29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fumigasi adalah pengendalian hama dengan jalan memasukkan atau melepaskan fumigan ( Pestisida ) ke dalam ruangan tertutup atau kedap udara (gas tight) untuk beberapa waktu dalam dosis dan konsentrasi yang dapat mematikan hama ( http://www.dimensi123.com/ ) Alasan-alasan pentingnya dilakukannya fumigasi untuk setiap komoditi yang akan di kirim ke luar negeri antara lain sebagai berikut : Fumigasi merupakan salah satu persyaratan eksport sesuai dengan ketentuan internasional yang tertuang dalam berbagai kesepakatan bersama, diantaranya adalah International Plant Protection Convention (IPPC) yang di recommended oleh badan perdagangan dunia (WTO), komoditi yang akan di eksport harus dilakukan fumigasi, karena jika tidak maka komodti akan di re-fumigasi (atau di claim) di Negara tujuan, Perlu dilakukan proses fumigasi terhadap komoditi yang akan di eksport supaya komoditi yang dikirim tidak rusak sampai Negara tujuan (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate- 16303-Chapter1-277039.pdf ). Sesuai Kepmenkes RI No. 630/Menkes/SK/XII/1985, pasal 1 dan 2, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai unit pelaksana teknis dibidang pemberantasan dan pencegahan penyakit menular dalam lingkungan Depkes RI, mempunyai 1

Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fumigasi adalah pengendalian hama dengan jalan memasukkan atau

melepaskan fumigan ( Pestisida ) ke dalam ruangan tertutup atau kedap

udara (gas tight) untuk beberapa waktu dalam dosis dan konsentrasi yang

dapat  mematikan hama ( http://www.dimensi123.com/ )

Alasan-alasan pentingnya dilakukannya fumigasi untuk setiap komoditi yang

akan di kirim ke luar negeri antara lain sebagai berikut : Fumigasi merupakan

salah satu persyaratan eksport sesuai dengan ketentuan internasional yang

tertuang dalam berbagai kesepakatan bersama, diantaranya adalah

International Plant

Protection Convention (IPPC) yang di recommended oleh badan

perdagangan dunia (WTO), komoditi yang akan di eksport harus dilakukan

fumigasi, karena jika tidak maka komodti akan di re-fumigasi (atau di claim)

di Negara tujuan, Perlu dilakukan proses fumigasi terhadap komoditi yang

akan di eksport supaya komoditi yang dikirim tidak rusak sampai Negara

tujuan (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16303-Chapter1-

277039.pdf ).

Sesuai Kepmenkes RI No. 630/Menkes/SK/XII/1985, pasal 1 dan 2,

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai unit pelaksana teknis dibidang

pemberantasan dan pencegahan penyakit menular dalam lingkungan

Depkes RI, mempunyai tugas pokok melaksanakan pencegahan masuk dan

keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular tertentu melalui kapal

laut dan pesawat udara, pemeliharaan dan peningkatan sanitasi lingkungan

di pelabuhan, di kapal laut dan dipesawat udara, serta pelayanan kesehatan

terbatas di pelabuhan laut dan udara berdasarkan peraturan perundangan

yang berlaku.(DepKes. RI., 1989).

Upaya yang dilakukan oleh KKP dalam program pemberantasan tikus,

meliputi upaya pemberantasan tikus di kapal dan pesawat yang dilakukan

dengan fumigasi serta upaya pemberantasan tikus dipelabuhan melalui

1

Page 2: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

metode mekanik (trapping), kimia (rodenticide, fumigant) maupun

peningkatan sanitasi lingkungan (well environmental sanitation).

Upaya tersebut, diharapkan Indonesia bisa bebas dari penyakit pes,

mengingat di beberapa negara Afrika seperti Congo, Madagaskar,Malawi,

Mozambique, Namibia, Tanzania, Uganda, Zambia, Zimbabwe, dan

negaranegara Amerika Latin antara lain Bolivia, Brazil, Ecuador, Peru, dan di

Asia, Vietnam masih merupakan daerah endemis pes (Weekly

Epidemiological Record, 1999). Dalam kurun 1962-1972 di Vietnam

dilaporkan terjadi ribuan kasus pes bubodi perkotaan dan pedesaan. Pada

tahun 1994, dilaporkan terjadi out break pneumonic plague di Surat, negara

bagian Gujarat, India. (Benenson, 1995).

Dalam pelaksanaan fumigasi harus orang orang yang berpendidikan dan

menguasai tentang pemfumigasian antara lain orang orang KKP dan

karyawan dari jasa fumigasi seperti Sucofindo, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka disusunlah makalah

mengenai “Fumigasi Kapal dan Gudang “, untuk memberikan informasi

mengenai tahap pelaksanaan fumigasi kapal dan gudang dengan benar.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian fumigasi kapal dan fumigasi gudang?

2. Apasaja macam – macam fumigasi ?

3. Apasaja alat dan bahan yang digunakan dalam fumigasi ?

4. Bagaimana prosedur kerja fumigasi kapal dan fumigasi gudang ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian fumigasi.

2. Mengetahui macam – mcam fumigasi.

3. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam fumigasi.

4. Mengetahui prosedur kerja dari fumigasi kapal dan fumigas gudang.

2

Page 3: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

1. Fumigasi

Fumigasi adalah suatu cara melestarikan lingkungan terutama

komoditi ekspor dengan cara mengasapi (pembakaran atau

penguapan zat kimia yang mengandung racun) agar semua jenis

perusak komoditi ekspor tidak tumbuh/ mati dan kerusakan

lingkungan dapat dihindari. (Yuni, Nurjanah 2010).

Fumigasi merupakan syarat diterimanya barang import pada

negara barat. Tidak jarang barang yang terkontaminasi harus terkena

claim/ditolak di negara tujuan, bahkan beberapa perusahaan

fumigator/pelaksana fumigasinya terkena black list di negara

tersebut. Faktor utama kegagalan nya adalah profesinalisme

aplikator, serta kecurangan dalam aplikasi standar.

(http://karantina.deptan.go.id ).

2. Fumigan

 Adalah pestisida yang dalam suhu dan teknan tertentu berbentuk

gas dan dalam dalam kosentrasi serta waktu tertentu dapat

membunuh organismae penggangu tanaman. Pestisida sangat

beracun untuk semua organisme hidup.

Prosedur yang benar dilakukan harus oleh fumigator terlatih

memastikan bahwa fumigan tidak menimbulkan resiko bagi

kesehatan manusia dan hewan. Keterampilan dan keputusan yang

tepat juga diperlukan untuk memastikan bahwa fumigasi berhasil dan

tidak merusak barang (http://ww2.era-pest.com/index.php/our-

services/services/pest-control/hama-kapal/16-our-services )

3. Fumigasi Kapal

Adalah suatu upaya pengendalian hama yang mutlak harus

dilakukan pada sebuah kapal baik kapal penumpang, kapal cargo

atau jenis kapal lainnya. Tujuan utama dari fumigasi kapal adalah

pembersihan kapal dari hama pengganggu komoditas kapal yang

sering kali bahkan menggangu penumpang (Kartasapoetra, 1987).

3

Page 4: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

4. Fumigasi Gudang

Memasukkan atau melepaskan pestisida kedalam ruangan

tertutup atau kedap udara untuk beberapa waktu dalam dosis dan

konsentrasi yang dapat mematikan hama. fumigasi hanya

dilaksanakan pada sebagian ruangan atau terbatas pada komoditas

yang difumigasi (Priyambodo, S. 2003 ).

B. Sasaran Fumigasi

Fumigasi dapat dilakuakan oleh :

1. Kantor Kesehatan Pelabuhan

2. Badan Usaha Swasta yang telah mendapat izin dari Kepala Direktorat

Pengamatan Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra atas

Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan

Lingkungan dan didalam pelaksanaan operasi berada dibawah

pengawasan.

3. Eksportir Industri Rotan, Furniture, Kayu, Kerajinan/keramik

4. Eksportir Industri Pertanian: kopi, Kopra, Pelet, Jagung, Gaplek

5. Industri makanan: barang yang harus steril dari kontaminasi hama

6. Usaha pergudangan yang perduli pada kualitas barang simpanan.

C. Dokumen Kesehatan Kapal

1. Sertifikat Hapus Tikus (Dreating Certifikat) adalah suatu sertifikat yang

diberikan kepada sebuah kapal oleh Departemen Kesehatan yaitu

Kesehatan Pelabuhan ( Port Health ), setelah kapal yang

bersangkutan difumigasi dan telah diteliti tidak terdapat tikus di kapal

atau relatif sudah sangat sedikit jumlahnya. Masa berlaku sertifikat ini

adalah 6 bulan dan dapat diperpanjang selama 1 tahun.

2. Dokumen Dreatting Exemption Certificate (DEC )adalah sebuah Surat

Keterangan yang diberikan kepada sebuah kapal yang Sertifikat

Hapus Tikusnya telah gugur / tidak berlaku lagi, dimana kapal

tersebut tidak/belum di fumigasi , melainkan hanya di teliti dan

didapati bahwa tidak ada atau tidak banyak tikus di kapal. 4

Page 5: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

Pembebasan Hapus tikus ( Dreating Exemption Certificate ) diberikan

dengan masa berlakunya 6 bulan. Apabila kapal tidak memiliki

DEC/SKBHT atau DC/SKHT yang masih berlaku, dan kapal dalam

keadaan kosong, maka kapal harus dilakukan pemeriksaan ada atau

tidaknya kehidupan tikus, dan apabila kapal masih ada muatan

lanjutan, dan tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan,

kapal dapat diberikan 30-days extention untuk pelayaran

internasional, atau sailling permit untuk pelayaran domestic (Hanang

S, pengendalian Rodent).

D. Jenis – Jenis Fumigan

1. Berdasarkan kebutuhan penagannya.

a. Fumigasi perawatan

Fumigasi ini dilakukan untuk mengendalikkan hama bagi

komoditas dalam penyimpanan maupun property.

b. Fumigasi tindakkan karantina

Pengendalian hama bagi komoditas sebagai suatu syarat

karantina.

2. Berdasarkan aplikasi pengerjaanya.

a. Space fumigation

Perlakuan fumigasi pada seluruh wadah / ruangan. Misal : silo,

kapal, rumah dll.

b. Under shet fumigation

Pelaksanakan terbatas pada komoditasyang akan difumigasi

dengan melakukan penyungkupan dibawah plastic.

c. Countainer fumigation

Fumigasi untuk komoditas di dalam container.

E. Bahan - Bahan Fumigan

Berapa fumigan yang paling banyak dipergunakan adalah metil

bromida (CH3BR), fosfin (PH3), karbondioksida (CO2), dan hydrogen

sianida (HCN). Pemilihan untuk menentukan jenis fumigan mana yang

akan digunakan tergantung dari hasil evaluasi terhadap beberapa factor,

antara lain :

5

Page 6: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

1. Jumlah waktu yang tersedia

2. Jenis komoditi yang akan difumigasi

3. Jumlah biaa dan kemudahan aplikasi

4. Kemungkinan reaksi dengan non target material dan non organism

5. Pertimbangan operasional

6. Persyaratan atau permintaan pasar dan batas residu.

Sebelum melaksanakan fumigas penting dalam menghitung dosis

yang diperlukan untuk digunakan dalam suatu ruangan kosong atau pada

tumukan komoditi dalam suatu gudang. Berikut ini adalah cara

menentukan dosis berasarkan volume bagian dalam ruangan sesuai

dengan jenis fumigant yang digunakan :

1. Fumigasi dengan Fosfin (PH3)

Jenis fosfin yang digunakan umumnya berbentuk padatan yang

mengalami sublimasi. Fosfin mudah tebakar pada suhu 100 0C. Dosis

dinyatakan g/ m3 atau g/ton pada tumpukan komoditi. Berdasarkan

formulasi komersial 1 g fosfin = 1 tablet = 5 pellet 1/11 bungkus. Dosis

yang umum dgunakan untuk mengendalikan serangga adalah 1,5 g/

m3 atau 2 g/ton dengan lama fumigasi 7 hari.

2. Fumigasi dengan Metil bromida (CH3BR)

Metil bromide merupakan gas tak berwarna, tak berbau dan tida

terbakar pada suhu normal serta mencair engan mudah dibawah

tekanan, fumigant ini dikemas dalam tabung, untuk keperluan

karantina direkomendasikan penggunaan dosis Metil bromide 130 g/

m3 dengan eksposa selama 48 jam.

3. Fumigasi dengan karbon dioksida (CO2)

Bertujujuan untuk mempertahankan konsentrasi CO2 diseluruh

enklosur fumigasi daam waktu yang cukup lama sehingga dapat

membunuh stadium serangga yang paling toleran, ehingga konsentrasi

CO2 harus dipertahankan lebih dari 35 % pada keseluruhan enklosur

selama 15 hari atau lebu pada suhu lngkungan 25 0C.

4. Chloropicirin (CC13 NO2)

Senyawa ini merupakan komponen utama dari gas air mata.

Konsentrasi minimal untuk dapat membunuh tikus dan serangga

adalah 1 gr /m3 dalam waktu 2 jam pada suhu 17 0C, untuk mencit 730

6

Page 7: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

– 925 gr/100 m2, sedangkan untuk serangga memerlukan dosis yang

lebih tinggi yaitu 7 gr/ m3.

Merupakan debu atau tepung glanular yang merupakan gas yang

dapat mengeluarkan asan hidrocianat (HCN), yaitu bila senyawa

tersebut bersentuhan dengan udara lembab atau tanah. HCN

merupakan gas ang sangat beracun, dengan daya bunuh yang tinggi

dan cepat. Dosis untuk 30 liang tikus adalah sekitar 1 pound atau ½ kg

dos.

F. Dosis

Dosis fumigasi adalah jumlah fumigan yang digunakan pada

volume tertentu dan biasanya dinyatakan dalam berat fumigan per

volume ruang fumigasi (berat/volume, gr/m3 atau kadang – kadang

dinyatakan dalam berat fumigan per berat komoditas (berat/berat, gr/ton).

Sedangkan konsentrasi fumigan adalah jumlah riil dari fumigan yang

berada di dalam udara atau di dalam rongga – rongga diantara komoditas

di dalam ruang fumigasi.

Sehubungan dengan hal tersebut dalam hal ini yang lebih penting

adalah besarnya konsentrasi yang mematikan hama. Dengan demikian

untuk menghasilkan konsentrasi yang sama maka dosis fumigasi pada

ruangan yang kedap akan lebih rendah daripada ruangan yang kurang

kedap. Selain itu daya serap komoditas juga akan mempengaruhi dosis.

Faktor lain yang mempengaruhi penetepan dosis adalah jenis hama,

stadia hama, tingkat serangan hama, temperatur dan exposur time.

Untuk memfumigasi suatu ruangan yang tidak penuh terisi

komoditas, karena dasar fumigasi adalah volume maka penetapan

dosisnya selain dosis untuk komoditas perlu ditambahkan dosis space

(ruangan kosong). Dosis fumigasi juga digunakan dipengaruhi oleh suhu.

Semakin rendah suhu, semakin besar dosis fumigan yang digunakan.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa perubahan dosis tersebut hanya

diperbolehkan untuk kisaran suhu tertentu, yaitu 10°C - 21°C. Oleh

karena itu perusahaan fumigasi harus mengubah dosis bila suhu di

tempat fumigasi berbeda dengan suhu pada dosis yang ditetapkan sesuai

7

Page 8: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

standart karantina (http://bloggerukri.blogspot.com/2012/10/formulasi-gas-

fumigasi-definisi.html ).

No Fumigan Dosis Standar Keterangan

1 Methyl

Bromida

( Ch3Br)

48 - 128 gr/m3 Dipeuntukan untuk Tindakan Karantina dan Pra PengapalanSifat kimia lainnya:- Cairan Bereaksi

dengan Al, karet alam- Meninggalkan residu

pada lemak & protein tinggi

- Waktu pemaparan : 1 x 24 jam

2 Hydrogen

Phospide

(PH3)

Standar berat

phospine = 1/3

berat padatan

Misalnya : 

- 3 gr tablet mengandung 1 gr Phospine

- 0,6 gr pellet mengandung 0,2 gr Phospine33 gr plate mengandung 11gr Phospine 

Sifat kimia lainnya :

- Gas yang timbul mereaksi dengan semua  jenis metal

- Waktu pemaparan : 3 x 24 jam

3 Sulfuril Fluoride ( SO2F2)

Normal/umum : 8 - 10 gr /m3Kayu ketebalan max 35 cm    : 16 -48 gr

Dapat diaplikasikan pada semua media

- Waktu pemapatan : 1,2,4,6,8,12jam - 24/ 48 jam

8

Page 9: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

9

Page 10: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

G. Alat dan Bahan Fumigasi

Persiapan meliputi beberapa hal yang akan dilaksanakan yaitu meliputi.

Pelaksanaan Fumigasi memerlukan peralatan dan bahan yang

mencakupi. Semua peralatan harus berfungsi dengan baik sebelum

digunakan. Secara garis besar, peralatan dan bahan yang perlu dimiliki

oleh para Fumigator untuk melaksanakan kegiatan Fumigasi adalah :

1. Peralatan pelindung, yang terdiri dari pakaian keselamatan kerja, alat

pelindung pernapasan, obat – obatan, dan alat pemadam kebakaran.

2. Peralatan untuk memonitor gas, yang terdiri dari alat pendeteksi

kebocoran gas dan alat pengukur konsentrasi gas seperti :

a. Leak detector : electronic leak detector, lampu halide.

b. Gas detector tube.

c. Gas concentration gauge (riken interferometer).

d. Sampling tubes.

3. Alat aplikasi fumigant

a. Fumigan : Methyl Bromide (CH3Br, Phospin (Ph3)

b. Selang gas, Connector (cylinder draw), Nozzles & T-Pieces

c. Sungkup (plastik) fumigasi

d. Pemberat : Sand Snake, Water Snake

e. Pendukung lain : kipas, pemanas (evaporiser), isolasi, klem,

senter, tali, timbangan dll

4. Alat petunjuk bahaya, yang terdiri dari tanda – tanda peringatan dan

tali / pita pembatas ( hazard tape ), Yellow line, stand-up sign

5. Dokumen – dokumen fumigasi, yang terdiri dari sertifikat fumigasi gas

clearance certificate, buku catatan, formulir pemberitahuan

pelaksanaan fumigasi dan lain –lain ..

H. Persiapan Fumigasi

1. Persiapan sebelum ke lokasi

a. Mintalah informasi yang selengkap – lengkapnya kepada

pengguna jasa / klien tentang komoditi yang akan difumigasi.

Informasi yang perlu diperoleh dari pengguna jasa meliputi jenis,

jumlah, dan lokasi komoditi, waktu pengapalan / pemuatan kealat

angkut, apakah komoditi akan dieksport / dikirim ke area lain atau 10

Page 11: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

merupakan komoditi impor / dimasukkan dari area lain, dan

informasi lainnya yang dipandang perlu.

b. Persiapan Pengamanan & Keselamatan

Persiapkan semua peralatan dan bahan yang perlu dibawa.

Sebelumnya pastikan bahwa semua peralatan berada dalam

keadaan baik berfungsi dengan baik. Disarankan untuk selalu

menyimpan peralatan dan bahan fumigasi dalam keadaan “siap

bawa” sehingga pada waktu diperlukan tidak harus lagi

menyiapkannya secara satu persatu serta untuk menghindarkan

tercecer atau tertinggalnya peralatan.

c. Alat dan Bahan fumigasi

Peralatan dan bahan yang diperlukkan harus dalam keadaaan

yang siap digunakan dalam jumlah yang cukup, sehingga pada

waktu diperlukkkan tidak harus lagi menyiapkan secara satu

persatu serta manghindarkan tercecer.

d. Lakukan pemberitahuan kepada pihak keamanan setempat dan

pelanggan tentang kegiatan fumigasi yang akan dilakukan.

Pemberitahuan sebaiknya dilakukan secara tertulis dengan

menggunakan formulir seperti tercantum pada lampiran 3 dan

disampaikan setidaknya 24 jam sebelum fumigasi

dilaksanakan.pihak – pihak yang perlu diberitahu, antara lain

adalah :

1) Petugas karantina tumbuhan setempat

2) Aparat keamanan setempat ( polisi atau satpam dilokasi

fumigasi )

3) Pengelola / orang yang bertanggung jawab atas lokal fumigas

( penguasa pelabuhan / bandar udara, manajer gudang,

manajer pabrik dan sebagainya ).

e. Bila fumigasi dapat dilaksanakan, buatlah rencana kerja. Rencana

tersebut harus dijelaskan secara terperinci kepada orang – orang

yang terlibat dalam pelaksanaan fumigasi. Lakukanlah pembagian

tugas untuk hal – hal yang khusus bila dianggap perlu.

f. Cari tahu lokasi rumah sakit/klinik terdekat dari lokasi fumigasi.

Bila fumigasi dilakukan dekat dengan tempat hunian atau kantor,

11

Page 12: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

setiap penghuni didekat area yang berbahaya serta kepala kantor

yang bersangkutan. Jangan lupa untuk mencatat alamat dokter

atau rumah sakit terdekat untuk keperluan bantuan medis bila

terjadi kecelakaan keracunan.

g. Pastikan bahan lokasi telah aman untuk melakukan fumigasi

Pasang batas “danger area” disekeliling area fumigasi. Setibanya

dilokasi fumigasi, amankan segera lokasi tersebut. Buatlah batas

pada area berbahaya dengan menggunakan hazard tape atau

tambang. Tempelkanlah tanda – tanda peringatan berbahaya

pada setiap pintu masuk ruangan fumigasi serta tempat – tempat

lain yang dipandang perlu.

2. Persiapan di lokasi

a. Persiapan Komoditi

1) Pastikan lantai penumpukan komoditas sesuai untuk kegiatan

fumigasi.

2) Pastikan gas bisa tersalur dan tersebar diantara komoditi

3) Pastikan bahwa kipas angin dapat terpasang didalam ruang

fumigasi

4) Pastikan komoditi dapat menyerap fumigant

b. Pemasangan Selang Distribusi dan Monitor

1) Selang distribusi harus dipasang secara merata. Apabila lebih

dari satu selang maka panjang dan diameternya harus sama

panjang.

2) Pasang kipas angin diujung masing-masing selang distribusi,

jika fumigasi dalam container, kipas angina harus diletakan

didalam sehingga pintu harus dibuka, minimal sebelah.

3) Pasang selang monitor minimal pada 3 tempat yaitu atas,

tengah dan bawah.

c. Penutupan komoditas dengan cover sheet

1) Tutup komoditas dengan cover sheet.

2) Pada keempat sisi lebihkan minimal 50 cm pada bagian bawah

yang bersentuhan dengan lantai.

3) Kelebihan pada bagian sudut dilipat seperti amplop atau

digulung supaya ketat & rapih.

12

Page 13: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

4) Bagian plastik yang sobek agar ditambal.

5) Rapatkan pertemuan plastik dengan lantai dengan

menggunakan 2 baris sand snakes yang tersusun over lapping.

6) Ukur dimensi panjang x lebar x tinggi tumpukan komoditas atau

kontainer.

7) Hitung besarnya dosis fumigant yang akan digunakan

(hubungkan dengan temperatur komoditas).

8) Untuk fumigasi dengan menggunakan kontainer, harus

menggunakan cover sheet apabila container tidak kedap oleh

gas atau bocor.

d. Persiapan penyaluran gas

1) Tempatkan tabung silinder gas diatas timbangan

2) Rangkai selang dari tabung MB dengan alat pemanas serta

selang distribusi.

3) Hidupkan kipas angin.

4) Siapkan lampu detector halida atau electronic leak detector

5) Pastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan didalam

area fumigasi.

6) Periksa air di dalam pemanas apakah sudah cukup panas.

I. Cara Kerja Fumigasi

1. Fumigasi Kapal

a. Trapping

1) Semua bilge pada palka dibuka

2) Semua corong palka, dapur, harus ditutup rapat

3) Semua jendela dikamar awak kapal, officer, dapur salon harus

ditutup rapat

4) Pintu yang satu dengan pintu yang lain didalam dibuka

5) Semua barang elektronik diusahakan jangan kontak langsung

dengan SO2

6) Semua peralatan yang dari kuningan hendaknya hendaknya

dipolesii dengan air kapur/vaselin.

7) Persediaan makanan khususnya makanan basah jangan

kontak langsung dengan SO2

13

Page 14: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

8) Semua crew pada kendaraan dan penumpang harus turun

dari kapal kecuali perwira kapal

9) Pot-pot belerang diletakkan sesuai dengan petunjuk

10) Belerang ditumbuk kecil-kecil dan dimasukkan dalam pot

11) Waktu fumigasi, kapal diusahakan standar didermaga

12) Persiapan memerlukan waktu 2-5 jam (tergantung besar/kecil

dan keadaan)

13) Kapal yang difumigasi menaikkan bendera V. E

b. Start Fumigasi

1) Setelah persiapan selesai, pot-pot belerang diberi spiritus dan

diaduk sampai rata

2) Sumbu dipasang dan dinyalakan

3) Pintu terakhir yang dilewati harus ditutup dan rapat udara

4) Lama pembakaran 6-8 jam

5) Cara diletakkan pot, pot harus diletakkan jauuh dari barang

yang mudah terbakar

6) Untuk kamar-kamnar yang sempit, pot diletakkan di gang dan

pintu ruangan dibuka.

c. Penyelesaian

1) Setelah waktu cukup, pintu-pintu dibuka

2) Memperhatikan arah angin

3) Dibuka pintu-pintu besar

4) Luar dahulu (bagian dalam)

5) Untuk mempercepat dibantu dengan menghidupkan blower

6) Kemudian menulis pada berita acara yang telah ditentukan

7) Membayar biaya fumigasi

8) Mengeluarkan surat bahwa kapal tersebut telah difumigasi.

2. Fumigasi Gudang

a. Pelepasan Gas

1) Pastikan perlengkapan safety/ berfungsi dengan baik.

2) Pasang perlengkapan safety (masker) sebelum memasuki

area fumigasi.

3) Lepaskan tali pengikat plastik di sekeliling ruang fumigasi.

4) Aktifkan kipas angin.

14

Page 15: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

5) Singkirkan sand snake di depan pintu ruang fumigasi

kemudian angkat cover sheet secukupnya pada kedua sisi

lalu jepit.

6) Catat waktu pembukuan cover sheet.

7) Biarkan selama 15 menit, kemudian angkat lagi cover sheet

ke arah yang lebih tinggi.

8) Biarkan selama 15 menit kemudian matikan kipas angin.

9) Lakukan test dengan menggunakan lampu halida atau

electronic leak detector.

10) Apabila gas sudah tidak terdeteksi dengan leak detector, ukur

TLV dengan menggunakan dragger pump.

11) Apabila kosentrasi gas telah berada pada 5 ppm atau kurang,

area fumigasi dapat dikatakan aman.

b. Pembebasan

1) Buka pintu dari luar dan memperhatikan arah angin

2) Gas masker dipakai terus selama ventilasi.

3) setelah ventilasi berjalan 1 jam, fumigator memasuki ruangan

membuka jendela-jendela dan alat-alat ventilasi lainnya.

4) Bebas gas in memakan waktu sekitar 2 jam

5) Kapal dinyatakan bebas gas setelah ada pernyataan yang

tertulis dari supervisor yang juga ditanda tangani oleh perwira

jaga dan pengawas

6) Setelah fumigasi selesai dilaksanakan, maka supervisor

membuat laporan tertulis yang oleh perwira jaga dan

pengawas.

c. Penutup

1) Mengisi berita acara bahwa fumigasi sudah dilaksanakan.

2) Pengambilan binatang penganggu dan dibawa kelaboratorium

untuk diperiksa.

3) Membayar jasa pemfumigasian.

4) Pengecekan apakah dalam pelaksanaan fumigasi sudah

berhasil atau belum (evaluasi).

Baik coordinator IPM, manajer pest control dan staf

pembantunya harus menyadari bahwa msalah hama dapat

15

Page 16: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

berubah, karena itu harus di evaluasi secara periodic. Informasi

dari laporan kehadiran hama, inspeksi visual, jebakan dan cara

monitor yang lain yang digunakan sebagai sumber data untuk

evaluasi. Hasil evaluasi tersebut harus menunjukkan apakah

serangan hama berkurang atau justru meningkat, apakh perlu

tindakan perbaikan dalam penanganan hama yang perlu

dilakukan

d. Pelaporan

1) Isi lembar catatan fumigasi setelah seluruh rangkaian kegiatan

fumigasi telah selesai dan harus difile dengan baik.

2) Buat sertifikat bebas gas sebagai jaminan bahwa area fumigasi

telah bebas dari pengaruh gas dan dinyatakan aman untuk

dimasuki oleh manusia.

J. Keselamtan dalam mengunakan pestisida

1. Penyimpanan

Pestisida berupa insektisida maupun rodentisida harus disimpan

pada kemasn – kemasan yang tertutup rapat, dan diletakkan pada

ruang dingin, jauh terpisah dari makanan dan makanan ternak, serta

bebas dan aman dari jangkauan anak – anak.

2. Selama pengguanaan

Pestisida hanya boleh ditangani atau digunakan oleh orang

dewasa. Yang telah faham benar terhadap syarat – syarat

keselamatan pestisida. Operator harus memakai APD lengakap dan

benar. Bila melakukan penyemprotan ruangan diwajibkan meemakai

masker, jangan mengguanakan dust tepung atau bubuk dengan

tangan telanjang tanpa pelindung. Dialarang menangani pestisida

sambil merokok atau minum. Kaleng , botol sisa pestisida tidak boleh

dibuang ke dalam air tenag maupun yang mengalir dan semua

peralatan yang digunakan untuk mempersiapkan/mncampur harus

dibersihkan dengan sungguh – sungguh setelah selesai digunakan dan

alat penyemprotannya harus dicuci dengan larutan detergen dibilas

sampai bersih. Setelah kontak dengan pestisida operator harus

membersihkan diri dengan sabun dan air bersih.

16

Page 17: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

3. Sewaktu terjadi keracunan

Kotak pertolongan pertama diperlukkkan sekali dan harus siap

digunakan jika perlu. Sebagai bahan tambahan dari alat – alat

pertolongan pertama yang biasa, maka barang – barang sebagai

berikut sangat diperlukkkan untuk menanggulangi keracunan HCN :

a. 12 ampul amil nitrite 2 ampul sodium nitrite (100cc 3% larutan)

b. 2 ampul sodium thiusulfate (50 cc 25% larutan)

c. 1 spit strit, 10 cc

d. 1 spit steril, 50 cc

Amyl nitrite diperlukan oleh para fumigator sendiri dan yang lainnya

dibawah pengawasan dokter.

a. Bila timbul tanda – tanda (pusing, muntah, kejang perut, diare) yang

disebabkan kecerobohan dan salah pakai maka bawalah segera

penderita ke dokter.

b. Biarka pasien berbaring pada udara segar, dimana udara bebas

dari HCN , pecahkkan amyl nitrite pada kain/saputangan dan

ciumkan selama 15 detik. Ulangi dalam interval 15 detik. Beri

pernafasan buatan bila nafas berhenti.

c. Ingat, jika memakai runagnan bergas untuk mengeluarkan orang

lindung diri sendiri dengan menggunakan masker.

d. Bilas baju dan pakaian yang terkontaminasi dan cuci kulit yang

terkontaminasi dengan sabun dan air cukup.

e. Bila pestisida telah terlanjur tertelan, berikkan minum segelas air

yang mengandung banyak arang obat (norit).

17

Page 18: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Fumigasi dilakukan untuk mencegah penyebaran suatu penyakit

maupun vector penularan penyakit.

2. Fumigasi adalah suatu cara melestarikan lingkungan terutama

komoditi ekspor dengan cara mengasapi (pembakaran atau

penguapan zat kimia yang mengandung racun) agar semua jenis

perusak komoditi ekspor tidak tumbuh/ mati dan kerusakan

lingkungan dapat dihindari. (Yuni, Nurjanah 2010).

3. Fumigasi kapal adalah suatu upaya pengendalian hama yang

mutlak harus dilakukan pada sebuah kapal baik kapal penumpang,

kapal cargo atau jenis kapal lainnya. Tujuan utama dari fumigasi

kapal adalah pembersihan kapal dari hama pengganggu

komoditas kapal yang sering kali bahkan menggangu penumpang

(Kartasapoetra, 1987).

4. Memasukkan atau melepaskan pestisida kedalam ruangan

tertutup atau kedap udara untuk beberapa waktu dalam dosis dan

konsentrasi yang dapat mematikan hama. fumigasi hanya

dilaksanakan pada sebagian ruangan atau terbatas pada

komoditas yang difumigasi (Priyambodo, S. 2003 ).

5. Lengkah – langkah fumigasi secara umum persiapan,

pelaksanaan, evaluasi.

6. Dokumen kesehatan kapal yakni DC(Dreatting Exemption

Certificate) dan DEC (Dreatting Exemption Certificate).

18

Page 19: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

DAFTAR PUSTAKA

Kartasapoetra, A. G. 1987. Hama Hasil Tanama Dalam Gudang. Jakarta : PT. Bina aksara

Priyambodo, S. 2003. Pengendalian Hama Tikus Terpadu. Penebar Swadaya. Jakarta.

Winarno, F.G., 2006. Hama Gudang dan Teknik Pemberantasannya. Bogor, M-BRIO PRESS.

Wudianto, Rini. 2002. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Jakarta, penebar swadaya

Prastiwi, Mardiningsih Eko, dkk. 2005. Penuntun Praktikum Pengendalian Vektor Penyakit. Poletekkes D3 Kesehatan Lingkungan Surabaya : Surabaya

Kepmenkes RI No. 630/Menkes/SK/XII/1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuahan. Jakarta : Depkes RI.

Setiawan, Dwi Putra. 2006. Manual Fumigasi Pedoman Pelaksanaan Fumigasi Dengan Menggunakan Metil Bromida Sebagai Tindakan.. Departemen Pertanian.

Soejoedi, Hanang.2005. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.2 No.1 Juli 2005 Pengendalian Rodentt, Suatu Tindakan Karantina. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan P2M Surabaya.

Setiono, Bambang. Hukum laut dan Perkapalan diunduh 3 April 2013 pukul 12.00 http://www.crayonpedia.org/mw/BAB._XIII._HUKUM_LAUT_DAN_HUKUM_PERKAPALAN_BAMBANG_SETIONO

Manual Fumigasi diunduh tanggal 2 April 2013 pukul 12.00 http://sul1h.files.wordpress.com/2011/10/manual-fumigasi-fosfin-ph31.pdf

http://www.dimensi123.com

http://yuni-nurjanah.blog.undip.ac.id/2010/04/

http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/12/metode-fumigasi.html

19

Page 20: Tugas Fumigasi Kapal Gudang JADI

http://menaramajuperkasa.com/fumigasi.htm

https://accounts.google.com/ServiceLogin?service=mail&passive=true&rm=false&continue=https://mail.google.com/mail/&ss=1&scc=1&ltmpl=default&ltmplcache=2

http://yuni-nurjanah.blog.undip.ac.id/files/2010/03/Pelestarian-Bahan-Pustaka-Presentasi-3.pdf

http://ww2.era-pest.com/index.php/our-services/services/pest-control/hama-kapal/16-our-services

http://bloggerukri.blogspot.com/2012/10/formulasi-gas-fumigasi-definisi.html

20