21
Andi Nurfadhilah 60300110002 SOAL Jawablah soal-soal berikut ini. 1. Jelaskan masing-masing 3 (tiga) penyakit-penyakit penting tanaman karena virus dan nematoda. Jelaskan mengenai: a. Gejala penyakit tersebut b. Penyebab penyakit tersebut c. Daur penyakit tersebut d. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit tersebut e. Pengelolaan penyakit tersebut Nematoda Pratylenchus coffeae (Nematofa Peluka Akar) a. Gejala Gejala kerusakan oleh nematoda pada bagian tanaman di atas permukaan tanah umumnya tidak spesifik. Tanaman tanaman tampak kerdil, pertumbuhan terhambat, ukuran daun dan cabang primer mengecil, daun tua berwarna kuning yang

tugas Fitopatologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tugas Fitopatologi

Andi Nurfadhilah

60300110002

SOAL

Jawablah soal-soal berikut ini.

1. Jelaskan masing-masing 3 (tiga) penyakit-penyakit penting tanaman

karena virus dan nematoda. Jelaskan mengenai:

a. Gejala penyakit tersebut

b. Penyebab penyakit tersebut

c. Daur penyakit tersebut

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit tersebut

e. Pengelolaan penyakit tersebut

Nematoda

Pratylenchus coffeae (Nematofa Peluka Akar)

a. Gejala

Gejala kerusakan oleh nematoda pada bagian tanaman di atas

permukaan tanah umumnya tidak spesifik. Tanaman tanaman tampak

kerdil, pertumbuhan terhambat, ukuran daun dan cabang primer

mengecil, daun tua berwarna kuning yang secara perlahan-lahan

akhirnya rontok dan tanaman mati. Akar tanaman kopi yang terserang

oleh P. coffeae warnanya berubah menjadi kuning, selanjutnya

berwarna coklat dan kebanyakan akar lateralnya busuk. Luka yang

terjadi pada akar berakibat merusak seluruh sistem perakaran

tanaman kopi

Page 2: tugas Fitopatologi

b. Daur Penyakit

P. coffeae bertelur di dalam jaringan akar. Daur hidupnya

berkisar antara 45-48 hari dengan rincian sebagai berikut: inkubasi

telur selama 15-17 hari, perkembangan larva hingga menjadi dewasa

sekitar 15-16 hari dan perkembangan nematoda dewasa hingga

meletakkan telur sekitar 15 hari.  P. coffeae termasuk dalam Kelas

Adenophorea, Ordo Tylenchidae, Famili Pratylenchidae dan Genus

Pratylenchus

c. Faktor penyebab

penyebab penyakit ini adalah Pratylenchus coffeae 

d. pengolahan pemyakit

1. menanam verietas tahan

2. menananm benih sehat

3. pengendalian serangga vector

4. mengatur waktu tanam

2. Radopholus similis (Nematoda Pelubang Akar)

a. gejala :

Gejala kerusakan oleh nematoda pada bagian tanaman di atas

permukaan tanah umumnya tidak spesifik. Tanaman tanaman tampak

Page 3: tugas Fitopatologi

kerdil, pertumbuhan terhambat, ukuran daun dan cabang primer

mengecil, daun tua berwarna kuning yang secara perlahan-lahan

akhirnya rontok dan tanaman mati.

b. daur penyakit

betina meletakkan telur kemudian telur-telur tersebut menetas

menjadi larva. Dalam banyak hal, larva-larva ini menyerupai

nematoda, hanya ukurannya lebih kecil. Selain nematoda dewasa dan

telur, dalam siklus hidup nematoda terdapat 4 stadia larva dan empat

kali pergantian kulit. Stadia larva pertama berkembang dalam telur

dan pergantian kulit pertama biasanya terjadi di dalam telur. Dari

pergantian kulit pertama muncul stadia larva dua, yang bergerak

bebas ke dalam tanah dan masuk ke dalam jaringan tanaman. Apabila

nematoda stadia larva dua tersebut mulai makan pada jaringan inang

yang cocok, terjadi pergantian kulit kedua, ketiga dan keempat yang

menghasilkan berturut-turut larva stadia tiga, empat dan lima atau

stadia dewasa. Secara umum, siklus hidup nematoda parasit

berlangsung selama 25-35 hari, bergantung pada jenis nematoda,

tanaman inang, keadaan lingkungan tanah (suhu, kelembaban, tekstur

c. penyebab

penyebab penyakit tersubut adanya Nematoda Radopholus

similis 

d. Pengendalian penyakit

Page 4: tugas Fitopatologi

1. menanam verietas tahan

2. menananm benih sehat

3. pengendalian serangga vector

4. mengatur waktu tanam

3. Penyakit Puru Akar pada Tanaman Tomat

a. Gejala

Mekanisme penyerangan oleh Meloidogyne spp dimulai dengan

masuknya nematoda kedalam akar tumbuhan melalui bagian-bagian

epidermis yang terletak dekat tudung akar. Nematoda ini mengeluarkan

enzim yang dapat menguraikan dinding sel tumbuhan terutama terdiri

dari protein, polisakarida seperti pektin sellulase dan hemisellulase serta

patin sukrosa dan glikosid menjadi bahan-bahan lain. Meloidogyne spp

mengeluarkan enzim sellulase yang dapat menghidrolisis selulosa enzim

endopektin metal transeliminase yang dapat menguraikan pektin.

Dengan terurainya bahan-bahan penyusun dinding sel ini maka dinding

sel akan rusak dan terjadilah luka. Selanjutnya nematode ini bergerak

diantara sel-sel atau menembus sel-sel menuju jaringan sel yang

terdapat cukup cairan makanan, kemudian menetap dan

berkembangbiak kemudian nematoda tersebut masih

Page 5: tugas Fitopatologi

mengeluarkan enzim proteolitik dengan melepaskan IAA ( Asam indol

asetat) yang merupakan heteroauksin tritopan yang diduga membantu

terbentuknya puru.

Pada akar tanaman yang terserang menjadi bisul bulat atau

memanjang dengan besar bervariasi. Di dalam bisul ini terdapat

nematoda betina, telur dan juvenil. Bisul akar yang membusuk akan

membebaskan nematoda dan telurnya ke dalam tanah kemudian masuk

kedalam akar tanaman lain. Ukuran dan bentuk puru tergantung pada

spesies, jumlah nematoda didalam jaringan, inang dan umur tanaman.

Pada akar-akar tanaman Cucurbutaceae, akar-akarnya bereaksi terhadap

kehadiran Meloidogyne dengan membentuk puru besar dan lunak

sedangkan pada kebanyakan tanamam sayuran lainnya purunya besar

dan keras. Apabila tanaman terinfeksi berat oleh Meloidogyne sistem

akar yang normal berkurang sampai pada batas jumlah akar yang

berpuru berat dan menyebabkan sistem pengangkutan mengalami

disorganisasi secara total. Sistem akar fungsinya benar benar terhambat

dalam menyerap dan menyalurkan air maupun unsur hara. Tanaman

mudah layu, khususnya dalam keadaan kering dan tanaman sering

menjadi kerdil

Gejala serangan lainnya yang terjadi di bawah tanah antara lain

adalah bintil-bintil akar, luka pada akar, nekrosis pada permukaan akar,

percabangan yang berlebihan, dan ujung akar yang tidak tumbuh.

Setelah Meloidogyne makan pada ujung akar tersebut sering kali

berhenti tumbuh, namun demikian akar belum tentu mati

Page 6: tugas Fitopatologi

Tanaman tomat yang terserang oleh Meloidogyne spp.

menimbulkan gall pada akarnya. Ukuran dan bentuk gall tergantung

pada spesies nematoda, jumlah nematoda di dalam akar, dan umur

tanaman. Serangan berat pada akar menyebabkan pengangkutan air dan

unsur hara terhambat, tanaman mudah layu, khususnya dalam keadaan

panas dan kering, pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil, dan

daun mengalami klorosis akibat defisiensi unsur hara. Infeksi pada akar

oleh nematoda pada tanaman stadia generatif menyebabkan produksi

bunga dan buah tomat berkurang

Pada gejala tanaman di atas permukaan tanah menyebabkan

tanaman menjadi kerdil, daunnya pucat dan layu, Pada musim panas

tanaman yang terserang nematoda akan mengalami kekurangan mineral.

Akibat penyakit puru akar ini bunga dan buah akan berkurang atau

mutunya menjadi rendah. Tingkat serangan nematoda yang tinggi

menyebabkan kerusakan perakaran dan terganggunya penyerapan unsur

hara, sehingga pertumbuhan tanaman terhambat dan berat tanaman

menjadi kecil.

b. Daur

Nematoda puru akar bersifat obligat tersebar luas baik di daerah

iklim tropik maupun iklim sedang. Pembiakan tanpa jantan dalam

reproduksi terjadi pada banyak jenis, tetapi pada jenis yang lain

reproduksi seksual masih terjadi dalam perkembangbiakannya. Telur-

telur yang dihasilkan nematoda betina dewasa diletakkan berkelompok

Page 7: tugas Fitopatologi

pada massa gelatinus yang betujuan untuk melindungi telur dari

kekeringan dan jasad renik.

Massa telur yang baru terbentuk biasanya tidak berwarna dan

berubah menjadi coklat setelah tua. Nematoda betina dapat

menghasilkan hingga 500 telur dalam massa gelatinus. Telur-telur

mengandung zigot sel tunggal apabila baru diletakkan. Embrio

berkembang menjadi juvenil 1 (J1) yang mengalami pergantian kulit

pertama di dalam telur. Telur menetas dan J1 mengalami perubahan

menjadi J2 yang muncul pada suhu dan kelembaban yang sesuai dan

bergerak di dalam tanah menuju ke ujung akar yang sedang tumbuh. J2

masuk ke dalam akar dan merusak sel-sel akar dengan stiletnya. Setelah

masuk ke dalam akar, J2 bergerak diantara sel-sel sampai tiba di tempat

dekat silinder pusat atau berada di daerah pertumbuhan akar samping.

J2 akan hidup menetap pada sel-sel tersebut, mengalami pertumbuhan

dan pergantian kulit menjadi J3 dan J4 yang selanjutnya akan menjadi

nematoda jantan atau betina dewasa.

Nematoda jantan dewasa berbentuk memanjang seperti cacing

dan hidup di dalam tanah atau pada jaringan akar. Sedangkan betina

dewasa tetap tertambat pada daerah makanannya atau sel awal di dalam

stele dengan bagian posterior tubuhnya berada pada permukaan akar.

Selama hidupnya, nematoda betina akan terus-menerus menghasilkan

telur hingga mencapai 1000 telur. Keberadaan nematoda akan

merangsang sel-sel untuk membelah, sehingga terbentuklah

c. factor penyebab

Page 8: tugas Fitopatologi

penyebab penyakit ini adalah adanya gangguan nemotada

Meloidogyne spp

d. pengendalian penyakit

Pengendalian secara menyeluruh terhadap semua pathogen merupakan

salah satu langkah yang perlu diterapkan untuk mencapai keberhasilan

dalam penyelamatan hasil tanaman tomat. Pengendalian dengan

menggunakan agensia pengendali hayati patogen yang berupa bakteri

antagonis merupakan alternatif pengendalian yang potensial. Beberapa

kelebihan agensia hayati adalah bersifat selektif, sudah tersedia di alam,

relative murah, tidak menimbulkan resistensi OPT sasaran. Selain itu

agensia hayati bersifat hidup dan dapat berkembang biak sehingga

kemempanannya di lapangan dapat bertahan lama dan berkelanjutan.

Pengendalian nematoda parasit tanaman dapat dilakukan dengan

cara kimia, cara bercocok tanam,pergiliran tanaman, sanitasi dan

pengendalian hayati. Pengedalian secara hayati adalah salah satu

alternatif sebagai pengganti cara kimia dan cara ini sudah lama dicoba.

Keistimewaan pengendalian hayati adalah terutama mengurangi

dampak negatif dari penggunaan pestisida.

Virus

1. Mosaik,

a, Gejala : Gejala Serangan daun tanaman yang terserang menjadi

berwarna belang hijau muda sampai hijau tua. Ukuran daun

Page 9: tugas Fitopatologi

relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun

normal. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan

tanaman terhambat dan akhirnya kerdil.

b. penyebab penyakit ; penyakit yang menyebabkan bercak kuning

pada daun tumbuhan seperti tembakau, kacang kedelai,

tomat kentang dan beberapa jenis labu. Penyakit ini

disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV). Mentimun

(Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean

mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane

mozaic). Virus TMV pada tanaman ditularkan secara

mekanis atau melalui benih. Virus ini belum diketahui dapat

ditularkan melalui vektor (serangga penular).

c. daur penyakit tersebut

Kebanyakan tembakau mengandung penyakit , kalau mereka yang

bekerja di pertanaman tomat merokok atau mengunyah tembakau, maka

mereka inilaha yang menularkan tanaman dengan TMV. Virus menular

secara mekanis, oleh tangan para pekerja, ternak, atau alat-alat

pertanian. Virus tidak ditularkan oleh serangga. Selain pada tembakau,

virus jiga dapat betahan pada sisa-sisa tanaman sakit selama 4 bulan.

Virus jug adapt bertahan dari musim ke musim pada gulma yang

termasuk suku terungan (Solanaceae), misalnya kecubung dan ceplukan.

d. pengolahan penyakit :

Page 10: tugas Fitopatologi

tidak seperti fungisida kimia digunakan untuk

menanggulangi penyakit-penyakit jamur, sampai saat ini

tidak ada perawatan kimia bagian efisien yang melindungi

tanaman dari infeksi virus. Selain itu, tidak ada perlakuan

kimia diketahui digunakan dalam kondisi lapangan yang

menghilangkan infeksi virus dari jaringan tanaman setelah

mereka terjadi. Praktis berbicara, tanaman yang terinfeksi

oleh virus tetap begitu. Dengan demikian, pengendalian

virus mosaik tembakau terutama difokuskan pada

mengurangi dan menghilangkan sumber virus dan

membatasi penyebaran oleh serangga. Tembakau virus

mosaik adalah virus tanaman yang dikenal paling gigih.

Telah diketahui untuk bertahan hingga 50 tahun di bagian-

bagian tanaman kering. Oleh karena itu, sanitasi adalah

praktek yang paling penting dalam mengendalikan virus

mosaik tembakau.

2. Penyakit Tungro

a. Gejala ;

Gejala khas serangan Penyakit Tungro yaitu daun berwarna

kuning oranye (berbintik-bintik karat berwarna hitam) yang dimulai

dari ujung daun selanjutnya berkembang ke bagian bawah.  Akibat

serangan tungro, jumlah anakan berkurang, tanaman kerdil serta

malai yang terbentuk lebih pendek dan banyak yang hampa,biasanya

Page 11: tugas Fitopatologi

tinggi tanaman tidak merata. Tingkat berkurangnya jumlah anakan

dan kekerdilan tergantung pada saat infeksi dan ketahanan varietas.

Gejala lain yaitu terjadinya pemendekan jarak antara pangkal daun

atau bahkan berhimpitan atau kadang-kadang satu bidang sehingga

terlihat seperti kipas.

b. penyebab :

Penyakit Tungro disebabkan oleh virus yang partikelnya

berbentuk batang (B = baciliform) dan bulat (S = Sperikel). Pada satu

rumpun tanaman yang terinfeksi tungro dapat ditemukan kedua

partikel tersebut.  Keberadaan kedua partikel akan menampakkan

gejala khas tungro (kerdil dan gejala kuning oranye). Apabila hanya

ada partikel S, maka yang nampak adalah gejala kerdil, sementara

apabila hanya ada partikel B, maka yang nampak adalah gejala

kuning oranye, tetapi tidak menimbulkan gejala kerdil.

c. Daur penyakit :

Sumber inokulum penyakit tungro terdapat pada tanaman padi,

singgang serta rumput-inang yang sakit.  Serangga penular virus tungro

menularkan virus secara non persisten. Serangga penular penyakit

tungro terutama adalah wereng hijau dari spesies Nephotetix virescens

dan N. nigropictus

Serangga penular penyakit virus tungro menularkan penyakit tersebut

secara non persisten. Masa inkubasi dalam tanaman adalah 6 – 9 hari. 

Page 12: tugas Fitopatologi

Serangga dapat menularkan virus dengan segera dalam waktu 2 jam

setelah memperoleh virus dan mempertahankan dalam tubuhnya selama

tidak lebih dari 5 hari.  Setelah masa itu, serangga menjadi tidak infektif

lagi.  Kembali menjadi infektif setelah menghisap tanaman sakit. Nimfa

wereng hijau dapat menularkan virus, tetapi  infektif setelah ganti kulit. 

Virus tidak dapat ditularkan melalui telur serangga maupun melalui biji,

tanah, air dan secara mekanis (pergesekan antara bagian tanaman sakit

dengan yang sehat).

Gambar :  Siklus Penularan Penyakit Tungro     

Infeksi tungro dapat terjadi mulai persemaian.  Pada stadium ini

tanaman sangat rentan terhadap infeksi virus.  Apabila infeksi terjadi

pada stadium persemaian maka gejala tungro akan terlihat pada tanaman

umur 2-3 minggu setelah tanam (mst).  Tanaman muda yang terinfeksi

akan merupakan sumber infeksi di lapangan.

d. pengolahan penyakit ;

Virus yang terkandung dalam singgang mempunyai kemampuan

infeksi tinggi.  Virus tersebut merupakan sumber awal penularan

bagi persemaian dan pertanaman muda Singgang yang

mengandung virus dieradikasi agar tidak menular kepersemaian

dan  tanaman muda.

Page 13: tugas Fitopatologi

3. penyakit virus belang

a. gejala penyebab :

Gejala yang sering dijumpai di lapang adalah gejala belang

berwama hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau

kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun muda

terluhat adanya bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang

menjadi belang-belang melingkar. Pada daun tua berwarna hijau

kekuningan dengan belang-belang berwarna hijau tua. Pertembuhan

tanaman yang terinfeksi menjadi terhambat sehingga tanaman

menjadi pendek dibandingkan tanaman sehat terutama apabila

terinfeksi pada saat tanaman muda. Penyimpangan anatomi juga

terdapat pada lembaga biji tanaman sakit.

b. factor penyebab

Penyakit belang disebabkan oleh virus yang diidentifikasi sebagai

virus Belang Kacang Tanah atau Groundnut Mottle Virus.

c. daur penyakit

Penyakit belang dapat ditularkan secara mekanik dengan menggosokkan

cairan daun sakit ke daun tanaman yang diuji dengan efektivitas

penularan 22,5 - 100 %.

Penularan secara mekanik melalui kontak gesekan daun atau akar

tanaman sangat kecil kemungkinannya terjadi

Page 14: tugas Fitopatologi

d. pengendalian penyakit

1. menanam verietas tahan

2. menananm benih sehat

3. pengendalian serangga vector

4. mengatur waktu tanam