7
TUGAS KIMIA LINGKUNGAN KETERKAITAN BIOGAS DENGAN KIMIA LINGKUNGAN Disusun Oleh : Ahmad Naufal 2108011012 0018 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

TUGAS KIMIA LINGKUNGAN

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS KIMIA LINGKUNGANKETERKAITAN BIOGAS DENGAN KIMIA LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

Ahmad Naufal21080110120018

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2014

1.1 Pengertian BiogasBiogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari prosespenguraian bahan organik oleh bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara (bakteri anaerob) terhadap limbah-limbah organik baik di digester (pencerna) anaerob maupun di tempat pembuangan akhir sampah (sanitary landfill). Gas ini sering dimanfaatkan untuk pemanas, memasak, pembangkit listrik dan transportasi.Biogas dihasilkan dari fermentasi anaerob oleh bakteri metanogenesis pada bahan-bahan organik seperti kayu/tumbuhan, buah-buahan, kotoran hewan dan manusia merupakan gas campuran gas Metana (60-70%), CO2 dan gas lainnya. Komposisi biogas bervariasi tergantung pada limbah organik dan proses fermentasi anaerob, dengan komposisi lengkap sebagai berikut:

Tabel 1 Komposisi Kandungan BiogasKomponen%

Metana(CH4) 55-75

Karbon dioksida(CO2) 25-45

Nitrogen(N2) 0-0.3

Hidrogen(H2) 1-5

Hidrogen sulfida(H2S) 0-3

Oksigen(O2) 0.1-0.5

Biogas dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensionalyang sudah umum digunakan seperti minyak tanah (kerosene) atau kayu bakar,serta penggunaan biogas juga meyelamatkan lingkungan dari pencemaran danmengurangi kerusakan lingkungan hidup. Saat ini pemanfaatan biogas menjadipenting ditengah isu pemanasan global karena gas metan sebagai kandunganutama dalam biogas memberikan efek rumah kaca (green house gases) yang 21kali lebih bersifat polutan daripada gas CO2Sifatsifat kimia dan fisika dari biogas antara lain : 1. Tidak seperti LPG yang bisa dicairkan dengan tekanan tinggi pada suhu normal, biogas hanya dapat dicairkan pada suhu 178 oC sehingga untuk menyimpannya dalam sebuah tangki yang praktis mungkin sangat sulit. Jalan terbaik adalah menyalurkan biogas yang dihasilkan untuk langsung dipakai baik sebagai bahan bakar untuk memasak, penerangan dan lainlain. 2. Biogas denganudara (oksigen) dapat membentuk campuran yang mudah meledak apabila terkena nyala api karena flash point dari metana (CH4) yaitu sebesar -188 C dan autoignition dari metana adalah sebesar 595 C.

3. Biogas tidak menghasilkan karbon monoksida apabila dibakar sehingga aman dipakai untuk keperluan rumah tangga. 4. Komponen metana dalam biogas bersifat narkotika pada manusia, apabila dihirup langsung dapat mengakibatkan kesulitan bernapas dan mengakibatkan kematian (Purnama, C., 2009).

1.2 Proses Penguraian Limbah OrganikSecara umum, alur proses pencernaan/digesting limbah organik sampai menjadi biogas dimulai dengan pencernaan limbah organik yang disebut juga dengan fermentation/digestion anaerob. Pencernaan tergantung kepada kondisi reaksi dan interaksi antara bakteri methanogens, non-methanogens dan limbah organik yang dimasukkan sebagai bahan input/feedstock kedalam digester. Menurut Sufyandi (2001) dalam Mayasari, dkk (2010) ada tiga tahapan proses yang terjadi dalam anaerobic digestion, yaitu :1. HidrolisisPada tahap hidrolisis bahan organic dienzimatiksecara ekternal oleh enzim ekstraseluler (sellulose, protease, amylase dan lipase) mikroorganisme. Bakteri memutuskan rantai terpanjang karbohidrat kompleks, protein dan lipid menjadi monosakarida sedangkan protein diubah menjadi asam amino.2. AcetogenesisPada tahap ini bakteri akan menghasilkan asam, mengubah senyawa rantai pendek hasil proses pada tahap hidrolisis menjadi asam asetat, hydrogen dan karbondioksida. Proses ini lebih dikenal dengan proses fermentasi anaerob. Bakteri yang digunakan adalah bakteri yang dapat tumbuh dan berkembang dalam kondisi asam. Untuk menghasilkan asam asetat, bakteri acetogenesis memerlukan oksigen yang diambil dari oksigen yang terlarut dalam larutan. Pembentukan asam asetat dalam kondisi anaerobic ini sangat dibutuhkan oleh bakteri methanogenesis untuk memproduksi gas metana pada tahapan proses selanjutnya. Selain asam asetat, pada tahapan acetogenesis juga terbentuk alcohol, asam organic, asam amino, karbondioksida, H2S dan sedikit CH4 dari senyawa bermolekul rendah.3. MethanogenesisPada tahap ini, bakteri-bakteri methanogen akan mendekomposisikan senyawa dengan berat molekul tinggi. Sebagai contoh, bakteri methanogenik dapat menggunakan gas hydrogen, CO2 dan asam asetat untuk membentuk metana (CH4) dan CO2. Pada dasarnya bakteri acetogenesis dan bakteri methanogenesis bekerjasama secara simbiosis. Bakteri acetogenesis membentuk kondisi yang ideal bagi bakteri methanogen untuk tumbuh. Sedangkan bakteri methanogen menggunakan asam yang diproduksi oleh bakteri acetogenesis untuk metabolismenya sehingga kadar keasaman dalam anaerobic digestion terjaga. Tanpa simbiosis ini makan akan menyebabkan keadaan yang toksik bagi mikroorganisme yang ada dala reactor anaerobic digestion. seperti gambar berikut:

Gambar 2 Tiga Tahapan Proses Fermentasi Anaerob Limbah Organik

Sebagai contoh, reaksi kimia proses pembuatan gas metan dari limbah organik (limbah tebu/carbs sugar) dan jumlah yang dihasilkannya sebagai berikut:

Carbs sugars carbon dioxide methaneC6H12O6 3(CO2) + 3(CH4)...(1)180 g/mol 46 g/mol 16 g/mol

Dari reaksi di atas dapat diasumsikan tiap 1 kg proses fermentasi limbah tebu (carbs sugar) diperoleh total 0,16 Kg gas metan.

Ada tiga kelompok dari bakteri dan Arkhaebakteria yang berperan dalam proses pembentukan biogas, yaitu:1.Kelompok bakteri fermentatif:Steptococci,Bacteriodes, dan beberapa jenisEnterobactericeae2. Kelompok bakteri asetogenik:Desulfovibrio3. Kelompok Arkhaebakteria dan bakteri metanogen:Mathanobacterium, Mathanobacillus, Methanosacaria, dan MethanococcusMaterial organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan diuraiakan dalam dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap pertama material organik akan didegradasi menjadi asam-asam lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana. Sedangkan asidifikasi yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana.

Setelah material organik berubah menjadi asam asam, maka tahap kedua dari proses anaerob adalah pembentukan gas metana dengan bantuan Arkhaebakteria pembentuk metana sepertiMethanococus, Methanosarcina, Methanobacterium.1.3 Manfaat BiogasProses ini memiliki kemampuan untuk mengolah sampah atau limbah organik yang keberadaanya melimpah dan tidak bermanfaat menjadi produk yang lebih bernilai. Pembuatan biogas dilakukan pada pengolahan limbah industri, limbah pertanian, dan limbah peternakan.Biogas dimanfaatkan sebagaisumber energi alternatifuntuk keperluan rumah tangga, sebagai pengganti minyak tanah, kayu bakar, dan elpiji. Bahan baku pembuatan biogas berupa senyawa-senyawa organik yang terdapat pada limbah kotoran ternak (sapi, ayam, kambing), limbah organik rumah tangga dan pasar, limbah pertanian (jerami, sekam, bonggol jagung), limbah organik industri (ampas tebu, ampas tahu), dan limbah kotoran manusia. Setiap bahan baku memiliki perbedaan karakter sehingga akan menghasilkan kuantitas dan kualitas biogas yang berbeda.Selama beberapa tahun, masyarakat pedesaan di seluruh dunia telah memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan yang mereka miliki menjadi bahan bakar gas. Pada umumnya, biogas dimanfaatkan pada skala rumah tangga. Namun tidak menutup kemungkinan untuk dimanfaatkan pada skala yang lebih besar (komunitas). Beberapakeuntunganbagi rumah tangga dan komunitas antara lain:1. Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dsb) oleh rumah tangga atau komunitas2. Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan3. Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dan mengurangi pembuangan sampah ke lingkungan (aliran air/sungai)4. Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi asap dan jumlah karbodioksida akibat pembakaran bahan bakar minyak/kayu bakar5. Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang

LAMPIRAN