demokrasi yang masih muda tersebut. Washington akan memudahkan bank pada perusahaan-perusahaan Amerika berinvestasi di atau menawarkan jasa keuangan kepada negara, sekretaris negara mengatakan.

Clinton menekankan Obama administrationwanted bergerak hati-hati dan mengatakan Myanmar memiliki jalan panjang untuk pergi dalam mengibas dekade pemerintahan militer. Tapi dia dipuji sebagai "demonstrasi dramatis populer akan" pemilihan Aung San Suu Kyito majelis rendah parlemen pada hari Minggu dalam pemilu yang disampaikan oleh kemenangan telak ke pestanya.

"Kami sepenuhnya menyadari dan merangkul kemajuan yang telah terjadi dan kami akan melanjutkan kebijakan kita tentang keterlibatan," kata Clinton dalam sebuah penampilan singkat sebelum wartawan tiga hari setelah partai Suu Kyi memenangkan 43 dari 45 kursi yang tersedia di byelection tersebut.

Paket Clinton diresmikan pada Rabu, mencerminkan langkah pertama sederhana menuju mengangkat web kompleks sanksi AS yang telah memberikan kontribusi untuk isolasi negara selama beberapa dekade.

AS akan berusaha untuk nama duta besar ke Myanmar setelah absen dua dekade, untuk mendirikan sebuah kantor US Agency for International Development dan untuk mendukung program pembangunan PBB.

Clinton tidak memberikan rincian, tapi mengatakan Amerika berkomitmen untuk "memulai proses pelonggaran ditargetkan larangan kita pada ekspor jasa keuangan dan investasi AS sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk membantu mempercepat modernisasi ekonomi dan reformasi politik".

Para pejabat AS berbicara pada kondisi anonimitas mengatakan daerah mungkin termasuk pertanian, pariwisata, telekomunikasi dan perbankan tetapi tidak ada keputusan yang telah diambil.

Clinton mengatakan AS siap untuk mengizinkan kelompok-kelompok bantuan swasta AS untuk mengejar kegiatan non-profit pada proyek-proyek seperti pembangunan demokrasi, kesehatan dan pendidikan, dan memberikan para pejabat Birma pilih dan politisi izin untuk mengunjungi AS, santai bank visa lama.

Washington ingin Burma untuk membebaskan semua tahanan politik, mengangkat pembatasan pada mereka yang telah dirilis, mencari rekonsiliasi nasional, terutama dengan kelompok-kelompok etnis yang mengatakan mereka telah lama ditekan oleh pemerintah pusat, dan untuk mengakhiri hubungan militer ke Korea Utara.

Page 6: Tugas Artikel Gelar Karya Pendidikan Siswa Hardiknas Kabupaten Jepara Tahun 2013.docx

"Proses reformasi ini memiliki jalan panjang untuk pergi. Masa depan adalah tidak jelas dan tidak pasti. Tapi kami akan terus memantau perkembangannya dari dekat dan bertemu, seperti yang saya katakan ketika saya berada di sana [di Burma], tindakan dengan tindakan," kata Clinton.

Presiden Thein Sein, seorang jenderal di bekas junta, telah mengejutkan dunia dengan reformasi politik paling dramatis sejak militer mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tahun 1962.

Pemerintahan sipil di bawah Thein Sein telah merilis lebih dari 600 tahanan politik menyusul amnesti pada Oktober 2011. Aktivis mengatakan ratusan lainnya mungkin masih dalam tahanan namun jumlah yang tepat tidak jelas.

Walter Lohman dari Heritage Foundation, sebuah thinktank konservatif, menyambut pendekatan AS berhati-hati, mengatakan beberapa langkah yang harus menunggu sampai setelah pemilu 2015 di mana 75% dari kursi parlemen di Burma akan diperebutkan.

"Kita perlu untuk memesan beberapa amunisi untuk tujuan sebenarnya:. Pemilihan umum 2015 Mari kita tidak memberikannya terlalu cepat," katanya.

Analis ekonomi mengatakan itu akan memakan waktu bagi AS untuk mengungkap lingkup penuh sanksi terhadap Burma, pertama kali diberlakukan pada tahun 1988 dan kemudian diperluas oleh lima undang-undang dan empat arahan presiden.

Pejabat AS menggambarkan sanksi sebagai "Bizantium" dan mengatakan Washington akan fokus pada mengurangi mereka untuk memperoleh keuntungan yang kebanyakan orang sambil menghindari memberi keuntungan kepada daerah - mungkin termasuk kayu dan permata - didominasi oleh "represif" unsur-unsur dari pemerintah.

Beberapa sanksi dapat diangkat dengan mudah tetapi yang lain terikat dengan kemajuan khusus pada isu-isu mulai dari perdagangan narkoba dan pencucian uang untuk mencegah penggunaan tentara anak - membuat mereka lebih sulit untuk dihilangkan. Dalam contoh pertama, Washington berencana untuk menggunakan keringanan, lisensi dan langkah-langkah lainnya untuk memudahkan daripada pencabutan sanksi yang mengikat secara hukum.

Aung Din, kepala Kampanye AS untuk Burma kelompok advokasi yang membantu menempatkan sanksi terhadap Burma, menyarankan AS mungkin telah pergi terlalu jauh, terlalu cepat.

"Apa yang telah mereka capai dari Amerika Serikat untuk memberikan 7% dari kursi di parlemen untuk Aung San Suu Kyi yang sangat besar," katanya, mengatakan dia berharap pemerintah akan mengambil waktu yang meringankan sanksi untuk memastikan kemajuan politik di Burma "ireversibel" dan untuk berkonsultasi kelompok hak asasi.

Page 7: Tugas Artikel Gelar Karya Pendidikan Siswa Hardiknas Kabupaten Jepara Tahun 2013.docx

1. what president Thein Sein in 1962Jawab :President Thein Sein, a general in the former junta, has surprised the world with the most dramatic political reforms since the military took power in a 1962 coup.

2. how many political prisoners thein seins?The civilian administration under Thein Sein has released more than 600 political prisoners following an amnesty in October 2011.

3. why washington focus on reducing sanctions (Byzantine)?Jawab: Because

Because sanctions will be to make by a people a profit the most people while avoiding giving advantage to areas – possibly including timber and gems – dominated by "repressive" elements of the authorities.