27
INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN (IOM) RINGKASAN AMINA BIOGENIK Disusun Oleh : KELOMPOK 4 1. Hajrahwati P07131215055 2. Kristina Suminarsih P07131215062 3. Vista Ari Rahmawati P07131215080 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN GIZI PRODI DIV GIZI ALIH JENJANG 2015

Tugas IOM Biogenic Amines

  • Upload
    gizi

  • View
    222

  • Download
    28

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biogenik

Citation preview

Page 1: Tugas IOM Biogenic Amines

INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN (IOM)

RINGKASAN AMINA BIOGENIK

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

1. Hajrahwati P071312150552. Kristina Suminarsih P071312150623. Vista Ari Rahmawati P07131215080

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN GIZI PRODI DIV GIZI ALIH JENJANG2015

Page 2: Tugas IOM Biogenic Amines

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangIndonesia mempunyai hasil peternakan dan perikanan yang mempunyai

peran besar untuk kelangsungan hidup masyarakatnya.Pada bidang perikanan,

Indonesia mempunyai lautan yang luas untuk berkembangnya ikan-ikan yang

akan menjadi sumber protein hewani yang berlimpah. Pada bidang peternakan,

Indonesia memiliki potensi sumber daya yang cukup menjanjikan, seperti sapi,

kambing, domba, dan unggas.

Bahan pangan yang berasal dari peternakan dan perikanan yang

merupakan pangan yang mudah rusak. Bahan pangan tersebut akan cepat

mengalami pembusukan lebih cepat daripada bahan pangan yang lain.

Pembusukan bahan pangan dapat terjadi akibat enzimatis, kimia dan

kegiatan mikroba. Seperempat bahan pangan didunia dan 30% produk

perikanan rusak akibat pembusukan oleh mikroba.

Mikroba yang berada pada permukaan tubuh bahan panganakan masuk

ke dalam tubuh dan melakukan pembusukan, disamping pembusukan oleh

enzim dan proses kimiawi. Selama pembusukan berlangsung,

terjadi  pemecahan berbagai komponen dan membentuk komponen baru.

Komponen baru ini menyebabkan perubahan pada bau, warna dan tekstur.

Komponen yang dipecah terutama protein dan lipid.

Pemecahan komponen tersebut dapat disebut biogenic amines. Biogenic

amines pada bahan pangan dapat menyebabkan pembusukan dan ketengikan

pada bahan pakan.

Biogenic amines (Amina biogenic) adalah komponen biologis aktif

yang dihasilkan oleh proses dekarboksilasi asam amino bebas yang terdapat

pada beberapa bahan pangan seperti ikan, produk olahan ikan, daging, anggur,

keju dan lain-lain. Senyawa ini dijumpai dengan level yang rendah pada

binatang, tumbuhan dan mikroorganisme. Pada konsentrasi yang tinggi mereka

bersifat racun.

Page 3: Tugas IOM Biogenic Amines

Biogenic amines dalam makanan rata-rata tidak berbahaya, tapi

konsumsi dengan konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan hipotensi (histamin,

putresin, kadaverina), hipertensi (tyramine), migrain (tyramine,

Phenylethylamine), mual, ruam, pusing, peningkatan cardiac output, dan

peningkatan respirasi. Biogenic Amines dihasilkan dalam proses  mikroba,

sayuran, dan metabolisme hewan. Struktur kimia biogenic amines dapat

berupa: alifatik (putresin, kadaverina, spermine, spermidine), aromatik

(tyramine, phenylethylamine), heterocyclic (histamin, tryptamine). Biogenic

amines merupakan sumber nitrogen dan prekursor untuk sintesis hormon,

alkaloides, asam nukleat, dan protein. Mereka juga dapat mempengaruhi

proses dalam organisme seperti pengaturan suhu tubuh, asupan gizi, kenaikan

atau penurunan tekanan darah. Serta beberapa dari mereka memainkan peran

utama dalam banyak fungsi fisiologis manusia  dan hewan, seperti volume

lambung, pH lambung dan aktivitas  otak (Munoz 2008).

B. Rumusan Masalah1. Apakah yang dimaksud Biogenic Amines?

2. Apa saja komponen senyawa pada Biogenic Amines?

3. Jenis bahan makanan apa saja yang mengandung Biogenic Amines

4. Apa saja dampak yang ditimbulkan Biogenic Amines?

5. Apa saja penyakit yang dapat disebabkan oleh Biogenic Amines yang

tinggi terhadap makanan?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui pengertian dari Biogenic Amines.

2. Untuk mengetahui komponen senyawa pada Biogenic Amines.

3. Untuk mengetahui jenis makanan yang mengandung Biogenic Amines

4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan Biogenic Amines.

5. Untuk mengetahui penyakit yang dapat disebabkan oleh Biogenic

Amines yang tinggi terhadap makanan.

Page 4: Tugas IOM Biogenic Amines

BAB II

METODE

Deteksi untuk tingkat rendah mungkin sebagian karena metode analisis

sekarang memungkinkan sangat spesifik, sensitif, akurat, dan penilaian

direproduksi dari amines biogenik. Ini menunjukkan bahwa analisis sebelumnya

dari beberapa makanan dan minuman mungkin tidak akurat karena gangguan

matriks yang disebabkan oleh asam amino bebas dan tingkat rendah di mana

amina ditemukan seperti beberapa bagian per juta (ppm) . Beragam metode

kromatografi digunakan untuk menentukan secara kuantitatif amina adalah

kromatografi, kromatografi pertukaran ion, kromatografi gas thinlayer dengan

kolom dikemas, dan lain lain. Setidaknya satu laporan menunjukkan bahwa

kromatografi cair berkinerja tinggi fase terbalik (HPLC) biasanya dianggap

teknik yang paling cocok untuk analisis amina biogenik, tetapi penelitian lain

belum benar-benar menemukan perbedaan yang signifikan dengan berbagai

metode untuk histamin dan tyramine.

Meskipun anggur tidak tinggi protein, namun tersedia asam amino bebas

yang berfungsi sebagai prekursor untuk amina biogenik. Melalui reaksi

dekarboksilasi, amina biogenik terbentuk dari asam amino bebas yang

dijelaskan pada Tabel 14.5.60,64 , 65

Munculnya kemasan vakum dari berbagai jenis daging segar dan

diawetkan telah menyebabkan diperpanjangnya umur simpan makanan dengan

menjaga rasa, aroma, dan kenampakan. Misalnya, saat teknologi kemasan

vakum memungkinkan produk daging sapi untuk tetap diterima untuk

dikonsumsi selama sekitar 45 hari. Bentuk kemasan, bagaimanapun,

menghasilkan lingkungan anaerob yang memungkinkan pertumbuhan beberapa

proteolitik dan bakteria dekarboxylasi.

Amina biogenik seperti tyramine bagaimanapun dapat, menumpuk ke

tingkat terdeteksi meskipun penerimaan organoleptik berkepanjangan di bawah

suhu normal pendingin. Krizek dkk. menemukan tingkat signifikan tyramine (15

ug / g) ketika vakum segar dikemas daging sapi disimpan selama 20 hari pada

2 ° C dan 40 hari pada -2 ° C, tyramine tidak bisa terdeteksi lebih dari 6 mm

Page 5: Tugas IOM Biogenic Amines

dari permukaan, dan sepertiga dari amina telah hilang dengan mencuci daging

dengan keran air. Dari penelitian tersebut, penting untuk mempertimbangkan

tyramine yang mungkin tidak berkurang dengan memasak, tapi mencuciny

dengan baik dengan air keran memiliki beberapa efek menguntungkan

Pendekatan pemasaran makanan lain baru-baru ini adalah generasi

sayuran dingin siap santap yang menyajikan potensi pembusukan dan tindakan

mikroba untuk menghasilkan amina biogenik. Simon-Sarkadi dkk. meneliti

populasi mikroba yang khas dan jumlah amina biogenik dalam campuran salad

dikemas mengandung endive, frisee, dan radicchio, serta Cina kubis dan

selada yang dibeli dingin dari toko kelontong Jerman. Histamin terdeteksi hanya

dalam kubis Cina, tetapi tyramine ditemukan dalam jumlah kecil dan jumlah

amina biogenik meningkat di semua salad yang disimpan selama 6 hari.

Page 6: Tugas IOM Biogenic Amines

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Biogenic aminesAmina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang isinya

terdiri dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri. Amino

merupakan derivatif amoniak. Biasanya dipanggilamida dan memiliki berbagai

kimia yang berbeda. Yang termasuk amino ialah asam amino, amino

biogenik, trimetilamina, dan anilina.Biogenik berarti dihasilkan oleh organisme

hidup : mikroba ini mengubah asam amino bebas menjadi kelompok amin yg

bersifat racun dan dinamakan – amino.

Jadi biogenic amines adalah hasil sampingan dari degradasi asam

amino yang banyak dijumpai pada bahan-bahan pakan asal hewan.  Komponen

umum yang ada diantaranya cadaverine, typtamine, histamine, putrescine,

agmatine, tyramine dan phenilalanine.  Streptococcus, Salmonella, Shigella,

lactobacillus, Escherichia dan Clostridium adalah beberapa bakteri yang

mengubah bentuk asam amino, histidin menjadi histamin.

Biogenic amines (Amina biogenic) adalah komponen biologis aktif yang

dihasilkan oleh proses dekarboksilasi asam amino bebas yang terdapat pada

beberapa bahan pangan seperti ikan, produk olahan ikan, daging, anggur, keju

dan lain-lain.

Amina biogenic (biogenic amine) adalah neutrotransmitter yang

disintesis dari asam amino. Satu kelompok, yang dikenal sebagai katekolamina,

dihasilkan dari asam amino tirosin.

B. Senyawa Biogenic AminesKomponen  umum yang ada diantaranya cadaverine, typtamine,

histamine, putrescine, agmatine, tyramine dan phenilalanine.

1. Cadaverine

Kadaverin juga disebut pentamethylendiamin atau pentana-1,5-

diamina adalah diamina alifatik. Muncul, seperti putresin, dekarboksilasi

asam amino lisin dan Ornithine, serta daging busuk. Efek toksik serupa

Page 7: Tugas IOM Biogenic Amines

dengan efek dari ammonia. Hal ini disebut sebagai racun mayat. Kadaverin

dapat menyebabkan bau tengik dan bau tidak sedap pada bahan pakan

asal hewan, yaitu ikan.

2. Typtamine

Typtamine Ini dapat menyebabkan reaksi alergi seperti penyempitan

otot-otot usus, peningkatan denyut jantung, sakit kepala, asma, bronkus,

penyempitan pembuluh darah, peningkatan hipertensi, dll.

3. Histamine

Histamin adalah racun yang terdapat pada seafood yang dapat

terjadinya keracunan Histamin Fish Poisoning (HFP). Walaupun tidak

secara menyeluruh tetapi histamine ini ditemukan pada keluarga

Scombridae dan Scombresocidae yang meliputi tuna dan mackerel. Hal ini

dikarenakan kedua jenis ikan ini memiliki tingkat asam amino histidin yang

tinggi pada dagingnya yang secara alami mengalami perubahan dari

histidin menjadi histamine akibat adanya aktivitas bakteri.

Histamin di dalam daging diproduksi oleh enzim yang menyebabkan dan

meningkatkan pemecahan histidin melalui proses dekarboksilaksi

(pemotongan gugus karbon). Pembentukan histamine pada setiap spesies

berbeda tergantung pada kandungan histidinnya, tipe dan banyaknya

bakteri yang mengkontaminasi, serta suhu pasca panen yang menunjang

pertumbuhan dan reaksi mikroba.

Histamin adalah senyawa jenis amin yang terlibat dalam tanggapan imun

lokal, selain itu senyawa ini juga berperan dalam pengaturan fungsi

fisiologis di lambung dan sebagai neurotransmitter.

Sebagai tanggapan tubuh terhadap patogen, maka tubuh memproduksi

histamin di dalam basofil dan sel mast, dengan adanya histamin maka

terjadi peningkatan permeabilitas kapiler-kapiler terhadap sel darah putih

dan protein lainnya. Hal ini akan mempermudah sel darah putih dalam

memerangi infeksi di jaringan tersebut. Histamin bekerja dengan cara

berikatan dengan reseptor histamin di sel.

Page 8: Tugas IOM Biogenic Amines

Ada 4 jenis reseptor histamin yang telah diidentifikasi, yakni:

a.     Reseptor Histamin H1

Reseptor ini ditemukan di jaringan otot, endotelium, dan sistem syaraf

pusat. Bila histamin berikatan dengan reseptor ini, maka akan

mengakibatkan vasodilasi, bronkokonstriksi, nyeri, gatal pada kulit.

Reseptor ini adalah reseptor histamin yang paling bertanggungjawab

terhadap gejala alergi.

b.     Reseptor Histamin H2

Ditemukan di sel-sel parietal. Kinerjanya adalah meningkatkan sekresi

asam lambung.

c.      Reseptor Histamin H3

Bila aktif, maka akan menyebabkan penurunan penglepasan

neurotransmitter, seperti histamin, asetilkolin, norepinefrin, dan

serotonin.

d.     Reseptor Histamin H4

Paling banyak terdapat di sel basofil dan sumsum tulang. Juga

ditemukan di kelenjar timus, usus halus, limfa, dan usus besar.

Perannya sampai saat ini belum banyak diketahui.

Beberapa fungsi pengaturan di dalam tubuh juga telah ditemukan

berkaitan erat dengan kehadiran histamin. Histamin dilepaskan sebagai

neurotransmitter. Aksi penghambatan reseptor histamin H1  (antihistamin

H1) menyebabkan mengantuk. Selain itu ditemukan pula bahwa histamin

juga dilepaskan oleh sel-sel mast di organ genital pada saat terjadi

organisme.

4. Putrescine

Putresin adalah Adalah precursor untuk spermidin dan spermin atau

juga disebut  penentu atau merupakan dua senyawa diamin yang

digunakan sebagai indicator kebusukan.

Putresin adalah senyawa kimia organic NH2 (NH2 1,4 diaminobutane

atau butane diamin). Keduanya diproduksi oleh rincian asam amino dalam

hidup dan organisme mati dan keduanya beracun dalam dosis besar. Dua

senyawa umumnya bertanggung jawab atas bau tidak enak (membusuk)

daging, tetapi juga berkontribusi dalam proses bakteri vaginosis.

Page 9: Tugas IOM Biogenic Amines

5. Tyramine

Tyramine adalah zat yang diproduksi oleh protein ketika makanan

mulai dibiarkan lama. Semakin lama umur makanan, maka semakin banyak

juga tyramine yang diproduksi. Beberapa makanan yang mengandung

tyramine adalah keju, baik mozarella maupun cheddar. Selain dalam keju,

beberapa daging olahan juga mengandung tyramine, seperti hot dog,

bacon, ham, dan lainnya. Beberapa buah dan produk kedelai juga memiliki

tyramine, seperti tahu, buah kering, acar, pisang, dan alpukat. Pada buah-

buahan, kadar tyramine semakin tinggi ketika buah terlambat dipanen.

6.   Phenilalanine

Phenilalanine adalah suatu asam amino penting dan banyak terdapat

pada makanan, yang bersama-sama dengan asam amino

tirosina dan triptofan merupakan kelompok asam amino aromatikyang

memiliki cincin benzena. Fenil alanina bersama-sama dengan

taurin dan triptofan merupakan senyawa yang berfungsi sebagai

penghantar atau penyampai pesan pada sistem saraf otak.

Dalam keadaan normal, tubuh akan mengubah fenilalanina menjadi

tirosina, sebuah asam amino yang dibutuhkan dalam proses sintesisprotein,

zat kimiawi otak termasuk L-DOPA, adrenalin, noradrenalin dan hormon

tiroid.

Karena hormon noradrenalin memberikan efek psikologis, beberapa

bentuk fenil alanina telah tersedia guna mengatasi kemungkinan depresi.

Gejala kekurangan asam amino ini antara lain, sering terlihat bingung,

kurang bergairah, depresi, kurang waspada, kesulitan mengingat dan

kurangnya nafsu makan.

C. Biogenic Amines dalam Berbagai Pangan1. Keju

Pembentukan amina biogenik di keju tergantung pada beberapa faktor:

kultur starter, pasteurisasi susu, dan waktu pematangan. Waktu

penyimpanan dan suhu setelah pembelian juga berkontribusi terhadap

variasi konten. Amina biogenik terjadi secara alami dalam susu dalam

konsentrasi di bawah 1 ppm (mg L / g). Senyawa yang sama dapat

Page 10: Tugas IOM Biogenic Amines

ditemukan dalam produk keju dalam jumlah yang jauh lebih tinggi.

Pembentukan tyramine yang relatif tinggi pada keju mungkin karena

aktivitas dekarboksilasi flora asli susu mentah. Kultur Starter

menghasilkan tekstur karakteristik dan aroma keju. Jika kultur starter

menunjukkan aktivitas dekarboksilase, potensi untuk pembentukan

amina meningkat. Mikroorganisme lain yang digunakan dalam

pembuatan keju menunjukkan kegiatan amina merendahkan. Bakteri

tersebut penting untuk pematangan permukaan keju (misalnya,

Muenster), dan kondisi untuk keju smear merah menguntungkan untuk

amina kerusakan karena kenaikan pH dan oksigen. Penurunan baik

histamin dan tyramine isi Muenster keju dengan manipulasi kultur starter

amina merendahkan. Dengan demikian ada potensi untuk merevisi

praktek persiapan dan menurunkan kadar amina

beberapa keju ke tingkat yang lebih aman. Asupan lebih besar dari 40

mg amina biogenik per makan telah dianggap berpotensi beracun dalam

kondisi tertentu, termasuk asupan alkohol yang tinggi, penyakit

gastrointestinal, dan penggunaan amina-oksidase menghambat obat

2. Ikan

Industri pengalengan ikan dengan pembekuan semakin meningkat

terutama pada ikan yang di panen musiman seperti  tuna

di lepas pantai utara Spanyol. Pembekuan adalah teknik non sterilisasi

yang menghambat pertumbuhan mikroba. Jika suhu pembekuan

dan proses penyimpanan ikan tidak tepat memicu terbentuknya histamin 

dan selama penyimpanan beku histamine dapat bertahan dan dapat juga

meningkat seperti amina biogenic lain. Sehingga dengan pengalengan

dapat sedikit mengurangi amina yang telah terbentuk. Jenis ikan lain

mungkin pembentukan histamin tidak terdeteksi bahkan dengan pem-

busukan parah yang melampaui tingkat layak untuk dikonsumsi manusia.

Selama penyimpanan yang tidak memadai, pembusukan amina biogenic

 lain akan terbentuk. Serta penyimpanan Ikanyang tepat dapat

menurunkan resiko pembentukan tyramine.

Page 11: Tugas IOM Biogenic Amines

3. Daging dan Produk Daging Segar,

Daging yang segar dan berkualitas baik mengandung sedikit atau tidak

ada histamine, tyramineatau phenylethylamine. Indeks amina biogenik

menjadi indikator yang berguna untuk kesegaran daging yang

dihitung dari jumlah kadar dari jumlah cadaverine, putresin, tyramine dan

histamine. Hati sapi dan hati ayam segar yang dimasak dapat dengan

aman dikonsumsi tidak lebih dari 24-48 jam dalam !umlah yang sedang

atau membekukan sebagaimana aturan yang dituangkan dalam

pedoman & keamanan pangan

4. Produk Daging Fermentasi

Produk daging fermentasi seperti salami, mortadella, air dried sausage.

Jika ada penambahan sulfit untuk pengolahan sosis akan merangsang 

produksi tiramin. Sehingga sebaiknya harus dihindari. Secara umum

ham daging asap sosis paperoni dan beberapa kornet daging sapi

dandeli style meats akan memiliki tyramine yang rendah jika dalam

keadaan segar dan disimpan dengan benar.

5. Fermentasi dan Non fermented Sayuran

Sayuran yang paling sering ditemukan mengandung tyramine adalah

asinan kubis,tetapi beberapa sampel memiliki tingkat rendah sementara

yang lain memiliki jumlah yang berpotensi berbahaya

6. Produk Kedelai dan Makanan Asia Lainnya

Produk kedelai yang difermentasi mengandung histamin dan tyramine.

bervariasi. Sedangkan beberapa merek mungkin aman untuk

digunakan dalam jumlah kecil, yang lain diketahui berpotensi berbahaya

bahkan dalam kecil. Kecap yang terbuat dari kedelai hitam mengandung

amina biogenik yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kecap lain.

Di Asia dan Pasifik ditemukan 20 makanan yang tinggi tyramine

terutama kecambah dan makanan fermentasi seperti kecap kedelai

hitam asin dan saus udang. Kandungan tyramine sedang sampai rendah

ada di buah-buahan, acar, sayuran, sup miso, susu kedelai dan tahu.

Penyimpanan makanan yang mengandung tyramine dengan

penyimpanan ±7 hari dalam porsi 300 gram dapat mempunyai potensi

Page 12: Tugas IOM Biogenic Amines

berbahaya. Isi tyramine total dalam makanan harus disimpan di bawah 6

mg atau 6000 mg untuk mencegah efek samping.

7. Buah-buahan

Buah diidentifikasi sebagai sumber potensial tyramine termasuk alpukat,

pisang, buah ara, kismis, dan raspberry. Analisis kemudian menemukan

ada atau tingkat terdeteksi sangat rendah amina biogenic kecuali kulit

pisang yang berisi beberapa amina biogenik.

8. Cokelat

Analisis berbagai cokelat, kuecokelat, cokelat panas, dan kakao bubuk

telah menemukan tidak ada untuk tingkat yang sangat rendah tyramine

dan phenylethylamine. Methylxanthines hadir dalam jumla hyang

signifikan, Dan stimulant ini mungkin menyebabkan sakit kepala

disebabkan pressor amina seperti tyramine. Dalam jumlah yang

sederhana, produk cokelat tampaknya aman.

9. Miscellaneous

Miscellaneous merupakan ekstrak ragi yang mengandung sangat rendah

atau tidak ada tyramine karena selama proses fermentasi tidak dapat

menghasilkan amina. Produk ini dijual dengan nama dagang “Marmite”

yang berasal dari proses pembuatan bir. Pada produk daging seperti

basa daging atau ekstrak bubur daging mengandung tyramine yang

rendah. Sedangkan sop ayam dan sayuran bouillons tidak mengandung

tyramine

10.Minuman beralkohol

Produk minuman beralkhohol seperti bir tidak mengandung tyramine.

Untuk produk anggur mengandung tyramine yang dapat menyebabkan

hipertensi.

D. Dampak Biogenic Amines1. Pembusukan

Amina biogenik adalah komponen biologi aktif yang secara normal

diproduksi melalui proses dekarboksilasi dari asam aminodan ada dalam

berbagai makanan seperti ikan, produk dari ikan, daging merah, keju,

Page 13: Tugas IOM Biogenic Amines

dan makanan fermentasi. Keberadaan amina biogenik dalam makanan

merupakan indikator makanan sudah busuk.

Enzim pemecah karboksil dapat berasal dari daging tubuh ikan sen-

diri. Sebagian besar enzim pemecah tersebut dapat dihasilkan oleh

mikroba yang terdapat dalam saluran pencernaan ikan serta mikroba lain

yang mengkontaminasi ikan dari luar.Amina biogenik diproduksi pada

jaringan ikan oleh bakteri dari family Enterobacteriaceae, seperti Morgan-

nella, Klebsiella, dan Hafnia yang menghasilkan enzim histidin Decarbo-

xylase. Apabila telah diproduksi enzim Decarboxylase, maka akan terus

menerus dihasilkan histamin meskipun pertumbuhan bakteri telah diham-

bat dengan suhu dingin hingga 4°C. Produksi histamine akan semakin

meningkat meskipun telah disimpan pada ruangan pendingin.

Jenis bakteri penghasil histamin yang terdapat pada ikan laut dan

spesifikasinya. Hampir semua bakteri tersebut dari golongan gram

negatif dan bersifat anaerobik fakultatif sehingga mampu tumbuh pada

kondisi aerobik maupun anaerobik.

2.   Kontaminasi Mikroba

Komposisi mikroflora pada ikan yang baru ditangkap

bergantung pada komposisi mikroba yang terdapat dalam air dimana

ikan tersebut hidup. Mikroflora ikan meliputi spesies bakteri,

seperti Pseudomonas, Alcaligenes, Vibrio, Serratia dan Micrococcus.

Pertumbuhan dan metabolisme bakteri merupakan penyebab utama dari

kebusukan ikan, dimana hasil metabolitnya adalah amina, amina

biogenik seperti putrescine, histamine dan cadaverine, serta asam

organik, sulfida, alkohol, aldehida dan keton dengan flavor yang tidak

enak dan tidak diinginkan.

E. Penyakit yang disebabkan Biogenic Amines yang tinggi terhadap Makanan

Biogenic amines dalam makanan rata-rata tidak berbahaya, tapi

konsumsi dengan konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan hipotensi

(histamin, putresin, kadaverina), hipertensi (tyramine), migrain (tyramine,

Page 14: Tugas IOM Biogenic Amines

Phenylethylamine), mual, ruam, pusing, peningkatan cardiac output, dan

peningkatan respirasi.

1. Hipotensi

2. Hipertensi

Pada pasien dengan tekanan darah tinggi, fenilalanin berpotensi

memperburuk kondisi (meningkatkan tekanan darah). Dengan demikian,

pasien hipertensi harus menghindari minum suplemen asam amino.

3. Migrain

Beberapa makanan yang menyebabkan migrain biasanya mengandung

senyawa kimia yang disebut tiramin. Konsentrasi tinggi tiramin dalam

darah pasien migrain bisa menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan

pembuluh darah) pembuluh darah di otak. Selain itu, orang dengan

migrain tampaknya juga kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk

memecah tiramin.

4.  Mual dan Pusing

Konsumsi dosis tinggi atau penggunaan berkepanjangan DLPA dikaitkan

dengan keluhan sakit kepala, rasa mual, dan mulas. Semakin tinggi

dosis semakin parah efek samping bahkan bisa mengakibatkan kematian

sel.

5. Peningkatan Cardiac Output

Histamin merupakan salah satu biogenic amines yang seringkali

dihubungkan dengan performance ayam yang buruk.  Histamin

merangsang sel reseptor yang berada di kelenjar proventriculus,

meningkatkan sekresi asam hydrochlloric (HCI) dan menyebabkan erosi

tembolok.  Korelasi  antara keberadaan biogenci amines dengan

pembesaran proventrikulus dan hipertropi kelenjar papilaria.  

6.  Peningkatan Respirasi

7.  Gangguan Metabolik

Efek samping fenilalanin umum ditemukan pada orang yang memiliki

sejarah medis fenilketonuria, sebuah gangguan metabolik yang ditandai

oleh kurangnya enzim untuk memproses fenilalanin.

Page 15: Tugas IOM Biogenic Amines

BAB IV

KESIMPULAN

1. Biogenic amines adalah hasil sampingan dari degradasi asam amino yang

banyak dijumpai pada bahan-bahan pangan asal hewan.  

2. Komponen umum biogenic amines yang ada diantaranya cadaverine,

typtamine, histamine, putrescine, agmatine, tyramine dan phenilalanine.

3. Kadaverin dapat menyebabkan bau tengik dan bau tidak sedap pada bahan

pangan asal hewan, yaitu ikan.

4. Histamin adalah senyawa jenis amin yang terlibat dalam tanggapan imun

lokal, selain itu senyawa ini juga berperan dalam pengaturan fungsi

fisiologis di lambung dan sebagai neurotransmitter.

5. Ada 4 jenis reseptor histamin yang telah diidentifikasi, yakni: Reseptor

histamine H1, Reseptor histamine H2, Reseptor histamine H3, dan

Reseptor histamine H4. Reseptor histamine H1 ini ditemukan di jaringan

otot, endotelium, dan sistem syaraf pusat. Reseptor histamine H2

ditemukan di sel-sel parietal. Kinerjanya adalah meningkatkan sekresi asam

lambung. Bila aktif, reseptor histamine H3 akan menyebabkan penurunan

penglepasan neurotransmitter, seperti histamin, asetilkolin, norepinefrin,

dan serotonin. Reseptor histamine H4 paling banyak terdapat di sel basofil

dan sumsum tulang. Juga ditemukan di kelenjar timus, usus halus, limfa,

dan usus besar.

6.  Putresin adalah Adalah precursor untuk spermidin dan spermin atau juga

disebut  penentu atau merupakan dua senyawa diamin yang digunakan

sebagai indicator kebusukan.

7. Tyramine adalah zat yang diproduksi oleh protein ketika makanan mulai

dibiarkan lama. Semakin lama umur makanan, maka semakin banyak juga

tyramine yang diproduksi.

8. Phenilalanine adalah suatu asam amino penting dan banyak terdapat pada

makanan, yang bersama-sama dengan asam

amino tirosina dantriptofan merupakan kelompok asam amino

aromatik yang memilikicincin benzena.

9. Dampak biogenic amines adalah pembusukan dan kontaminasi mikroba.

Page 16: Tugas IOM Biogenic Amines

10.Keberadaan amina biogenik dalam makanan merupakan indicator makanan

sudah busuk.

11.Pertumbuhan dan metabolisme bakteri merupakan penyebab utama dari

kebusukan ikan, dimana hasil metabolitnya adalah amina, amina biogenik

seperti putrescine, histamine dan cadaverine, serta asam organik, sulfida,

alkohol, aldehida dan keton dengan flavor yang tidak enak dan tidak

diinginkan.

12.Biogenic amines dalam makanan rata-rata tidak berbahaya, tapi konsumsi

dengan konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan hipotensi (histamin,

putresin, kadaverina), hipertensi (tyramine), migrain (tyramine,

Phenylethylamine), mual, ruam, pusing, peningkatan cardiac output, dan

peningkatan respirasi.

Page 17: Tugas IOM Biogenic Amines

Tabel 14.3 Obat Monoamine oksidase Inhibitor yang beredar Saat di Pasaran Amerika Serikat

Klasifikasi Terapeutik

Nama Generik Merek Nama Produsen

Bentuk Obat

isi

antidepresan

Isocarboxazid Marplan®

Oxford Tablet, 10 mg

Laktosa

Phenelzinesulfate

Nardil® Parke-Davis

Tablet, 15 mg(sebagai sulfat)

sukrosa

Tranylcyprominesulfate

Parnate® SmithKline &Beecham

Tablet, 10 mg(sebagai sulfat)

mannitol

Anti-Parkinson’s

Selegilin Eldepryl® Tablet, 5 mg

Laktosa

Tabel 14.4 Klasifikasi protein/ asam amino biogenik oleh Karakteristik kimia, Fisiologis Konsekuensi, dan ketertarikan pabrik

Kelompok 1: Aromatik dan Protein / Asam amino HeterosiklikHistaminTyramineβ-PhenylethylaminetryptamineKelompok 2: alifatik diamina, triamina, dan PolyaminesPutresinecadaverineAgmatinespermidineSpermineKelompok 3: Aliphatic Volatile AminesEtilaminaMetilaminIsoamylamineEtanolamin

Sumber: Diadaptasi dari Mafra, I. et al, Am.. J. Enol. Vitic., 50,

128-132. 1999. Dengan izin.

Page 18: Tugas IOM Biogenic Amines
Page 19: Tugas IOM Biogenic Amines