Tugas Ilmu Hadits

Embed Size (px)

Citation preview

Tugas Ilmu HaditsSEJARAH PERKEMBANGAN HADITS PRA-KODIFIKASI

Oleh :

1. Azhar MZ 2. Anita 3. Ste 4. Stem

Kelompok 3 PBI 1,2

BAB 1 Kata Pengantar1

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayatnya kepada kita sehingga kami pun dapat merampungkan makalah kami sesuai dengan apa yang kami harapkan.

2

BAB 2 Daftar isi

3

BAB 3 Sejarah hadits prakodifikasiA. Masa prakodifikasi hadits Masa prakodifikasi hadits adalah masa ketika hadits belum terkumpul dan belum dibukukan B. Hadits pada periode pertama (Masa Rasulullah) 1. Penyampaian hadits Sebagai Uswatun Hasanah Rasulullah senantiasa memberi teladan kepada para sahabat dan seluruh ummat muslim,hidup ditengah-tengah masyarakat dan sahabat mereka bergaul dengan bebas dan mudah, tidak ada halangan atau peraturan yang mempersulit para sahabat untuk bergaul dengan beliau. Masyarakat menjadikan nabi sebagai panutan dan pedoman dalam kehidupan duniawi mereka, sehingga dengan mudah mereka bias langsung bertanya dengan Rasulullah. Kabilah-kabilah yang tinggal jauh dari Madinah mengirim utusan mereka ke Rasulullahuntuk berkonsultasidalam segala permasalahan mereka, adakalanya mereka mengirim anggota mereka kepada Rasulullah untuk menanyakan dan mempelajari hokum-hukum syariat agama, dan setelah mereka kembali mereka menceritakan apa-apa yang telah mereka peroleh dari Rasulullah kepada golongan mereka, pedangan Madinahpun mempunyai peran penting dalam penyebaran hadits, mereka berdagang sekaligus berdakwah untuk membagikan pengetahuan yang mereka peroleh dari Rasulullah, sehingga penyebaran hadits ketika aitu sangat cepat. Hal tersebut sesuai dengan peritah Rasul Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat

4

Perintah tersebut membawa pengaruh yang sangat baik untuk menyebarkan hadits. Karena secara bertahap, selruh masyarakat muslim, diluar maupun didalam Madinah akan segera mengetahui hokum-hukum agama yang telah diajarkan Rasul. Meskipun mereka tidak mendengar langsung dari Rasulullah, dan metode tersebut berlanjut sampai hajji wada (haji perpisahan). Adapun factor-faktor yang mendukung percepatan percepatan penyebaran hadits tersebut diantaranya : a. Rasulullah sendiri rajin menyampaikan dakwahnya b. Karekter islam sebagai ajaran baru inilah yang membangkitkan semangat orang-orang dilingkungannya, untuk selau mempertanyakan kandungan ajaran agama islam. c. Istri-istri Rasulullahpun tidak lepas campur tangan dalam hal ini

Dan secara umum penyebaran hadits adalah sebagai berikut: 1. Melalui para jamaah yang berada di pusat di pusat pembinaan atau majelis alilmi 2. Dalam banyak kesempatan, Rasulullah juga juga menyampaikan haditsnya melalui para sahabat tertentu, kemudian mereka menyampaikan kepada orang lain. 3. Melalui ceramah ditempat terbuka,seperti ketika haji wada dan fathu Makkah. Dalam perolehan dan penguasaan hadits, antara satu sahabat dengan sahabat lain tidaklah sama, ada yang memperoleh banyak, ada yang sedang, dan ada yang sedikit. Hal ini disebabkan karena: Perbedaan mereka dalam hal kesempatan bersama Rasulullah Perbedaan dalam soal hafalan dan kesungguhan bertanya kepada lain. Perbedaan dalam hal waktu masuk islam dan jarak tempat tinggal dari Majlis Rasulullah SAW. Perbedaan keterampilan menulis, khususnya penulisan Hadits.5

Dan diantara sahabat yang banyak menerima hadits dari Rasulullah, adalah mereka : Para Sahabat yang termasuk As-sabiqunal Awwalun, seperti Abu Bakar, Umar Bin Khottab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib. Ummahat Al- Muminin (istri-istri Rasul) Seperti Aisyah dan Ummu Salamah. Hadits yang diterimanya banyak berkaitan dengan soal pribadi, keluarga, dan tata pergaulan suami istri. Para sahabat yang disamping dekat dengan Rasul juga menulis hadits yang diterimanya, seperti Abdullah Amr bin Ash. Sahabta yang meskipun tidak lama bersama Rasulullah tetapi sangat efisien dalam memanfaatkan kesempatan dan bersungguh sungguh bertanya kepada sahabat lain, seperti Abu Hurairah. Sahabat yang secara sungguh-sungguh mengikuti Majlis Rasul dan banyak bertanya kepada sahabat lain, seperti Abu Hurairah. Sahabat yang secara sungguh-sungguh menikuti Majlis Rasul dan banyak bertanya kepada sahabat lain, Seperti; Abdullah bin Umar, Anas Malik, Abdullah bin Abbas. C. Hadits pada periode kedua (Masa khulafa Rosyidin) Hadist D. Hadits pada periode ketiga (Masa sahabat kecil dan tabiin besar) Hadist

6