16
PENGERTIAN Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum public yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52. Sesuai Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS), secara tegas menyatakan bahwa BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS 1

tugas bpjs.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ikmas

Citation preview

Page 1: tugas bpjs.docx

PENGERTIAN

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum public yang

dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS terdiri dari BPJS

Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan hukum yang

dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan.

DASAR HUKUM

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional, Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52.

Sesuai Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba.

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (UU BPJS), secara tegas menyatakan bahwa BPJS yang

dibentuk dengan UU BPJS adalah badan hukum publik. BPJS akan

menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu

lembaga asuransi jaminan kesehatan PT. Askes Indonesia menjadi BPJS

Kesehatan dan lembaga jaminan sosial ketenaga kerjaan PT. Jamsostek

menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Transformasi PT Askes dan PT Jamsostek

menjadi BPJS dilakukan secara bertahap. Pada awal 2014, PT Askes akan

menjadi BPJS Kesehatan, selanjutnya pada 2015 giliran PT Jamsostek menjadi

BPJS Ketenagakerjaan.

1

Page 2: tugas bpjs.docx

FUNGSI BPJS

UU BPJS menentukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan

program jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN

diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip

ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan

kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

BPJS Ketenagakerjaan menurut UU BPJS berfungsi menyelenggarakan 4

program, yaitu:

1. Program jaminan kecelakaan kerja

Menurut UU SJSN program jaminan kecelakaan kerja diselenggarakan secara

nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial, dengan tujuan menjamin agar

peserta memperoleh manfaat pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai

apabila seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit

akibat kerja

2. Jaminan hari tua,

Selanjutnya program jaminan hari tua diselenggarakan secara nasional

berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib, dengan tujuan untuk

menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun,

mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.

3. Jaminan pensiun,

Kemudian program jaminan pensiun diselenggarakan secara nasional

berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib, untuk

mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat peserta kehilangan

atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau

mengalami cacat total tetap. Jaminan pensiun ini diselenggarakan

berdasarkan manfaat pasti.

4. jaminan kematian. Sedangkan program jaminan kematian diselenggarakan

secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dengan tujuan untuk

2

Page 3: tugas bpjs.docx

memberikan santuan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris peserta

yang meninggal dunia.

TUGAS

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas BPJS bertugas untuk:

Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta;

Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja;

Menerima bantuan iuran dari Pemerintah;

Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta;

Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial;

Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan

ketentuan program jaminan sosial; dan

Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial

kepada peserta dan masyarakat.

Dengan kata lain tugas BPJS meliputi pendaftaran kepesertaan dan pengelolaan

data kepesertaan, pemungutan, pengumpulan iuran termasuk menerima bantuan

iuran dari Pemerintah, pengelolaan Dana jaminan Sosial, pembayaran manfaat

dan/atau membiayai pelayanan kesehatan dan tugas penyampaian informasi

dalam rangka sosialisasi program jaminan sosial dan keterbukaan informasi.

Tugas pendaftaran kepesertaan dapat dilakukan secara pasif dalam arti menerima

pendaftaran atau secara aktif dalam arti mendaftarkan peserta.

WEWENANG

Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana diamksud di atas BPJS berwenang:

Menagih pembayaran Iuran;

Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka

panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian,

keamanan dana, dan hasil yang memadai;

Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi

kerja dalam memanuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan jaminan sosial nasional;

3

Page 4: tugas bpjs.docx

Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran

fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh

Pemerintah;

Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan;

Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak

memenuhi kewajibannya;

Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai

ketidakpatuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi kewajiban lain

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan program

jaminan sosial.

Kewenangan menagih pembayaran Iuran dalam arti meminta pembayaran dalam

hal terjadi penunggakan, kemacetan, atau kekurangan pembayaran, kewenangan

melakukan pengawasan dan kewenangan mengenakan sanksi administratif yang

diberikan kepada BPJS memperkuat kedudukan BPJS sebagai badan hukum

publik.

KEPESERTAAN

Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah berdiam di Indonesia

selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota BPJS. Peserta BPJS meliputi:

Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN dan bukan.

PBI JKN dengan rincian sebagai berikut:

a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan

orang tidak mampu.

b. Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan

orang tidak mampu yang terdiri atas:

1) Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya,

yaitu:

a) Pegawai Negeri Sipil;

b) Anggota TNI;

c) Anggota Polri;

d) Pejabat Negara;

4

Page 5: tugas bpjs.docx

e) Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;

f) Pegawai Swasta; dan

g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang

menerima Upah.

2) Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:

a) Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri dan

b) Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.

c) Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, termasuk

warga negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6

(enam) bulan.

3) Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas:

a) Investor;

b) Pemberi Kerja;

c) Penerima Pensiun;

d) Veteran;

e) Perintis Kemerdekaan; dan

f) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang

mampu membayar Iuran.

4) Penerima pensiun terdiri atas:

a) Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;

b) Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak

pensiun;

c) Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;

d) Penerima Pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; dan

e) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pension sebagaimana

dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d yang mendapat hak pensiun.

Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi:

a. Istri atau suami yang sah dari Peserta; dan

b. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari

5

Page 6: tugas bpjs.docx

Peserta, dengan kriteria:

1. tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai

penghasilan sendiri; dan

2. belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia

25 (duapuluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan

formal. Sedangkan Peserta bukan PBI JKN dapat juga mengikutsertakan

anggota keluarga yang lain.

Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional dilakukan secara bertahap, yaitu

tahap pertama mulai 1 Januari 2014, kepesertaannya paling sedikit meliputi: PBI

Jaminan Kesehatan; Anggota TNI/PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan dan

anggota keluarganya; Anggota Polri/PNS di lingkungan Polri dan anggota

keluarganya; peserta asuransi kesehatan PT Askes (Persero) beserta anggota

keluarganya, serta peserta jaminan pemeliharaan kesehatan Jamsostek dan anggota

keluarganya. Selanjutnya tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk

sebagai Peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1 Januari 2019.

PROSEDUR PENDAFTARAN

a. Pemerintah mendaftarkan PBI JKN sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.

b. Pemberi Kerja mendaftarkan pekerjanya atau pekerja dapat mendaftarkan diri

sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.

c. Bukan pekerja dan peserta lainnya wajib mendaftarkan diri dan keluarganya

sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.

IURAN

Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh

Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan Kesehatan

(pasal 16, Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan).

Adapun pembayar iuran tersebut adalah:

• bagi Peserta PBI, iuran dibayar oleh Pemerintah.

• bagi Peserta Pekerja Penerima Upah, Iurannya dibayar oleh Pemberi Kerja dan

Pekerja.

6

Page 7: tugas bpjs.docx

• bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja iuran dibayar

oleh Peserta yang bersangkutan.

Besarnya Iuran Jaminan Kesehatan Nasional ditetapkan melalui Peraturan

Presiden dan ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan perkembangan sosial,

ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup yang layak. Setiap Peserta wajib membayar

iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase dari upah (untuk pekerja

penerima upah) atau suatu jumlah nominal tertentu (bukan penerima upah dan PBI).

Setiap Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran

peserta yang menjadi tanggung jawabnya, dan membayarkan iuran tersebut setiap

bulan kepada BPJS Kesehatan secara berkala (paling lambat tanggal 10 setiap bulan).

Apabila tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari

kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran JKN dikenakan denda

administratif sebesar 2% (dua persen) perbulan dari total iuran yang tertunggak dan

dibayar oleh Pemberi Kerja. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan

Pekerja wajib membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat

tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan kepada BPJS Kesehatan. Pembayaran iuran JKN

dapat dilakukan diawal. BPJS Kesehatan menghitung kelebihan atau kekurangan

iuran JKN sesuai dengan Gaji atau Upah Peserta. Dalam hal terjadi kelebihan atau

kekurangan pembayaran iuran, BPJS Kesehatan memberitahukan secara tertulis

kepada Pemberi Kerja dan/atau Peserta paling lambat 14 (empat belas) hari kerja

sejak diterimanya iuran. Kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran diperhitungkan

dengan pembayaran Iuran bulan berikutnya. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

pembayaran iuran diatur dengan Peraturan BPJS Kesehatan.

PENGORGANISASIAN

Lembaga Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diselenggarakan oleh

BPJS yang merupakan badan hukum public milik Negara yang bersifat non profit dan

bertanggung jawab kepada Presiden.

BPJS terdiri atas

Dewan Pengawas

Dewan Pengawas terdiri atas 7 (tujuh) orang anggota: 2 (dua)

orang unsur Pemerintah, 2(dua) orang unsur Pekerja, 2 (dua) orang

7

Page 8: tugas bpjs.docx

unsur Pemberi Kerja, 1 (satu) orang unsur Tokoh Masyarakat. Dewan

Pengawas tersebut diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

Direksi.

Direksi terdiri atas paling sedikit 5 (lima) orang anggota yang berasal dari

unsur profesional. Direksi sebagaimana dimaksud diangkat dan diberhentikan

oleh Presiden.

TEMPAT DAN KEDUDUKAN BPJS

Kantor Pusat BPJS berada di ibu kota Negara, dengan jaringannya di seluruh

kabupaten/kota.

PELAYANAN

Jenis Pelayanan

Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta JKN, yaitu

berupa pelayanan kesehatan (manfaat medis) serta akomodasi dan ambulans

(manfaat non medis). Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari

Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS

Kesehatan.

Prosedur Pelayanan

Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan pertama-tama harus

memperoleh pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama.

Bila Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal itu

harus dilakukan melalui rujukan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama,

kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis.

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional merupakan

bagian dari sistem kendali mutu dan biaya. Kegiatan ini merupakan tanggung jawab

Menteri Kesehatan yang dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Dewan Jaminan

Kesehatan Nasional.

PENGAWASAN

8

Page 9: tugas bpjs.docx

Pengawasan terhadap BPJS dilakukan secara eksternal dan internal. Pengawasan

internal oleh organisasi BPJS meliputi: a. Dewan pengawas; dan b. Satuan pengawas

internal. Sedangkan Pengawasan eksternal dilakukan oleh: a. DJSN; dan b. Lembaga

pengawas independen.

DAFTAR PUSTAKA

9

Page 10: tugas bpjs.docx

1. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan

Sosial Nasional. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013

2. Anynomous. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Di unduh dari:

wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelenggara_Jaminan_Sosial. Di akses pada: 6 April

2014.

TUGAS

10

Page 11: tugas bpjs.docx

“ Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS)”

Herlin. Justina Sitorus

080 111 122

Pembimbing:

Dr. A. J. Pandelaki

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2014

11