Tugas Bu Yunarsih

  • Upload
    ulfa

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

satuan acara pembelajaran obesitas

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995).Diagnosis keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya,perawatsecara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien.(Carpenito, 2000; Gordon, 1976, NANDA).Menurut Kozier et al. (1995) perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Lumpuh Separo ( Hemiplegia)Hemiplegia adalah kelemahan atau kelumpuhan pada separuh tubuh, baik sebelah kanan atau kiri karena adanya masalah pada sel-sel otak atau saraf yang keluar dari otak menuju ruas kelima tulang leher (tulang C5)Penyebab Hemiplegia.Pada sebagian besar kasus hemiplegia yang disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan pembuluh darah, terjadi kematian sebagian sel saraf (infraction) jika suplai darah ke sel tersebut benar-benar berhenti atau kelemahan pada sebagiannya apabila suplai darah kurang sehingga menyebabkan kelemahan kendali terhadap otot-otot sadar pada salah satu bagian tubuh.

2.2 imobilitasPengertian Imobilitas adalah keadaan dimana individu tidak dapat bergerak dengan bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan(aktivitas, misalnya trauma tulang belakang, cidera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas dan sebagainya. Imobilisasi merupakan pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti seperti saat duduk atau berbaring ( Susan J. Garrison, 2004).

BAB III KASUS DAN PEMBAHASAN3.1 Kasus Ny.T, 45 tahun masuk Rumah Sakit 6 hari yang lalu karena tiba-tiba tidak bisa menggerakkan kaki dan tangan nya sebelah kiri. Dokter menyatakan Ny. T terkena serangan stroke. Saat pengkajian Ny. T berbaring di TT , kaki dan tangan kiri lumpuh, bicara pelo sehingga susah dimengerti orang lain, semua aktivitas harus dibantu.3.2 Pembahasan 3.2.1. Pengkajian Dari hasil pengkajian pada klien ditemukan kesenjangan teori dan kasus pada klien. Adapun data objektif yaitu berbaring di tempat tidur, kaki dan tangan kiri lumpuh , bicara pelo, dan aktivitas harus dibantu.3.2.2. Diagnosa Keperawatan

Setelah data-data dikelompokkan, kemudian dilanjutkan dengan perumusan diagnosa. Diagnosa keperawatan adalah cara mengidentifikasi, memfokuskan, dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respons terhadap masalah aktual dan resiko tinggi (Doenges dkk, 1999). Untuk membuat diagnosis keperawatan yang akurat, perawat harus mampu melakukan hal berikut yaitu mengumpulkan data yang valid dan berkaitan, mengelompokkan data, membedakan diagnosis keperawatan dari masalah kolaboratif, merumuskan diagnosis keperawatan dengan tepat, dan memilih diagnosis prioritas (Carpenito & Moyet, 2007). Diagnosa keperawatan pada klien dengan Stroke (Doenges dkk, 1999)Pada kasus, diagnosa yang muncul yaitu, hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiplegia, spastisitas dan cedera otak, kerusakan intergritas kulit berdasarkan dengan hemiplegia, penurunan mobilitas. Diagnosis ini ditemukan karena klien mengeluh lumpuh pada kaki dan tangan kiri dan berbaring di tempat tidur.3.3 Masalah Keperawatan 3.3.1 Hambatan mobilitas fisik Definisi : keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstemitas secara mandiri dan terarah. Batasan karakteristik : Penurunan waktu reaksi Kesulitan membolak-balik posisi Melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan ( mis; meningkatkan perhatian pada aktivitas orang lain, mengendalikan perilaku, focus pada aktivitas sebelum sakit. Dispenea setelah beraktivitas Perubahan cara berjalan Gerakan bergetar Keterbatasana kemampuan melakukan ketrampilan motorik kasar Keterbatasan rentang pergerakan sendi Tremor akibat pergerakan Ketidakstabilan postur Pergerakan lambat Pergerakat tidak terkoordinasi Faktor yang berhubungan Intoleransi aktivitas Perubahan metabolisme selular Ansietas Kenggangan memulai aktivitas Penurunan kendali otot Malnutrisi Penurunan kekuatan otot Kurang dukungan lingkungan (mis; fisik atau sosial) Hasil NOC Klien meningkat dalam aktivitas fisik Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas Memverbalisasikan kekuatan dan kemampuan berpindah Memperagakan penggunaan alat bantu untuk mobilisasi Intervensi NIC Konsultasi dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan Bantu klien menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Beri alat bantu jika klien memerlukan Ajarkan pada klien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan.3.3.2 Kerusakan intergritas kulit Definisi : perubahan / gangguan epidermis dan / atau dermis. Batasan karakteristik Kerusakan lapisan kulit (dermis) Gangguan permukaan kulit (epidermis ) Invasi struktur tubuh Faktor yang berhubungan Eksternal : Zat kimia, Radiasi Usia yang ekstrim Kelembagan Hipertermia ,Hipotermia Faktor mekanik (mis ; gaya gunting (shearing forces) Medikasi Imobilitasi fisik Internal Perubahan status cairan Perubahan pigmentasi Perubahan turgor Faktor perkembangan Kondisi ketidak seimbangan nutrisi (mis; obisitas, emasiasi) Penurunan imunologis Penurunan sirkulasi Kondisi gangguan metabolik Gangguan sensasi Tonjolan tulang. Hasil NOC Intergritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi) Tidak ada luka / lesi pada kulit Perfusi jaringan baik Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang Mampu melindung kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami Intervensi NIC Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar Hindari kerutan pada tempat tidur Mobilisasi pasien(ubah posisi pasien) setiap 2 jam sekali Monitor kulit akan adanya kemerahan Oleskan lotion pada daerah tertekan Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Pengkajian Dari hasil pembahasan terhadap pengkajian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa data yang menonjol pada Ny. T adalah gangguaan mobilisasi berdasarkan dengan kelumpuhan pada kaki dan tangan kiri serta gaangguan intergritas kulit berdasarkan dengan berbaring ditempat tidur.2. Diagnosa Keperawatan Dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny. T maka dapat disimpulkan bahwa diagnosis keperawatan yang muncul adalah Hambatan mobilitas fisik Gangguan intergritas kulit Diagnosa keperawatan tersebut muncul didukung oleh data data kasus saat pengkajian.3. Tindakan Keperawatan Tindakan keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi atau memecahkan masalah dengan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dan memberi intervensi yang bermanfaat.