Upload
hayyudraifimarla
View
273
Download
37
Embed Size (px)
DESCRIPTION
koperasi
Citation preview
Nilai
PRAKTIKUM MK. KOPERASI DAN KELEMBAGAAN AGRIBISNIS (AGB 336)
“Kunjungan Lapang Ke Koperasi 1”
Oleh :
Hayyu Draifi Marla (H34134006), Ridha Rizki Novanda (H341340012), Satria
Indra Dharma (H34134058), Reski Andika Sitepu (H34134066), Budi Lesmana
(H34134072)
Program Sarjana Agribisnis
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor
Dosen Praktikum : Achmad Firman Wahyudi, SE., M.Si
Hari/Tanggal : Selasa/29 April 2014
Praktikum : 9
Ruang : BS Fisika
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kelembagaan yang ditujukan untuk
kesejahteraan bersama. Salah satunya yaitu koperasi yang berperan serta untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama bagi masyarakat Indonesia. Selayaknya salah
satu badan yang bertindak mewujudkan keejahteraan, faktor ekonomi menjadi
penting dalam perwujudan visi dan misi dari koperasi. Faktor ekonomi menjadi salah
satu penentu keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang notabene
membutuhkan kesejahteraan baik modal, bantuan dan dukungan dana.
Koperasi tentu perlu memikirkan bagaimana kelembagaan akan terus berjalan
secara maksimal. Faktor keuntungan juga menjadi penting untuk dikaji lebih lanjut.
Dalam ekonomi, koperasi dipandang sebagai badan usaha yang beroriantasi
menghasilkan laba maksimal (Profit motive), sedangkan ekonomi koperasi koperasi
cenderung berorientasi kepada service oriented (maximisasi pelayanan). Namun
perbedaan pandangan ini bukan berarti tidak ada ada relevansi ekonomi untuk
koperasi, koperasi juga mengharapkan keuntungan maksimum dan pelayanan yang
baik pada para anggota (Baga, 2009).
TUJUAN
1. Memahami peran ilmu ekonomi dalam kelembagaan koperasi Indonesia
2. Memahami justifikasi ekonomi terhadap kelembagaan koperasi Indonesia
3. Memahami struktur-struktur pasar yang dapat dimasuki struktur-struktur koperasi
MANFAAT
Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan mampu memahami pp0eran ilmu
ekonomi, justifikasi dan struktur-struktur pasar bagi koperasi.
PEMBAHASAN
1) a. Justifikasi ekonomi pada koperasi:
i. Unit usaha koperasi.
Unit-unit usaha koperasi pada umumnya menghasilkan
keuntungan seperti unit simpan atau USP, unit niaga, dan unit agribisnis.
Unit niaga terdiri dari unit toko yang merupakan usaha inti unit koperasi
LIPI disamping unit simpan pinjam karena berhubungan langsung dengan
anggota oleh karena itu unit usaha ini dikembangkan terus menerus oleh
anggota. Pada tahun 2013 keuntungan usaha unit toko yaitu Rp
33.778.371. Unit toko mengalami penurunan keuntungan dari tahun 2012
sebesar 38,34% oleh karena itu koperasi harus lebih meningkatkan unit
usaha toko dimasa mendatang baik itu pengelolaaan dana, pelayanan
anggota, penjajakan kerjasama dengan koperasi dilingkungan LIPI
Cibinong, peningkatan volume yang dijual agar harga yang dijual lebih
murah kepada anggota.
Unit Agribisnis merupakan unit yang menjual hasil-hasil
penelitian LIPI, baik itu pengolahan susu, hasil ternak domba, hasil Iptek
dari LIPI, dan hasil pembibitan. Pada tahun 2013 unit koperasi agribisnis
LIPI mendapatkan profit sebesar Rp 74.600.000 yang nilainya naik
sebesar 2,22% dari tahun 2012. Hal ini menunjukan bahwa unit agribisnis
naik peringkat dari tahun sebelumnya.
Unit usaha simpan pinjam (USP) merupakan usaha inti dari
kegiatan koperasi LIPI.unit usaha ini terus dikembangkan untuk melayani
para anggota terutama yang membutuhkan dana pinjaman untuk
pengobatan, pendidikan, dan pinjaman lain yang mendesak. Biaya-biaya
yang dikelurkan untuk unit ini adalah jasa simpanan anggota, biaya
administrasi, honor pengelola. Koperasi mendapatkan profit sebesar Rp
74.676.426 dan mengalami kenaikan sebesar 13,84%. Nilai ini
mengartikan bawha unit simpan pinjam mengalami peningkatan dari
tahun sebelaumnya yang didukung oleh adanya pengisian kartu
pengawasan simpan pinjam dari masing-masing anggota.
ii. Bentuk pasar yang dijalankan
Untuk unit usaha toko koperasi bertindak sebagai penjual utama di
dalam lingkup LIPI Cibinong, dengan artian bahwa koperasi memasuki
pasar monopolistik karena merupakan penjua tunggal dalam lingkup
LIPI. Sementara unit-unit lainnya (Agribisnis) koperasi LIPI memasukin
pasar campuran karena harga jual mengikuti harga pasar.
iii. Penetapan harga dan biaya transaksi
Untuk unit usaha toko koperasi menetapkan harga dimana bisa
mencapai keuntungan maksimum ditingkat volume barang dan harga
barang. Akan tetapi koperasi dapat menentukan harga jual
berdasarkan biaya rata-rata minimum pada tingkat output tertentu.
Sementara unit lainnya seperti agribisnis ditetapkan berdasarkan
kondisi pasar atau pun penetapkan harga pada saat keuntungan
maksimum.
iv. Struktur organisasi responden
Susunan kepenguruan Koperasi Pagawai Biotek LIPI periode 2012-
2015 terdiri atas Dewan Penasehat, Pengurus dan Manajemen, serta
Badan Pengawas.
1) Dewan Penasehat
Ketua : Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI
Anggota : 1. Kepala Bagian Tata Usaha
2. Kepala Bidang Sarana Penelitian
2) Pengurus
Ketua : Handrie
Wakil Ketua : Fifi Afiati
Sekretaris : Warda Tuhera
Bendahara : Munali
3) Manajemen
Manager : Endi Rochandi Rasmandi
Unit Niaga
Ketua Unit : Windhi Astuti
Layanan : Aries
Unit Agribisnis
Kepala unit : Taryadi Rachmat
Tenaga Lapangan : 4 orang
Unit Simpan Pinjam
Kepala unit : Anisa Alawiyah
Unit Kantin
Kepala Unit : H. Moch. Yachya
4) Pengawas
Ketua : Ramlanto
Anggota : 1. Suyamto
2. Hayat Raharja
b. Partisipasi anggota (aktivitas traksaksi)
Partisipasi anggota didalam koperasi diantaranya yaitu anggota
berperan serta dalam unit simpan pinjam baik itu simpanan pokok, wajib,
suka rela, maupun khusus. Selanjutnya anggota juga berpartisipasi dalam
pembelian wajib alat tulis kantor, penjualan kredit maupun tunai dari
koperasi. Anggota juga berpartisipasi dalam mensukseskan program unit
usaha toko dengan cara melakukan pembelian diunit toko. Selain itu
anggota juga bertanggung jawab atas permodalan koperasi yang langsung
dipotong dari gaji yang mereka terima (berbentuk simpanan wajib).
2) a. Marketfailure dan Cara koperasi mengkoreksi kegagalan pasari. Kegagalan pasar(marketfailure):
Kegagalan pasar terjadi karena mekanisme pasar tidak berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada di masyarakat.
Kegagalan pasar merupakan keadaan dimana pasar tidak memberi respons atas suatu produk saat terjadi kelebihan penawaran maupun kelebihan permintaan. Dan harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien.
Kegagalan pasar membuat kaum marginal dalam ekonomi seperti buruh akan semakin terpojokkan. Untuk melakukan koreksi pasar dapat dilakukan dengan membentuk lembaga yang mampu memenuhi kebutuhan mereka seperti koperasi.
ii. Cara koperasi mengkoreksi kegagalan pasar
Menurut Rahardja & Manurung (1999), pasar dapat menjadi alokasi sumber daya yang efisien bila asumsi-asumsinya terpenuhi, antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi sempurna, pasar berbentuk persaingan sempurna, dan barang bersifat privat. Sayangnya, kenyataannya asumsi-asumsi ideal tersebut sulit terpenuhi di dunia nyata. Sebagai akibatnya terjadilah kegagalan pasar di mana pasar gagal menjadi alat alokasi yang efisien. Penyebab kegagalan tersebut antara lain:
Informasi tidak sempurna (incompleteinformation)Pada kenyataannya kita tidak pernah tahu persis tentang kualitas
barang yang digunakan. Ketika ingin membeli mobil bekas, seseorang yang kurang memahami seluk-beluk mobil bekas dapat menyewa montir mobil yang dapat dipercaya. Perusahaan yang ingin merekrut calon pegawai kadang-kadang terpaksa memakai jasa konsultan.
Koreksi
Informasi dalam system koperasi adalah simetris,karena pemilik sekaligus pelanggan (double identity). Hal ini akan meningkatkan daya tawar, dimana koperasi tidak menjadi price taker tetapi price maker.
iii. Daya monopoli (monopolypower). Asumsi pasar persaingan sempurna adalah produsen begitu
banyak dan kecil-kecil sehingga secara individu tidak mampu mempengaruhi pasar. Dengan kondisi demikian para produsen dalam memasok barang bereferensi pada harga yang berlaku di pasar, sehingga mereka hanya menjadi pricetaker. Akan tetapi kenyataannya sering terjadi dalam pasar hanya ada satu (monopoli) atau beberapa produsen (oligopoli). Mereka dapat mempengaruhi pasar dengan menentukan tingkat harga (pricesetter). Mereka bisa saja memproduksi barang dengan jumlah yang sedikit dengan harga yang tinggi (jika dibandingkan dengan kuantitas dan harga keseimbangan). Koreksi
Tujuan utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota. Sehingga, setiap harga yang ditentukan mengikuti kebutuhan dan kemampuan anggota.
iv. Eksternalitas (externality). Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati
atau diderita pelaku ekonomi sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak dapat dimasukkan dalam perhitungan biaya secara normal. Sebagai contoh, pabrik tapioka yang membuang limbahnya ke sungai. Kerugian yang diderita masyarakat sekitarnya tidak masuk dalam perhitungan biaya produksi pabrik tapioka. Akibatnya, walaupun biaya produksi tapioka menjadi murah (tidak perlu investasi fasilitas pengolahan limbah), secara ekonomis biayanya mahal. Sebagian biaya itu ditanggung masyarakat dalam bentuk biaya sosial (socialcost) Koreksi
Koperasi tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi, melainkan juga mempertimbangkan biaya sosial (sosial cost). Akibatnya, kerugian dari adanya eksternalitas dapat diminimalisir. Koperasi akan memberikan keuntungan bagi para anggota maupun masyarakat di sekitarnya.
v. Barang publik (publicgoods).
Asumsi lain yang diperlukan agar pasar dapat berjalan dengan efisien adalah barang yang dipertukarkan bersifat private (rival dan exclusive). Rival artinya barang tidak dapat dikonsumsi secara bersama-sama (bukan hanya satu orang) tanpa saling merugikan. Contohnya, bila satu kaleng softdrink telah kita minum, maka orang lain tidak dapat menikmatinya lagi. Exclusive artinya untuk mendapatkan barang tersebut seseorang harus memenuhi syaratnya
(misalnya dengan membayarnya). Beberapa barang private juga dapat dipecah-pecah (divisible), misalnya ketika seseorang membeli softdrink, ia dapat membeli yang botol besar, botol kecil, atau kaleng. Dalam kehidupan nyata, ada barang-barang yang bersifat non-rivalry, non-exclusive(atau non-excludable), dan nondivisible. Barang-barang tersebut disebut barang publik (publicgoods). Contoh barang publik adalah trotoar (yang tidak dipenuhi pedagang kaki lima). Trotoar bersifat non-rivalry, artinya bila seseorang berjalan di atasnya maka tidak akan merugikan atau mengurangi kesempatan orang lain untuk berjalan di atasnya. Bersifat non-exclusive artinya siapa saja dapat menggunakannya dan kita tidak bisa mencegah orang lain untuk menggunakannya. Bersifat non-divisible artinya trotoar tersebut tidak dapat dibagi-bagi, setiap orang dapat menggunakan trotoar tersebut seutuhnya (kecuali bila trotoar itu digunakan secara ilegal oleh pedang kaki lima). Barang publik sering menimbulkan fenomena pendomplengan (freerider), yaitu mereka yang menikmatinya tanpa membayar. Bila swastayang menyediakan barang publik maka mereka dapat mengalami kerugian akibat freerider tersebut. Oleh karena itu biasanya barang publik disediakan oleh pemerintah.
KoreksiKoperasi menyediakan barangAtaupun jasa sesuai dengan kebutuhan anggota, bukan berdasarkan keuntungan yang diperoleh. Berdasarkan hal ini, terlihat bahwa koperasi lebih memahami kebutuhan anggota.
vi. Barang altruisme (altruismgood).
Barang altruisme adalah barang yang ketersediaannya berdasarkan suka rela, contohnya ialah darah, ginjal dan organ tubuh manusia lainnya. Supply darah ada karena murni rasa kemanusiaan. Apabila barang ini diserahkan kepada mekanisme pasar maka tidak akan terbentuk pasar karena aspek supply-nya bertentangan dengan ajaran agama.Bahkan sekalipun harga sebuah ginjal begitu mahal, kita tidak dapat menemukan perusahaan yang kegiatannya adalah menjual ginjal dan organ-organ tubuh lainnya dengan berorientasi profit (kecuali mungkin di pasar gelap).
Koreksi: Koperasi selain berperan meningkatkan kesejahteraan ekonomi, juga untuk meningkatkan kesejahteraan sosial para anggotanya. Untuk menangani supply-demand barang altruisme, pemerintah membentuk PMI (Palang Merah Indonesia) atau membuat berbagai regulasi yang mencegah jual-beli organ tubuh secara ilegal. PMI sebagai lembaga yang dibuat pemerintah memiliki fungsi dan cara kerja yang menganut sistem perkoperasian.
Pada pasar monopoli keputusan perusahaan menetapkan harga bisa didasarkan
oleh memaksimumkan keuntungan (MR=MC) ataupun meminimumkan biaya rata-rata
minimum (AR=AC) dimana. Dengan demikian pasar perusahaan di pasar monopoli dapat
menetapkan harga setinggi-tingginya dan output sebanyak-banyaknya. Hal ini
menimbulkan kesenjangan bagi konsumen di pasar. Karena harus membeli dengan harga
mahal tanpa memperoleh keuntungan dari barang yang telah ia beli. Hadirnya koperasi
ialah untuk mengimbangi monopoli dari perusahaan tersebut. Pada perusahaan monopoli
profit maksimum MR = MC sehingga harga menjadi di Pm dengan jumlah Qm. Hadirnya
koperasi dalam pasar monopoli mampu memberikan harga yang lebih rendah yaitu pada
titik A, B, dan C. Dimana titik-titik tersebut mampu menutup biaya total produksi. Koperasi
dapat menentukan harga pada ketiga titik tersebut sehingga harga lebih rendah daripada
perusahaan pesaing. Walaupun keuntungan koperasi jauh lebih sedikit. Akan tetapi
koperasi dapat memancing anggotanya untuk membeli di koperasi karena harganya lebih
murah dibandingkan pesaing.
b. Prinsip-prinsip kopersi adalah pedoman bagi koperasi-koperasi dalam melaksanakan nilai-nilai koperasi dalalam praktek. Dalam prinsipnya, koperasi merupakan organisasi yang menolong diri sendiri dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Hal tersebut dilihat dari gagasan umum yakni menolong diri sendiri yang berdasarkan pada solidaritas. Dari prisnip tersebut dapta dilihat bahwa koperasi merupakan organisasi dengan prinsip service maximization yakni mengutamakan kesejahteraan anggota. Profit maximization hanya diterapkan selama hal tersebut dilakukan dengan efisiensi dana dan modal sehingga. Artinya profit maximization pada koperasi bertujuan untuk service maximization karena semua keuntungan yang didapatkan akan kembali lagi kepada para anggota koperasi.
KESIMPULAN
1) Peran ilmu ekonomi dalam kelembagaan koperasi ialah untuk membantu
koperasi menghasilkan profit dan menyeimbangkan kepada pelayanan kepada
anggota, membantu pemilihan alternatif-alternatif terbaik, dan juga
pengambilan keputusan disegala kondisi koperasi.
2) Justifikasi ekonomi dalam koperasi adalah suatu penyesuaian, yang bertujuan untuk
menerapkan ilmu ekonomi dalam koperasi. Hanya dalam ekonomi mikro yang menjadi
dasar teori-nya prinsip suatu unit Rumah Tangga ekonomi adalah “profit
maximization”, sedangkan koperasi mengedepankan “servicemaximization”.
3) Struktur-struktur pasar yang bisa dimasuki koperasi ialah pasar monopoli pada unit
usaha toko. Sementara pasar campuran untuk menjual produk agribisnis keluar anggota
koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Koperasi Pegawai Bioteknologi LIPI, laporan pertanggungjawaban pengurus
(2014)
M, Baga, Lukman, dkk. 2009. Koperasi Dan Kelembagaan Agribisnis. Depertemen
Agribisnis FEM IPB. Bogor
TAMBAIN YANG WEB YA!!!!!