20
TUGAS IKM DASAR KELOMPOK XII Ketua: Rini Riana Nenobesi (1408010062) Anggota: Bahy H.M Agustinus (1408010061) Faustina Goantryani (1408010063) Yosephina P.B Tapowolo (1408010064) Christine Dupe (1408010065)

Tugas Ikm Perilaku Kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS IKM DASAR

KELOMPOK XIIKetua: Rini Riana Nenobesi (1408010062)Anggota:Bahy H.M Agustinus (1408010061)Faustina Goantryani (1408010063)Yosephina P.B Tapowolo (1408010064)Christine Dupe (1408010065)

Fakultas Kedokteran UNDANA2015KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah inimembahas tentang sikap da perilaku kesehatan serta pengaruh pengaruh perilaku terhadap kesehatan. Setiap pembahasan dibahas secara sederhana sehingga mudah dimengerti.

kami sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Kupang, 29 April 2015

Kelompok XII

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ iDaftar Isi ................................................................................................................................. iiBAB I PENDAULUAN1.1 Latar Belakang : .............................. 11.2 Rumusan Masalah : ................................. 11.3 Tujuan : ............................... 1

BAB II PEMBAHASAN2.1 Pengertian perilaku kesehatan ....................................................................................... 22.2 Bentuk bentuk perilaku .............................................................................................. 22.3 Teori teori perilaku ..................................................................................................... 32.4 Pengaruh perilaku terhadap kesehatan........................................................................... 8

BAB III PENUTUPA. Kesimpulan : ............................... 11B. Saran : ............................ 11

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam keseharian ,kesehatan berhubungan erat dengan perilaku. Banyak hal yang tanpa kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek kesehatan yang besar bagi seseorang. Salah satu contohnya berupa pesan kesehatan yang sedang marak digerakkan oleh promotor kesehatan tentang cuci tangan sebelum melakukan aktivitas.Namun sayangnya,saat ini banyak khalayak ramai yang sering menyepelekannya perilaku hidup sehat sehingga timbulah berbagai masalah kesehatan. Dengan demikian sungguh besar efek perilaku bagi kesehatan kita, begitu pula dengan kesehatan yang baik akan tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku yang baik.

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :1) Apa itu perilaku kesehatan ?2) Apa saja bentuk bentuk perilaku ?3) Apa saja teori teori perilaku ?4) Bagaimana pengaruh perilaku terhadap kesehatan ?5) Apa saja kelompok perilaku kesehatan ?

1.3 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :1) Mengetahui pengertian perilaku kesehatan2) Mengetahui bentuk bentuk perilaku3) Mengetahui teori teori perilaku4) Mengetahui pengaruh perilaku terhadap kesehatan5) Mengetahui kelompok-kelompok perilaku kesehatan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERILAKU KESEHATANDari aspek biologis, Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan.Menurut Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Dengan demikian perilaku manusia terjai melalui proses : Stimulus Organisme Respons sehingga teori Skiner ini disebut Teori S-O-R (Stimulus-Organisme-Respon). Sejalan dengan batasan perilaku menurut Skiner maka Perilaku Kesehatan ( health behavior) adalah respons seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan) seperti lingkungan,makanan,minuman, dan pelayanan kesehatan. Dengan perkataan lain Perilaku Kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati atau obsevable maupun yang tidak dapat diamati atau unobservable yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.

2.2 BENTUK BENTUK PERILAKUBerdasarkan teori S-O-R tersebut maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua yakni :a. Perilaku Tertutup (Covert Behavior)Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar secara jelas). Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk unobservable behavior atau covert behavior yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap. Contohnya : Ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan untuk kesehatan bayi dan dirinya sendiri adalah merupakan pengetahuan (knowledge) Kemudian ibu tersebut bertanya kepada tetangganya dimana tempat periksa kehamilan yang dekat. Ibu bertanya tentang tempat dimana periksa kehamilan itu dilakukan adalah sebuah kecenderungan untuk melakukan periksa kehamilan, yang selanjutnya disebut sikap (atttitude)

b. Perilaku Terbuka (Overt Behavior)Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau Observable behavior. Contohnya : Seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke puskesmas atau ke bidan praktik. Contoh tersebut adalah berbentuk tindakan nyata, dalam bentuk kegiatan atau dalam bentuk praktik (practice).

2.3 Teori-teori Perilaku2.3.1 TEORI ABC ( Sulzer, Azaroff, Mayer : 1977)Teori ABC atau lebih dikenal dengan model ABC mengungkapkan bahwa perilaku adalah suatu proses dan sekaligus hasil interaksi antara: Antecedent Behavior Concequences

a. Antecedent Antecedent adalah suatu pemicu ( trigger) yang menyebabkan seseorang berperilaku, yakni kejadian-kejadian di lingkungan kita. Antecedent dapat berupa alamiah (hujan, angin, cuaca) dan buatan manusia atau man made (interaksi dan komunikasi dengan orang lain).b. Behavior Reaksi atau tindakan terhadap adanya antecedent atau pemicu tersebut yang berasal dari lingkungan c. ConcequencesKejadian selanjutnya yang mengikuti perilaku atau tindakan tersebut (konsekuensi). Bentuk konsekuensi:1. Positif (menerima), berarti akan mengulang perilaku tersebut2. Negatif (menolak), berarti tidak akan mengulang perilaku tersebut (berhenti).Contoh:Seorang ibu hamil di kampung sering membicarakan kehamilannya dengan tetangganya, sering mendengar tentang bidan di desa, sering mendengar tentang periksa kehamilan, tentang gizi ibu hamil, suaminya menyarankan supaya periksa kehamilan, dan sebagainya (ANTECEDENT)Ibu tersebut akhirnya datang ke posyandu untuk periksa kehamilan(BEHAVIOR)Selanjutnya ibu ini akan mengambil keputusan, 2 kemungkinan: Positif, bila melanjutkan periksa kehamilan pada bulan berikutnya Negatif, tidak akan melanjutkan periksa kehamilan lagi (CONCEQUENCES)

2.3.2 TEORI REASON ACTIONTeori ini dikembangkan oleh Fesbein dan Ajzen (1980) , maka teori Fesbein-Ajzen menekankan pentingnya peranan dari inttention atau niat sebagai alasan atau faktor penentu perilaku. Selanjutnya niat ini ditentukan oleh : a. Sikap :Penilaian yang menyeluruh terhadap perilaku atau tindakan yang akan diambil.b. Norma subjektifKepercayaan terhadap pendapat orang lain apakah menyetujui atau tidak menyetujui tentang tindakan yang akan diambil tersebutc. Pengendalian perilakuBagaimana persepsi terhadap konsekuensi atau akibat dari perilaku yang akan diambilnya

Contoh :Perilaku ibu untuk mengimunisasikan anaknya di posyandu, didasari oleh NIAT atau INTTENTION ibu sendiri. Niat ibu ini ditentukan oleh :a. Sikap ibu, yakni penilaian ibu tersebut terhadap untung ruginya tindakan yang akan diambil untuk imunisasi anaknya,b. Norma subjektif, yakni kepercayaan atau keyakinan ibu terhadap perilaku yang akan diambil, lepas dari orang lain setuju atau tidak setujuc. Pengendalian diri, yakni persepsi ibu tersebut tentang akibat-akibat yang harus ditanggung bila anaknya sakit setelah diimunisasi

2.3.3 TEORI PRECED-PROCEED (1991)Teori ini dikembangkan oleh Lawrence Green, yang dirintis sejak tahun 1980. Lawrence Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behavior causes). Selanjutnya, perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yang dirangkum dalam akronim PRECEDE : Predis-posing, Enabling, dan Reinforcing Causes in Educational Diagnosis and Evaluation. Precede ini adalah arahan dalam menganalisis atau diagnosis dan evaluasi perilaku untuk intervensi pendidikan (promosi) kesehatan. Precede adalah fase diagnosis masalah.Sedangkan PROCEED : Policy, Regulatory, Organizational Construct in Educational and Environmantal Development, adalah arahan dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi pendidikan (promosi) kesehatan. Apabila Preceed merupakan fase diagnosis masalah, maka Proceed adalah merupakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi promosi kesehatan. Precede model ini lebih lanjut dapat diuraikan bahwa perilaku itu sendiri ditentukan dari 3 faktor, yakni :a. Faktor- faktor predisposisi (Predisposing Factors ), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai nilaib. Faktor faktor pemungkin (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan fifik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas fasilitas atau sarana sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat obatan, alat alat kontrasepsi, jambanc. Faktor faktor pendorong atau penguat (renforcing factors), yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat

Contoh :Seorang bapak sebagai kepala keluarga mau membangun sumur, WC dan kamar mandi di rumahnya, yang sebelumnya ia dan keluarganya mandi dan buang air besar di kali di dekat rumahnya. Mengapa? Ia tahu mandi dan BAB di kali selama ini tidak sehat, dapat meyebabkan penyakit bagi keluarganya maupun bagi orang lain. Air sumur dan membuang air besar di jamban lebih sehat (predespossing factors) Ia punya uang untuk membangun sumur, kamar mandi dan WC, bahan bahan untuk membangun bangunan tersebut tersedia setempat (enabling factors) Ada surat edaran dari Pak Lurah setempat agar setiap keluarga harus punya WC dan kamar mandi sendiri. Semua tokoh masyarakat juga sudah mempunyai sumur, kamar mandi dan WC. (Reinforcing factors)

2.3.4 TEORI BEHAVIOR INTENTIONTeori ini dikembangkan oleh Snehendu Kar (1980) berdasarkan analisisnya terhadap niatan orang bertindak atau berperilaku. Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari :a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan kesehatannya (behavior intention)b. Dukungan sosial dari masyarakat disekitarnya (social-support)c. Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan (accessebility of information)d. Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil tindakan atau keputusan (personal autonomy)e. Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak (action situation)Contoh:Seorang ibu yang tidak mau ikut KB, mungkin karena ia tidak ada minat dan niat terhadap KB (behavior intention), atau barangkali tidak ada dukungan dari masyarakat sekitarnya (social-support). Mungkin juga karena kurang atau tidak memperoleh informasi yang kuat tentang KB (accessebility of information), atau mungkin ia tidak punya kebebasan untuk menentukan, misalnya harus tunduk pada suami, mertua, atau orang lain yang ia segani (personal autonomy). Faktor yang lain adalah karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, misalnya alasan kesehatan (action situation).

2.3.5 TEORI THOUGHS AND FEELINGPemikiran dan perasaan (thoughs and feeling), yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan kepercayaan, dan penilaian penilaian seseorang terhadap objek (dalam hal ini adalah objek kesehatan).

a. PengetahuanPengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Seorang anak memperoleh pengetahuan bahwa api itu panas setelah memperoleh pengalaman, tangan dan kakinya kena api. Seorang ibu akan mengimunisasikan anaknya setelah melihat anak tetnagganya kena penyakit polio sehingga cacat, karena anak tetangganya terrsebut belum pernah memperoleh imunisasi polio.b. KepercayaanKepercayaan sering diperoleh dari oarang tua, kakek, atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian telebih dahulu. Misalnya wanita hamil tidak boleh makan telur agar tidak kesulitan waktu melahirkan.c. SikapSikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalamann sendiri atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan ,antara lain :

1. Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu . misalnya, seorang ibu yang anaknya sakit segera ingin membawanya ke puskesmas,tetapi pada saat itu tidak mempunyai uang sepersen pun sehingga ia gagal membawa anaknya ke puskesmas 2. Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu kepada pengalaman orang lain. seorang ibu tidak mau membawa anknya yang sakit keras ke rumah sakit meskipun ia mempunyai sikap yang positif terhadap RS sebab ia teringat akan anak tetangganya yang meninggal setelah beberapa hari di RS.3. Sikap di ikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang.seorang akseptor KB dengan alat kontrasepsi IUD mengalami pendarahan. Meskipun sikapanya sudah positif terhadap KB tetapi ia kemudian tetap tidak mau ikut KB dengan alat kontrasepsi apapun.4. Nilai (value) Didalam suatu masyarakat apapun selalu berlaku nilai-nilai yang menjadi tegangan setiap orang dalam menyelengggarakan hidup bermasyarakat. Misalnya ,gotong royang adalaah suatu nilai yang selalu hidup di masyarakat .

d. Orang penting sebagai referensi Prilaku orang lebih-lebih prilaku anak kecil lebih banyak di pengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting.apabila seseorang itu penting untuknya maka apa yang ia katakan atau perbuatan cenderung untuk di contoh. Untuk anak-anak sekolah misalnya maka gurulah yang menjadi panutan perilaku mereka. orang-orang yang dianggap penting ini sering di sebut kelompok referensi (reference group),antara lain guru,alim ulama,kepala adat (suku) ,kepala desa ,dan sebagainya.e. Sumber-sumber daya Sumber daya disini mencakup fasilitas , uang , waktu, tenaga, dan sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap perilaku seseotrang atau kelompok masyarakat.pe ngaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif. misalnya pelayanan puskesmas,dapat berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan puskesmas tetapi juga dapat berpengaruh sebaliknya .Perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat disebabkan oleh sebab atau latar belakang yang berbeda-beda. Misalnya alasan masyarakat tidak mau berobat ke puskesmas. Mungkin karena tidak percaya kepada puskesmmas , mungkin tidak punya uang , mugkin takut pada dokternya , mungkin tidak tahu fungsinya puskesmas,dan lain sebagainya.

2.4 Pengaruh Perilaku Terhadap KesehatanPerilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Secara lebih rinci perilaku kesehatan mencakup : Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia merespon baik secara pasif maupun aktif sehubungan dengan sakit dan penyakit. Perilaku ini dengan sendirinya berhubungan dengan tingkat pencegahan penyakit Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan misalnya makan makanan bergizi, dan olahraga. Perilaku pencegahan penyakit misalnya memakai kelambu untuk mencegah malaria, pemberian imunisasi. Termasuk juga perilaku untuk tidak menularkan penyakit kepada orang lain. Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan misalnya usaha mengobati penyakitnya sendiri, pengobatan di fasilitas kesehatan atau pengobatan ke fasilitas kesehatan tradisional. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan setelah sembuh dari penyakit misalnya melakukan diet, melakukan anjuran dokter selama masa pemulihan. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini mencakup respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan dan obat obat. Perilaku terhadap makanan. Perilaku ini mencakup pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek terhadap makanan serta unsur unsur yang terkandung di dalamnya., pengelolaan makanan dan lain sebagainya sehubungan dengan tubuh kita. Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai salah satu determinan kesehatan manusia. Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan.itu sendiri.

Dari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 3 kelompok:1) Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance)Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek : Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sakit. Perilaku gizi (makanan dan minuman).

2) Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Sering disebut Perilaku Pencarian pengobatan (Heath Seeking Behavior). Adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar negeri.

3) Perilaku Kesehatan LingkunganAdalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan bagaimana, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannyaBAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANDari aspek biologis, Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan.Menurut Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).Ada dua bentuk perilaku yaitu : Perilaku tertutup (Covert Behavior) dan Perilaku Terbuka (Overt Behavior).Terdapat beberapa Teori tentang perilaku yaitu : Teori ABC, Teori Reason action, Teori Preced-Proceed, Teori Behavior intertior, Teori Thoughs and Feeling. Perilaku sangat berpengaruh terhadap kesehatan.

3.2 SARANHubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat dan saling berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik.

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan perilaku Kesehatan. Rineka Cipta : Jakartahttp://panthom-zone.blogspot.com/2011/11/hubungan-kesehatan-dengan-perilaku.htmlNotoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta : Jakarta