Upload
ai-stupidgirl-elf
View
49
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkah
dan rahmat-Nyalah maka makalah kami berjudul “Mengembangkan Semangat Kewirausahaan” dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Kami sangat mengaharapkan agar setelah membaca dan mempelajari makalah
ini, kita sekalian mampu memahami serta dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam lingkungan perkuliahan.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, belum
sepenuhnya memadai dan masih terdapat kekurangan.Karena itu, saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian demi
kesempurnaan makalah kami.Untuk itu, kami mengucapkan banyak terma
kasih.Semoga Allah meridhoi kita semua.Amin.
Makassar, 25 September 2013
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..
DAFTAR ISI …………...…………………………………………………..…………..
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………..
B. Tujuan Penulisan ………………………………………………………..
C. Metode Penulisan ………………………………………………….……
BAB II. PERMASALAHAN
A. Bagaiman mengembangkan semangat Kewirausahaan…………..
B. Faktor – faktor Apa yang Mempengaruhi Semangat Kerja
Wirausaha? ………………………………………………………………
C. Apa Pengertian Inovasi, Kreativitas dan Motivasi ?……………………
D. BagaimanakahLangkah-langkah Pengembangan Motivasi
Berprestasi? ……………………………………………………………...
E. Prinsip – prinsip Apa yang Mendukung dalam Bekerja Efektif dan
Efisien?.................................................................................................
.
BAB III. PEMBAHASAN
A. Mengembangkan Semangat Kewirausahaa ………………………..
B. Faktor – factor yang Mempengaruhi Semangat Kewirausahaan …..
C. Pengertian Inovasi, Kreativitas dan Motivasi ..……………………….
D. Pengembangan Motivasi Berprestasi ………………………….…....
E. Prinsip – prinsip Bekerja Efektif dan Efisien …………………………
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………....…
B. Saran …...…………………………………………………………..……
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGSemakin maju suatu Negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak
pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia
wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan
yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat
terbatas. Oleh sebab itu wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam
jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Jika kita perhatikan manfaat
dengan adanya wirausaha antara lain :
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran.
2. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi yang unggul
yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang
terpuji, jujur, berani dan hidup tidak merugikan orang lain.
3. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu
menjaga dengan membangun lingkungan
4. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan social,
sesuai dengan kemampuannya
5. Berusaha mendidik karyawanyya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun
dalam menghadapi pekerjaan.
6. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan
perintah perintah agama, dekat kepada Allah swt.
B. TUJUAN PENULISANUntuk mengetahui bagaimana mengembangkan semangat Kewirausahaan,
faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha, memahami
pengertian inovasi, kreativitas dan motivasi, memahami langkah-langkah
pengembangan motivasi, serta memahami prinsip – prinsip bekerja efektif dan
efisien.
C. METODE PENULISANMetode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode
kepustakaan, yaitu dari buku-buku maupun situs internet yang membahas
mengenai kewirausahaan.
BAB II
PERMASALAHAN
A. Bagimana mengembangkan semangat kewirausahaan?
B. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha?
C. Apa pengertian Inovasi, Kreatifitas dan Motivasi?
D. Bagaimana langkah-langkah pengembangan motivasi berprestasi?
E. Prinsip-prinsip apa yang mendukung dalam bekerja efektif dan efisien?
BAB III
PEMBAHASAN
A. MENGEMBANGKAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAANSemangat kewirausahaan yang perlu dimasyarakatkan dan dibudayakan oleh
para pemimpin dan pengusaha antara lain adalah :
1. Kemauan yang kuat untuk berkarya dengan semangat mandiri
2. Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil resiko
3. Kreatif dan inovatif
4. Tekun, teliti dan produktif
5. Berkarya dengan semangat kebersamaan
Berdasarkan kelima semangat kewirausahaan tersebut maka jelas bahwa
yang dibutuhkan oleh seorang pengusaha atau wirausaha adalah berkarya
dengan semangat mandiri yang disertai dengan semangat kebersamaan. Hal ini
menunjukkan bahwa wirausaha tidak boleh hanya memikirkan bisnisnya sendiri
(individual), melainkan usaha juga dituntut untuk memperhatikan bisnis orang lain.
Dengan kata lain tidak boleh saling menjatuhkan, terutama pada bisnis sejenis.
Persaingan harus dilakukan secara sehat agar mendorong munculnya wirausaha-
wirausaha yang baru yang tangguh, kreatif, inovatif, dan produktif.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT KERJA WIRAUSAHA
Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu:
1. Faktor Internal :Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan-
kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan bersosialisasi, kebutuhan spiritual,
harga diri dan aktualisasi .
2. Faktor eksternal :Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga,
tetangga,masyarakat dan Negara.
Semangat kerja wirausaha sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Peluang usaha atau bisnisnya
2. Minat dalam usaha atau bisnisnya
3. Modalnya, apakah sudah tersedia
4. Relasinya, apakah dari keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang
sama.
Di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha, Murphy and
Peck (1980:8) mengembangkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak
karir dalam berwirausaha. Delapan anak tangga tersebut digunakan untuk
mengembangkan semangat kerja dan profesinya dengan syarat:
1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)
2. Bekerja sama dengan orang lain (getting thing done with and thought people)
3. Penampilan yang baik (good appearance)
4. Mempunyai keyakinan (self confidence)
5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah pengetahuan (college education)
7. Ambisi untuk maju (ambition drive)
8. Pandai berkomunikasi (ability communicate)
Adapun letak keberhasilan di dalam mengembangkan semangat
kerja wirausaha ditentukan oleh:
1. Kemampuan merumuskan tujuan usaha
2. Pemahaman tentang hakikat dan makna berwirausaha
3. Sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya
4. Keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovatif
5. Kecakapan dalam mengelola usaha
6. Kratifitas dan percaya diri
7. Pengalaman dan pendidikannya
C. PENGERTIAN INOVASI, KREATIVITAS dan MOTIVASI1. Pengertian Inovasi
Inovasi berasal dari bahas inggris yaitu innovation, yang artinya segala hal
yang baru atau pembaruan. Inovator adalah orang atau sesuatu yang
mendatangkan hal-hal yang baru.Wirausaha yang sukses dalam usahanya,
selalu menggunakan inovasi dalam pembuatan produknya atau pelayanannya
yang unik, aneh, khusus dan baru, sehingga tidak memandang usaha yang lain
sebagai pesaing.
Atau dengan kata laininovasi adalah penerapan secara praktis gagasan
yang kreatif. Inovasi sudah dikenal sebagai salah satu fungsi penting dalam
proses kewirausahaan. Inovasi merupakan salah satu proses mengubah
peluang menjadi gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Seorang wirausaha
dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif
secara sistematis dan logis adalah seorang wirausaha yang berinovasi tinggi.
Kombinasi itu menjadi bekal penting bagi keberhasilan berwirausaha. Adanya
inovasi merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam proses
produksi dan pelayanan. Oleh karena itu, jika seorang wirausahawan ingin
sukses di dalam usahanya, ia harus membuat produk-produknya dengan
inovasi baru.
Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan
kemampuan inovasi produk dan pelayanannya, yaitu :
a. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovasi
b. Buatlah produk secara inovatif dengan proses sederhana, mudah dipahami
dan dikerjakan.
c. Mulailah membuat produk dengan inovasi yang terkecil
d. Menentukan tujuan dalam berinovasi
e. Menjalankan uji coba dan merevisinya
f. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman
g. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan di dalam berinovasi
h. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif
i. Mempunyai keyakinan dan kerja-kerja dengan inovasi dan resiko
Inovasi bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi suatu temuan
yang menyebabkan berdayagunanya sumber ekonomi ke arah yang lebih
produktif. Adanya inovasi dari wirausahaakan mendorong semangat kerja di
dalam usahanya atau bisnisnya. Adapun faktor-faktor yang mendorong inovasi,
yaitu adanya peluang usaha, pengalaman, dan kreativitasnya.
Pada umumnya faktor-faktor inovasi yang dapat mempengaruhi
semangat kerja wirausaha di sini adalah:
a. Kesempatan untuk memperoleh keuntungan
b. Minat dan keinginan wirausaha sendiri untuk berwirausaha
c. Kesempatan untuk menjadi “BOS”
d. Kebebasan di dalam manajemen usaha.
Di dalam prosesnya, penerapan kemampuan di dalam berinovatif,
menurut Kuratko (1955) ada empat jenis inovatif, yaitu:
a. Invensi (penemuan)
b. Ekstensi (pengembangan)
c. Duplikasi (penggandaan)
d. Sintesis.
2. Pengertian KreativitasGoman (1991) menjelaskan bahwa inovasi itu merupakan penerapan
secara praktis mengenai gagasan-gagasan yang kreatif. Inovasi tercipta karena
adanya kreativitas yang tinggi. Conny Setiawan (1984), menjelaskan bahwa
kreativitas itu adalah sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk
baru. Dengan perkataan lain, kreativitas itu adalah sebagai berikut:
a. Kreativitas adalah kemampuan untuk mebuat kombinasi-kombinasi baru
ataumelihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, dan variabel
yang sudah ada sebelumnya.
b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya yang relatif berbeda dengan apa
yang telah ada sebelumnya.
Sifat keorisininalitas seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam
pelaksanaan tugasnya.Kreativitas menghadirkan suatu gagasan baru bagi
Anda. Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif.(Carol
Kinsey Goman, 1991:2). Kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk
menciptakan suatu produk baru.Produk baru tidak perlu seluruhnya baru, tetapi
dapat merupakan bagian-bagian produk saja. Kreativitas juga merupakan
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesutau yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata, yang relative berbeda dengan apa yang ada
sebelumnya.
Berdasarkan analisis factor, Guilforrd menemukan bahwa ada lima sifat
yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu :
a. Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
b. Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam
pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
c. Orisininalitas (keaslian) adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan
dengan cara-cara yng asli, tidak klise.
d. Elborasi (penguraian) adalah menguraikan sesuatu secara terinci.
e. Redefinisi (perumusan kembali) adalah meninjau suatu persoalan
berdasarkan prespektif yang berbeda dengan apa yang diketahui oleh
banyak orang.
Hubungan Kreativitas dengan intelegensiKreativitas dan intelegensi memiliki perbedaan.Orang yang kreatif belum
tentu intelegensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat
variasi tentang hubungan kreativitas dengan intelegensi, yaitu :
a. Kreativitas rendah, intelegensi rendah
b. Kreativitas rendah, intelegensi tinggi
c. Kreativitas tinggi, intelegensi tinggi
d. Kreatvitas tinggi, intelegensi rendah
Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan sangat menunjang
kemajuan bisnisnya. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Jepang. Orang
Jepang sangat terkenal dengan keuletan mereka sehingga mereka mengalami
kemajuan luar biasa setelah PD II. Apa rahasia orang Jepang tersebut? Apabila
kreativitas diartikan sebagai kemampuan menciptakan kombinasi-kombinasi
baru dari hal-hal yang sudah ada sehingga menghasilkan sesuatu yang baru,
maka orang Jepang adalah ahlinya juga kemampuan memberi makna terhadap
sesuatu yang berarti sehingga menjadi lebih berarti.Mereka adalah tipe pekerja
keras.Keuntungan dan uang lebih penting, tetapi tidak lebih penting dari usaha
kerja keras.Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan
bisinis mereka.
Ciri-ciri wirausaha yang kreatif
a. Pintar tetapi tidak harus brilian
b. Berkemampuan dalam menjalankan ide-ide yang berbeda dalam waktu
yang singkat
c. Memiliki pandangan yang positif terhadap diri sendiri
d. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang sekitarnya
e. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang
f. Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta-faktanya terkumpul
g. Menghargai kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan teman-
temannya
h. Fleksibel
i. Lebih mementingakan arti dan implikasi sebuah problem daripada detailnya.
Semangat etos kerja yang tinggi seorang wirausaha, terletak pada
kreativitas dan rasa percaya diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha.
Menurut De Bono, pemikiran kreativitas itu merupakan motivator yang sangat
besar, karena membuat orang sangat tertarik akan pekerjaannya. Dengan
mengembangkan kreativitas, seorang wirausaha akan mampu meningkatkan:
a. Keterampilannya
b. Semangat kerjanya
c. Mutu produk
d. Efisien kerjanya
e. Inisiatif kerjanya
f. Keuntungan usahanya.
3. Pengertian MotivasiDi dalam semangat kerjanya, wirausaha dipengaruhi oleh adanya
motivasi dengan berbagai cara.Disinilah letaknya peran penting dari motivasi.
Motivasi itu sebenarnya apa? Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu,
sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk maju. Daya
dorong untuk lebih maju dalam berwirausaha dan berkembang di dalam
diriwirausaha disebut motivasi. Jadi motivasi itu adalah sesuatu perangsang
dan pendorong bagi wirausaha agar dapat mengembangkan semangat
kerjanya.
Dengan kata lain, motivasi merupakan pendorong semangat kerja dan
segala daya dengan hasil guna yang baik, serta meningkatkan rasa kepuasan
di dalam bekerja. Adapun yang dimaksud dengan prinsip motivasi adalah
prinsip memberi dorongan untuk membangkitkan minat berkomunikasi dengan
seseorang, kelompok, dan masyarakat pada umumnya. Dengan adanya teknik
komunikasi dan prinsip motivasi, diharapkan dapat mengembangkan semangat
kerjawirausaha.
Motivasi dimaksudkan untuk menimbulkan semangat kerja atau
suasana sedemikian rupa sehingga karyawan melaksanakan pekerjaan dengan
penuh gairah. Bagi tiap karyawan motivasi ini tidak sama karena adanya
perbedaan tujuan dan kebutuhan masing-masing karyawan untuk bekerja.
Keberhasilan seorang pemimpin membangkitkan gairah kerja tergantung
kemampuannya untuk memahami kebutuhan, emosi, dan gagasan karyawan.
Ciri – ciri motivasi dalam berusaha adalah :
Memiliki visi dan misi yang jelas
Inisiatif dan selalu proaktif
Berorientasi pada prestasi
Berani mengambil resiko
Kerja keras
Bertanggung jawab
Komitmen
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik.
Jika perusahaan maju, karyawan ikut maju dan jika perusahaan ambruk,
otomatis karyawan akan ikut kena getahnya. Kegairahan kerja akan muncul jika
pimpinan mau menghargai prestasi karyawan, penuh pengertian, simpatik,
jujur, dan tidak mementingkan diri sendiri. Dalam hal ini pendekatan dari hati ke
hati akan sangat menolong.
Tujuan motivasi
a. Untuk mengubah perilaku pegawai sesuai dengan keinginan
b. Meningkatkan gairah kerja
c. Meningkatkan disiplin kerja
d. Menjaga kestabilan
e. Untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai
f. Untuk menongkatkan prestasi pegawai
g. Mempertinggi moral pegawai
h. Mempertinggi rasa tanggung jawab pada tugas
i. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
j. Memperdalam kecintaan pegawai pada pekerjaannya
k. Untuk memperbesar partisipasi pegawai
Alat-alat motivasia. Material insentif, yaitu imbalan prestasi berupa upah, barang, dan
sejenisnya
b. Nonmaterial insentif, imbalan prestasi yang tidak berbentuk materi,
melainkan penempatan yang tepat, latihan yang sistematis, promosi yang
objektif, pekerjaan yang terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa, dan
pengakuan yang wajar.
Jenis-jenis motivasia. Motivasi positif, suatu dorongan yang bersifat positif, artinya jika pegawai
yang menghasikan prestasi di atas standar, ia diberi insentif berupa hadiah.
b. Motivasi negatif, adalh mendorong bawahan dengan ancaman hukuman,
artinya jika prestasi kurang dari standar akan dikenakan hukuman,
sedangkan jika prestasinya di atas standar tidak diberi hadiah.
D. PENGEMBANGAN MOTIVASI BERPRESTASIMotivasi adalah suatu factor yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan tertentu, sehingga motivasi dapat
diartiakan sebagai pendorong perilaku seseorang dan memotivasi orang
melakukan bisnis.
Teori David McClelland ( 1961:14) mengemukakan motivasi berprestasi
kewirausahaan adalah seorang wirausaha melakukan kegiatan usaha disorong
oleh kebutuhan untuk berprestasi, berhubungan dengan orang lain dan untuk
mendapatkan kekuasaan baik secara finansial maupun secara social.
Wirausahwan melakukan kegiatan usaha dimotivasi oleh :
Motivasi berprestasi ( need for achievement )
Motivasi berafiliasi ( need for affiliation )
Motivasi kekuasaan ( need for power )
E. PRINSIP-PRINSIP DALAM BEKERJA EFEKTIF dan EFISIEN
1. Pengertian Efektif dan Efisien
Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu,
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, efektif adalah
sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan
kuantitas.
Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output,
antara daya usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan.
Dengan kata lain, efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan
berdaya guna atau segala sesuatunya dapat siselesaikan dengan tepat, cepat,
hemat, dan selamat.
a. Tepat; artinya kena sasaran sesuai dengan yang diinginkannya atau semua
yang dicita-citakan tercapai
b. Cepat; artinya tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu. Pekerjaannya
selesai dengan tepat sebelum waktu yang ditetapkan
c. Hemat; artinya dengan biaya yang sekecil-kecilnya tanpa adanya
pemborosan dalam bidang pekerjaan apa pun
d. Selamat; artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang
dimaksud, tanpa mengalami hambatan-hambatan, kelemahan-kelemahan,
atau kemacetan-kemacetan.
Orang-orang yang berhasil dalam bisnis adalah yang mau bekerja
keras, tahan menderita, dan mau berjuang untuk memperbaiki nasibnya.
Adapun perencanaan perilaku bekerja efektif dan efisien yaitu sebagai berikut:
a. Masa inkubasi
b. Analisis sumber perencanaan
c. Sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan
2. Pentingnya bekerja efektif dan efisien melalui latihanDengan adanya latihan, karyawan akan berkembang lebih cepat dan
bekerja lebih efektif dan efisien. Dengan adanya latihan, berarti perusahaan
yang bersangkutan akan memperoleh karyawan yang ahli dan terampil dalam
melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya latihan, berarti akan menjamin
tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus, mempunyai
keterampilan dan dapat mempergunakan pikirannya secara efektif dan efisien.
Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang
kepentingan dan manfaat latihan.
a. D. Yoder :
1) Untuk stabilitas pegawai
2) Untuk memperbaiki cara bekerja.
b. D. Latenier : Pegawai lebih berkembang, lebih cekatan, dan lebih baik.
c. J. Tiffen :
1) Pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik
2) Cara bekerja lebih baik.
d. F.W. Taylor :
1) Memilih karyawan terbaik
2) Melaksanakan pekerjaan lebih baik.
Latihan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:a. Apprentice training
Cara ini dapat dilaksanakan dengan cara mengerjakan semua tugas
dengan sebaik-baiknya.
b. On job training
Cara ini dapat dilaksanakan dengan menetapkan pegawai baru untuk
memangku suatu jabatan.
Pembinaan efektivitas dan efisiensi kerja kerja ke arah pengaturan
secara maksimal, yaitu dengan memberikan latihan kerja yang baik, serta
dalam rangka tugasnya untuk perkembangan technical skill dan managerial
skill.
Untuk pengendalian usaha efektif dan efisien, diperlukan berbagai
tindakan dari parawirausahawan, yaitu dengan menentukan standar kerja,
menilai prestasi kerja, dan mengendalikannya.
3. Merencanakan proses bekerja efektif dan efisienPada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan
proses kerja efektif dan efisien, yakni sebagai berikut.
a. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup keahlian menggunakan waktu,
tenaga kerja, dan peralatan kerja.
b. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup aspek-aspek bisnis yang
dianggap rutin. Hal ini meliputi menyiapkan laporan keuangan, monitor,
merevisi anggaran, mengelola arus produksi, serta memasarkan produk
dan jasa.
Adapun proses kerja efektif dan efisien berkaitan dengan bidang-bidang berikut
ini :
a. Keahlian dan Keterampilan
1) Bidang-bidang keahlian yang dimiliki para wirausahawan
a) Keahlian dalam bidang Teknologi
b) Perkembangan perekonomian
2) Jenis-jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh para wirausahawan
a) Tata buku atau akuntansi;
b) Mengetik;
c) Steno;
d) Bahasa Asing;
e) Pengetahuan asuransi;
f) Pengetahuan pajak;
g) Pengetahuan hukum;
h) Pengetahuan perbankan;
i) Teknik dan organisasi bisnis;
j) Impor dan ekspor dalam bisnis.
3) Jenis-jenis wirausahawan yang mempunyai keahlian khusus
a) wirausahawan sebagai Manajer
b) wirausahawan sebagai uang
c) wirausahawan sebagai social engineer
d) wirausahawan sebagai vak
b. Menggunakan waktuKemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan
menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
wirausawan. Agar parawirausahawan dapat menggunakan waktu dengan
efektif dan efisien, ada beberapa pertanyaan yang harus djawabnya.
1) Sudahkan mengadakan pembagian waktu menurut semestinya?
2) Apakah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan tepat objek dan
tepat waktu?
3) Digunakan untuk apa waktu-waktu yang akan datang?
4) Apakah telah menggunakan waktu yang ada?
5) Apakah telah membuang waktu dengan sia-sia?
6) Berapa lama waktu digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat?
7) Bagaimana harus membagi waktu agar bermanfaat?
c. Peranan tenaga
1) Tenaga kerja
Peranan tenaga kerja yang efektif dan efisien, akan semakin besar bagi
perusahaan yang menggunakan mesin-mesin, terutama dalam hal
ketertiban, keahlian, keterampilan, dan kecakapan.
2) Pembangkit tenaga (power)
Kekurangan tenaga listri dalam perusahaan, mengakibatkan pemakaian
mesin-mesin dan produksi menjadi terbatas. Untuk mendapatkan
pembangkit tenaga listrik dalam jumlah yang cukup besar, dapat
digunakan dua macam cara:
a) Menggunakan jasa listrik perusahaan listrik negara (PLN)
b) Mengusahakan sumber pembangkit listrik sendiri.
d. Alat-alat produksiPara wirausahawan harus dapat menggunakan dan memelihara alat-
alat produksi dengan efektif dan efisien. Semua alat produksi yang dimiliki
harus dapat berdaya guna secara wajar.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULANDalam mengembangkan semangat kewirausahaan dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam menjalankan suatu usaha harus
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Abas sunarya. Dkk, 2011, Kewirausahaan, penerbit andi, Yogyakarta
Buchari Alma, 2011, Kewirausahaan, penerbit Alfabeta, Bandung
Kasmir, 2007, Kewirausahaan, PT. Rajagrafindo Perkasa, Jakarta
Sainuddin. Dkk, 2012, kewirausahaan, Kemenkes RI Poltekes, Makassar
Solusi --- titik jenuh dalam berwirausaha
Konsep Byarave 10 D
1. Dream
2. Decisiveness
3. Doers
4. Determination
5. Dedication
6. Denovation
7. Details
8. Destiny
9. Dollars
10. distribute
CARA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASICara Meningkatkan Motivasi BerprestasiMotivasi merupakan daya penggerak yang ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu.Motivasi adalah kondisi internal individu yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu.
Motivasi bisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1. Motivasi intrinsikMotivasi intrinsik merupakan daya penggerak atau dorongan yang bersumber dan datang dari dalam diri individu. Misalnya, dari dalam diri individu ada dorongn ingin memiliki, ingin bisa, ingin tahu dan sebagainya.
2. Motivasi ekstrinsikMotivasi ekstrinsik merupakan dorongan untuk berbuat sesuatu karena adanya rangsangan dari luar diri individu. Misalnya, seorang siswa rajin belajar karena adanya dorongan dari orang tua.
Dalam kegiatan belajar, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik bisa dimaksimalkan dan saling mengisi.Tetapi, yang lebih konsisten dan efektif adalah motivasi ekstrinsik karena tumbuh dari hati.
Motivasi berprestasi merupakan dorongan yang ada dalam diri individu untuk mencapai prestasi atau hasil tertentu.Adanya motivasi ditandai dengan timbulnya dorongan untuk bekerja keras dalam meraih prestasi, bekerja lebih baik, lebih efisien dan bisa lebih cepat dari yang sebelumnya.
Ciri-ciri motivasi berprestasi tinggi
1. Orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih puas dan suka terhadap prestasi hasil usaha sendiri. Ia tahu betul bahwa sukses bukan hanya sekedar nasib beruntung, namun hasil perjuangan.
2. Kreatif, enerjik, lebih gigih, lebih suka bertindak ketimbang berdiam diri, penuh inisiatif dan produktif. Orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi mampu mengelola atau mengukur kemampuan secara masuk akal, cermat dan bertujuan untuk jangka panjang.Ia benar-benar terlibat dalam usahanya, belajar atau bekerja
selalu tuntas. Ia sadar bahwa prestasi besar tidak bisa dirah dalam waktu yang mudah dan singkat.
3. Menyukai tantangan dan memilih pekerjaan atau tugas yang risikonya realistis, yaitu didukung dengan keammpuan yangnyata. Orang yang motivasi berprestasinya rendah hanya memilih pekerjaan yang lunak, risikonya kecil sehingga tak perlu banyak usaha, atau sebaliknya memilih pekerjaan dengan risiko yang sangat tinggi tanpa adanya perhitungan sehingga bila gagal bisa mencari-cari alasan atau bahkan lari dari tanggung jawab.
4. Berusaha mencari evaluasi dan umpan balik dengan tujuan untuk mendapatkan masukan untuk bekerja lebih keras lagi.
Cara Meningkatkan Motivasi Berprestasi
1. Tentukan tujuanTumbuhkan keyakinan dan sugesti bahwa seseorang bisa berubah dan memang harus berubah menuju ke titik optimum. Buat target dan tujuan, misalnya pada ulangan matematika berikutnya Anda bisa memperoleh nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
2. Belajar sendiriBerusaha untuk menganalisis diri sendiri mengenai ada atau tidaknya kebiasaan, perilaku dan cara berpikir yang kurang menguntungkan.
3. Memanfaatkan motivasiDorongan bisa dibangun dari dalam diri seseorang. Begitu juga dengan dorongan dari luar yang bisa dimanfaatkan, contohnya dukungan rasional dan emosional dari orang-orang terdekat.
4. Belajar memakai bahasa prestasiMulai dari cara berpikir, bertindak, bercakap, dan menanggapi sesuatu yang mencerminkan suasana etos kerja keras untuk meraih prestasi.
Itulah cara meningkatkan motivasi berprestasi.
http://tesatriwigunati-070.blogspot.com/2013/02/cara-meningkatkan-motivasi-
berprestasi.html