22
TUGAS PKL BAHASA INDONESIA ( MODUL 2.12 S/D MODUL 2.13 ) NAMA : Dimas Tri Anggoro NO : 8 KELAS : 2 TK 1 SMK KOMPUTER KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

Tugas Bhs.indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

123

Citation preview

TUGAS PKLBAHASA INDONESIA( MODUL 2.12 S/D MODUL 2.13 )

NAMA : Dimas Tri AnggoroNO : 8KELAS : 2 TK 1

SMK KOMPUTER KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

Modul 2.12A : Menulis Wacana yang bercorak naratif,deskriptif,ekspositoris,dan ArgumentatifA. JENIS KARANGAN/TULISANJenis Karangan itu ditentukan berdsarkan tujuannya, dan tujuan karangan baru dapat ditetapkan setelah seseorang mendapatkan tema yang dapat diuraikan menjadi sebuah karangan. Tanpa tema, tidak akan ada karangan karena tidak ada yang diuraikan, orang lalu menetapkan tujuannya; akan diapakan sesuatu itu Berdsarkan tujuannya karangan dibedkan menjadi lima macam, yaitu ; deskripsi,narasi,eksposisi,argumentasi, dan persuasi.1. DeskripsiDeskripsi ( Dari bahas latin: Describere: Menulis tentang, membuat bagan atau gambaran,memrikan; Desdriptio: Bagan atu gambaran, pemerian, pembeberan )Adalah jenis karangan yang lebih menonjolkan penggambaran suatu hal atau objek.Dengan membeberkan detail suatu objek berdsarkan kesan-kesan dari pengamatan,Pengalaman, dan perasaannya, penulis bertujuan memungkinkan terciptanya imajinasi( daya khayal ) pembaca sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, atau merasakan sendiri apa yang dialami oleh penulisnya. Oleh karena itu, karangan deskripsi mudah dikenali lewat cirri-cirinya, yaitu : Penggambran objeknya demikian merangsang indra pembaca untuk berimajinasi sehingga seolah-olah yang bertutur dalam wacana itu adalah pembaca Objek yang digmabarkan dirinci atau diuraikan secara mendetail.Diliihat dari sifat objeknya, deskripsi dapat dibedakan atas deskripsi imajinatif/fiktif dan factual/ekspositoris. Deskripsi imajinatif ailah deskripsi khayal sebagaimana sering kita jumpai pada cerpen, novel, atau roman. Deskripsi factual ialah deskripsi yang objeknya nyata seperti banyak kita jumpai pada deskripsinya geografis suatu wilayah , peta, data, dan sebagainya.2. Narasi ( Penceritaan atau Pengisahan )Narasi ( dari bahasa Latin: narrare : menceritakan; bercerita tentang; narration: cerita; penceritaan ) adalah jenis karangan yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Karena proses kejadian itu berkaitan dengan tindakan atau perbuatan manusia, maka dalam narasi selalu ada tokoh dan perbuatannya yang berlangsung secara kronologis dalam suatu kesatuan waktu. Jadi, cirri karangan narasi yaitu: Adanya rangkaian peristiwa Adanya rangkaian waktuBerdasarkan sifatnya, karangan narasi dibedakan atas narasi ekspositoris atau narasi factual dan narasi sugestif atau narsi imajinatif.Narasi ekspositoris ialah narasi yang berupa penceritaan kisah tokoh (yang nyata nyata ada ) untuk memeberikan informasi kepada pembacanya. Contohnya kisah perjalanan,biografi, cerita tentang perampokan atau pembunuhan , dan lain-lain.Narasi sugestif ialah narasi yang dapat emembangkitkan daya khayal pembacanya dalam narasi sugestif selalu ada plot atau alur cerita. Plot atau alaur cerita itu adalah kesatuan anatar tokoh, peristiwa, dan konflik. Contoh narasi imajinatif adlah cerpen atau novel.3. Eksposisi ( Pemaparan )Eksposisi ( dari bahasa Latin : exponere : memamerkan, menjelaskan, meguraikan ;ekspositio : pameran, penguraian ) adalah karangan yang menguraikan atau memaparkan sesuatu dengan tujuan memperluas pandangan dan pengetahuan pembacanya.Agar pemaparan pengetahuan atau pengalaman itu memberikan kejelasan kepad pembacanya, penulis acap menggunakan data, fakta, angka-angka, gambar, peta, grafik, dan sebagainya Karena tujuan karangan eksposisi hanyalah menjelsakan sesuatu secara objektif, maka penggunaan data, fakta, dan lain-lain itu bukanlah untuk meyakinkan atau membuktikan, melainkan hanya untuk mengkonkretkan paparannya.Karngan eksposisi mudah dikenali melalui cirinya, Yaitu : Karangan itu bersifat informatif dan tidak ada upaya untuk mempengaruhi sikap atau pendapat pembaca Pada bagian akhir acap berisi penegasan, dan bukan simpulan.4. ArgumentasiArgumentasi adalah karangan yang dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran sesuatu yang disampaikan oleh penulisnya. Karena tujuannya membuktikan kebenaran pendapatnya, maka penulis harus menyajikan karangannya secara logis, kritis, dan sistematis. Kalau dalam karangan eksposisi penulis tidak berusaha mempengaruhi pembacanya, dlam karangan argumentasi penulis berusaha keras untuk mempengaruhi atau mengubah pandangan pembacanya. Karena adanya upaya meyakinkan pembacanya itulah maka dalam karangan argumentasi biasanya dikemukakan data, fakta, angka-angka, gambar, grafik, peta, dan sebagainya untuk mendukung/membuktikan kebenaran pernyataannya.Karangan argumentasi mudah dekenali lewat cirinya, yaitu : Adanya pendapat yang disampaikan secra meyakinkan Adanya alasan yang kuat untuk mendukung atau membuktikan kebenaran pendapatanya dengan bukti-bukti yang konkret Adanya simpulan atau ringkasan isi.5. PersuasiPersuasi adalah karangan yang mempengaruhi sikap dan pendapat pembacanya.Dalam karangan Persuasi ia tidak hanya meyakinkan, tetapi sudah membujuk, mengarahkan, menyarankan,, atau mendorong pembacanya untuk berbuat sesuatu.Ciri-ciri karangan Persuasi Yaitu : Adanya gaya propagandadalam penyampainnya Adanya pemilihan kata-kata atau kalimat yang bersifat sugestifJika sifat dorongan atau ajakan dalam karangan itu d\sangatlah kuatnya,maka gaya propaganda meningkat menjadi gaya provokasi ( Penghasutan ). Kalau kalimat-kalimat propaganda besifat persuasif, kalimat-kalimat provokasi bersifat agitatif ( Membakar emosi ). Dalam karangan persuasi acap digunakan data,fakta, angka-angka, dan lain-lain seperti pada eksposisi dan argumentasi.B.KERANGKA KERANGKA DAN POLANYAKearangka karangan (out line ) merupakan suatu rancana kerja yang mengandung ketentuan tentang bagaimana menyusun karangan dan bagaimana meyusun ide secara logis dan teratur . Kegunaan kerangka karangan1. membantu penyusunan kerangka secara teratur sehingga tidak terjadipengulangn ide2. mencegah terjadinya pembahasan yang keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topic atau judul karangan3. memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan4. memperlihatkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembahasan masakah yang akan ditulis Langkah langkah yang harus ditempuh untuk membuat kerangka karangan yaitu:1. menentukan tema yang akan dikembangkan menjadi kerangka2. merumuskan topik topic yang merupakan subtemanya3. mengadakan inventasi sub-subtasinya4. mengevaluasi dan menyaleksi topic yanga dapat dibuang5. menentukan pola susunan topic yang paling cocok6. menentukan pola pengembangan yang akan ditentukan (meskipun tidak bersifat kaku tanpa variasi )

Jenis kerangka karangan yaitu :1. kerangka karangan yang berbentuk kalimat.kalimat ini lengkap untuk merumuskan setiap topik ,subtopik subsubtopiknyaContohnya:1. kerangka kalmiatBUDI DAYA JAMUR KUPING DENGAN SARBUK GERGAJI Jamur kuping merupakan jamur edible yang paling banyak dikonsumsi Harga jual jamur kuping cukup tinggi sehingga menjanjikan keuntungannya yang banyakContoh 2 kerangka topicKEGIATAN SISWA SMK PADA SEMESTER 5 Kegiatan Mula-mula janur kuping tumbuh dikayu,tetapi lebih baik dibudidayakan dengan serbuk gergaj1. Akademik Kegiatan belajar Ceramah ilmiah Presentasi DU/DI Kunjungan industri Prakerin Uji kopetensi2. Kegiatan Sosial Kebersihan lingkungan Bakti social Perkembangan3.Kegiatan olahrga Eatrakulikuler Turnamen DLLPengembangan tema/topik ke dalam kerangka karangan dapat dilakukan dengan berbagai pola sesuai dengan tujuan dan sifat objek. Beberapa pola pengembangan tema/topik yang dapat kita gunakan antara lain:1. Urutan Waku/KrnologiUrutan waktu / kronologi adalah sebuah penyajian dasar peristiwa atau tahap-tahap kejadianContohnya:a.Datang untuk mendaftarkan diri diloket pendaftaranb. menunggu panggilanc. pemeriksaan pendahuluan oleh perawatd. pemeriksaan dan diagnosis oleh dokter puskesmase. antri mengambil obatf. pulangDalam menyajikan peristiwa/kejadian secara kronologis.3. Urutan lokasi /Ruang/Tempat/SepesialUrutan lokasi /ruang/tempat/sepesial adalah pola urutan yang digunakan untuk uraian yang bersifat deskriptifContohnya:Kunungan Ke istana Kepresidenan Gedung Agung1. Acara penerimaan di halaman depan2. Kunungan Ke Ruang Dionegoro3. Kunjugan Ke Ruang Perjamuan4. Kunjungn Ke Ruang.5. Acara penutupan di ruangan3. Urutan KausalUrutan kausal(berhubungan dengan sebab dan akibat),terdiri atas dua variasi, yaitu:a. Sebab Akibatsebab-akibat adalah pola pengembangan topic dari pokok pikiran yang menjadi sebab,kemudian dilanjutkan dengan pokok-pokok pikiran yang merupakan akibat.Contohnya:Wabah Demam Berdarah1. Hujan berhari- hari turun terus-menerus2. Banyak selokan dan sungai tidak berfungsi secara maksimal3. Genangan air menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk4. Bayak warga masnyarakat yang terkena demam berdarahb. Akibat-sebabakibat sebab adalah pola pengembangan dari pokok pikiran yang menjadi akibat,kemudian pokok-pokok pikiran yang merupakan penyebabnya.Contoh :Isu Benana Alam Badai Besar1. Masyarakat mengurangi keluar daerah2. Berhari-hari masyarakat panik3. Membuat timbul dan tolak bala dengan berbagai macam cara4. Isu bencana alam badai besar5. Ssumber informasi4. Uruan pemecahan masalahUrutan pemecahan masalah adalah penyajian yang bertolak dari suatu masalah,kemudian bergerak menuju pemecah masalahConohnya:Musibah Tanah Longsor1. Lokasi bencana tanah longsor2. keadaan daerah yang terkena bencana3. sebab-sebab terjadinya tanah longsor4. Cara penanggulangan5. Cara pencegahan5. Urutan Umum Khusus(deduktif)Urutan umum khusus adalah pola pembahasan dengan menjelaskan/meberi gambaran secara umum .Contoh:Kunjngan Ke Pabik Gula1. Tinjauan Umum Pabrik2. Proes Produk3. Pemasaran6. Uruan Khusus-Umum (Induktif)Urutan khusus-umum adalah pola pengawalan pengajian hal-hal yang bersifat khusus dan dilanjutkan dengan bersifat khusus.Contoh:Proses Eknomi Indonesia1. Stabilnya nilai tukar rupiah2. Turunnya suku bunga SBI dan bunga bank pada umumnya3. Menigkatnya dan bergairahnya sector riil4. Pertmbuhan ekonomi Indonesia yang menyakinkan7. Urutan KlimasUrutan klimas adalah pola yang disajikan hal-hal specialContohnya:1.Pemenang Lomba C ipta Tari Kontemporer1. Juara Harapan 1 dengan hadiah Rp1.500.000 dipegang oleh..2. Juara harapan 2 dengan hadiah Rp1.000.000 diperoleh oleh3. Juara harapan 3 dengan hadiah Rp 500.000 diperoleh oleh ..2. Bocah 10 tahun Menyelamatkan Ratusan Orang Dari Tsunami1. Seprti biasanya pantai thai banyak dikunjungi orang2. Tily (10 tahun) berlibur di pantai itu bersama dengan tuannya3. Tilly melihat ada keanehan ,yaitu air laut surut surut begitu jauh dan lama4. Ia bertriak-triak mengingatkan orang dipantai agar jauh dari laut5. Ratun orange yang mengikuti surhannya semuanya selamat dari tsunami8. Urutan AntiklimaksUrutan antiklimaks adalah peristiwa yang disajikan pada awal kerangka karangan dengan dijelaskan menurut tingkat kepentingannya.Contoh:1.Periatan flim Terlaris Dunia2. Bocah 10Tahun Penyelamatan Ratuan Orang Dari Tsunami9. Urutan Hasil-Proses Dan Proses- HasilUrutan hasil-proses dan proses hasil adalah suatu proses ilmiah yang selalu lebih dulu dripada hasil.dengan kata lain,hasil lebih didahulukan oleh proses.Misalnya: lita akan membuat laporan tentang tertangkapnya seorang perampok laporan itu kita mulai dari perampok yanga dibrogol untuk dibawa kekantor polisi.10. Urutan FamiliarlitasUrutan familiarlitas adalah pengajian yang dimulai dari bahan yang sudah dikenal menuju kehal yang sesungguhnyaMisalnya :kita akan menjelaskan struktur atom.11.Urutan AkseptabilitasUrutan akseptabilitas adalah pengajian yang dimulai dari hal-hal telah diterima atau diakui kebenarannya oleh pembaca.12. Urutan Topik yang AdaUrutan topik yanga ada adalah suatu objek/ tema yang kadang kita dapat kita rinci atas sub-sub yang nilai pentingnya sama.Misalnya:kita akan menjelaskan bagian bagian computer yang terdiri atas CPU ,monitor ,dan keyboard.

C.PENGEMBANGAN PARAAGRAF DAN POLA PENALARANNYAUntuk menyusun sebuah karangan yang utuh, kita harus mengembangkan tipa0yipa unsur kerangka karangan menjadi sebuah paragraft.Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas berikut ini disajikan contoh-contoh pengembangan kerangka karangan.1. Paragraf NarasiTema : Cinta TerlarangKerangka : 1. Perkenalan Siti Dengan Syahrul2.Terjalin hubungan cinta3. Orang tua tidak setuju4.Dst2. Paragraft deskripsiTema : Pasar tanah abang JakartaKerangka : 1. Lokasi pasar2. Pembangunan Pasar3.Penataan pasar4.Penataan Parkir3. Paragraft eksposisiTopik : Peranan majalah dinding di sekolahKerangka : 1.Majalah dinding merupakan program osis2.Majalah dinding sebagai wadah pengembangan kreatifitas3.Majalah dinding sebagai ajang kompetisi intelektual4.Majalah dinding sebagai batu loncatan untuk sukses4. Paragraft ArgumentasiTopik : Pengaruh impor beras terhadap nasib petaniKerangka : 1.Rekomendasi Bank Dunia agar Indonesia mengimpor beras2.Rencana pemerintah untuk mengimpor beras3.Dampak psikologis impor beras terhadap harga beras dalam Negri4.Turunnya kesejahteraan petani5. Paragraft PersuasiTopik : Menjaga Kebersihan LingkunganKerangka : 1.Kebersihan Rumah2.Kebersihan pekarangan/Halaman3.Kebersihan air minum/sumur4.Kebersihan selokanPola Pengembangan ParagraftSatu paragraft Dikembangan dari satu ide pokok atau suatu pikiran utama untuk mengembangakan paragraft yang banyak dapat dipakai pola pola itu antara lain : Deduktif. Induktif, Sebab-Akibat, Akibat-Sebab, Analogi, Proses, Contoh/Bukti, Perbandingan, Pertentangan, Penegasan/Penguatan, Pemilihan, Dan Campuran berbagai pola.

D.KOHERENSI ANTAR KALIMAT DAN ANTAR PARAGRAFTParagraf/alinea merupakan bagian dari wacana yang satu kesatuanPargraf yang baik harus memenuhi kriteria :1. Memiliki satu ide pokok/satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas2. Antar kalimat saling bertautan ( Berkoherensi ) sehingga membentuk satu kesatuanSelain itu sebuah paragraph harus dibentuk oleh kalimat yang saling berkoherensi untuk memperoleh keherensi antar kalimat.Sering digunakan penanda koherensi yang berupa pengulngan kata kunci, pemakain kata ganti dan pemakain konjungsi ( penghubung atau transisi ).

MODUL 2.12 BMenulis wacana bercorak naratif, deskriptif, eskpositoris, dan argumentativeBAGIAN I : MEMBUAT DESKRIPSI

Karangan deskripsi telah kita pelajari, dan akan kitaPerdalam pada modul ini Macam-macam objek deskripsi, seperti manusia, tempat, Susana, benda, peristiwa, dan peraturan-peraturan dari berbagai objek seperti manusia di suatu tempat, manusia di suatu peristiwa dan benda dalam suatu persitiwa, dsb.Diliat dari sifat deskripsi dapat dibedakan atas deskripsi imajinati/fiktif dan factual/ekspositoris. Desktipsi imajinatif/fiktif adalah deskeriptif yang objeknya merupakan imajinatif dari penulis sebagaimana banyak kita jumpai pada cerpen ,novel, roman dan sejenisnya. Deskripsi factual didasarkan pada objek nyata dan pelukisnya apa adanya,misalnya deskripsi tentang permukaan bulan , danau Toba, Pantai Sanur,Taman Laut Bunaken, dsb.Berdasarkan cara penyajiannya, deskripsi dapt dibedakan atas deskripsi realis dan deskripsi impresionis. Deskripsi dikatakan realis jika dalm penyajiannya penulis hanya menampilkan objek apa adnya tanpa disertai unsure rasa Sebaliknya, dalam deskripsi impresionis penulis meamsukan unsur perasaan sehingga pembaca terbimbing untuk memperoleh keasn atau suasana tertentu.A. DESKRIPSI IMAJINATIF/FIKTIF :Desktipsi imajinatif/fiktif adalah deskeriptif yang objeknya merupakan imajinatif dari penulis sebagaimana banyak kita jumpai pada cerpen ,novel, roman dan sejenisnya

B. DESKRIPSI FAKTUAL/EKSPOSITORIS .

Deskripsi factual didasarkan pada objek nyata dan pelukisnya apa adanya,misalnya deskripsi tentang permukaan bulan , danau Toba, Pantai Sanur,Taman Laut Bunaken, dsb.

C. DESKRIPSI NON VERBALDeskripsi dapat pula dibuat berdasarkan teks-teks nonverbal seperti gambar, peta, denah, bagan, table, grafik, diagram, matrik, dan lain-lain. Penulis dituntut membuatnya sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang terdapat pada teks-teks tersebut.

BAGIAN II :MEMBUAT NARASIAnda pernah membaca cerita pendek di media massa. Bukan ? itu adalah contoh narasi.Anda tertarik untuk mencoba membuatnya,Bukan ? Modul ini akan member dasar bagaimana membuat cerita atau karangan narasi pendek ( Cerpen )Bagian-bagian alur cerpen terdiri atas :1) Pemaparan / pendahuluan2) Perumitan3) Konflik4) Klimaks5) PenyelesainLangkah menulis cerpen :1) Menentukan tema dan amanat2) Membuat synopsis ( Cerita Singkatnya )3) Mengembangkan synopsis menjadi cerpen, dengan cara sebagai berikut : Menguraikan latar Menyajikan peristiwa-peristiwa pendahuluan Menyisipkan dialog-dialog Menampakkan karakterBAGIAN III : MEMBUAT EKSPOSISIDalam kegiatan menulis tataran madya yang lalu anda telah mengikuti uarain tentang pembuatan karngan.Telah diuraikan bahwa menurut tujuannya, karanngan dibedakan menjadi lima macam : narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, da persuasi.Dalam kegiatan menulis kali ini anda diharapkan dapat membuat karangan yaitu : Membuat karanagan eksposisi.A. SUMBER DAN METODE ESKPOSISIDalam bahan diklat yang lalu telah diuraikan bahwa karangan eskposisi bertujuan menguraikan atau memaparkan suatu hal, konsep, proses, gagasan, atau peristiwa agar pembaca menjadi bertambah luas wawasan pengetahuannya. Metode analisis yang banyak dipakai antara lain identifikasi dan ilustrasi, pengertian identifikasi adalah proses menyebutkan ciri-ciri/unsur pengenal suatu objek sehingga pembaca lebih mengenal hal/objek tersebut. Sebagai contoh kita akan menjelaskan kehidupan masyrakat purba, kita kemukakan tetang tempat tinggalnya, mata pencahariannya, peralatan hidupnya, dsb.Metode ilustrasi (eksemplifikasi) ialah metode yang menjelaskan suatu objek dengan menggunakan contoh-contoh yang nyata atau konkret.Misalnya kita akan menjelaskan energi nuklir, kita kemukakan dahsyatnya bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima, aplikasi nuklir untuk listrik di Rusia, aplikasi nuklir pada kapal-kapal induk Amerika, dsb.Analisis Objek eksposisi dapat juga dilakukan berdasarkan fungsi, proses, kausal, (sebab-akibat),dan analisi logis lainnya. Misalnya kita akan menjelaskan rumah, lalu kita mengidentifikasi atas atap, dinding, dan fondasi. Kalau kita menjelaskan computer dengan menjelaskan bagian CPU, keyboard, dan Monitor, pada dasarnya kita telah melakukan analisis berdasarkan fungsi juga.Analisis Proses adalah penjelasan tentang bagamana sesuatu bekerja atau bagaimana sesuatu terjadi. Misalnya menjelaskan tsunami, kita uraikan bagaimana proses terjadinya.Analisi kausa mengasumsikan bahwa suatu hal/peristiwa bias ada/terjadi karena ada hal lain sebagai penyebabnya/hal lain sebagai akibatnya. Kalu kita menjelaskan fenomena banjir atau tanah longsor, bobolnya tanggul sungai, mampatnya selokan, gundulnya hutan, labilnya tanah, dsb.

B. EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS NON VERBAL (GAMBAR,BAGAN,TABEL,GRAFIK,MATRIKS)

Seperti halnya karangan deskripsi,karangan eksposisi pun sering dibuat berdasrkan gambar, bagan. Table, grafik, atriks, dan sejenisnya. Penyajia bentuk-bentuk nonverbal tersebut bias dimaksudkan sebagai objek untuk di jelaskan, tetapi bias juga sebagai alat bantu untuk memperkonkret penjelasan.

BAGIAN IV : MEMBUAT ARGUMENTASI DAN PERSUASIA. MERODE ARGUMENTASIArgumentasi dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran suatu gagasan/pendapat. Oleh karena itu penulis harus menyajikan gagasannya secara logis, kritis, dan sistematis dengan alasan atau bukti yang kuat sehigga gagasan/pendapat tersebut tidak dapat disangkal kebenarannya.Untuk mendukung atau membuktikan kebenaran gagasan atau pendapat, tidak jarang penulis menggunakan data, fakta, angka-angka, gambar, table, grafik,bagan,dan sebagainya.Ada bermacam-macam cara (metode) untuk membuat atau memperkuat argumentasi antara lain sebagai berikut :1. Kausal : Pembenaran pendapat dengan mengemukakan alasan yang berupa sebab-sebab atau akibat-akibat. Polanya bias sebab-akibat, akibat-sebab, atau sebab-akibat yang berantai.2. Keadaan yang memaksa : Pembenaran pendapat dengan mengemukakan berbagai jaln buntu sehingga tidak ada jalan/alternative lain.3. Analogi : pembenaran pendapat berdasarkan asumsi bahwa jika dua hal memiliki banyak persamaan, dalam hal lain tentu ada yang sama pula.4. Perbandingan : pembenaran pendapat dengan cara membandingkan dua hal,situasi,atau kondisi5. Pertentangan :Pembenaran pendapat dengan mempertentangkan dua situasi atau kondisi6. Kesaksian : pembenaran pendapat dengan menggunakan atau mendasarkan pada keterangan saksi. Metode ini banyak dipakai pengadilan atau

7. Autoritas : pembenaran pendapat dengan mendasarkan pendapat ahli.

8. Generalisasi : pembenaran pendapat/simpulan berdasarkan data/fakta/contoh atau kejadian yang bersifat khusus.

B METODE PERSUASIPersuasi makssudnya untuk mempengaruhi sikap/pendapat atau membujuk agar berbuat sesuatu.jika dalam argumentasi yang menjadi sasaran utama ialah logika,maka yang menjadi sasaran utama persuasi emosi pembaca-meski logika seperti pada argumenttasi juga tidak kalah kepentingannya.Ada bemacam macam cara(metode) untuk membuat untuk memperkuat persuasi amtara lain:1. Rasionalisasi: macari-cari alasaan pembenar meski seebenarnya tidak memiliki hubungan langsung.misalnya ,ketika seseorang tidak bisamengarjakan ujian/tidak lulus ,ia membela diri dengan mengatakan soalnya terlalu sulit, yang lain juga banyak yang tidak lulus,2. Identifikasi :menyamankan diri pembicara /penulis seolah-olahsama dengan pendengar/pembicara. Misalnya: seorang politisi untuk merebus simpati dari kalangan petani. Ia mengatakan bahwa dirinya atau keluarganya juga pernah jadi petani,dari keluarga/nenek moyang petani yang tahu betul aspirasi mereka.3. Sugesti: kata-kata orang yang kuat atau tinggi kedudukannya memiliki kekuartan untuk mempengaruhi orang lain. Oleh karena itu, sbelum atau sambil berbicara,seseorang perlu berusaha agar pihak lain tahu siapa dirinya serta bagaimana kedudukan atau reputasinya. Dengan mengetahui bahwa pembicara/penulisnya memiliki reputasi/kedudukan yang tinggi,pendengar/pembaca akan lebih mudah percaya. Misalnya, seorang pengacara menceritakan pengalaman suksesnya membela seorang pejabat tinggi dalma suatu kasus besar. Seorang perawat/paramedis menceritakan reputasi dokter yang akan mengoperasi kepada pasien atau keluarganya.4. Kompensasi : mencari subsitusi ( Pengganti ). Misalnya seorang pejabat gagal dalam pembangunan pendidikan dan ekonomi, maka untuk tetap memperoleh keprecayaan public, ia getol menonjolkan sukses di sekitar lain, misalnya pariwisata ,pembangunan fisik,dan sebagainya.5. Proyeksi : melempar kesalahan/kekurangaan kepada pihak lain . misalnya, Ketika perusahaan yang dipimpin bankrupt, seorang direktur mengatakan bahwa stafnya berpendidikan rendah, karyawannya tidak konpak, dan sebagainya.6. Menakut-nakuti: mengemukakan bahaya/ risiko jika tidak mengikuti. Misalnya,sebuah pabrik makanan berkalsium tinggi akan menggembar-ngeeborkan risiko astioporosis ( tulang keropos) jika kekeurangan kalsium,sedangkan produsen makanan berserat tinggi selalu mengemukakan resiko kurang serat,pabrik obat nyamuk mengumbar peringatan Awas malaria, dsb.7. Membeber keunggulan /keuntungan :mengemukakan keunggulan /keuntungan mengikuti ajakannya .sebaliknya kelemahan/kerugian tidak pernah diungkapkan . misalnya: Bank akan selalu mengatakan bahwa ia member bunga tinggi kepada penabung/deposan sehingga sengat menguntungkan dan aman Produsen obat selalau mengatakan bahwa produnya paling manjur untuk menyembuhkan suatu penyakiat produsen makanan selalu mengatakan bahwa produknya paling lezat bergisi dan menyehatkanMODUL 2.13Meringkas tks tertulis dalam koteks bekerja

A. PENGERTIAN RINGKASAN ATAU RANGKUMANRingkasan (prcis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan sebuah karangan yang panjang dalam bentuk singkat. Seorang penulis ringkasan dalam pembuatan ringkasan harus langsung meringkas kalimat, paragraf, bagian, dan sebagainya. Menulis ringkasan merupakan suatu ketrampilan untuk memproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuknya yang singkat.

B. TEKNIK CARA MEMBUATA RINGKASAN ATAU RANGKUMANBerikut ini adalah langkah yang dapat diikuti dalam membuat ringkasan yang baik dan teratur :1) Membaca naskah asli2) Mencatat gagasan utama dan ringkasan penting3) Membuat reproduksi4) Ketentuan tambahanSelain ketiga langkah di atas, terdapat beberapa ketentuan tambahan, yaitu :a. Mengutamakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk, dan kalimat tak langsung daripada kalimat langsugb. Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, gagasan yang panjang diganti dengan gagasan pendek atau sentral. Boleh saja membuang kalimat atau alinea yang tidak diperlukan.c. Jumlah alinea sama dengan jumlah topik atau gagasan yang akan kita masukkan dalam ringkasan.d. Tidak harus mempertahankan semua sifat atau keterangan yang ada.e. Pertahankan susun gagasn asli dan ringkaslah gagasan-gagasan itu dengan urutan yang sama dengan naskah asli.f. Untuk memeperkuat kebenaran boleh dimasukkan kutipan dari naskah asli (baik langsung maupun tak langsung) dengan mencantumkan nomor halaman yang dirujuk.g. Ringkasan pidato atau ceramah, yang diucapkan langsung oleh orang pertama harus dganti dengan sudut pandang orang ketiga.h. Suatu ringkasan biasanya ditentukan panjang ringkasan finalnya, missal 100 kata dan sebagainya.

C. CONTOH-CONTOH TEKS DAN RINGKASANNYAContoh 1 (Ringkasan verbal dari teks monolog)

PERNIKAHAN DINIMasih ingat sinetron berjudul Pernikahan Dini ? Dini bukan sekedar tokoh wanita, kata dini juga mengandung arti lain, yaitu sebelum waktunya. Singkat cerita, sepasang remaja terpaksa menjalani pernikahan sebelum waktunya karena dini yang masih remaja mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Aib ini terjadi setelah mereka melakukan hubungan terlarang saat bertamasya ke daerah wisata yangs sejuk dan indah. Seiring dengan bergulirnya waktu, Dini yang masih belia dan sang pria yang masih remaj dituntut harus menjadi orang tua bagi anak mereka. Kini mereka terpaksa menerima realitas,menjalani kehidupan berumah tangga yang penuh dengan kerikil tajam sebagai konsekuensi dari perbuatannya.Kisah di atas menggambarkan betapa remaja tidak memilikai pemikiran jauh ke depan. Resiko dari perbuatan mereka harus di bayar mahal ; mereka menghadapi kenyataan : harus punya anak.Padahal seacra mental dan finasial mereka belum siap inilah contoh remaja yang sangat minim pengetahuan tentang masalah seksualitas dengan segal resikonya.Oleh karena itu Depdiknas perlu diberi dukungan untuk mencanangkan diajarkannya pendidikan seks di sekolah-sekolah. Banyak orang yang masih alergi mendengar kata seks. Mereka menafsirakn pendidikan seks dengan suatu pemikiran yang picik dan keliru. Itulah sebabnya, istilah pendidikan seks perlu diganti namanya menjadi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja.Masalah kesehatan reproduksi remaj cakupannya lebih luas, meliputti pengetahuan tentang system dan fungsi alat reproduksi gender,kehamilan,penayakit,menular seksual,serta membongkar mitos-mitos seksualitas.

Ringkasan verbal dari teks di atas adalah :Dini yang masih remaja harus mengalami kehamilan yang tidak diinginkan akibat hubungan terlarang dengan temannya yang juga masih remeja. Mereka yang masih sama-sama remaja harus mempunyai anak, sementara mental dan finansial mereka belum siap. Akibatnya mereka hidup sengsara.Depdiknas perlu didukung untuk mencanangkan dijarkannya Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja.Catatan :Tulisan asli kurang lebih 200 kata, dan ringkasannya kurang lebih 50 kata.