26
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan merupakan salah satu penyakit menular yang paling sering mengenai manusia dan menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia setiap tahunnya sebelum ditemukan vaksin campak. 2 Pada negara-negara berkembang di era sebelum vaksin, sekitar 70% dari anak-anak terinfeksi virus campak pada usia 5 tahun. 2 Selain itu bagi negara berkembang, campak juga menjadi beban kesehatan terbesar bagi negaranya. Sedangkan di negara-negara industry terjadi beberapa komplikasi. Komplikasi yang paling umum adalah diare, otitis media, dan pneumonia .Di Indonesia insiden kasus campak di tahun 2007 untuk golongan umur < 1 tahun sebesar 48,9 per 100.000 orang tahun, umur 1-4 tahun sebesar

Tugas Imunisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Imunisasi

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan

merupakan salah satu penyakit menular yang paling sering mengenai

manusia dan menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia setiap

tahunnya sebelum ditemukan vaksin campak.2 Pada negara-negara

berkembang di era sebelum vaksin, sekitar 70% dari anak-anak terinfeksi

virus campak pada usia 5 tahun.2 Selain itu bagi negara berkembang,

campak juga menjadi beban kesehatan terbesar bagi negaranya. Sedangkan

di negara-negara industry terjadi beberapa komplikasi. Komplikasi yang

paling umum adalah diare, otitis media, dan pneumonia

.Di Indonesia  insiden kasus campak di tahun 2007 untuk golongan

umur < 1 tahun sebesar 48,9 per 100.000 orang tahun, umur 1-4 tahun

sebesar 36,6 per 100.000 orang tahun, dan umur 5-14 tahun sebesar 18,2

per 100.000 orang tahun.5 Bahkan sampai dengan tahun 2009 masih

dijumpai kejadian luar biasa campak di beberapa provinsi di Indonesia.5 

Di Jawa Timur sendiri pada tahun 2010 telah terjadi kejadian luar biasa

(klb/wabah) campak sebanyak 23 kali yang tersebar di 12 kabupaten/kota

dengan jumlah penderita  323 orang dan kematian 2 orang.Sedangkan

tahun 2011 per tanggal 30 Juni 2011 telah terjadi KLB/Wabah campak 7 

kali tersebar di 10 kab/kota dengan jumlah penderita 167 orang dan tidak

Page 2: Tugas Imunisasi

ada kematian .2 Dengan kasus tertinggi berada di Kota Surabaya (442

kasus) dan Bangkalan (206 kasus).

Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan atau

meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,

sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan

menderita penyakit tersebut.3 Program imunisasi terbukti cost

effective dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD3I).  Jenis penyakit PD3I adalah Hepatitis B

(penyakit kuning), TBC (batuk darah), Difteri, Pertusis (batuk rejan /

batuk seratus hari), Tetanus (kejang-kejang), Polio (lumpuh layu) dan

Campak (gabag).2 Pada tahun 2011 menurut menteri kesehatan,program

Imunisasi berhasil menekan morbiditas dan mortalitas tujuh penyakit di

Indonesia (Tuberkulosis, Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis, Campak, dan

Hepatitis B).8 Cakupan imunisasi dasar di Indonesia menurut profil data

kesehatan Indonesia tahun 2011 adalah 83,4 % .Untuk cakupan imunisasi

campak sendiri di Indonesia adalah 83,86 %.Sedangkan cakupan imunisasi

campak di Jawa Timur pada tahun 2011 sebesar 97,7%.7

Berdasarkan data-data diatas maka penulis akan melakukan

penelitian tentang hubungan kejadian campak pada anak dengan status

imunisasi campak di rumah sakit umum daerah sidoarjo..

B. Rumusan Masalah

Page 3: Tugas Imunisasi

Apakah hubungan kejadian campak pada anak dengan status imunisasi

campak di rumah sakit umum daerah sidoarjo ?

C. Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian campak

pada anak

2.Tujuan Khusus

Mengetahui pengaruh status imunisasi terhadap kejadian campak

pada anak

Mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya sakit

campak

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat Penelitian bagi rumah sakit/Dinas Kesehatan

Menjadi bahan untuk semakin menggencarakan program

imunisasi

2. Manfaat penelitian bagi perkembangan ilmu

Sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya

3. Manfaat penelitian bagi masyarakat

Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan bahaya

campak

4. Manfaat penelitian bagi peneliti

Page 4: Tugas Imunisasi

Meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi dan campak juga

sebagai syarat mendapatkan sarjana kedokteran

Page 5: Tugas Imunisasi

Bab II

Tinjauan Pustaka

1) Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan

seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar

dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut.4 Vaksin adalah

suatu produk biologik terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun kuman

yang telah dilemahkan atau dimatikan danberguna untuk merangsang kekebalan

tubuh seseorang .4

Vaksin campak

Efek samping

Hingga 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan

kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi setelah 8-12 hari

setelah vaksinasi. Terjadinya enchepalitis setelah vaksinasi pernah

dilaporkan yaitu dengan perbandingan 1kasus per 1 juta dosis

yang diberikan.3

Kontraindikasi

Kontraindikasi terjadi bagi individu yang diketahui mempunyai

alergi berat kanamycin dan erythromycin.Selain itu karena masih

belum diketahui efek vaksin bagi janin maka kontraindikasi bagi

ibu hamil.Vaksin campak juga kontraindikasi terhadap individu-

individu yang mengalami gangguan respom imun seperti.3

Page 6: Tugas Imunisasi

Tujuan Imunisasi:

Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan

kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit.

Manfaat Imunisasi:

Untuk Anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan

kemungkinan cacat atau kematian.

Untuk Keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila

anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin

bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

Untuk Negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang

kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.

2) Campak

2.1 Definisi

Campak ( rubeola, campak merah, campak keras,) adalah penyakit yang

sangat menular virus sistemik ditandai dengan ruam makulopapular generalisata,

demam, batuk, coryza (rhinitis), dan konjungtivitis. Virus campak adalah negative

stranded RNA virus dari genus Morbillivirus, keluarga Paramyxoviridae, dengan

hanya satu serotipe dan 23 genotipe.10

Page 7: Tugas Imunisasi

2.2 Etiologi Campak

Campak adalah virus berantai tunggal,dengan lipid-menyelimuti RNA

virus dalam keluarga Paramyxoviridae dan genus Morbillivirus.Anggota lain dari

genus Morbillivirus juga mengenai berbagai mamalia, seperti virus rinderpes pada

sapi dan virus distemper pada anjing, namun manusia adalah satu-satunya induk

inang untuk virus. Dari 6 protein struktural utama dari virus campak, ada 2 yang

paling penting dalam hal induksi imunitas yaitu hemagglutinin (H) dan protein

fusi (F) protein.Antibodi diarahkan untuk menetralisirprotein H dan antibodi

untuk F protein membatasi proliferasi virus selama infeksi.Variasi kecil dalam

komposisi genetik juga telah diidentifikasi, bahwa hasilnya tidak berpengaruh

pada kekebalan protektif tetapi memberikan penanda molekuler yang dapat

membedakan antara jenis virus. Tanda tersebut telah berguna dalam evaluasi

penyebaran endemik campak.9

2.2 Virologi

Virus campak adalah, bulat terbungkus, RNA beruntai tunggal virus milik

Morbillivints genus di keluarga paramyxoviridae.Virus ini terdiri dari enam

protein struktural, tiga di antaranya membentuk amplopvirus dan tiga inti

ribonucleoprotein. Nukleoprotein adalah komponen utama dari inti

ribonucleoprotein,dua lainnya menjadi bagian protein besar dan phosphor protein

tersebut.Protein yang besar mengandung polymerase RNAenzim,yang

mengkatalisis transkripsi dan replikasi dari templat enukleokapsid. Amplop ini

terdiri dari protein matriks, protein hemaglutinin, dan protein fusi.Lampiran awal

Page 8: Tugas Imunisasi

virus campak pada sel inang dimediasi oleh protein hemaglutinin.Setelah

lampiran,protein fusi dan hemaglutinin memediasi masuk ke dalam sel

inang.Reseptorvirus yang dikenal campak pada sel manusia adalah molekul sinyal

aktivasi limfosit(SLAM) CD 150 dan kofaktor protein membranCD46, regulator

aktivasikomplemen" yang berperan penting dalam melindungi sel host dari

serangan spontan.11

2.3 Patofisiologi dan imunologi

Infeksi campak diperoleh melalui saluran pernapasan, dan kadang-kadang melalui

konjungtiva.Virion memasuki system limfatik lokal,baik gratis atau berhubungan

dengan makrofag,dan diangkut ke kelenjar getah bening regional di mana mereka

berkembang biak sebelum mencapai sistem retikuloendotelial. Infeksi

retikuloendotelial diikuti dengan viremia kedua di mana kulit dan saluran

pernapasan terinfeksi dan penyakit ini terwujud setelah inkubasi10-12 hari. Ruam

campak berkembang sebagai konsekuensi dari interaksi antara sel T dan yang

terinfeksi oleh virus T.9

Kekebalan melibatkan tanggapan humoral, seluler, dan mukosa.Diperantarai sel

kekebalan diperlukan untuk pemulihan dari campak,dan kekebalan humoral

berhubungan dengan perlindungan dari infeksi atau reinfeksi.Sedangkan

pemulihan pada pasien dengan hipogamaglobulinemia bias lancar,campak di

individu dengan defisiensi bawaana tau diperoleh parah diperantarai selimunitas

ditandai dengan tidak adanya ruam, pneumonitis berat,tingkat yang lebih tinggi

ensefalitis, dan kematian kasus yang tinggi.9

Page 9: Tugas Imunisasi

2.4 Epidemiologi Penyakit Campak

Vaksin campak telah mengubah epidemiologi campak secara drastic.Epidemiologi

penyakit Campak mempelajari tentang frekuensi, penyebaran dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya. Setelah di distribusi di seluruh dunia, transmisi endemik

campak telah terganggu di banyak negara di mana adanya cakupan vaksin yang

luas. Secara historis, campak menyebabkan infeksi universal dalam masa kanak-

kanak di Amerika Serikat, dengan 90% dari anak-anak yang tertular infeksi

sebelum usia 15 tahun. Morbiditas dan mortalitas yang terkait dengan penurunan

campak sebelum pengenalan vaksin adalah sebagai akibat dari perbaikan dalam

perawatan kesehatan dan gizi. Namun, kejadian campak menurun secara drastis

setelah pengenalan vaksin campak pada tahun 1963. Tingkat serangan menurun

dari 313 kasus/100.000 penduduk, di 1.956-1.960 menjadi 1,3 kasus/100.000 di

1.982-1.988.9

Distribusi Frekuensi Penyakit Campak

a. Orang

Campak adalah penyakit menular yang dapat menginfeksi anak-anak pada usia

dibawah 15 bulan, anak usia sekolah atau remaja. Penyebaran penyakit Campak

berdasarkan umur berbeda dari satu daerah dengan daerah lain, tergantung dari

kepadatan penduduknya, terisolasi atau tidaknya daerah tersebut. Pada daerah

urban yang berpenduduk padat transmisi virus Campak sangat tinggi.12

b. Tempat

Page 10: Tugas Imunisasi

Berdasarkan tempat penyebaran penyakit Campak berbeda, dimana daerah

perkotaan siklus epidemi Campak terjadi setiap 2-4 tahun sekali, sedangkan di

daerah pedesaan penyakit Campak jarang terjadi, tetapi bila sewaktu-waktu

terdapat penyakit Campak maka serangan dapat bersifat wabah dan menyerang

kelompok umur yang rentan. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2008 terdapat

jumlah kasus Campak yaitu 3424 kasus di Jawa barat, di Banten 1552 kasus, di

Jawa tengah 1001 kasus.

c. Waktu

Dari hasil penelitian retrospektif oleh Jusak di rumah sakit umum daerah Dr.

Sutomo Surabaya pada tahun 1989, ditemukan Campak di Indonesia sepanjang

tahun, dimana peningkatan kasus terjadi pada bulan Maret dan mencapai puncak

pada bulan Mei, Agustus, September dan oktober.

Determinan Penyakit Campak

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya kasus Campak pada balita di suatu

daerah adalah :

a. Faktor Host

a.1. Status Imunisasi

Balita yang tidak mendapat imunisasi Campak kemungkinan kena penyakit

Campak sangat besar. Dari hasil penyelikan tim Ditjen PPM & PLP dan Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia tentang KLB penyakit Campak di Desa Cinta

Manis Kecamatan Banyuasin Sumatera Selatan (1996) dengan desain cross

sectional, ditemukan balita yang tidak mendapat imunisasi Campak mempunyai

Page 11: Tugas Imunisasi

risiko 5 kali lebih besar untuk terkena campak di banding balita yang mendapat

imunisasi.

a.2. Status Gizi

Balita dengan status gizi kurang mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena

penyakit Campak dari pada balita dengan gizi baik.

Menurut penelitian Siregar (2003) di Bogor, anak berumur 9 bulan sampai dengan

6 tahun yang status gizinya kurang mempunyai risiko 4,6 kali untuk terserang

Campak disbanding dengan anak yang status gizinya baik.

c. Faktor Environment

c.1. Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan

Desa terpencil, pedalaman, daerah sulit, daerah yang tidak terjangkau pelayanan

kesehatan khususnya imunisasi, daerah ini merupakan daerah rawan terhadap

penularan penyakit Campak.

Manifestasi Klinik

Campak adalah suatu infeksi serius yang ditandai dengan demam tinggi, suatu

enanthem, batuk, coryza, konjungtivitis, dan exanthem menonjol.Setelah masa

inkubasi 8-12 hari, fase prodromal dimulai dengan demam ringan diikuti dengan

timbulnya konjungtivitis dengan fotofobia, coryza, batuk menonjol, dan demam

meningkat.Bintik Koplik merupakan enanthem dan merupakan tanda

patognomonik campak, muncul 1 sampai 4 hari sebelum timbulnya ruam (Gbr.

238-2).Mereka pertama kali muncul sebagai lesi merah diskrit dengan bintik-

Page 12: Tugas Imunisasi

bintik putih kebiruan di tengah pada aspek bagian dalam pipi di tingkat

premolar.Mereka mungkin menyebar ke permukaan bibir, langit-langit , dan

gingiva. Mereka juga dapat terjadi pada lipatan konjungtiva dan mukosa vagina.

Bintik Koplik telah dilaporkan dalam 50-70% kasus campak tapi mungkin terjadi

di sebagian besar.9

Gambar 238-2

Koplik spot pada mukosa bukal selama 3 hari ruam.

(From Centers for Disease Control and Prevention: Public health image library, image #4500[website].

http://phil.cdc.gov/phil/details.asp.).

Gejala meningkat intensitasnya selama 2-4 hari sampai 1 hari ruam. Ruam

dimulai pada dahi (sekitar garis rambut), belakang telinga, dan leher bagian atas

sebagai erupsi makulopapular merah. Kemudian tersebar ke bawah ke batang

tubuh dan ekstremitas,yang mencapai telapak tangan dan kaki adalah hingga 50%

kasus. Exanthem sering menjadi terimpit pada batang wajah dan bagian atas (Gbr.

238-3).

Page 13: Tugas Imunisasi

Gambar 238-3

Seorang anak dengan campak menampilkan pola bintik-bintik dengan karakteristik merah di wajah

dan tubuhnya.

(From Kremer JR, Muller CP: Measles in Europe—there is room for

improvement, Lancet373:356–358, 2009.)

Dengan timbulnya ruam, gejala mulai mereda. Ruam memudar sekitar 7 hari

dalam perkembangan yang sama seperti yang berkembang, seringkali

meninggalkan deskuamasi kulit halus di belakangnya. Gejala utama dari campak

adalah batuk yang berlangsung sering,paling lama hingga 10 hari. Dalam kasus

yang lebih parah, limfadenopati generalisata dapat hadir, dengan kelenjar getah

bening leher dan oksipital sangat menonjol.9

Page 14: Tugas Imunisasi

Komplikasi

Komplikasi yang paling umum adalah diare, otitis media, dan pneumonia. Diare

terjadi pada awal penyakit dan mungkin adalah akibat dari infeksi virus campak di

usus. Campak yang terkait dengan diare memberikan kontribusi signifikan

terhadap morbiditas dan mortalitas pada pasien malnutrisi. Pneumonia adalah

komplikasi umum yang paling parah dan bertanggung jawab atas sebagian besar

kematian yang berhubungan dengan campak. Campak-yang terkait pneumonia

mungkin pneumonitis sel raksasa yang konsisten dengan infeksi langsung oleh

virus campak atau disebabkan oleh bakteri patogen sekunder, paling sering

Staphylococcus aureus atau Streptococcus pneumonia.9

Secara keseluruhan, anak-anak dari usia 5 tahun dan orang dewasa yang berusia

lebih dari 20 tahun memiliki tingkat komplikasi yang tertinggi. Tingkat

komplikasi tidak bervariasi secara substansial berdasarkan jenis kelamin kecuali

bahwa wanita hamil beresiko tinggi. Campak sangat berbahaya selama trimester

pertama, sering menimbulkan kematian janin. Kemudian pada kehamilan, tingkat

prematuritas tinggi, seperti pneumonia pada ibu.

Malnutrisi berhubungan dengan tingkat kematian yang meningkat, dan anak-anak

dengan defisiensi vitamin A beresiko tinggi untuk keratoconjunctivitis berat, yang

dapat menyebabkan kebutaan. Pasien immunocompromised (misalnya, orang-

orang dengan human immunodeficiency virus [HIV] infeksi, kanker, atau

kemoterapi menerima atau obat imunosupresif seperti steroid) berada pada risiko

tinggi untuk komplikasi campak yang parah. Pneumonia interstisial terjadi 1

sampai 2 minggu setelah onset campak dan merupakan penyebab paling umum

Page 15: Tugas Imunisasi

kematian terkait campak pada pasien immunocompromised. Campak inklusi

ensefalitis tubuh terjadi pada pasien immunocompromised 1 sampai 6 bulan

setelah campak akut dan biasanya berakibat fatal.9

Page 16: Tugas Imunisasi

BAB III

Kerangka konsep dan hipotesis penelitian

A.kerangka konsep

Kejadian Campak pada anak di RSUD

Status Imunisasi (+)

Status Imunisasi (-)

Page 17: Tugas Imunisasi

BAB IV

Metode Penelitian

A.Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional deskri

B. Populasi dan Sampel

Populasi

Seluruh anak penderita campak di sidoarjo

Sampel

Anak-anak yang sakit campak di rumah sakit umum daerah sidoarjo

C.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitiaan akan dilakukan di rumah sakit umum daerah sidoarjo

Waktu penelitian: Januari-Juni 2013

D. Variabel Penelitian

Variable terikat adalah Kejadian sakit campak pada anak di RSUD Sidoarjo.

Variable bebasnya adalah Status imunisasi dari anak.

E.Definisi istilah/definisi operasional

Page 18: Tugas Imunisasi

Campak : suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam,

batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit

Status imunisasi (+) = Pernah mendapatkan imunisasi campak

Status imunisasi (-) = Tidak pernah mendapatkan imunisasi campak

F.Prosedur penelitian/pengumpulan dan pengolahan data

Penelitian dilakukan di rumah sakit umum daerah sidoarjo dengan menggunakan

data sekunder yaitu rekam medis.Dengan cara meminta izin kepada pihak rumah

sakit dan apabila diperlukan maka akan meminta izin kepada pihak

keluarga.Setelah itu dilakukan pencatatan dirumah sakit dan dianalisa.

G.Analisis data

Dengan cara melihat rekam medis pasien yang menderita campak yang terdapat di

Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo pada bulan juli sampai desember 2012. Dari

rekam medis tersebut akan dicari status imunisasi dari pasien yang menderita

campak.