91
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi kota-kota besar di Indonesia, persoalan kemiskinan merupakan masalah yang serius karena dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kantong- kantong kemiskinan yang kronis dan kemudian menyebabkan lahirnya berbagai persoalan sosial di luar kontrol atau kemampuan pemerintah kota untuk menangani dan mengawasinya. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah untuk diatasi. Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya, namun masih saja banyak kita jumpai pemukiman masyarakat miskin di hampir setiap sudut kota yang disertai dengan ketidaktertiban dalam hidup bermasyarakat di perkotaan. Misalnya pendirian rumah maupun kios dagang secara liar di lahan-lahan pinggir jalan sehingga mengganggu ketertiban lalu lintas yang akhirnya menimbulkan kemacetan jalanan kota. Masyarakat miskin di perkotaan itu unik dengan berbagai problematika sosialnya sehingga perlu mengupas akar masalah dan merumuskan solusi terbaik bagi kesejahteraan mereka. Dapat dijelaskan bahwa bukanlah kemauan mereka untuk menjadi sumber masalah bagi kota namun karena faktor-faktor 1

Tugas Bu Eppy Lingkungan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemukiman kumuh

Citation preview

Page 1: Tugas Bu Eppy Lingkungan

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi kota-kota besar di Indonesia, persoalan kemiskinan merupakan

masalah yang serius karena dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya

kantong-kantong kemiskinan yang kronis dan kemudian menyebabkan

lahirnya berbagai persoalan sosial di luar kontrol atau kemampuan

pemerintah kota untuk menangani dan mengawasinya. Kemiskinan

merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah untuk

diatasi. Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya, namun

masih saja banyak kita jumpai pemukiman masyarakat miskin di hampir

setiap sudut kota yang disertai dengan ketidaktertiban dalam hidup

bermasyarakat di perkotaan. Misalnya pendirian rumah maupun kios dagang

secara liar di lahan-lahan pinggir jalan sehingga mengganggu ketertiban lalu

lintas yang akhirnya menimbulkan kemacetan jalanan kota. Masyarakat

miskin di perkotaan itu unik dengan berbagai problematika sosialnya

sehingga perlu mengupas akar masalah dan merumuskan solusi terbaik bagi

kesejahteraan mereka. Dapat dijelaskan bahwa bukanlah kemauan mereka

untuk menjadi sumber masalah bagi kota namun karena faktor-faktor

ketidakberdayaanlah yang membuat mereka terpaksa menjadi ancaman bagi

eksistensi kota yang mensejahterahkan.

Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai pemukiman

masyarakat miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang

dianggap sebagai bagian kota yang harus disingkirkan. Terbentuknya

pemukiman kumuh sering disebut sebagai slum area dan dipandang potensial

menimbulkan banyak masalah perkotaan karena dapat merupakan sumber

timbulnya berbagai perilaku menyimpang seperti kejahatan dan sumber

penyakit sosial lainnya.

1

Page 2: Tugas Bu Eppy Lingkungan

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep kesehatan lingkungan?

2. Bagaimana pengertian dan karakteristik permukiman kumuh?

3. Bagaimana sebab dan proses terbentuknya permukiman kumuh?

4. Apa masalah-masalah yang timbul akibat permukiman kumuh?

5. Bagaimana upaya untuk mengatasi permukiman kumuh?

C. Tujuan

1. Memahami konsep kesehatan lingkungan.

2. Memahami pengertian dan karakteristik permukiman kumuh.

3. Memahami sebab dan proses terbentuknya permukiman kumuh.

4. Memahami masalah-masalah yang timbul akibat permukiman kumuh.

5. Memahami upaya untuk mengatasi permukiman kumuh.

2

Page 3: Tugas Bu Eppy Lingkungan

BAB 2

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Kesehatan Lingkungan

1. Pengertian kesehatan lingkungan

Ilmu kesehatan lingkungan diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari

dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat

dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup seperti spesies

kehidupan, bahan, zat atau kekuatan di sekitar manusia, yang menimbulkan

ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat,

serta mencari upaya-upaya pencegahan.

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu

menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan

lingkungan untuk mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat,

sejahtera dan bahagia (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan).Kesehatan

lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia melalui

pengolahan, pengawasan dan pencegahan faktor-faktor lingkungan yang

dapat mengganggu kesehatan manusia, kesehatan lingkungan adalah ilmu dan

seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan dan keserasian lingkungan

hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat dan pengelola

lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman, sehat dan

sejahtera terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan,

sesuai dengan harkat dan martabat manusia.Kesehatan lingkungan adalah

ilmu dan seni untuk mencegah pengganggu, menanggulangi kerusakan dan

meningkatkan atau memulihkan fungsi lingkungan melalui pengelolaan

unsur-unsur atau faktor-faktor lingkungan yang beresiko terhadap kesehatan

manusia dengan cara identifikasi, analisi, intervensi atau rekayasa

lingkungan, sehingga tersedianya lingkungan yang menjamin bagi derajat

kesehatan manusia secara optimal.

Masalah kesehatan adalah masalah yang sangat kompleks, yang saling

berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan sendiri. Banyak

faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individuataupun

3

Page 4: Tugas Bu Eppy Lingkungan

kesehatan masyarakat.Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau

keaadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap

terwujudnya suatu kasus yang optimalpula.Usaha kesehatan lingkungan

adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimalkan lingkungan

hidup manusia agar dapat menyediakan media yang baik untuk terwujudnya

kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.

2. Dasar hukum

Dasar hukum kesehatan lingkungan terdapat dalam UU No. 36 Tahun

2009 tentang kesehatan, BAB XI kesehatan lingkungan.Pasal 162 yang

menyatakan “Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan

kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya”. Pasal 163 menyatakan bahwa :

(1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin ketersediaan

lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan.

(2) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup

lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan

fasilitas umum.

(3) Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bebas dari unsur-

unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain:

a. Limbah cair;

b. Limbah padat

c. Limbah gas;

d. Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

pemerintah;

e. Binatang pembawa penyakit;

f. Zat kimia yang berbahaya;

g. Kebisingan yang melebihi ambang batas;

h. Radiasi sinar pengion dan non pengion;

i. Air yang tercemar;

j. Udara yang tercemar; dan

4

Page 5: Tugas Bu Eppy Lingkungan

k. Makanan yang terkontaminasi.

(4) Ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan proses

pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan ayat (3),

ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

3. Ruang lingkup

Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologis yang harus

ada antara manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan

sehat dari manusia.Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:

1. Penyediaan air minum

2. Pengelolahan air buangan dan pengendalian pencemaran

3. Pengelolaan sampah padat

4. Pengendalian vector

5. Pencegahan dan pengendalian pencemaran tanah dan ekskreta manusia

6. Hygiene makanan

7. Pengendalian pencemaran udara

8. Pengendalian radiasi

9. Kesehatan kerja

10. Pengendalian kebisingan

11. Perumahan dan permukiman

12. Perencanaan daerah perkotaan

13. Kesehatan lingkungan transportasi udara, laut, dan darat

14. Pencegahan kecelakaan

15. Rekreasi umum dan pariwisata

16. Tindakan sanitasi yang berhubungan dengan epidemic, bencana,

kedaruratan tindakan pencegahan agar lingkungan bebas dari resiko

gangguan kesehatan (WHO, 1979)

4. Unsur Kesehatan Lingkungan

a. Perumahan

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia.

Rumah atau tempat tinggal manusia dari zaman ke zaman selalu mengalami

5

Page 6: Tugas Bu Eppy Lingkungan

perubahan perkembangan bentuk rumah. Misal saja pada zaman purba

manusia tinggal di gua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan

rumah sebagai tembat tinggal dengan mendirikan rumah di hutan-hutan dan

dibawah pohon. Setelah manusia memasuki zaman modern ini meskipun

rumah mereka dibangun dengan bukan bahan-bahan setempat, tetapi kadang

desainnya masih mewarisi kebudayaan generasi sebelumnya. Sampai pada

abad modern ini manusia sudah membangun rumah bertingkat dan telah

dilengkapi dengan peralatan yang serba modern.

6

Page 7: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah rumah:

a) Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan

social.

Maksudnya membangun sebuah rumah harus memperhatikan tempat

dimana rumah itu didirikan.

b) Tingkat kemampuaan ekonomi masyarakat

Hal ini dimaksudkan rumah di bangun berdasarkan kemampuan

keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang

7

Page 8: Tugas Bu Eppy Lingkungan

rumah kisanya dari bamboo, kayu atap rumbia, dan sebagainya,

merupakan bahan-bahan pokok pembuatan rumah.

c) Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat

8

Page 9: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Dewasa ini teknologi perumahan sudah begitu maju dan begitu modern.

Rakyat pedesaan bagaimanapun sederhananya sudah meiliki teknologi

perumahan sendiri yang dipunyai turun temurun. Dalam rangka penerapan

teknologi tepat guna, maka teknologi yang sudah dipunyai oleh

masyarakat tersebut dimodifikasi.

d) Kebijakan (peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna tanah

Untuk hal ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan

problem, namun di kota sudah menjadi masalah yang besar.

Adapun syarat-syarat rumah sehat adalah :

a. Bahan bangunan

1) Lantai

Ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi

ekonomi pedesaan. Syarat yang terpenting disini adalah lantai tidak

berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada saat musim

penghujan.

2) Dinding

9

Page 10: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Tembok adalah baik, namun di samping mahal, tembok sebenarnya

kurang cocok untuk daerah tropis lebih-lebih bila ventilasinya kurang.

Dinding rumah didaerah tropis khususnya pedesaan, lebih baik dinding

atau papan, sebab meskipun jendela tidak cukup, maka lubang-lubang

pada dinding atau papan tersebut dapat merupakan ventilasi dan dapat

menambah penerangan alamiah.

3) Atap genteng

Adalah umum dipakai baik di perkotaan atau pedesaan. Disamping

atap genteng cocok untuk daerah tropis juga dapat terjangkau oleh

masyarakat dan bahkan masyarakat telah dapat membuatnya sendiri.

10

Page 11: Tugas Bu Eppy Lingkungan

4) Lain-lain (tiang, kaso dan reng)

Kayu untuk tiang dan bamboo untuk kaso dan reng adalah umum di

pedesaan. Menurut pengalaman bahan-bahan tersebut tahan lama.

Tetapi perlu diperhatikan bahwa lubang-lubang pada bamboo

merupakan sarang tikus yang baik. Untuk menghindari ini maka cara

memotongnya harus disesuaikan menurut ruas-ruas bamboo tersebut,

apabila tidak pada ruasnya, maka lubang pada ujung-ujung bamboo

yang digunakan untuk kaso tersebut ditutup dengan kayu.

b. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah

untuk menjaga agar aliran udara dalam rumah tersebut tetap segar.

Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah

yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya

meningkat. Kurangnya ventilasi udara akan menyebabkan kelembaban

udara dalam ruangan akan naik. Fungsi kedua dari ventilasi adalah untuk

membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri

pathogen.Ada dua macam bentuk ventilasi, yakni:

1) Ventilasi alamiah

Yaitu dimana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara

alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada

dinding, dan lain-lain.

11

Page 12: Tugas Bu Eppy Lingkungan

2) Ventilasi buatan

Yaitu menggunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara

tersebut, misalnya: kipas angin dan mesin penghisap udara.

c. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan pencahayaan yang cukup, tidak kurang

dan tidak terlalu banyak. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:

1) Cahaya alamiah, yakni sinar matahari. Cahaya ini sangat pathogen

dalam rumah, misalnya basil TBC. Jalan masuknya cahaya alamiah

juga diusahakan dengan genteng kaca.

2) Cahaya buatan, yakni menggunakan sumber cahaya yang bukan

alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya.

d. Luas bangunan rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di

dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan

dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding

dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan

(overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan

kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkena

penyakit infeksi, akan mudah menularkan penyakitnya ke anggota

keluarga yang lainnya.

e. Fasilitas dalam rumah

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

1) Penyediaan air bersih yang cukup

2) Pembuangan tinja

3) Pembuangan air limbah

4) Pembuangan sampah

5) Fasilitas dapur

6) Ruang berkumpul keluarga

Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka

atau belakang). Disamping fasilitas tersebut diatas ada fasilitas yang lain

yang perlu diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan, yakni:

a) Gedung merupakan tempat untuk menyimpan hasil panen

12

Page 13: Tugas Bu Eppy Lingkungan

b) Kandang ternak, karena ternak adalah bagian dari para petani, maka

kadang-kadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah.

b. Penyediaan air bersih

a) Air bersih

Merupakan air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah

dimasak. Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air yang dibutuhkan

untuk memenuhi kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari misalnya

mandi, mencuci, memasak, menyiram tanaman, mencuci mobil, dan lain

sebagainya. Kualitas air adalah standar kualitas yang terdapat dalam

peraturan Menteri Kesehatan RI NO 82/2001 yang digunakan sebagai

parameter air yang meliputi aspek fisik, kimia, biologi

b) Air minum

Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih

cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan.

Kebutuhan manusia akan air sangat komplek antara lain untuk minum,

masak, mandi, mencuci (bermacam-macam cucian), dan sebagainya.

Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah

kebutuhan untuk minum.

syarat-syarat air minum yang sehat :

1) Syarat fisik

a) Rasa

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat

ditimbulkan karena adanya zat organic atau bakteri/unsur lain

yang masuk ke dalam air.

b) Bau

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini

dapat ditimbulkan oleh pembusukan zat organic sepertio bakteri

serta kemungkinan akibat tidak langsung dari pencemaran

lingkungan, terutama system sanitasi.

c) Suhu

13

Page 14: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan

kenaikan aktivitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih

banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah biasanya

disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi di sekitar sumber

air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari

yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara

langsung atau tidak langsung.

d) Kekeruhan

Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan

organic dan anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna.

Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan dengan

kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan dan air

tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air.

e) TSD atau jumlah zat padat terlarut (Total Dissolved Solids)

Bahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada

penguapan dan pengeringan pada suhu 1030-105o C, dalam

portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk

terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas

yang terlarut. Kandungan total solids pada potable water

biasanya berkisar antara 20 sampai dengan 1000 mg/l dan

sebagai satu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total

solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloid yang

tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai

derajat dari pencemaran.

Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau terlalu

banyak tidak baik untuk air minum, banyaknya zat padat yang

disyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l.

pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada

penyimpangan kualitas air minum dalam hal total solids ini yaitu

bahwa air akan memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa

mual.

2) Syarat bakteriologis

14

Page 15: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Syarat air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala

bakteri, terutama bakteri pathogen.

3) Syarat kimia

Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung

zat beracun.

a) pH (derajat keasaman)

penting dalam proses penjernihan air karena keasamaan air pada

umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama

karbondioksida. Pengeruh yang menyangkut aspek kesehatan

dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal

pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat

menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun

yang sangat menganggu kesehatan.

b) Kesadahan

Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan

kesadahan nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat

keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang

dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau

menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat

(permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan

Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan

Alumunium.

Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah

dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh,

sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat

menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang

lebih kecil magnesium dibutukan oleh tubuh untuk pertumbuhan

tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat

menyebabkan rasa mual.

c) Besi

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan

menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan

15

Page 16: Tugas Bu Eppy Lingkungan

korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah

satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang

banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang

terkandung di dalam air adalah 1,0 mg/l

d) Alumunium

Batas maksimal yang terkandung di dalam air menurut Peratura

Menteri Kesehatan No 82/2001 yaitu 0,2 mg/l. air yang

mengandung banyak alumunium menyebabkan rasa yang tidak

enak apabila dikonsumsi.

e) Zat organic

Larutan zat organiki yang bersifat kompleks ini dapat berupa

unsur hara makanan maupun sumber energy lainnya bagi flora

dan fauna yang hidup di perairan.

f) Sulfat

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat

mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merubus air

(panic/ketel) selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa.

Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengelolaan air

bekas.

g) Nitrat dan nitrit

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan

tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun

dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh

bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah nitrat yang lebih besar

dalam usus cenderung untuk berubah menjadi nitrit yang dapat

bereaksi langsung dengan hemoglobin dalam daerah membentuk

methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen di

dalam tubuh.

h) Chloride

Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia.

Chloride dalam jumlah kecil dibutuhan apabila berlebihan dan

16

Page 17: Tugas Bu Eppy Lingkungan

berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan

korosi pada pipa air.

i) Zink atau Zn

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.

penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa

pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan

unsur yang penting untuk metabolism, karena kekurangan Zink

dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.

c) Sumber air minum, yaitu :

1) Air hujan : air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air

minum, tetapi air hujan tidak mengandung kalsium, sehingga

perlu ditambahkan kalsium.

2) Air sungai dan danau : menurut asalnya sebagian dari air

sungai dan air danau ini juga dari air hujan yang mengalir

melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau danau tersebut.

Kedua sumber air tersebut mudah mengalami pencemaran

sehingga harus di olah terlebih dahulu sebeleum dijadikan air

minum.

3) Mata air : air yang keluar dari mata air ini biasanya berasal dari

air tanah yang muncul secara alamiah. Sehingga air dari mata

air bila belum tercemar sudah dapat dijadikan air minum

langsung

4) Air sumur dangkal : air ini keluar Dario dalam tanah yang

berasal dari lapisan air di dalamn tanah yang dangkal.

Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah berbeda-beda,

biasanya berkisar antara 5-15 m dari permukaan tanah. Air

sumur dangkal belum terlalu sehat, karena kontaminasi kotoran

dari permukaan tanah masih ada.

5) Air sumur dalam : air ini berasal dari lapisan kedua air di dalam

tanah. Dalamnya biasanya 15 m dari permukaan tanah.

Sehingga air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk

17

Page 18: Tugas Bu Eppy Lingkungan

dijadikan air minum langsung (tanpa melalui proses

pengolahan).

d) Sumber air berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi

3 :

1) Air hujan : air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama

air di bumi dan merupakan jenis air yang paling murni. Namun,

air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di

atmosfir. Air hujan akan melarutkan partikel-partikel debu dan

gas yang terdapat di dalam udara, misalnya gas CO2, gas N203

dan gas S2O3 sehinggan beberapa reaksi kimia berikut dapat

terjadi dalam udara.

1 Gas CO2 + Air hujan Asam karbonat

2 Gas S203 + Air hujan Asam sulfat

3 Gas N2O3 + Air hujan Asam nitrit

Dengan demikian air hujan yang sampai kepermukaan bumi

sudah tidak murni dan reaksi diatas dapat mengakibatkan

keasaman pada air hujan, sehingga akan terbentuk hujan asam

(acid rain).

2) Air permukaan : air permukaan merupakan salah satu sumber

penting bahan baku air bersih. Factor-faktor yang harus

diperhatikan, antara lain:

a. Jumlah atau kuantitasnya air permukaan

b. Mutu atau kualitas baku air permukaan

c. Kontunuitas air permukaan

Air permukaan tersebut dapat berupa sungai, telaga, rawa,

danau, waduk, air tejun atau sumur permukaan sebagian besar

berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Jenis air

permukaan ini sering kali merupakan sumber air yang paling

tercemar, baik karena kegiatan manusia, fauna, flora dan zat-zat

lainnya. Karakteristik air bersih dari berbagai sumber tersebut

secara garis besar dpat dijelaskan sebagai berikut :

18

Page 19: Tugas Bu Eppy Lingkungan

a. Sumber air permukaan yang berasal dari sungai, selokan

dan parit biasanya dapat tercemar karena terhanyutnya

berbagai bahan pemcemar yang masuk kedalamnya.

b. Sumber air permukaaan yang berasal dari

danau,bendungan, rawa, mempunyai karakteristik air yang

tidak mengalir serta tersimpan dalam waktu yang lama, dan

mengandung sisa-sisa pembusukan alam, misalnya

pembusukan tumbuhan, ganggang, fungi, dan lain-lain.

c. Air permukaan yang berasal dari air laut mengandung kadar

garam yang tinggi sehingga jika akan digunakan untuk

minum, air tersebut harus menjalani proses ion-exchange.

3) Air tanah : air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang

jatuh kepermukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi

atau penyerapan kedalam tanah dan mengalami proses filtrasi.

Proses filtrasi ini berlangsung secara alamiah dengan melewati

beberapa lapisantanah sehingga dapat menyebabkan terjadinya

kesadahan pada air (hardness of water). Kesadaran tersebut

menyebabkan berbagai zat dapat terkandung didalamnya,

seperti mineral (seperti kalsium, magnesium, dan logam berat

seperti Fe dan Mn). Berbagai proses tersebut menyebabkan

kualitas air tanah cenderung lebih baik atau lebih murni

dibandingkan air permukaan.

e) Pengolahan air minum secara sederhana

Ada beberapa cara pengolahan air minum antara alin sebagai

berikut :

a) Pengolahan secara alamiah ini dilakukan dalam bentuk

penyimpanan (storage) dari air yang diperoleh dari berbagai

macam sumber, seperti air danau, air kali, air sumber dan

sebagainya. Cara ini dengan cara dibiarkan untuk beberapa jam

ditempatnya.

b) Pengolahan air dengan menyaring

19

Page 20: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan

krikil, ijuk dan pasir.

c) Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia

Zat kimia yang dapat digunakan dapat berupa dua macam,

yaitu zat kimia yang berfungsi sebagai kongulasi dan

mempercepat pengendapan misalnya tawas.

d) Pengolahan air dengan mengalirkan udara

Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang

tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tidak diperlukan.

e) Pengolahan air minum untuk umum

Tujtuan untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada

air.

f) Penggolongan air

Berdasarkan pengaturan pemerintah RI nomor 20 tahun 1990,

kualitas air dikelompokkan menjadi beberapa golongan menurut

peruntukkan atau kegunaannya, antara lain :

a) Golongan A : air yang dapat digunakan sebagia air minum

secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.

b) Golongan B : air yang dapat digunakan sebagi air baku air

minum.

c) Golongan C : air yang dapat dipergunakan untuk keperluan

perikanan dan perternakan.

d) Golongan D : air yang dapat digunakan untuk keperluan

pertanian, usaha diperkotaan, industry dan pembangkit listrik

tenaga air.

c. Pembuangan kotoran manusia

Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak

dipakai lagi olleh tubuh dan yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Zat-zat yang

harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berupa tinja (feses), air seni (urine) dan

CO2.Dengan bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area

pemukiman, masalah pembuangan kotoran manusia meningkat. Dilihat dari

20

Page 21: Tugas Bu Eppy Lingkungan

segi kesehatan masyarakat, maslah pembuangan kotoran manusia menjadi

masalah pokok, sehingga perlu diatasi sedini mungkin. Karena kotoran

manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang multi kompleks.

Kurnagnya perhatian terhadap pengelolahan tinja disertai dengan cepatnya

pertambahan penduduk, jelas akan mempercepat penyebaran penyakit-

penyakit yang ditularkan melalui tinja.Beberapa penyakit yang dapat

disebarkan oleh tinja manusia antara lain : tifus, disentri, kolera, bermacam-

macam cacing (gelang, kremi, tambang, pita) dan lain sebagainya.

Pengelolahan tempat pembuangan kotoran manusia adalah jamban.

Jamban yang sehat apabila memliki syarat-syarat sebagai berikut :

a. Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban tersebut.

b. Tidak mengotori air permukaan disekitar jamban tersebut.

c. Tidak mengotori air tanah disekitar.

d. Tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa.

e. Tidak menimbulkan bau.

f. Mudah digunakan dan dipelihara.

g. Sederhana designnya dan murah.

h. Dapat diterima oleh pemakainnya.

Hal-hal yang perlu untuk diperhatikan lagi yaitu :

a. Sebaiknya jamban tertutup

b. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak

yang kuat

c. Bangunan jamban sedapat mungkin di tempatkan pada lokasi yang tidak

mengganggu pemandangan dan tidak menimbulkan bau

d. Sebaiknya jamban juga di sediakan alat pembersih seperti air atau kertas

pembersih.

Beberapa dibawah ini adalah tipe-tipe jamban yang sesuai tekhnologi

pedesaan antara lain :

1. Jamban cemplung, kakus (pit latrine)

Jamban cemplung ini sering kita jumpai didaerah perdesaan di jawa.

Tetapi sering di jumpai jamban cemplung yang kurang sempurna misalnya

tanpa rumah jamban dan tutup jamban. Sehingga serangga dapat mudah

21

Page 22: Tugas Bu Eppy Lingkungan

masuk dan bau tidak dapat dihindari. Selian itu bila musim hujan jamban

tersebut akan terisi air dengan penuh.

2. Jamban cemplung berventilasi (ventilasi improvet pit latrine)

Jamban ini hampir mirip dengan jamban cemplung, bedanya lebih lengkap

yaitu menggunakan ventilasi pipa. Ventilasi pipa ini dapat dibuat dengan

bamboo.

3. Jamban empang (fishpond latrine)

Jamban ini dibuat diatas empang ikan. Dalam system jamban ini disebut

daur ulang (reclying) yakni tinja bisa langsung dimakan oleh ikan, ikan

dimakan oleh manusia dan selanjutnya seterusnya. Jamban ini mempunyai

fungsi yaitu disamping mencegah pencemaran lingkungan oleh tinja, juga

dapat menambah protein bagi masyarakat (menghasilkan ikan).

4. Jamban pupuk (the compost privy)

Pada prinsipnya jamban ini seperti kakus cemplung, hanya lebih dangkal

galiannya. Disamping itu jamban ini juga untuk membuang kotoran

binatang dan sampah juga daun-daunan.

5. Septic tank

Latrin jenis ini merupakan cara yang paling memenuhi persyaratan, oelh

sebab itu, cara pembunagan tinja yang semacam ini sangan di anjurkan.

Secara teknis desain atau konstruksi utama septic tank sebagai berikut:

1) Pipa ventilasi. Pipa ventilasi secara fungsi dan teknis dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a) Mikroorganisme dapat terjamin kelangsungan hidupnya dengan

adanya pipa ventilasi ini, karena oksigen yang dibutuhkan untuk

kelangsungan hidupnya dapat masuk ke dalam bak pembusuk,

selain itu juga berguna untuk mengalirkan gas yang terjadi karena

adanya proses pembusukan. Untuk menghindari bau gas dari septic

tank maka sebaiknya pipa pelepas dipasang lebih tinggi agar bau

gas dapat langsung terlepas di udara bebas.

b) Panjang pipa ventilasi 2 meter dengan diameter pipa 175 mm dan

pada lubang hawanya diberi kawat kasa.

2) Dinding septic tank:

22

Page 23: Tugas Bu Eppy Lingkungan

a) Dinding septic tank dapat terbuat dari batu bata dengan plesteran

semen.

b) Dinding septic tank harus dibuat rapat air.

c) Pelapis septic tank terbuat dari papan yang kuat dengan tebal yang

sama.

3) Pipa penghubung:

a) Septic tank harus mempunyai pipa tempat masuk dan keluarnya air.

b) Pipa penghubung terbuat dari pipa PVC dengan diameter 10 atau

15 cm.

4) Tutup septic tank:

a) Tepi atas dari tutup septic tank harus terletak paling sedikit 0,3

meter di bawah permukaan tanah halaman, agar keadaan

temperature di dalam septic tank selalu hangat dan konstan

sehingga kelangsungan hidup bakteri dapat lebih terjamin.

b) Tutup septic tank harus terbuat dari beton (kedap air).

Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, sebagai

tempat tinja dan air buangan masuk dan mengalami dekomposisi. Di

dalam tangki ini tinja akan berada selama beberapa hari. Selama waktu

tersebut tinja akan mengalami 2 proses (Notoatmodjo, 2003):

1) Proses kimiawi.

Akibat penghancuran tinja akan direduksi dan sebagian besar

(60-70%) zat-zat padat akan mengendap di dalam tangki sebagai

sludge. Zat-zat yang tidak dapat hancur bersama-sama dengan

lemak dan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang

menutup permukaan air dalam tangki tersebut. Lapisan ini disebut

scum yang berfungsi mempertahankan suasana anaerob dari cairan

di bawahnya, yang memungkinkan bakteri-bakteri anaerob dapat

tumbuh subur, yang akan berfungsi pada proses berikutnya.

2) Proses biologis.

Dalam proses ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri

anaerob dan fakultatif anaerob yang memakan zat-zat organic

dalam sludge dan scum. Hasilnya, selain terbentuknya gas dan zat

23

Page 24: Tugas Bu Eppy Lingkungan

cair lainnya, adalah juga pengurangan volume sludge sehingga

memungkinkan septic tank tidak dapat cepat penuh. Kemudian

cairan enfluent sudah tidak mengandung begian-bagian tinja dan

mempunyai BOD yang relative rendah. Cairan enfluent ini

akhirnya dialirkan keluar melalui pipa dan masuk ke dalam tempat

perembesan.

Kedua tahapan di atas berlangsung di dalam septic tank.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a) Penumpukan endapan lumpur mengurangi kapasitas septic tank

sehingga isi septic tank harus dibersihkan minimal sekali

setahun.

b) Penggunaan air sabun dan desinfektan seperti fenol sebaiknya

dihindari karena dapat membunuh flora bakteri di dalam septic

tank.

c) Septic tank baru setidaknya diisi dahulu dengan air sehingga

salurang pengeluaran, kemudian dilapisi dengan lumpur dari

septic tank lain untuk memudahkan proses dokomposisi oleh

bakteri.

Pendapat lain dikemukakan Suriawiria (1996), bahwa salah

satu cara pengelolaan tinja manusia adalah dengan penggunaan

tanki septic (septic tank) dan resapannya. Dengan cara ini maka

buangan yang masuk ke dalam bejana atau tangki akan

mengendap, terpisah antara benda cair dengan benda padatannya.

Benda padatan yang mengendap di dasar tangki dalam keadaan

tanpa udara akan diproses secara anaerobic oleh bakteri sehingga

kandungan organic di dalamnya akan terurai. Akibatnya, setelah

kurun waktu tertentu, umumnya kalau tangki septic tersebut sudah

penuh dan isinya dikeluarkan, maka sisa padatan sudah tidak

berbau lagi, seperti halnya kalau kotoran atau tinja tersebut

dibiarkan di luar tangki septic. Yang tetap menjadi masalah adalah

untuk benda cairan setelah padatannya dipisahkan, karena di dalam

cairan tersebut masih akan terkandung sejumlah mikroba, yang

24

Page 25: Tugas Bu Eppy Lingkungan

mungkin masih bersifat pathogen (dapat menyebabkan penyakit).

Karenanya salah satu cara pemecahan yang banyak digunakan

adalah dengan mengguanakan resapan, untuk mengalirkan benda

cairan setelah benda padatnya mengendap. Cara resapan yang

digunakan adalah dengan membuat lapisan yang terdiri dari batu

kerikil di bawah tanah sehingga air yang meresap masih

mendapatkan suplai oksigen (aerobic), sehingga mikroba pathogen

akhirnya akan terbunuh.

d. Pengelolaan Sampah

Sampah adalah sesuatu bahan atau benda yang sudah tidak dapat dipakai lagi

oleh manusia atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam suatu kegiatan

manusia dan dibuang.

a. Sumber-sumber sampah

1) Sampah-sampah yang berasal dari pemukiman (dekomestic wastes)

2) Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum

3) Sampah yang berasal dari perkantoran

4) Sampah yang berasal dari jalan raya

5) Sampah yang berasal dari industry

6) Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan

7) Sampah yang berasal dari pertambangan

8) Sampah yang berasal dari peternakan atau perikanan

b. Jenis-jenis sampah

Meliputi 3 jenis sampah, yaitu:

Sampah padat, sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1) Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya

a) Sampah an organic adalah sampah yang umumnya tidak dapat

membusuk. Misalnya: logam atau besi, pecahan gelas, plastic dan

sebagainya.

b) Sampah organic adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk.

Misalnya: sisa-sisa makanan, daun-daun, buah-buahan, dan

sebagainya.

2) Berdasarkan dapat dan tidaknya dibakar

25

Page 26: Tugas Bu Eppy Lingkungan

a) Sampah yang mudah terbakar, misalnya: kertas, karet, kayu, plastic,

kain bekas, dan lain-lain.

b) Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya: kaleng bekas, logam atau

besi, kaca, dan lain-lain.

3) Berdasarkan karakteristik sampah

a) Garbage yaitu jenis sampah hasil pengolahan membusuk dan berasal

dari rumah tangga, restoran, hotel, dan sebagainya.

b) Rabish yaitu sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan baik

yang mudah terbakar maupun yang tidak mudah terbakar, seperti

kertas,karton, plastic, kaleng bekas, klip, gelas, dan lain-lain.

c) Ashes (abu) yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah

terbakar, termasuk abu rokok.

d) Sampah jalanan (street sweeping) yaitu sampah yang berasal dari

pembersihan jalan yangterdiri dari campuran bermacam-macam

sampah, daun-daunan, kertas, plastic, pecahan kaca, besi, debu, dan

lain sebagainya.

e) Sampah industry yaitu sampah yang berasal dari industry atau pabrik-

pabrik.

f) Bangkai binatang (dead animal) yaitu bangkai binatang yang telah

mati karena alam, ditabrak kendaraan, atau dibuang oleh orang.

g) Bangkai kendaraan (abandoned vehicle) yaitu bangkai mobil, sepeda,

sepeda motor.

h) Sampah pembangunan (construction waste) yaitu sampah dari proses

pembangunan gedung, rumh dan sebagainya, yang berupa puing-

puing, potongan-potongan kayu, besi beton, bamboo, dan sebagainya.

c. Pengelolaan Sampah

Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah

tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri

pathogen), dan binatang serangga sebagai penyebar penyakit (vector). Oleh

karena itu sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak

mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. Cara-cara pengelolaan

sampah antara lain:

26

Page 27: Tugas Bu Eppy Lingkungan

1) Pengumpulan dan pengelolaan sampah

Pengumpulan sampah adalah menjadi tanggung jawab dari masing-masing

rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu,

mreka ini harus membangun atau mengadakan tempat khusus untuk

mengumpulkan sampah. Mekanisme, system atau cara pengangkutan

sampah di perkotaan merupakan tanggung jawab pemerintah daerah

setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat setempat. Sedangkan

pada daerah pedesaan pada umunya sampah telah dikelola oleh masing-

masing keluarga tenpa memrlukan TPA maupun TPS.

2) Pemusnahan dan pengolahan sampah

Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

a) Ditaman (landfill), yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang

di tanah kemudian sampah di masukkan dan di timbun di dalam tanah.

b) Dibakar (incerenation), yaitu pemusnahan sampah dengan jalan

membakar di dalam tungku pembakaran.

c) Dijadikan pupuk (composting), yaitu pengolahan sampah menjadi

pupuk kompos, khususnya untuk sampah organic daun-daunan, sisa

makanan, dan sampah lainnya yang dapat membusuk.

5. Pengelolaan air kotor (air limbah, rumah hewan ternak, dan lain-lain)

Air limbah atau air pembuangan adalah sisa air yang di buang yang berasal

dari rumah tangga, industry maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada

umumnya mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan

manusia serta menganggu kesehatan lingkungan hidup. Air limbah adalah

kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman,

perdangan, perkantoran dan industry, bersama-sama dengan air tanah, air

permukaan, dan air hujan yang mungkin ada.

Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat

dikelompokkan menjadi :

a. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water)

yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.

27

Page 28: Tugas Bu Eppy Lingkungan

b. Air buangan industrial (industrial wastes water) yaitu air limbah yang

berasal dari berbagai jenis industry akibat proses produksi.

c. Air buangan kotapraja (municital wates water) yaitu air buangan yang

berasal dari daerah perkotaan, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat

umum, tempat-tempat ibadah dan sebagainya.

Karateristik air limbah meliputi :

a. Karateristik fisik

Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan

padatr dan suspense. Terutama air limbah rumah tangga biasanya

berwarna suram seperti larutan air sabun, sedikit berbau, kadang-kadang

mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur.

b. Karateristik kimiawi

Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia an-organiki

yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organic berasal

dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya.

c. Karateristik bakteriologis

Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli biasanya

terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya, namun

keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan.

Air limbah dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan antara lain :

1) Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama :

kolera, tifus abdominalis, desentri baciier.

2) Menjadi media berkembang baiknya mikro-organisme pathogen.

3) Menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat hidup larva

nyamuk.

4) Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.

5) Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah dan lingkungan

hidup lainnya.

6) Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak

nyaman dan sebagainya.

Cara mencegah atau mengurangi air limbah antara lain :

1) Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum.

28

Page 29: Tugas Bu Eppy Lingkungan

2) Tidak mengakibatklan pencemaran terhadap permukaan air.

3) Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi, perikanan, air sungai,

atau tempat-tempat rekreasi.

4) Tidak dapat dihinggapi serangga, tikus, dan tidak menjadi tempat

berkembang biaknya berbagai bibit penyakit dan vector.

5) Tidak terbuka kena udara luar (jika tidak diolah) serta tidak dapat di capai

oleh anak-anak.

6) Baunya tidak mengganggu.

Cara pengolahan air limbah secara sederhana, antara lain :

a. Pengecenran

Air limbah yang direncakan sampai mencapai konsentrasi yang cukup

rendah, kemudian baru di buang ke badan-badan air. Dengan makin

bertambahnya penduduk yang berarti makin meningkatnya kegiatan

manusia, maka jumlah air limbah yang harus di buang terlalu banyak, dan

di perlukan air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat

dipertahankan lagi. Di samping itu, cara ini menumbulkan kerugian lain

yaitu: bahaya kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada,

pengendapan akhirnya menimbulkan pandangkalan terhadap badan-badan

air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat

menimbulkan banjir.

b. Kolam oksidasi

Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar

matahari, ganggang, bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan

alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat

dengan kedalaman antara 1-2 meter.

Cara kerjanya,system kolam (pola system) atau sering disebut juga kolam

oksidasi merupakan salah satu jenis teknologi pengolahan air limbah

biologis aerobic. Teknologi tersebut berbentuk reactor pengolahan air

limbah secara biologis aerobic yang paling sederhana dan tertua serta

merupakan perkembangan dari cara pembuangan limbah cair secara

langsung ke badan air. Reactor ini berbentuk kolam biasa, dari tanah yang

digali dan air limbah dimasukkan ke dalamnya dengan suatu waktu tinggal

29

Page 30: Tugas Bu Eppy Lingkungan

tertentu (sekitar 7-10 hari). Kedalaman kolam tidak lebih dari 1,0 m (0,4-

1,0 m). sebagian besar limbah cair dapat ditangani dengan mudah dengan

system biologis karena polutan utamanya berupa bahan organic, seperti

contohnya karbohidrat, lemak, protein dan vitamin. Polutan tersebut

umumnya dalam bentuk tersuspensi atau terlarut. Prinsip pengolahan

secara aerobic yang dimaksud adalah menguraikan secara sempurna

senyawa organic yang berasal dari buangan dalam periode waktu yang

relative singkat. Penguraian dilakukan terutama dilakukan oleh bakteri dan

hal ini dipengaruhi oleh jumlah sumber nutrient dan jumlah oksigen.

Pemenuhan oksigen dapat diperoleh dari absorbsi ke permukaan air di

kolam melalui proses difusi, adanya mixing atau pengadukan pada

permukaan kolam akibat pengaruh angin dan permukaan kolam yang

cukup luas dan fotosintesa dari keberadaan alga.

Kolam oksidasi juga dikenal sebagai kolam stabilisasi atau laguna.

Dalam oksidasi sebuah kolam heterotrofik bakteri mendegredasi bahan

organic dalam kotoran yang menyebabkan produksi bahan seluler dan

mineral. Produksi ini mendukung pertumbuhan alga di kolam oksidasi.

Pertumbuhan populasi alga memungkinkan further dekomposisi dari

bahan organic dengan memproduksi oksigen. Produksi oksigen ini mengisi

ulang oksigen yang digunakan oleh bakteri heterotrofik. Biasanya kolam

oksidasi harus kurang dari 10 meter untuk mendukung pertumbuhan alga,

selain itu pengguaan kolam oksidasi sebagian besar terbatas pada daerah

iklim hangat karena mereka sangat dipengaruhi oleh perubahan suhu

musiman. Kolam oksidasi juga cenderung untuk mengisi, karena

pengendapan sel bakteri dan alga terbentuk selama dekomposisi limbah

tersebut. Berbagai jenis mikroorganisme berperan dalam proses

perombakan tidak terbatas mikroorganisme jenis aerobic, tetapi juga

mikroorganisme anaerobic. Mikroorganisme heterotrof aerobic dan

anaerobic berperan dalam proses konversi bahan organic; organisme

autotroph (fitoplankton, alga, tanaman air) mengambil bahan anorganik

(nitrat dan fosfat) melalui proses fotosintesis. Karena lamanya waktu

tinggal limbah cair, maka organisme dengan waktu generasi tinggi

30

Page 31: Tugas Bu Eppy Lingkungan

(zooplankton, larva insekta, kutu air, ikan kecil) juga dapat tumbuh dan

berkembang dalam system kolam. Organisme tersebut hidup aktif di dalam

air atau pada dasar kolam. Komposisi organisme sangat tergantung pada

temperature udara, suplai oksigen, sinar matahari, jenis dan konsentrasi

substrat.

Factor pembatas system kolam adalah suplai oksigen. System kolam

umjumnya dirancang untuk tingkat pembebanan rendah sehingga laju

pasokan oksigen dari atmosfir mencukupi kebutuhan oksigen bakteri, dan

paling tidak bagian permukaan atas kolam selalu pada kondisi aerobic,

karena suplai oksigen merupakan factor pembatas, pembebanan system

serine didasarkan pada luas permukaan kolam dan dinyatakan dalam P-

BOD/m dan tidak didasarkan pada volume kolam atau jumlah biomassa.

System kolam umumnya dirancang dengan kedalaman maksimum 1,0-1,5

m, sehingga pencayaan dan pengadukan oleh angina CALIP. Waktu

tinggal hidrolik dalam kolam sekitar 20 hari. Dianjurkan untuk membagi

kolam menjadi tiga bagian, sehingga dalam tiap bagian organisme dapat

tumbuh secara optimum dan proses perombakan berlangsung lebih cepat.

Pemenuhan oksigen dapat diperoleh dari : absorbs ke permukaan air di

kolam melalui proses difusi, adanya mixing/pengadukan pada permukaan

kolam akibat pengaruh angina dan permukaan kolam yang cukup luas,

fotosintesa dan keberadaan alga.

Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini

adalah : sinar matahari, ganggang, bakteri dan oksigen.

c. Irigasi

Air limbah dialirkan kedalam parit-parit terbuka yang digali, dan air

akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dingding parit-

parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk

pengairan lanang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk

pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah

tangga, perusahaan, susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya

dimana kandungan zat-zat organic dan protein cukup tinggi yang

diperlukan oleh tanam-tanaman.

31

Page 32: Tugas Bu Eppy Lingkungan

B. Pengertian dan Karakteristik Pemukiman Kumuh

Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung

dan dapat merupakan kawasan perkotaan dan perdesaan yang berfungsi

sebagai lingkungan tempat tinggal/hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung kehidupan masyarakat. Sedangkan kata “kumuh” menurut kamus

besar bahasa indonesia diartikan sebagai kotor atau cemar.  Menurut Johan

Silas Pemukiman Kumuh dapat diartikan menjadi dua bagian, yang pertama

ialah kawasan yang proses pembentukannya karena keterbatasan kota dalam

menampung perkembangan kota sehingga timbul kompetisi dalam

menggunakan lahan perkotaan. Sedangkan kawasan pemukiman

berkepadatan tinggi merupakan embrio pemukiman kumuh. Pengertian

pemukiman kumuh yang kedua ialah kawasan yang lokasi penyebarannya

secara geografis terdesak perkembangan kota yang semula baik, lambat laun

menjadi kumuh yang disebabkan oleh adanya mobilitas sosial ekonomi yang

stagnan.

Karakteristik Pemukiman Kumuh :

1. Keadaan rumah pada pemukiman kumuh terpaksa dibawah standar rata-

rata 6 m2/orang. Sedangkan fasilitas perkotaan secara langsung tidak

terlayani karena tidak tersedia. Namun karena lokasinya dekat dengan

pemukiman yang ada, maka fasilitas lingkungan tersebut tak sulit

mendapatkannya.

2. Pemukiman ini secara fisik memberikan manfaat pokok, yaitu dekat

tempat mencari nafkah (opportunity value) dan harga rumah juga murah

(asas keterjangkauan) baik membeli atau menyewa. Manfaat pemukiman

disamping pertimbangan lapangan kerja dan harga murah adalah

kesempatan mendapatkannya atau aksesibilitas tinggi. Hampir setiap

orang tanpa syarat yang bertele-tele pada setiap saat dan tingkat

kemampuan membayar apapun, selalu dapat diterima dan berdiam di

sana.

Kriteria Umum Pemukiman Kumuh:

32

Page 33: Tugas Bu Eppy Lingkungan

1. Mandiri dan produktif dalam banyak aspek, namun terletak pada tempat

yang perlu dibenahi.

2. Keadaan fisik hunian minim dan perkembangannya lambat. Meskipun

terbatas, namun masih dapat ditingkatkan.

3. Para penghuni lingkungan pemukiman kumuh pada umumnya bermata

pencaharian tidak tetap dalam usaha non formal dengan tingkat

pendidikan rendah.

4. Pada umumnya penghuni mengalami kemacetan mobilitas pada tingkat

yang paling bawah, meskipun tidak miskin serta tidak menunggu bantuan

pemerintah, kecuali dibuka peluang untuk mendorong mobilitas tersebut.

5. Ada kemungkinan dilayani oleh berbagai fasilitas kota dalam kesatuan

program pembangunan kota pada umumnya.

6. Kehadirannya perlu dilihat dan diperlukan sebagai bagian sistem kota

yang satu, tetapi tidak semua begitu saja dapat dianggap permanen.

Kriteria Khusus Pemukiman Kumuh:

1. Berada di lokasi tidak legal.

2. Dengan keadaan fisik yang substandar, penghasilan penghuninya amat

rendah (miskin).

3. Tidak dapat dilayani berbagai fasilitas kota.

4. Tidak diinginkan kehadirannya oleh umum (kecuali yang berkepentingan).

5. Pemukiman kumuh selalu menempati lahan dekat pasar kerja (non

formal), ada sistem angkutan yang memadai dan dapat dimanfaatkan

secara umum walau tidak selalu murah.

C. Sebab dan Proses Terbentuknya Pemukiman Kumuh

1. Sebab Terbentuknya Pemukiman Kumuh

Dalam perkembangan suatu kota sangat erat kaitannya dengan mobilitas

penduduknya. Masyarakat yang mampu cenderung memilih tempat

huniannya keluar dari pusat kota. Sedangkan bagi masyarakat yang

kurang mampu akan cenderung memilih tempat tinggal di pusat kota

khususnya kelompok masyarakat urbanisasi yang ingin mencari pekerjaan

dikota. Tidak tersedianya fasilitas perumahan yang terjangkau oleh

33

Page 34: Tugas Bu Eppy Lingkungan

kantong masyarakat yang kurang mampu serta kebutuhan akan akses ke

tempat usaha menjadi penyebab timbulnya lingkungan pemukiman

kumuh di perkotaan. Ledakan penduduk di kota-kota besar, baik karena

urbanisasi maupun karena kelahiran yang tidak terkendali juga dapat

menjadi salah satu penyebab terbentuknya pemukiman kumuh. Lebih

lanjut, hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan antara pertambahan

penduduk dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakan

pemukiman-pemukiman baru, sehingga para pendatang akan mencari

alternatif tinggal di pemukiman kumuh untuk mempertahankan kehidupan

di kota.

2. Proses Terbentuknya Pemukiman Kumuh

Dibangunnya perumahan oleh sektor non-formal, baik secara perorangan

maupun dibangunkan oleh orang lain dapat mengakibatkan munculnya

lingkungan perumahan kumuh, yang padat, tidak teratur dan tidak

memiliki prasarana dan sarana lingkungan yang memenuhi standar teknis

dan kesehatan.

D. Masalah-masalah Akibat Pemukiman Kumuh

Perumahan kumuh dapat mengakibatkan berbagai dampak. Dari segi

pemerintahan, pemerintah dianggap dan dipandang tidak cakap dan tidak

peduli dalam menangani pelayanan terhadap masyarakat. Sementara pada

dampak sosial, dimana sebagian masyarakat kumuh adalah masyarakat

berpenghasilan rendah dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah

dianggap sebagai sumber ketidakteraturan dan ketidakpatuhan terhadap

norma-norma sosial. Terbentuknya pemukiman kumuh yang sering disebut

sebagai slum area dipandang potensial menimbulkan banyak masalah

perkotaan, karena dapat menjadi sumber timbulnya berbagai perilaku

menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit sosial lainnya.

Penduduk di pemukiman kumuh tersebut memiliki persamaan, terutama

dari segi latar belakang sosial ekonomi-pendidikan yang rendah, keahlian

terbatas dan kemampuan adaptasi lingkungan (kota) yang kurang memadai.

Kondisi kualitas kehidupan ini yang mengakibatkan semakin banyaknya

34

Page 35: Tugas Bu Eppy Lingkungan

penyimpangan perilaku penduduk penghuninya. Terjadinya perilaku

menyimpang ini karena sulitnya mencari atau menciptakan pekerjaan sendiri

dengan keahlian dan kemampuan yang terbatas, selain itu juga karena

menerima kenyataan bahwa impian yang mereka harapkan mengenai

kehidupan di kota tidak sesuai dengan yang diharapkan dan tidak dapat

memperbaiki kehidupan masyarakat.

Pemukiman kumuh umumnya di pusat-pusat perdagangan, seperti pasar

kota, perkampungan pinggir kota, dan disekitar bantaran sungai kota.

Kepadatan penduduk di daerah-daerah ini cenderung semakin meningkat

dengan berbagai latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan asal daerah.

Perhatian utama pada penghuni pemukiman ini adalah kerja keras mencari

nafkah atau hanya sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari agar tetap

bertahan hidup dan bahkan tidak sedikit warga setempat yang menjadi

pengangguran. Sehingga tanggung jawab terhadap disiplin lingkungan, norma

sosial dan hukum, kesehatan, solidaritas sosial serta tolong menolong menjadi

terabaikan dan kurang diperhatikan.

Masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh pada umumnya terdiri dari

golongan-golongan yang tidak berhasil mencapai kehidupan yang layak,

sehingga tidak sedikit masyarakat yang menjadi pengangguran, gelandangan

dan pengemis yang sangat rentan terhadap terjadinya perilaku menyimpang

dan berbagai tindak kejahatan. Kondisi kehidupan yang sedang mengalami

benturan antara perkembangan teknologi dengan keterbatasan potensi sumber

daya yang tersedia juga turut membuka celah timbulnya perilaku

menyimpang dan tindak kejahatan dari para penghuni pemukiman kumuh

tersebut. Kecenderungan terjadinya perilaku menyimpang (deviant

behaviour) ini juga diperkuat oleh pola kehidupan kota yang lebih

mementingkan diri sendiri atau kelompoknya yang sering bertentangan

dengan nilai-nilai moral dan norma-norma sosial dalam masyarakat.

Perilaku menyimpang yang sering dijumpai pada pemukiman kumuh

adalah perilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial, tradisi dan

kelaziman yang berlaku sebagaimana kehendak sebagian besar anggota

masyarakat. Wujud perilaku menyimpang di pemukiman kumuh ini berupa

35

Page 36: Tugas Bu Eppy Lingkungan

perbuatan tidak disiplin lingkungan seperti membuang sampah dan kotoran di

sembarang tempat, menghindari pajak, tidak memiliki KTP dan menghindar

dari kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti gotong-royong dan kegiatan

sosial lainnya. Bagi kalangan remaja dan pengangguran, biasanya

penyimpangan perilakunya berupa mabuk-mabukan, minum obat terlarang,

pelacuran, adu ayam,  memutar blue film, begadang dan berjoget di pinggir

jalan dengan musik keras sampai pagi, mencorat-coret tembok/bangunan

fasilitas umum, dan lain-lain. Akibat lebih lanjut perilaku menyimpang

tersebut bisa mengarah kepada tindakan kejahatan (kriminal) seperti

pencurian, pemerkosaan, penipuan, penodongan, pembunuhan, pengrusakan

fasilitas umum, perkelahian, melakukan pungutan liar, mencopet dan

perbuatan kekerasan lainnya.

Keadaan seperti itu cenderung menimbulkan masalah-masalah baru yang

menyangkut:

1. Masalah persediaan ruang yang semakin terbatas terutama masalah

pemukiman untuk golongan ekonomi lemah dan masalah penyediaan

lapangan pekerjaan di daerah perkotaan.

2. Masalah perilaku menyimpang sebagai akibat dari adanya kekaburan atau

ketiadaan norma pada masyarakat migran di perkotaan. Disamping itu

juga pesatnya pertumbuhan penduduk kota dan lapangan pekerjaan di

wilayah perkotaan mengakibatkan semakin banyaknya pertumbuhan

pemukiman-pemukiman kumuh yang menyertainya dan menghiasi areal

perkotaan tanpa penataan yang berarti.

Secara umum permasalahan yang sering terjadi di daerah pemukiman kumuh

adalah:

1. Kurang bangunan yang sangat sempit dan tidak memenuhi standard untuk

bangunan layak huni.

2. Rumah yang berhimpitan satu sama lain membuat wilayah pemukiman

rawan akan bahaya kebakaran.

3. Sarana jalan yang sempit dan tidak memadai.

4. Tidak tersedianya jaringan drainase.

5. Kurangnya suplai air bersih.

36

Page 37: Tugas Bu Eppy Lingkungan

6. Jaringan listrik yang semrawut.

7. Fasilitas MCK yang tidak memadai.

E. Upaya Mengatasi Pemukiman Kumuh

Kemiskinan merupakan salah satu penyebab timbulnya pemukiman

kumuh di kawasan perkotaan. Pada dasarnya kemiskinan dapat ditanggulangi

dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan,

peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin serta

peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan

institusi penanggulangan kemiskinan. Peningkatan pelayanan dasar ini dapat

diwujudkan dengan peningkatan air bersih, sanitasi, penyediaan serta usaha

perbaikan perumahan dan lingkungan pemukiman pada umumnya.

Cara Mengatasi Pemukiman Kumuh:

1. Program Perbaikan Kampung, yang ditujukan untuk memperbaiki

kondisi kesehatan lingkungan dan sarana lingkungan yang ada.

2. Program uji coba peremajaan lingkungan kumuh yang dilakukan dengan

membongkar lingkungan kumuh dan perumahan kumuh yang ada serta

menggantinya dengan rumah susun yang memenuhi syarat.

Selain usaha dari pemerintah diharapkan masyarakat juga ikut terlibat dalam

mengatasi pemukiman kumuh di perkotaan. Sehingga diperlukan kerjasama

antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat untuk mengatasi adanya

pemukiman kumuh. Namun, pemukiman kumuh tidak dapat diatasi dengan

pembangunan fisik semata-mata tetapi yang lebih penting yaitu mengubah

prilaku dan budaya dari masyarakat di kawasan kumuh. Jadi, masyarakat juga

harus menjaga lingkungannya agar tetap bersih, rapi, tertur dan indah.

Sehingga akan tercipta lingkungan yang nyaman, tertib dan asri.

37

Page 38: Tugas Bu Eppy Lingkungan

BAB 3

APLIKASI KASUS

BAB III

APLIKASI TEORI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. Pengkajian

A. Data Umum

1. Identitas Kepala Keluarga

Nama kepala keluarga : Tn. W

Umur : 34Tahun

Alamat : Jl. Perak Indah- Surabaya

38

Page 39: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Pekerjaan : Pemulung

Pendidikan : SD

Agama dan Suku : Islam/Jawa

Bahasa Sehari-hari : Jawa

Jarak yankes terdekat : 1 km

Alat Transportasi : Angkutan Umum

2. Komposisi Keluarga

Data Anggota Keluarga

Nama Tn. W Ny. W An. F

Hubungan

dengan KK

Kepala

keluarga

Ibu rumah

tangga

Anak

Umur 34tahun 28 Tahun 12tahun

Jenis

kelamin

Laki-laki Perempuan Laki-Laki

Suku Jawa Jawa Jawa

Pendidikan

terakhir

SD SD -

Pekerjaan

saat ini

Pemulung Ibu rumah

tangga

Belum

Status gizi

(TB, BB,

BMI)

TB: 175 cm

BB: 80 kg

TB: 145 cm

BB: 60 kg

TB: 137 cm

BB: 28kg

TTV (TD,

N, S, P)

TD:

120/100mmH

g

N: 72 x/menit

S:360C

RR:24x/meni

t

TD: 110/90

mmHg

N: 68 /menit

S: 360C

RR:20

x/menit

TD : 110/60

N: 85x/menit

S:360C

RR: 27x/menit

Status

imunisasi

Lengkap Lengkap Lengkap

39

Page 40: Tugas Bu Eppy Lingkungan

dasar

Alat bantu/

protesa

X X X

Penampilan

umum

Baik,

menjawab

pertanyaan

dengan jelas

Baik,

menjawab

pertanyaan

dengan jelas

Baik

menjawab

pertanyaan

dengan jelas

Status

kesehatan

saat ini

Saat ini tidak

menderita

penyakit

Saat ini tidak

menderita

penyakit

Saat ini tidak

menderita

penyakit

Riwayat

penyakit/

alergi

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

3. Genogram :

40

Page 41: Tugas Bu Eppy Lingkungan

28Thn34Thn

12 Thn

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Serumah: Individu yang sakit

41

Page 42: Tugas Bu Eppy Lingkungan

4. Tipe Keluarga

Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu

rumah terdapat Ayah, Ibu dan 1 Anak, sehingga akan dapat mempercepat

penularan penyakit jika salah satu anggota keluarga menderita penyakit

yang dapat menular.

5. Suku Bangsa (Etnis)

Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan

makan tidak makan asal kumpul. Menurut keterangan Ny. W, jika ada

anggota keluarga yang sakit jika tidak terlalu parah misalnya demam akan

ditangani sendiri seperti membeli obat di warung. Namun jika tidak

kunjung sembuh langsung dibawa ke puskesmas. Bahasa yang digunakan

adalah bahasa jawa..

6. Agama dan Kepercayaan

Semua anggota keluarga menganut agama islam dan memiliki

pandangan yang sama dalam praktik keyakinan beragama. Menurut Tn. W

penyakit itu takdir Allah dan akan selalu mengupayakan kesembuhan

semua anggota keluarga jika ada yang sakit.

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Kepala Keluarga : Rp. 1.000.000-,/bln

Istri : -

Anak ke 1 : -

Menurut Ny. W pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai

kebutuhan sehari-hari.Kebutuhan yang dikeluarkan meliputi pengeluaran

untuk kebutuhan hidup sehari-hari, biaya sekolah anak, listrik, air.

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Setiap hari  KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan

rekreasi dengan jalan-jalan di pasar malam.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1) Tahap keluarga saat ini

42

Page 43: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Keluarga Tn. W mempunyai 1 orang anak berusia 12 tahun. Maka

keluarga Tn. W berada pada tahap perkembangan keluarga dengan

anak usia sekolah.

2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Tahap yang belum ada adalah tahap dengan anak remaja dan

sebentar lagi mungkin terjadi sehingga keluarga sudah memikirkan

kearah sana.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Riwayat keluarga sebelumnya

Riwayat keluarga dari pihak suami: Ayah dari Tn. W sudah meninggal

dunia karena kanker paru-paru, sedangkan ibunya sehat.

Riwayat keluarga dari pihak istri: Ayah dari Ny. W meninggal karena

TBC, sedangkan ibunya sehat.

2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini

Tn. W: Keadaan sehat, tidak pernah sakit serius.Tetapi Tn. W sering

mengeluh pusing karena terlalu banyak bekerja dan kelelahan.

Ny.W: Keadaan sehat, tidak pernah sakit serius.

An. F : Keadaan sehat.

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan

Jika sakit keluarga Tn. W melakukan manajemen sendiri misalnya

dengan membeli obat di warung, jika tidak kunjung sembuh maka

langsung dibawa ke puskesmas.

D. Pengkajian Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Luas rumah : Panjang = 4 m3 , Lebar = 3 m3

Menurut Depkes (2015) rasio untuk satu anggota keluarga adalah 8

m3. Jadi, rumah Tn. W tidak sesuai dengan rasio menurut Depkes

(2015)

Ventilasi : di ruang tamu tidak ada jendela sebagai ventilasi

Pencahayaan : kurang

Lantai : Semen

43

Page 44: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Kebersihan rumah : ktotr dan nampak kumuh.

Jenis bangunan : kontrakan

Denah Rumah : U

B T

S

Tn. W hidup dilingkungan yang penuh sampah. Tn. W tinggal di

pemukiman kumuh dimana didepan rumah sudah terdapat Tempat

Pembuangan Sampah dan lingkungan disekitar rumah juga sangat

kotor.

2. Karakteristik tetangga

Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah Tn W juga hidup di

lingkungan yang sama dengan Tn. W

3. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga tinggal menetap sejak tahun 1980.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Tidak ada perkumpulan keluarga karena masing-masing keluarga

sibuk untuk mencari nafkah.

44

Tempat Pembuangan Sampah

Kamar Tidur

Dapur

K. Mandi

Page 45: Tugas Bu Eppy Lingkungan

5. System pendukung keluarga

Saat sekarang anggota keluarga dalam keadaan sehat.Tetapi jika sakit

dan perlu biaya perawatan rumah sakit biasanya keluarga meminjam

uang kepada tetangga.

E. Struktur Keluarga

Keluarga Tn. M merupakan keluarga inti yang terdiri dari kepala

keluarga, istri dan1 orang anak.

1. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang

digunakan adalah bahasa jawa terkadang menggunakan bahasa

Madura.Keluarga tidak memiliki kesulitan bahasa dalam penerimaan

pesan.

2. Struktur kekuatan keluarga

Pengendali keluarga adalah Tn.W sebagai kepala keluarga.Keputusan

diambil oleh kepala keluarga melalui musyawarah dengan seluruh

anggota keluarga.

3. Struktur peran

Peran kepala keluarga mencari nafkah, tugas istri sebagai ibu rumah

tangga dan juga merawat anak. Pendidikan anak dilakukan bersama.

Model peran yang dianut lebih dominan pada ibu dan selama ini tidak

terjadi konflik peran keluarga.

4. Nilai atau norma keluarga

Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada

keluarga yang sakit, jika tidak terlalu parah ditangani sendiri dengan

membeli obat di warung, tetapi jika tidak sembuh langsung dibawa ke

puskesmas

.

F. Fungsi Keluarga

Fungsi afektif

45

Page 46: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Tn. W dan ny. W telah memberikan kebutuhan makan, bermain

kepada anaknya

Fungsi sosial

Interaksi dalam keluarga baik.Interaksi sosial dengan tetangga baik.

Keluarga pernah mengalami perbedaan pendapat saat pengambilan

keputusan dan dapat diselesaikan dengan mengalah salah satu.

Fungsi reproduksi

Tn. W dan Ny. W memiliki anak yang berusia 12thn

Fungsi ekonomi

Penghasilan Tn. W dalam 1 bulan adalah 1 juta untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

Fungsi kesehatan

Apabila ada salah satu keluarga yang sakit, jika tidak terlalu parah

ditangani sendiri dengan membeli obat di warung, tetapi jika tidak

sembuh langsung dibawa ke puskesmas. Dan mengkonsumsi

paracetamol apabila demam serta antibiotik amoxicillin.

G. Pola Koping Keluarga

Stressor yang dihadapi keluarga: Ny. W yaitu tidak ada masalah yang

berat selama ini.Jika ada masalah dibicarakan bersama keluarga untuk

dimusyawarahkan.

H. Pola Aktivitas Sehari-hari

1 2 3

Pola

maknan

2x sehari 2x sehari 2x sehari

Pola Minum 2 L 3 L 1L

Istirahat 4jam 8 jam 9 jam

BAK 1 L 1,5 L 2 L

BAB 1x sehari 1x sehari 1x sehari

Kebersihan

Diri

Mandi

2xsehari

Mandi 2x

sehari (pagi

Mandi 2x

sehari (pagi

46

Page 47: Tugas Bu Eppy Lingkungan

(pagi, sore) dan sore) dan sore)

Olahraga - - -

I. Perilaku Tidak Sehat

Tn. W merokok didalam rumah dan menghabiskan 8 batang

rokok/harinya serta minum kopi 2-3x/harinya.

J. Spiritual

Tn W dan Ny. W mengatakan sering beribadah di masjid dan tidak

pernah tertinggal shalat 5 waktu.

K. Psikososial

Keadaan emosi keluarga saat ini baik.Tidak mengalami konflik dalam

keluarga namun interaksi dengan tetangga sekitar juga sangat baik.

L. Faktor Resiko Masalah Kesehatan

Keadaan lingkungan keluarga Tn. W yang berada pada pemukiman

kumuh serta terdapat Tempat Pembuangan Sampah didepan rumah Tn.

W. sehingga resiko untuk tertular penyakit kulit dan diare sangat besar.

M. Pemeriksaan Fisik

No

.

Komponen Tn.W Ny. W Anak F

1. Kepala Rambut

pendek lurus,

hitam.

Rambut

hitam lurus

dan pendek.

Rambut hitam

pendek

bergelombang

2. Mata Sklera tidak

ikterus,

konjungtiva

tidak anemis.

Tidak

memakai kaca

Sklera tidak

ikterus,

konjungtiva

tidak

anemis.

Tidak

Sklera tidak

ikterus,

konjungtiva

tidak anemis

47

Page 48: Tugas Bu Eppy Lingkungan

mata. memakai

kaca mata.

3. Telinga Bersih, tidak

ada serumen,

dan tidak ada

luka

Bersih,

tidak ada

serumen,

dan tidak

ada luka

Bersih, tidak

ada serumen,

dan tidak ada

luka

4. Hidung Bersih, tidak

ada sekret,

tidak ada

kelainan

Bersih,

tidak ada

sekret,

tidak ada

kelainan

Bersih, tidak

ada sekret,

tidak ada

kelainan

5. Mulut Stomatitis

tidak ada,

tidak ada

lubang pada

gigi, terdapat

karang gigi.

Stomatitis

tidak ada,

tidak ada

lubang

pada gigi,

tidak ada

karang gigi.

Stomatitis

tidak ada, ada

lubang pada

gigi,

6. Leher dan

tenggorokan

Nyeri tekan

(-), tidak ada

pembesaran

kelenjar tiroid,

tidak ada

kesulitan

menelan

Nyeri tekan

(-), tidak

ada

pembesaran

kelenjar

tiroid, tidak

ada

kesulitan

menelan

Nyeri tekan

(-), tidak ada

pembesaran

kelenjar

tiroid, tidak

ada kesulitan

menelan

7. Dada dan

paru

Pergerakan

dada simetris,

tidak ada

penggunaan

Pergerakan

dada

simetris,

tidak ada

Pergerakan

dada simetris,

tidak ada

penggunaan

48

Page 49: Tugas Bu Eppy Lingkungan

otot bantu

pernafasan,

ronkhi (-),

weezing (-)

penggunaan

otot bantu

pernafasan,

ronkhi (-),

weezing (-)

otot bantu

pernafasan,

ronkhi (-),

weezing (-)

8. Jantung Bunyi jantung

I dan II normal

Bunyi

jantung I

dan II

normal

Bunyi jantung

I dan II

normal

9. Abdomen Bunyi usus:

12x/menit,

tidak ada nyeri

tekan.

Bunyi usus:

12x/menit,

tidak ada

nyeri tekan.

Bunyi usus:

18x/menit,

tidak ada

nyeri tekan.

10. Ekstremitas Tidak ada

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak

ada cedera.

Tidak ada

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak

ada cedera.

Tidak ada

kelainan,

pergerakan

bebas, tidak

ada cedera.

11. Kulit Bersih, turgor

kulit baik,

tidak ada

sianosis

Bersih,

turgor kulit

baik, tidak

ada sianosis

Bersih, turgor

kulit baik,

tidak ada

sianosis

12. Kuku Pendek dan

bersih.

Pendek dan

bersih.

Pendek dan

bersih.

13. BB BB = 80 kg BB = 60 kg BB = 28 kg

14. TB TB = 175 cm TB = 145

cm

TB = 137 cm

15. TTV TD:

120/100mmHg

N: 72 x/menit

S:360C

RR:24x/menit

TD: 110/90

mmHg

N: 68

/menit

S: 360C

TD : 110/60

N: 85x/menit

S:360C

RR:

27x/menit

49

Page 50: Tugas Bu Eppy Lingkungan

RR:20

x/menit

16. Kesimpulan Saat dikaji Tn.

W dalam

keadaan sehat

dan menjawab

pertanyaan

dengan jelas

dan baik.

Saat dikaji

Ny. W

dalam

keadaan

sehat dan

menjawab

pertanyaan

dengan

jelas dan

baik.

Saat dikaji

An. F dalam

keadaan

sehat.

N. Analisa Data

No. Data Masalah Keperawatan

1. Domain 12 (Kenyamanan)

Kelas : 2 (environmental

comfort/Kesehatan

lingkungan)

Impaired comfort/Gangguan

kenyamanan (hal 437)

DS:

- Tn. W mengatakan jika

sudah tinggal di

pemukiman kumuh sejak

tahun 1980

- Tn. W mengatakan

terkadang semua anggota

keluarga mengalami

diare

DO:

- Terdapat Tempat

Impaired comfort (gangguan

kenyamanan) di keluarga Tn.

W

50

Page 51: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Pembuangan Sampah

didepan rumah Tn. W

- Rumah Tn. W dan

lingkungan disekitarnya

tampak kotor

- Jamban masih

menggunakan WC

cemplung sehingga

kotoran menggenang d

sungai

2 Domain : 1 (Health

Promotion/ Promosi

Kesehatan)

Kelas 2 : Health Management

(Manajemen Kesehatan)

Risk-prone health behavior

( Resiko rawan perilaku

kesehatan)-00188 (hal. 145)

DS

- Ny. W mengatakan jika

kebiasaan tinggal

dilingkungan kumuh

sudah merupakan hal

yang biasa

- Tn. W mengatakan jika

sering BAB di WC

cemplung disungai dekat

DO :

- Terdapat WC cemplung

yang sering digunakan

warga termasuk keluarga

Risk-prone health behavior

(resiko rawan perilaku

kesehatan) di kelarga Tn. W

51

Page 52: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Tn. W

O. Scoring

1) Impaired comfort (gangguan kenyamanan) di keluarga Tn. W

No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah :

Tidak sehat

1 3/3 x 1 = 1 Karena di lingkungan sudah

tidak kondusif lagi untuk

ditempati oleh keluarga Tn. S

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah:

Sebagian

2 1/2 x 2 = 1 Jika Tn. S dan keluarga

mampu menjaga kebersihan

lingkungan maka masalah

dapat diubah sebagian

3. Potensial

masalah untuk

dicegah:

Tinggi

1 3/3x 1 = 1 JIka Tn. S dan keluarga sejak

awal tidak tinggal di

pemukiman kumuh dan

menjaga lingkungan bersih,

maka potensial masalah dapat

dicegah sangat tinggi

4. Menonjolnya

masalah:

Masalah berat

harus segera

ditangani

1 2/2x 1 = 1 Lingkungan rumah dan

disekitar tidak kondusif dan

memerlukan penanganan

segera agar terhindar dari

resiko penyakit

JUMLAH 5 4

2) Risk-prone health behavior (resiko rawan perilaku kesehatan) L di

kelarga Tn. W

No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah :

ancaman

kesehatan

1 2/3 x 1 =

2/3

Bersifat ancaman kesehatan

karena jika tidak segera

ditangani bisa menyebabkan

52

Page 53: Tugas Bu Eppy Lingkungan

penyakit lain seperti demam

berdarah, thypus, dll.

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah:

Sebagian

2 1/2 x 2 = 1 Karena kondisi rumah yang

tinggal di lingkungan kumuh,

maka kemungkinan masalah

kebersihan lingkungan

tersebut adalah sebagian.

3. Potensial

masalah untuk

dicegah:

Cukup

1 2/3x 1 =

2/3

Perilaku keluarga Tn. S yang

seperti tidak memperdulikan

kondisi lingkungan dan

rumahnya dan itu sudah

menjadi kebiasaan, sehingga

kemungkinan masalah dapat

dicegah adalah cukup

4. Menonjolnya

masalah:

Ada masalah

tetapi tidak

perlu segera

ditangani

1 1/2x 1 = ½ Apabila ada salah satu

keluarga yang sakit maka

keluarga menangani sendiri

dengan membeli obat di

warung, jika belum sembuh

langsung membawanya ke

pelayanan kesehatan terdekat.

JUMLAH 5 2 5/6

2. Diagnosa

1. Impaired comfort (gangguan kenyamanan) di keluarga Tn. W

2. Risk-prone health behavior (resiko rawan perilaku kesehatan) di

kelarga Tn. W

3. Intervensiasuhankeperawatan

53

Page 54: Tugas Bu Eppy Lingkungan

Nama kepala keluarga : Tn. W

Alamat :Jl. TambakGringsingBaru– Surabaya

No.

Diagnosis Keperawatan

Komunitas

NOC Sasaran NIC

1. Impaired

comfort

(gangguan

kenyamanan)

di keluarga Tn.

W

NOC : Comfort status :

environment (status

kenyamanan : lingkungan)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan keluarga, maka

keluarga mampu Mengenal

masalah kesehatan tentang

Comfort status : environment

(status kenyamanan :

lingkungan) dengan

indikator :

1. Kebersihan

lingkungan (3) dari

sangat terganggu

menjadi cukup

terganggu

Keterangan :

1= sangat terganggu

2= secara substansial dapat

dikompromi

3= cukup terganggu

4= sedikit terganggu

5= tidak terganggu

Keluarga Tn. W NIC = environmental

management : comfort

*mengenal masalah

kesehatan keluarga

1. mengenalkan pasien

dan keluarga tentang

tujuan manajemen

lingkungan dan

optimalisasi kenyamanan

2. menetapkan

lingkungan yang bersih

dan nyaman

2. Risk-prone

health behavior

(resiko rawan

NOC : compliance behavior

(kepatuhan perilaku)

Setelah dilakukan tindakan

Keluarga Tn. W NIC = Behaviour

modfications (modifikasi

perilaku)

54

Page 55: Tugas Bu Eppy Lingkungan

perilaku

kesehatan) di

keluarga Tn.

W

keperawatan keluarga, maka

keluarga mampu Mengenal

masalah kesehatan tentang

compliance behavior

(kepatuhan perilaku)

dengan indicator :

1. Mencari informasi

yang baik tentang

diagnosis (4) dari

tidak pernah

menunjukkan

menjadi sering

menunjukkan

2. Mencari informasi

yang baik tentang

perawatan (3) dari

tidak menunjukkan

menjadi kadang-

ladang menunjukkan

Keterangan :

1= tidak pernah

menunjukkan

2= jarang menunjukkan

3= kadang – kadang

menunjukkan

4= sering menunjukkan

5= selalu menunjukkan

Kegiatan :

*Mengenal masalah

kesehatan keluarga

1. Menentukan

motivasi keluarga untuk

melakukan perubahan

perilaku tentang

kebiasaan untuk menjaga

kebersihan lingkungan

3. Mendorong kebiasaan

yang tidak diinginkan

dengan kebiasaan yang

diinginkan. Yaitu

kebiasaan untuk

membersihkan rumah

yang kotor serta BAB

tidak pada sungai.

3. Implementasi

55

Page 56: Tugas Bu Eppy Lingkungan

No. Dx

Waktu dan Tempat

Tindakan Keperawatan Respon Keluarga

1. Sabtu,

7 November 2015

Jam 10.00-

11.00 WIB

Ruang tamu keluarga Tn. W

- Mengucapkan salam

- Mengingatkan kontrak dan

tujuan

- Menanyakan kepada

keluarga Tn. W tentang

kondisi kesehatan saat ini

- mengenalkan pasien dan

keluarga tentang tujuan

manajemen lingkungan

dan optimalisasi

kenyamanan

- menetapkan lingkungan

yang bersih dan nyaman

- Menjawab salam

- Keluarga kooperatif dan

menyetujui kontrak yang

ditentukan

- Tn. W mengatakan

keluarganya dalam kondisi

sehat saat ini.

- Tn. W mulai paham

dengan penjelasan yang

disampaikan dan aktif

bertanya

- Tn. W mengatakan sangat

sulit untuk

mengkondisikan keadaan

lingkungan jika tidak ada

bantuan dari pemerintah

2 Sabtu,

7 November 2015

Jam 11.00-

12.00 WIB

Ruang tamu keluarga Tn. W

- Menentukan motivasi

keluarga untuk melakukan

perubahan perilaku

tentang kebiasaan untuk

menjaga kebersihan

lingkungan

- Mendorong kebiasaan

yang tidak diinginkan

- Tn. W mulai paham

dengan penjelasan yang

disampaikan dan aktif

bertanya

- Tn. W mengatakan sangat

sulit untuk mengubah

56

Page 57: Tugas Bu Eppy Lingkungan

dengan kebiasaan yang

diinginkan. Yaitu

kebiasaan untuk

membersihkan rumah

yang kotor serta BAB

tidak pada sungai.

- Menyimpulkan pertemuan

- Mengakhiri pertemuan

dengan kontrak jadwal

akan mendatangi keluarga

ini pada Hari Selasa 17

November 2015

kebiasaan dengan kondisi

ekonomi yang lemah.

Tetapi Tn. W mengatakan

akan merubah kebiasaan

untuk sering

membersihkan rumah dan

tidak BAB pada sungai

- Keluarga Tn. W sudah

mengerti mengenai

lingkungan yang sehat.

Meskipun sangat sulit

untuk mengubah

pemukiman keluarga Tn.

W yang tidak kondusif

- Keluarga Tn. W

menyetujui kontrak waktu

dan akan menghubungi jika

ada perubahan jadwal

4. Evaluasi

No.

Dx.

Tanggal/ waktu Evaluasi

1 14 November 2015 S: Tn. W mengatakan jika kondisi

57

Page 58: Tugas Bu Eppy Lingkungan

lingkungan yang tidak kondusif sangat

sulit untuk diubah

O:

1. Kebersihan lingkungan (1) sangat

terganggu

A: maslah tidak teratasiteratasi

P: intervensi dilanjtkan

2 14 November 2015 S: Tn. W mengatakan akan merubah

kebiasaan yaitu untuk sering

membersihkan rumah dan tidak BAB di

sungai

O:

1. Mencari informasi yang baik

tentang diagnosis (4) dari tidak

pernah menunjukkan menjadi

sering menunjukkan

2. Mencari informasi yang baik

tentang perawatan (3) dari tidak

menunjukkan menjadi kadang-

ladang menunjukkan

A: maslah teratasi

P: intervensi dihentikan

58

Page 59: Tugas Bu Eppy Lingkungan

BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tumbuhnya pemukiman kumuh adalah akibat dari ledakan penduduk di

kota-kota besar yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara pertambahan

59

Page 60: Tugas Bu Eppy Lingkungan

penduduk dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakan pemukiman-

pemukiman baru sehingga para pendatang akan mencari alternatif tinggal di

pemukiman kumuh untuk mempertahankan kehidupan di kota.

Daerah kumuh yang terbentuk ini sering dipandang potensial

menimbulkan banyak masalah perkotaan karena dapat menjadi sumber

timbulnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber

penyakit sosial lainnya.Cara mengatasi pemukiman kumuh ini dapat

dilakukan oleh pemerintah dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak

swasta dan masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh tersebut. Sehingga

permasalahan pemukiman kumuh ini dapat diatasi dengan tuntas.

B. Saran

Pemerintah selain memberikan rumah susun juga harus memberikan

lapangan pekerjaan bagi mereka yang belum punya pekerjaan dan masyarakat

harus selalu menjaga lingkungannya agar tetap indah, bersih, dan teratur.

60

Page 61: Tugas Bu Eppy Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

61