16
TUGAS MATA KULIAH GEOTEKNIK TAMBANG OLEH : NAMA : MARLINA EPITRIANI NIM : DBD 113 144 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA FAKULTAS TEKNIK

TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TEKNIK PERTAMBANGAN

Citation preview

Page 1: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

TUGAS MATA KULIAH GEOTEKNIK TAMBANG

OLEH :

NAMA : MARLINA EPITRIANI

NIM : DBD 113 144

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS PALANGKARAYA

FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2015

Page 2: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

Tentukan alat, tahapan dan output dari beberapa uji insitu :

1. STANDART PENETRATION TEST (SPT)

Gambar. kegiatan Uji penetrasi standar

Uji penetrasi standar (Standard penetration test) adalah uji yang dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran untuk mengetahui baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan teknik penumbukan. Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam tanah dan disertai pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan tabung belah sedalam 300 mm (1 ft) vertikal.

Alat yang digunakan dalam pengujian :

a. Mesin bor yang dilengkapi dengan perlatannya

b. Mesin pompa yang dilengkapi dengan peralatannya

c. Split barrel sampler (tabung belah) yang dilengkapi dengan dimensinya

d. Alat penahan (tripod)

e. Rol meter

Page 3: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

f. Alat penyipat datar

g. Kerekaan

h. Kunci-kunci pipa

i. Tali penarik palu (hammer)

Prosedur pengujian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Melakukan pengujian pada setiap perubahan lapisan tanah atau sesuai pada interval

sekitar 1,5 m sampai 2 m atau sesuai keperluan.

2) Tarik tali pengikat palu (hammer) sampai pada tanda yang telah dibuat sebelumnya.

3) Lepaskan tali sehingga palu jatuh bebas menimpa penahan.

4) Ulangi berkali-kali sampai mencapai penetrasi 15 cm.

5) Hitung jumlah pukulan atau tumbukan N pada penetrasi 15 cm yang pertama.

6) Ulangi sampai penetrasi 15 cm yang kedua dan ketiga..

7) Catat jumlah pukulan N pada setiap penetrasi 15 cm:

15 cm pertama dicatat N1

15 cm kedua dicatat N2

15 cm ketiga dicatat N3

Menurut teori Terzaghi dan Peck Hubungan nilai N dengan kerapatan relatif adalah sebagai berikut:

Nilai N         Kerapatan Relatif (Dr)

< 4                 Sangat Tidak Padat4-10              Tidak Padat10-30             Kepadatan Sedang30-50             Padat>50                Sangat Padat

8) Bila nilai N lebih besar daripada 50 pukulan, hentikan pengujian dan tambah pengujian.

9) Catat jumlah pukulan pada setiap penetrasi 5 cm untuk jenis tanah batuan.

Page 4: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

OUTPUT DARI PENGUJIAN :

Diketahui kedalaman lapisan tanah keras serta sifat daya dukung setiap kedalaman

sehingga letak dan kedalaman pondasi dapat di tentukan yang nantinya dapat

digunakan untuk perancangan pondasi maupun keperluan lainnya .

2. CONE PENETRATION TEST

Gambar. penetrometer kerucut. Gambar. alat sondir

Gambar kegiatan Cone Penetration Test 

Page 5: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

Cone Penetration Test (CPT) adalah insitu test yang umum

yang digunakan untuk menentukan sifat-sifat geoteknik tanah (geotechnical

properties) dan untuk menilai stratigrafi bawah permukaan. Tes ini juga

disebut,tes Cone Belanda or Dutch Cone test. Karena kesederhanaan dan efisiensi,

Cone Penetration Test adalah salah satu yang paling umum diterima dan

digunakan dalam geoteknik pengujian in-situ di seluruh dunia.

Alat yang digunakan dalam pengujian :

a. Mesin sondir kekuatan sedang (2,5 ton)

b. Manometer 2 buah dengan kapasitas 60 dan 250 kg/cm2

c. Konus atau bikonus

d. Seperangkat pipa sondir, panjang masing-masing 1 m

e. 2 buah angker dengan perlengkapannya termasuk besi kanal

f. kunci pipa, linggis, meteran dan oli

g. waterpass tukang

Prosedur pengujian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Tentukan titik lokasi yang akan disondir.

2) Buat lubang pertolongan dengan linggis untuk pemasukan bikonus pada permukaan

tanah.

3) Pasang angker terlebih dahulu (tiap titik 2 buah angker), dengan jalan memutar angker

searah jarum jam dengan menggunakan batang pemutar sambil menekan angker

masuk ke dalam tanah.

4) Pasang dan aturlah mesin sondir di atas titik lokasi dalam posisi vertikal.

5) Besi-besi kanal dipasang untuk menjepit kaki sondir dan amati apakah mesin benar-

benar dalam keadaan vertikal terhadap permukaan tanah.

6) Isikan oli ke dalam ruang hidrolis sampai penuh, hingga bekerjanya tekanan

sempurna.

7) Pasang bikonus pada ujung pipa pertama dan kontrol sambungan-sambungannya.

8) Pasanglah rangkaian pipa pertama pada mesin sondir tepat pada lubang yang telah

dipersiapkan.

Page 6: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

9) Tekanlah pipa dengan jalan memutar stang pemutar pada alat sondir untuk

memasukkan bikonus ke dalam tanah. Setelah pipa masuk sedalam 20 cm, hentikan

pemutaran stang. Pemutaran dilanjutkan kembali untuk menekan besi isi pipa. Pada

penekan pertama ujung konus akan bergerak ke bawah sedalam 4 cm, dan jarum

manometer bergerak. Catat tekanan yang ditunjuk oleh manometer tersebut. Tekanan

inilah yang disebut perlawanan penetrasi konus (PK). Pada penekanan berikutnya,

konus dan mantelnya bergerak ke bawah. Nilai manometer yang terbaca adalah nilai

perlawanan lekat (JP = PK + HL). Catat besarnya JP.

10) Tekan kembali pipa sondir masuk ke dalam tanah untuk mencapai kedalaman baru.

Hentikan setelah mencapai kedalaman tiap interval 20 cm. Lakukan kembali pekerjaan

no. 9.

11) Hentikan pengujian sondir apabila :

Kedalaman telah mencapai kedalaman yang diinginkan.

Jika bacaan manometer telah mencapai angka maksimal.

OUTPUT DARI PENGUJIAN :

Diketahui angka kekuatan dan sifat-sifat geoteknik tanah yang diuji, untuk

keperluan perancangan pondasi.

Page 7: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

3. INSITU CBR TEST

 Uji CBR ( CALIFORNIA BEARING RATIO ) itu adalah pengujian pada

tanah yang dilakukan dengan cara pembebanan penetrasi tanah yang dilakukan

dalam laboratorium ataupun dilapangan. Uji CBR ini berguna untuk membuat

perencanaan  ketebalan lapisan perkerasan. Metode ini digunakan untuk

menentukan lapisan tambahan (overlay) serta perkerasan lentur ( Flexible

Pavement ) suatu jalan.

Alat yang digunakan dalam pengujian :

a. Mesin penetrasi (Loading Machine) berkapasitas 4,45 ton dengan kecepatan

penetrasi 1,27 mm permenit

b. Alat penumbuk standard dengan diameter 50,93 mm, berat 3,5 kg dengan

tinggi jatuh 30,5 cm

c. Cetakan logam berbentuk silinder dengan diameter dalam 152,4 mm, dan

tinggi 117,1 mm. Cetakan dilengkapi dengan leher sambung dan keeping alas

logam yang berlobang-lobang dengn tebal 62,0 mm

Page 8: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

d. Gelas ukur kapasitas 1000 ml

e. Pisau perata, alat perata dari besi panjang 25 cm

f.  Palu karet

g. Talam, alat pengaduk, cawan (krus) dan sendok

h.  Saringan No.4

i. Proving Ring, alat pemeriksa CBR

j. Timbangan kapasitas 25 kg dengan ketelitian 10 gr

k.  Timbangan kapasitas 311 gram dengan ketelitian 0,01 gr

l. Oven yang dilengkapi pengatur  suhu untuk memanasi sampai (100 ± 5)°C

m. Piringan pemisah / Keping beban

Prosedur pengujian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Tanah atau benda uji yang sama dengan pemeriksaan pemadatan standard

diberi air hingga mencapai kadar air optimum yang diperoleh pada

pemeriksaan pemadatan standard  maupun modified. 

2) Cetakan dan alasnya ditimbang (w1), kemudian masukkan piringan pemisah

kedalam cetakan dan pasang kertas saring diatasnya

3) Masukkan benda uji kedalam cetakan dan padatkan sesuai dengan cara

pemadatan standard dengan variasi tumbukan.

 Sepuluh tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan

Dua puluh lima tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan

 Lima puluh enam tumbukan untuk setiap lapis dari 3 lapisan.

4) Buka leher sambungan dan ratakan tanah dengan alat perata

5) Cetakan dibalik dan piringan pemisah dikeluarkan, kemudian pasang kembali

cetakan pada keping alas dan timbang (w2)

6) Rendam benda uji bersama cetakanya selama 24 jam

7)  Letakkan keping pemberat diatas permukaan benda uji, kemudian atur torak

penetrasi pada permukaan benda uji, sehingga arloji beban menunjukkan beban

Page 9: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

permulaan sebesar 45 kg. Pembebanan pemulaan ini diperlukan untuk

menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dan permukaan benda uji

8)  Atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji

pengatur/penunjuk penetrasi di stel hingga menunjukkan angka nol

9) Pembebanan dilakukan dengan memutar engkol secara konstan dan otomatis

dengan kecepatan 1,27 mm/menir, sehingga torak turun secara konstan

10) Pembacaan arloji pembebanan dilakukan pada menit ke-¼, ½, 1, 1½, 2, 3, 4, 6,

8, dan menit ke-10

11) Setelah pembacaan, keluarkan benda uji dan ambil dari bagian atas, tengah dan

bawah untuk diperiksa kadar airnya.

OUTPUT DARI PENGUJIAN :

Diketahui nilai daya dukung tanah dalam kepadatan maksimum untuk perencanaan tebal lapisan perkerasan yang perkerasan lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi.

4. INSITU DENSITY TEST

Page 10: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

Alat yang digunakan dalam pengujian :

a. Silinder

b. Batang baja

c. Obeng besar

d. Pasir atau wadah silika

e. Kaca piring

f. Palu

g. Sarung tangan

h. kantong plastik

i. Logam nampan, 500mm persegi, kedalaman 50mm dengan 200mm dia. lubang di

tengah

j. Kaca piring

Prosedur pengujian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Tempatkan nampan logam. 

2) Menandai wadah sampel. Sebagai QC Engineer, Anda harus memastikan bahwa

sampel kontainer ditandai oleh teknisi dari lokasi dan tanda lainnya yang terkait,

pastikan semua tanda yang benar.

3) Menggali tanah. Menggali tanah dengan menggunakan batang runcing baja.(250mm

panjang 16 - 20 mm dia.) Dan palu. Kepala batang yang bisa diabaikan pada

kecepatan lambat dan pada tekanan bersyarat. Gunakan sarung tangan untuk

perlindungan tangan untuk mencegah cedera tangan.

4) Menempatkan tanah yang gembur dalam sampel kontainer. Tanah galian yang

gembur harus ditempatkan dalam wadah sampel, pastikan tidak ada setiap potongan

tanah akan sia-sia jika tidak, itu akan mempengaruhi hasil pemadatan.

5) Mengukur kedalaman lubang. Sementara penggalian berlangsung, memantau

kedalaman lubang dengan mengukur penggaris, pastikan bahwa kedalaman 200 mm

atau 150 mm tergantung pada kebutuhan spesifikasi. Jika kedalaman belum tercapai

terus menggali hingga mencapai kedalaman yang diinginkan atau dibutuhkan.

6) Menuangkan silika dalam lubang. Setelah lubang berbentuk benar dengan diameter

200 mm hanya diameter yang sama bahwa lubang baki logam dan kedalaman

Page 11: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

mencapai. Tempatkan silinder mengalir ke baki logam. Tuangkan silika dalam

silinder menuangkan memastikan tidak ada yang akan memegang atau menyentuh

silinder menuangkan yang dapat menyebabkan getaran.

7) Mengambil silika dari lubang. Lubang, sekali diisi dengan silika dan ketika lubang

telah diisi penuh, hapus silika dan menempatkannya ke wadah ekstra mungkin

menggunakan lagi untuk set berikutnya pemadatan.

OUTPUT DARI PENGUJIAN :

Dapat ditentukan kepadatan di tempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang

telah dipadatkan.

Page 12: TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG Marlina Epitriani

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Cone Penetration Test”. 27 September 2015 http://www.geotechdata.info/geotest/cone-penetration-test.html

Civil Engeneering Tests. “Determine The In-Situ Dry Density Of Soil By Sand Replacement Method.” . 25 September 2015. http://www.engineeringcivil.com/determine-the-in-situ-dry-density-of-soil-by-sand-replacement-method.html

Dong, Arie. “STANDART PENETRATION TEST”. 25 September 2015 https://prezi.com/604p2mmmoucx/standart-penetration-test/

Faizah, Restu. ‘Standard Penetration Test’. 28 September 2015. http://blog.umy.ac.id/restufaizah/standard-penetration-test-spt/

Geotechniccal Instruments . “Cone Penetration Test”. 27 September 2015. http://facefairfuture.blogspot.co.id/2014/05/cone-penetration-test-cpt.html

Laboraturium Mekanika Tanah Sipil. “California Bearing Ratio”. 28 September 2015. http://labmektansipilusu.blogspot.co.id/2011/02/cbr-california-bearing-ratio.html

Mades, Noel. “A Compaction Test Or In-Situ Density Test”. 26 September 2015 http://www.qualityengineersguide.com/how-to-do-compaction-test-or-in-situ-density-test

Supriyanto, Edi. “Spt test report”. 25 September 2015 .http://www.slideshare.net/edisupriyanto5/spt-test-report