Tugas Dm Bulkis Kad

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

KETOASIDOSIS DIABETIK (KAD)

Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan salah satu komplikasi akut DM akibat defisiensi (absolut ataupun relatif) hormon insulin yang tidak dikenal dan bila tidak mendapat pengobatan segera akan menyebabkankematian.

FAKTOR PENCETUS

1. Infeksi, merupakan faktor pencetus paling sering. Pada keadaan infeksi keutuhan tubuh akan insulin tiba-tiba meningkat. Infeksi yang biasa di jumpai adalah infeksi saluran kemih dan pneumonia. Jika ada keluhan nyeri abdomen, perlu dipikikan kemungkian koestistitis, iskemia usus, apendiksitis, divertikulitis atau perforasi usus. Bila pasien tidak menunjukan respon yang baik terhadap pengobatan KAD. Maka perlu dicari infeksi yang tersembunyi (misalya sinusistis, abses gigi, dan abses perirektal)).

2. Infak miokard akut. Pada infak miokrd akut terjadi peningkatan kadar hormon epinefrin yang cukup untuk menstimulasi lipolisis, hiperglikemia, ketogenesis, dan glikogonolosis.

3. Penghentia insulin. Proses kejadian KAD pada pasien dengan pompa insulin lebih cepat bila di bandingkan dengan pasien yang menghentikan satu dosis insulin depo konvensional (subkutan).

Faktor pencetus KAD lain yag tidak terlalu sering ialah pankreastitis, kehamila, strok, hipokalemia, dan obat.

PATOFISOLOGI

KAD adalah suatu keadaan dimana sel tubuh tidak dapat menuggakan glukosa. Gejala dan tanda klinis KAD dapat berkelompok menjadi dua, yaitu akibt hiperglikemia dan ketoasidosis.

Walaupun sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa, sistem homeostasis tubuh terus terus teraktivasi untuk memproduksi glukosa dalam jumlah banyak sehingga terjadi hiperglikemia dan ketoasidosis.Walupun sel tubuh tidak dapat menggunakanglukosa,sistem homeostasis tubuh terus teraktivasi untuk memproduksi glukosa dalam jumlah banyak sehingga terjadi hiperglikemia. Selain itu bahan bakar alternatif (asam keto dan asam lemak bebas) diproduksi secara berlebihan. Meskipun sudah tersedia bahan bakar tersebut, sel-sel tubuh masih tetap lapar dan terus memesan glukosa. Hanya insulin yang dapat memproduksi transpor glukosa kedalam sel, memberi sinyal untuk proses perubahan glukosa menjadi glikogen, menghambat lipolisis pada sel lemak (asam lemak bebas), menghambat glikoneogenesis pada sel hati, dan mendorong proses oksidasi melaluisiklus krebs di mitokondria sel untuk menghasilkan ATP yang merupakan sumber energi utama sel.Defisiensi insulin yang menyebabkan ketoasidosis pada manusia ternyata bersifat relatif, karena pada waktu bersamaan juga terjadi penambahan hormon stres yang kerjanya berlawanan dengan insulin.Glukogen, katekolamin, kortisol, dan somatostatin masing-masing naik kadarnya menjadi 450%, 760%, dan 250% dibandingkan kadar normal.

MANIFESTASI KLINIS

Tujuh puluhsampai sembilan puluh persen pasien KAD telah diketahui menderita DM sebelumnya, sesuai denganpatofisiologi KAD, akan dijumpai pasien dalam keadaan ketoasidosis dengan pernapasan cepat dan dalam ( Kussmaul), dehidrasi ( turgor kulit berkurang, lidah dan bibir kering), kadang-kadang disertai hipovolemia sampai syok.Keluhan poliuria dan polidipsi seringkali mendahului KAD, serta didapatkan riwayat berhenti menyuntik insuli, demam, atau infeksi. Muntah-muntah merupakan, gejala yang sering dijumpai. Pada KAD anak, sering dijumpai gejala muntah-muntah masif. Dapat pula dijumpai nyeri perut yang menonjol dan hal ini dapat berhubungan dengan gastroparesis dilatasi lambung.Derajat kesadaran pasien bervariasi, muali dari kompos mentis sampai koma. Bau aseton dari hawa nafas tidak selalu mudah tercium.

DIAGNOSIS

Krirteria diagnosis KAD, adalah:

Kadar glukosa > 250 mg %

pH < 7,35

HCO3 rendah ( < 15 meq / L)

Anion gap yang tinggi

Keton serum yang positif

PENATALAKSANAAN

Prinsippengobatan KAD adalah 1. Penggantian cairan atau garam yang hilang.2. Menekan lipolisis pada sel lemak dan glukoneogenesis pada sel hati dengan pemberian insulin.3. Mengatasi stres sebagai pencetus KAD.4. Mengembalikan keadaan fisiologi normal dan menyadari pentingnya pemantauan serta penyesuaian pengobatan.

Dokter harus mempunyai kemampuan kuat untuk melakukan evaluasi ketat terutama diawalnpengobatanKAD sampai stabil. Pengobatan KAD tidak terlalu rumit. Ada 6 hal yang harus diberikan yaitu; cairan, garam, insulin, kalium, dsn glikosa, serta asuhan keperawatan.

CairanDehidrasi dan hiperosmolaritas diatsi secepatnya dengan cairan garam fisiologis. Pilihan berkisar antara NaCl 0,9% atau NaCl 0,45% tergantung dari ada tidaknya hipotensi dan tinggi rendahnya kadarnya natrium. Pada umumnya diperlukan 1-2 liter dalam jam pertama. Bila kadar glukosa < 200 mg % maka perlu diberikan larutan mengandung glukosa (dekstrosa 5% atau 10%). Pedoman untuk menilai hidrasi adalah turgor jaringan, tekanan darah, keluaran urin, dan pemantauan keseimbangan cairan.

KaliumPada awal KAD biasanya ion K+ serum meningkat. Pemberian cairan dan insulin segera mengatasi keadaan hiperkalemia. Perlu diperhatikan terjadinya hipokalemia yang fatal selama pengobatan KAD. Untuk mengantisipasi masuknya ion K+ kedalam sel serta mempertahankan kadar K serum dalam batas normal, perlu diberikan kalium. Pada pasien tanpa kelainan ginjal serta tidak ditemukan gelombang T yang lancip pada gambaran EKG, pemberian kalium segera dimulai setelah jumlah urin cukup adekuat.

GlukosaSetelah rehidrasi wal dalam 2 jam pertama, biasanya kadar glukosa darah akan tuurun. Selanjutnya dengan pemberian insulin diharapkan terjadi penurunan kadar glukosa sekitar 60mg% per jam. Bila kadar glukosa mencapai 200 mg% maka dapat dimulai infus yang mengandung glukosa. Perlu diingat bahwa tujuan terapi KAD bukanuntuk menormalkan kadar glukosa tetapi untuk menekan ketogenesis. Pengobatan umum meliputi antibiotik yang adekuat, oksigen bila PO2 < 80 mmHg, heparin bila ada KID atau bila hiperosmolar berat (>380 mOsm/l).Pemantauan merupakan bagian yang terpenting dalam pengobatan KAD mngingat penyesuain terapi perlu dilakukan selama terapiberlangsung. Untuk itu perlu pemeriksaan:Kadar glukosa darah per jam dengan alat glukometer.

Elektrolit setiap 6 jam selama 24 jam selanjutnya tergantung keadaan.

Analisis gas darah, bila pH < 7 waktu masuk, periksa setiap 6 jam sampai pH > 7,1 selanjutnya setiaphari sampai stabil.

Tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, dan temperatur setiap jam.

Keadaan dehidrasi, keseimbangan cairan.

Kemungkinan KID

Agar hasil pemantauan efektif dapat digunakan lembar evaluasi penatalaksanaan ketoasidosis yang baku.

Komplikasi

Dalam pengobatan KAD dapat timbulkeadaan hipoksemia dan sindrom gawat napas dewasa ( adult respiratory distress syndrom,ARDS). Patogenesis terjadinya halini belum jelas. Kemungkinan akibat rehidrasi yang berlebih,gagal jantung kiri, atau perubahan permeabilitas kapiler paru.Hipertrigliseridemia dapat menyebbkan pankreatitis akut. Pada evaluasi lebih lanjjut keadaan ini membaik,menunjukkan hal ini disebabkan perubahan metabolik akut selama KAD.Infark miokard akut dapat merupakan faktor pencetus KAD, tetapi dapat juga terjadi pada saat pengobatan KAD. Hal ini sering pada pasien usia lanjut dan merupakan penyebab kematian yang penting. Selainitu masih ada komplikasi iatrogenik, seperti hipoglikemia, hipokalemia, hiperkloremia, edema otak, dan hipokalsemia yang dapat dihindari dengan pemantauan yang ketaat dengan menggunakkan lembar evaluasi penatalaksanaan ketoasidosis yang baku.

Sumber:Mansjoer Arif, dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I.Jakarta : Media Aesculapius